1. Keyakinan pada Kemampuan Akal: Aliran rasionalisme pada abad ke-17 menekankan
kepercayaan besar terhadap kemampuan akal manusia. Ini terlihat dalam usaha untuk
memberi kemandirian kepada akal sebagai pemecah segala masalah, melampaui
norma-norma tradisi dan keyakinan dogmatis.
4. Spinoza dan Satu Substansi: Baruch Spinoza, tokoh rasionalisme lainnya, menyatukan
tubuh, jiwa, dan Tuhan menjadi satu substansi. Bagi Spinoza, Tuhan adalah alam
semesta itu sendiri, tanpa kemauan dan perhatian terhadap manusia.
5. Sistem Filsafat yang Menyerupai Ilmu Ukur: Spinoza berusaha menyusun sistem
filsafat yang menyerupai ilmu ukur, dengan keyakinan bahwa dalil-dalil ilmu ukur
merupakan kebenaran yang tidak perlu dibuktikan lagi.
1
Musakhir, “Filsafat Modern, Ranaissance, Aliran Rasionalisme Dan Aliran Emperisme,” Tajdid : Jurnal
Pemikiran Keislaman Dan Kemanusiaan 5, no. 1 (2021): 1–12,
https://media.neliti.com/media/publications/541886-none-66366e1d.pdf.
2
“FILSEN21: Sejarah Perkembangan Filsafat dari Zaman Yunani Kuno Hingga Masa Kini,” diakses 19 Desember
2023, https://spada.uns.ac.id/mod/assign/view.php?id=153870.