Anda di halaman 1dari 10

Dasar Teori

Thermoregulasi adalah salah satu hal penting dalam homeostatis. Thermoregulasi


merupakan proses yang melibatkan mekanisme homeostatis yang mempertahankan suhu tubuh
dalam keadaan kisaran normal, yang dicapai dengan mempertahankan keseimbangan antara
panas yang dihasilkan dalam tubuh dan panas yang dikeluarkan (Brooker, 2008 :54)
System regulasi berfungsi untuk menjaga keseimbangan energy panas yang masuk dan
energy pnas yang tergabung sehingga mencapai temperature yang mendekati konstan. Fungsi
utama system thermoregulasi yaitu berperan penting dalam homeostatis, dimana homeostatis
merupakan upaya penyesuaian neuroendokrin dalam mempertahankan kesetabilan fisiologi
(Sabiston, 1995 : 121)
System termoregulasi dikendalikan oleh hipotalamus di otak, yang berfungsi sebagai
thermostat tubuh. Hipotalamus sebagai pusat thermoregulasi tubuh menerima informasi aferen
mengenai suhu di berbagai bagian tubuh dan memulai penyesuaian-penyesuaian terkoordinasi
yang sangat rumit dalam mekanisme penambahan dan pengurangan panas sesuai dengan
keperluan untuk mengoreksi setiap penyimpangan suhu tubuh dari patokan normal. Hipotalamus
mampu merespon terhadap perubahan suhu darah sekecil 0,01 °C. Tingkat respon hipotalamus
terhadap penyimpangan suhu tubuh disesuaikan dengan cara yang sangat cermat, sehingga panas
yang dihasilkan sangat sesuai dengan kebutuhan untuk memulihkan ke suhu normal.
Suhu dibagi menjadi dua yaitu:
a. suhu inti: suhu yang dijaga kestabilan nya agar tidak berubah-ubah secara drastic yang
akan mengganggu temoregulasilebih jauh.
b. suhu kult/perifer: sushu yang dapat berubah akibat lingkungan diluar yang
mempengaruhinya. 3 Setiapsaat suhu tubuh manusia berubah secara fluktuatif. Hal
tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu:
1. Exercise
2. Hormone
3. System saraf
4. Suhu tubuh
5. Asupan makanan
6. Berbagai macam faktor lain seperti gender, iklim dan status malnutrisi
Termoregulasi manusia berpusat pada hypothalamus anterior terdapat tiga komponen
pengatur atau penyusun sistem pengaturan panas, yaitu termoreseptor, hypothalamus, dan saraf
eferen serta termoregulasi (Swenson, 1997). Pengaruh suhu pada lingkungan, hewan dibagi
menjadi dua golongan, yaitu poikiloterm dan homoiterm. Poikiloterm suhu tubuhnya dipengaruhi
oleh lingkungan. Suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi dibandingkan dengan suhu tubuh luar.
Hewan seperti ini juga disebut hewan berdarah dingin. Dan hewan homoiterm sering disebut
hewan berdarah panas (Duke‟s, 1985). Proses transfer energi di dalam tubuh menyebabkan
terjainya transfer panas. Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan
ekresi adalah elemen-elemen homeostasis, utamanya pada manusia. Dalam termoregulasi,
dikenal istilah eksoterm dan endoterm yang mendasarkan pada sumber panas yang diperoleh
oleh tubuh. Manusia mendapatkan sumber panas yang berasal dari dalam tubuh sehingga disebut
sebagai endoterm. Suhu tubuh manusia memiliki kemampuan mempertahankan konstan 37± 0,5.
Mekanisme kerja hipotalamus dalam mengatur suhu tubuh
Pengaturan suhu tubuh diatur oleh hipotalamus region anterior dan posterior yang
masing-masing berespon pada suhu tubuh meningkat dan berkurang. Suhu tubuh diatur hampir
seluruhnya oleh mekanisme umpan balik, dan 4
hampir semua mekanisme ini terjadi melalui pusat pengaturan suhu yang teletak pada
hipotalamus. Agar mekanisme umpan balik ini dapat berlangsung, harus juga tersedia
pendetektor suhu untuk menentukan kapan suhu tubuh menjadi sangat panas atau sangat dingin.
Area preoptik hipotalamus anterior mengandung sejumlah besar neuron yang sensitif
terhadap panas yang jumlahnya kira-kira sepertiga neuron yang sensitif terhadap dingin. Neuron-
neuron ini diyakini berfungsi sebagai sensor suhu untuk mengatur suhu tubuh. Neuron-neuron
yang sensitif terhadap panas ini meningkatkan kecepatan kerjanya sesuai dengan peningkatan
suhu, kecepatannya kadang meningkat 2 sampai 10 kali lipat pada kenaikan suhu tubuh sebesar
100C.
Neuton yang sensitive terhadap dingin, sebaliknya, meningkatkan kecepatan kerjanya
saat suhu tubuh menurun. Apabila area preoptik dipanaskan, kulit di seluruh tubuh dengan segera
mengeluarkan banyak keringat,sementara pada waktu yang sama pembuluh darah kulit di seluruh
tubuh menjadi sangat berdilatasi. Jadi hal ini merupakan reaski yang cepat untuk menyebabkan
tubuh kehilangan panas, dengan demikian membantu mengembalikan suhu tubuh kembali
normal. Disamping itu, pembentukan panas tubuh yang berlebihan dihambat. Oleh karena itu,
jelas bahwa area preoptik dari hipotalamus memiliki kemampuan untuk berfungsi sebagai
termostatik pusat kontrol suhu tubuh. Sinyal yang ditimbulkan oleh reseptor suhu dari
hipotalamus sangat kuat dalam mengatur suhu tubuh, reseptor suhu pada bagian lain dari tubuh
juga mempunyai peranan penting dalam pengaturan suhu. Hal ini terjadi pada reseptor suhu di
kulit dan beberapa jaringan khusus dalam tubuh. Reseptor dingin terdapat jauh lebih banyak
daripada reseptor panas, tepatnya, terdapat 10 kali lebih banyak di seluruh kulit. Oleh karena
itu,deteksi suhu bagian perifer terutama menyangkut deteksi suhu sejuk dan dingin daripadasuhu
hangat.
Apabila seluruh kulit tubuh menggigil, terjadi pengaruh refleks yang segeradibangkitkan
untuk meningkatkan suhu tubuh melalui beberapa cara :
1. Dengan memberikan rangsangan kuat sehingga menyebabkan menggigi;, dengan
akibat meningkatnya kecepatan pembentukan panas tubuh.
2. Dengan menghambat proses berkeringat bila hal ini harus terjadi.
3. Dengan meningkatkan vasokonstriksi kulit untuk menghilangkan pemindahan pas
tubuh ke kulit.
4. Walaupun banyak sinyal sensorin temperature berasal dari reseptor perifer, sinyal ini
membantu pengaturan suhu tubuh terutama melalui hipotalamus. Area pada
hipitalamus yang dirangsang oleh sinyal sensoris ini adalah suatu area yang terletak
bilateral dalam hipotalamus posterior kira-kira setinggi korpus mamilaris. Sinyal
sensoristemperatur dari hipotalamus anterior area preoptik juga dipindahkan ke dalam
area hipotalamus posterior ini. Di sini sinyal dari area preoptik dan sinyal dari perifer
tubuh digabung untuk mengatur reaksi pembentukan panas atau reaksi penyimpanan
tubuh.

Pusat termoregulasi terdapat di hipotalamus yaitu:


a. Hipotalamus anterior yang berfungsi sebagai regulator terhadap suhu panas, stiulasi pada
hipotalamus anterior akan menyebab kan hipotermia, penurunan termogenesis: anoreksia,
apati,peningkatan TSH, peningkatan termolisi yaitu:vasodilatasi perifer, berkeringat,
peningkatan respirasi.
b. Hipotalamus posterior yang berfungsi sebagai regulator terhadap suhu dingin stimulasi
pada hipotalamus postteriaor akan menyebabkan hipertermia , peningkatan termogenesis
seperti menggigil, rasa lapar, peningkatan TSH, penurunan termolisis yaitu : vasokontriksi
perifer, curling up, memakai baju tebal.

Yang diatur oleh hipotalamus dan mampu beradaptasi terhadap perubahan suhu
lingkungan. Bila suhu lingkungan dingin, maka tubuh melakukan mekanisme peningkatan laju
metabolisme melalui perubahan-perubahan hormon-hormon yang terlibat di dalamnya sehingga
dihasilkan produksi panas optimal. Sedangkan bila suhu lingkungan panas, maka 6 tubuh
melakukan mekanisme pengrangan produksi panas melalui proses pengeluaran cairan tubuh agar
terjaga keseimbangan suhu endoterm.
Kontrol keseimbangan suhu tubuh manusia dilakukan dengan menyeimbangkan antara
heat production dan heat loss. Umumnya, ketika laju panas terproduksi di dalam tubuh besar
dibandingkan panas yang hilang, panas suhu inti umumnya cenderung tetap, orang normal
berkisar antara 36oC-37,5oC. Sedangkan suhu kulit berubah-ubah, bergantung pada
kondisilingkungan.
Memahami konsep pengaturan suhu tubuh penting karena sangat berguna dalam hal penellitian
atau persoalan di klinik seperti :
1. Persoalan demam pada penyakit-penyakit
2. Persoalan pemberian hypothermic pada kasus pembedahan (bedah jantung)
3. Terapi pada kasus yang disebabkan panas berlebihan (Heat stroke) atau padakasus
kedinginan ekstrem
4. Masalah-masalah militer (latihan dilapangan panas terbuka), ruang angkasa, atau ditempat-
tempat yang memungkinkan mempunyai panas yang ekstrem.Suhu inti (core temperature)
manusia berfluktuasi + 1 derajat Celcius dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya paling
rendah adalah pada waktu pagi hari (jam 4 - 6 subuh) dan mencapai puncaknya pada sore
hari (jam 2 - 3 sore).

Termoregulasi adalah proses pendapatan panas. Proses ini dapat diperoleh dari basal
metabolisme rate, intake makanan, aktivitas otot. Termolisis adalah proses kehilangan
panas.Proses ini berlangsung dengan cara :
a. Melalui kulit:Radiasi,Konduksi,Konveksi,Eksresi,Evaporasi
b. Melalui traktus respiratorius
c. Melalui Urin dan Feses
 Radiasi adalah proses pemindahan panas dari suatu benda ke benda lain tanpa
persentuhan. Contoh : Pancaran dan panasnya sinar matahari akan sampai terasa pada
tubuh seseorang yang sedang beraktifitas di luar rumah.
 Konveksi adalah proses pergerakan molekul-molekul gas,dari suatu tempat ke tempat lain
yang berbeda suhunya. Contoh: Air yang dipanaskan pada sebuah teko akan
menghantarkan panasnya dari bawah teko hingga ke bagian atas.
 Konduksi : Suatu proses pemindahan panas antara dua benda yang berbeda suhu dan
saling bersentuhan. Contoh : Panas yang dihantarkan dari panic yang panas akan terasa
ke tangan pemegang panci.
 Evaporasi adalah Suatu proses penguapan air dari dalam permukaan tubuh yang berakibat
ikut terbuaangnya suhu badan baik dalam bentuk yang terlihat maupun yang tidak
terlihat. Contoh: Baju yang setelah dicuci basah,lalu dijemur dengan adanya panas
matahari akan kering,hal ini dikarenakan menguapnya air menjadi uap/gas.

Mekanisme kerja hipotalamus dalam mengatur suhu tubuh


Sistem pengatur temperatur menggunakan tiga mekanisme penting untuk menurunkan
panas tubuh ketika temperatur menjadi sangat tinggi :
1. Vasodilatasi. Pada hampir semua area tubuh, pembuluh darah kulit berdilatasi
dengankuat. Hal ini disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis pada hipotalamus posterior
yang menyebabkan vasokonstriksi. Vasodilatasi penuh akan meningkatkan kecepatan
pemindahan panas ke kulit sebanyak delapan kali lipat.
2. Berkeringat. Peningkatan temperatur tubuh 10C menyebabkan keringat cukup banyak
untuk membuang 10 kali lebih besar kecepatan metabolisme basal dari pembentukan panas
tubuh.
3. Penurunan pembentukan panas. Mekanisme yang menyebabkan pembetukan panas
berlebihan, seperti menggigil dan termogenesis kimia, dihambat dengan kuat.Ketika tubuh
terlalu dingin,
Sistem integumen merupakan penutup pada luar tubuh. Meliputi kulit, tanduk, kuku,
rambut, bulu, cakar, sisik, dan lain sebagainya. Kulit merupakan organ yang paling luas
permukaannya yang membungkus seluruh bagian luar tubuh sehingga kulit sebagai pelindung
tubuh terhadap bahaya bahan kimia. Cahaya matahari mengandung sinar ultraviolet dan
melindungi terhadap mikroorganisme serta menjaga keseimbangan tubuh terhadap lingkungan.
Kulit merupakan indikator bagi seseorang untuk memperoleh kesan umum dengan melihat
perubahan yang terjadi pada kulit. Misalnya menjadi pucat, kekuning-kuningan, kemerah-
merahan atau suhu kulit meningkat, memperlihatkan adanya kelainan yang terjadi pada tubuh
atau gangguan kulit karena penyakit tertentu. Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di
dermis dan subkutis. Respons terhadap rangsangan panas diperankan oleh dermis, peradaban
diperankan oleh papila dermis dan markel renvier, sedangkan tekanan diperankan oleh
epidermis. Serabut saraf sensorik lebih banyak jumlahnya di daerah yang erotik (Abdullah, 2001:
02).
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total berat
tubuh sebanyak 7%. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya
kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang ada di lingkungan
seperti bakteri kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi kekuatan-
kekuatan mekanik seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi perubahan-
perubahan fisik di lingkungan luar sehingga memungkinkan seseorang untuk menghindari
stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang memisahkan organ-
organ internal dengan lingkungan luar, dan turut berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.
Kuku tumbuh dari akarnya yang terletak di bawah lapisan tipis kulit yang dinamakan kutikula.
Pertumbuhan kuku berlansung sepanjang hidup dengan pertumbuhan rata-rata 0,1 mm.
Pembaruan total kuku jaringan tangan memerlukan waktu sekitar 170 hari. Sedangkan kaki
sekitar 12 – 18 bulan. Pada kulit, terdapat kelenjar kulit. Kelenjar kulit terdapat didalam dermis.
Kelenjar terdiri dari tiga jenis yaitu, glandula sudorifera (kelenjar keringat), glandula sebasea
(kelenjar minyak), dan kelenjar seruminus (Miauw, 2008:42).
Integumen membentuk lapisan terluar pada tubuh terdiri dari kulit dan beberapa derivat
terspesialisasi tertentu yaitu antara lain kuku, rambut, dan beberapa jenis kelenjar. Lapisan
dermis dibentuk oleh jaringan pengikat kolagen dan jaringan elastis. Sensori aparatus: sentuhan,
tekanan, temperatur, nyeri. Terdiri dari dua bagian yaitu pars papilare yaitu bagian yang
menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah. Pars retikulare yaitu
banyak mengandung jaringan ikat, folikel rambut, pembuluh darah, saraf, kolagen. Lapisan
subkutis yaitu lapisan kulit yang paling dalam. Pembentukan lemak dan penyimpanan lemak
(Fatah, 2012: 65).
Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh,
membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit pada manusia rata-rata 2
meter persegi dengan berat 10 kg jika ditimbang dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak
atau beratnya sekitar 16 % dari berat badan seseorang. Kulit memiliki fungsi melindungi bagian
tubuh dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi
melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus
(keratinisasi dan pelepasan sel-sel kulit ari yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu
tubuh, produksi sebum dan keringat serta pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit
dari bahaya sinar ultra violet matahari (Syarifuddin, 2006: 134).
Kulit terdiri dari lapisan epidermal dan dermal (korium) dan bertumpu di atas jaringan
penyambung subdermal. Epidermis merupakan suatu epitel berlapis gepeng, yang pada beberapa
bagian tubuh dimodifikasi dengan penambahan lapisan tebal kutikula dan pada bagian-bagian
lain karena perkembangan rambut dan kuku. Korium adalah lapisan jaringan penyambung padat
di mana terdapat berbagai kelenjar kulit dan folikel rambut. Jaringan subdermal juga berserat,
tetapi ia tersusun lebih longgar daripada korium dan umumnya mengandung sel-sel lemak. Tidak
ada rambut yang tumbuh pada telapak tangan atau telapak kaki. Mereka tertutup dengan kulit
tebal yang terdiri dari dermis dan epidermis atau korium. Pada kulit dari sebagian besar tubuh,
lapisan dasar epidermis meluas ke dalam korium untuk membentuk folikel-folikel rambut. Ini
paling intensif perkembangannya pada kulit kepala, yang dapat digunakan sebagai contoh kulit
berambut (Gunarso, 1979: 206).
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada
berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 milimeter misalnya pada telapak tangan
dan telapak kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,05 milimeter terdapat pada kelopak mata,
pipi, dahi dan perut. Sel-sel epidermis disebut keratinosit.Tidak ada terdapat pembuluh darah
pada epidermis. Epidermis melekat erat pada dermis karena secara fungsional epidermis
memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma yang merembes melalui dinding-
dinding kapiler dermis ke dalam epidermis (Arthur, 1999: 125).
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung
rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh
darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Sel-sel umbi rambut
yang berada di dasar kandung rambut, terus-menerus membelah dalam membentuk batang
rambut. Kelenjar palit yang menempel di saluran kandung rambut, menghasilkan minyak yang
mencapai permukaan kulit melalui muara kandung rambut. Kulit jangat sering disebut kulit
sebenarnya dan 95 % kulit jangat membentuk ketebalan kulit. Ketebalan rata-rata kulit jangat
diperkirakan antara 1-2 mm dan yang paling tipis terdapat di kelopak mata serta yang paling
tebal terdapat di telapak tangan dan telapak kaki. Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-
serat, matriksinterfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel (Syarifuddin, 2006: 135).
Sistem Integumen merupakan suatu sistem yang sangat bervariasi, sehingga strukturnya
tersusun oleh organ atau struktur tertentu dengan memiliki fungsi yang bermacam-macam.
Sistem Integumen dapat dianggap terdiri dari kulit yang sebenarnya dan derivat-derivat dari
kulit. Kulit yang sebenarnya terdiri dari lapisan utama, yaitu epidermis dan dermis. Derivat
Integumen adalah struktur tertentu dimana secara embriogenik yang berasal dari salah satu atau
kedua lapisan dari kulit yang sebenarnya. Derivatnya seperti bulu, sisik, tanduk, rambut, kuku,
cakar, dan sisik tanduk (Cangkang). Komponen utama sistem integumen adalah kulit yang
menutupi seluruh permukaan tubuh hewan. Kulit terdiri atas epidermis, (suatu jaringan epitel)
dan dermis (suatu jaringan ikat). Epidermis terdiri atas beberapa lapisan dari luar kedalam yaitu
stratum korneum, stratum lusidium, stratum granulosum, stratum pinosum, dan stratum
germinativum (Wisnu Gunarso, 1979 : 206).
Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar kulit/ari), dermis (lapisan
dalam/ kulit jangat), dan hipodermis (jaringan ikat di bawah kulit). Epidermis yang merupakan
berada dilapisan terluar terdiri atas stratum korneum, stratum lusidium, stratum granulosum, dan
stratum germinativun. Stratum korneum tersusun dari sel-sel yang tidak berinti dan mengandung
pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru
ke luar (Evelyn, 2002 : 240).
Dermis pada kulit terdiri atas jaringan ikat longgar pada lapiasan papillare, dan jaringan
ikat pada lapisan retikulare. Lapisan papillare menjorok ke epidermis membentuk papilla dermis.
Pada kuliut terdapat kelenjar minyak, kelenjar keringat. Kelenjar minyak merupakan kelenjar
alveolar bercabang sederhana dan bersifat holokrin. Bagian sekretorisnya terdiri atas sel-sel
indeferen, sel-sel minyak muda dan sel-sel minyak tus. Bagian eksretorisnya dilapisi oleh epitel
berlepis banyak pipih, kelenjar keringat termasuk kelenjar tubuler bergelung dan bersifat
apokrin. Pada penampang melintang bagian sekretorisnya terdiri atas sel-sel mioepitel yeng
berbentuk pipih dan sel-sel kelenjar yang berbentuk silindris bagian eksretorisnya terdiri atas
epitel berlapis kubus dua (Syarifuddin, 2006 : 135)
Rambut atau sering disebut bulu adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan dan
manusia, terutama mamalia. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari
folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma,
juga ditemukan pada tumbuhan (Fahmi, 2012).

RAMBUT
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan, terutama
mamalia.Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang
berada jauh di bawah dermis.Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga ditemukan pada
tumbuhan.
Rambut pada manusia tumbuh di seluruh permukaan kulit, kecuali pada telapak kaki,
telapak tangan dan bibir. Bagian tubuh yang memiliki rambut terpekat adalah permukaan dan
bagian belakang kepala, alis, bulu mata dan bagian lainnya.
Susunan Rambut:
a. Shaft, yaitu rambut di permukaan kulit.
b. Akar, Rambut yang terrtanam di bawah kulit.
c. Folikel, pori-pori kulit yang dilalui rambut.
d. Papilla, ujung yang bertumbuh.
e. Medulla, Bagian tengah yang berlubang seperti selang.
f. Korteks, Bagian utama dari rambut.
g. Kutikula, lapisan keras.
h. Kelenjar minyak
i. Otot berekor, membuat rambut bisa berdiri.
j. Pembuluh saraf
k. Saraf.
Terdiri dari benang bertanduk yang berasal dari epidermis, terdiri dari batang dan akar
yang meluas ke bawah hingga menyerupai umbi yang bertakik pada lapisan di bawahnya.Ruang
dalam takik terdapat jaringan penyambung atau papilla.Akar rambut terbungkus dari folikel
rambut yang berasal dari sumbu epidermal dan dermal.Rambut terdiri atas 3 lapisan epitel, yaitu
medulla, korteks dan kutikula. Folikel rambut terdiri atas:
1. Seludang akar epitel dalam, terdiri dari kutikula, lapisan Huxley, henle.
2. Seludang akar epitel luar yang berasal dari epidermis, merupakan perpanjangan lapisan
malpighi (stratum basale dan spinosum)
3. Selubung jaringan penyambung berasal dari dermis:
4. selubung dalam, membran hialin sempit, menempel pada sel-sel silindris selubung luar.
5. Selubung tengah, serat jaringan penyambung halus yang tersusun dalam jaringan.
6. Selubung atas, berfungsi mengangkut rambut dalam epidermis.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. 2001 . Sistem integumen. Surabaya: Reski Pratama.
Arthur. 1999 . Kamus Pintar Bergambar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Brooker. 2008. Ensiklopedia keperawatan .Jakarta : EGC.
Evelyn . 2002 .Zoologi umum. Jakarta : Erlangga.
Fatah, Gatot. 2012 . Kulit. Jakarta: Breid.
Gunarso, Wisnu. 1979 . Dasar-Dasar Histologi. Jakarta: Erlangga.
Maspupah, Meti . 2015 . Buku Panduan Praktikum Struktur Hewan . Bandung : UIN Sunan
Gunung Djati Bandung.
Miauw, Cheng. 2008 . Zoology. Monako: Kiyo ni Steiy.
Fahmi, 2011 . Sistem Integumen . Tersedia http://a-myblogfahmi.blogspot.com (Diakses pada 24
November 2015 Pukul 19.55 WIB).
Sabiston. 1995. Buku Ajar Bedah. Jakarta : EGC.

Sloane . 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai