Anda di halaman 1dari 5

Tentang Wireline Log

Dalam tulisan ini saya tidak akan menyinggung mengenai detil (Gamma Ray, Resistivity, density, dll) dan
melainkan hanya dasar dan gambaran umum serta alasan mengapa dilakukan wireline logging.

PENDAHULUAN

Setidaknya ada tiga sumber informasi geologi yang dapat digunakan untuk penelitian geologi suatu daerah
(Sedimentary environments from wireline logs- oleh O. Serra, 1989) yaitu:

1. Singkapan batuan: Jenis penelitian dari singkapan batuan masih merupakan sumber informasi geologi yang
penting di permukaan baik yang bersifat alam ataupun buatan manusia misalnya: terowongan, tebing atau parit
yang dibuat manusia dari pertambangan atau proyek jalan. Namun sejalan kemajuan teknologi dan majunya
industri pemboran minyak, maka informasi ini banyak digantikan oleh data-data pemboran atau data seismik
permukaan (gravimetry, survey seismik, magnetisme) atau geofisika lubang sumur yaitu well logging. Alasan
lain adalah seringnya informasi geologi dari singkapan hasil ekstrapolasi bawah permukaan (subsurface
extrapolation) sering meleset atau melenceng; yang lebih jauh lagi adalah timbulnya / adanya kerumitan bentuk-
bentuk geologi bawah permukaan (stratigraphic traps, fluid permeability barrier) baik dari ukuran maupun
kedalaman strukturnya.

2. Geofisika permukaan: Informasi jenis kedua ini, kerapkali dapat memberikan gambaran dua dimensi bahkan
tiga dimensi bawah permukaan dan merupakan sumber informasi yang penting dan bersifat langsung. Baik
bentuk-bentuk dan susunan lapisan batuan, bahkan dapat pula memberikan informasi petrofisik seperti
kandungan fluida; seperti pada seismofacies, "bright spot"...). Sehingga hipotesa geologi yang dituangkan dalam
interpretasi seismik ini darus diikuti dan dibuktikan oleh proses pemboran sumur. Interpretasi seismik ini akan
memudahkan dan tentunya akan didukung oleh wireline logging. Dengan pengukuran "Vertical Seismic Profile"
(VSP) dalam suatu sumur; kita akan dapat melihat lebih jelas bentuk-bentuk geologi bawah permukaan ini.

3. Pemboran: ada dua jenis sumber data / informasi geologi dalam pemboran yaitu (a) bersifat langsung -
seperti drill cutting sample, core sample, sidewall core dan (b) tidak langsung - yaitu pengukuran sifat fisik
batuan pada lubang bor dengan menggunakan alat wireline logging.
Core konvensional, jika menerus dan kualitas samplingnya baik, mempunyai data yang banyak sekali.
Sayangnya, karena alasan biaya (ekonomi) dan teknis (waktu dan alat), coring jarang sekali dilakukan dalam
suatu proses pemboran. Sehingga seringkali geologist menggunakan data cutting sample atau sidewall core
dengan wireline. Ditambah lagi, semakin dalamnya lubang bor, maka semakin tinggi 'ketidak-pastian" dan
ketidak-akuratan data kedalaman maupun kualitas sample nya, hal ini disebabkan proses 'campur-aduk' lumpur
sebagai pembawa / media cutting ke permukaan, atau disebabkan adanya runtuhan ('caving') dan hilangnya
beberapa kandungan karena adanya lost circulation. Sehingga, sebagai akibatnya, informasi yang sifatnya tidak
langsung yaitu wireline logging menjadi penting - khususnya untuk kualitas, jenis peralatan dan metode
interpretasi yang digunakan. Hal ini bukan saja untuk pembuktian dalam bentuk data dan informasi geologi tapi
juga membantu dalam sintesis data-datanya.

KAPAN & BAGAIMANA

Kapan dilakukan wireline logging ini? Seperti yang telah diungkapkan diatas bahwa proses wireline logging ini
adalah merupakan bagian dari suatu proses pemboran minyak dan gas bumi. Setelah pemboran dilakukan dan
pemboran ini biasanya dapat dibagi menjadi beberapa fase, sebagai contoh: dimulai dengan fase lubang 26" (top
hole), dilanjutkan lubang 12-1/4" (intermediate) dan diakhiri dengan fase lubang 8-1/2" (interest zone). Setiap
selesai satu fase (intermediate dan interest zone), dimana keadaan lubang masih terbuka (open hole)- maksudnya
lubang belum ditutupi oleh selubung (casing), dapat dilakukan wireline logging ini. Secara umum, teknis
pelaksanaannya adalah sebagai berikut: lubang yang sudah dianggap aman (artinya tekanan berat lumpur
didalam lubang cukup untuk dapat menahan tekanan formasi batuan), akan dimasukkan satu rangkaian alat
logging ini dengan menggunakan kabel kawat baja sampai kedalam akhir (TD), setelah itu, pengukuran akan
dilakukan sambil menarik alat wireline logging keatas secara perlahan. Jadi proses pengambilan data dimulai
dari bawah ke permukaan.

MENGAPA HARUS WIRELINE LOGGING?

Dari beberapa bahan bacaan saya ditambah dengan sedikit pengalaman, maka dapat saya ringkas mengapa
wireline logging dilakukan? Disebabkan karena mereka:

1. Dapat memberikan data yang AKURAT, PRESISI, OBYEKTIF dan bersifat REPETITIVE (berulang).


2. Datanya bersifat MENERUS, tentu saja dg interval mulai dari 15cm, bahkan bisa sampai 3cm jika memang
diperlukan.

Basic presentation

3. Menghasilkan data-data dari SIFAT FISIK BATUAN, yang seterusnya dapat dilakukan analisa porositas,
volumen batuan, dan analisa batuan lainnya yang dapat menguntungkan dan berguna bagi seorang geologist
perminyakan.

Sloughing Coal

4. Sifatnya PERMANEN; maksudnya disini data aslinya (Raw File) dapat digunakan kembali jika muncul ide
atau metode interpretasi yang berbeda atau baru.

Always online

5. Dari segi waktu, data wireline logging CEPAT dan LANGSUNG tersedia di wellsite; dengan sedikit proses
yang dilakukan dimana wireline engineer juga melibatkan wellsite geologist. Sehingga ada quality control dari
WSG sebagai orang yang mewakili oil company; seperti proses shifting depth dan merge file, dll.

6. EKONOMIS, biaya sewa anjungan pemboran merupakan biaya yang tertinggi dalam suatu pemboran
minyak (rig cost) jadi karena proses wireline logging relatif cepat maka relatif sangat menguntungkan bagi
perusahaan minyak, dibandingkan dengan proses coring yg relatif lebih mahal dan lama.

7. Bergantung pada PARAMETER GEOLOGI, misalnya susunan formasi, sifat fisik batuan, bentuk-bentuk
geologi bawah permukaan lainnya. Sehingga seorang geologist yang paham dengan kondisi daerahnya akan
merasa diuntungkan dengan adanya wireline logging ini. Misalnya: dia mengetahui adanya unconformity
(ketidak-selarasan) dengan perkiraan kedalaman tertentu, maka dengan wireline logging dapat dianalisa lebih
detil, atau fault (sesar) atau kondisi-kondisi geologi lainnya.

HUBUNGAN WIRELINE LOG DENGAN GEOLOGI

Ada tiga (3) parameter geologi yang mempengaruhi wireline logging yaitukomposisi,
tekstur dan struktur dari batuan. Kandungan fluida (gas, minyak, atau air) juga dapat dilihat
indikasinya, karena fluida tersebut berada dalam pori-pori batuan atau / dan fracture batuan;
yang merupakan kesatuan dan tidak terpisah didalam lubang sumur minyak dan terukur oleh
alat wireline logging.

Satu hal penting adalah wireline logs dapat memberikan 'gambar' batuan dibawah permukaan
yang sudah dibor. Mereka dapat memberikan gambaran yang jelas, walaupun terkadang
sebagian dan kurang lengkap seperti layaknya singkapan permukaan. "Gambar" tersebut
sifatnya menerus dan selalu permanen, obyektif dan kuantitatif. Selanjutnya 'gambar-gambar'
ini akan dapat terlihat lebih jelas saat kita melihat adanya perbedaan - perbedaan pengukuran
yang menyolok, misalnya bagaimana 'gambar' log yang melewati lapisan batulempung
dengan lapisan batupasir. Jadi dapat disimpulkan bahwa alat wireline logging ini dapat kita
ibaratkan sebagai 'mata' dan instrumen geologi (palu, kaca pembesar, kompas) kita; yang kita
biasa gunakan dalam penelitian singkapan batuan di permukaan.

Karena wireline log sangat bergantung pada sifat-sifat fisik batuan maka mereka betul-betul
dapat dipakai sebagai penciri dari suatu lapisan batuan dan seharusnya wireline log
diberlakukan sebagai data geologi, dengan interpretasinya juga sebagai interpretasi geologi.
Di satu sisi, alat wireline logging yang sebetulnya mengukur ciri-khusus batuan bawah
permukaan yang sudah dibor, baik itu sifat fisik, kimia dan biologi (yg sudah terendapkan
pada kondisi iklim dan geografi terentu); sedangkan disisi lain evolusi (perubahan suatu
formasi) adalah suatu pokok persoalan dalam sejarah geologinya itu sendiri. Yang penting
disini adalah untuk meneliti, menjelaskan, menganalisa dan menginterpretasikan obyek
wireline log, seharusnya juga seperti obyek geologi lainnya.

Suatu interpretasi wireline log yang jelas, tidak hanya dapat didukung oleh analisa data log
yang detil dan akurat, tapi juga harus didasarkan pada pengetahuan peralatan logging yang
cukup dan konsep geologi yang benar; sebetulanya interpretasi log sendiri adalah merupakan
'terjemahan' dari data/parameter LOG ke data GEOLOGI yang membutuhkan 'kamus' atau
'interpreter' yang paham dan mengerti kedua 'bahasa' tersebut.


Kenyataan yang dihadapi, wireline log yang dapat memberikan informasi mengenai
mineralogi, unsur komposisi, tekstur dan struktur sedimen bahkan tektonik, facies, stratigrafi,
dll; maka hal pertama yang perlu kita pahami adalah istilah-istilah geologi tersebut. Baru
setelah itu, kita bisa menentukan bagaimana dan bagian parameter geologi mana yang
berpengaruh pada alat wireline logging. Dengan alasan inilah maka kita dapat menjadi
parameter geologi sebagai berikut:
Suatu lingkungan pengendapan akan dicirikan oleh suatu kumpulan
facies tertentu.
Facies itu sendiri, ditentukan oleh komposisi, tekstur, warna,
kandungan fosil, struktur dan geometri batuan nya.
Rasanya terlalu awal untuk menunjukkan bagaimana hubungan wireline
log dengan parameter-parameter tersebut; selain itu dibutuhkan
penjelasan-penjelasan secara visual seperti gambar-gambar dan contoh-
contoh log berupa electrofacies model suatu lingkungan pengendapan
tertentu.


Salam,
Sad Agus
Geologist

- Referensi bacaan:
Sedimentary Environments from Wireline Logs - O. Serra, 1989
Drilling Practices Manual - Preston L. Moore, 1986
Quick Look Techniques for Prospect Evaluation, Taniel J. Tearpock, Richard. E.
Bischke, Joseph L. Brewton, 1994.

Anda mungkin juga menyukai