Anda di halaman 1dari 18

FILSAFAT ABAD MODERN

(Abad XV-XIX)
Perkenalan
• Citra dwi nur illahi (232101090035)
• Musrifah yuliana (232101090044)
• M.adi sanjaya putra (232101090015)
• Ahmad roisy fitrota (232101090025)
Filsafat Modern
Zaman filsafat modern dimulai pada abad ke-16 Aliran musik di zaman modern, seperti
setelah krisis zaman pertengahan selama dua abad impresionisme, ekspresionisme, dan eksperimental,
(abad ke-14 dan ke-15) dan munculnya gerakan berdiri tidak teratur. Musik modern selalu
senaissance. Pada masa modern, pemikiran filsafat berkembang dan ada pembaharuan seiring
berhasil menempatkan manusia pada tempat yang berkembangnya zaman, musik modern bersifat
sentral dalam pandangan kehidupan sehingga corak universal serta menyeluruh sehingga semua orang
pemikirannya antroposentris. Musik pada zaman bisa saja mengerti, memahami, dan menikmati musik
modern mulai memberikan suasana tersendiri yang modern tersebut. Era Peralihan adalah era ketika
menarik, eksotis, dan juga aneh. Munculnya musik musik sudah mulai beralih dari era Romantik ke masa
abad modern ini karena kesadaran kebangsaan dan modern.
pembebasan dari kolonialisme.
Apa itu ‘modern’ ???
● Istilah "modern" berasal dari kata Latin "moderna" dan "modo," yang berarti sekarang atau saat ini. Zaman modern
menekankan kesadaran waktu akan kekinian dan perubahan kualitatif.

● Ciri khas pemikiran zaman modern adalah menempatkan akal, kebebasan, dan otonomi manusia sebagai prioritas utama,
dengan harapan manusia dapat menciptakan, menentukan dunianya, dan membuat sejarah masa depan sendiri.

● Masa filsafat modern dimulai dengan munculnya Renaissance pada abad ke-XV dan ke-XVII, yang menciptakan konsep
perpaduan antara metode ilmu alam dan ilmu pasti dengan pemikiran filsafat.

● Sejarah filsafat modern dapat digambarkan sebagai pemberontakan intelektual terhadap metafisika tradisional dan dominasi
pemikiran berdasarkan imam (teologi) dengan pemikiran berdasarkan akal pikiran (rasio).

● Filsafat modern juga merupakan upaya emansipasi dari pemikiran metafisika tradisional yang didukung oleh kekuasaan gereja,
dengan fokus pada isu-isu antroposentris dan pencarian dasar pengetahuan yang valid.

Jadi kesimpulan dari modern adalah kesadaran akan waktu dan perubahan, prioritas akal, kebebasan, dan otonomi manusia,
perpaduan ilmu alam dengan filsafat, perlawanan terhadap metafisika tradisional, dan upaya emansipasi dari dominasi gereja.
Sejarah lahirnya Filsafat modern
Abad modern, yang dimulai pada abad XVII dan berlanjut hingga saat ini, adalah reaksi terhadap periode
sebelumnya, yaitu abad pertengahan. Pada abad pertengahan, gereja dominan dan membatasi pemikiran
filsafat, sehingga masa itu sering disebut sebagai "abad kegelapan." Di abad modern, pemikiran filsafat
menekankan pentingnya akal pikiran dan kemerdekaan berpikir.

Gereja yang sangat berkuasa dalam abad pertengahan menjadi penghalang bagi upaya perubahan dalam
masyarakat. Setiap usaha untuk perubahan atau protes dianggap sebagai perlawanan terhadap tatanan ilahi
yang ditegakkan oleh gereja. Inilah yang mengakibatkan munculnya gerakan Renaissance dan reformasi,
yang berpengaruh besar pada perkembangan abad modern.

Jadi, abad modern lahir sebagai reaksi terhadap dominasi gereja dalam abad pertengahan, dengan
penekanan pada peran akal pikiran dan kebebasan berpikir sebagai sumber utama pengetahuan dan
pemecahan masalah.
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT MODERN
BESERTA TOKOHNYA

• Rasionalisme
• Empirisme
• kritisme.
Rasionalisme
Rasionalisme adalah aliran filsafat yang menganggap
bahwa kebenaran bersumber dari akal pikiran manusia
dan pengetahuan yang benar diperoleh melalui
pemikiran rasional. Aliran ini muncul sebagai reaksi
terhadap pemikiran tradisional yang terkait dengan
otoritas gereja. Rasionalisme memiliki dua cabang
utama, yaitu dalam bidang agama digunakan untuk
mengkritik ajaran agama dan dalam bidang filsafat
sering berlawanan dengan empirisme. Tokoh penting
dalam rasionalisme termasuk Rene Descartes, Baruch
Spinoza, dan Leibniz.
Rene Descartes

Rene Descartes adalah seorang filsuf asal Perancis yang lahir pada tahun 1596 dan meninggal pada
tahun 1650. Dia dijuluki sebagai "bapak filsafat modern" karena dia adalah orang pertama pada zaman
modern yang mengembangkan filsafat yang berlandaskan pada keyakinan diri yang didasarkan pada
akal pikiran. Descartes berpendapat bahwa dasar filsafat harus berasal dari akal, bukan dari perasaan,
iman, atau ayat suci. Baginya, eksistensi manusia yang paling sempurna adalah rasionalitas, dan akal
berperan sebagai elemen terpenting dalam kehidupan manusia, memungkinkan manusia untuk
memperoleh pengetahuan baru tentang dirinya dan lingkungannya.
Baruch Spinoza

Baruch Spinoza, juga dikenal sebagai Benedictus atau Bento, lahir di Amsterdam, Belanda pada tahun
1632 dan meninggal di Den Haag pada tahun 1677. Dia memiliki cita-cita untuk menciptakan sistem
berdasarkan Rasionalisme dengan tujuan mencapai kebahagiaan manusia. Pemikirannya menekankan
bahwa seluruh realitas adalah satu kesatuan, dan kesatuan ini adalah substansi tunggal yang sama
dengan Tuhan atau alam. Ini berarti bahwa jika Tuhan berkehendak, alam akan mengikuti kehendak
Tuhan, sehingga hukum-hukum alam sejalan dengan kehendak Tuhan.
Leibniz

Gottfried Wilhelm von Leibniz adalah seorang filsuf Jerman yang memusatkan perhatiannya pada
konsep substansi, yang dia rumuskan sebagai "Sesuatu harus mempunyai alasan." Leibniz berpendapat
bahwa ada banyak substansi yang dia sebut sebagai monad, dan setiap monad unik. Tuhan adalah
supermonad yang menciptakan monad-monad tersebut.
Empiris
Istilah empirisme berasal dari kata empiri yang berarti indera
atau alat indera, dan ditambah kelahiran isme yang berarti
pengetahuan. Dapat disimpulkan bahwa empirisme indera atau
alat pengetahuan. Didalam abad pertengahan teori ini
diringkaskan dalam rumus "Nihil est in intellectuquod non prius
fueritin sensu“ yang berarti tidak ada sesuatu didalam pemikiran
selain didahului oleh pengalaman. Artinya jika kita tidak
mempunyai pengalaman maka kita tidak akan bisa melakukan
sesuatu hal atau kurang menguasainya.
Aliran empirisme dibangun oleh francis bacon (1210-1292) dan
Thomas hobbes (1588-1679),namun mengalami sistimasisasi
pada dua tokoh berikutnya yaitu john locked dan david hume.
Thomas Hobben

Thomas Hobben berpendapat bahwa pengalaman indera sebagai permulaan segala pengenalan. Hanya
sesuatu yang dapat disentuh dengan inderalah yang merupakan kebenaran. Dapat disimpulkan yang
tidak disentuh atau diraba oleh panca indera tidak dapat mengenal kecuali orang orang tertentu saja.
Francis Bacon

Menurut Francis Bacon, pengetahuan yang sebenarnya didapatkan melalui pengalaman inderawi
dengan dunia nyata. Pengalaman adalah sumber pengetahuan yang sejati, dan untuk mencapainya,
diperlukan metode induksi. Pemikiran Bacon berlawanan dengan pandangan para filosof Rasionalis.
John Locke

John Locke adalah salah satu filosof di Inggris yang mendalami filsafat pada saat kuliah di Universitas
Oxford. Dan juga beliau menjadi tokoh utama di Inggris dalam pemikiran empirisme .Pemikiriran
John Locke pada pengetahuan sangat mendominasi kefilsafatannya. Dia juga sibuk dengan
penelitiannya, yaitu tentang asal pengetahuan manusia, sifat dasar pengetahuan, sumber pengetahuan
tingkat keyakina dan batas - batasnya. Maka dari sinilah dia dianggap seorang filosof utama tentang
empirisme atau tentang indera pengetahuan.
David Hume

Menurut David Hume ada dua jenis pengetahuan yang di bedakan berdasarkan perolehanya yaitu;
1. Pengetahuan yang diperoleh secara langsung dari pengalaman, baikpengalaman lahiriyah
maupun pengalaman batiniyah.
2. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil mengkaitkan atau menyambung nyambungkan
berbagai pengetahuan yang telahdidapat sebelumnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengetahuan itu tidak akan mudah didapat tanpa adanya pengalaman
sebelumnya. Jika ada pengalaman sebelumnya maka seseorang akan mudah menyimpulkan suatu
pengetahuan baru.
Kritisme
Secara harfiah kata kritik berarti pemisahan, Filsafat
Kant, yang dianut oleh Immanuel Kant, bertujuan
memisahkan pengetahuan murni dari yang tidak murni,
membersihkan pengetahuan dari pengaruh
penampakan sementara, dan menentukan batas
kemampuan akal manusia. Ini merupakan titik tolak
baru dalam filsafat Barat, menggabungkan
rasionalisme dan empirisme dalam metode kritis Kant.
Akal adalah penting, tetapi Kant juga mengakui
keterbatasan akal manusia dan memungkinkan adanya
aspek irrasionalisme dalam kehidupan.
Kesimpulan
Filsafat zaman modern (abad XVII hingga sekarang) lahir sebagai
reaksi terhadap dominasi gereja dalam periode pertengahan.
Pemikiran zaman modern menekankan akal, kebebasan, dan
otonomi manusia sebagai prioritas. Terdapat beberapa aliran
utama dalam filsafat modern, termasuk Rasionalisme,
Empirisme, Kritisisme, Positivisme, dan Evolusionisme, yang
membantu memahami perkembangan kehidupan pada masa
tersebut. Filsafat zaman sekarang sebagian besar merupakan
pengembangan dari ajaran filsafat zaman modern, dengan
sintesis yang memperkecil jumlah aliran filsafat yang ada.
Thank You!!!

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai