Aliran ini muncul pada abad ke-18 suatu zaman baru dimana seorang yang cerdas
mencoba menyelesaikan pertentangan antara rasionalisme dengan emperisme. Zaman
baru ini disebut zaman pencerahan (aufklarung) zaman pencerahan ini muncul dimana
manusia lahir dalam keadaan belum dewasa (dalam pemikiran filsafatnya). Akan
tetapi, seorang filosof Jerman Immanuel Kant (1724-1804) mengadakan penyelidikan
(kritik) terhadap pengetahuan,akal.
KRITISISME & ILMU
Immanuel Kant membedakan pengetahuan ke dalam empat bagian, sebagai berikut:
Tempat utama dalam positivisme Munculnya tahap kedua dalam positivisme – Perkembangan positivisme tahap terakhir berkaitan
pertama diberikan pada Sosiologi, empirio-positivisme – berawal pada tahun 1870- dengan lingkaran Wina dengan tokoh-tokohnya
walaupun perhatiannya juga 1890-an dan berpautan dengan Mach dan O.Neurath, Carnap, Schlick, Frank, dan lain-lain. Serta
diberikan pada teori pengetahuan Avenarius. Keduanya meninggalkan pengetahuan kelompok yang turut berpengaruh pada perkembangan
yang diungkapkan oleh Comte dan formal tentang obyek-obyek nyata obyektif, yang tahap ketiga ini adalah Masyarakat Filsafat Ilmiah
tentang Logika yang dikemukakan merupakan suatu ciri positivisme awal. Dalam Berlin. Kedua kelompok ini menggabungkan sejumlah
oleh Mill. Tokoh-tokohnya Auguste Machisme, masalah-masalah pengenalan ditafsirkan aliran seperti atomisme logis, positivisme logis, serta
Comte, E. Littre, P. Laffitte, JS. Mill dari sudut pandang psikologisme ekstrim, yang semantika. Pokok bahasan positivisme tahap ketiga ini
dan Spencer. bergabung dengan subyektivisme. diantaranya tentang bahasa, logika simbolis, struktur
penyelidikan ilmiah dan lain-lain.
PERKEMBANGAN POSITIVISME
Positivisme berusaha menjelaskan pengetahuan ilmiah berkenaan dengan tiga komponen yaitu bahasa teoritis, bahasa
observasional dan kaidah-kaidah korespondensi yang mengakaitkan keduanya. Tekanan positivistik menggarisbawahi
penegasannya bahwa hanya bahasa observasional yang menyatakan informasi faktual, sementara pernyataan-
pernyataan dalam bahasa teoritis tidak mempunyai arti faktual sampai pernyataan-pernyataan itu diterjemahkan ke
dalam bahasa observasional dengan kaidah-kaidah korespondensi.
PERBEDAAN
KRITISISME DAN
POSITIVISME
ZAHKIA ANNITA
PERBEDAAN KRITISISME DAN POSITIVISME
Kritisisme Positivisme
Penggabungan dua paham yang saling
Menyatakan ilmu alam sebagai
berseberangan yakni rasionalisme (a
satu-satunya sumber
priori) dengan empirisme (a posteriori).
pengetahuan yang benar dan
Dalam diri subjek terdapat dua menolak aktivitas yang
kemampuan: sensibility dan berkenaan dengan metafisik.
understanding (akal- budi)
Adapun data-data indrawi yang diperoleh
dari sensibility kemudian diolah menjadi Tidak mengenal adanya spekulasi,
pengetahuan, ini berlangsung pada taraf
semua didasarkan pada data
understanding. Understanding tampil
dalam bentuk putusan ( judgment ). Pada empiris.
putusan itu terjadi sintesis antara unsur
a posteriori dan a priori. Menolak adanya spekulasi teoritis
sebagai suatu sarana untuk
memperoleh pengetahuan.
TOKOH
KRITISISME DAN
POSITIVISME
Immanuel Kant
Immanuel Kant (1724-1804) adalah seorang
filsuf terbesar yang sangat populer diantara
para filosuf modern. Kepopulerannya tidaklah
terlepas dari 3 karya terbesarnya yang diawali
dengan kata Critique yakni Critique of Pure
Reason (1781), Critique of Practical Reason
(1787) dan Critique of Judgement (1790).
Oleh sebab adanya awalan Critique dalam
3 karya terbesar tersebut, maka filsafatnya
disebut Kritisisme yang berisi gagasan-gagasan
atau pemikiran-pemikiran Immanuel Kant secara
TOKOH berurutan yakni epistemologi, etika dan estetika. Melalui ketiga karya tersebut,
POSITIVISME nama bagi aliran filsafat yang dibentuknya sebagai sesuatu yang nyata, pasti,
jelas, bermanfaat, serta sebagai lawan dari sesuatu yang negatif.
Henry de Saint Simon
POSITIVISME
TERIMA KASIH