Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM SISTEM REPRODUKSI

Akhmad Khabibulloh Amir, Fianita Eka Putri, Lisa Septiana, Meirna Rahayu

Mahasiswa S1 Pendidikan IPA Universitas Negeri Malang


Email : meirnarahayu@gmail.com

Abstrak: Pengamatan ini memiliki tujuan untuk mengetahui sistem reproduksi


yang ada pada mencit dan kaitannya mengenai reproduksi yang ada pada manusia.
Mencit sendiri adalah satu hewan yang memiliki ukuran kecil dan masuk dalam
spesies Mus musculus. Mencit dikenal dengan hewan poliestrus yang berarti
dalam periode satu tahun terjadi siklus reproduksi yang berulang-ulang atau
disebut dengan daur estrus. Mencit sering digunakan dalam penelitian
dikarenakan hewan ini memiliki keuntungan yaitu daur estrusnya teratur dan
dapat dideteksi juga terdapat keselarasan pertumbuhan dengan kondisi manusia.
Di penelitian ini terdapat aspek penting yaitu cara dislokasi atau anestesi yang
sesuai kode etik, langkah pembedahan hewan mencit, perbandingan organ
reproduksi hewan mencit jantan dan betina, cara pengamatan dan kualitas sperma
mencit jantan, siklus estrus pada mencit betina, perbandingan siklus estrus pada
mencit dan siklus menstruasi pada manusia, dan cara menjaga organ reproduksi
pada manusia. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa
persamaan dan perbedaan antara reproduksi pada mencit dan manusia.

Kata Kunci: Mencit, sistem reproduksi, manusia

Abstract: This study aims to determine the reproductive system that exists in
mice and its relation to reproduction that exists in humans. Mice is an animal that
has a small size and is included in the Mus musculus species. Mice are known as
polyestrus animals which means that in a one-year period there is a reproduction
cycle that is repeated or called the estrous cycle. Mice are often used in research
because these animals have the advantage of regular cycles of estrus and can be
detected also there is alignment of growth with the human condition. In this study
there are important aspects, namely the way of dislocation or anesthesia in
accordance with the code of ethics, steps of surgery of mice, comparison of
reproductive organs of male and female mice, observation and sperm quality of
male mice, estrous cycle in female mice, comparison of estrous cycles in mice
and menstrual cycle in humans, and how to maintain the reproductive organs in
humans. From this study it can be concluded that there are some similarities and
differences between reproduction in mice and humans.

Key Word: mice, system reproduction, humans

PENDAHULUAN Kingdom : Animalia


Mencit (Mus musculus L.) termasuk Filum : Chordata
mamalia pengerat (rodensia) yang Subfilum : Vertebrata
cepat berkembang biak, mudah dipelihara da Kelas : Mammalia
lam jumlah banyak, variasi genetiknya Ordo : Rodentia
besar serta sifat anatomisnya dan fisiologisn Famili : Muridae
ya  baik. Mencit memiliki ciri-ciri berupa Genus : Mus
bentuk tubuh kecil dan memiliki bulu Spesies : Mus musculus
berwarna putih. Mencit sering digunakan Reproduksi merupakan faktor
dalam penelitian dengan pertimbangan yaitu penting dalam kehidupan. Reproduksi pada
memiliki beberapa keuntungan seperti mamalia erat kaitannya dengan siklus estrus.
daur estrusnya teratur dan dapat dideteksi,  Hormon progesteron merupakan salah satu
periode kebuntingannya relatif singkat, dan hormon yang berperan penting dalam siklus
dapat mempunyai anak yang banyak serta estrus. Kadar progesteron dan estradiol
terdapat keselarasan pertumbuhan dengan dalam tubuh dapat dijadikan parameter
kondisi manusia. Siklus estrus pada mencit dalam penentuan fase pada siklus estrus
betina adalah fase yang ditandai dengan (Khanum dkk. dalam Iman, 2011).
adanya kopulasi antara mencit jantan dan Siklus estrus merupakan jarak antara
betina. (Akbar,2010). estrus yang satu sampai pada estrus yang
Adapun klasifikasi dari mencit berikutnya. Setiap hewan mempunyai siklus
adalah sebagai berikut : estrus yang berbeda-beda, ada golongan
hewan monoestrus (estrus sekali dalam satu tanda gelisah, nafsu makan berkurang atau
tahun), golongan hewan poliestrus (estrus hilang sama sekali, menghampiri pejantan
beberapa kali dalam satu tahun), dan dan tidak lari jika pejantan mendekati
golongan hewan poliestrus bermusim (estrus (Partodiharjo, 1986).
hanya selama musim tertentu dalam  Perbedaan siklus estrus dan siklus
setahun). Daur atau siklus estrus terdiri dari menstruasi dapat dibedakan secara jelas.
empat fase, yaitu proestrus, estrus, Siklus estrus hanya terjadi pada primata saja
metestrus, dan diestrus. Fase estrus berbeda dan terjadi perubahan secara fisiologi
dengan siklus estrus. Fase estrus merupakan maupun morfologi pada ovarium, vagina,
fase dimana telur diovulasikan dari ovarium uterus dan tingkah laku serta
ke saluran telur. Fase ini menandakan bahwa pseudomenstruation pada nonprimata adalah
individu betina telah masak kelamin. Fase disebabkan oleh diapedesis dan sama sekali
estrus setiap spesies berbeda-beda dan dapat tidak bisa dibandingkan dengan menstuasi
diamati dengan metode vaginal smear, tetapi pada primata. Sedangkan untuk siklus
tidak dapat diamati jika hewan betina menstruasi hanya terjadi pada primata
tersebut belum masak kelamin dan sedang dengan bentuk peluruhan sel telur. Terjadi
hamil. (Hafez, 1968 dalam Iman, 2011). perubahan fisiologi dan morfologi sama
Estrus adalah fase terpenting dalam dengan yang terjadi pada siklus estrus
siklus birahi, karena dalam fase ini hewan nonprimata, namun tanpa adanya tingkah
betina memperlihatkan gejala yang khusus laku khusus penerimaan seksual. Serta pada
untuk tiap-tiap jenis hewan dan dalam fase siklus menstruasi terjadi pelepasan
ini pula hewan betina mau menerima endometrium uterus diikuti oleh pendarahan
pejantan untuk kopulasi, ciri khas dari estrus yang disebut menstruasi yang penyebabnya
adalah terjadinya kopulasi, jika hewan adalah tidak adanya hormon progesterone
menolak kopulasi, meskipun tanda-tanda (Niam, 1995).
estrusnya sangat terlihat jelas, maka Perubahan fisiologi yang utama
penolakan tersebut memberi pertanda bahwa terjadi pada ovarium dan direflesikan dalam
hewan betina masih dalam fase estrus yang bentuk perubahan-perubahan yang terjadi
telah terlewat. Tanda lain dari fase estrus pada vagina dibawah pengaruh hormon
untuk tiap jenis ternak berlainan, tetapi pada ovarium, estrogen dan progesteron. Siklus
umumnya mereka memperlihatkan tanda- reproduksi terdiri dari siklus estrus dan
siklus menstruasi. Siklus ovarium Pada fase estrus terlihat pengaruh
merupakan ovulasi pada hewan tipe spontan estrogen dan dikerakteristikan oleh sel
vs induksi siklus endometrium. Sedangkan kornifikasi yang nyata (jelas) dan hilangnya
siklus vagina merupakan adalah bagian dari leukosit. Pada akhir fase estrus, lapisan
vaginal smear (Niam, 1995). kornifikasi tampak sloughed off invasi
Siklus estrus ini dikontrol oleh leukosit terjadi. Selama diestrus, leukosit
hormon estrogen. Reseptor hormon estrogen tampak berlimpah. Fase proestrus terjadi
tidak hanya di oviduktus, tetapi juga pada dengan pengaruh hormone gonadotropin dan
hati. Reseptor hormon estrogen pada sekresi estrogen mempunyai pengaruh yang
oviduktus berfungsi untuk mensintesis besar. Fase metestrus, selama fase ini di
protein telur. Reseptor hormon  estrogen mana sinyal stimulasi estrogen turun. Uterus
pada hati berfungsi mensintesis vitelogen dipengaruhi oleh progesterone dan menjadi
(Rugh, 1962). sikretori. Tipe fase ini adalah jelas dan
Siklus estrus dapat dibagi dalam mungkin berakhir 1-5 hari. Fase diestrus
beberapa tahap yaitu tahap diestrus, dikarakteristikan oleh aktivitas corpus
proestrus, estur, dana metestrus. Tahap- luteum di mana dalam memproduksi
tahap siklus dapat ditentukan dengan melihat progesteron (Hill, 2006 dalam Iman, 2011).
gambaran sitologi apusan vagina. Pada saat Factor-faktor yang berpengaruh
estrus, vgina memperlihatkan sel-sel epitel terhadap estrus adalah histology dan fungsi
yang menanduk. Apusan vagina biasanya hipotalamus serta hipofisis dalam kaitannya
dibuat pada hewan-hewan laboratorium, dengan proses reproduksi, terjadinya
umpamanya mencit dan tikus, sebelum pubertas pada hewan betina termasuk factor-
hewan jantan dan betina disatukan, faktor yang mempengaruhi siklus estrus
penyatuan sebaiknya dilakukan pada saat serta proses pembentukan sel kelamin
estrus awal. Pada saat estrus, vulva hewan (gametogenesis). Selain itu terdapat factor-
betina biasanya merah dan bengkak. Adanya faktor lain yang lebih berpengaruh yaitu
sumbat vagina setelah penyatuan hormone (Taw, 2008 dalam Iman, 2011).
menandakan bahwa kopulasi telah METODE PENELITIAN
berlangsung, dan hari itu ditentukan sebagai Penelitian ini dilakukan dengan
hari kehamilan yang ke nol (Adnan, 2006 metode studi literature, karena adanya
dalam Iman, 2011). hambatan dalam pelaksanaan praktikum
secara langsung. Alat yang digunakan Pada gambar 2 terlihat kelamin luar pada
adalah laptop dan alat tulis. Bahan yang mencit jantan terdapat penis, testis, dan
digunakan adalah kajian-kajian teoritis anus.
yang relevan dan terpercaya. Objek
pengamatan ini adalah mencit (Mus
musculus).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian
Pertama dilakukan pengamatan
Gambar 3
system reproduksi mencit jantan dan betina.
Pada gambar 3 terlihat kulit mencit dibelah
secara vertikal.

Gambar 1
Gambar 4
Pada gambar 1 dilakukan pembunuhan Pada gambar 4 dilakukan pembelahan lebih
mencit dengan cara dislokasi servikalis dalam sehingga terlihat organ-organ
(Cervical dislocation) reproduksi mencit bagian dalam yaitu
ginjal, vas deferens, penis, dan testis.

Gambar 2
Gambar 5
Pada gambar 5 terlihat kelamin luar pada
mencit betina terdapat anus dan vagina.

Gambar 2

Pada gambar 2 terlihat Cauda epididimis


dipotong-potong sampai halus dan diaduk
Gambar 6
agar tersuspensi dengan NaCl 0,9%
Pada gambar 6 terlihat kelamin dalam pada
sehingga terbentuk suspensi spermatozoa.
mencit betina dimana terdapat ginjal, ureter,
anus, ovari, uterus, dan vagina.

Kedua, dilakukan pengamatan untuk


mencari kualitas sperma.

Gambar 3

Pada gambar 3 dilakukan penyedotan


suspensi dengan pipet thoma sampai skala
tertentu 1 dan selanjutnya menyedot NaCl
0,9 % sampai 101. Menggoyang-goyangkan
Gambar 1
larutan pada pipet thoma sampai homogeny.
Pada gambar 1 terlihat Epididimis Cauda
dimasukkan dalam kaca arloji yang telah
berisi 1 ml NaCL 0,9 %.

Gambar 4
Pada gambar 4, membuang satu sampai tiga
tetes larutan dalam pipet thoma, kemudian
diteteskan pada Haemacytometer Improved
Neubauer, lalu dihitung spermatozoa dalam
25 kamar hitung sel darah merah. Lalu dapat
ditentukan konsentrasinya.
Gambar 3
Ketiga melakukan pengamatan Pada gambar 3, diteteskan Eosin Y dan
morfologi spermatozoa ditunggu selama 5 menit

Gambar 4
Gambar 1
Pada gambar 4, diteteskan metilen blue dan
Pada gambar 1, diteteskan kurang lebih dua
ditunggu selama 5 menit.
tetes suspensi spermatozoa yang sudah di
campur denagn larutan fisiologis NaCl 0.9%
diatas kaca objek kemudian diratakan
dengann kaca objek lain.

Gambar 5
Padagambar 5, dibiarkan sampai kering dan
diamati kelainan morfologi yang terjadi.

Gambar 2
Keempat Pengamatan Menggunakan

Pada gambar 2, suspensi spermatozoa Preparat

dikeringkan 5 menit dan di teteskan metanol


lalu ditunggu lagi 5 Menit.
Pembahasan
Setelah melakukan pengamatan
percobaan pada hewan mencit yang
berjenis kelamin jantan dan betina, perlu
diketahui untuk mematikan mencit
digunakan cara dislokasi. Cara ini
. Histologi preparat sayatan penis
dilakukan dengan mengangkat ujung ekor
mencit dengan tangan kanan, kemudian
diletakkan pada suatu tempat yang
permukaannya tidak licin, sehingga ketika
ditarik, mencit akan mencengkram.
Selanjutnya, kulit tengkuk dijepit dengan
. Histologi preparat sayatan testis telunjuk dan ibu jari tangan kiri, ekornya
tetap dipegang dengan tangan kanan.
Terakhir, posisi tubuh mencit dibalikkan
sehingga permukaan perut menghadap
peneliti dan ekor dijepitkan antara jari
manis dan kelingking tangan kiri.
Kemudian, badan mencit dihadapkan ke
Histologi preparat sayatan vagina peneliti dan dibelah secara vertikal.

Alat reproduksi jantan secara garis


besar terdiri dari: Testis yang berfungsi
sebagai tempat produksi sperma dan
hormon testosteron. Tubulus seminiferus,
Preparat sayatan Ovarium
menyalurkan sperma menuju vesikula
seminalis. Epididimis sebagai tempat
penyimpanan sperma sementara sebelum
disalurkan. Penis berfungsi sebagai organ
penyalur sperma ke tubuh betina,dengan
Apusan vagina kata lain sebagai organ kopulatoris
(Riffilani,dkk, 2002).
Pertama akan dibahas mengenai mengeras dengan bantuan baculum
penis. Penis manusia tersusun dari tiga kemudian keluar dari saluran reproduksi.
silinder jaringan erektil mirip spons yang
Kedua yaitu Gonad jantan, atau
berasal dari vena dan kapiler yang
testes (tunggal, testis), terdiri dari banyak
dimodifikasi. Selama kebangkitan gairah
saluran yang melilit-lilit yang dikelilingi
seks, jaringan erektil itu akan terisi
oleh beberapa lapis jaringan ikat. Saluran
dengan darah dari arteri. Ketika jaringan
tersebut adalah tubula seminiferus
ini terisi, peningkatan tekanan akan
(seminiferous tubule), tempat sperma
menutup vena yang mengalirkan darah ke
terbentuk. Sel-sel Leydig (Leydig cell)
luar dari penis, sehingga penis dipenuhi
yang terbesar di antara tubula seminiferus
dengan darah. Ereksi yang dihailkan
menghasilkan testosterone dan androgen
sangat penting untuk pemasukan penis ke
lain, yang merupakan hormone seks
dalam vagina. Hewan pengerat, rakun,
jantan. Fungsi testis pada mencit sama
dan beberapa mamalia lain juga
dengan penis manusia, yaitu
mempunyai bakulum (baculum), yang
memproduksi sel sperma. Secara anatomi,
merupakan tulang yang terdapat di dalam
testis ini berdiameter 0,5 cm, berwarna
penis, dan membantu mengeraskan penis
putih dan menggembung sperti kantung
(Campbell dkk., 2003).
berisi udara (Campbell dkk., 2003).
Pada mencit penis berbentuk
Pengamatan histology, yaitu sayatan
hemipenis, yaitu penis yang berada di
penis yang diamati di bawah mikroskop
dalam tubuh, tidak terlihat dari luar dan
cahaya. Preparat yang digunakan adalah
akan dikeluarkan ketika akan melakukan
preparat awetan yang telah disediakan di
kopulasi. Berbeda dengan penis,
laboratorium, dengan teknik pewarnaan
hemipenis berjumlah sepasang, namun
tertentu. Pada pengamatan, dapat telihat
hanya satu yang melakukan kopulasi.
seperti tubulus seminiferus yang berbentuk
Hemipenis juga dimiliki oleh reptile. Pada
melingkar dan terlihat seperti ruang kosong.
pengamatan, hemipenis ini berwarna
Dalam ruang yang terlihat kosong tersebut
putih dan terletak di bagian dalam,
diproduksi banyak sel sperma. Pada gambar
karenanya hemipenis ini terlihat setelah
literature, dengan pewarnaan yang lebih
mencit dibedah. Hemipenis ini akan
baik, terlihat bahwa di dalam tubulus
terdapat banyak calon sel sperma yang hanya ada satu buah dan tidak diketahui
berbentuk bintik-bintik kecil. Bagian yang fasenya sehingga tidak ada data
ada disekeliling tubulus seminiferus perbandingan untuk menentukan fasenya.
merupakan jaringan ikat yang berlapis-lapis. Kedua dibahas mengenai Gonad
Pada pewarnaan preparat ini, jaringan ikat perempuan, ovarium (ovary), berada di
terwarnai dengan sangat baik, namun dalam rongga abdomen, manggantung,
sebaliknya pada bagian dalam tubulus. dan bertaut melalui mesentrium ke uterus.
Sedangkan, alat reproduksi pada Masing-masing ovarium terbungkus
mencit betina secara garis besar terdiri dari dalam kapsul pelindung yang keras dan
Ovarium sebagai penghasil sel telur (ovum) mengandung banyak folikel. Folikel
dan juga tempat produksi hormon. Tuba terdiri atas satu sel telur yang dikelilingi
falopi sebagai tempat terjadinya pembuahan oleh satu atau lebih lapisan sel-sel folikel,
dan pembentukan zigot. Uterus merupakan yang memberikan makanan dan
tempat berkembangnya calon bayi. Vagina melindungi sel telur yang berkembang.
sebagai organ kopulatoris dan saluran Keseluruhan dari 400.000 folikel yang
kelahiran bayi (Riffilani,dkk, 2002). dimiliki oleh seorang perempuan sudah
Pertama dibahas mengenai histology terbentuk sebelum kelahirannya. Dari
vagina yang dilakukan dengan jumlah tersebut, hanya beberapa ratus
menggunakan preparat awetan. Gambar folikel yang membebaskan sel telur
yang berwarna lebih terang di sebelah kanan selama tahun-tahun reproduksi
merupakan bagian luar vagina, sedangkan perempuan. Mulai pada masa pubertas
bagian yang berwarna lebih gelap adalah dan terus berlangsung sampai menopause,
endometrium. Bagian endometrium terlihat umumnya sebuah folikel matang dan
berwarna merah terang karena mengandung membebaskan sel telurnya setiap satu
banyang pembuluh darah. Garis-garis yang siklus menstruasi. Sel-sel folikel juga
terlihat merupakan bagian yang melekuk ke menghasilkan hormone seks utama
dalam. Sayangnya, karena preprat yang perempuan, yaitu estrogen. Sel telur itu
digunakan bukan mencit yang sama pada didorong dari folikel dalam proses
pengamatan apusan vagina, karenanya fase ovulasi. Jairngan folikel sisanya
estrusnya tidak dapat ditentukan. Hal ini kemudian tumbuh di dalam ovarium
juga karena gambar sayatan dinding uterus untuk membentuk massa padat yang
disebut sebagai korpus luteum (corpus meiosis, dan fase spermiogenesis yang
luteum). Korpus luteum mensekresikan membutuhkan waktu 13-14 hari (Dindyal,
tambahan estrogen dan progesterone, 2004).
yaitu hormone yang mempertahanakan
Spermatozoa mencit adalah sel kelamin
dinding uterus selama kehamilan. Jika sel
(gamet) yang diproduksi di dalam tubulus
telur tidak dibuahi, korpus luteum akan
seminiferus melalui proses spermatogenesis,
lisis, dan sebuah folikel baru.
dan bersama-sama dengan plasma semen
Pembuatan preparat ovarium akan dikeluarkan melalui sel kelamin jantan.
dilakukan dengan membuat sayatan pada Menurut Rugh (1968), spermatozoa mencit
bagian ovarium dan diwarnai. Namun, yang normal terbagi atas bagian kepala yang
pengamatan dilakukan dengan bentuknya bengkok seperti kait, bagian
menggunakan preparat awetan. Hasil tengah yang pendek dan bagian ekor yang
pengamatan menunjukkan bagian yang sangat panjang. Panjang bagian kepala
terwarnai jelas merupakan bagian luar kurang lebih 0,0080 mm, sedangkan panjang
korpus luteum, sedangkan bagian yang spermatozoa seluruhnya sekitar 0,1226 mm
terlihat berwana lebih terang merupakan (122,6 mikron).
bagian dalam korpus luteum yang akan
Hasil pengamatan morfologi
mengelilingi ovum. Sudut pengamatan
spermatozoa mencit dan kategorinya
yang gambarnya terambil seperti pada
berdasarkan Praktikum (sebelah kiri) dan
hasil pengamatan di atas, kurang
Wyrobek (1975) (sebelah kanan) adalah
menyeluruh, sehingga bagian-bagian
sebagai berikut:
lainnya pada ovarium ini tidak teramati.
Spermatozoa normal
Spermatogenesis adalah proses
pembentukan sel sperma yang terjadi di
epitelium (tubulus) seminiferus di bawah
kontrol hormon gonadotropin dari hipofisis
(pituitari bagian depan). Tubulus Spermatozoa tanpa pengait
Seminiferus terdiri atas sel sertoli dan sel dikepalanya (abnormal)
germinalis. Spermatogenesis terjadi dalam
tiga fase,yaitu fase spermatogonial, fase
Spermatozoa dengan leher patah N xP
Σ= Keterangan:
V
(abnormal)
2 x 100 1+ 4+1+1+3
Σ= N= =2
0,02 x 0,001 ¿ 5
¿ P = 100
Σ=10000000
V = 0,02 x 10-3
sperma/ml
ml

Epididimis kauda melekat ke satu


Kemampuan bereproduksi dari hewan
sisi testis dari anterior ke posterior.dari luar
jantan dapat ditentukan oleh kualitas dan
tampak seperti pembuluh besar berbentuk
kuantitassemen yang dihasilkan. Produksi
seperti satu pembuluh besar berbentuk
semen yang tinggi dinyatakan dengan
seperti huruf S terbalik, sebetulnya ia terdiri
volume semen yang tinggi dan konsentrasi
dari pembuluh (vas) yang melilit – lilit yang
spermatozoa yang tinggi pula. Sedangkan
dibungkus oleh jaringan pengikat sehingga
kualitas semen yang baik dapat dilihat dari
menjadi satu bangunan. Terdiri atas tiga
persentase spermatozoa yang normal dan
bagian caput, corpus, dan cauda. Caput ada
motilitasnya (Hardjopranoto, 1995).
di depan tempat bermuara vasa efferensia.
Penghitungan konsentrasi sperma Corpus adalah bagian tengah dan
memanjang ramping disepanjang sisi testis.
sel nx P
Konsentrasi sperma
ml( )
3
=
V Cauda adalah bagian ujung atau ekor,
berbentuk huruf U, ujungnya bertemu vas
Keterangan :
deferens (Yatim, 1996).
n = jumlah total sperma teramati dari Dari hasil perhitungan konsentrasi
5 kamar pengamatan spermatozoa mencit didapatkan nilai
konsentrasi 10000000 sperma/ml kategori
P = berapa kali pengenceran
oligozoospermia.
V = volume kotak R Siklus estrus pada pengamatan ini
dilakukan menggunakan pengamatan pada
Ruang 1 = 1 sperma; ruang 2 = 4 sperma;
apusan vagina. Mencit yang akan diamati
ruang 3 = 1 sperma; ruang 4 = 1 sperma;
siklus estrusnya melalui pembuatan preparat
ruang 5 = 3 sperma
apus vagina adalah mencit yang telah masak
kelamin dan tidak sedang hamil. Vaginal
smear menggunakan daerah vagina sebagai sehingga diperkirakan bahwa sel tersebut
daerah identifikasi. Mukosa vagina diambil sedang menanduk , selain itu, inti selnya
untuk bahan identifikasi. Sel epitel dan tidak terlihat. Dapat dipastikan bahwa
leukosit terdapat dalam mukosa vagina. mencit betina sedang dalam fase estrus.
Identifikasi bentuk sel epitel dan leukosit Estrus adalah fase penerimaan
dapat menunjukkan fase dalam siklus estrus seksual betina. Disini betina akan lebih
(Storer, 1961). selektivitas terhadap pasangan dan daya
Preparat apusan vagina dibuat tarik meningkat. Fase estrus umum terjadi
dengan cara memasukkan larutan fisiologis pada seluruh spesies mamalia, termasuk
ke dalam vagina mencit. Larutan fisiologis primata, dan tampaknya fungsional yang
ini akan membawa sel-sel pada lapisan dirancang untuk memperoleh indukan dari
mucus dalam vagina. Lapisan mucus ini superior genetik yang berkualitas. Namun,
dapat terlihat ketika larutan fisiologis konvensional kebijaksanaan menyatakan
berwarna keruh. Bagian dari lalpisan mucus bahwa estrus perempuan manusia menjadi
yang terbawa larutan fisiologis ini kemudian hal yang unik dari waktu ke waktu, mungkin
diteteskan pada kaca preparat dan diwarnai untuk lebih menarik para pejantan dalam
dengan metilen blue dan cara diapus. hubungan jangka panjang. Bertentangan
Pewarnaan bertujuan untuk memperjelas sel- dengan pandangan tadi, baru-baru ini
sel yang bisanya transparan dan sulit dilihat laboratorium berbasis studi menunjukkan
di bawah mikroskop. Kemudian diamati bahwa perempuan yang paling dekat titik
dibawah mikroskop. subur dari siklus mereka (sebelum ovulasi)
Dengan menentukan karakeristik sel lebih menarik bagi pejantan, seperti aroma
darah putih, maka dapat ditentukan fase pada betina akan lebih menarik ketika siklus
yang sedang dialami oleh mencit betina estrus.
yang sedang diamati. Pengamatan Menjaga kesehatan pada organ
menunjukkan sel-sel darah putih yang sudah reproduksi itu adalah hal terpenting yang
lisis atau rusak, pengamatan secara langsung harus dilakukan pada pria maupun wanita,.
menegaskan bentuk sel darah putih yang Menjaga reproduksi adalah suatu kondisi
berbentuk kotak-kotak dan setelah diwarnai sehat yang menyangkut fungsi, sistem dan
terllihat kehijauan. Selain itu, bentuk sel proses reproduksi. Untuk wanita menjaga
darah putih tersebut juga berukuran besar kesehatan reproduksi eksternal vagina harus
diawali dengan memperhatikan kebersihan dalam saluran reproduksi dikeluarkan
diri. Untuk menjaga kesehatan wanita ketika saat kopulasi saja. Gonad yaitu
khususnya eksternal diantaranya yang sepasang testis yang terdapat di bagian
dilakukan adalah membersihkan bekas dorsal, berbentuk seperti kantung
keringat yang di bagian vagina, keringat berwarna putih yang berisi sperma.
yang menyebabkan daerah kewanitaan Sperma ini diproduksi di dalam tubulus
menjadi lembab dan memicu perkembangan seminiferus. Sedangkan mencit betina
jamur dan bakteri pada dinding vagina mempunyai alat reproduksi vagina. Selain
(Puspitasari, 2015). Selain itu yang perlu organ reproduksi yang sama terdapat
dilakukan untuk membantu menjaga hormon reproduksi yang sama yaitu
kesehatan reproduksi wanita adalah dengan hormon estrogen. Hormon estrogen
membasuh area kewanitaan secara teratur berperan sebagai pertumbuhan jaringan
dengan air bersih dan menjaga kebersihan pada organ kelamin dan sebuah jaringan
dalam berhubungan seksual. Pada alat yang saling keterkaitan dengan
reproduksi pria yang tidak terjaga reproduksi. Dalam proses ovulasi terdapat
kebersihannya tentu sangat rentan terserang hormon yang bertugas untuk pengendali
penyakit akibat jamur atau bakteri. Untuk itu reproduksi. Terdapat perbedaan anatar
perlu menjaga kebersihan organ reproduksi mencit dan manusia yaitu pada siklus saat
dengan sering mengganti pakaian dalam dan terjadinya ovulasi dalam proses
tentu selalu menjaga kebersihan dalam reproduksi. Bila pada manusia disebut
berhubungan seksual. dengan menstruasi dengan pada mencit
dikenal dengan istilah siklus estrus. Jadi
KESIMPULAN DAN SARAN
bedannya hanya pada penyebutan atau
Kesimpulan
istilahnya saja.
Setelah dilakukan penelitian
pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa Saran
terdapat beberapa persamaan dan Pada saat penelitian sistem
perbedaan antara reproduksi pada mencit reproduksi mencit ini dilakukan hanya
dan manusia. Persamaanya yaitu melalui kajian atau media online. Maka dari
mempunyai organ reproduksi yang itu, perlu adanya penelitian lebih lanjut atau
fungsinya sama. Mencit jantan penelitian secara langsung seperti praktikum
mempunyai hemipenis yang berada di mengenai sistem reproduksi ini. Dalam
membuat artikel ini juga didapati kesulitan Niam, B. 1995. Diktat Kuliah Struktur dan
dalam mencari sumber atau literatur tentang Perkembangan Hewan II.
sistem reproduksi ini.. Purwokerto: Unsoed.
DAFTAR PUSTAKA Partodiharjo S, 1980. Ilmu Reproduksi
Akbar B. 2010. Tumbuhan Dengan Hewan. Jakarta:Mutiara.
Kandungan Senyawa Aktif yang Puspitasari, Utama. 2015. Peningkatan
Berpotensi Sebagai Bahan Kesehatan Reproduksi Remaja
Antifertilitas. Jakarta: Adabia Press. Putri Melalui Penyuluhan dan
Simulasi Menjaga Kebersihan
Campbell, N. A., J. B. Reece, L. G.
Alat Kelamin Luar Wanita di
Mitchell. 2003. Biologi Edisi Kelima
SMA Muhammadiyah 2 Bandar
Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Lampung. JMP Ruwa Jurai, 1(1).
Dindyal, S. 2004. How Personal Factors,
Including Culture and Riffilani. 2002. Sistem Reproduksi
Ethnicty, Affectthe Choices and Hewan Jantan dan Betina. Jurnal
Selection of Food We Make. The DDY, 18(6): 31-34.
Internet Journal of Third World
Rugh, R. 1962. Experimental
Medicine, (1) 2.
Emrbryology. Minnesota: Burger
Hardjopranoto. 1994. Ilmu Inseminasi Publishing Company.
Buatan. Surabaya: Airlangga
Rugh, R. 1968. The Mouse: It’s
University Press.
Reproduction and Development.
Iman, Cikha Farahdiba. 2011. Vaginal Minneapolis : Burgess Publishing
Smear.http:// www.biosains.edu.com Company.
[diakses pada tanggal 03 November Storer, T.I. 1961. Element of Zoology. New
2013]. York: Mc Graw-Hill Book Company
Muliani,Rini.2013.Laporan Praktikum Inc.
Sistem Reproduksi Mencit Jantan
dan Betina Serta Siklus Estreus Wyrobek, A.J. and W.R. Bruce. 1975.
(Apusan Vagina), Laboratorium Chemical Induction of Sperm
Biologi, Universitas Islam Negeri Abnormalities in Mice. Proceedings
Sunan Gunung Djati. Bandung. of the National Academy of Sciences
of the United States of America, Vol.
72, No. 11, hlm. 4425–4429.
Yatim, Wildan. 1996. Histologi. Bandung:
Tarsito.

Anda mungkin juga menyukai