Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENELITIAN PENDIDIKAN

“PENGERTIAN POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING”

OLEH: GROUP 1
Nurisa Ifadillah
Putih Hati Nurani
Rizka Hidayatul Husna
Tiara Utari

DOSEN PENGAMPU:
Refiona Andika, S. Pd., M. Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Teriring do’a dan restu atas kehadirat Allah swt dan karuniannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini meskipun masih memiliki banyak kekurangan. Sesungguhnya maha
besar Allah dengan segala kesempurnaanya. Maha suci Allah yang telah mengutus seorang rasul
yang guna menyempurnakan akhlakul karimah.

Oleh itu shalawat dan salam atas junjungan nabi besar Muhammad kami kirimkan
diaman beliau telah menyeru kepada yang merasa ummat beliau untuk menuntut ilmu. Beliau
juga merupakan revolusioner sejati, dimana beliau merubah peradaban yang penuh dengan
kejahiliaan menuju peradabaan yang mahiriah,diantaranya menuntut ilmu.

Makalah yang kami sajikan bukanlah makalah yang penuh dengan kesempurnaan, Kami
berharap makalah ini bermanfaat bagi semua orng yang membaca dan membutuhkannya. ’Tiada
gading yang tak retak”, begitulah kata pepatah yang mengungkapkan bahwa di dalam makalah
inipun mungkin ada hal-hal yang perlu direvisi atau diperbaiki. Sekiranya terdapat kekurangan,
diharapkan para pembaca untuk memberikan saran yang bersifat membangun untuk
kelangsungan penyempurnaan makalah selanjutnya.

Padang, 2 April 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ i i

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Perumusan masalah ................................................................. 2
C. Tujuan ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Populasi ................................................................................... 3
B. Sampel..................................................................................... 4
C. Teknik Sampling ..................................................................... 6
BAB III KESIMPULAN............................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah populasi, sampel dan teknis sampling sering kali kita dengar, namun terkadang
istilah-istilah ini ada yang tidak dipahami betul. Oleh karena itu, tulisan ini akan membahas
mengenai populasi, sampel dan teknik sampling. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang
terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang,
tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek
atau subyek tersebut. Bahkan satu orangpun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu
orang itu mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicara, disiplin, pribadi, hobi, dan
lain-lain. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Apabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
populasi, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Oleh karena itu sampel yang akan diambil
dari populasi harus betul-betul representatif (dapat mewakili).

Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai


teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik
sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan non
probability sampling. Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Teknik ini meliputi simple random sampling, proportionate stratified random
sampling, disproportinate statified random sampling dan cluster sampling (area
sampling). Sedangkan non probability sampling adalah teknik yang tidak memberikan
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Teknik ini terdiri sampling sistematis, , sampling kuota, sampling aksidental, sampling
purposive, sampling jenuh dan snowball sampling. Menentukan ukuran sampel merupakan
bagian dari teknik sampling, dimana jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran
sampel. Jumlah sampel yang 100% mewakili populasi adalah sama dengan populasi. Makin
besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang keselahan generalisasi semakin kecil dan
sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan
generalisasi (diberlakukan umum). Terdapat dua rumus yang dapat digunakan untuk menghitung
besarnya sampel yang diperlukan dalam penelitian. Selain itu juga diberikan cara menentukan
ukuran sampel yang sangat praktis yaitu dengan menggunakan tabel dan nomogram. Tabel yang
digunakan adalah tabel Krejcie dan Nomogram Harry King. Dengan kedua cara tersebut tidak
perlu dilakukan perhitungan yang rumit. Untuk pengertian dan penjelasan lebih lanjut
mengenai probability sampling, non probability samplingserta cara menentukan ukuran sampel
akan dibahas pada tulisan khusus mengenai Teknik Pengambilan Sampling.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian populasi?
2. Apakah pengertian sampel?
3. Apakah yang dimaksud dengan teknik sampling?
C. Tujuan Pembuatan Makalah
1. Menguraikan pengertian populasi
2. Mengetahui pengertian sampel
3. Mengetahui pengertian teknik sampling
BAB II

PEMBAHASAN

A. Populasi
Kata populasi (population/universe) dalam statistika merujuk pada sekumpulan individu
dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan).
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik simpulannya. Populasi tidak hanya berupa orang, tetapi bisa juga berupa
benda yang lainnya. Misalnya populasi bank swasta di Indonesia, tanaman, rumah, alat-alat
perkantoran, dan jenis pekerjaan.
Berikut ini pengertian populasi dari para ahli:
1. Sugiyono memberikan pengertian bahwa: Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
2. Nazir mengatakan bahwa, populasi adalah berkenaan dengan data, bukan orang atau
bendanya.
3. Nawawi menyebutkan bahwa, populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin,
baik hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif daripada
karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap.
4. Riduwan dan Tita Lestari mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan dari
karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian.
5. Djarwanto menjelaskan populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau
individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan- satuan tersebut
dinamakan unit analisis, dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-benda, dst.
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa: populasi merupakan objek
atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat- syarat tertentu berkaitan
dengan masalah penelitian.
Terdapat dua jenis populasi, yaitu populasi terbatas dan populasi tak terbatas (tak
terhingga). Populasi terbatas yaitu mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif
sehingga dapat dihitung jumlahnya. Sedangkan populasi tak terbatas yaitu sumber datanya tidak
dapat di tentukan batasan-batasannya sehingga relatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk
jumlah.
Berdasarkan sifatnya populasi dapat dibedakan menjadi populasi homogen dan populasi
heterogen. Populasi homogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama
sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif.Sedangkan populasi heterogen
adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang berbeda (bervariasi)
sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Dengan demikian, dilihat dari jenisnya, populasi dapat dibedakan populasi terbatas dengan
populasi tak terbatas, sedangkan dari sifatnya, terdapat populasi homogen dan populasi
heterogen.

B. Sample
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi.
Sampel dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang mewakili secara keseluruhan
sifat dan karakter dari populasi. Sebagai gambaran sederhana sampel dibutuhkan sebagai acuan
untuk memberi gambaran sederhana seperti seseorang yang membeli rambutan. Seorang pembeli
yang pintar biasanya akan memilih secara acak (random) dari rambutan yang dijajakan untuk
menghindari adanya kecurangan yang dilakukan oleh pedagang. Rasa buah rambutan yang
dicicipi akan menjadi alat tafsiran mengenai rasa seluruh rambutan yang ada.
Sampel menurut pendapat para ahli adalah sebagai berikut:
1. Arikunto menjelaskan, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jika
kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian
sampel.
2. Nana Sudjana dan Ibrahim menyatakan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi
terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan populasi.
3. Sugiyono memberikan pengertian bahwa, sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karateristik yang dimiliki oleh populasi.
4. Soehartono menyatakan bahwa sampel merupakan suatu bagian dari populasi yang
akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya.
5. Gulo menjelaskan Sampel sering juga disebut "contoh" yaitu himpunan bagian/subset
dari suatu populasi, sampel memberikan gambaran yang benar tentang populasi.
Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan sebagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Atau sampel juga bisa disebut sebagai
bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu yang dapat mewakili
populasinya.
Sampel dalam suatu penelitian timbul disebabkan hal berikut:
1. Peneliti bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari besarnya jumlah
populasi, sehingga harus meneliti sebagian saja.
2. Penelitian bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil-hasil kepenelitiannya, dalam
arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan kepada objek, gejala, atau kejadian yang lebih
luas.

Penggunaan sampel dalam kegiatan penelitian dilakukan dengan berbagai alasan,


diantaranya:
1. Ukuran populasi
Dalam hal populasi tak terbatas (tak terhingga) berupa parameter yang jumlahnya tidak
diketahui dengan pasti, pada dasarnya bersifat konseptual. Karena itu sama sekali tidak
mungkin mengumpulkan data dari populasi seperti itu. Demikian juga dalam populasi
terbatas (terhingga) yang jumlahnya sangat besar, tidak praktis untuk mengumpulkan data
dari seluruh populasi.
2. Masalah biaya
Besar-kecilnya biaya tergantung juga dari banyak sedikitnya objek yang diselidiki.
Semakin besar jumlah objek, maka semakin besar biaya yang diperlukan, lebih-lebih bila
objek itu tersebar di wilayah yang cukup luas. Oleh karena itu, sampling ialah satu cara
untuk mengurangi biaya.
3. Masalah waktu
Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit daripada penelitian
populasi. Sehubungan dengan hal itu, apabila waktu yang tersedia terbatas, dan keimpulan
diinginkan dengan segera, maka penelitian sampel, dalam hal ini, lebih tepat.
4. Percobaan yang sifatnya merusak
Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi karena dapat merusak
atau merugikan. Misalnya, tidak mungkin mengeluarkan semua darah dari tubuh seseorang
pasien yang akan dianalisis keadaan darahnya, juga tidak mungkin mencoba seluruh neon
untuk diuji kekuatannya. Karena itu penelitian harus dilakukan hanya pada sampel.
5. Masalah ketelitian
Masalah ketelitian adalah salah satu segi yang diperlukan agar kesimpulan cukup dapat
dipertanggungjawabkan. Ketelitian, dalam hal ini meliputi pengumpulan, pencatatan, dan
analisis data. Penelitian terhadap populasi belum tentu ketelitian terselenggara. Boleh jadi
peneliti akan bosan dalam melaksanakan tugasnya. Untuk menghindarkan itu semua,
penelitian terhadap sampel memungkinkan ketelitian dalam suatu penelitian.
6. Masalah ekonomis
Pertanyaan yang harus selalu diajukan oleh seorang peneliti; apakah kegunaan dari hasil
penelitian sepadan dengan biaya, waktu dan tenaga yang telah dikeluarkan? Jika tidak,
mengapa harus dilakukan penelitian? Dengan kata lain penelitian sampel pada dasarnya
akan lebih ekonomis daripada penelitian populasi.
Jadi, Sampel digunakan jika populasi yang di teliti besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari seluruh populasi. Kendala tersebut dapat terjadi karena adanya keterbatasan biaya,
tenaga dan waktu yang di miliki peneliti. Sampel yang akan digunakan dari populasi haruslah
benar-benar dapat mewakili populasi yang diteliti. Sampel yang baik, yang kesimpulannya dapat
dikenakan pada populasi, adalah sampel yang bersifat representatif atau yang dapat
menggambarkan karakteristik populasi.

C. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik sampling adalah
cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan
dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi
agar diperoleh sampel yang representatif.
Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, random sampling dan non
random samping. Atau disebut juga probability samplingdan non probability sampling. Dan
dalam makalah ini kami batasi dengan hanya membahas Random sampling atau probability
sampling.
Random sampling atau probability samplingadalah cara pengambilan sampel yang
memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Artinya jika
elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen
tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel. Teknik ini
meliputi: simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate
stratified random sampling, dan area (cluster) sampling(sampling menurut daerah).
1. Simple Random Sampling

Dinyatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan


secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Simple random
samplingadalah teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit
sampling. Dengan demikian setiap unit sampling sebagai unsur populasi yang terpencil
memperoleh peluang yang sama untuk menjadi sampel atau untuk mewakili populasi. Cara
demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Teknik ini dapat
dipergunakan bilamana jumlah unit sampling di dalam suatu populasi tidak terlalu
besar. Misal, populasi terdiri dari 500 orang mahasiswa program S1 (unit tampling). Untuk
memperoleh sampel sebanyak 150 orang dari populasi tersebut, digunakan teknik ini, baik
dengan cara undian, ordinal, maupun tabel bilangan random.

2. Proportionate Stratified Random Sampling

Stratified random sampling biasa digunakan pada populasi yang mempunyai susunan
bertingkat atau berlapis-lapis. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur
yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai
pegawai dari berbagai latar belakang pendidikan, maka populasi pegawai itu berstrata.
Misalnya jumlah pegawai yang lulus S1 = 45, S2 = 30, STM = 800, ST = 900, SMEA = 400,
SD = 300. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut yang
diambil secara proporsional jumlah sampel.

3. Disproportionate Stratified Random Sampling


Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasinya berstrata tetapi
kurang proporsional. Misalnya pegawai dari PT tertentu mempunyai mempunyai 3 orang
lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang lulusan S1, 800 orang lulusan SMU, 700 orang
lulusan SMP, maka 3 orang lulusan S3 dan empat orang S2 itu diambil semuanya sebagai
sampel. Karena dua kelompok itu terlalu kecil bila dibandingkan denan kelompok S1, SMU
dan SMP.

4. Cluste Sampling (Area Sampling)


Teknik ini disebut juga cluster random sampling. teknik ini digunakan bilamana
populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok
individu atau cluster. Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila
objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara,
propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber
data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.
Misalnya di Indonesia terdapat 30 propinsi, dan sampelnya akan menggunakan 15
propinsi, maka pengambilan 15 propinsi itu dilakukan secara random. Tetapi perlu diingat,
karena propinsi-propinsi di Indonesia itu berstrata maka pengambilan sampelnya perlu
menggunakan stratified random sampling. Contoh lainnya, apabila penelitian dilakukan
terhadap populai pelajar SMU di suatu kota. Untuk random tidak dilakukan langsung pada
semua pelajar, tetapi pada sekolah/kelas sebagai kelompok atau cluster.
Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama
menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada
daerah itu juga dengan secara sampling.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup
dan waktu yang ditentukan. Dilihat dari jenisnya, ada populasi terbatas dan populasi tak terbatas,
sedangkan dari sifatnya, terdapat populasi homogen dan populasi heterogin.

Sampel adalah sebagai bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur
tertentu yang dapat mewakili populasinya. Sampel diambil dari populasi yang besar yang tidak
memungkinkan diambil data secara keseluruhan karena berbagai hal, seperti waktu, biaya dan
lain sebagainya.

Teknik Sampling merupakan cara pengambilan sampel. Diantara teknik sampling tersebut
ada teknik probability sampling. Yaitu suatu teknik sampling yang memberikan peluang atau
kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel, teknik ini terdiri atas: simple random sampling, proportionate stratified random
sampling, disproportionate stratified random sampling, dan area (cluster) sampling
DAFTAR PUSTAKA
Alkaf, NuraidaHalid.MetodologiPenelitianPenelitia.Ciputat: Islamic Research Publishing,
2009.
Hadi, Amirul. Metodologi Penelitian Pendidikan II. Bandung, Pustaka Setia,
1998.
Haryono.Metode penelitian pendidikan II. Bandung, PT. RemajaRosdakarya, 1998.
Mahmud. MetodePenelitianPendidikan. Bandung: CV PustakaSetia, 2011.
Margono,MetodologiPenelitianPendidikan. Jakarta, PT. RINEKA CIPTA, 2004.
Sukmadinata, Nana. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,2010.Rumus dan contoh penghitungannya dikutip dari, Radiany, Rahmady,
HM.,Disertasi, Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kualitas Pelayanan dan Dampaknya
Terhadap Keputusan untuk Memilih Jurusan Manajemen pada Perguruan Tinggi Swasta di
Kalimantan Selatan, Disertasi Pascasarjana Univ.17 Agustus 1945 Surabaya, 2004.
file:http//MADRIDISTABERBAGIILMUMakalahPopulasiDanSampel.htm

Anda mungkin juga menyukai