Anda di halaman 1dari 19

Makalah

STATISTIK INFERENSIAL DAN PROBABILITAS

Disusun oleh :

Nia Jasmianda

NIM : 2315201067

Kelas : NR 25A

Dosen : novi wulan sari, s.st, m.kes

Universitas Fort De Kock


Program Studi S1 Kebidanan

TP 2023/2023

PAGE \* MERGEFORMAT i
Daftar Isi

Daftar Isi…………………………………………………………………… i
Kata Pengantar……………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan masalah……………………………………………………. 2
1.3 Tujuan……………………………………………………………….. 3
1.4 Manfaat……………………………………………………………… 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian statistik inferensial………………………………………. 4
2.2 Fungsi statistik inferensial………………………………………….. 6
2.3 Pengertian probabilitas……………………………………………..... 6
2.4 Manfaat probabilitas………………………………………………… 7
2.5 Pendekatan probabilitas……………………………………………... 8
2.6 Hubungan Probabilitas dengan Ilmu Lain……………………….. 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………......….. 14
3.2 Saran………………………………………………………………… 14
Daftar Pustaka………………………………………………………..…. 15

Kata Pengantar

PAGE \* MERGEFORMAT i
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana atas rahmat
dan hidayah-NYA jualah sehingga makalah yang berjudul “Statistik inferensial dan
Probabilitas ” ini dapat terselesaikan sebagaimana yang diharapkan. Shalawat serta
salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW.
Nabi yang telah membawa kita dari alam yang penuh kegelapan menuju alam yang
terang-benderang.

Tidak lupa pula penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga
kepada segala pihak yang telah turut membantu dalam penyelesaian makalah ini,
terutama kepada dosen penanggung jawab matakuliah “Statistik” ini.

Penulis merasa masih terdapat banyak kekurangan di dalam pembuatan makalah


ini baik pada teknis penulisan maupun dari segi materi untuk itu kritik dan saran
senantiasa penulis harapkan dalam perbaikan makalah ini serta kesempurnaan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapa bermanfaat untuk kita semua. Amin.

Solok, 18 November 2023

Penulis

PAGE \* MERGEFORMAT i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Statistika berasal dari bahasa latin yaitu statusyang berarti negara dan
digunakan untuk urusan negara. Hal ini dikarenakan pada mulanya, statistik hanya
digunakan untuk menggambar keadaan dan menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan kenegaraan saja seperti : perhitungan banyaknya penduduk,
pembayaran pajak, gaji pegawai, dan lain sebagainya.
Statistika adalah ilmu yang merupakan cabang dari m atematika terapan yang
membahas metode-metode ilmiah untuk pengumpulan, pengorganisasian,
penyimpulan, penyajian, analisis data, serta penarikan kesimpulan yang sahih
sehingga keputusan yang diperoleh dapat diterima.
Statistika inferensial mencakup semua metode yang berhubungan dengan
analisis sebagian data (contoh) atau juga sering disebut dengan sampel untuk
kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai
keseluruhan data induknya (populasi). Dalam statistika inferensial diadakan
pendugaan parameter, membuat hipotesis, serta melakukan pengujian hipotesis
tersebut sehingga sampai pada kesimpulan yang berlaku umum. Metode ini
disebut juga statistika induktif, karena kesimpulan yang ditarik didasarkan pada
informasi dari sebagian data saja. Pengambilan kesimpulan dari statistika
inferensial yang hanya didasarkan pada sebagian data saja sebagian data saja
menyebabkan sifat tak pasti, memungkinkan terjadi kesalahan dalam pengambilan
keputusan, sehingga pengetahuan mengenai teori peluang mutlak diperlukan
dalam melakukan metode-metode statistika inferensial.
Statistik inferensial digunakan dalam proses mengambil keputusan dalam
menghadapi ketidakpastian dan perubahan. Contoh ketidakpastian adalah kuat
tekan beton dalam suatu pengujian tidak sama, walaupun dibuat dengan material
yang sama. Dengan adanya kenyataan tersebut, maka metode statitsik digunakan
untuk menganalisis data dari suatu proses pembuatan beton tersebut sehingga
diperoleh kualitas yang lebih baik. Statistik inferensial telah menghasilkan
banyak metode analitis yang digunakan untuk menganalisis data.
Dengan perkataan lain statistik inferensial tidak hanya mengumpulan data, tetapi
juga mengambil kesimpulan dari suatu sistem saintifik.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai Statistika Inferensial, akan diuraikan
mengenai pengertian Statistika Inferensial dan ruang lingkup Statistika
Inferensial.
Dalam hidup kita sering mengalamai hal-hal yang mungkin pernah kita alami.
Dari kejadian yang pernah kita alami tersebut kadang kita bisa memberikan
pandangan kepada orang lain yang sedang mengalami kejadian seperti kita dulu.
Sebagai gambaran yang realistis adalah ketika ada teman kita yang terjatuh
ketika melewati jembatan A, maka kita sebagai orang yang ingin melewati
jembatan A mesti perlu dipertimbangkan tentang kejadian sebelumnya. Bisa jadi
kita akan mengalami seperti orang-orang sebelumnya ketika melewati
jambatan tersebut.
Dalam makalah ini, penulis ingin mengetahui tentang kemungkinan-
kemungkinan dalam hidup yang didasarkan pada kejadian-kejadian dimasa lalu.
Makalah yang hendak penulis buat ini adalah mengenai statistic inferensial dan
pendekatan probabilitas.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dalam makalah ini rumusan
masalahnya adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan Statistik Inferensial ?
2. Apa fungsi dari Statistika Inferensial ?
3. Apa yang dimaksud dengan probabilitas?
4. Apa manfaat Probabilitas ?
5. Apa saja pendekatan probabilitas?
6. Apa hubungan probabilitas dengan ilmu lain?
1.3 Tujuan
PAGE \* MERGEFORMAT i
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetaui pengertian dari Statistik Inferensial.

2. Mengetahui fungsi dari Statistika Inferensial.

3. Mengetahui pengertian dari Probabilitas


4. Mengetahui manfaat dari probabilitas
5. Mengetahui pendekatan probabilitas
6. Mengetahui hubungan probabilitas dengan ilmu lain

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi penulis
Pembuatan makalah ini telah memberikan berbagai pengalaman bagi
penulis seperti pengalaman untuk mengumpulkan bahan. Disamping itu,
penulis juga mendapat ilmu untuk memahami dan menganalisis materi yang
ditulis dalam makalah ini. Penulis juga mendapatkan berbagai pengalaman
mengenai teknik penulisan makalah, teknik pengutipan, dan teknik
penggabungan materi dari berbagai sumber.
2. Bagi pembaca
Pembaca akan lebih mengetahui pengertian dan fungsi Statistika
Inferensial. Pengertian dan manfaat probabilitas .

BAB II
PEMBAHASAN

PAGE \* MERGEFORMAT i
2.1 Pengertian Statistik Inferensial
Statistika Inferensial adalah serangkaian teknik yang digunakan untuk
mengkaji, menaksir dan mengambil kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh
dari sempel untuk menggambarkan karakteristik atau ciri dari suatu
populasi. Atau dengan kata lain penelitian inferensial adalah proses pengambilan
kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data sampel yang lebih sedikit menjadi
kesimpulan yang lebih umum untuk sebuah populasi. Oleh karena itu, statistika
inferensial disebut juga statistik induktif atau statistik penarikan kesimpulan.
Dalam statistika inferensial, kesimpulan dapat diambil setelah melakukan
pengolahan serta penyajian data dari suatu sampel yang diambil dari suatu
populasi, sehingga agar dapat memberikan cerminan yang mendekati sebenarnya
dari suatu populasi, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
statistika inferensial, diantaranya :
1. Banyaknya subyek penelitian, maksudnya jika populasi ada 1000, maka
sampel yang diambil jangan hanya 5, namun diusahakan lebih banyak,
seperti 10 atau 50.
2. Keadaan penyebaran data. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa
pengambilan sampel harus merata pada bagian populasi. Diharapkan
dalam pengambilan sampel dilakukan secara acak, sehingga kemerataan
dapat dimaksimalkan dan apapun kesimpulan yang didapat dapat
mencerminkan keadaan populasi yang sebenarnya.
Dalam statistik inferensial harus ada pengujian hipotesis yang bertujuan
untuk melihat apakah ukuran statistik yang digunakan dapat ditarik menjadi
kesimpulan yang lebih luas dalam populasinya.Ukuran-ukuran statistik tersebut
dibandingkan dengan pola distribusi populasi sebagai normanya. Oleh sebab itu,
mengetahui pola distribusi data sampel menjadi penting dalam statistik
inferensial.

PAGE \* MERGEFORMAT i
Statistika Inferensial dibagi menjadi dua, yaitu Statistika Parametrik dan
Statistika Non Parametrik.
1. Statistika parametrik terutama digunakan untuk menganalisa data interval
dan rasio, yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal; dan
2. Statistika non-parametrik terutama digunakan untuk menganalisa data
nominal, dan ordinal dari populasi yang bebas distribusi.
Contoh yang baik untuk statistik inferensial adalah pada pemilu presiden
2014. Berbagai lembaga survei melakukan quick count untuk mengetahui secara
cepat kandidat presiden mana yang akan mendapatkan suara rakyat lebih banyak.
Lembaga survei tersebut mengambil sebagian sampel TPS (Tempat Pemungutan
Suara) dari total TPS populasi. Hasil sampel TPS tersebut digunakan untuk
generalisasi terhadap keseluruhan TPS. Katakanlah diambil 2.000 sampel TPS
dari 400.000 populasi TPS yang ada. Hasil dari 2.000 TPS adalah statistik
deskriptif. Sedangkan jika kita mengambil kesimpulan terhadap 400.000 TPS
adalah statistik inferensial.

Contoh lain pada industri manufaktur, statistik inferensial sangat berguna.


Manajemen dapat mengetahui dan mengontrol berapa produk yang di luar standar
atau cacat dengan hanya mengambil beberapa sampel produk. Bayangkan jika
manajemen perusahaan harus memeriksa semua produk hanya untuk mengetahui
berapa yang cacat. Tentu akan menghabiskan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
Terlebih jika harus memeriksa semua produk yang dikemas. Tentu tidak efektif
dan efisien. Untunglah ada Six Sigma, salah satu tool yang digunakan terkait hal
ini. Prinsip Six Sigma menggunakan statistik inferensial yaitu mengambil sampel
produk dan mengukur sigma atau standar deviasi (ukuran keragaman) dari
produk. Jumlah produk yang cacat tidak boleh melebihi standar yang ditetapkan.

Jadi dari uraian di atas tentang statistika inferensial menyajikan data untuk
mendapat kesimpulan terhadap obyek yang lebih luas, sehingga karena inferensi
tidak dapat secara mutlak pasti, perkataan probabilitas (kemungkinan) sering
dinyatakan dalam menyatakan kesimpulan.

PAGE \* MERGEFORMAT i
2.2 Fungsi Statistika Inferensial
Statistika Inferensial atau induktif adalah statistik bertujuan menaksir secara
umum suatu populasi dengan menggunakan hasil sampel, termasuk didalamnya
teori penaksiran dan pengujian teori. Statistika Inferensial digunakan untuk
melakukan :
a. Generalisasi dari sampel ke populasi.
b. Uji hipotesis (membandingkan atau uji perbedaan/kesamaan dan
menghubungkan, yaitu uji keterkaitan, kontribusi).
2.3 Pengertian Probabilitas
Menurut David Hume apabila mempergunakan argument yang disusun atas
dasar pengalaman kita dimasa lampau sebagai dasar pertimbangan untuk
membuat ramalan dimasa mendatang maka argument ini hanya
merupakan kemungkinan (Probabilitas). Jadi probabilitas merupakan pernyataan
yang berisi ramalan tentang tingkatan keyakinan tentang terjadinya sesuatu
dimasa yang akan datang.
Tingkatan keyakinan ini bisa dinyatakan dengan angka atau tanpa dengan
angka. Seperti contoh untuk mengukur kemungkinan keluarnya sisi mata uang
ketika diputar, karena sisi mata uang ada dua maka kemungkinan keluarnya
sebuah sisi mata uang bisa ditulis dengan angka yaitu ½, yang artinya terdapat 1
kemungkinan dari 2 kemungkinan.
Analisis mengenai probabilitas berkembang pada abad ke-17 di kalangan
para ahli Matematika di Eropa. Sejak saat itu dan sampai sekarang, probabilitas
menjadi dasar bagai teori-teori penaksiran dan pengujian hipotesis dalam ilmu
statistik murni dan beberapa ilmu terapan. Dalam kenyataan sehari-hari kita
sering mendengar istilah ‘probabilitas’ atau kemungkinan. Kata probabilitas
sering dipertukarkan dengan istilah lain seperti peluang dan kemungkinan. Secara
umum probabilitas merupakan peluang bahwa sesuatu akan terjadi.
Jadi, Probabilitas adalah suatu ukuran tentang kemungkinan suatu (event)
akan terjadi di masa mendatang. Probabilitas dinyatakan antara 0 sampai 1 atau

PAGE \* MERGEFORMAT i
dalam persentase. Kejadian atau kemungkianan (event) adalah hasil tak tentu dari
suatu eksperimen atau observasi.
2.4 Manfaat Probabilitas
Mempelajari probabilitas sangat berguna untuk pengambilan keputusan yang
tepat, karena kehidupan didunia tidak ada kepastian, sehingga diperlukan untuk
mengetahui berapa besar probabilitas suatu peristiwa akan terjadi.
Contoh :
• Pembelian harga saham berdasarkan analisis harga saham.
• Peluang produk yang dihasilkan perusahaan (sukses atau tidak )
Kita lihat pada percobaan statistik pada pelemparan sebuah uang logam, kita
tidak tahu dengan pasti hasilnya, apakah yang akan muncul sisi muka atau sisi
belakang dari uang logam tersebut.
Meskipun kejadian tersebut tidak pasti, tetapi kita bisa melihat fakta-fakta
yang ada untuk menuju derajat kepastian atau derajat keyakinan bahwa sesuatu
akan terjadi. Derajat/tingkat kepastian atau keyakinan dari munculnya hasil
percobaan statistic disebut probabilitas atau peluang. Suatu probabilitas
dilambangkan dengan P.
Probabilitas biasanya dinyatakan dengan bilangan desimal (seperti 0,50 ; 0,25
atau 0,70) atau bilangan pecahan (seperti ).
Nilai dari probabilitas berkisar antara 0 dan 1. Semakin dekat nilai
probabilitas ke nilai 0, semakin kecil kemungkinan suatu kejadian akan terjadi.
Sebaliknya semakin dekat nilai probabilitas ke nilai 1 semakin besar peluang
suatu kejadian akan terjadi.
Dalam Probabilitas ada 3 hal yang penting yaitu :
• Percobaan (experiment), Percobaan adalah aktivitas atau proses yang
menghasilkan suatu peristiwa tanpa memperlihatkan peristiwa mana yang terjadi.
Misalnya: kegiatan melempar uang, akan menghasilkan peristiwa muncul gambar
atau angka

PAGE \* MERGEFORMAT i
• Hasil (out come). Hasil adalah suatu hasil dari suatu percobaan. Dalam hasil ini
akan dicatat atau dalam artian seluruh peristiwa yang akan terjadi dalam sebuah
percobaan, misal dalam kegiatan melempar uang muncul gambar atau angka.
• Peristiwa (event). Peristiwa adalah hasil yang terjadi dari suatu kejadian
2.5 Pendekatan Probabilitas
Konsep-konsep probabilitas tidak hanya penting oleh karena terapan-
teranpannya yang langsung pada masalah-masalah bisnis akan tetapi juga karena
probabilitas adalah dasar dari sampel-sampel dan inferences tentang populasi
yang dapat dibuat dari suatu sampel. PENDEKATAN PERHITUNGAN
PROBABILITAS Ada 3 (tiga) pendekatan konsep untuk mendefinisikan
probabilitas dan menentukan nilai-nilai probabilitas, yaitu :(1). Pendekatan
Klasik(2). Pendekatan Frekuensi Relatif, dan(3). Pendekatan Subyektif
a. Pendekatan Klasik
Untuk menentukan tingkat probabilitas suatu kejadian, maka ada tiga cara
yaitu perumusan klasik, perumusan relative dan perumusan subjektif.
 Perumusan klasik
Diasumsikan bahwa semua peristiwa mempunyai kesempatan yang
sama untuk terjadi.
Probabilitas suatu peristiwa kemudian dinyatakan sebagai rasio antara jumlah
kemungkinan hasil dengan total kemungkinan hasil (rasio peristiwa terhadap
hasil).
Bila kejadiian E terjadi dalam n cara dari seluruh n cara yang mungkin terjadi
dan masing-masing n cara itu mempunyai kesempatan atau kemungkinan yang
sama untuik muncul,maka probabilitas kejadian E yang ditulis P(E) dirumuskan
sebagai berikut :

Contoh:
 Sebuah uang logam dilemparkan.
Sisi muka kita sebut = m, sisi kedua kita sebut belakang = n. Maka ada
PAGE \* MERGEFORMAT i
dua kejadian yang mungkin terjadi. Yaitu muncul m atau n. kedua sisi itu
mempunyai kesempatan yang sama untuk muncul. Maka probabilitas
munculnya kejadian m atau n adalah :
Ingat bahwa dalam pelemparan uang logam tersebut yang muncul hanya
1, m atau n, jadi jika muncul m maka n tidak muncul.
Pada suatu percobaan hanya 1 peristiwa yang terjadi, dan peristiwa lain
tidak mungkin terjadi pada waktu yang bersamaan maka dikenal sebagai
peristiwa saling lepas.
“peristiwa saling lepas (mutually exclusive) adalah terjadinya suatu peristiwa
sehingga peristiwa yang lain tidak terjadi pada waktu yang bersamaan”
Pada suatu percobaan atau kegiatan semua hasil mempunyai probabilitas
yang sama, dan hanya satu peristiwa yang terjadi maka peristiwa ini dikenal
dengan lengkap terbatas kolektif (collection exhaustive).
“lengkap terbatas kolektif (collection exhaustive) adalah sedikitnya satu dari
seluruh hasil yang ada pasti terjadi pada setiap percobaan atau kegiatan yang
dilakukan”.
b. Pendekatan Relatif
Perumusan konsep probabilitas dengan cara klasik mempunyai
kelemahan karena menurut syarat semua hasil mempunyai kesempatan yang
sama untuk muncul. Pengertian ini mengaburkan adanya probbilitas yang
sama. Sehubungan dengan itu dikembangkan konsep probabilitas berdasarkan
statistic, yaitu dengan pendektan empiris. Probabilitas empiris dari suatu
kejadian dirumuskan dengan memakai frekuensi relative dari terjadinya suatu
kejadian dengan syaratbanyaknya pengamatan atau banyaknya samprel n
adalah sangat besra bila n bertambah besar sampai tak terhingga (n ∞
Probabilitas kejadian E dengan nilai limit dari frekuensi relatif kejadian
E tersebut. Dengan demikian, jika kejadian E berlangsung sebanyak F kali
dari keseluruhan pengamatan n, dimana n mendekati tak terhingga,
probabilitas kejadian E dirumuskan sebagi berikut :

PAGE \* MERGEFORMAT i
Walaupun mudah dan berguna dalam praktek, secara matematis
perumusan konsep probabilitas dengan frekuensi relatif ini juga mempunyai
kelemahan karena suatu nilai limit yang benar-benar mungkin sebenarnya
tidak ada. Oleh karena itu, konsep probabilitas modern dikembangkan dengan
memakai pendekatan aksiomatis, yaitu suatu kebenaran yang diterima secara
apa adanya tanpa memerlukan bukti matematis, dimana konsep probabilitas
tidak didefinisikan, seperti konsep titik dan konsep garis yang tidak
didefenisikan dalam ilmu geometri
Probabilitas berdasarkan pendekatan ini sering disebut sebagai
probabilitas empiris. Nilai probabilitas ditentukan melalui percobaan, sehingga
nilai probabilitas itu merupakan limit dari frekuensi relatif peristiwa tersebut,
Contoh :
Pada suatu percobaan statistic, yaitu pelemparan sebuah dadu yang
diulang sebanyak 1000 kali (n=1000), frekuensi muncul dadu X adalah seperti
pada tabel berikut in :

Muka 1 2 3 4 5 6
Dadu
(X)
Freku 164 165 166 167 168 169
ensi
(f)

Bila e menyatakan kejadian munculnya muka-muka dadu tersebut, maka


probabilitas kejadian E untuk masing-masing kemungkinan munculnya muka
dadu tersebut adalah:

P(E) = P(1) = 164/1000


P(E) = P(2) = 165/1000
P(E) = P(3) = 166/1000, dst
PAGE \* MERGEFORMAT i
Dari 100 mahsiswa yang mengikuti ujian statistika. Distribusi frekuensi nilai
mahasiswa adalah seperti tabel berikut :

Nilai ( X ) 45 55 65 75 86 95
Frekuensi 10 15 30 25 15 5
(f)

Maka probabilitas kejadian E mahasiswa memperoleh nilai tersebut adalah:


P(E) = P(45) = 10/100
P(E) = P(55) = 15/1001
P(E) = P(65) = 30/100, dst
c. Pendekatan Subjektif
Apa sih yang dimaksud dengan pendekatan subjektif? Contoh dari
pendekatan tersebut apa sih? Nah, disini saya akan membahas tentang
probabilitas pendekatan secara subjektif dan apa saja contoh dari pendekatan
tersebut.
Yang dimaksud dengan pendekatan subjektif yaitu menetukan besarnya
probabilitas suatu peristiwa didasarkan pada penilaian pribadi dan dinyatakan
dalam derajat kepercayaan. Penilaian subjektif diberikan karena terlalu sedikit
atau tidak ada informasi yang diperoleh atau berdasarkan keyakinan.
Pendekatan subjektif menyatakan probabilitas suatu peristiwa terjadi
berdasarkan penilaian pribadi. Kadang-kadang kita mengetahui iinformasi
awal tentang suatu jenis kejadian tertentu, juga tidak mungkin dilakukan
observasi ataupun eksperimen atas kejadian tersebut.

Contoh :
Seorang direktur akan memilih seorang supervisor dari empat orang
calon yang telah lulus ujian saringan. Keempat calon tersebut sama pintar,
sama lincah, dan semuanya dapat dipercaya. Probabilitas
PAGE \* MERGEFORMAT i
tertinggi(kemungkinan diterima) menjadi supervisor ditentukan secara
subjektif oleh sang direktur.
Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disusun suatu pengertian
umum mengenai probabilitas, yaitu sebagai berikut :
Probabilitas adalah suatu indeks atau nilai yang digunakan untuk
menentukan tingkat terjadinya suatu kejadian yang bersifat random (acak).
Oleh karena probabilitas merupakan suatu indek atau nilai maka
probbilitas memiliki batas-batas yaitu muali dari 0 sampai dedngan 1 ( 0 ≤ P ≤
1).
a. Jika P = 0, disebut probabilitas kemustahilan, artinya kejadian atau
peristiwa tersebut tidak akan terjadi.
b. Jika P = 1, disebut probabilitas kepastian, artinya kejadian atau peristiwa
tersebut pasti terjadi.
c. Jika 0 < P < 1, disebut probabilitas kemungkinan, artinya kejadian atau
peristiwa tersebut dapat atau tidak dapat terjadi.

2.6 Hubungan Probabilitas dengan Ilmu Lain


Probabilitas, yakni suatu penilain terhadap benar salahnya suatu peristiwa
yang masih mengandung kemungkinan atau belum pasti. Dalam hidup manusia di
hadapkan dengan berbagai kemungkinan sedikit sekali kebenaran yang di
lakukan oleh manusia dalam hidupnya. Sebab sesuatu yang di anggap benar,
belum tentu itu benar. Dari suatu yang benar itu, jika di analisis dengan tepat dan
sesuai dengan fakta yang ada, maka akan menimbulkan berbagai macam
kemungkinan. Tanpa adanya probabilitas hidup manusia akan mengalami
kesulitan yang tidak dapat di atasi oleh manusia itu sendiri.
Probabilitas adalah suatu pernyataan yang memuat ramalan dari keyakinan
tentang terjadinya suatu peristiwa di masa akan datang. Dalam kehidupan
manusia sering terjadi tindakan atas dasar suatu kebenaran. Ini berarti ketika
manusia itu mempunyai harapan bahwa apa yang di percaya secara rasional itu
akan benar-benar terjadi. Dan manusia memiliki suatu tindakan yang satu dan
PAGE \* MERGEFORMAT i
yang lain berdasarkan tingkat rendahnya suatu peristiwa.
Berdasarkan kenyataan, ilmu – ilmu tidak pernah memberikan keterangan
yang pasti tentang peristiwa – peristiwa. Hal ini dikarenakan keterangan yang
diberikan bersifat kemungkinan. Suatu probabilitas dapat dipertanggung
jawabkan karena disusun berdasarkan pengalaman – penglaman yang ada.
Dengan pengalaman inilah manusia bisa merumuskan suatu penyelesaian dari
masalah yang dihadapi dalam hidup.
Dari teori ilmu yang kita pelajari, ilmu meberikan kepada kita pengetahuan
sebagai dasar kita mengambil keputusan. Jadi keputusan yang kita ambil
berdasarkan keilmuan tersebut dengan menandai resiko yang kita bakal hadapi
kedepan. Sehingga sesorang tidak takut lagi dengan resiko itu, karena telah
diputuskan secara matng – matang pilihan tersebut.pilihan ini berkaitan dengan
probabilitasatau suatu nilai kebenaran yang ada. Dengan demikian nilai
probabilitas ilmu itu sangat berguna bagi kehidupan manusia.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Statistika Inferensial adalah serangkaian teknik yang digunakan untuk
mengkaji, menaksir dan mengambil kesimpulan berdasarkan data ynag diperoleh
dari sempel untuk menggambarkan karakteristik atau ciri dari suatu populasi.
Statistika Inferensial digunakan untuk melakukan :Generalisasi dari sampel
ke populasi, dan mengujihipotesis (membandingkan atau uji perbedaan/kesamaan
dan menghubungkan, yaitu uji keterkaitan, kontribusi).
PAGE \* MERGEFORMAT i
Probabilitas adalah suatu ukuran tentang kemungkinan suatu (event) akan
terjadi di masa mendatang. Probabilitas dinyatakan antara 0 sampai 1 atau dalam
persentase. Kejadian atau kemungkianan (event) adalah hasil tak tentu dari suatu
eksperimen atau observasi.
3.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah gunakanlah probabilitas ini untuk
keperluan yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri atau orang banyak. Jangan
sekali-kali menjadi musyrik dengan pengetahuan tentang probabilitas ini. Semua
yang akan terjadi atau yang telah terjadi yakinlah itu semua telahdirencanakan
oleh Allah SWT.
Demikian makalah ini penulis sampaikan, disini penulis menyadari sepenuh
hati, bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal itu
dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis. Saran dan kritik yang membangun
sangat penulis tunggu guna memperbaiki pembuatan makalah dikemudian hari.
Demikian dan terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

Hendikawati, Putriaji. 2012. Bahan Ajar Statistika Inferensial. Semarang:


Semarang State University Press
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur.
Bandung: Kencana Prenada Media Group
Tiro, M. A. 2008. Dasar-dasar Statistika. Edisi Ketiga. Makassar: Andira
Publisher
http://muhammadyaniishak.blogspot.com/2014/08/makalah-probabilitas.html
http://rokeher7.blogspot.com/2014/12/makalah-lengkap-pengertian-
pendekatan.html
http://psb2k16.blogspot.com/2018/05/probabilitas-pendekatan-subjektif.html
PAGE \* MERGEFORMAT i
https://asmaditsaqib.wordpress.com/2014/03/02/teori-probabilitas/http://
yudipranataay.blogspot.com/2015/02/makalah-statistika-probabilitas.html
https://fallawatekke.wordpress.com/2015/03/15/konsep-dasar-probabilitas/

PAGE \* MERGEFORMAT i

Anda mungkin juga menyukai