Anda di halaman 1dari 10

NOW TRENDING: HIPOTESIS, ALPHA, BETA, ... TUTORIAL REPEATED ANOVA ... UJI CHI SQUARE MANTEL-HA...

TUTORIAL UJI ANOVA/ANAVA...

STATISTIKA KESEHATAN
METODE PENELITIAN UJI ANALISIS ▼ EPIDEMIOLOGI ▼ TANYA JAWAB
Desain Penelitian Uji-Uji Statistika Cari Jawaban di Sini

UJI T BERPASANGAN (PAIRED T CARI

TEST) SPSS MUDAH LENGKAP Search the site 


adite | 27 Mei 2017 | Parametrik, Uji Analisis | 8 Komentar

KAPAN KITA MENGGUNAKAN UJI T Popular Recent

BERPASANGAN (PAIRED T TEST)?


Tutorial Mudah
Uji T Berpasangan (Paired T-test) merupakan uji beda secara Mahir Uji Chi
parametrik yang menguji adakah perbedaan nilai rata-rata antara 2 Square dengan
kelompok/sampel yang berpasangan. Misalnya, peneliti ingin SPSS
Mei 1, 2017
mengetahui adakah perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum
Kapan Kita pakai Uji Chi
mengkonsumsi ekstrak daun kemangi dan setelah mengkonsumsi ekstrak Square? Uji Chi Square
daun kemangi. Data berasal dari individu yang sama namun dilakukan dua digunakan untuk analisis
kali pengukuran (kondisi sebelum dan sesudah konsumsi ekstrak daun bivariat, artinya mencari...
kemangi).
Cara Mudah
baca juga: bedanya sampel berpasangan dan sampel saling bebas
Menghitung
Uji T Berpasangan, dilakukan terhadap dua kelompok/sampel Odds Ratio (OR)
dan Relative Risk
berpasangan (paired). Bila ada lebih dari dua sampel yang berpasangan
(RR) SPSS
(misalnya: pengukuran sebelum, 1 jam setelah, dan 2 jam setelah
Mei 1, 2017
konsumsi ekstrak daun kemangi) juga dapat dilakukan dengan Pada penelitian di bidang
menggunakan Uji T Berpasangan yang dilakukan berulang kali sesuai kesehatan, pasti pernah
dengan kombinasi yang mungkin dari 3 kondisi tersebut, yakni antara melihat nilai OR dan nilai RR.
sebelum dengan 1 jam setelah, sebelum dengan 2 jam setelah, dan 1 jam Nilai OR...
setelah dengan 2 jam setelah konsumsi ekstrak daun kemangi. Namun
cukup merepotkan, sehingga untuk sampel berpasangan yang lebih dari 2 Uji T
sampel/kelompok lebih baik menggunakan uji Repeated Anova. Berpasangan
(Paired T Test)
SYARAT UJI T BERPASANGAN? SPSS Mudah
Lengkap
Syarat uji t berpasangan (paired t test) adalah: Mei 27, 2017
1. Selisih kedua data berdistribusi normal. Bila selisih tidak berdistribusi Kapan kita menggunakan uji T
normal, uji beda dapat dilakukan secara nonparametrik dengan Berpasangan (Paired T Test)?
Uji T Berpasangan (Paired T-
menggunakan uji wilcoxon.
test) merupakan...
2. Variabel terikat berskala rasio/interval.

Bedanya Uji Beda


Tutorial Uji T Berpasangan (Paired T-test)
(Komparatif), Uji
Pada tutorial kali ini peneliti ingin mengetahui adakah perbedaan kadar Korelasi
glukosa darah antara sebelum mengkonsumsi ekstrak daun kemangi (Hubungan), dan
Uji Pengaruh?
dengan setelah mengkonsumsi ekstrak daun kemangi selama 4 minggu.
April 28, 2017
File latihan dapat di download di sini: ♥PairedTtest.sav♥.   Apa sih perbedaan antara uji
beda (komparatif), uji korelasi,
Buka file pada SPSS, sehingga pada Data View tampak 2 kolom, kolom dengan uji pengaruh?
pertama adalah data kadar glukosa darah awal, dan kolom kedua adalah Kedengerennya sama...
kadar glukosa darah sesudah 4 minggu mengkonsumsi ekstrak daun
kemangi.\ Bedanya
Penelitian
deskriptif dan
analitik
April 29, 2017
Penelitian deskriptif berarti
pelenitian tersebut tidak
mencari hubungan antar
variabel. Hasil penelitian
umumnya menggambarkan
(deskripsi)...

Next »

PERTANYAAN POPULER
Bolehkan menggunakan banyak
uji analisis dalam satu penelitian
ditanyakan oleh ihsan

ARSIP
Agustus 2017
Juni 2017
Mei 2017
April 2017

KATEGORI
Epidemiologi
Pada Variable View, dapat dilihat ada 2 variabel yaitu awal dan sesudah Info
dengan skala data rasio/interval (scale lambang penggaris). Metode Penelitian
Uji Analisis
Nonparametrik
Parametrik

BERLANGGANAN
Masukan alamat e-mail untuk
berlangganan dan mendapatkan
notifikasi pos baru via e-mail.
Cek Syaratnya
Bergabung dengan 1.923 pelanggan
Skala data sudah dalam skala rasio/interval, maka selanjutnya kita harus lain
memeriksa apakah selisih nilai antara kadar awal dengan kadar sesudah 4
minggu konsumsi ekstrak daun kemangi berdistribusi normal atau tidak. Alamat e-mail
Caranya: Transform > Compute Variable. Berlangganan

Kemudian lakukan langkah berikut:

1. Kita akan membuat kolom baru bernama selisih.


2. Pada kotak Numeric Expression, kita buat persamaan dengan
mengklik Variabel Awal, kemudian memberi tanda negatif,
kemudian klik variabel sesudah. Sehingga terbentuk persamaan Awal
– Sesudah. Nantinya akan terbentuk kolom baru yang berisi nilai
selisih antara kadar awal dengan kadar sesudah konsumsi ekstrak
daun kemangi.
3. Klik OK.
Maka akan muncul kolom baru yang merupakan nilai selisih antara kondisi
awal dengan kondisi sesudah konsumsi ekstrak daun kemangi. Nilai selisih
inilah yang akan kita cek normalitas distribusinya.

Caranya: Analyze > Descriptive Statistics > Explore

Kemudian lakukan langkah berikut:

1. Pindahkan Variabel selisih ke dalam dependent list.


2. Klik Plots.
Centang Normality Plots with Tests, histogram (bila ingin melihat
distribusi secara histogramnya).

Pada Output, lihat tabel Test of Normality. Karena sampel berjumlah <50,
lihat nilai Shapiro-Wilk. Nilai p=0,152, dengan alfa 5% atau 0,05, maka nilai
p > 0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan signifikan antara distribusi
data kita dengan distribusi data teoritis. Artinya, data selisih kita
berdistribusi normal, maka kita bisa lakukan  uji beda secara parametrik
dengan uji T berpasangan.

Uji T Berpasangan (Paired T Test)

Caranya adalah: Analyze > Compare Means > Paired-samples T test.

Selanjutnya lakukan langkah berikut:

1. Pindahkan variabel awal dan variabel akhir ke dalam kotak paired


Variables. Catatan Tambahan: Apabila ada lebih dari 2 variabel
(misalnya sebelum, 1 jam sesudah, dan 2 jam sesudah) maka kita bisa
juga analisis dengan uji T berpasangan dengan cara cek satu persatu
dengan memasukkan semua kombinasi pasangan yang mungkin, asal
selisih datanya berdistribusi normal (memenuhi syarat untuk uji T
berpasangan). Apabila jumlah variabelnya terlalu banyak sehingga
merepotkan untuk melakukan uji T berulang satu persatu pada semua
kombinasi pasangan yang mungkin, bisa dilakukan uji Repeated
Anova.
2. Klik OK

Pada Output dapat dilihat hasil perhitungan T Test berpasangan

Pada tabel Paired Sample Statistics, pada kotak pink terlihat kadar rata-
rata gula darah awal adalah 230,10 gr/dL dengan standar deviasi 35,929
gr/dL. Kadar rata-rata gula darah setelah konsumsi ekstrak daun kemangi
selama 4 minggu adalah 155,74 gr/dL dengan standar deviasi 26,695
gr/dL.

Pada Tabel Paired Samples Test, bisa kita dapatkan perbedaan nilai rata-
rata atau selisih nilai rata-rata antara sebelum dan sesudah konsumsi
ekstrak daun kemangi (kotak ungu), yakni sebesar 74,36 gr/dL (SD=22,862
gr/dL). Nilai p=0,000 sehingga dapat kita tulis nilai p<0,001. Karena nilai
p<alfa (alfa 5% atau 0,05), artinya terdapat perbedaan signifikan antara
kadar glukosa darah sebelum dengan kadar glukosa darah sesudah
konsumsi ekstrak daun kemangi selama 4 minggu.

Bagaimana cara menuliskan/melaporkan hasil uji T berpasangan


pada artikel/laporan penelitian?
Pada laporan/artikel penelitian hasil uji T berpasangan ditulis seperti ini:
“berdasarkan hasil uji T berpasangan, terdapat perbedaan kadar glukosa
darah yang signifikan antara sebelum konsumsi ekstrak daun kemangi
(M=230,10 gr/dL, SD=35,929 gr/dL) dengan setelah konsumsi ekstrak daun
kemangi selama 4 minggu (M=155,74 gr/dL, SD=26,695 gr/dL);
t(49)=22,999, p=0,000.

M adalah nilai rata-rata


SD adalah standar deviasi
t(49) adalah hasil hitung nilai t dengan d.f atau degree of freedom (n-1)
adalah 49
p adalah nilai Asymp. Sig.

Demikian tutorial mudah mahir uji T berpasangan (Paired T Test)

Bila menyukai artikel ini, silahkan dibagikan ke media sosial, semoga ilmu
ini tidak hanya berhenti di anda tetapi juga dapat membantu orang lebih
banyak lagi.

Salam hangat dan semoga sukses,

Muhammad Aditya

    
Summary

Uji T Berpasangan atau Paired T Test adalah uji


parametrik
Merupakan uji beda antara 2 sampel/kelompok
yang berpasangan
Syaratnya: Selisih nilai dari 2 sampel yang
berpasangan harus berdistribusi normal. Skala
data rasio/interval.

Bila sampel/kelompok berpasangan lebih dari 2


bisa juga dilakukan secara uji T berpasangan yang
dilakukan berulang-ulang terhadap semua
kombinasi yang mungkin seusai banyaknya jumlah
kelompok, asal saratnya terpenuhi. Bila tidak mau
repot bisa dilakukan dengan uji Repeated Anova.

Uji alternatif bagi uji T sampel berpasangan adalah


uji nonparametrik dengan uji wilcoxon signed rank
test.
5.0
    

Powered by WP Review

Like 12

BAGIKAN INI:

        
7

RELATED

Tutorial Mudah Mahir Tutorial Mahir Uji T 2 Cara Mudah Memilih


Uji Wilcoxon dengan Sampel Saling Bebas Uji Analisis Yang Tepat
SPSS (Independent T-Test) Pada Penelitian
dengan SPSS Kesehatan

Tags: paired t-test, repeated anova, uji beda, uji parametrik, uji t
berpasangan

ABOUT THE AUTHOR

Adite
Epidemiolog

8 COMMENTS

Lingkar_ Pesagi 26 November 2017 Balas

Trimakasih, sangat membantu smg brnilai ibdh, amn.

Nyoman 27 November 2017 Balas


Luar biasa membantu… makasi banyak ya…. semoga Tuhan
selalu memberkati

Felix 29 Desember 2017 Balas

Izin bertanya pak


Kalo uji normalitas ut t test berpasangam sllu memakai
nilai selisih kah?
Bagaimana jk utk variabel “westergren tegak lurus vs
westergren miring pd pem LED? ”
Sampel yg di ambil pd org yg sama

adite 31 Desember 2017 Balas

Iya, uji normalitas pada T-test sampel


berpasangan adalah pada data nilai selisihnya.
bila nilai selisihnya berdistribusi normal maka
uji dapat dilakukan.
Sampel yang diambil dari orang yang sama,
ingin membandingkan 2 metode pemeriksaan
LED, maka masih termasuk pada sampel
berpasangan. uji beda yang digunakan untuk
jenis data rasio/interval adalah uji T
berpasangan.

semoga dapat menjawab pertanyaan saudara

Dayana Florencia 2 Februari 2018 Balas

Malam, saya mau bertanya untuk pernyataan “uji


normalitas pada T-test sampel berpasangan adalah pada
data nilai selisihnya” boleh saya tahu sumbernya
darimana? Maksud saya dari buku apa?
Terimakasih banyak

nahla 1 Mei 2018 Balas


saya juga membutuhkan refrensi tersebut.

singgih medrid susanto 13 Mei 2018 Balas

terimaksih banyak atas informasinya gan. sangat


membantu

Agung 7 Oktober 2018 Balas

Bagaimana cara menilai bahwa hasil uji t berpasangan


valid atau tidak pak?

Terima kasih

TINGGALKAN BALASAN
Ketikkan komentar di sini...

COPYRIGHT © 2018 STATISTIKA KESEHATAN.

DISCLAIMER PRIVACY POLICY CONTACT ABOUT SITEMAP

Anda mungkin juga menyukai