Anda di halaman 1dari 51

JURNAL BELAJAR

BIOLOGI DASAR II

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Dasar 1 yang Diampu

Oleh Ibu Erti Hamimi, S.Pd., M.Sc dan Ibu Novinda

Oleh :

Meirna Rahayu ( 190351620427 )

Offering B / Angkatan 2019

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Maret 2020
JURNAL PEMBELAJARAN

Nama : Meirna Rahayu

Nim : 190351620427

Offering :B

A. MATERI : HIERARKI BIOLOGI


B. HARI,TANGGAL : SENIN, 22 JANUARI 2020
C. PERTEMUAN :2
1. PENGETAHUAN YANG SUDAH DIMENGERTI SEBELUM
BELAJAR DI KELAS
Hierarki merupakan suatu susunan hal apakah itu objek nama nilai
kategori dan lain sebagainya dimana hal-hal tersebut dikemukakan sebagai
berada di atas bawah atau pada tingkat yang sama dengan yang lainnya.
Secara abstrak sebuah hierarki adalah sebuah kumpulan yang disusun.
Menurut saya hierarki dimulai dari molekul sampai dengan biosfer.
2. PENGETAHUAN BARU YANG DIPEROLEH SETELAH
BELAJAR DI KELAS
Pada pertemuan ini terdapat tugas membuat mind map tentang hierarki
biologi.

Hierarki terbagi menjadi mikro dan makro.


 Makro meliputi atom sampai dengan biosfer.
 Mikro meliputi atom sampai sistem organ.
Untuk hierarki biologi terdiri dari sel sampai sistem organ.

3. PERMASALAHAN YANG BELUM JELAS DAN JAWABAN


SEMENTARA.
Permasalahan : Makhluk hidup meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan.
Dari tingkatan yang dibahas pada materi hierarki di atas, makhluk hidup
terdiri dari tingkatan apa saja?
Jawaban Sementara : Tingkatannya dari molekul, sel, organ, sistem organ.
JURNAL PEMBELAJARAN

Nama : Meirna Rahayu

Nim : 190351620427

Offering :B

A. MATERI : PRAKTIKUM REFLEKS MANUSIA


B. HARI,TANGGAL : RABU, 29 JANUARI 2020
C. PERTEMUAN :3
1. PENGETAHUAN YANG SUDAH DIMENGERTI SEBELUM
BELAJAR DI KELAS
Praktikum gerak refleks memiliki tujuan mahasiswa mampu
mengidentifikasi macam-macam refleks pada manusia dan mahasiswa
mampu menjelaskan tentang mekanisme refleks pada manusia. Pada
praktikum gerak refleks dilakukan dengan refleks patella, refleks achilles,
refleks cornea, refleks menelan, dan refleks salivari. Percobaan refleks
patella ini dilakukan dengan memukul ligamen patellarnya praktikan
dengan pemukul karet. Percobaan refleks Achilles dengan menepuk atau
memukul tendon achilles praktikan dengan pemukul karet. Percobaan
refleks cornea dengan cara mendekatkan kapas pada mata agar dapat
menimbulkan gerak refleks cornea. Percobaan refleks menelan, yaitu
dengan dua perlakuan. Perlakuan pertama praktikan menelan tanpa minum
air sebelumnya dan kuat untuk menelan berapa lama, perlakuan kedua
dengan meminum air sebelumnya dan kuat menelan ludah selama kurang
lebih 20 menit. Percobaan refleks salivari yaitu dengan cara dua perlakuan.
Perlakuan pertama yaitu praktikan dapat menahan ludah selama dua menit
dan mengumpulkan saliva ke dalam gelas piala kecil kemudian diukur
volume dan pH nya. Perlakuan kedua yaitu dengan cara meneteskan 2
tetes air jeruk atau larutan nutrisari diujung lidah kemudian dibiarkan
selama 5-10 detik lalu diukur pH nya.

2. PENGETAHUAN BARU YANG DIPEROLEH SETELAH


BELAJAR DI KELAS
Memahami teorinya ketika membuat laporan dan memahami reflek yang
dirasakan pada kulit berbeda beda tergantung benda yang memberi
tekanan. Secara sederhana mekanisme refleks manusia dimulai saat
rangsangan diterima reseptor atau indera sebagai pesan lalu disampaikan
ke neuron sensori lalu dilanjutkan ke sumsum tulang belakang lalu
diteruskan lagi ke afektor atau otot.
3. PERMASALAHAN YANG BELUM JELAS DAN JAWABAN
SEMENTARA.
Pertanyaan : kenapa saat kulit ditekan dengan ijuk saat praktikum rasanya
setiap daerah berbeda-beda padahal masih dalam kulit yang sama.
Jawaban : Karena tekanan yang diberikan pada setiap daerah tidak sama.
JURNAL PEMBELAJARAN

Nama : Meirna Rahayu

Nim : 190351620427

Offering :B

A. MATERI : PRAKTIKUM SENSASI INDRA


B. HARI,TANGGAL : RABU, 29 JANUARI 2020
C. PERTEMUAN :4

1. PENGETAHUAN YANG SUDAH DIMENGERTI SEBELUM


BELAJAR DI KELAS

Praktikum sensasi indera memiliki tujuan yaitu mahasiswa mampu


mengetahui bagian kulit yang peka terhadap rangsang, mahasiswa mampu
menegathui fungsi telinga sebagai reseptor suara dan keseimbangan,
mahasiswa mampu menentukan zona-zona rasa pada lidah, mahasiswa
mampu mengetahui hubungan antara indera peraba dan indera pembau.
Pada praktikum ini dilakukan dengan 5 percobaan. Percobaan pertama
yaitu uji coba indra kulit dengan menusuk kulit praktikan dengan
menggunakan jarum pentul biasa, jarum pentul yang dipanaskan, jarum
pentul yang didinginkan, dan ijuk. Percobaan kedua, dengan
mendengarkan bunyi dan getaran dari garputala dan timer. Percobaan
ketiga, yaitu uji penglihatan pada mata dengan menutup salah satu mata
praktikan dan praktikan mencoba memasukkan bolpoin ke dalam tabung
reaksi yang digerakkan. Percobaan keempat, yaitu uji perasa lidah dengan
menaruh bahan-bahan yang diuji (nutrisari, pil kina, gula, dan garam) pada
permukaan lidah lalu bagian lidah mana yang merasakan pahit, asam, asin,
dan manis. Percobaan kelima, yaitu uji indera pembau pada hidung,
dengan melakukan 2 perlakuan. Perlakuan pertama dengan menutup mata
praktikan dan mencium bahan yang diuji baunya (wortel, apel, dan
bawang merah) kemudian menebak bahan tersebut. Perlakuan kedua
dengan menutup mata dan hidung praktikan dan menebak bahan yang diuji
baunya.
2. PENGETAHUAN BARU YANG DIPEROLEH SETELAH
BELAJAR DI KELAS
Lidah dapat merasakan semua jenis rasa tapi yang peka hanya bagian
bagian tertentu.

3. PERMASALAHAN YANG BELUM JELAS DAN JAWABAN


SEMENTARA.
Pertanyaan : Kenapa area lidah masih bisa merasakan semua rasa baik
pahit, manis, dan asin padahal pada teori yang benar hanya satu rasa saja?
Jawaban : Semua area pada lidah terdiri dari papilla, semua area bisa
merasakan rasa manis, asin, pahit tetapi pada area tertentu iu lebih peka
terhadap salah satu rasa saja.
JURNAL PEMBELAJARAN

Nama : Meirna Rahayu

Nim : 190351620427

Offering :B

A. MATERI : SISTEM KOORDINASI


B. HARI,TANGGAL : SENIN, 3 FEBRUARI 2020
C. PERTEMUAN :5

1. PENGETAHUAN YANG SUDAH DIMENGERTI SEBELUM


BELAJAR DI KELAS
Sistem koordinasi adalah urutan kerja antara organ dan sistem organ.
Sistem ini akan menghasilkan keserasian kerja antar organ dan antar sistem
organ. Sistem koordinasi ini terbagi menjadi sistem saraf dan sistem
indera. Sel saraf terdiri dari sel safar pusat dan sel saraf penghubung.
Sedangkan sistem indera terdiri dari 5 bagian, yaitu indra peraba, indera
perasa, indera penglihatan, indera pendengaran, indera penciuman.

2. PENGETAHUAN BARU YANG DIPEROLEH SETELAH BELAJAR


DI KELAS
Pada pertemuan ini terdapat tugas membuat mind map tentang sistem
koordinasi. Setiap kelompok mempresentasikan hasil mind mapping buatan
masing- masing pada kelompoknya
Dari mind mapping ini saya dapat menjelaskan tentang sistem
koordinasi yang terbagi menjadi 2 bagian yaitu sistem saraf dan sistem
indera. Sistem saraf ini terbagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Sistem saraf pusat ini berkaitan dengan otak, sedangkan sistem saraf
tepi berkaitan dengan susmsum tulang belakang yang kemudian juga
menghantarkan rangsangan ke otak.

Pada sistem indera saya menjelaskan bahwa sistem indera terbagi


menjadi 5, yaitu Sedangkan sistem indera terdiri dari 5 bagian, yaitu indra
peraba, indera perasa, indera penglihatan, indera pendengaran, indera
penciuman. Dan saya menjelaskan bagian-bagian yang ada di sistem
indera tersebut. Saya juga menjelaskan bagaimana mulai adanya sebuah
rangsangan, mengenai kerja masing- masing indera yang ada di tubuh kita.

3. PERMASALAHAN YANG BELUM JELAS DAN JAWABAN


SEMENTARA.
Pertanyaan : Jika sistem saraf kita bermasalah apakah sistem indera kita
juga akan ikut bermasalah ?
Jawaban : Sistem saraf bertugas mengantarkan pesan dari seluruh bagian
tubuh ke otak dan sebaliknya. Sebagai contoh, otak mendapat pesan dari
salah satu anggota tubuh, misal tangan yang sakit akibat menyentuh panci
panas. Kemudian, saraf-saraf pada kulit tangan mengirim pesan berupa rasa
sakit tersebut ke otak. Setelah itu, otak mengirim pesan kembali ke otot-
otot untuk menarik tangan dari panci tersebut. Jadi, jika sistem saraf kita
bermasalah maka hal itu akan sangat berpengaruh bagi sistem indera kita.
Atau dalam kata lain sistem indera kita akan mengalami penurunan kerja.
JURNAL PEMBELAJARAN

Nama : Meirna Rahayu

Nim : 190351620427

Offering :B

A. MATERI : PRESENTASI SISTEM KOORDINASI


B. HARI,TANGGAL : KAMIS, 6 FEBRUARI 2020
C. PERTEMUAN :6

1. PENGETAHUAN YANG SUDAH DIMENGERTI SEBELUM


BELAJAR DI KELAS
Sistem Indera

a.Indera Peraba
Mekanisme :
- Rangsangan diterima di permukaan jari dan juga bibir, rangsangan dapat
berupa panas, dingin, tekanan, dan nyeri.
- Rangsangan tersebut diterima oleh sel reseptor kulit, dan sel reseptor
akan meneruskannya ke otak.
- Otak menerima rangangan dan akan mengolahnya, otak akan
mengirimkan rangsangan kembali ke tubuh dan tubuh akan
menanggapinya.
b. Indera penglihatan
Mekanisme :
- Cahaya memantulkan objek dan mengirim garis lurus menuju mata.
Cahaya melalui kornea menuju pupil kemudian diteruskan ke lensa pada
mata.
- Kornea dan kensa membiskan cahaya agar fokus di retina, retina
mengorvensi cahaya menjadi gelombang elektrik.
- Gelombang elektrik melalui saraf optik menuju otak, otak memproses
rangsangan dan diubah menjadi bayangan.
c.Indera perasa
Mekanisme :
- Makanan masuk ke dalam tubuh dengan proses pelumatan melalui savila
dan pengecapan.
- Zat kimia kan larut bersama dengan ludah, zat kimia akan mengenai
papila lidah yang berisi banyak sel saraf pengecap.
- Sel saraf mengubah zat kimia menjadi impuls.
- Impuls akan disatukan menuju otak dan diolah. Otak memberikan respon
berupa rasa dari makanan.
d. Indera pendengaran
Mekanisme :
- Bunyi masuk ketelinga dan menyebabkan gendang telinga bergetar
- Getaran bunyi kemudian diteruskan sampai kerumah siput, kemudian
cairan dalam rumah siput bergetar yang menciptakan sinyal saraf yang
kemudian ditangkap saraf auditori.
- Saraf auditori mengirim sinyal ke otak dimana sinyal akan ditafsirkan
sebagai bunyi.

2. PENGETAHUAN BARU YANG DIPEROLEH SETELAH


BELAJAR DI KELAS
Sistem koordinasi adalah organ dan sistem organ yang bekerja
secara efisien. Sistem koordinasi tersusun dari organ-organ tubuh yang
bekerja sama secara selaras dan teratur untuk mengatur semua aktivitas
tubuh.

Organ-organ yang berperan dalam sistem koordinasi :

A. Sistem Saraf

Susunan saraf yang ada pada tubuh manusia tersusun oleh unit-unit
terkecil yang disebut neuron (sel saraf). Sel saraf mempunyai kemampuan
sebagai konduktivitas (penghantar) dan aksistabilitas (dapat dirangsang)
serta memiliki kemampuan merespon (bereaksi) dari berbagai rangsangan
dari luar maupun dari dalam tubuh. Satu neuron terdiri dari badan sel
(perikarion), juluran panjang (akson), dan juluran pendek (dendrit). Badan
sel, mempunyai inti (nukleus) dan anak inti (nukleolus) berjumlah satu
atau lebih yang dikelilingi sitoplasma granuler. Di dalam juga terdapat
organel-organel sitoplasma seperti : badan nissl (modifikasi RE kasar
untuk sintesis protein yang merupakan substansi kromatik), neurofibril
( serat yang ramping dan panjang pada badan neuron yang berfungsi untuk
menyokong dan pengangkutan nutrien di dalam sel), mitokondria dan
badan Golgi.
1. Sistem saraf pusat berfungsi memegang kendali dan pengaturan
terhadap kerja jaringan saraf hingga ke sel saraf.
a. Otak
- Otak besar =  Di dalam otak besar terdapat banyak pembuluh
darah yang berfungsi memasok oksigen ke otak besar.
- Otak kecil = Otak Kecil terletak di bagian belakang kepala dan
dekat leher. Fungsi utama otak kecil adalah sebagai pusat
koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar,
keseimbangan, dan posisi tubuh.
b. Sumsum tulang belakang

- Sumsum lanjutan = Sumsum lanjutan (sumsum sambung) atau


medula oblongata terletak di persambungan antara otak dengan
tulang belakang. sumsum lanjutan berperan untuk
mengantarkan impuls yang datang menuju otak.

- Sumsum tulang belakang = Fungsi antara lain menghubungkan


impuls dari saraf sensorik ke otak dan sebaliknya,
menghubungkan impuls dari otak ke saraf motorik;
memungkinkan menjadi jalur terpendek pada gerak refleks.

Skema gerak biasa adalah: impuls (rangsangan) > saraf


sensorik > otak > saraf motorik > otot > gerakan

Skema gerak refleks adalah: impuls (rangsangan) > saraf


sensorik > sumsum tulang belakang > saraf motorik > otot > gerak
refleks.

B. Sistem Indera
a. Indera Peraba
Mekanisme :
- Rangsangan diterima di permukaan jari dan juga bibir,
rangsangan dapat berupa panas, dingin, tekanan, dan nyeri.
- Rangsangan tersebut diterima oleh sel reseptor kulit, dan sel
reseptor akan meneruskannya ke otak.
- Otak menerima rangangan dan akan mengolahnya, otak akan
mengirimkan rangsangan kembali ke tubuh dan tubuh akan
menanggapinya.
e. Indera penglihatan
Mekanisme :
- Cahaya memantulkan objek dan mengirim garis lurus menuju
mata. Cahaya melalui kornea menuju pupil kemudian
diteruskan ke lensa pada mata.
- Kornea dan kensa membiskan cahaya agar fokus di retina,
retina mengorvensi cahaya menjadi gelombang elektrik.
- Gelombang elektrik melalui saraf optik menuju otak, otak
memproses rangsangan dan diubah menjadi bayangan.
b. Indera perasa
Mekanisme :
- Makanan masuk ke dalam tubuh dengan proses pelumatan
melalui savila dan pengecapan.
- Zat kimia kan larut bersama dengan ludah, zat kimia akan
mengenai papila lidah yang berisi banyak sel saraf pengecap.
- Sel saraf mengubah zat kimia menjadi impuls.
- Impuls akan disatukan menuju otak dan diolah. Otak
memberikan respon berupa rasa dari makanan.
c. Indera pendengaran
Mekanisme :
- Bunyi masuk ketelinga dan menyebabkan gendang telinga
bergetar
- Getaran bunyi kemudian diteruskan sampai kerumah siput,
kemudian cairan dalam rumah siput bergetar yang menciptakan
sinyal saraf yang kemudian ditangkap saraf auditori.
- Saraf auditori mengirim sinyal ke otak dimana sinyal akan
ditafsirkan sebagai bunyi.

3. PERMASALAHAN YANG BELUM JELAS DAN JAWABAN


SEMENTARA.
Pertanyaan : Dikelas biasanya ada anak yang bisa menangkap pelajaran
yang diajarkan dengan cepat. Apakah itu ada hubungannya dengan sistem
saraf khususnya pada pengahantaran impuls?
Jawab : Ya itu ada hubungannya, karena pengahantaran impuls pada sistem
saraf anak tersebut mungkin saja lebih cepat.
JURNAL PEMBELAJARAN

Nama : Meirna Rahayu

Nim : 190351620427

Offering :B

A. MATERI : SISTEM GERAK


B. HARI,TANGGAL : SENIN, 10 FEBRUARI 2020
C. PERTEMUAN :7

1. PENGETAHUAN YANG SUDAH DIMENGERTI SEBELUM


BELAJAR DI KELAS
a. Otot :
Otot merupakan alat gerak aktif
- Macam-macam :
 Polos : terdapat pada organ dalam, dapat diketahui otot
polos bergerak secara tidak sadar, lambat dan tidak mudah
lelah. Pada otot polos memiliki bentuk silindris dan inti sel
di pinggir
 Jantung : terdapat pada dinding jantung. Otot jantung
bergerak secara tidak sadar, tidak mudah lelah. Pada otot
jantung memiliki bentuk silindris bercabang dengan inti sel
dipinggir
 Rangka/lurik : otot lurik melekat pada rangka, dapat
diketahu otot lurik bekerja secara sadar, mudah lelah dan
bergerak secara cepat. Pada oto lurik memiliki bentuk
gelondong dengan inti sel ditengah
- Cara kerja :
 Kontraksi
 Relaksasi
 Sinergis : kontraksi + relaksasi
 Antagonis : berlawanan
b. Tulang
- Sesamoid (tempurung lutut)
- Rawan
 Hialin :
 Kuat dan elastis
 Dinding trakea
 Ujung tulang
 Sendi tulang
 Serabut
Kuat tapi kurang lentur berada pada ruas tulang belakang
 Elastik
Lentur terdapat pada bagian hidung dan daun telinga
- Keras
o Pipih
Melindungi struktur yang berda dibawahnya
o Pendek
Dapat bergerak bebas
o Pipa
- Pengikat sendi
c. Sendi
- Persendian :
 Sinartrosis (sendi mati)
 Amfiartrosis (sendi kaku)
 Diartrosis (sendi gerak)
 Peluru
 Engsel
 Putar
 Pelana
- Komponen
 Logamen
 Kapsul sendui
 Cairan synovial
 Tulang rawan hialin
d. Rangka
- Aksial
 Tengkorak
 Telinga dan heioid
 Tulang belakang
 Tulang dada tulang rusuk
- Apendikular
 Alat gerak atas
 Gelang bahu
 Alat gerak bawah
 Gelang panggul
e. Penyakit pada sistem gerak
- Pada otot
 Kram
 Nyeri
 Poliosawan
 Keseleo
- Pada tulang
 Fraktura terbuka, tertutup, retak dan remuk
 Microcephalus
 Osteoporosis
 Rachitis
 Lordosis
 Kifosis
 Scoliosis
2. PENGETAHUAN BARU YANG DIPEROLEH SETELAH
BELAJAR DI KELAS
Pada pertemuan ini terdapat tugas membuat mind map tentang sistem
gerak. Setiap kelompok mempresentasikan hasil mind mapping buatan
masing- masing pada kelompoknya.

Dengan mempresentasikan main map ke dalam kelompok saya menajadi


lebih paham mengenai sistem gerak manusia. Teman-teman sayapun
demikian.
3. PERMASALAHAN YANG BELUM JELAS DAN JAWABAN
SEMENTARA.
Pertanyaan : Bagaimana mekanisme sistem gerak itu?
Jawaban :
Mekanisme sistem gerak manusia dibagi menjadi 2 yaitu:
1). Gerak refleks
Implus (rangsangan) ->reseptor -> neuron sensoris ->
sumsumtulang belakang -> neuron motoris -> efektor (otot).
2). Gerak biasa (sadar)
Impuls (rangsangan) -> reseptor-> neuron sensoris -> saraf pusat
(otak) -> neuron motoris -> efektor( otot) -> tanggapan (dalam
bentuk gerak yang disadari)
JURNAL PEMBELAJARAN

Nama : Meirna Rahayu

Nim : 190351620427

Offering :B

A.MATERI : PRESENTASI SISTEM GERAK


B. HARI,TANGGAL : KAMIS, 13 FEBRUARI 2020
C.PERTEMUAN :8
1. PENGETAHUAN YANG SUDAH DIMENGERTI SEBELUM
BELAJAR DI KELAS
a. Otot :
Otot merupakan alat gerak aktif
- Macam-macam :
 Polos : terdapat pada organ dalam, dapat diketahui otot
polos bergerak secara tidak sadar, lambat dan tidak mudah
lelah. Pada otot polos memiliki bentuk silindris dan inti sel
di pinggir
 Jantung : terdapat pada dinding jantung. Otot jantung
bergerak secara tidak sadar, tidak mudah lelah. Pada otot
jantung memiliki bentuk silindris bercabang dengan inti sel
dipinggir
 Rangka/lurik : otot lurik melekat pada rangka, dapat
diketahu otot lurik bekerja secara sadar, mudah lelah dan
bergerak secara cepat. Pada oto lurik memiliki bentuk
gelondong dengan inti sel ditengah
- Cara kerja :
 Kontraksi
 Relaksasi
 Sinergis : kontraksi + relaksasi
 Antagonis : berlawanan
b. Tulang
- Sesamoid (tempurung lutut)
- Rawan
 Hialin :
 Kuat dan elastis
 Dinding trakea
 Ujung tulang
 Sendi tulang
 Serabut
Kuat tapi kurang lentur berada pada ruas tulang belakang
 Elastik
Lentur terdapat pada bagian hidung dan daun telinga
- Keras
o Pipih
Melindungi struktur yang berda dibawahnya
o Pendek
Dapat bergerak bebas
o Pipa
- Pengikat sendi
c. Sendi
- Persendian :
 Sinartrosis (sendi mati)
 Amfiartrosis (sendi kaku)
 Diartrosis (sendi gerak)
 Peluru
 Engsel
 Putar
 Pelana
- Komponen
 Logamen
 Kapsul sendui
 Cairan synovial
 Tulang rawan hialin
d. Rangka
- Aksial
 Tengkorak
 Telinga dan heioid
 Tulang belakang
 Tulang dada tulang rusuk
- Apendikular
 Alat gerak atas
 Gelang bahu
 Alat gerak bawah
 Gelang panggul
e. Penyakit pada sistem gerak
- Pada otot
 Kram
 Nyeri
 Poliosawan
 Keseleo
- Pada tulang
 Fraktura terbuka, tertutup, retak dan remuk
 Microcephalus
 Osteoporosis
 Rachitis
 Lordosis
 Kifosis
 Scoliosis
2. PENGETAHUAN BARU YANG DIPEROLEH SETELAH
BELAJAR DI KELAS
Saya mempelajari mengenai sistem gerak pada manusia yang lebih
spesifik dari penjelasan kelompok yang presentasi. Terdapat 5 topik
yang dibahas yaitu
a. Struktur otot
Terlebih dahulu kelompok 2 menjelaskan mengenai jenis-jenis otot

 Polos : terdapat pada organ dalam, dapat diketahui otot polos


bergerak secara tidak sadar, lambat dan tidak mudah lelah. Pada
otot polos memiliki bentuk silindris dan inti sel ditengah.
 Jantung : terdapat pada dinding jantung. Otot jantung bergerak
secara tidak sadar, tidak mudah lelah. Pada otot jantung memiliki
bentuk silindris bercabang dengan inti sel ditengah.
 Rangka/lurik : otot lurik melekat pada rangka, dapat diketahu otot
lurik bekerja secara sadar, mudah lelah dan bergerak secara cepat.
Pada oto lurik memiliki bentuk gelondong dengan inti sel ditepi.

Sebelum memasuki mekanisme pada otot rangka maka


dijelaskan terlebih dahulu struktur pada otot rangka: Dijelaskan
bahwa otot rangka vertebrata terdiri atas berkas sel otot (serat),
masing-masing mengandung myofibril yang tersusun tas filamen
tipis (sebagian besar) dari aktin dan filamen tebal dari myosin.
Dari gambar dapat diketahui bagian-bagian otot

b. Mekanisme otot
Untuk melakukan kontraksi maka otot memerlukan energi
..........................................................................................................................

Dari gambar tersebut dapat diketahui

Gambar 1 : kepala myosin menempel dengan ATP posisi kepala belum bisa
terangkat sehingga

Gambar 2 : kepala myosin harus menghidrolisis ATP untuk menjadi ADP dan P
sehingga dapat kepala myosin terangkat dan menempel pada aktin

Gambar 3 : pada saat kepala myosin terangkat menepel pada aktin maka terdapat
jembatan silang

Gambar 4 : sebelum gambar 4 ADP dan P pada kepala myosin terlepas sehingga
kepala myosin mendorong aktin menuju pusat sacromer

Gambar 5 : ATP menuju ke kepala myosin


Dari gambar dapat diketahui :

Kontraksi : z line akan merapat dengan m line

Relaksasi : maka z line merenggang jauh dari m line

Dapat diketahui bahwa panjang saat relaksasi dan kotraksi itu sama hanya
kerapatannya saja. Selanjutnya peran kalsium dan protein-protein regulasi. Setiap
filamen tipis terdiri dari dua untai aktin, tropomyosin, dan kompleks troponin.

Dari gambar dapat diketahui sebelum menempelnya kepala myosin pada aktin
harus menyingkirkan tropomyosin yang menghalangi myosin binding side dengan
2+
cara Ca menempel pada troponin kompleks
Gambar berikut merupakan mekanisme otot rangka secara umum

c. Struktur tulang dan sendi


Dari gambar dapat diketahui jenis-jenis beserta namanya rangka
manusia
Rangka pada manusia dibagi menjadi 2 yaitu :
- Aksial
 Tengkorak
 Telinga dan heioid
 Tulang belakang
 Tulang dada tulang rusuk
- Apendikular
 Alat gerak atas
 Gelang bahu
 Alat gerak bawah
 Gelang panggul
Selain itu sendi-sendi pada manusia :

Sendi

a. Sendi mati (sinartrosis)


b. Sendi kaku (amfiartrosis)
c. Sendi gerak (diartrosis)
• Sendi putar
• Sendi engsel
• Sendi pelana
• Sendi peluru
• Sendi luncur
• Sendi kondiloid
Dijelaskan oleh kelompok 2 dengan peraga sehingga sangat jelas letak-
letak tulangnya

d. Fungsi
Fungsi pada otot yaitu :
• Menggerakkan organ tubuh
• Menggerakkan kerangka tulang
• Menggerakkan jantung
• Mengontrol pergerakan jantung
• Menyimpan cadangan makanan walaupun tidak banyak
• Menggerakkan organ pencernaan
• Keseimbangan tubuh
Sedangkan fungsi pada rangka yaitu :
• Menciptakan sebuah bentuk tubuh bagi manusia dan
• berfungsi untuk menegakkan tubuh
• Menjadi sebuah tempat dari pelekatan terhadap otot
• Menjadi sebuah pelindung dari organ yang terdapat di dalam organ
tubuh
• Menjadi tempat untuk menghasilkan sel darah merah
• Menjadi tempat untuk membentuk sumsum kuning
Juga kelompok 2 menjelaskan mengenai gerak anatomi pada manusia
e. Kelainan dan penyakit
- Pada otot
 Kram
 Nyeri
 Poliosawan
 Keseleo
- Pada tulang
 Fraktura terbuka, tertutup, retak dan remuk
 Microcephalus
 Osteoporosis
 Rachitis
 Lordosis
 Kifosis
 Scoliosis
3. PERMASALAHAN YANG BELUM JELAS DAN JAWABAN
SEMENTARA.
Pada materi kontrol saraf dari tegangan otot dan bagian bagian
ototnya, bagaimana mekanisme reseptor regangan otot rangka ?

1. Otot lurik : Reseptor regangan terselubung, merupakan kelompok


yang sangat khas dari serabut otot dengan inervasi motor dan sensor
secara terpisah
2. Gelondong otot membawa informasi panjang otot dan kecepatan
kontraksi ke susunan saraf pusat
3. Potensial aksi pergerakan sepanjang gelondong saraf sensor
mengakibatkan kontraksi serabut ekstrafusal.
4. Susunan saraf pusat mengkontrol sensitivitas gelondong secara
langsung melalui saraf motoric
5. Organ Golgi tendon adalah reseptor regangan (stretch), terletak di
tendon otot dan menandai adanya tegangan tendon.

JURNAL PEMBELAJARAN

Nama : Meirna Rahayu

Nim : 190351620427

Offering :B

A. MATERI : PRAKTIKUM DARAH


B. HARI,TANGGAL : RABU, 19 FEBRUARI 2020
C. PERTEMUAN :9
1. PENGETAHUAN YANG SUDAH DIMENGERTI SEBELUM
BELAJAR DI KELAS
Darah memiliki bagian cair dan padat. Bagian cair yang mengisi lebih
dari separuh bagian darah disebut plasma, terbuat dari campuran air,
protein, dan garam. Sedangkan bagian padat terbuat dari sel darah putih
dan merah, serta trombosit. Sel-sel ini terus diproduksi oleh sumsum
tulang untuk mengganti sel-sel tua yang mati. Sel darah merah hidup
selama 120 hari, sel darah putih hanya hidup untuk satu hari, sedangkan
trombosit bertahan hingga enam hari.
Darah memegang beberapa peran penting, termasuk:
 Mengirimkan nutrien atau zat gizi pada sel-sel di dalam tubuh.
 Membuang limbah proses metabolisme dari dalam sel.
 Sel darah merah mengantarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh
organ dan jaringan tubuh.
 Sel darah putih melindungi tubuh dari infeksi.
 Trombosit memproduksi gumpalan darah jika terdapat luka atau
goresan.
2. PENGETAHUAN BARU YANG DIPEROLEH SETELAH BELAJAR
DI KELAS
Metode apus darah adalah salah satu teknis pemeriksaan sel-sel darah
menggunakan mikroskop.Caranya adalah satu tetes darah pasien diletakkan
di ujung preparat kaca. Kaca preparat lainnya digunakan untuk meratakan
darah menjadi satu lapisan tipis (monolayer) agar bisa diamati di bawah
mikroskop. Kaca perata ini diletakkan di depan tetesan darah, kemudian
tarik ke belakang hingga darah merata pada setiap sudut. Pada tahap akhir,
kaca perata didorong ke depan dengan sudut 45-60 °C hingga terbentuk
apusan sepanjang 3-4 cm. Dari hasil apusan dapat dilihat komponen darah
seperti eritrosit, leukosit, atau platelet.
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada
pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh
anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua
ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas
(120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat
denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80)
menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan
disebut tekanan diastole. 
Golongan darah ditentukan oleh tipe antigen dalam sel darah merah.
Antigen merupakan zat yang membantu tubuh dalam mengidentifikasi zat
asing yang memiliki potensi bahaya bagi tubuh. Saat tubuh mendeteksinya,
zat asing tersebut akan dihancurkan.
Terdapat empat macam golongan darah:

 Golongan darah A memiliki antigen A.


 Golongan darah B memiliki antigen B.
 Golongan darah AB memiliki antigen A dan B.
 Golongan darah O tidak memiliki antigen A maupun B.

Golongan darah juga ditentukan oleh faktor Rh. Selengkapnya sebagai


berikut:
 Rhesus positif (Rh+). Orang dengan Rh+ memiliki antigen Rh di dalam sel
darah merah. Rh+ dapat menerima Rh+ maupun Rh-.
 Rhesus negatif (Rh-). Orang dengan Rh- tidak memiliki Rh Mereka hanya
menerima darah dari orang dengan golongan darah Rh-.

Tipe darah A, B, AB, O, dan Rh inilah yang menjadi komponen penyusun


golongan darah Anda. Seluruhnya ada delapan macam golongan darah, yakni;
A+, A-, B+, B-, AB+, AB-, O+, dan O-.

3. PERMASALAHAN YANG BELUM JELAS DAN JAWABAN


SEMENTARA.
Pertanyaan : Bagaimana Proses pembekuan darah?
Jawaban :
1. Pembuluh darah bereaksi dengan memperkecil diameternya
2. Sumbatan Platelet
3. Terbentuk helai fibrin

JURNAL PEMBELAJARAN

Nama : Meirna Rahayu

Nim : 190351620427

Offering :B

A. MATERI : PRAKTIKUM RESPIRASI


B. HARI,TANGGAL : RABU, 19 FEBRUARI 2020
C. PERTEMUAN : 10

1. PENGETAHUAN YANG SUDAH DIMENGERTI SEBELUM


BELAJAR DI KELAS
Praktikum biologi respirasi pada serangga memiliki tujuan untuk
mengetahui banyaknya oksigen yang diperlukan serangga untuk
bernafas. Selain itu, praktium respirasi pada serangga juga dapat
digunakan untuk melihat faktor- faktor yang mempengaruhi jumlah
kebutuhan oksigen pada serangga saat bernapas. Respirasi merupakan
proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik
sehingga menghasilkan energi dan sisa berupa gas H2O dan CO2
Fungsi dari kristal KOH atau NaOH pada percobaan adalah sebagai
pengikat agar tekanan dalam respirometer menurun. Jika tidak diikat
maka tekanan parsial gas dalam respirometer akan tetap dan eosin tidak
akan bergerak. Akibatnya volume oksigen yang dihirup serangga tidak
bisa diukur.

2. PENGETAHUAN BARU YANG DIPEROLEH SETELAH


BELAJAR DI KELAS
Maksud dari penggunaan KOH berbentuk kristal  pada percobaan
diatas ini adalah sebagai pengikat gas hasil respirasi dari serangga yaitu
gas CO2 yang dihembuskan ke ruangan respirometer. Penggunaan eosin
pada percobaan dapat menunjukkan skala oksigen yang di gunakan
pada proses respirasi jangkrik. Yang mana oksigen di dalam
respirometer tersebut dapat dihitung dari skala yang ada melalui
pergerakannya.  saat eosin bergerak maka dapat diketahui jika jangkrik
sedang mulai bernafas atau menghirup O2 bebas yang tersedia di
respirometer. Kecepatan pernafasannya per 2 menit dapat dilihat dari
pergerakan yang ada pada titik awal skala sampai titik akhir skala .
Pada keduanya jangkrik yang besar ataupun yang kecil laju
pernafasannya melambat setelah menit ke 6 sampai ke 10 ini
diakibatkan oleh kondisi O2 yang semakin lama semakin berkurang di
ruang respirometer. Pada jangkrik yang bertubuh besar kebutuhan
oksigennya lebih banyak dapat dilihat dari data pengamatan skalanya
jauh lebih cepat di banding jangkrik yang bertubuh kecil. Disini massa
atau berat tubuh jangkrik sangat mempengaruhi. Semakin besar tubuh
jangkrik atau organisme maka semakin banyak O 2 yang dibuthkan
untuk proses respirasi berarti ukuran tubuh berbanding lurus dengan
kebutuhan oksigen.  

Dari percobaan saya lakukan dapat di simpulkan beberapa hal


terkait dengan pernafasan pada jangkrik yaitu :
1. Jankrik bernafas dengan menghirup oksigen dan mengeluarkan
karbondioksida.
2. Fungsi dari KOH dalam percobaan adalah untuk mengikat gas buangan
karbondioksida dari pernafasan jangkrik.
3. Fungsi eosin pada percobaan sebagai petunjuk laju kecepatan pernafasan.
4. Faktor – faktor yang mempengaruhi pernafasan pada jangkrik  adalah
ukuran atau berat badan tubuh jangkrik, ketersediaan oksigen yang cukup
dalam ruangan (respirometer), suhu ruangan.
3. PERMASALAHAN YANG BELUM JELAS DAN JAWABAN
SEMENTARA.
Pertanyaan : Bagaimanakah sistem pernafasan pada serangga?
Jawaban : Sistem pernapasan pada serangga adalah Sistem trakea yang
serangga tersusun dari saluran yang menyerupai tabung dan memiliki
lubang yang terhubung dengan udara luar yang disebut spirakel. Trakea
di dalam tubuh serangga selanjutnya akan membentuk percabangan
yang lebih kompleks dan tipis yang disebut dengan trakeolus. Ukuran
diameter trakeolus pada serangga kurang dari 1 µm dan hal ini yang
memungkinkan proses difusi oksigen dan karbon dioksida pada
serangga. Dinding trakea serangga tersusun oleh kitin yang membuat
struktur trakea lebih kokoh sehingga meskipun udara dibawah tekanan
normal, serangga tetap dapat bertahan. Hal inilah yang menjelaskan
mengapa serangga meiliki ukuran tubuh yang kecil.

JURNAL PEMBELAJARAN

Nama : Meirna Rahayu

Nim : 190351620427

Offering :B

A.MATERI : PRESENTASI SISTEM SIRKULASI


B. HARI,TANGGAL : KAMIS, 21 FEBRUARI 2020
C.PERTEMUAN : 11

1. PENGETAHUAN YANG SUDAH DIMENGERTI SEBELUM


BELAJAR DI KELAS
Sistem sirkulasi pada manusia meliputi jantung, pembuluh darah, dan darah.
Pembuluh darah terdiri dari :
1. Arteri : Dinding kuat, tebal, elastis, denyut terasa, letak tersembunyi, luka
darah memancar.
2. Vena : Dinding tipis, tidak elastis, denyut tidak terasa, banyak katup, jika
terluka darahnya menetes.
3. Kapiler: Dinding tipis, diameter kecil, berhubungan langsung dengan sel
tubuh.
Darah mengandung :
1. Eritrosit
2. Leukosit
3. Trombosit
Sistem peredarah darah ada yang besar dan kecil.
Sistem peredaran darah besar yaitu dibagi menjadi 2, superior dan inferior.
Penyakit pada sistem sirkulasi adalah serangan jantung, anemia,
kardiovaskular, polistemia, dll.

2. PENGETAHUAN BARU YANG DIPEROLEH SETELAH BELAJAR


DI KELAS
Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi yang berfungsi
untukmengangkut berbagai zat di dalam tubuh. Sistem sirkulasi pada
manusia dibagi menjadi dua, yaitu sistem peredaran darah dan sistem
limfa.
Sistem peredaran darah yaitu mengangkut cairan keseluruhan
tubuh secara fungsional sistem itu menghubungkan lingkungan berair sel-
sel tubuh dengan organ-organ yang mempertukarkan gas, menyerap
nutien, dan membuang zat-zat sisa. Sistem peredaran darah membawa
darah yang kaya oksigen ke seluruh bagian tubuh. Sistem peredaran darah
dibagi menjadi 2, yaitu terbuka dan tertutup.
 Sistem peredaran darah terbuka : peredaran darah ke seluruh tubuh
yang tidak menggunakan/melewati pembuluh darah. Contohnya
belalang, jangkrik, dll hewan berbuku-buku.
Mekanisme :
1. Jantung berbentuk tabung yang terbungkus oleh membran
(perikardium). Jantung terletak di bagian tengah belakang dada dengan
dinding otot yang tebal.
2. Saluran arteri yang berasal dari jantung memiliki katub-katub
(valvula) untuk mencegah darah masuk kembali ke jantung.
3. Darah yang berasal dari arteri masuk ke rongga jaringan yang
disebut sinus.
4. Dari sinus tersebut, darah masuk ke jantung melalui 3 katup dan
dipompa dengan kontraksi otot sampai di kapiler seluruh tubuh.
Pada sistem peredaran terbuka, terdapat empat jenis arteri berikut :
1. Arteri Optalmik (mata).
2. Dua arteri antena.
3. Dua arteri hati.
4. Arteri dorsal abdomalis.
 Sistem peredaran darah tertutup : adalah sirkulasi darah ke seluruh
tubuh melalui pembuluh-pembuluh darah. Darah diedarkan melewati
arteri dan kembali ke jantung melewati vena. Jantung dan saluran
darahnya memiliki katup sehingga darah tidak mengalir kembali ke
jantung. Aliran darah disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung.
Contohnya pada cacing.

Sirkulasi tunggal : Darah melalui jantung 1 kali ( Seluruh tubuh →


jantung (atrium/serambi) → ventrikel ( bilik) → seluruh tubuh ).

Sirkulasi ganda : Darah ke jantung dengan sistem pulmonal dan


sistemik ( Seluruh tubuh → jantung → paru-paru → jantung →seluruh
tubuh ).

 Pulmonal / sistem peredaran darah kecil ( Atrium / serambi


kanan → Ventrikel / bilik kanan → arteri pulmonalis → paru-
paru → vena pulmonalis → atrium kiri )
1. Darah dari seluruh tubuh yang kaya akan CO2 masuk ke atrium
kanan melalui pembuluh vena cava inferior/vena cava superior.
2. Dari atrium kanan kemudian akan menuju ke ventrikel kanan
melalui katup trikuspidalis.
3. Ventrikel berkontraksi sehingga katup trikuspidalis tertutup, tetapi
memaksa katup pulmonalis yang terletak pada lubang arteri pulmonalis
terbuka.
4. Selanjutnya masuk ke arteri pulmonalis yang bercabang ke kiri dan
ke kanan yang masing-masing menuju paru-paru kiri dan kanan.
5. Arteri pulmonalis ini bercabang menjadi arteriol. Arteriol
mengalirkan darah menuju kapiler di paru-paru.
6. Di kapiler paru-paru darah melepaskan karbondioksida dan
mengambil oksigen ( di alveolus). Kemudian masuk ke venula,
selanjutnya ke vena pulmonalis yang membawa darah yang kaya akan
oksigen menuju ke atrium kiri.
 Sistemik / sistem peredaran darah besar ( Atrium kiri → ventrikel
kiri → arteri → organ tubuh → vena cava → atrium kanan )
1. Dari atrium kiri darah yang kaya Oksigen mengalir ke ventrikel
kiri melalui katup bikuspidalis.
2. Kontraksi ventrikel menyebabkan katup aorta (semilunaris)
membuka.
3. Pada aorta terdapat arteri-arteri yang keluar langsung ke
permukaan jantung (arteri konorari) dan ke seluruh tubuh.
4. Arteri menuju ke arteriol-arteriol, yang selanjutnya membawa
darah yang kaya oksigen ke kapiler yang menuju ke organ tubuh. Pada
pembuluh kapiler ini terjadi pertukaran oksigen dari darah yang
berdifusi masuk ke dalam jaringan, sedangkan karbondioksida dari
jaringan akan berdifusi masuk ke dalam jaringan, sedangkan
karbondioksida dari jaringan akan berdifusi masuk ke dalam darah.
5. Darah kaya karbondioksida menuju ke venula yang akhirnya
menuju ke vena cava.
6. Selanjutnya dari organ tubuh yang berada di bawah jantung akan
menuju ke vena cava inferior, sedangkan dari organ yang berada di
atas jantung akan mengalir menuju vena cava superior. Kedua vena
besar tersebut akan bermuara pada atrium kanan dengan membawa
darah yang kaya akan karbondioksida.
7. Selain itu pada aorta terdapat arteri yang keluar langsung ke
permukaan jantung (arteri konorari). Arteri konorari menuju ke ateriol,
selanjutnya memberikan darah dari kapiler menuju ke seluruh jantung.
8. Kapiler-kapiler ini disaring oleh venula yang menuju ke vena
konorari kemudian menuju atrium kanan.

SISTEM PEREDARAN
DARAH PADA
MANUSIA

Darah Pembuluh darah Jantung

A. JANTUNG
Jantung adalah organ berongga dan berotot seukuran pada organ
ini di rongga toraks di sekitar tengah tulang dada di sebelah anterior
dan vertebrae di posterior. Di jantung terdiri atas arteri pulmoner,
aorta, atrium kanan dan kiri, katup semilunaris, katup
atrioventrikularis, dan ventrikel kanan kiri.
Jantung bekerja sebagai pompa yang memberi tekanan pada darah
untuk menghasilkan gradien tekanan yang dibutuhkan untuk
mengalirkan darah ke jaringan. Jantung terletak di belakang sternum,
jantung manusia berukuran kira-kira sekepalan tangan dan sebagian
besar terdiri dari otot jantung. Kedua atrium memiliki dinding-dinding
yang relatif tipis dan berperan sebagai ruang-ruang pengumpul darah
yang kembali ke jantung. Kebanyakan darah yang memasuki atrium
mengalir ke dalam ventrikel sewaktu semua ruang jantung berelaksasi.
Ketika jantung berkontraksi, jantung memompa darah, ketika relaksasi
ruang-ruang jantung terisi dengan darah.
Satu rangkaian pemompaan dan pengisian jantung yang lengkap
disebut dengan siklus jantung. Fase kontaksi dari siklus tersebut
disebut sistol, dan fase relaksasi disebut diastole. Volume darah yang
dipompa oleh setiap ventrikel per menit disebut keluaran jantung.

Siklus Jantung :
1. Selama fase relaksasi (semua atrium dan ventrikel dalam kondisi
diastol), darah yang kembali dari vena besar mengalir ke dalam atrium
dan ventrikel melalui katup AV.
2. Periode sistol atrium yang singkat kemudian mendorong semua
darah yang tersisa di dalam atrium ke dalam ventrikel.
3. Selama sisa siklus, sistol ventrikel memompa darah ke dalam
arteri-arteri besar melalui katup-katup semilunar.
Detak Ritmis Jantung :

Beberapa sel-sel otot jantung bersifat autoritmis, artinya mereka


berkontraksi dan berelaksasi secara berulang-ulang tanpa sinyal
apapun dari sistem saraf. Sekelompok sel-sel autoritmis yang terletak
dalam dinding atrium kanan, di dekat vena cava superior memasuki
jantung, gugus sel ini disebut sinartrial node/ nodus
sinotrium/pacemarker yang terletak di dalam sistem saraf, di luar
jantung.
(Gambar kontrol ritmis)
1. Pacemaker menghasilkan gelombang sinyal-sinyal untuk
berkontraksi
2. Sinyal-sinyal tertunda di nodus AV
3. Sinyal diteruskan ke apeks jantung
4. Sinyal menyebar ke seluruh ventrikel.

B. PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah berfungsi untuk mentransfer dan memindahkan
darah ke jantung, semua bagian tubuh, dan kemudian dikembalikan ke
jantung.
Arteri dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Aorta ( pembuluh yang dilewati darah dari bilik kiri jantung
menuju ke seluruh tubuh)
2. Arteri pulmonalis ( pembuluh nadi paru-paru adalah pembuluh
yang dilewati darah dari bilik kanan menuju paru-paru)
Struktur pembuluh darah :

Pembuluh darah memiliki lumen tengah yang dilapisi oleh endotelium,


selapis sel-sel epitelial pipih. Di sekeliling endotelium terdapat
lapisan-lapisan jaringan yang berbeda-beda di antara kapiler, arteri,
dan vena. Kapiler memiliki dinding yang sangat tipis, terdiri dari
endotelium saja dan laminal basalnya. Baik arteri maupun vena
memiliki dua lapisan jaringan yang mengelilingi endotelium: lapisan
luar jaringan ikat yang mengandung serat elastis, yang memungkinkan
pembuluh merentang dan kembali ke bentuk semula, serta lapisan
tengah yang mengandung otot polos dan serat elastis yang lebih
banyak. Arteri memiliki dinding yang lebih tebal kira-kira 3x lipat
daripada dinding vena.
(gambar kecepatan aliran darah)
Hubungan keterkaitan antara area irisan melintang pembuluh darah,
kecepatan aliran darah, dan tekanan darah. Akibat peningkatan area
irisan melintang total, kecepatan aliran darah turun drastis di dalam
arteriola dan paling rendah di dalam kapiler. Tekanan darah, tekanan
utama yang mendorong darah dari jantung ke kapiler, berada paling
tinggi di dalam aorta dan arteri-arteri yang lain.
Tekanan darah, dibagi menjadi 2 :
1. Tekanan sistolik ( darah akan keluar dari bilik menuju pembuluh
nadi).
2. Tekanan diastolik ( darah dari tubuh dan paru-paru akan masuk ke
jantung melalui vena.
Fungsi kapiler, di kapiler terjadi pertukaran gas, air, dan garam mineral
ataupun larutan bahan organik dari kapiler darah dengan sel-sel darah
tubuh.
Gambar aliran darah dalam kapiler :

Sfingter pra-kapiler meregulasi pelintasan darah ke dalam bantalan-


bantalan kapiler. Sebagian darah mengalir langsung dari arteriola ke
venula melalui kapiler yang disebut saluran utama yang selalu terbuka.
Diagram pertukaran cairan antara cairan kapiler dan interfisial.

Diagram ini menunjukkan kapiler hipotesis ketika tekanan osmotik


bersifat konstan di sepanjang kapiler. Pada ujung arteri, tempat
tekanan darah melebihi tekanan osmotik, cairan mengalir keluar dari
kapiler tersebut ke dalam cairan intersial. Pada ujung vena, tekanan
darah lebih kecil daripada tekanan osmotik, dan cairan mengalir dari
cairan inertsial ke dalam kapiler. Lymph ; komposisinya kira-kira sama
dengan cairan interstial. Sistem limfatik mengalir ke dalam vena-vena
besar dari sistem sirkulasi di dasar leher.

Limfa, berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan sel darah,


membunuh kuman penyakit, pembentukan sel darah putih dan
antibodi, dan tempat pembongkaran sel darah merah yang sudah mati.

C. DARAH
Darah vertebrata merupakan suatu jenis jaringan ikat yang terdiri
atas beberapa jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan
yang disebut plasma. Kmposisi darah manusia tersusun atas sekitar
45% volume darah, sisanya plasma.Di darah terdapat eritrosit, leukosit,
dan platelet.
Plasma darah mengandung sekitar 99% air, maka dari itu plasma
bagian cair. Bagian padat yaitu darah terdapat 3 kelas sel yang tersebar
di seluruh plasma darah; sel darah merah, sel darah putih, dan keping
darah.
Pembekuan Darah :
Penggumpalan darah melibatkan konversi fibrinogen menjadi bentuk
aktifnya, fibrin yang beragregasi menjadi benang-benang yang
membentuk kerangka gumpalan darah. Pembentukan fibrin merupakan
langkah terakhir dalam serangkaian reaksi-reaksi yang dipicu oleh
pelepasan faktor-faktor penggumpalan dari platelet.

Contoh penyakit dari sistem sirkulasi adalah, kardiovaskular.


Penyakit kardiovaskular berkisar dari gangguan minor fungsi katup
vena atau jantung hingga gangguan aliran darah ke jantung atau otak
yang mengancam jiwa.
Upaya untuk menghindari penyakit ini tentunya menerapkan
gaya hidup yang sehat, tidak merokok, rutin berolahraga, tidak diet
kaya lemak hewani karena ini meningkatkan resiko terkena
kardiovaskular.

3. PERMASALAHAN YANG BELUM JELAS DAN JAWABAN


SEMENTARA.
Pertanyaan : Bagaimana bisa tekanan darah manusia dapat tinggi atau
rendah?
Jawaban sementara : Berdasarkan sumber yang saya baca, saya menemukan
jawaban bahwa hipertensi merupakan tekanan darah yang cukup tinggi di
pembuluh darah arteri. Tekanan yang dimaksud adalah kekuatan aliran darah
yang mengalir di pembuluh darah. Penderita hipertensi bisa jadi berakhir
dengan serangan stroke karena penyempitan pembuluh darah di arteri.
Sedangkan hipotensi terjadi karena berkurangnya volume darah yang
seharusnya bersirkulasi di pembuluh darah.

MIND MAP SISTEM SIRKULASI


JURNAL PEMBELAJARAN

Nama : Meirna Rahayu

Nim : 190351620427

Offering :B

A.MATERI : SISTEM SIRKULASI


B. HARI,TANGGAL : SENIN, 24 FEBRUARI 2020
C.PERTEMUAN : 12

1. PENGETAHUAN YANG SUDAH DIMENGERTI SEBELUM


BELAJAR DI KELAS
a. Sistem sirkulasi
Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi yang berfungsi untuk
mengangkut berbagai zat di dalam tubuh. Sistem sirkulasi pada
manusia dibagi menjadi dua, yaitu sistem peredaran darah dan sistem
limfa.
b. Sistem peredaran darah :
Sistem peredaran darah mengangkut cairan keseluruh tubuh, secara
fungsional sistem itu menghubungkan lingkungan berair sel-sel tubuh
dengan organ-organ yang mempertukarkan gas, menyerap nutien, dan
membuang zat-zat sisa. Sistem peredaran darah membawa darah yang
kaya oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Cara kerja
Sistem peredaran darah terbuka (pada belalang)
Sistem peredaran darah tertutup (pada cacing)
Sirkulasi tunggal (pada ikan)
Peredaran darah dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Peredaran darah pulmonal (peredaran darah kecil)
2. Peredaran darah sistemik (peredaran darah besar)
c. Sistem peredaran dara pada manusia
1. Jantung
Jantung adalah organ berongga dan berotot seukuran pada organ ini di
rongga toraks (dada) di sekitar tengah tulang dada di sebelah anterior
dan vertebra (belakang) di posterior. Fungsi jantung adalah untuk
Jantung bekerja sebagai pompa yang memberi tekanan pada darah
untuk menghasilkan gradien tekanan yang dibutuhkan untuk
mengalirkan darah ke jaringan. 
 Ruang jantung :
Atrium : atrium dekstra, atrium sinistra
Vertikel : vertikel dekstra, vertikel sinistra
 Lapisan :
-Perikardium
selaput pembungkus jantung.
-Miokardium
lapisan jantung paling tebal yang tersusun atas otot jantung yang
bekerja secara tidak sadar.
-Endokardium
selaput yang membatasi ruangan jantung yang terdiri dari 4
ruangan yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, bilik kiri.
 Katup
Katup antriventrikuler
Antara setiap atrium dan ventrikel terdapat katup atrioventrikel
(artioventricular valva, AV).
Katup AV ditambatkan oleh serabut kuat yang mencegah
terjadinya perputaran balik aliran darah dari dalam keluar.
Valvuva trikuspidalis
Bila katup jantung mitral berada di antara serambi kanan dan
bilik kanan, maka katup jantung trikuspid berlokasi di antara
serambi kanan dan bilik kanan.
Valvula bikuspidalis
Katup bikuspidalis adalah katup AV kiri, ditemukan di antara
atrium kiri dan ventrikel kiri. Katup ini juga disebut katup
mitral.
Valvula semilunaris
Katup semilunar (semilunar valve) terletak di kedua pintu
keluar jantung, tempat aorta meninggalkan ventrikel kiri dan
artei pulmoner meninggalkan ventrikel kanan.
2. Pembuluh Darah
Fungsi pembuluh darah adalah sebagai saluran untuk mentransfer dan
memindahkan darah ke jantung semua bagian tubuh dan kemudian
dikembalikan ke jantung.
 Arteri :
- Aorta adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kiri jantung
menuju ke seluruh tubuh
- Pembuluh nadi paru-paru adalah pembuluh yang dilewati darah
dari bilik kanan menuju paru-paru (pulmo).
 Tekanan darah
-Tekanan sistolik (sistolik)
Darah akan keluar dari bilik menuju pembuluh nadi (arteri).
- Tekanan diastolik (Relaksasi)
Darah dari tubuh dan paru-paru akan masuk ke jantung melalui
vena
 Vena
Vena berfungsi untuk membawa darah kembali ke jantung. Darah
yang dibawa, sudah tidak lagi kaya akan oksigen. Darah ini justru
mengandung banyak zat sisa metabolisme, yang siap untuk
dikeluarkan dari tubuh. 
Vena kava
Vena kava bercabang-cabang menjadi pembuluh yang lebih
kecil, yaitu vena. Vena bercabang-cabang lagi menjadi kapiler
vena yang disebut venula.
Vena pulmonalis
Vena ini mebawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru ke
serambi kiri jantung.
 Kapiler
Kapiler dapat masuk sampai ke sel-sel tubuh. Disinilah terjadi
pertukaran gas, air, dan garam mineral ataupun larutan bahan
organik dari kapiler darah dengan sel-sel darah tubuh.
3. Darah
Darah vertebrata merupakan suatu jenis jaringan ikat yang terdiri atas
beberapa jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang
disebut plasma.
Bagian luar
Plasma darah
Plasma darah mengandung sekitar 90% air. Di antara berbagai jenis zat
yang larut dalam air terdapat garam-garam anorganik, yang kadang-
kadang disebut sebagai elektrolit darah dan terdapat di dalam palsma
dalam bentuk ion terlarut.
Bagian padat
Terdapat tiga kelas sel yang tersebar di seluruh plasma darah: sel darah
merah, sel darah putih, dan keping darah
B. PENGETAHUAN BARU YANG DIPEROLEH SETELAH
BELAJAR DI KELAS
Sistem Peredaran Darah pada Tubuh Manusia
1. Sirkulasi Paru-paru
Peredaran darah pada sirkulasi paru paru merupakan sirkulasi yang kecil
atau pendek. Darah yang tidak mengandung oksigen atau darah anoksi
keluar dari bilik kanan jantung menuju ke paru paru melalui arteri
pulmonalis. Dalam paru paru terjadi proses difusi oksigen dengan
karbondioksida. Setelah proses difusi selesai, darah yang kaya akan
oksigen atau darah oksi mengalir melalui pembuluh darah vena pulmonalis
ke serambi kiri jantung.
2. Sirkulasi Sistemik
Darah oksi yang kaya akan oksigen dari bilik kiri jantung diedarkan ke
seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri. Pada arteri ini terdapat
percabangan yang disebut dengan arteriol, kemudian darah mengalir ke
kapiler yang akan menyuplai oksigen dan zat-zat lain ke sel-sel seluruh
tubuh.
Susunan Utama Darah
Apa yang terjadi jika anda terluka ? pasti akan keluar darah dari luka anda,
seberapa banyak darah yang akan keluar dari luka anda ditentukan pada
bagian mana anda terluka dan seberapa parah anda terluka. Biasanya darah
yang keluar dari luka akan berwarna merah gelap. Dalam darah tersebut
tersusun dari beberapa komponen utama.
Komponen utama yang menyusun plasma darah atau cairan darah adalah
Eritrosit (sel darah merah), Leukosit (sel darah putih), dan Trombosit
(keping darah). Penelitian menunjukkan bahwa 8% dari berat badan tubuh
kita terdiri atas darah. Jadi, apabila berat badan kita 50 kg maka 8%-nya,
atau sekitar 4 liter merupakan darah yang ada di tubuh kita.

Jenis jenis pembuluh darah dan ciri cirinya :

Pembuluh darah memiliki banyak macam dan ciri tersendiri. Diatas telah
dijelaskan komponen penyusun darah dan alur peredaran darah manusia.
berikut merupakn penjelasan dari ciri ciri dan apa saja jenis pembuluh
darah. Pembuluh yang menuju ke jantung disebut vena. Pembuluh darah
yang ke luar dari jantung disebut arteri. Vena selalu membawa darah
anoksi kecuali vena pulmonalis. Arteri selalu membawa darah oksi kecuali
arteri pulmonalis.

 Arteri
Dindingnya kuat, tebal dan elastis. Letaknya agak jauh ke dalam kulit
sehingga jika terjadi luka pada kulit, tidak akan langsung mengenai
pembuluh arteri. Pembuluh darah arteri bertugas membawa darah oksi
yang kaya akan oksigen, kecuali arteri pulmonalis yang Membawa
darah meninggalkan Cor.
 Kapiler
Dindingnya tipis. Strukturnya halus. Menghubungkan cabang-cabang
arteri & vena ke sel tubuh.
 Arteriole
Terhubung dengan pembuluh kapiler. Arteriole merupakan Arteri
terkecil.
 Aorta
Teksturnya elastis dan kenyal. Pembuluh darah Aorta Merupakan
arteri terbesar. Berfungsi membawa darah oksi.
 Vena
Dindingnya tipis serta tidak elastis. Letaknya dekat dengan permukaan
kulit sehingga jika terjadi luka dipermukaan kulit, akan mengenai
pembuluh vena terlebih dahulu. Umumnya membawa darah anoksi
kecuali vena pulmonalis. Membawa darah menuju Cor.
 Venula
Merupakan percabangan Vena. Terhubung dengan pembuluh kapiler.

3. Sistem peredaran dara pada manusia


a. Jantung
Jantung adalah organ berongga dan berotot seukuran pada organ ini di
rongga toraks (dada) di sekitar tengah tulang dada di sebelah anterior
dan vertebra (belakang) di posterior.
Fungsi jantung adalah untuk Jantung bekerja sebagai pompa yang
memberi tekanan pada darah untuk menghasilkan gradien tekanan
yang dibutuhkan untuk mengalirkan darah ke jaringan. 
 Ruang jantung :
Atrium : atrium dekstra, atrium sinistra
Vertikel : vertikel dekstra, vertikel sinistra
 Lapisan :
-Perikardium
selaput pembungkus jantung.
-Miokardium
lapisan jantung paling tebal yang tersusun atas otot jantung
yang bekerja secara tidak sadar.
-Endokardium
selaput yang membatasi ruangan jantung yang terdiri dari 4
ruangan yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, bilik
kiri.
 Katup
-Katup antriventrikuler
Antara setiap atrium dan ventrikel terdapat katup atrioventrikel
(artioventricular valva, AV).
-Katup AV ditambatkan oleh serabut kuat yang mencegah
terjadinya perputaran balik aliran darah dari dalam keluar.
-Valvuva trikuspidalis
Bila katup jantung mitral berada di antara serambi kanan dan
bilik kanan, maka katup jantung trikuspid berlokasi di antara
serambi kanan dan bilik kanan.
-Valvula bikuspidalis
Katup bikuspidalis adalah katup AV kiri, ditemukan di antara
atrium kiri dan ventrikel kiri. Katup ini juga disebut katup
mitral.
-Valvula semilunaris
Katup semilunar (semilunar valve) terletak di kedua pintu
keluar jantung, tempat aorta meninggalkan ventrikel kiri dan
artei pulmoner meninggalkan ventrikel kanan.

C. PERMASALAHAN YANG BELUM JELAS DAN JAWABAN


SEMENTARA.
Pertanyaan : Apakah pembekuan darah yang parah dapat menyebabkan
kematian?
Jawaban : Pembekuan atau penggumpalan darah sering tak menampakkan
gejala, padahal gumpalan yang tak terduga dapat menyebabkan masalah
serius dan bahkan kematian.Dalam arteri, itu bisa memberi Moms serangan
jantung atau stroke. Jika itu terjadi dalam pembuluh darah, Moms bisa
merasakan sakit dan bengka.Sebuah gumpalan jauh di dalam tubuh Moms
disebut deep vein thrombosis (DVT). Satu di paru-paru Moms adalah
emboli paru (PE). Semuanya bila terjadi akan membuat Moms dalam
kondisi darurat medis.Moms bisa mendapatkan gumpalan darah jika Moms
mengalmi patah tulang atau terjadi robekan otot dengan buruk.Tetapi
terkadang Moms mungkin tidak tahu mengapa itu terjadi atau bahkan tak
menyadari Moms mengalaminya sehingga terkadang penanganan medis
terlambat datang.
JURNAL PEMBELAJARAN

Nama : Meirna Rahayu

Nim : 190351620427

Offering :B

A. MATERI : DISKUSI IMUN


B. HARI,TANGGAL : SENIN, 2 MARET 2020
C. PERTEMUAN : 13
1. PENGETAHUAN YANG SUDAH DIMENGERTI SEBELUM
BELAJAR DI KELAS
Sistem imun atau yang biasa disebut dengan sistem kekebalan tubuh
adalah suatu kekebalan yang dimiliki tubuh makhluk hidup untuk
melindungi tubuh dari pengaruh zat asing ataupun patogen yang jahat bagi
tubuh.
Dalam sistem imun ini nantinya akan dibantu oleh sel B dan sel T yang
ada pada limfosit darah.
Pada saat sistem kekebalan tubuh manusia melemah, maka
kemampuan tubuhakan melemah juga. Sehingga menyebabkan patogen,
termasuk virus akan berkembang dalam tubuh.
Sebenarnya manusia sudah memiliki sistem kekebalan tubuh, namun
sistem kekebalan tubuh ini masih belum sepenuhnya aktif. Jadi kita bisa
mengaktfkannya melalui vaksin ataupun semacamnya.

2. PENGETAHUAN BARU YANG DIPEROLEH SETELAH BELAJAR


DI KELAS
a). komponen dari pertahanan tubuh
pada sistem imun terdapat komponen komponen penyusunnya, yaitu
- Kekebalan bawaan
Suatu pertahanan tubuh yang pertama kali bekerja dan sudah ada sejak
kita masih kecil.
Yang dimiliki oleh banyak patogen dan menggunakan reseptor kecil
dengan respond yang cepat. Komponen bawaan ini dapat berupa sel sel
fagositik dan respon peradangan sel pembunuh alami. Bisa dikatakan
juga bahwa kekebalan bawaan ini merupakan tahap awal dari sistem
imun
- kekebalan yang diperoleh
pengenalan sifat yang berlaku pada patogen dengan banyak reseptor
dengan respond yang lebih lambat dan merespond dengan membentuk
antibodi yang diperantarai oleh limfosit sitotoksik.
b). Mekanisme peradangan
Mekanisme peradangan yang ada pada manusia adalah
1. Pada saat tubuh mengalami luka (misalnya adalah terkena kayu) maka
akan mengakibatkan bagian tubuh tersebut akan robek)
2. Pada saat bagian tubuh ini robek, maka histamim (sel tiang) yang
memiliki banyak granula akan keluar untuk berekskresi
3. Sehingga menyebabkan pembuluh kapiler akan mengalami dilatasi
(mengalami pembesaran dan juga bersifat permeable)
4. Hal inilah yang akan mengaktifkan makrofag yang dapat mendorong
darah ke bagian yang terkena luka
5. Selanjutnya terjadilah peradangan (inflamasi)
6. Setelah peradangan terjadi akan mengalami pembengkakan pada area
sekitar tubuh yang luka
7. Hal ini akan memicu darah untuk mengalir ke bagian ini dengan
membawa protein yang digunakan pada saat proses fagostosis
8. Terjadilah proses fagositosis
9. Sel akan mati dan kemudian menjadi nanah
c). Proses fagositosis
1. Tahap pertama dari proses fagositosis adalah tahap pengenalan antara
antigen dan juga patogen
2. Tahap kedua adalah patogen akan dimakan oleh sel limfosit
3. Dengan bantuan MHC maka patogen akan dimatikan
4. Pada saat patogen sudah mati, maka patogen akan keluar dari dalam
tubuh menjadi nanah
d). Perbedaan antigen dan antibodi
Antigen merupakan benda asing yang masuk ke dalam tubuh manusia
(antigen ini merupakan bagian dari patogen) sedangkan antibodi adalah
jenis zat (protein / polisakarida ) untuk melawan antigen antigen yang
masuk ke dalam tubuh.

e). Mekanisme antigen dan antibodi

3. PERMASALAHAN YANG BELUM JELAS DAN JAWABAN


SEMENTARA.
Pertanyaan : Jika seseorang saat waktu masih bayi sudah diimunisasi,
apakah saat dewasa juga wajib diimunisasi? Adakah pengaruh jika tidak
diimunisasi?
Jawaban sementara : Imunisasi pada saat dewasa juga perlu untuk membuat
tubuh mempunyai antibody yang semakin kuat dalam melawan patogen.

MIND MAP SISTEM IMUN


JURNAL PEMBELAJARAN

Nama : Meirna Rahayu

Nim : 190351620427

Offering :B

A. MATERI : PRESENTASI SISTEM RESPIRASI


B. HARI,TANGGAL : KAMIS, 5 MARET 2020
C. PERTEMUAN : 14

1. PENGETAHUAN YANG SUDAH DIMENGERTI SEBELUM


BELAJAR DI KELAS
Respirasi adalah proses pertukaran gas dan menyalurkan udara ke bagian
tubuh yang membutuhkan. Dengan kata lain, respirasi adalah proses
pernapasan.
Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut:
 Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
 Faring (Tenggorokan)
 Tenggorokan (Trakea)
 Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki)
 Paru-paru (Pulmo)

Pernafasan Dada : Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan


otot antartulang rusuk.
Fase inspirasi : Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk
sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada
menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya
oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot
antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang
rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di
dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga
udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Pernapasan perut Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan
otot diafragma.
Fase Inspirasi. Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga
diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan
menjadi kecil sehingga udara luar masuk.
Fase Ekspirasi. Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot
diafragma (kembali ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada
mengecil dan tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar dari
paru-paru.
2. PENGETAHUAN BARU YANG DIPEROLEH SETELAH BELAJAR
DI KELAS
Proses pertukaran oksigen dalam darah dan karbondioksida tersebut
berlangsung dalam respirasi seluler. Setelah oksihemoglobin (HbO2)
dalam paru-paru terbentuk, oksigen akan lepas, dan selanjutnya menuju
cairan jaringan tubuh. Oksigen tersebut akan digunakan dalam proses
metabolisme sel. Reaksinya HbO2 Hb + O2
Proses masuknya oksigen ke dalam cairan jaringan tubuh juga
melalui proses difusi. Proses difusi ini terjadi karena adanya
perbedaan tekanan parsial oksigen dan karbondioksida antara darah dan
cairan jaringan. Tekanan parsial oksigen dalam cairan jaringan, lebih
rendah dibandingkan oksigen yang berada dalam darah. Artinya
konsentrasi oksigen dalam cairan jaringan lebih rendah. Oleh karena itu,
oksigen dalam darah mengalir menuju cairan jaringan. Tekanan
karbondioksida pada darah lebih rendah daripada cairan jaringan.
Akibatnya, karbondioksida yang terkandung dalam sel-sel tubuh berdifusi
ke dalam darah. Karbondioksida yang diangkut oleh darah, sebagian
kecilnya akan berikatan bersama hemoglobin membentuk karboksi
hemoglobin (HbCO2). Sebagian besar karbondioksida tersebut masuk ke
dalam plasma darah dan bergabung dengan air menjadi asam
karbonat (H2CO3). Oleh enzim anhidrase, asam karbonat akan segera
terurai menjadi dua ion, yakni ion hidrogen (H+) dan ion bikarbonat
(HCO-3).

3. PERMASALAHAN YANG BELUM JELAS DAN JAWABAN


SEMENTARA.
Pertanyaan : Bagaimana Koordinasi Sirkulasi dan Pertukaran Gas ?
Jawaban : Tuntutan metabolisme dari banyak organisme mensyaratkan
bahwa darah mengangkut O2 dan CO2 dalam jumlah besar. Darah yang tiba
di paru-paru memiliki tekanan parsial rendah O2 dan tekanan parsial tinggi
CO2 relatif terhadap udara di alveoli. Di alveoli, O2 berdifusi ke dalam
darah dan CO2 berdifusi ke udara. Dalam kapiler jaringan, gradien tekanan
parsial mendukung difusi O2 ke dalam cairan interstitial dan CO2 ke dalam
darah.

Anda mungkin juga menyukai