Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PROSEDUR PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN


(MEMBUAT KERANGKA PENELITIAN : PENEMUAN POPULASI
PENELITIAN, PENGGUNAAN SAMPEL, MENETAPKAN DAN
MENETAPKAN INSTRUMENT)

Disusun oleh :

1. Fajar Suryo Suryadi (NPM 201912500792)

2. Imelda Waty sitorus (NPM 201912500750)

3. Kiky rizkillah (NPM 201912500792)

4. Saputriani (NPM 201912500739)

5. Sifa Fauziah (NPM 201912500721)

6. Tri Wahyuni (NPM 201912500780)

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022

i
i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu

Wata’ala. Dzat yang hanya kepada-Nya memohon pertolongan. Alhamdulillah

atas segala pertolongan, rahmat, dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam kepada Rasulullah Sallallahu

Alaihi Wasallam yang senantiasa menjadi sumber inspirasi dan teladan terbaik

untuk umat manusia.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yogi

Purnama M.pd selaku dosen pengampu Mata Kuliah Penulisan Ilmiah yang telah

membantu kami dalam mengerjakan makalah ini. Penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada teman-teman sekelompok yang telah berkontribusi dalam

pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih

melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas

kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.

Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila

menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Jakarta, 7 Agustus 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................1

D. Manfaat Penulisan.........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Prosedur Penyusunan Usulan Penelitian.......................................................3

B. Penggunaan Sampel .....................................................................................5

C. Menentukan dan Menyusun Instrumen

BAB III PENUTUP...............................................................................................16

A. Simpulan.....................................................................................................16

B. Saran...........................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kerangka Penelitian adalah konsep pada penelitian yang saling

berhubungan di mana penggambaran variabel satu dengan yang lainnya bisa

terkoneksi secara detail dan sistematis hal tersebut dilakukan agar penelitian

bisa lebih mudah dipahami karena nantinya dalam proses penelitian

penyampaiannya bisa runtut.

Kerangka dalam membuat penelitian menjadi kumpulan konsep yang

tersusun secara sistematis agar tujuan penelitian yang dilakukan peneliti

menjadi lebih terarah dan baik, sehingga proses pembuatan kerangka konsep

penelitian ini dibentuk sebelum langkah penelitian dilakukan. Kerangka

model penelitian ini dibentuk sebelum langkah penelitian dilakukan.

Kerangka model penelitian yang lumrahnya dibuat dalam bentuk karya tulis

ilmiah pada hakekatnya memliki sitematis tersendiri dan sesuai dengan

rancangan penelitian yang telah ditentukan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan populasi dan sampel penelitian?

2. Bagaimana teknik pengambilan sempel?

3. Bagaimana menetapkan dan menyusun instrument?

1
2

C. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui kerangka penelitian yang terdiri dari:

1. Penemuan Populasi Penelitian

2. Penggunaan Sample

3. Menetapkan dan Menyusun Instrumen

D. Manfaat Penulisan

1. Menambah wawasan mengenai populasi penelitian.

2. Mengetahui bagaimana penggunaan sampel.

3. Serta membantu pembaca mengetahui apa saja yang menjadi kerangka

penelitian.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penemuan Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi merupakan

keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian kita. Diwaktu lampau, istilah

“populasi” mengandung makna pengamatan yang diperoleh dari penelitian

statistik yang berhubungan dengan orang banyak. Dimasa kini, statistikawan

menggunakan istilah itu bagi sembarang pengamatan yang menarikperhatian

kita, apakah itu sekelompok orang, binatang, atau benda apa saja. Populasi

dalam penelitian dapat pula diartikan sebagai keseluruhan unit analisis yang

ciri-cirinya akan diduga.

Populasi terdiri dari unsur sampling yaitu unsur-unsur yang diambil

sebagai sampel. Kerangka sampling (sampling Frame) adalah daftar semua

unsur sampling dalam populasi sampling. Unsur sampling ini diambil dengan

menggunakan kerangka sampling (sampling frame).  Berdasarkan sifatnya,

populasi dibagi menjadi dua, yaitu populasi homogen dan populasi heterogen.

Populasi homogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama

dan tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif. Sedangkan

populasi heterogen yaitu Sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau

3
4

keadaan yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya

secara kualitatif dan kuantitatif.

Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran

populasi. Misalnya ada 600 siswa disekolah itu yang kita golongkan menurut

golongan darahnya, maka dikatakan kita mempunyai populasi berukuran 600.

Bilangan-bilangan yang dituliskan pada sekuumpulan kartu, tinggi badan

penduduk disuatu tempat, dan panjang ikan disebuah daanau adalah contoh

populasi terhingga. Percobaan pelemparan dadu yang disebutkan tadi termasuk

contoh populasi takhingga.

Menentukan populasi dibantu oleh 4 faktor, yaitu: isi, satuan, cakupan

(scope), dan waktu. Contoh : Suatu penelitian tentang pendapatan keluarga 

petani di   Kabupaten Jombang tahun 2005, maka populasinya dapat ditetapkan

dengan 4 faktor sebagai berikut.

Isi                     : Semua keluarga petani

Satuan              : Petani penggarap/pemilik tanah

Cakupan (scope): Kabupaten Jombang

Waktu              : Tahun 2005

Jenis Populasi :

Ada dua macam jenis populasi, yaitu populasi terbatas dan populasi tidak

terbatas (tak terhingga).

1. Populasi Terbatas

Populasi terbatas mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara

kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya.


5

Contoh :

a. Jumlah penduduk kota Bandung 2.500.000 jiwa.

b. Jumlah 1000 guru SD di Yogyakarta mengikuti prajabatan.

2. Populasi Tak Terbatas

Populasi tak terbatas yaitu sumber datanya tak dapat ditentukan batas-

batasnya sehingga relatif tidak dapat dapat dinyatakan dalam bentuk

jumlah.

Contoh :

Suatu percobaan seorang bandar akan melemparkan sepasang dadu

sampai tak terhingga kali lemparannya. Maka setiap kali mencatat

sepasang bilangan yang muncul akan mendapatkan sepasang nilai yang

tak terhingga pula. Berdasarkan sifatnya populasi dapat digolongkan

menjadi populasi homogen dan populasi heterogen.

a. Populasi homogen

Populasi homogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau

keadaan yang sama sehingga tidak perlu mempermasalahkan jumlahnya

secara kuantitatif.

b. Populasi heterogen

Populasi heterogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau

keadaan yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batas-

batasnya baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.

Dalam melaksanakan penelitian, walaupun tersedia populasi yang terbatas

dan homogen , ada kalanya peneliti tidak melakukan pengumpulan data


6

secara populasi. Tetapi mengambil sebagian dari populasi yang dianggap

mewakili populasi (representative).

Hal ini berdasar pertimbangan yang logis, seperti kepraktisan,

keterbatasan biaya, waktu, tenaga dan adanya percobaan yang bersifat

merusak (destruktif).

B. Penggunaan Sample

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Sampel merukan himpunan bagian dari populasi. Sampel penelitian

adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat

mewakili seluruh populasi. Menurut Sugiyono, sampel adalah sebagian dari

karakteristik yang dimiliki oleh populasi.Keuntungan dalam menggunakan

sampel yaitu: memudahkan peneliti, penelitian lebih efisien, lebih teliti dan

cermat dalam pengumpulan data, serta penelitian lebih efektif.

Sedangkan sampling adalah suatu proses memilih sebagian dari unsur populasi

yang jumlahnya mencukupi secara statistik sehingga dengan mempelajari

sampel serta memahami karakteristik-karakteristiknya (ciri-cirinya) akan

diketahui informasi tentang keadaan populasi.

Syarat sampel yang baik

a) Akurasi atau ketepatan


7

yaitu tingkat ketidakadaan “bias” (kekeliruan) dalam sample. Dengan kata lain

makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam sampel, makin akurat sampel

tersebut. Tolok ukur adanya “bias” atau kekeliruan  adalah populasi.

(b) Presisi

Kriteria kedua sampel yang baik adalah memiliki tingkat presisi estimasi.

Presisi mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita dengan

karakteristik populasi. Presisi=standard error, Nilai rata-rata populasi dikurangi

nilai rata-rata sampel.

Alasan menggunakan sampel:

(a) Populasi demikian banyaknya sehingga dalam prakteknya tidak mungkin

seluruh elemen diteliti;

(b) Keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber daya manusia,  membuat

peneliti harus telah puas jika meneliti sebagian dari elemen penelitian;

(c) bahkan kadang, penelitian yang  dilakukan terhadap sampel bisa lebih reliabel

daripada terhadap populasi–misalnya,  karena elemen sedemikian banyaknya

maka akan memunculkan kelelahan fisik dan mental  para pencacahnya sehingga

banyak terjadi kekeliruan. (UmaSekaran, 1992);

(d) Jika elemen populasi homogen,  penelitian terhadap seluruh elemen dalam

populasi menjadi tidak masuk akal,  misalnya untuk meneliti kualitas jeruk dari

satu pohon jeruk.


8

Sampel yang baik harus dapat mewakili keseluruhan populasi dan hasil penelitian

dapat diterapkan keseluruh populasi. Misalnya saja, dalam usaha menetukan umur

rata-rata suatu lampu pijar tertentu, adalah tidak mungkin untuk menguji semua

lampu pijar kalau kita masih ingin menjualnya. Biaya yang lebih besar sering

menjadi faktor penghalang untuk mengamati semua anggota populasi. Oleh

karena itu, kita terpaksa menggantungkan pada sebagian anggota populasi untuk

membantu kita menarik kesimpulan mengenai populasi tersebut.

Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah teknik pengambilan

sampel dari populasi. Sampel yang merupakan sebagian dari populasi tersebut,

kemudian diteliti dan hasil penelitian (kesimpulan) kemudian dikenakan pada

populasi (generalisasi).

C. Menetapkan dan Menyusun Instrumen

Instrumen penelitian adalah alat yang dipakai dalam sebuah

kegiatan penelitian yang khususnya sebagai pengukuran dan pengumpulan data.

Bisa berupa angket, seperangkat soal tes, lembar observasi dan lain sebagainya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan instrumen dalam

penelitian yaitu :

1. Pahami Sepenuhnya Masalah, Variabel dan Tujuan penelitian

Tujuan, masalah dan variabel penelitian merupakan hal utama dalam

penelitian.
9

Dalam menentukan instrumen dalam penelitian kalian harus lebih dulu

memahami dengan betul apa tujuan penelitian kalian, masalah apa yang

ingin kalian teliti serta variabel apa saja yang harus diteliti. Ketiganya

harus memiliki indikator yang jelas dan spesifik.

Melalui indikator variabel yang jelas misalnya, kalian akan dimudahkan

dalam menentukan pertanyaan-pertanyaan apa saja yang harus

disampaikan kepada subjek penelitian.

Dengan memahami ketiga ini semua akan menjadi jauh lebih mudah bagi

kalian untuk menentukan instrumen dalam penelitian apa yang harus

digunakan.

2. Pahami Sumber Data atau Responden

Memahami sumber data baik dalam hal jumlah maupun

keragamannya merupakan hal yang penting untuk dilakukan dalam

menentukan instrumen. Sumber data dapat digunakan sebagai acuan atau

bahan dasar bagi kalian dalam menentukan isi, bahasa, sistematika.

Hal penting yang harus diingat adalah instrumen ini nantinya

akan diberikan kepada responden. Memahami kondisi, keadaan, serta

keberagaman responden memungkinkan kalian untuk memperoleh respon

seakurat mungkin.

3. Tentukan Validitas dan Reliabilitas Instrumen


10

Sebelum nantinya instrumen dalam penelitian diberikan kepada

responden kalian harus sudah dapat menentukan tingkat kevalidan dan

kesahihan instrumen yang akan digunakan.

Jawaban-jawaban yang nantinya diperoleh melalui instrumen

tidak dapat sembarangan diterima begitu saja. Oleh karenanya penting bagi

kalian untuk menentukan terlebih dahulu  seberapa sahih nantinya

informasi yang akan didapat.

4. Pemilihan Instrumen dalam Penelitian

Pastikan kalian memilih instrumen yang mudah dan praktis

digunakan tetapi juga dapat menghasilkan data yang diperlukan—mampu

menjawab masalah yang sudah ditentukan dalam penelitian.

Menyusun Instrumen

Terdapat beberapa langkah umum yang biasa ditempuh dalam menyusun

instrumen penelitian. Langkah-langkah tersebut adalah:

1. Analisis Variabel Penelitian

Menganalisis setiap variabel menjadi subvariabel kemudian

mengembangkannya menjadi indikator-indikator merupakan langkah awal

sebelum instrumen itu dikembangkan.

2. Menetapkan Jenis Instrumen


11

Jenis instrumen dapat ditetapkan manakala peneliti sudah memahami dengan

pasti tentang variabel dan indikator penelitiannya. Satu variabel mungkin

hanya memerlukan satu jenis instrumen atau meungkin memerlukan lebih

dari satu jenis instrumen.

3. Menyusun Kisi-kisi atau Layout Instrumen

Kisi-kisi instrumen diperlukan sebagai pedoman dalam merumuskan item

instrumen. Dalam kisi-kisi itu harus mencakup ruang lingkup materi variabel

penelitian, jenis-jenis pertanyaan, banyaknya pertanyaan, serta waktu yang

dibutuhkan. Selain itu, dalam kisi-kisi juga harus tergambarkan indikator atau

abilitas dari setiap variabel. Misalnya, untuk menentukan prestasi belajar atau

kemampuan subjek penelitian, diukur dari tingkat pengetahuan, pemahaman,

aplikasi, dan sebagainya.

4. Menyusun Item Instrumen

Berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun, langkah selanjutnya adalah

menyusun item pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen yang akan

digunakan.

5. Mengujicobakan Instrumen

Uji coba instrumen perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat reabilitas dan

validitas serta keterbacaan setiap item. Mungkin saja berdasarkan hasil uji

coba ada sejumlah item yang harus dibuang dan diganti dengan item yang

baru, setelah mendapat masukkan dari subjek uji coba.


12

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Dari pembahasan yang diuraikan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan

dari seluruh pembahasan, yaitu kesimpulan tersebut berisi:

1. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menentukan populasi dibantu

oleh 4 faktor, yaitu: isi, satuan, cakupan (scope), dan waktu.

2. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Sampel merukan himpunan bagian dari populasi. Sampel penelitian adalah

sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili

seluruh populasi. Dalam penggunaanya sampel mempunyai kelebihan, alasan

mengapa sampel banyak digunakan yaitu penelitian yang dilakukan terhadap

sampel bisa lebih reliabel daripada terhadap populasi–misalnya, karena elemen

sedemikian banyaknya maka akan memunculkan kelelahan fisik dan mental para

pencacahnya sehingga banyak terjadi kekeliruan. (UmaSekaran, 1992).

3. beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan instrumen dalam

penelitian yaitu : 1) Pahami Sepenuhnya Masalah, Variabel dan Tujuan penelitian,

2)Pahami Sumber Data atau Responden, 3)Tentukan Validitas dan Reliabilitas

Instrumen, 4) Pemilihan Instrumen dalam Penelitian.


13

B. Saran

Dalam pembuatan makalah, kami menyarankan agar para penulis dapat

memperhatikan apa saja yang menjadi hal-hal yang penting dalam menentukan

penemuan populasi, penggunaan sampel, dan menyusun instrumen. Karena

dengan memperhatikan dengan seksama dan mengikuti point-point penting

tersebut maka, peneliti dapat menhasilkan karya tulis yang sesuai dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian populasi dan penelitian diakses dari:


https://raharja.ac.id/2020/11/04/apa-itu-populasi-dan-sampel-dalam-penelitian/

Instrumen penelitian pengertian, jenis, dan cara menyusun:


https://penerbitbukudeepublish.com/instrumen-penelitian/

STATISTIKA EKONOMI
https://sites.google.com/site/fakultasekonomitediario/team-announcements/
practicefielddownformaintenance

Anda mungkin juga menyukai