OTOMATIS
TUGAS AKHIR
Disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan
untuk menyelesaikan Program Strata-1 Jurusan Teknik Elektro
Universitas Hasanuddin
Makassar
Disusun Oleh :
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT untuk setiap
menyelesaikan tugas akhir ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
sarjana pada Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Dan tidak lupa, salam serta
Tugas Akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih terdapat
banyak kekurangan, oleh karena keterbatasan penulis sebagai manusia biasa. Oleh
karena itu penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari para pembaca demi pengembangan dan perbaikan tugas akhir ini
kedepannya.
Dalam usaha merampungkan tugas akhir ini, kami mengakui bahwa telah
banyak ditemui rintangan dan hambatan. Namun berkat bantuan dan motifasi dari
iv
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung hingga pada
ungkapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dan
1. Kedua Orang Tua penulis atas doa yang tak pernah putus dan semangat
yang tak pernah sirna, serta kami yakin bahwa semua takkan teraih tanpa
4. Bapak Dr. Adnan ST., MT. Selaku penguji pada Seminar Hasil kami.
6. Kanda-kanda senior serta adik-adik yang tidak dapat kami sebutkan satu
v
8. Dan segenap pihak yang tidak bisa disebutknan satu per satu yang telah
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini. Semoga
tugas akhir ini dapat memberikan manfaat untuk para pembaca utamanya dalam
Alhamdulillahirabbil alamin
Penulis
vi
DAFTAR ISI
(CNC) ...................................................................................... 7
vii
II.3.1 Kontrol Mesin Bor PCB Otomatis dengan Menggunakan
viii
IV.1.1 Pengujian Fungsional Perangkat Driver Motor Dan Motor
Penggerak ............................................................................... 31
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Blok Diagram Umum Mesin Bor Otomatis Berbasis PLC ......... 7
Gambar 4.1 (a) Driver Motor saat Diberikan Sinyal Digital High .................. 31
Hyperterminal .............................................................................. 35
x
Gambar 4.3 Hasil Pengujian Vertikal, Pengujian Horizontal Dan
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Motor Servo Dan Motor Bor ................................. 34
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam penggunaan PCB terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui, diantaranya
komponen pada PCB, semakin kompleks suatu rangkaian maka lubang komponen
akan semakin banyak, sehingga bisa terjadi kesalahan dimana ada beberapa titik
yang tidak dibor apabila dilakukan secara manual. Baik tidaknya peletakan
pada PCB dapat berakibat fatal diantaranya adalah patahnya kaki komponen, dan
terputusnya jalur pada PCB, terutama pada jalur-jalur kecil yang seluruhnya dapat
Berdasarkan hal tersebut kami membuat suatu rancangan mesin bor dengan
antarmuka pada komputer (PC), dengan input data berupa titik koordiant (X,Y).
Terdapat dua cara penginputan koordinat, yaitu metode manual dengan cara
1
menggerakkan motor menggunakan tombol arah pada aplikasi, dan metode
penginputan koordinat dengan cara mengetikkan titik koordinat pada kolom input
secara langsung.
metode manual. Serta merancang aplikasi antarmuka sehingga mesin dapat dengan
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan tugas akhir ini
adalah:
1. Membuat prototype mesin bor PCB dengan kendali otomatis yang dapat
mengendalikan prototype.
2
3. Resolisi gerak untuk sumbu x adalah 0.013mm/ step dan resolusi gerak
pada PC.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, ada beberapa metode yang akan kami
gunakan, yaitu:
1. Studi literatur
atau informasi lainnya yang terkait dengan materi yang dibahas dalam
tulisan ini.
2. Perancangan prototype
3. Pengambilan data
3
5. Diskusi dan konsultasi
kepada pihak yang lebih profesional yang berhubungan dengan tugas akhir
ini.
6. Pengambilan kesimpulan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam dunia elektronika modern, mesin bor PCB memiliki banyak manfaat
dalam penggunaannya. Selain menghemat waktu dan tenaga, alat ini juga
manual atau dengan tenaga manusia karena hasil yang diperoleh dipengaruhi
5
II.2.1 Kontrol mesin bor PCB dengan menggunakan PLC (Programmable
Logic Controller).[3]
Controller (PLC). PLC akan mengebor PCB secara otomatis dengan koordinat
Ada beberapa cara dalam proses input koordinat pada mesin ini yaitu
text yang berisikan koordinat bor, dan menggunakan file image dari print out
PCB.
Penginputan koordinat menggunakan file text dan file image print out
koordinat titik-titk bor dari file text atau image dari print out PCB. Beberapa
metode image processing digunakan dalam sistem ini untuk mengolah image
Secara umum cara kerja dari mesin bor otomatis dapat dilihat pada
gambar 2.2.
6
Gambar 2.2 Blok Diagram Umum Mesin Bor Otomatis Berbasis PLC
(CNC).[1]
(Excellon Drill File) yang diperoleh dari software OrCAD 10.0. Mesin ini
tersusun atas 3 buah sumbu yang bergerak secara translasi yaitu sumbu X, Y
juga dapat digunakan untuk menentukan posisi offset(0,0,0) dari lengan sumbu
7
II.3 Penelitian dan Karya tentang Mesin Pengebor PCB
Beberapa penelitian dan karya mesin pengebor PCB yang pernah dibuat
diantaranya :
Secara umum prinsip kerja dari mesin bor ini telah dijelaskan di atas.
dua motor stepper dan dua buah motor DC. Motor stepper digunakan
untuk menggerakkan alat bor dalam arah dua dimensi yaitu arah X dan Y.
Arah sumbu X dan Y ini adalah system koordinat dari mesin bor untuk
8
menentukan lokasi koordinat pad dan via yang harus dibor. Dalam system
sumbu Y dinamakan lengan Y. Satu dari dua motor DC, digunakan untuk
menaikkan dan menurunkan alat bor dalam arah sumbu Z (arah vetikal).
Penggerak alat bor dalam arah sumbu Z ini dinamakan lengan Z. Motor
DC yang lain digunakan untuk memutar mata bor saat akan dilakukan
pengeboran.
arah X dan Y adalah 1 step dari motor stepper akan menggerakkan lengan
Pengambilan koordinat dari print out PCB atau dari file text
Mesin ini terdiri dari tiga buah sumbu yang bergerak secara
besar data-data yang diperlukan dalam suatu proses pengeboran PCB akan
9
dikehendaki. Konstruksi mesin didukung oleh beberapa komponen utama
yaitu papan alas PCB, tiang penyangga, ulir dan penyangga ulir .
masing driver motor untuk menggerakan mata bor menuju koordinat yang
II.3.3 Tugas Akhir Berjudul “CNC PCB Drilling Machine using Novel
Tugas Akhir ini dibuat oleh Zulkifli Tahir, Nur Azman Abu,
Shahrin Sahib, dan Nanna Suryana Herman dari Fakultas Teknologi dan
bergerak yaitu x,y,dan z. Posisi lubang yang akan dibor ditentukan oleh
10
gerak sumbu x dan y dan sumbu z adalah parameter untuk
menggerakkan mesin bor ke atas atau ke bawah. Berikut desain dari alat
pengebor PCB :
11
BAB III
PERANCANGAN MESIN PENGEBOR PRINTED
CIRCUIT BOARD (PCB) OTOMATIS
Secara garis besar, perancangan mesin pengebor PCB otomatis ini terdiri
Perancangan dan pembuatan perangkat keras meliputi rangka mesin, alat penggerak
manual.
III.2.1 Alat
berikut:
1) Komputer 1 unit
Spesifikasi :
CPUs)
12
RAM : 4.GB (3,90 GB usable)
2) Multitester 1 buah
3) Solder 1 buah
5) Obeng 1 buah
III.2.2 Bahan
Dalam pembuatan tugas akhir ini, bahan yang digunakan adalah sebagai
berikut:
2. Fiber 3 mm, sebagai area kerja dan tempat dari komponen elektronika.
pada sistem.
5. Usb to serial RS232, sebagai kabel penghubung modul max3232 dan serial
komputer.
komputer ke mikrokontroler.
13
7. Motor Stepper, sebagai penggerak Sumbu X dan penggerak Sumbu Y.
Mesin ini terdiri dari beberapa unit fungsional yang secara keseluruhan
Modul MAX-3232, LCD, dan motor stepper, seperti yang terlihat pada Gambar 3.1
Penggerak Sumbu X
LCD
Catu Daya DC
Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Mesin Pengebor Printed Circuit Board
(PCB)
14
III.4 Prosedur Kerja Pembuatan
Perancangan tugas akhir ini dipadukan dalam tiga proses perancangan yaitu
proses perancangan ini dapat disusun dalam suatu diagram alir. Diagram alir
Mulai
Persiapan
Perancangan Penelitian
Memenuhi syarat?
Perancangan Mekanik,
Elektronik dan software
Pembuatan Mekanik
B A
15
B A
Pembuatan Software
Tidak
Uji Coba
Sesuai
Selesai
elektronika yang dapat bekerja secara bersama sebagai komponen masukan dan
diatas. Tahap terakhir dalam penelitian adalah pengujian kinerja dari mesin.
Perancangan perangkat keras atau hardware pada tugas akhir ini meliputi
16
III.5.1 Pembuatan Rangka Mekanik
bawah, rangka bagian tengah, dan rangka bagian atas. Rangka bagian bawah
Rangka bagian tengah merupakan daerah gerak sumbu y, mekanik untuk sumbu
y dibuat agar dapat bergerak maju atau mundur,selain itu pada sumbu y juga
terdapat area kerja atau (work space) yaitu tempat memasang PCB sebagai objek
yang akan dilubangi, workspace akan bergerak sesuai dengan penggerak dari
Mekanik sumbu x dibuat agar dapat bergerak ke kiri atau ke kanan. Pada sumbu
17
III.5.2 Alat Penggerak
motor stepper bergerak searah jarum jam untuk perpindahan sumbu x ke kanan,
dan bergerak berlawan arah jarum jam untuk perpindahan sumbu x ke kiri.
Sedangkan untuk sumbu y motor stepper bergerak searah jarum jam untuk
perpindahan sumbu y ke arah depan dan bergerak berlawan arah jarum jam untuk
(a) (b)
Gambar 3.4 (a) kontruksi mekanik penggerak sumbu y (b) kontruksi mekanik
penggerak sumbu x
Mesin Bor dipasang pada bagian sumbu x, dimana motor bor bergerak
seiring dengan pergerakan ulir yang terdapat pada motor stepper sumbu x. Sebagai
penggerak naik dan turun dari mesin bor digunakan motor servo yang berfungsi
untuk menekan dan mengangkat mesin bor dari papan PCB. Mesin bor yang
digunakan adalah mesin bor PCB dengan tegangan masukan 12 V DC dengan arus
minimum 1A. Mesin bor yang digunakan dapat dipasangkan mata bor dengan besar
18
0.5 mm sampai dengan 2mm. Berikut gambar kontruksi dari perancangan mesin bor
yang digunakan
Bagian sistem elektronika dirancang sesuai dengan fungsi yang diinginkan, Untuk
19
lainnya. Pemrograman mikronkontroler menggunakan bahasa C dengan
dan 4 input sebagai kontrol sinyal diskrit pada setiap motor stepper.
20
setiap stepper motor. Berikut gambar rangkaian Dual H Bridge dari
L298.
s/d +12V). Logika ‘1’ pada level tegangan RS232 diwakili oleh tegangan
-12V. Dan logika ‘0’ pada level tegangan RS232 diwakili oleh tegangan
21
Karena perbedaan level tegangan itu maka modul MAX3232 dibutuhkan
berupa 220 V, 4A, 50 Hz, dan outuput berupa DC 12V, 13A dan 5V,
22
Rangkaian Interface LCD
Select pada LCD dengan PORT A.0 pada AT-Mega 128 sedangkan pin
pada Mikrokontroler serta pin Vcc pada LCD dihubungkan dengan VCC
(5V) dan pin Ground pada LCD dihubungkan dengan ground. Untuk
Rangkaian Limit swtich ini berfungsi sebagai sensor penanda titik awal
atau koordinat (0,0) pada mesin. Sensor berada pada posisi open circuit
pada saat push button dalam keadaan bebas atau tidak ditekan, dan
menjadi close circuit pada saat push button ditekan. Rangkaian limit
menghubungkan Pin Com pada limit swith dengan pin input pada
23
pada Pin NC (Normally Close) dibiarkan untuk tidak terhubung atau
Perangkat lunak (software) adalah istilah umum untuk data yang diformat
dan disimpan secara digital, berbeda dengan perangkat keras, perangkat lunak
merupakan bagian sistem komputer yang tidak berwujud. Perancangan ini terbagi
biasanya disimpan dengan ekstensi [*.c atau *.prj]. File ini kemudian di-compile
USB ISP sehingga mikrokontroller dapat bekerja sebagai pengendali sistem sesuai
tugas akhir ini bertujuan untuk mengenali dan mengolah data yang dikirim oleh
perangkat input dan sebaliknya untuk mengirim data ke perangkat output lainnya.
mikrokontroller maka perlu dibuat alur program (flowchart) agar kinerja dari piranti
masukan dan keluaran dapat berfungsi dengan benar. Alur program mikrokontroller
24
start
Tidak
Power On? Selesai
Ya
Tidak Motor X ke
Posisi koordinat
(0,0)? posisi 0
Ya
Kirim data ke
Aplikasi Tunggu Motor Y ke
Desktop Data posisi 0
Tidak
Ada Data?
Ya Data
Pengiriman
Status Status?
Tidak
Tidak
Tidak
Ya Data Reset?
Tidak
25
Prinsip kerja dari sistem ini ialah pada saat dijalankan mesin akan mengenali
posisi dari sumbu x dan sumbu y, apabila posisi tidak menunjukkan titik (0,0),
mikrokontroler akan mengirim data untuk menggerakkan motor pada posisi (0,0).
Setelah posisi koodinat telah berada pada titik (0,0) mesin akan menunggu hingga
ada masukan data berupa posisi koordinat. Data yang diterima kemudian akan
diproses sesuai dengan bit yang diterima. Dalam proses pengiriman, data dikirim
dalam 12 bit dimana pada bit 1 yaitu sebagai penanda awal dimulainya pengiriman
data, Bit 2 yaitu kode untuk proses yang akan dilakukan Bit 3 – 7 untuk nilai
koordiant x, bit 8 – 11 untuk nilai koordinat y, dan bit 12 untuk penanda akhir
pengiriman data. Pada bit ke 2 pada pengiriman terbagi atas pernitah pengeboran,
Status dan posisi dari mesin akan ditampilkan melalui display LCD. Dengan
terhubung dengan PC yang berfungsi sebagai user interface untuk mengirim dan
menjalankan mesin.
sebagai antarmuka untuk memasukkan titik koordinat. User interface dibuat agat
mikrokontroler. Untuk dapat mengetahui prinsip kerja perangkat lunak pada PC ini
26
start
Pilih Port
Koneksi Port
Mengirim
Data
selesai
mencari nilai titik koordinat secara manual dengan cara menggerakkan motor
menggunakan tombol arah up, right, left, dan down pada aplikasi. Setelah koordinat
pengeboran didapatkan, data koordinat posisi kemudian disimpan dalam kolom list
submit pada form manual. Dan mode penginputan koordinat dengan cara
27
mengetikkan titik koordinat pada form input secara langsung. Data yang
dimasukkan akan dikumpulkan pada kolom list yang kemudian dikirim ke mesin
dengan tombol execute. Dalam mengirim dan menerima data dari mikrokontroler
dilakukan melalui port serial RS 232 pada PC. Untuk lebih jelasnya Berikut gambar
objek.
sehingga file ini dapat langsung dijalankan secara langsung pada PC dengan
1. Frame Input
28
untuk memasukkan koordinat yang telah diketik, sedangkan tombol clear
3. Koneksi port
ditentukan telah sesuai status port akan berubah menjadi “port terhubung” .
4. Data koordinat
pengeboran. Terdapat dua tombol pada sisi kanan kolom, yaitu tombol clear
29
BAB IV
Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis
berdasarkan perencanaan dari sistem yang telah dibuat. Pengujian ini dilakukan
untuk mengetahui kinerja dari mesin dan mengetahui apakah sistem sudah sesuai
kesalahan, pengujian yang dilakukan terbagi menjadi dua bagian, yaitu pengujian
dan perangkat keluaran sesuai dengan alur kerja yang diinstruksikan melalui
bagian, yaitu:
30
IV.1.1 Pengujian fungsional perangkat driver motor dan motor penggerak
(a) (b)
Gambar 4.1 (a) Driver Motor Saat Diberikan Sinyal High (b) i Saat Diberikan
Sinyal Digital Low
31
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Driver Motor
Input Output
1 0 0 0 11.18 V 0V 0V 0V
0 1 0 0 0V 11.1 V 0V 0V
0 0 1 0 0V 0V 11.18 V 0V
0 0 0 1 V 0V 0V 11.18 V
Dari hasil pengujian driver diatas dapat dilihat pada saat pin input pada
driver diberikan sinyal digital “high” dari mikrokontroler, Output pin akan aktif,
dan tegangan keluaran pada output akan bernilai +11.18 V. Sedangkan saat input
pin pada driver diberikan sinyal digital “low” dari mikrokontroler, Output pin
akan tidak aktif, dan tegangan keluaran pada output akan bernilai 0 V.
Motor penggerak pada mesin terdiri dari dua motor stepper, yaitu motor
stepper sumbu x, dan motor stepper sumbu y, dimana tiap motor mempunyai
32
menggunakan metode kontrol half step dengan 8 siklus perlangkah. Sinyal
0 1
jam
0 1
dari driver dengan baik, motor stepper dapat bergerak searah maupun berlawanan
33
IV.1.2 Pengujian Motor Servo dan Motor Bor
dengan lebar 20ms pada pin input servo. Untuk mengatur putaran servo diberikan
singnal high atau Ton selama 1ms-2ms untuk setiap 20ms pulsa PWM. Dan
Pengujian motor bor dilakukan dengan memberikan sinyal high atau low dari
switch untuk mengaktifkan motor bor. Berikut hasil pengujian motor servo dan
yang dikirimkan merupakan data dengan bentuk asci dengan nilai 60.
34
Berikut tampilan hasil penerimaan data menggunakan software
Hyperterminal.
Hyperterminal
dengan baik, hal ini diperlihatkan oleh hasil penerimaan data software
Hyperterminal sesuai dengan data yang dikirim dari mikrokontroler. Data yang
35
IV.2 Pengujian Kinerja dan Kualitas
yang telah dirancang yaitu dengan melakukan beberapa kali tes pengeboran PCB.
pengeboran sepanjang koordinat x++ dengan nilai sumbu y=0. Pengujian Vertikal
yaitu dengan melakukan pengeboran sepanjang koordinat y++ dengan nilai sumbu
Y=0. Jarak antar titik pengeboran diatur sesuai dengan jarak yang digunakan
Tabel 4.4
Hasil pengujian horizontal
Titik Koordinat Input Jarak titik pengeboran
Keterangan
Pengeboran (X,Y) dari titik awal
1 0,0 0 Sesuai
3 5,0 5 Sesuai
36
Tabel 4.4
Hasil pengujian horizontal (Lanjutan)
Titik Koordinat Input Jarak titik pengeboran
Keterangan
Pengeboran (X,Y) dari titik awal
5 10,0 10 Sesuai
7 15,0 15 Sesuai
9 20,0 20 Sesuai
11 25,0 25 Sesuai
13 30,0 30 Sesuai
15 35,0 35 Sesuai
17 40,0 40 Sesuai
19 0,45 45 Sesuai
Dapat dilihat hasil pengujian horizontal pada Tabel 4.4, pergerakan mesin
37
koordinat x,y dengan jarak titik x sebesar 2.5 mm, didapatkan hasil yang sesuai
antara koordinat input dan koordinat posisi output. Pengukuran dilakukan dengan
X=0. Jarak antar titik pengeboran diatur sesuai dengan jarak yang digunakan
Tabel 4.5
Hasil pengujian vertikal
Titik Titik Koordinat Jarak titik pengeboran
Keterangan
Pengeboran (X,Y) dari sumbux=0
1 0,0 0 Sesuai
3 0,5 5 Sesuai
5 0,10 10 Sesuai
7 0,15 15 Sesuai
9 0,20 20 Sesuai
38
Tabel 4.5
Hasil pengujian vertikal (Lanjutan)
Titik Titik Koordinat Jarak titik pengeboran
Keterangan
Pengeboran (X,Y) dari sumbux=0
11 0,25 25 Sesuai
13 0,30 30 Sesuai
15 0,35 35 Sesuai
17 0,40 40 Sesuai
19 0,45 45 Sesuai
Dapat dilihat hasil pengujian horizontal pada Tabel 4.5, pergerakan mesin
untuk sumbu vertikal dengan menggunakan input secara langsung pada koordinat
x,y dengan jarak titik y sebesar 2.5 mm, didapatkan hasil yang sesuai antara
membentuk lubang untuk kaki IC. Jenis IC yang digunakan pada pengujian yaitu
39
IC max 3232 dengan jumlah pin sebanyak 8 x 2. Berikut hasil pengujian dari
pengeboran yang sesuai dengan posisi pin dari kaki IC max3232 yang digunakan.
(15,18), (12.5,18), (10,18), dengan jumlah total waktu pengeboran dari titik awal
Pada pengujian ini dilakukan pengobaran terhadap layout PCB yang telah
dibuat, layout PCB yang digunakan merupakan layout dari rangkaian modul
manual dengan cara mengarahkan bor menggunakan tombol arah pada aplikasi
40
menuju titik-titik bor pada PCB. Adapun prosedur pengambilan data yang
dilakukan yaitu:
mesin
6. Memasang layout PCB yang akan di bor pada area kerja mesin.
41
(a) (b)
Gambar 4.4 (a) Hasil output pengeboran PCB, (b) Posisi titik pengeboran
berdasarkan layout PCB
1 Tidak sesuai 1 mm
2 Sesuai <1 mm
3 Tidak sesuai 1 mm
4 Tidak sesuai 1 mm
5 Sesuai 0 mm
6 Sesuai 0 mm
7 Sesuai <1 mm
8 Sesuai <1 mm
9 Sesuai <1 mm
10 Sesuai 0 mm
11 Sesuai 0 mm
12 Sesuai <1 mm
13 Sesuai <1 mm
42
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Layout PCB (Lanjutan)
14 Sesuai <1 mm
15 Sesuai 0 mm
17 Sesuai <1 mm
18 Sesuai <1 mm
19 Sesuai <1 mm
20 Sesuai <1 mm
21 Sesuai <1 mm
22 Sesuai 0 mm
23 Sesuai 0 mm
24 Sesuai 0 mm
25 Sesuai 0 mm
26 Sesuai 0 mm
27 Sesuai <1 mm
28 Sesuai 0 mm
29 Sesuai <1 mm
30 Sesuai 0 mm
31 Sesuai <1 mm
32 Sesuai <1 mm
33 Tidak Sesuai 1 mm
34 Tidak Sesuai 1 mm
43
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Layout PCB (Lanjutan)
35 Tidak Sesuai 1 mm
36 Sesuai <1 mm
37 Sesuai <1 mm
38 Sesuai <1 mm
39 Sesuai <1 mm
40 Sesuai <1 mm
41 Sesuai <1 mm
Sesuai hasil yang diperoleh pada Tabel 4.6 pada pengujian pengeboran
layout yang digunakan yaitu pada titik bor ke 1, 3, dan 4 dengan kesalahan berupa
pergeseran titik bor sejauh 1mm dari titik layout PCB, dan titik 16, 33,34, dan 35
dengan kesalahan berupa pergeseran titilk kurang dari 1mm, tetapi titik bor
mengenai jalur lain pada PCB. Sedangkan untuk 33 titik lainnya telah sesuai
dengan layout walaupun terdapat pergeseran <1 mm dari beberapa titik. Dari
17,07 %, dengan pergeseran jarak maksimum sebesar 1mm. Pergeseran titik bor
dari layout disebabkan oleh peng-input-an titik koordinat secara manual dengan
44
menggerakkan motor bor menuju titik bor, sehingga pada saat pergeseran motor
penggerak dapat terjadi hilangnya step dari motor. Kesalahan pengeboran juga
sebagai motor penggerak, Motor stepper yang digunakan mempunyai resolusi 1.8
atau 200 step tiap putaran pada sumbu x dan resolusi 9 atau 40 step tiap putaran.
Pada sumbu x digunakan ulir yang menggunakan ball screw dengan jarak
pitch 5.2 mm. Dan untuk sumbu y digunakan belt dengan jarak 16.8mm. Dengan
menjadi 2 kali tiap putaran, maka jarak yang ditempuh dalam 1 step dapat
Jadi dengan resolusi gerak 0.013 mm pada sumbu x dan 0.21 pada sumbu
y maka untuk menghasilkan 10 cm dibutuhkan 7692 step pada motor x dan 476
pada motor y.
dibutuhkan motor stepper harus diberikan pulsa sebanyak 400 kali pada sumbu x
45
dan 80 kali pada sumbu y. Jika frekuensi pulsa sebesar 1 milidetik untuk sumbu x
dan 2 milidetik pada sumbu , maka untuk menggerakkan motor 1 putaran penuh
Dengan jarak pitch 5.2 mm, maka kecepatan lengan penggerak sumbu x
adalah 1.3cm/ detik, dan dengan jarak 16.8 mm pada sumbu y maka kecepatan
46
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
circuit board (PCB) ini, kemudian dilakukan pengujian dan analisisnya, maka
pengeboran dengan jarak sesuai standar jarak titik pcb yaitu sebesar 2.5
3. Pada pengujian membuat titik bor IC, Mesin berhasil membuat lubang
dengan baik.
46
V. 2 Saran
47
DAFTAR PUSTAKA
India. 2014
[3] Thiang, Wicaksono., Handy and Sugiarto, D.G. Kontrol Mesin Bor PCB
Wacana. Salatiga.2013
Drilling.London.IET.1995
[6] Tahir, Zulkifli, Dkk. CNC PCB Drilling Machine using Novel Natural
48
[8] Alwis, P.L.S.C Dkk. Automated Printed Circuit Board (Pcb) Drilling
[9] Jodh, Gautam dkk. Design of low Cost CNC Drilling Machine, Journal.
2, Issue 2. India.2014
[10] Octovhiana,Krisna D.Cepat Mahir Visual Basic 6.0, Ilmu Komputer, Jakarta.
2003
Yogyakarta, 2001.
[13] Prasetya, Retna Dkk.Interfacing Port Paralel dan Port Serial Komputer
49
LAMPIRAN
1. #include <mega128.h>
2. #include <delay.h> 36. unsigned int y, koy;
3. #include <stdio.h> 37. unsigned char stuanx,plhnx,rtsnx,rbuanx,prbuanx,dt,sm,bufx[5];
4. #include <string.h> 38. unsigned char data_terima,lcd[16],terima[15],s,data_servo;
5. #include <alcd.h> 39. unsigned int a, step, kox, x,q;
40. unsigned int px,qx,rx,sx,kox,py,qy,ry,sy,koy,zigx,zigy;
6. #define limitatas PIND.0 41. unsigned char ss,stuany,plhny,rtsny,rbuany,prbuany, bufy[5];
7. #define limitbawah PIND.1 42. bit laser=0, kerja=0, slow, kanan, kiri, atas, bawah;
43. // USART0 Receiver interrupt service routine
8. #define motor1 PORTA 44. interrupt [USART0_RXC] void usart0_rx_isr(void)
9. #define motor2 PORTF 45. {
46. data_terima=UDR0;
47. terima[s]=data_terima;
10. #ifndef RXB8 48. if(data_terima==255) s=0;
11. #define RXB8 1 49. s++;
12. #endif 50. }
187. Next i