Anda di halaman 1dari 18

ALIRAN FILSAFAT

KRITISISME DAN POSITIVIS


ALIRAN FILSAFAT
KRITISISME
RANIYAH FIRDAUS
PENGERTIAN KRITISISME
Filsafat Kritisisme adalah faham yang mengkritik
terhadap faham Rasionalisme dan faham Empirisme.
Yang mana kedua hal tersebut berlawanan.

Adapun pengertian secara perinci adalah sebagai berikut :


1. Faham Rasionalisme adalah faham yang beranggapan bahwa
dasar semua pengetahuan itu ada dalam pikiran (berasal dari
rasio/ akal). Faham ini depelopori oleh Rene Descartos (1596-
1650).
2. Faham Empirisme adalah faham yang beranggapan bahwa
seluruh pengetahuan tentang dunia itu berasal dari indra
(pengalaman) kita. Faham ini di pelopori oleh David Hume
(1711-1776)
SEJARAH KRITISISME

Aliran ini muncul pada abad ke-18 suatu zaman baru dimana seorang yang cerdas
mencoba menyelesaikan pertentangan antara rasionalisme dengan emperisme. Zaman
baru ini disebut zaman pencerahan (aufklarung) zaman pencerahan ini muncul dimana
manusia lahir dalam keadaan belum dewasa (dalam pemikiran filsafatnya). Akan
tetapi, seorang filosof Jerman Immanuel Kant (1724-1804) mengadakan penyelidikan
(kritik) terhadap pengetahuan,akal.
KRITISISME & ILMU
Immanuel Kant membedakan pengetahuan ke dalam empat bagian, sebagai berikut:

Your Picture Her


1. Analitis a priori 2. Sintetis a priori

3. Analitis a posteriori 4. Sintetis a posteriori


METODE BERFIKIR

Metodelogi Immanuel Kant dikenal dengan metode


Induksi, dari particular data-data terkecil baru mencapai
kesimpulan Universal. Menurut Immanuel Kant, Manusia
sudah mendapatkan ke 12 kategori tersebut sejak terlahir di
dunia ini ,teori itu terinspirasi dari dunia ide Plato.
ALIRAN FILSAFAT
POSITIVISME
MUHAMMAD NABIL MAKARIM
PENGERTIAN POSITIVISME
Positivisme adalah suatu aliran filsafat yang
menyatakan ilmu alam sebagai satu-satunya sumber
pengetahuan yang benar dan menolak aktivitas yang
berkenaan dengan metafisik. Tidak mengenal adanya
spekulasi, semua didasarkan pada data empiris.
Sesungguhnya aliran ini menolak adanya spekulasi
teoritis sebagai suatu sarana untuk memperoleh
pengetahuan (seperti yang diusung oleh kaum idealism
khususnya idealisme Jerman Klasik).
TAHAP-TAHAP POSITIVISME

Tempat utama dalam positivisme Munculnya tahap kedua dalam positivisme – Perkembangan positivisme tahap terakhir berkaitan
pertama diberikan pada Sosiologi, empirio-positivisme – berawal pada tahun 1870- dengan lingkaran Wina dengan tokoh-tokohnya
walaupun perhatiannya juga 1890-an dan berpautan dengan Mach dan O.Neurath, Carnap, Schlick, Frank, dan lain-lain. Serta
diberikan pada teori pengetahuan Avenarius. Keduanya meninggalkan pengetahuan kelompok yang turut berpengaruh pada perkembangan
yang diungkapkan oleh Comte dan formal tentang obyek-obyek nyata obyektif, yang tahap ketiga ini adalah Masyarakat Filsafat Ilmiah
tentang Logika yang dikemukakan merupakan suatu ciri positivisme awal. Dalam Berlin. Kedua kelompok ini menggabungkan sejumlah
oleh Mill. Tokoh-tokohnya Auguste Machisme, masalah-masalah pengenalan ditafsirkan aliran seperti atomisme logis, positivisme logis, serta
Comte, E. Littre, P. Laffitte, JS. Mill dari sudut pandang psikologisme ekstrim, yang semantika. Pokok bahasan positivisme tahap ketiga ini
dan Spencer. bergabung dengan subyektivisme. diantaranya tentang bahasa, logika simbolis, struktur
penyelidikan ilmiah dan lain-lain.
PERKEMBANGAN POSITIVISME

1. Dalam perkembangannya, positivisme mengalami


perombakan dibeberapa sisi, hingga munculah aliran
pemikiran yang bernama Positivisme Logis yang
tentunya di pelopori oleh tokoh-tokoh yang berasal
dari Lingkaran Wina.

2. Positivisme logis adalah aliran pemikiran dalam


filsafat yang membatasi pikirannya pada segala hal
yang dapat dibuktikan dengan pengamatan atau
pada analisis definisi dan relasi antara istilah-
istilah. Fungsi analisis ini mengurangi metafisika
dan meneliti struktur logis pengetahuan ilmiah.
Tujuan dari pembahasan ini adalah menentukan isi
konsep-konsep dan pernyataan-pernyataan ilmiah
yang dapat diverifikasi secara empiris.
TUJUAN AKHIR
Tujuan akhir dari penelitian yang dilakukan pada positivisme logis ini adalah untuk mengorganisasikan
kembali pengetahuan ilmiah di dalam suatu sistem yang dikenal dengan ”kesatuan ilmu” yang juga akan
menghilangkan perbedaan-perbedaan antara ilmu-ilmu yang terpisah. Logika dan matematika dianggap
sebagai ilmu-ilmu formal.

Positivisme berusaha menjelaskan pengetahuan ilmiah berkenaan dengan tiga komponen yaitu bahasa teoritis, bahasa
observasional dan kaidah-kaidah korespondensi yang mengakaitkan keduanya. Tekanan positivistik menggarisbawahi
penegasannya bahwa hanya bahasa observasional yang menyatakan informasi faktual, sementara pernyataan-
pernyataan dalam bahasa teoritis tidak mempunyai arti faktual sampai pernyataan-pernyataan itu diterjemahkan ke
dalam bahasa observasional dengan kaidah-kaidah korespondensi.
PERBEDAAN
KRITISISME DAN
POSITIVISME
ZAHKIA ANNITA
PERBEDAAN KRITISISME DAN POSITIVISME
Kritisisme Positivisme
Penggabungan dua paham yang saling
Menyatakan ilmu alam sebagai
berseberangan yakni rasionalisme (a
satu-satunya sumber
priori) dengan empirisme (a posteriori).
pengetahuan yang benar dan
Dalam diri subjek terdapat dua menolak aktivitas yang
kemampuan: sensibility dan berkenaan dengan metafisik.
understanding (akal- budi)
 
Adapun data-data indrawi yang diperoleh
dari sensibility kemudian diolah menjadi Tidak mengenal adanya spekulasi,
pengetahuan, ini berlangsung pada taraf
semua didasarkan pada data
understanding. Understanding tampil
dalam bentuk putusan ( judgment ). Pada empiris.
putusan itu terjadi sintesis antara unsur
a posteriori dan a priori. Menolak adanya spekulasi teoritis
sebagai suatu sarana untuk
memperoleh pengetahuan.
TOKOH
KRITISISME DAN
POSITIVISME
Immanuel Kant
Immanuel Kant (1724-1804) adalah seorang
filsuf terbesar yang sangat populer diantara
para filosuf modern. Kepopulerannya tidaklah
terlepas dari 3 karya terbesarnya yang diawali
dengan kata Critique yakni Critique of Pure
Reason (1781), Critique of Practical Reason
(1787) dan Critique of Judgement (1790).
Oleh sebab adanya awalan Critique dalam
3 karya terbesar tersebut, maka filsafatnya
disebut Kritisisme yang berisi gagasan-gagasan
atau pemikiran-pemikiran Immanuel Kant secara
TOKOH berurutan yakni epistemologi, etika dan estetika. Melalui ketiga karya tersebut,

KRITISISME pemikiran dan pola pikir Immanuel Kant banyak dituangkan.


Auguste Comte

Augustuste Comte, atau nama


lengkapnya Isidore Auguste Marie
Francois Xavier Comte (1798-1857),
pendiri aliran filsafat positivisme dan
“Bapak Sosiologi”, telah menampilkan
ajarannya yang sangat terkenal, yaitu
apa yang disebut hukum tiga tahap
(law of three stages). Melalui hukum
inilah ia menyatakan bahwa sejarah
umat manusia, baik secara individual,
maupun secara keseluruhan, telah berkembang menurut tiga tahap, yaitu tahap
teologi (fiktif), tahap metafisik (abstrak), dan tahap positif (ilmiah/riel). Secara
TOKOH eksplisit pula ia tekankan bahwa istilah “positif” suatu istilah yang ia jadikan

POSITIVISME nama bagi aliran filsafat yang dibentuknya sebagai sesuatu yang nyata, pasti,
jelas, bermanfaat, serta sebagai lawan dari sesuatu yang negatif.
Henry de Saint Simon

Pendiri filsafat positivisme yang


sesungguhnya adalah Henry de Saint Simon
yang menjadi guru sekaligus teman diskusi
Comte. Menurut Simon untuk memahami
sejarah orang harus mencari hubungan
sebab akibat, hukum-hukum yang
menguasai proses perubahan. Mengikuti
pandangan 3 tahap dari Turgot, Simon juga
merumuskan 3 tahap perkembangan
masyarakat yaitu tahap Teologis, (periode
feodalisme), tahap metafisis (periode absolutisme dan tahap positif yang

TOKOH mendasari masyarakat industri.

POSITIVISME
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai