Anda di halaman 1dari 12

Sumber Epistemologi Barat (Kritisisme)

OLEH :
Fatimah Azzahra (180103040237)
Wahyu Mustika Ningsih (180103040153)
Sejarah Perkembangan Aliran Filsafat Kritisisme

Kritisisme ialah filsafat yang memulai


perjalanannya dengan terlebih dulu
menyelidiki kemampuan rasio dan batas-
batasnya. Filsafat kritisisme adalah faham
yang mengkritik terhadap faham raionalisme
dengan faham empirisme. Yang mana kedua
faham tersebut berlawanan.
Kenapa kedua faham tersebut bisa dikatakan berlawanan ???
Karena….
• Faham rasionalisme • Faham empirisme
sendiri yakni merupakan merupakan proses
faham yang menyebutkan pencarian kebenaran
mengenai kebenaran melalui pembuktian-
haruslah ditentukan lewat pembuktian indrawi.
pembuktian, logika, dan Kebenaran belum bisa
analisis yang berdasarkan disebutkan kebenaran
fakta. Segala sesuatu apabila tidak dapat
harus diukur dan dinilai dibuktikan secara indrawi,
berdasarkan logika yang yaitu dilihat, didengar
jelas. dan dirasa.
Menurut aliran Kritisisme, baik Rasionalisme atau Empirisme itu
tidaklah seimbang. Pengalaman manusia merupakan paduan antara
sintesa unsur-unsur aspriori (terlepas dari pengalaman) dengan
unsur-unsur apos teriori (berasal dari pengalaman). Imanuel Kant
merupakan tokoh dari aliran kritisisme.
Menganggap objek pengenalan
itu berpusat pada subjek dan
bukan pada objek

Menegaskan keterbatasan
kemampuan akal manusia untuk
mengetahui realitas dan hakikat
Ciri Aliran sesuatu, akal hanya mampu
Kritisisme menjangkau gejala dan
fenomenanya saja.

Pengenalan manusia terhadap


sesuatu diperoleh dari perpaduan
antara unsur akal dan pengalaman
Tokoh Aliran Kritisisme (Immanuel Kant)

 Kant lahir di Jerman tepatnya di Konigsberg, Prusia Timur pada


tanggal 22 April tahun 1724.
 Tampil dalam pentas pemikiran filsuf zaman Aufklarung Jerman
menjelang akhir abad ke-18.
 Memulai pendidikan formalnya di Collegium Fridericianum.
 Menginjak usia 18 tahun, Kant masuk Universitas Konigsberg.
 Kant memiliki kendala atau masalah dalam hal perekonomian.
 Membiayai kuliahnya sendiri yakni dengan memberikan les
privat kepada teman-temannya yang berasal dari keluarga
berkecukupan.
 Meraih gelar doctor pada tahun 1755 yakni ketika usia 31 tahun.
 Dijuluki oleh murid-muridnya yakni “sang guru yang cakap”.
 Kant sangat menguasai pengetahuan dalam berbagai bidang dan
ilmu.
 Tanggal 12 Februari 1804, Kant akhirnya meninggal dunia
dalam usia delapan puluh tahun dan dimakamkan di Konigsberg
(sekarang bernama Kaliningrad).
Asumsi Keilmuwan atau Dasar
Pemikiran Immanuel Kant

Perkembangan Pemikiran
Kant Mengalami Empat
Periode

Periode
pertama Periode kedua Periode
(periode
Periode
(periode ketiga
empiristik). Keempat.
rasionalistik). (Tahap kritik).
Dasar pemikiran Immanuel Kant yang sangat menonjol adalah rasio murni
(rasio pura), menurut Kant untuk mengetahui dasar kepastian, orang perlu
mengenal lebih dahulu hakikat inti itu sendiri yaitu objek pada dirinya
sendiri sebagai hal yang tidak dapat diketahui. Menurutnya, sesuatu itu
dapat dipahami sesuai dengan syarat-syarat akal budi yang subjektif, inilah
yang disebut oleh Kant sebagai kategori-kategori apriori. Kategori-kategori
ini yang menuntut pengetahuan manusia akan sesuatu, bukan isi objektif
dari sesuatu tersebut.

Jelaslah bahwa epistemologi Kant ingin menunjukkan bahwa pengetahuan


manusia itu tidak ditentukan oleh objek, melainkan subjek yang
menghasilkan pengetahuan itu sendiri. Menurut Kant, daya pengetahuan itu
sendiri harus dikenal pada posisinya yang tidak relasional, melainkan
pengetahuan ini dihasilkan berdasarkan kategori-kategori apriori di dalam
akal budi yang mendapatkan bahan pengalaman atau pengetahuan inderawi
yang bersifat “kebetulan” itu diubah menjadi niscaya dan berlaku umum
saat ia masuk ke dalam kategori akal budi.
Hubungan
Kritisisme Dengan
Psikologi

Kritisisme PsikologI

Kritisisme menekankan kepada akal dan budi sama dengan psikologi


berkaitan dengan akal dan budi. Akal merupakan kerangka cara berfikir
manusia agar lebih sistematis, logis, dan rasional. Dengan akal psikologi
nantinya akan dibekali tentang cara agar selalu berfikir positif dan kritis dan
juga daya analisis seseorang akan semakin berkembang yang sangat
bermanfaat bagi seorang psikolog. Budi yang berarti sadar atau menyadarkan
atau alat kesadaran, dalam psikologi kesadaran merupakan suatu alat yang
sangat penting agar tidak mudah terpengaruh.
“Bukan hanya semata-mata takdir
Tuhan yang mengharuskan kita bahagia,
tapi kitalah yang harus membuat diri
kita berbahagia.”

Anda mungkin juga menyukai