Anda di halaman 1dari 6

ALIRAN FILSAFAT KRITISISME

PENGERTIAN KRITISISME

Kritisisme berasal dari dua Bahasa, yaitu kritis berarti


beralasan dan reflektif. Sedangkan isme adalah aliran
suatu pemikiran.
Sedangkan menurut istilah kritisisme adalah aliran
pemikiran yang beralasan dan reflektif berdasarkan
batas-batas kemapuan rasio sebagai sumber
pengetahuan manusia
SEJARAH KRITISISME
Aliran ini muncul pada abad ke-18 suatu zaman baru dimana seseorang ahli pemikir yang cerdas
mencoba menyelesaikan pertentangan antara rasionalisme dengan empirisme. Seorang ahli pemikir
jerman Emmanuel Kant (1724-1804) mencoba menyelesaikan persoalan diatas. Pada awalnya, kant
mengikuti rasionalisme tetapi terpengaruh oleh aliran empirisme. Akhirnya kant mengakui peranan
akal harus dan keharusan empiris, kemudian dicoba mengadakan sintesis. Walaupun semua
pengetahuan bersumber pada akal (rasionalisme), tetapi adanya penegrtian timbul dari pengalaman
(empirisme).

Jadi metode berpikirnya di sebut metode kritis. Walaupun ia mendasarkan diri dari nilai yang tinggi dari
akal, tetapi ia tidak mengingkari bahwa adanya persoalan-persoalan yang melampuai akal.
TOKOH KRITISISME
Emmanual Kant
Emmanuel Kant lahir di Konigsreg, Perusia Timue, Jerman. Pada tahun 1724
masehi. Kant adalah orang yang hidupnya teratur, ia hidup dengan disiplin dan
tenang, pada tahun 1740, ia belajar di Universitas Koningsbreg. Antara tahun 1755
hingga tahun1770 ia memberikan kuliah sebagai dosen prive. Sebagain dosen
tamu kuliahnya menarik oa mengajak mahasiswa untuk berpikir sendiri, dan sejak
tahun 1770 ia menjabat sebagai guru besar di Universitas Konongsbreg.

Dalam kehidupannya Kant mengalami tiga periode yaitu :


1. Periode rasionalist, yaitu dimulai Ketika kant mempelajari filsafat
2. Ada tahun 1756 karya David Hume mulai diterjemahkan Bahasa Jerman, dan
mulai saat inilah Kant terpengaruh skeptisisme HUME
3. Peridoe kritis yang dimulai sekitar tahun 1770, pada saat inilah Kant
mendapat pencerahan tentang nilai-nilai hukun ilmiah dan mengungkapkan
teori-teori kritiknya.
Metode-Metode Emmanuel Kant

1. Analisa Psikologis : yaitu penelitian proses atau jalan yang factual. Yang didapat dari daya-daya dan potensi-
potensi yang main peranan. Dengan memperhatihakan peningkatan taraf kegiatan, inferensi, aosiasi, proses
belajar dan sebagainya.
2. Analisa Ontoglogis : yaitu Analisa yang meneliti realitas subyek dan objek menurut adanya dan hubungan
keduanya yaitu rill (kuasalitas).
3. Analisa logis : Dengan cara meneliti hubungan antara unsur-unsur isi pengertian satu sama lain.
4. Analisa Kriteriologis : yaitu Analisa yang hanya menyelidiki relasi formal antara kegiatan subjek sejauh ia
mengartikan dan menilai hal tertentu, dan objek sejauh ini merupakan fenomin yang ditanggapi. Jadi objek
dan kegiatan objek hanya diambil dalam kebersamaan dan relasinya. Kemudian dicari syarat-syarat manakah
yang minimal harus dipenuhi pada pihak subyek.
Tujuan Filsafat Emmanuel Kant
Emmanuel kant mempunyai tujuan dari filsafatnya. Ia bermaksud memugar sifat objektifitas dan ilmu
pengetahuan. Agar maskud itu terlaksana maka. Orang harus menghindarkan diri dari sifat sepihak dengan
rasionalis dan sifat sepihak empirisme.
Rasionalis mengira bahwa telah menemukan kunci bagi pembukaan realitas pada dari subyeknya, lepas atau
tanpa pengalaman (empirisme). Sementara empirisme telah memperoleh pengetahuan dari pengalaman saja,
dan tanpa akal (rasio). Ternyata bahwa empirisme, sekalipun juga dimulai dengan ajaran yang murni tentang
pengalaman, tetapi melalui idealism subyektif bermuara pada suatu skeptisme yang radikal.

Menurut Hume, ada jurang lebar antara kebenaran-kebenaran rasio murni dengan realitas dalam dirinya
sendiri. Akan tetapi menurut kant, syarat ilmu pengetahuan adalah :
a. Bersifat umum dan mutlak
b. Memberi pengetahuan yang Baru

Anda mungkin juga menyukai