Anda di halaman 1dari 5

Nama : Meirna Rahayu

NIM : 190351620427

OFF : B

SISTEM PENCERNAAN

 Nutrisi pada Hewan

Proses nutrisi dalam hewan yaitu dimasukkan ke dalam tubuh, diuraikan, dan diserap

Hewan memiliki jenis-jenis makanan yang biasa ia makan dikategorikan menjadi:

1. Herbivore, yang menyatap tumbuhan atau alga (sapi, rayap, jerapah, rusa dll)

2. Carnivore, yang menyatap hewan lain (hiu, elang, laba-laba,)

3. Omnivore, yang menyantap hewan serta tumbuhan atau alga (manusia, gagak, kecoak dan
beruang)

Suplai energi kimiawi, molekul organis dan nutrien esensial.

1. Material-material mentah dibutuhkan hewan untuk biosintesis, membangun molekul


kompleks untuk tumbuh dan reproduksi. Sumber kerbon organic (gula) dan sumber
nitrogen organic (asam amino)
2. Nutrien Esensial adalah material-material yang dibutuhkan sel hewan dan tak dapat
disintesis, mencakup mineral dan molekul organic yang belum dirangkai. Salah satunya :
- Asam amino esensial
- Vitamin
- Asam lemak esensial
- Mineral
3. Energi kimiawi setelah dikonversi menjadi ATP dapat memberikan daya untuk proses
replikasi DNA, pembelahan sel, penglihatan dan terbang. Maka hewan perlu
karbohidarat, protein dan lipid.

 Defisiensi Diet
1. Kurang gizi (undernourishment)
Diketahui kurang gizi akibat dari diet yang terus menerus sehingga tidak dapat
mencukupi energi kimiawi tubuh.
Ciri-ciri dari kurang gizi yaitu :
- Simpanan lemak dan karbo digunakan tubuh
- Tubuh memecah protein sendiri
- Ukuran otot-otot berkurang.
2. Malnutrisi (malnourishment)
Malnutrisi terjadi karena ketiadaan diet satu atau lebih nutrient esensial dalam jangka
panjang.
Ciri-ciri dari mal nutrisi yaitu:
- Kecacatan
- Penyakit
- Kematian
- Seperti herbivor yang memiliki tulang rapuh sebab merumput di tanah yang kurang
fosfor, defisiensi vit A 1-2 juta anak di seluruh dunia.
 Tahap-tahap Utama Pengolahan Makanan

Ingesti adalah suatu tindakan makan karena beragamnya bentuk sumber makanan,
sehingga dapat diklasifikasikan mekanisme-mekanisme makan utama pada hewan, yakni:

1. Filter feeding
Kebanyakan yaitu hewan akuatik pemakan suspensi. Contoh: paus bungkuk
2. Substrate feeding
Pemakan substrat adalah hewan yang hidup didalam atau pada sumber makanannya.
Contoh: ulat, belatung
3. Fluid feeding
Pemakan cairan yaitu dengan menghisap cairan kaya nutrient dari inang hifup dengan
mulut yang memiliki bentuk serupa dengan jarum yang berongga. Contoh: lalat
4. Bulk feeding
Pemakan dalan jumlah besar dengan menggunakan adaptasi entakel, capit, cakar, taring,
rahang untuk membunuh mangsa dan mengunyah makanannya. Contoh: manusia, ular,
elang, dll.

Pada tahap-tahap utama pengolahan makanan digesti :

Digesti merupakan tahap kedua dari pengolahan makanan, dimana makanan


dipecah menjadi molekul-molekul yang kecil baik dengan proses mekanik maupun
kimiawi untuk dapat diabsorpsi oleh tubuh.

Berdasarkan proses mekanismenya, digesti dibagi menjadi dua yaitu:

1. Digesti Mekanis

Proses memecah makanan menjadi potongan-potongan kecil sehingga dapat


meningkatkan area permukaan untuk proses kimiawi.

2. Digesti Kimiawi

Pemutusan ikatan-ikatan makromolekul oleh enzim melalui penambahan air.


Proses pemutusan ini disebut hidrolisis enzimatik. Contohnya adalah polisakarida dan
disakarida dipecah menjadi gula sederhana, protein dipecah menjadi asam amino dan
asam nukleat.

 Kompartemen Pencernaan

Kompartemen ini dapat bersifat intraseluler dan ekstraseluler.

1. Digesti Intraseluler
Hidrolisis makanan di dalam vakuola disebut pencernaan intraseluler.

2. Digesti Ekstraseluler
Pada sebagian besar hewan, proses pencernaannya melalui digesti ekstraseluler di
mana pemecahan makanan dalam kompartemen yang bersambungan dengan bagian
luar tubuh hewan.

Dan ada tahapan Absorpsi dan Eliminasi

 Bukaan Saluran Pencernaan Hewan


1. Hidra menggunakan tentakel-tentakelnya untuk memasukkan mangsa yang ditangkapnya
melalui mulut ke dalam rongga gastrovaskular.
2. Saluran pencernaan dengan dua bukaan (lengkap) atau kanal alimentaris. Makanan akan
bergerak di sepanjang kanal alimentaris dalam satu arah sehingga saluran tersebut
menjadi kompartemen-kompartemen yang terspesialisasi dengan melalui tahap digesti,
absorpsi dan eleminasi.

 Struktur dan Fungsi Organ dalam Sistem Pencernaan

Dinding saluran pencernaan

1. Mulut
a. Rongga mulut, Faring, dan esophagus
Dari struktur esophagus dijelaskan juga refleks menelan dan gerak peristaltic esophagus :

2. Lambung
3. Pankreas dan Empedu
4. Usus halus
5. Usus besar

 Mekanisme Sistem Pencernaan


1. Pencernaan pertama berada pada mulut: Terjadi pencernaan mekanis(gigi dan lidah) dan
Biologis (kelenjar ludah)
2. Pada saat menelan, epiglottis pada faring akan menutup saluran respirasi.
3. Esofous mendorong bolus (makanan) menuju lambung dengan Gerakan peristaltik
4. Terjadi pencernaan kimiaw di dalam lambung. Asam lambung, dan pepsin.
5. Asam dikeluarkan dari lambung menuju usus halus dengan dorongan kontraksi otot
polos
6. Penambahan zat zat/ enzim pencernaan oleh pangkrea. natrium karbonat, amilase,
lipase,dan protase.
7. Penambahan cairan mepedu dari dari kantong empedu sebagai hasil sekresi hati.
Hati, kantong empedu, pangkreas, usus halus akan bekerjasama untuk proses pencernaan
8. Penyerapan nutrisi yang masih dapat digunakan oleh tubuh pada jejunum
9. Terjadi penyerapan air kembali oleh usus besar , sehingga feses menjadi lebih padat
10. Fesses di tamping di rectum sampai dapat di keluarkan kontraksi kuat pada kolon akan
mendorong untuk defekasi .

 Gangguan dan Upaya Pencegahan Pada Sistem Pencernaan

Gangguan :

1. Apendiksitis atau usus buntu (gangguan pada usus buntu yang menyebabkan radang pada
selaput rongga perut)
2. Diare (infeksi bakteri pada usus besar sehingg membuat feses menjadi encer).
3. Kolik atau nyeri pada perut (Rasa nyeri yang timbul biasanya disebabkan karena saluran
di dalam rongga perut tersumbat, seperti misalkan usus, saluran kencing, empedu dan
saluran telur pada wanita).
4. Kontipasi atau sembelit ( penyerapan air berlebihan di usus besar membuat feses menjadi
keras sehingga sulit dikeluarkan).
5. Peritoritis atau peradangan pada lapisan tipis dinding dalam perut (peritoneum).
(Peradangan ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur).
6. Tukak Lambung (Tukak lambung merupakan keadaan dimana dinding lambung terluka.
Gangguan ini disebabkan karena terkikisnya lapisan dinding lambung itu sendiri)

Upaya :

1. Memperbanyak makanan berserat


2. Makan makanan bersih dan bergizi
3. Olahraga yang teratur
4. Mengendalikan Stres
5. Minum air putih yang banyak atau sesuai anjuran
6. Menjalani gaya hidup sehat

Anda mungkin juga menyukai