Anda di halaman 1dari 10

Nama : Wahyu Grazella Siringoringo

Nim : 712020223

Tugas : Resume Pertemuan 1-3 Filsafat Manusia A

PLATO
Plato salah satu filsuf besar di dunia. Ia lahir dari keluarga yang teramat masyur dikota
Athenia pada tahun 428/7 SM. Pada awalnya ia dipanggil Aritocles dan pada ujungnya ia diberi
nama Plato, karena sosok yang kuat. Pada awalnya ia mneulis puisi, dithtrambics dan kemuida
puisi diliris dan tragedi. Plato juga sudah bertemu dengan para filsuf-filsuf salah satunya
Aristoteles yang telah memperkenalkan Plato kepada Cratcylus, Filsuf Heraclitean. Plato belajar
dari beberapa filsuf yang sudah ia temui, bahwa dunia presepsi indra adalah dunia yang berubah-
ubah dan karenanya bukan subjek yang tepat untuk pengetahuan sejati dan khusus. Plato adalah
murid dari Socrates dan guru dari Aristoteles.

Metafisika

Pada umumnya metafisika yang merupakan sebuah teori yang akan menjelaskan
mengenai keberadaan, ataupun realitas yang ada. Metafisika sama sekali tidak memiliki
hubungan dengan Ilmu Alam. Karena metafisika tidak terlepas dari hal yang supranatural atau
hal yang berada diluar alam yang tidak dapat dilihat, disentuh dan dirabah. Dapat diartikan
bahwa metafisika lebih mengarah ke dalam hal kepercayaan, imajinasi, pemikiran dan
pemahaman. Plato juga memiliki dasar pemikirannya:

 Dasar pemikiran Plato yang banyak dikenal orang disebut sebagai konsep ide. Plato
berargumen bahwa dasar dari segala sesuatu bentuk atau biasa kita sebut ide. Bahwa,
keberadaan hanyalah sebuah bayangan ide dalam pikiran manusia. Ide bukan hanya ada
dalam pemikiran subjektif manusia saja. Tetapi muncul juga secara objektif ketika
memikirkan objek.
 Plato berasumsi bahwa dunia yang di rasakan manusia adalah dunia ynag dapat di ubah,
di rusak dan dengan penuh kesalahan. Dunia juga dapat dikatakan sebagi dunia
materi/indera. Terdapat dalam alam lain yang lebih sempurnah dan bersifat abadi, yang
dimaksud yaitu alam bentuk/ide.
Plato juga memiliki pandangan dualisme yang menyatakan tentang jiwa. Bahwa jiwa
manusia adalah entitas non material yang merupakan bagian terpisah dari tubuh. Plato juga
mengatakan, bahwa jiwa manusia ada setelah manusia mengalami kematian. Jiwa ada dalam
tubuh manusia layaknya sebuah penjara dan kematian itu akan melepaskan jiwa. Plato juga
mmeiliki struktur triparti jiwa, ialah bahwa jiwa manusia terdiri dari tiga bagian (Appetite)
nafsu, (Reason) alasan dan (Spirit) Roh. Plato juga memberikan gambaran tentang kuda putih
(Spirit) dan kuda hitam (Appetite) yang didorong oleh kusir (Reason) yang mengendalikan.
Dapat diartikan bahwa kuda putih sebagai Hasrat dan harga diri dan kecenderungan untuk
melakukan kebaikan, sedangkan kuda hitam diartikan sebagai lambing dari nafsu-nafsu
rendah yakni sesuatu yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan fisiknya. Kita juga
mengetahui bahwa didalam diri kita ada untuk melakukan kebaikan (kuda putih) dan nafsu-
nafsu rendah (kuda hitam) dan itu haruslah kita sendiri yang mengendalikan, jangan sampai
pernah hal-hal seperti itu mengusai kita, tetapi melainkan kitalah yang harus mengusainya
atau mengandalkannya.

Plato juga memiliki pandangan tentang Pendidikan dan pemerintahan.

 Pandangan Plato terhadap Pendidikan

Menurut Plato, Pendidikan adalah Sebagian dari kunci untuk memajukan masyarakat
lebih baik. Plato juga menekankan bahwa Pendidikan yang tepat akan menghasilkan
pimpinan yang harmonis dan yang bijaksana.

 Pandangan Plato terhadap pemerintah

Menurut Plato seorang pemimpin tidak boleh memiliki harta pribadi dan merasakan
kehidupan keluarga atau selaknya tidak seorang pemimpin. Karena, bahwa seorang
pemimpin harus mengutamakan kepentingan negara dibandingkan dengan kepentingan
diri sendiri. karena negara sangat membutuhkan pemimpin yang dapat mengembangkan
negara dan memperhatikan masyarakatnya terlebih dahulu.

Plato mengatakan bahwa para pemimpin yang berpendidikan tinggi akan menjadi
pecinta kebenaran dan kebaikan dan tidak akan pernah menyalagunakan kekuasaan.

Pemikiran kritis:
IMANNUEL KANT
Pada tahun 22 April 1724 Imannuel Kant lahir di Konigsberg. Kant berasal dari keluarga
pietisme, gerekan radikal dalam Lutheranisme yang memiliki kepribadian yang diatas dogma,
kredo dan ritual. Imannuel Kant pada umumnya diakui bersama dengan Plato dan Aristoteles
sebagai salah satu dari filsuf terbesar sepanjang masa. Kant tidak banyak memiliki keistimewaan
ditengah-tengah masyarakat. Karakternya lebih cenderung menyukai kehidupan yang tenang.
Kan lebih menyukai hal yang santai dan membaca buku dan berkaitan dengan hal refleksi
daripada berpergian jauh apalagi dalam kegiatan politik.

Kant memiliki empat periode dalam perkembangan pemikiran:

1. Pada saat ia dipengaruhi oleh Leibniz Wolf sampai pada tahun 1760. Periode ini
sering disebut periode rasionalistik
2. Pada tahun 1760-1770, yang ditandai dengan semangat skepatisisme. Sering
disebut dengan periode empiristik
3. Yang dimulai dengan inaugural dissertation pada tahun 1770. Periode ini dikenal
sebagai tahap kritik
4. Dalam periode keempat ini mulai pada tahun 1790-1804. Periode keempat ini
Kant mengalihkan perhatiannya pada masa religi dan masalah-masalah sosial.
Karya Kant yang terpenting ialah pada periode keempat religion within the limits
of pure reason (1794) dan kumpulan esai berjudul Eternal Peace (1795).

Struktur Aprior: Ruang dan Waktu

Ruang dan waktu yang kita gunakan dalam melihat dunia. Ruang dan waktu tidak
bersifat empiris dan konseptual. Namun ruang dan waktu merupakan sesuatu yang niscaya dalam
setiap peradaban. Kant berpendapat bahwa ruang dan waktu nyata secara empiris. Dengan
menggunakan metodepemeriksaan transedental. Ini merupakan salah satu contoh perbedaan yang
digarisbawahi Kant tentang objektvitas empiris dan subjektivitas transendental. Dan juga
menunjukkan kesatuan kedua konsep tersebut: - Ruang dan waktu memiliki objektivitas empiris,
karena keduanya merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mengalami dunia objektif. - Ruang
dan waktu juga memiliki sisi subjektivitas transendental karena keduanya merupakan forma,
yang mana melalui keduanya pikiran dapat memahami dunia. Waktu merupakan kontinutas dan
keteraturan pengalaman. Ruang bersifat tidak diskursif, hanya terdapat satu ruang, sesuatu yang
berukuran tak terbatas. geometri bersifat apriori sintetik. Kant berpendapat bahwa bahwa ruang
tidak dengan sendirinya memberikan bentuk. Dengan perkembangan geometri non– euklidian
kita dapat melakukan konseptualisasi ruang dengan cara berbeda dari yang dilakukan oleh Kant
yang pandangannya terhadap geometri terbatas pada ruang euklidian. Namun banyak para filsuf
yang menganut filsafat menolak argument yang diberi oleh Kant. Bahwa terdapat cara dasar
manusia memandang ruang yang tidak terpengaruh oleh perkembangan geometri modern.

Kategori-kategori

Kant memperkenalkan duabelas kategori. Keduabelas kategori ini bersifat murni karena
tidak menyatakan langsung terhadap muatan empiris. Kant menurunkan kategori-kategori
dengan menggunakan dedukasi transedental. Dapat disimpulkan bahwa kategori-kategori dengan
merupakan kondisi yang dibutuhkan demi tercapainya pengetahuan.

Duabelas kategorial trancandetal:

 Kuantitas yang terbagi menjadi tiga;


 kesadaran kesatuan
 kesadaran pluralitas
 kesadaran totalitas
 Kualitas dibagi menjadi tiga bagian;
 Realitas
 Negasi
 Pembatasan.
 Relasi dibagi menjadi tiga;
 Substansiaksidensi
 sebab-akibat
 komunitas
 Moralitas dibagi menjadi tiga;
 kemungkinan dan kemustahilan
 eksistensi non-eksistensi
 keniscayaan dan kontigensi

Dengan penjelasan bahwa ketika saat kita melihat sesuatu dengan memakai kaca mata
hitam, maka kita akan melihat semua objek yang kita lihat menjadi hitam. hitamnya obyek yang
kita lihat itu hanyalah bentuk keniscayaan bagi kita sendiri karena kita melihatnya memakai kaca
mata hitam. Karena itu, Kant meskipun menegaskan kepastian dan keabsolutan sains, ia tetap
menilai bahwa sains masih mempunyai keterbatasan dan kerelativan. Terbatas pada objek
empiris, relatif sesuai dengan cara kita melihat dan memahaminya.

Kant menerima tiga postulat:

 kebebasan kehendak merupakan kenyataan yang tidak dapat disangkal karena


terimplikasi langsung dalam kesadaran moral
 imortalitas jiwa, menurut kant jiwa harus la imortal agar supaya kita dapat mencapai
Kebaikan Yang Tertinggi yang tak dapat dicapai di dunia fana ini.
 eksitensis Tuhan, Menurut Kant, Tuhan adalah kebaikan tertinggi, karena itu
mempercayainya adalah hal yang mutlak, sebab Dia-lah sebagai hakim yang akan
menentukan dan menilai semua amal perbuatan baik dan buruk kita.

Hukum moral Kant secara tidak langsung telah mengacu pada agama, yang pengakuannya
tentang kewajiban perintah Tuhan. Postulat mempunyai letak kepentingannya ketika kita
dihadapakan keputusan moral. Misalnya, kita sering melihat orang jahat mendapatkan
kebahagiaan, sedangkan kita sendirilah yang telah melakukan kebaikan tidak mendapatkan
kebahagiaan.

Kant mengatakan bahwa moralitas adalah hal yang menyangkut baik dan buruk,
tetapi bukan sembarang yang baik dan buruk, melainkan, dalam bahasa Kant, apa yang
baik pada dirinya sendiri tanpa pembatasan. Kant membuat sketsa konseptual yang umum
untuk tindakan manusia yakni, Imperatif kategoris yang mutlak tanpa dan tanpa syarat.
Pertama yang berupa dalam bentuk perintah dan yang kedua bahwa perintah itu
kategoris. Adapun perbedaannya imperatif hipotesis praktis yang memiliki tujuan yang
diinginkan semua orang dan tindakannya disebut tindakan kebijaksanaan, sedangkan
imperatif hipotesis problematis memiliki tujuan hanya apa yang mungkin diinginkan
setiap orang, dan tindakannya disebut tindakan yang benar. Kita dapat mehami bahwa
(filsafat) moral Kant tidak bergantung pada maksud baik, tujuan dan kondisi apapun, tapi
berlaku di mana saja, tanpa pembatasan apapun.
Pandangan Kant terhadap sifat manusia yang paling baik dihargai dalam konteks.
Misalnya, hewan hanya mengikuti keinginan dan kecenderungan mereka, karena mereka
tidak mmepunyai alasan, jadi berperilaku sesuai dengan keinginan mereka. Manusia,
Tuhan / Malaikat Alasan Desires & Reason sifat manusia mengalami ketegangan
keinginan dan kecenderungan (diri hewani mereka) versus suara akal (diri seperti Tuhan
mereka).

Summum bonum atau disebut kebajikan tertinggi

Knat mengatakan bahwa summum bonum bukan hanya kebahagian akan tetapi
melingkupi kebahagiaan dan kebajikan, inilah yang dinamakan imperatif kategoris yang
membeicarakan tentang moral yang akan mengenai hal apa yang harus dilakukan. Jika orang
ingin disebut yang bermoral, yang memiliki tujuan yang tepat dan bukan karena kepentingannya
sendiri, akan tetapi adanya kesadaran diri untuk mmebantu orang lain. Kebahigaan ada pada saat
kita melakukan hal yang bermoral tanpa pamrih. Summum bonum memiliki prinsip berpangkal
pada panggilan manusia yang berkesempurnaan dan hukum kodratnya.

Pemikiran kritis:

KARL MARX
Karl Heinrich Marx salah satu dari seorang filosof, sosiologi, ekonomi, politis dan aktivis
yang lahir di kota Trier, Prussia (Jerman) pada tanggal 5 Mei 1818. Karl Marx anak ketiga dari
Sembilan bersaudara. pada tahun 1816 Heinrich Marx dan keluarganya memutuskan untuk
dibaptis menjadi seorang Kristen. Marx dididik oleh ayahnya dengan hal politik, hukum dan
sejarah. Ia mnedapatkan Pendidikan non formal (home scooling) hingga umurnya 12 tahun.
Marx masuk ke Universitas Berlin dengan jurusan ilmu filsafat dan hukum. Marx berkenalan
dengan seorang filsafat di Universitasnya yaitu Hegel dan juga guru di Berlin. Marx
menunjukkan bahwa ia sangat Hegelian dan anti agama.

Gagasan Marx yang paling signifikan dapat dikatakan bahwa masyarakat kapitalis
membatasi pengembangan penuh potensi manusia dan mendorong eksplotasi masa mereka yang
mengusai modal. Karl Marx mengatakan bahwa keterasingan tidak hanya mempengaruhi pekerja
kasar tetapi semua orang yang harus bekerja di bawah tekanan ekonomi yang kompetitif.
Terkadang pikiran yang paling mengkhawatirkan bukanlah orang yang salah yang memegang
kendali, tetapi tidak ada orang yang memegang kendali. Orang-orang yang melakukan pekerjaan
hanya semata untuk mendapatkan upah dan bukan untuk mengembangkan diri adalah mereka
yang bekerja secara terpaksa. Menurut Marx, hubungan hak milik pribadi juga mengasingkan
majikan dari hakikatnya. Maksudnya ialah majikan pun tidak dapat mengembangkan diri sebagai
manusia, karena ia hanya secara pasif menikmati hasil pekerjaan orang lain. Marx memberikan
gagasan terkait hal Komunisme. Komunisme adalah penghapusan positif pribadi sebagai
keterasingan diri manusia.

Marx mengatakan bahwa kelas sosial merupakan gejala khas yang terdapat pada
masyarakat pascafeodal atau modern (sistem feodal adalah sistem ekonomi dimana para kaum
kelas atas dapat mengambil hak milik tanah dari masyarakat biasa secara paksa). Marx juga
mengatakan bahwa dalam masyarakat terdapat perbedaan kelas, antara lain seperti Kelas atas
(mereka kaum pemilik) dan kelas bawah (proletar) yang memiliki tingkat ekonomi
rendah.Kemudian Marx juga mengatakan bahwa pada masyarakat kapitalis juga terdapat
perbedaan kelas-kelas sosial:

 Kaum buruh yang hidup dengan cara menjual tenaga mereka kepada pemilik
usaha
 Kaum pemilik modal (saham), yang hidup dari laba atau hasil dari kinerja para
kaum buruh
 Para tuan tanah, yang hidup dari rante tanah atau pemilik perusahaan, kau mini
memiliki prisnip untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

Marx berpendapat bahwa hubungan antar kelas ditandai oleh hubungan eksploitasi (sikap
yang ingin memiliki keuntungan sendiri tanpa memikirkan orang lain), pengisapan dan hubungan
kekuasaan (antara yang berkuasa dan yang di kuasai). Dari kelas sosial ini dapat kite perhatikan
dalam teori.

1. Besarnya peran structural disbanding kesadaran moralitas (perubahan sikap atau


kesadaran yang dapat menyelesaikan konflik, tetapi perubahan struktur ekonomi
yang menjadi penentu).
2. Adanya pertentangan antara pemilik kelas dan kelas kelas buruh. Karena kelas
buruh lebih bersikap progresif, sedangkan kelas sosial akan mempertahankan
segala hal yang akan merubah struktur kekuasaan.
3. Masyarakat akan maju jika memiliki pemikiran yang untuk melakukan
revolusiner.

Adapun perkembangan ekonomi masyarakat:

 Masyarakat komunal primitif, yang masih menggunakan alat-alat yang sangat


sederhana. Masyarakat belum mengenal hak milik pribadi sehingga nilai surplus
belum ada pada masa ini.
 Masyarakat komunal (perbudakan), pada masa ini masyarakat menemukan alat
baru yang terbuat dari besi dan tembaga dan pada masa ini terdapat kelas yang
mengusai dan dikuasai atau adanya majikan dan budak. Pada masa ini sepertiga
adalah budak.
 Feodalisme, runtuhnya masyarakat perbudakan yang akan melahirkan masyarakat
baru yaitu Feodalisma. Model produksi feodalisme terjadi dengan menggunakan
tenaga kerja dan orang-orang bekerja dipandang hanya bekerja agar mereka
bertahan hidup. Karena tenaga kerja ini tidak memiliki tanah, melainkan mereka
menyewa tanah pada pemilik tanah (tuan tanah).
 Masyarakat kapitalisme, yang memiliki tanah, yang dimana kaum buruh bekerja
dengan upah rendah. Dalam bentuk produktif industri yang mendorong
munculnya investasi kapitalis pada pabrik-pabrik dan mesin-mesin, sedangkan
kaum buruh dengan upah rendah tertinggal sebagai tenaga industri manual saja.
 Sosialisme, masyarakat yang dipimpin Marx yang terakhir dari hasil evolusi
sejarah. Pada masyarakat ini tidaklah berlaku pada hak milik, kelas dan
pembagian kerja, akan tetapi semuanya dikelola secara bersama.
 Komunisme, Manusia bekerja secara sukarela dengan efisien, tanpa terlalu
mengharapkan intensif langsung, seperti upah. Kapitalisme ditiadakan, karena
kapitalisme menghapus semua kelas, yang tinggal hanyalah kelas proletariat.
revolusi sosial tidak akan menghasilkan masyarakat dengan kelas atas dan kelas
bawah lagi.

Marx mempunyai pemikiran tentang manusia yang mengacu pada sintesis naturalism dan
humani

sme. Naturalisme ajaran yang menyatakan bahwa manusia adalah bagian dari alam yang
bukan ciptaan dan transenden akan tetapi melainkan produk evolusi biologi yang panjang,
sedangkan menurut humanism mengajarakan bahwa manusia adahalah makhluk prakis atau yang
meiliki kemampuan untuk mentransformasikan alam. Marx juga membedakan sifat dasar
manusia secara umum yang mengacu pada naturalis atau bilogi dan juga pada humanis. Dalam
pandangan Marx bahwa sifat dasar manusia statis, tetapi selalu berubah sesuai perkembangan
kehidupan. Marx dapat membedakan dua jenis Hasrat:

 Hasrat diri manusia yang tetap, seperti nafsu makan, seksual, atau hasrat terhadap
kebutuhan material lainnya, yang merupakan bagian utama dari sifat dasar
manusia
 hasrat relatifyang bukan merupakan bagian integral dari sifat dasar manusia
tetapi ditentukan oleh kondisi ekonomi, khususnya cara produksi kebutuhan
materialnya.

Menurut Marx bahwa materi ada kesadaran yang menggerakkan arah sejarah. Marx
memandang dalam dunia kerja ekonomi yang dimana manusia sendiri mengubah dunia.
Materialism historis berpendapat bahwa perilaku manusia ditentukan oleh kedudukan materi,
bukan pada ide, karena bagian dari materi. Adapun empat konsep sentarl dalam memahami
materialisme:

1. Means of production, yang digunakan untuk memproduksi kebutuhan material


yang mempertahankan keberadaan
2. Relation of production, berhubungan dengan masyarakat yang memproduksi
peranan sosial yang terbagi kepada individu dalam produksi
3. Mode of production, elem dasar dari suatu tahapan sejarah dengan
memperlihatkan basis ekonomi yang membentuk hubungan sosial
4. Force of production, yang kapasitasnya benda-benda dan orang yang digunakan
bagian dari produksi

Meskipun Marx dipengaruhi oleh Hegel, akan tetapi ada perbedaan diantara keduanya.
Hegel merumuskan pikiran dan dibutuhkan agar pikiran itu menjadi nyata atau akan menjadi
lebih berguna yang akan menjadi unsur pendorong perubuhan sosial. Marx juga dipengaruhi
filsafat Feuerbach, bahwa Feuerbach mampu membuka pandangan Hegel, yang dimana filsafat
Hegel adalah suatu ungkapan keterasingan manusia dari dirinya sendiri. sedangan keterasingan
menurut Feuerbach terungkap dalam agama.

Pemikiran kritis:

Anda mungkin juga menyukai