Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM STATISTIKA Soal 1. Jelaskan Pengenalan paket program SPSS! 2. Jelaskan statistik deskriptif/ explore! 3.

Jelaskan penngujian normalitas dan urian! 4. Jelaskan yang dimaksud scatter plot! 5. Jelaskan regresi dan korelasi! 6. Jawaban 1. SPSS adalah sebuah program komputer yang digunakan untuk membuat analisis statistika. SPSS dipublikasikan oleh SPSS Inc.SPSS (Statistical Package for the Social Sciences atau Paket Statistik untuk Ilmu Sosial) versi pertama dirilis pada tahun 1968, diciptakan oleh Norman Nie, seorang lulusan Fakultas Ilmu Politik dari Stanford University, yang sekarang menjadi Profesor Peneliti Fakultas Ilmu Politik di Stanford dan Profesor Emeritus Ilmu Politik di University of Chicago. SPSS adalah salah satu program yang paling banyak digunakan untuk analisis statistika ilmu sosial. SPSS digunakan oleh peneliti pasar, peneliti kesehatan, perusahaan survei, pemerintah, peneliti pendidikan, organisasi pemasaran, dan sebagainya. Selain analisis statistika, manajemen data (seleksi kasus, penajaman file, pembuatan data turunan) dan dokumentasi data (kamus metadata ikut dimasukkan bersama data) juga merupakan fitur-fitur dari software dasar SPSS. Statistik yang termasuk software dasar SPSS:

Statistik Deskriptif: Tabulasi Silang, Frekuensi, Deskripsi, Penelusuran, Statistik Deskripsi Rasio

Statistik Bivariat: Rata-rata, t-test, ANOVA, Korelasi (bivariat, parsial, jarak), Nonparametric tests

Prediksi Hasil Numerik: Regresi Linear Prediksi untuk mengidentivikasi kelompok: Analisis Faktor, Analisis Cluster (two-step, K-means, hierarkis), Diskriminan.

Berbagai fitur dalam SPSS dapat diakses melalui menu pull-down atau dapat diprogram dengan bahasa perintah sintaks proprietary 4GL. Pemrograman perintah sintaks memiliki keuntungan di bidang reproduktivitas serta

pengendalian manipulasi data kompleks dan analisis. Perhubungan menu pulldown juga menghasilkan sintaks perintah, walaupun pengaturan awalnya harus diubah terlebih dahulu agar sintaks dapat dilihat oleh user. Program dapat berjalan secara interaktif, atau tanpa pengendalian menggunakan Fasilitas Kerja Produksi. Sebagai tambahan, bahasa makro juga dapat digunakan untuk menulis perintah subrutin dan ekstensi program Python dapat mengakses informasi di dalam kamus data dan data, kemudian secara dinamis membuat program perintah sintaks. Ekstensi program Phyton, yang diperkenalkan pada SPSS 14, menggantikan skrip SAX Basic yang kurang fungsional, walaupun SAX Basic juga masih dapat digunakan. Ekstensi Phyton menyebabkan SPSS dapat menjalankan statistik mana pun dalam paket free software R. Sejak versi 14 dan seterusnya, SPSS dapat diatur secara eksternal melalui Phyton pada program VB.NET menggunakan plug-ins yang telah disediakan. SPSS meletakkan batasan-batasan pada struktur file internal, tipe data, pengolahan data dan pencocokan file, yang memudahkan pemrograman. SPSS datasets memiliki struktur tabel 2 dimensi dimana bagian baris menunjukkan kasus-kasus (seperti pribadi atau rumah tangga) dan bagian kolom menampilkan ukuran-ukuran (seperti umur, jenis kelamin, pendapatan rumah tangga). Hanya 2 tipe data yang digambarkan : numerik dan teks (string). Seluruh pengolahan data dilakukan berurutan kasus per kasus melalui file. File dapat dipasangkan satu per satu atau satu-banyak, tapi tidak dapat banyak per banyak. User interface grafis memiliki 2 jenis tampilan yang dapat dipilih dengan cara meng-klik salah satu dari dua tombol di bagian bawah kiri dari window SPSS. Tampilan Data View menampilkan tampilan spreadsheet dari kasuskasus (baris) dan variabel (kolom). Tampilan Variable View menampilkan kamus metadata di mana setiap baris mewakili sebuah variabel dan menampilkan nama variabel, label variabel, label nilai, lebar cetakan, tipe pengukuran dan variasi dari karakteristik-karakteristik lainnya. Sel-sel di kedua tampilan dapat diedit secara manual, memungkinkan pengaturan struktur file dan pemasukan

data tanpa harus menggunakan sintaks perintah. Hal ini cukup untuk datasetdataset kecil. Dataset yang lebih besar, seperti survei statistik, lebih sering dibuat menggunakan software data entry, atau dimasukkan selama computer-assisted personal interviewing, dengan pemindaian dan menggunakan software

pengenalan karakter optikal, atau dengan pengambilan langsung dari kuesioner online. Dataset-dataset ini kemudian dimasukkan ke dalam SPSS. SPSS dapat membaca dan menulis data dari file teks ASCII (termasuk file hierarkis), paket statistik lainnya, spreadsheets dan database. SPSS dapat membaca dan menulis ke dalam tabel database eksternal relasional melalui ODBC dan SQL. Output statistik memiliki format file proprietary (file *.spo, men-support tabel poros) yang mana, sebagai tambahan atas penampil dalam paket, disediakan pembaca stand-alone. Output proprietary dapat diubah ke dalam bentuk teks atau Microsoft Word. Selain itu, output dapat dibaca sebagai data (menggunakan perintah OMS), sebagai teks, teks dengan pembatasan tabulasi, HTML, XML, dataset SPSS atau pilihan format image grafis (JPEG, PNG, BMP, dan EMP). Modul-modul Add-on modules menyediakan kapabiliti tambahan. Modul-modul yang tersedia, antara lain :

SPSS Programmability Extension (ditambahkan pada versi 14). Memungkinkan pemrograman Phyton untuk mengontrol SPSS.

SPSS

Validation

Data

(ditambahkan

pada

versi

14).

Memungkinkan

pemrograman pengecekan logistik dan pelaporan nilai-nilai mencurigakan.

SPSS Regression Models Regresi logistik, regresi ordinal, regresi logistik multinomial, dan model campuran (multilevel models). SPSS Advanced Models GLM yang bervariasi dan ukuran-ukuran yang diulang (dihapuskan dari basis sistem sejak versi 14).

SPSS Classification Trees. Membuat diagram klasifikasi dan keputusan untuk mengidentifikasi kelompok dan memprediksi perilaku.

SPSS Tables. Memungkinkan kontrol user-defined atas output laporan. SPSS Exact Tests. Memungkinkan tes statistik atas sample kecil. SPSS Categories SPSS Trends

SPSS Conjoint SPSS Missing Value Analysis. Imputasi simpel berbasis regresi. SPSS Map SPSS Complex Samples (ditambahkan pada Versi 12). Diatur untuk stratifikasi dan pengelompokkan serta pilihan pemilihan sample lainnya.

SPSS Server adalah sebuah versi dari SPSS dengan arsitektur pengguna/server. SPSS Server memiliki beberapa fitur yang tidak tersedia pada versi desktop, seperti fungsi penilaian. http://suicidealone.wordpress.com/2008/05/14/lagi-pengertian-spss/ www.azuarjuliandi.com/openarticles/pengenalanspss.pdf

2.

Statistika deskriptif

adalah teknik yang digunakan untuk mensarikan

data dan menampilkannya dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh setiap orang. Hal ini melibatkan proses kuantifikasi dari penemuan suatu fenomena. Berbagai statistik sederhana, seperti rata rata, dihitung dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Statistika deskriptif dapat memberikan pengetahuan yang signifikan pada kejadian fenomena yang belum dikenal dan mendeteksi keterkaitan yang ada di dalamnya. Tetapi dapatkah statistika deskriptif memberikan hasil yang bisa diterima secara ilmiah? Statistik merupakan suatu alat pengukuran yang berhubungan dengan keragaman pada karakteristik objek-objek yang berbeda . Objek yang belum dikenal tidaklah mewakili populasi objek yang memiliki "quantifiabel feature" melalui penyelidikan. Namun demikian, keragaman bisa menjadi hasil dari keberagaman yang lainnya (karena acak atau terkontrol). Pada ilmu fisika, yang sangat berkaitan dengan ekstraksi dan formulasi persamaanmmatematik tidak menyisakan banyak tempat untuk fluktuasi acak. Pada ilmu statistika, fluktuasi seperti itu dapat dijadikan model. Hubungan relasi statistik selanjutnya merupakan hubungan relasi yang menerangkan suatu proporsi perubahan stokastik yang pasti. Statistika deskriptif adalah bidang ilmu pengetahuan statistika yang mempelajari tata cara penyusunan, penyajian dan penggambaran data yang telah dikumpulkan. Ruang lingkup dari statistika deskriptif meliputi :

1. 2.

Distribusi frekuensi Pengukuran nilai sentral (Mean, modus, median dan standar

deviasi), dispersi, skewness dan kurtosis. 3. 4. 5. Penyajian data dalam bentuk grafik (histogram, polygon, ogive) Angka Indeks Time series atau deret waktu (Kemas Ali H, 2004)

3.

Uji normalitas untuk menguji distribusi data yang akan dianalisis menyebar normal. Uji normallitas dimaksudkan untuk menguji apakah data yang digunakan dalam penelitian memiliki distribusi normal baik secara multivariat maupun univariat. Evaluasi normalitas dilakukan dengan menggunakan kriteria critical ratio skweness value sebesar 2,58 pada tingkat signifikansi 99%. Data mempunyai distribusi normal jika nilai critical ratio(c.r) skweness di bawah harga mutlak 2,58. Uji normallitas menggunakan metode univariate normality dengan melihat koefisien indeks skew univariate (kecondongan) dan indek skurtosis univariate (tinggi-datar). Data memenuhi syarat normalitas data jika koefisien indeks skew univariate dan indekskurtosis multiunivariate berada di antara 0 sampai 2,58.

Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2202472pengertian-uji-normalitas-dan-uji/#ixzz1fN3wVFTl

4.

Scatter plot atau scatter diagrams disebut juga diagram pencar. Diagram inimemberikan gambaran hubungan diantara 2 buah kelompok data. Sebagai contoh,misalkan kelompok data X adalah banyaknya asam asetat yang ditambahkan kedalam saus, sedangkan Y adalah kelompok nilai pH dari saus tersebut. Agar keduadata tersebut dapat dianalisis lebih jauh, maka, tentu saja dapat dibuat grafikhubungan diantara kedua data tersebut Intepretasi yang diinginkan mengenaihubungan tersebut biasanya adalah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut:apakah dengan bertambahnya X, maka Y juga akan bertambah, ataukah tidakberubah (tetap) atau mungkin bahkan sebaliknya ? Namun perlu juga diingatkiranya, bahwa hubungan yang

dimaksud disini belum tentu hubungan sebab akibat, untuk tujuan yang terakhir ini maka perlu analisa yang lain lagi. Pengembangan terhadap analisa hubungan dua buah kelompok databisa dilakukan lebih jauh lagi, namun hal itu tidak akan dibahas lebih lanjutdisini, cukuplah kiranya jika disampaikan sedikit mengenai contohcontohnya.Hubungan tersebut misalnya dapat ditentukan persamaan garisnyamenggunakan metoda regresi, mengamati kualitas hubungan tersebutdengan cara menghitung koefisien korelasinya, mengamati nilai slopenyamaupun nilai konstanta garisnya dan sebagainya. http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugasmakalah/matematika/statistika 5. Pengertian hipotesis adalah Setelah masalah dirumuskan, maka langkah berikutnya ialah

merumuskan hipotesis. Apakah hipotesis itu? Ada banyak definisi hipotesis yang pada hakikatnya mengacu pada pengertian yang sama. Diantaranya ialah hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang sedang diteliti. Menurut Prof. Dr. S. Nasution definisi hipotesis ialah pernyataan tentative yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya. (Nasution:2000) Zikmund (1997:112) mendefinisikan hipotesis sebagai: Unproven proposition or supposition that tentatively explains certain facts or phenomena; a probable answer to a research question. Menurut Zimund hipotesis merupakan

proposisi atau dugaan yang belum terbukti yang secara tentative menerangkan fakta-fakta atau fenomena tertentu dan juga merupakan jawaban yang memungkinkan terhadap suatu pertanyaan riset. Pertimbangan dalam Merumuskan Hipotesis Dalam merumuskan hipotesis peneliti perlu pertimbangan- pertimbangan diantaranya: Harus mengekpresikan hubungan antara dua variabel atau lebih, maksudnya dalam merumuskan hipotesis seorang peneliti harus setidaktidaknya mempunyai dua variabel yang akan dikaji. Kedua variabel

tersebut adalah variabel bebas dan variabel tergantung. Jika variabel lebih dari dua, maka biasanya satu variabel tergantung dua variabel bebas. Harus dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda, artinya rumusan hipotesis harus bersifat spesifik dan mengacu pada satu makna tidak boleh menimbulkan penafsiran lebih dari satu makna. Jika hipotesis dirumuskan secara umum, maka hipotesis tersebut tidak dapat diuji secara empiris. Harus dapat diuji secara empiris, maksudnya ialah memungkinkan untuk diungkapkan dalam bentuk operasional yang dapat dievaluasi berdasarkan data yang didapatkan secara empiris. Sebaiknya hipotesis jangan mencerminkan unsur-unsur moral, nilai-nilai atau sikap. Jenis-Jenis Hipotesis Secara garis besar ada dua jenis hipotesis didasarkan pada tingkat dan bentuknya. Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi: a) Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan-kesamaan dalam dunia empiris: hipotesis jenis ini berkaitan dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat umum yang kebenarannya diakui oleh orang banyak pada umumnya, misalnya orang jawa halus budinya dan sikapnya lemah lembut, jika ada bunyi hewan tenggeret maka musim kemarau mulai tiba, jika hujan kota Jakarta Banjir. Kebenaran-kebenaran umum abstraksi

seperti di atas yang sudah diketahui oleh orang banyak pada umumnya, jika diuji secara ilmiah belum tentu benar. b) Hipotesis yang berkenaan dengan model ideal: pada kenyataannya dunia ini sangat kompleks, maka untuk mempelajari kekomplesitasan dunia tersebut kita memerlukan bantuan filsafat, metode, tipe-tipe yang ada. Pengetahuan mengenai otoriterisme akan membantu kita memahami, misalnya dalam dunia kepemimpinan, hubungan ayah dalam mendidik anaknya. Pengetahuan

mengenai ide nativisme akan membantu kita memahami munculnya seorang pemimpin. c) Hipotesis yang digunakan untuk mencari hubungan antar variabel: hipotesis ini merumuskan hubungan antar dua atau lebih variabel-variabel yang diteliti. Dalam menyusun hipotesisnya, peneliti harus dapat mengetahui variabel mana yang mempengaruhi variabel lainnya sehingga variabel tersebut berubah. Menurut bentuknya, hipotesis dibagi menjadi tiga: a) Hipotesis penelitian / kerja: hipotesis penelitia merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. Dalam hipotesis ini peneliti mengaggap benar hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian. Misalnya: Ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress b) Hipotesis operasional: hipotesis operasional merupakan hipotesis yang

bersifat obyektif. Artinya peneliti merumuskan hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya,

bahwa hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti memerlukan hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis disebut hipotesis nol (H0). H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan penelitian. Contoh: H0: Tidak ada hubungan antara jumlah jam kerja dengan jumlah pegawai yang mengalami stress. c) Hipotesis statistik: Hipotesis statistik merupakan jenis hipotesis yang

dirumuskan dalam bentuk notasi statistik. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif). Misalnya: H0: = 0; atau H0: = 0 Dayan, Aton. 1991. Statistika I dan II. Jakarta : Erlangga.

6. Pengertian korelasi dan regresi Korelasi Korelasi adalah suatu nilai yang menyatakan hubungan antar variabel.Jika dua variabel mempunyai korelasi, maka kedua variabel random yang tidak saling bebas.Ukuran erat tidaknya hubungan antara dua variabel ditunjukkan oleh koefisien korelasi.Dengan diketahuinya koefisien korelasi, maka dapat diketahui tingkat hubungan antara satu variabel lain. Regresi Sederhana Analisis regresi digunakan untuk tujuan peramalan, dimana dalam model tersebut ada sebuah variabel dependen (tergantung) dan variabel independen (bebas).Sebagai contoh ada tiga variabel, yaitu Penjualan, Biaya Promosi Penjualan dan Biaya Iklan. Dalam praktek, akan dibahas bagaimana bagaimana hubungan antara Biaya Promosi Penjualan dan Biaya Iklan terhadap Penjualan. Di sini berarti ada variabel dependen yaitu Penjualan, sedangkan variabel independennya adalah Biaya Promosi Penjualan dan Biaya Iklan. Metode Korelasi akan membahas keeratan hubungan, dalam hal ini keeratan hubungan antara Biaya Promosi Penjualan dan Biaya Iklan terhadap Penjualan.Sedangkan metode Regresi akan membahas prediksi (peramalan), dalam hal ini apakah Penjualan di masa mnedatang dapat diramalkan jika Biaya Promosi Penjualan dan Biaya Iklan diketahui.Regresi sederhana jika hanya ada satu variabel independen. http://www.unej.ac.id/fakultas/mipa/web_fisika/webkuliah/Statistika-Dasar-Bab 1.pdf

Anda mungkin juga menyukai