Oleh :
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan
judul “UJI T SAMPEL BERPASANGAN”. Makalah ini ditulis untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah BIOSTATISTIKA Kelas B.
Penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak.
Oleh karena itu , kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
1. Prof. Dr. drg. Ristiya Widi Endah Yani, M.Kes. yang telah memberikan
tugas makalah ini sehingga kami dapat belajar hal baru dan memahami
cara penerapan uji sampel t berpasangan
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB 1. PENDAHULUAN
Secara garis besar, prosedur dalam statisitk dapat diartikan sebagai berikut :
4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
1. Data kualitatif adalah sebuah data yang dinyatakan dalam bentuk bukan
angka yang kemudian terbagi atas dua jenis yaitu nominal dan ordinal.
Data berskala nominal merupakan data yang diperoleh dengan metode
kategorisasi atau klasifikasi. Ciri-ciri data nominal adalah posisi data
setara, tidak bisa dilakukan operasi matematika.
Data berskala ordinal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi
dan klasifikasi yang mempunyai hubungan antar data tersebut. Ciri-ciri
data ordinal yaitu posisi data tidak setara, tidak bisa dilakukan operasi
matematika (Santoso, 2018)
2. Data kuantitatif adalah sebuah data yang dinyatakan dalam bentuk angka
yang terbagi atas dua jenis yaitu interval dan rasio. Data interval adalah
data yang diperoleh dengan cara pengukuran dengan jarak dua titik pada
4
5
skala sudah diketahui. Data rasio adalah data yang diperoleh dengan cara
pengukuran dengan jarak antara dua titik pada skala tersebut sudah
diketahui dan mempunyai nilai 0 absolut(Santoso, 2018). Pengukuran rasio
biasanya dalam bentuk perbandingan antara saru nilai dengan nilai lainnya.
Apabila sampel tidak berdistribusi normal, maka hal yang dapat dilakukan adalah
menambah jumlah sampel dengan dilakukan pengujian ulang atau data yang ada
ditransformasikan ke bentuk tertentu dan dilakukan pengujian ulang. (Santoso,
2006)
BAB 3. PEMBAHASAN
Mengutip dari buku Statistik untuk Riset Skripsi yang ditulis oleh Jonthan
Sarwono “uji sampel t berpasangan atau dapat disebut uji t sampel dependen. Uji
sampel ini digunakan untuk membandingkan rata-rata dua variabel dalam suatu
kelompok”. Prosedur uji t dilakukan dua kali pengukuran dengan melakukan
perhitungan guna mencari perbedaan antara nilai-nilai dua variabel untuk masing-
masing kasus, kemudian dilakukan pengujian apakah terdapat perbedaan rata-rata
diatas nol (Sarwono, 2018)
6
7
Suatu studi inign mengetahui pengaruh metode diet, kemudian diambil 28 ibu
sebagai sampel untuk menjalani program tersebut. Pengukuran berat badan yang
pertama (bbibu) dilakukan sebelum kegiatan diet dimulai, dan pengukuran berat
badan yang kedua (bbibu2) dilakukan setelah dua bulan menjalani diet.
9
9
Setelah data diinputkan, pada menu utama pilih Analyze – Compare Mean –
Paired Sampel T-test. Pilih variabel bbibu1 dan bbibu2 kemudian klik OK
BB ibu setelah
56.2143 28 12.78992 2.41707
diet
Dari 28 subjek yang diamati dapat terlihat bahwa rata-rata (mean) berat
badan dari ibu sebelum intevensi adalah 57,53 dan rata-rata berat badan ibu
setelah intervensi adalah 56,21.
10
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Std. Error
Mean Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 BB ibu
sebelum
1.32143 1.36228 .25745 .79319 1.84967 5.133 27 .000
diet - BB ibu
setelah diet
Dari hasil uji-t berpasangan tersebut dapat dilihat hasil bahwa rata-rata
perbedaan antara bbibu1 dan bbibu2 adalah sebesar 1,321. Artinya ada penuruan
berat badan setelah intervensi dengan rata-rata penurunan 1.32 kg. Hasil
perhitungan nilai “t” adalah sebesar 5,133 dengan p-value ditulis 0,000 dapat
ditulis 0,001 (uji 2-arah). Hal ini menyimpulkan bahwa ada perbedaan yang
bermakna antara rata-rata berat badan sebelum dan sesudah intervensi.
BAB 4. KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Uji sampel t-berpasangan digunakan untuk mengkaji rata-rata populasi
tersebut sama atau berbeda secara nyata dengan membandingkan rata-rata dua
variabel dalam suatu kelompok. Pengukuran dengan dilakukan perhitungan untuk
mencari perbedaan antara nilai dua variabel dengan melakukan pengujian pre dan
post pada sampel yang akan diteliti. Asumsi dasar dalam uji t-sampel
berpasangan, sampel untuk masing-masing pasangan harus dalam kondisi yang
sama. Skala data harus berjenis interval atau rasio.
Terdapat beberapa syarat agar uji t-sampel berpasangan dapat dilakukan yaitu
varian kedua populasi yang akan diuji harus sama, sampel yang diambil harus
berdistribusi normal. Apabila sampel tidak berdistribusi normal, maka dapat
dilakukan penambahan jumlah sampel dan diuji sekali lagi atau data yang ada
ditransformasikan ke bentuk tertentu dengan diuji ulang menggunakan Wilcoxon
test.
11
DAFTAR PUSTAKA
Endra, F. (2017) Pengantar Metodologi Penelitian (Statistika Praktis). Sidoarjo:
Zifatama Jawara.
Gani, I. and Amalia, S. (2015) ALAT ANALISIS DATA : Aplikasi Statistik untuk
Penelitian Bidang Ekonomi dan Sosial. Edited by M. Bendatu. CV. ANDI
OFFSET.
Santoso, S. (2006) Seri Solusi Bisnis Berbasis TI: Menggunakan SPSS untuk
Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
12