• Karya –karyanya : - Essay Concerning Human Understanding (1690) - First Letter on Toleration (1689) - Treatises on Government (1689) - Education (1693)
• Pendiri empirisme, yakni doktrin yang menyebutkan bahwa semua
pengetahuan kita (dengan kemungkinan perkecualian logika dan matematika) berasal dari pengalaman. Pengalaman melahirkan berbagai jenis ide. Ide berasal dari dua sumber, (a) indera dan (b) persepsi hasil kerja pikiran kita yang disbeut “indera internal”. Persepsi menurutnya, adalah “langkah dan tingkat pertama menuju pengetahuan, dan ceruk dari semua isinya”. GEORGE BERKELEY(1685-1753)
Memiliki peran penting dalam filsafat karena pengingkarannya terhadap
eksistensi materi – sebuah pengingkaran yang didukung dengan sejumlah argumen yang cerdas. Berkeley mengatakan, bahwa obyek materi ada lantaran adanya penglihatan kita. Karya-karyanya : 1. A New Theory od Fision (1709) 2. The Principles of Human Knowledge (1710) 3. The Dialoques of Hylas dan Philonous (1713) DAVID HUME(1711-1776)
• Mengembangkan filsafat empiris Locke dan Berkeley menjadi konklusi
logis, dan menjadikannya luar biasa lantaran ia membuatnya konsisten. • Karya filsafat utamanya : - Treatises of Human Nature - Dialoques Concerning Natural Religion - History of England
• Membuktikan bahwa empirisme murni bukanlah landasan yang memadai
bagi ilmu pengetahuan. Namun jika satu prinsip ini diakui, segala sesuatu yang lain bisa diteruskan sesuai dengan teori bahwa semua pengetahuan kita didasarkan pada pengalaman. Ini merupakan titik awal yang serius dari empirisme murni. JEAN JAQUES ROUSSEAU (1712-1778) • Bapak Gerakan Romantisme • Pemrakarsa sistem pemikiran yang menyimpulkan fakta non manusia dari emosi manusia • Pencetus filsafat politik rezim diktator demokratik-semu, lawan dari monarki absolut tradisionil. • Menurutnya, sains, sastra dan seni adalahmusuh dari moral dan merupakan sumber pembudakan , lantaran menciptakan bermacam keinginan. • Esay nya “Discourse on Inequality” : manusia pada dasarnya baik, dan hanya karena institusilah dia menjadi jahat. • Novel nya : La nouvelle Héloïse (1760); Emile dan The Social Contract (1762) • Karyanya yang terkait dengan sejarah pemikiran filsafat adalah : Telologi dan teori politik yang disusun dalam buku The Social Contract IMMANUEL KANT Kant dianggap yang terbesar di antara Filsuf Modern Kant menciptakan sistem metafisika yang paling hebat dibandingkan dengan semua metafisika yang pernah ada. Sistem Kant adalah sebuah sistem yang menyerupai gagasan gravitasi Newton. Apa yang kant hasilkan bukanlah sebuah pandangan yang tuntas (final), namun dapat dikatakan bahwa karyanya sangat dekat dengan bagaimana kita menjelaskan dunia di sekitar kita. Karya-karyanya : - Critique of Pure Reason - Critique of Practical Reason - Critique of Judgement IMMANUEL KANT (1724-1804) • Bagian terpenting dari The Critique of Pure Reason adalah DOKTRIN tentang RUANG DAN WAKTU. • Menurut Kant : “Ruang dan waktu merupakan sesuatu yang subjektif.” Tanpa ruang dan waktu, kita tidak bisa membuat pengalaman kita menjadi masuk akal. Tetapi unsur-unsur subjektif yang membantu kita memahami pengalaman bukan hanya ruang dan waktu belaka. Kant juga menjelaskan adanya berbagai “kategori” yang kita mengerti melalui pemahaman kita tanpa tergantung pada pengalaman. Kategori ini mencakup berbagai hal, seperti : kualitas, kuantitas dan hubungan. Kita tidak dapat memandang dunia dengan cara lain selain kategori kualitas dan kuantitas. Meskipun begitu, melalui kacamata yang tak bisa digerakkan ini, kita hanya bisa menyaksikan fenomena dunia; kita sama sekali tidak akan mampu mempersepsikan noumena, yakni sesuatu yang merupakan realitas sebenarnya yang mendukung atau membuat munculnya fenomena. Sesuatu-dalam-dirinya (thing-in-itself atau noumena) yang mendukung atau melahirkan fenomena ini adalah sesuatu yang selamanya tetap tak akan dapat diketahui. • Kant memiliki dua kelompok argumen : 1. Metafisis 2. Epistemologis/transedental IMMANUEL KANT (1724-1804) • Ada 4 argumen metafisis mengenai ruang : 1. Ruang bukanlah konsep empirik, yang diabstraksikan dari pengalaman luar, karena ruang dimisalkan keberadaannya dengan merujuk pada sesuatu yang eksternal, dan pengalaman eksternal hanya dimungkinkan melalui kehadiran ruang. 2. Ruang merupakan kehadiran a priori mutlak, yang mendasari semua persepsi eksternal; karena kita tidak dapat membayangkan tentang ketiadaan ruang, kendati kita dapat membayangkan bahwa ruang itu tidak ada apapun 3. Ruang tidaklah diskursif dan bukan konsep umum mengenai hubungan benda secara umum, karena yang ada hanyalah satu ruang, sedangkan yang biasanya kita sebut “ruangan” hanyalah bagian-bagiannya, bukan keutuhannya. 4. Ruang tersaji sebagai ukuran besar yang tak terhingga, yang melingkupi seluruh bagian ruang,; hubungan ini berbeda dengan hubungan antara konsep dengan contohnya, dan karena itu ruang bukanlah konsep, melainkan intuisi (Anschauung) IMMANUEL KANT (1724-1804) • Argumen transedental mengenai ruang berasal dari GEOMETRI. Kant berpendapat bahwa geometri Euclidan dikenal apriori, kendati ia bersifat sintesis, yakni tidak bisa ditarik dari logika semata. Bukti geometri, menurutnya bergantung pada angka; kita dapat melihat, misalnya, bahwa, jika dua garis lurus berpotongan pada sudut kanan, maka hanya satu garis lurus pada sudut kanan menuju keduanya yang bisa ditarik melalui titik perpotongannya. Pengetahuan ini menurutnya tidak didapat dari pengalaman. Namun satu- satunya cara di mana intuisi dapat menduga apa yang akan didapati di dalam obyeknya adalah jika ia hanya berisi bentuk sensibilitasnya, di mana di dalam subyketifitas telah ada semua kesan aktualnya. Obyek inderawi mesti mematuhi geometri, karena geometri berhubungan dengan cara kita mempersepsi, dan karena itu kita tidak dapat mempersepsi sebaliknya. Ini menjelaskan mengapa geometri, meski sintesis bersifat apirori dan apodeiktik (dapat dibuktikan)