Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENELITIAN KUALITATIF

“POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN KUALITATIF”

Dosen Pengampu :
Dr. Adilla Kasni Astiena, MARS

Oleh Kelompok 3 :

LASTRI ANA PUTRI 1611221005


FERINA YOLLANDA 1611221003
YEN ELVINCE 1611221015
ALFAHIRA MELATI 1611221003
ALMA OKTAVIA AURY 1611222015

PRODI GIZI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Penelitian
Kualitatif.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Penelitian
Kualitatif khususnya tentang “Populasi dan sampel penelitian kualitatif”, yang
penyusun sajikan berdasarkan dari berbagai informasi dan referensi. Makalah ini
disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya mahasiswa Universitas
Andalas. Penyusun sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pengampu, penyusun meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah penyusun di masa yang akan
datang dan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Penyusun,

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB 1 : PENDAHULUAN.....................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................2

1.4 Manfaat..........................................................................................................2

BAB 2 : PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1 Pendahuluan...................................................................................................3

2.2 Pengertian Populasi Dan Sampel...................................................................3

2.2.1 Populasi...................................................................................................3

2.2.2 Sampel.....................................................................................................4

2.2.3 Teknik Pengambilan Sampel...................................................................4

2.3 Populasi dan Sampel Dalam Penelitian Kualitatif.........................................6

2.4 Ukuran Sampel...............................................................................................8

2.5 Penentuan Populasi dan Sampel (Sampling)................................................11

BAB 3 : KESIMPULAN........................................................................................13

3.1 Kesimpulan..................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................14

ii
BAB 1 :
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah populasi, sampel dan teknis sampling sering kali kita dengar, namun
terkadang istilah-istilah ini ada yang tidak dipahami betul. Oleh karena itu,
tulisan ini akan membahas mengenai populasisampel. Populasi merupakan
wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-
benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek atau
subyek tersebut. Bahkan satu orangpun dapat digunakan sebagai populasi, karena
satu orang itu mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicara, disiplin,
pribadi, hobi, dan lain-lain. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada populasi, hal ini dikarenakan adanya
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi tersebut.
Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk
populasi. Oleh karena itu sampel yang akan diambil dari populasi harus betul-
betul representatif (dapat mewakili). Dalam penelitian kuantitatif, apalagi jika
dirancang sebagai sebuah penelitian survei (survey research), keberadaan populasi
dan sampel penelitian nyaris tak dapat dihindarkan. Populasi dan sampel
merupakan sumber utama untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam
mengungkapkan fenomena atau realitas yang dijadikan fokus penelitian kita.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dibuat beberapa rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep populasi dan sampel dlm penelitian kualitatif ?

1
2. Bagaimana merancang populasi dan sampel penelitian kualitatif ?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan latar belakang serta rumusan masalah di atas, tujuan
pembuatan makalah ini, yaitu mengetahui bagaimana konsep populasi dan sampel
dlm penelitian kualitatif, bagaimana merancang populasi dan sampel penelitian
kualitatif serta memenuhi tugas kelompok mata kuliah penelitian kualitatif.

1.4 Manfaat
Dengan makalah ini, kami berharap agar mahasiswa mengetahui dan
mengaplikasikan ilmu dan informasi yang telah didapat mengenai konsep
populasi dan sampel dlm penelitian kualitatif dan merancang populasi dan sampel
penelitian kualitatif serta membantu dalam melakukan praktek penelitian kualitatif
dari pembaca

2
BAB 2 :
PEMBAHASAN
2.1 Pendahuluan
Penelitian kualitatif memiliki konsep tersendiri dalam pelaksanaan
penelitian, termasuk konsep populasi dan sampel. Populasi dan Sampel
merupakan salah satu jargon penelitian. Pada penelitian kualitatif konsep populasi
dan sampel disebut sebagai subjek penelitian atau unit analisis. Konsep subjek
penelitian berhubungan dengan apa atau siapa yang diteliti. Sedangkan dari mana
data itu diperoleh disebut unit observasi atau unit pengamatan.

2.2 Pengertian Populasi Dan Sampel


2.2.1 Populasi
Kata populasi (population), juga disebut dengan universum, universe dan
universe of discourse. Defenisi populasi yang sejalan dengan konsep kualitatif,
diantaranya adalah:
a. Gregory (Djailani, 1998 : 107) secara lebih tajam mengartikan
populasi sebagai keseluruhan objek yang relevan dengan masalah
yang diteliti.
b. Populasi adalah jumlah total dari seluruh unit atau elemen dimana
penyelidik tertarik. (Kenneth D. Bailey;85)
c. Congelosi dan Taylor (Djailani, 1998 : 107) : populasi adalah unsure
diteliti
d. Populasi dapat berupa organisme, orang atau sekelompok orang,
masyarakat, organisasi, benda, objek, peristiwa, atau laporan yang
semuanya memiliki ciri dan harus didefenisikan secara spesifik dan
tidak secara mendua. (Robert B. Burns;2000 p.83)

Berdasarkan pada beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa


populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah topik
penelitian dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah
penelitian. Berkaitan dengan subjek dan objek, berkaitan dengan “siapa” dan
“apa”. Siapa yang akan diteliti berkaitan dengan orang yang berada pada unit
penelitian atau unit analisis yang diteliti (individu, kelompok, atau organisasi).

3
Sedangkan apa yang akan diteliti merujuk pada isi, yaitu “data apa”, cakupannya
(scope) dan juga waktu.

2.2.2 Sampel
Konsep sampel dalam penelitian adalah bagian kecil dari anggota populasi
yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya
secara representatif.
Konsep sampel yang biasa digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah
sampel yang diambil dari populasi yang benar-benar representatif (mewakili),
agar apa yang akan dipelajari dari sampel tersebut kesimpulannya dapat
diberlakukan untuk populasi. Dengan meneliti secara sampel diharapkan hasil
yang telah diperoleh akan memberikan kesimpulan dan gambaran yang sesuai
dengan karakteristik populasi. Jadi, hasil kesimpulan dari penelitian sampel dapat
digeneralisasikan terhadap populasi. Oleh karena itu peneliti wajib mengerti
tentang teknik sampling, besar ukuran sampel, dan karakteristik populasi dalam
sampel.
Dalam Penelitian Kualitatif, tidak relavan bila peneliti membatasi
informan dengan menentukan besaran ukuran informan dengan menggunakan
perhitungan statisrik, karena belum tentu yang terjaring dalam perhitungan
tersebut dapat menjawab permasalahan penelitian atau bahkan terlalu banyak
orang yang tidak diperlukan turut terlibat dalam penelitian. Dengan demikian,
Penentuan sampel dihitung berdasarkan statistik proporsional yaitu sampel
sebangun dengan karakteristik populasi. Tidak relavan dengan penelitian
kualitatif.

2.2.3 Teknik Pengambilan Sampel


Pengertian dari Earl Babble (Prijana, 2005) dapat digunakan untuk
memahami sample yang cukup relavan digunakan untuk penelitian kualitatif yaitu
:”Sampling is process of selecting observations” ( Sampling adalah proses seleksi
dalam kegiatan observasi). Proses seleksi yang dimaksud di sini adalah proses
untuk mendapatkan orang, situasi, kegiatan/aktifitas, dokumen yang diperoleh
dari sejumlah orang yang dapat mengungkapkannya atau dokumen yang banyak

4
lalu dipilih berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan untuk memilih orang
bergulir sesuai permasalahan. Pada dasarnya teknik sampling ada 2 yaitu :
2.2.3.1 Probability sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan ampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate
stratified random sampling, disproportionate stratified random, sampling
area( cluster ) sampling (sampling menurut daerah).
2.2.3.2 Nonprobability sampling
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi smpel. Teknik sampel ini meliputi sampling sistematis,
kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball.
Dalam penelitian kualitatif teknik sampling yang sering digunakan adalah
purposive sampling dan snowball sampling.
a. Purposive Sampling menentukan subjek/objek sesuai tujuan. Meneliti
dengan pendekatan kualitatif biasanya sudah ditetapkan tempat yang dituju
misalnya “pengembangan model sekolah efektif di SMA Spekprosnof
Kabupaten Bandung”. Dengan menggunakan pertimbangan pribadi yang
sesuai dengan topik penelitian, peneliti memilih subjek/objek sebagai unit
analisis. Peneliti memilih unit analisis tersebut berdasarkan kebutuhannya
dan menganggap bahwa unit analisis tersebut representatif.
b. Snowball Sampling merupakan salah satu bentuk judgment sampling. Cara
pengambilan sampel dengan teknik ini dilakukan secara berantai, teknik
penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar
seperti bola salju yang sedang menggelinding semakin jauh semakin besar.
Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi
karena dengan orang pertama ini data dirasa belum lengkap, maka peneliti
mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data
yang diberikan oleh orang sebelumnya. Begitu seterusnyaa.

Lincoln dan guba (1985) mengemukakan bahwa “naturalistic sampling is,


the, very different from conventional sampling. It is based on informational, not

5
statistical, considerations. Its purpose is to maximize information, not to facilitate
generalization”. Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif sangat berbeda
dengan penentuan sampel dalam penelitian konvensional. Penentuan sampel
dalam penenlitian kualitatif tidak didasarkan pada perhitungan statistic.. sampel
yang dipilih berfungsi untuk mendapatkan informasi yang maksimum, bukan
untuk digeneralisasikan.
Jadi, penentuan sampel dalam penelitian kualitatif dilakukan saat peneliti
mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung. Caranya yaitu,
peneliti memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data
yang diperlukan, selanjutnya berdasrkan data atau informasi yang diperoleh dari
sampel sebelumnya itu, peneliti dapat menetapkan sampel lainnya yang
dipertimbangkan akan memberikan data lebih lengkap.
Dalam proses penentuan sampel seperti dijelaskan diatas, berapa besar
sampel tidak dapat ditentukan sebelumnya. Dalam hubungan ini S. Nsution (1988)
menjelaskan bahwa penentuan unit sampel dianggap telah memadai apabila telah
sampai kepada taraf “redundancy” artinya bahwa dengan menggunakan responden
selanjutnya bolehdikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru yang
berarti.
Dalam proposal penelitian kualitatif, sampel sumber data yang
dikemukakan masih bersifat sementara. Namun demikian pembuat proposal perlu
menyebutkan siapa-siapa yang kemungkinan akan digunakan sebagi sumber data.

2.3 Populasi dan Sampel Dalam Penelitian Kualitatif


Dalam penelitian kuantitatif populasi diartikan sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Sedangkan Sampel adalah sebagian dari populasi tersebut. Dalam
penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial
tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan pada populasi, tetapi
ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan
situasi sosial pada kasus yang dipelajari.

6
Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden tetapi
narasumber atau partisipan, informan, teman, guru atau konsultan dalam
penelitian. Sampel dalam peneliti kualitatif juga bukan disebut sampel statistik
tetapi sampel teoritis karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk
menghasilkan teori.
Populasi sebagai unit analisis dalam penelitian kualitatif diungkapkan oleh
Fridah (1997) sebagai berikut : “A population is a group of individualis persons,
objects, or items from which samples are taken for measurement for example a
population of presidents or professors, books or students.” Bahwa populasi adalah
sekelompok orang, objek, atau hal dari sampel yang diambil untuk mengukur,
sebagai contoh presiden, profesor, buku-buku atau para siswa.
Populasi atau sampel pada pendekatan kualitatif lebih tepat disebut sumber
data pada situasi sosial (social situation) tertentu yang menjadi subjek
penelitiannya adalah benda, hal atau orang yang padanya melekat data tentang
objek penelitian. Oleh karena itu, subjek penelitian memiliki kedudukan sentral
dalam penelitian karena data tentang gejala atau masalah yang diteliti berada pada
subjek penelitian. Foltz (1996;30) mengatakan siapa atau apa yang dipelajari
dinamakan unit of analysis. Analisis merupakan unit atau elemen yang dianalisis
atau dipelajari yang darinya ingin diketahui satu sejumlah hal.

Miles dan Humbarang (1992:47) menyatakan, sampel-sampel kualitatif


cenderung :
1. Menggunakan orang yang lebih kecil jumlahnya, (mengambil
sepenggalan kecil dari suatu keseluruhan yang lebih besar).
2. Bersifat purposif; karena proses memiliki suatu logika dan
perpaduan, sehingga suatu penarikan sampel secara acak pada
peristiwa-peristiwa atau perlakuan-perlakuan, biasannya
mengurangi jumlah hal-hal kecil yang tidak akan dapat ditafsirkan.
3. Dapat berubah ; pilihan awal seorang informan dapat berubah
kepada informan-informan baru sebagai perbandingan atau untuk
menemukan hubungan.
4. Merupakan usaha menemukan keseragamaan dan sifat umum dunia
sosial yang dilakukan terus dan berulang, dengan langkah-langkah :

7
mempertentangkan, membandingkan, mereplikasikan, menyusun
katalog, dan mengklasifikasikan suatu objek penelitian.
5. Penarikan sampel (pada kasus berganda) terkait dengan keandalan
menggeneralisasi dalam hubungannya dengan keolompok orang
yang lebih luas, peristiwa-peristiwa, latar-latar atau proses yang
berhubungan dengan masalah penelitian.

Berdasarkan sampel dapat disimpulkan bahwa penarikan sampel tidak


hanya meliputi keputusan-keputusan tentang orang-orang mana yang akan diamati
atau diwawancara, tetapi juga mengenai latar-latar, peristiwa-peristiwa, dan proses
social

2.4 Ukuran Sampel


Judul dalam penelitian kualitatif pada umumnya disusun berdasarkan
masalah yang telah ditetapkan. Dengan demikian judul penelitannya harus sudah
spesifik dan mencerminkan permasalahan dan variabel yang akan diteliti. Judul
penelitian kuantitatif digunakan sebagai pegangan peneliti untuk menetapkan
variabel yang akan diteliti, teori yang digunakan, instrumen penelitian yang
dikembangkan, teknik analisis data, serta kesimpulan.
Dalam penelitian kualitatif, karena masalah yang dibawa oleh peneliti
masih bersifat sementara, dan bersifat holistik (menyeluruh), maka judul dalam
penelitian kualitatif yang dirumuskan dalam proposal juga masih bersifat
sementara, dan akan berkembang setelah memasuki lapangan. Judul laporan
penelitian kualitatif yang baik justru berubah, atau mungkin diganti. Judul
penelitian kualitatif yang tidak berubah, berarti peneliti belum mampu. menjelajah
secara mendalam terhadap situasi sosial yang diteliti sehingga belum mampu
mengembangkan pemahaman yang luas dan mendalam terhadap situasi sosial
yang diteliti (situasi sosial = obyek yang diteliti)
Judul penelitian kualitatif tentu saja tidak harus mencerminkan
permasalahan dan variabel yang diteliti, tetapi lebih pada usaha untuk
mengungkapkan fenomena dalam situasi sosial secara luas dan mendalam, serta
menemukan hipotesis dan teori. Berikut ini diberikan beberapa contoh judul
penelitian kualitatif.

8
1. Pengembangan Model Perencanaan yang efektif, di Era Otonomi Daerah.
2. Organisasi Pemerintah yang Efektif dan Efisien pada Era Otonorni
Daerah.
3. Membangun Iklim Kerja yang Kondusif
4. Pengembangan Kepemimpinan Berbasis Budaya
5. Pengembangan Sistem Pengawasan yang Efektif
6. Makna Menjadi Pegawai Negeri Sipil bagi Masyarakat
7. Makna Pembangunan Bagi Masyarakat Miskin
8. Pengembangan Body Language yang Menarik Bagi Konsumen
Masyarakat Yogyakarta
9. Strategi Hidup Masyarakat yang Tanah dan Rumahnya Tergusur
10. Manajemen Keluarga Petani dalam Menyekolahkan Ana-anaknya
11. Model Belajar Anak yang Berprestasi
12. Profil Guru yang Efektif Mendidik Anak
13. Makna Upacara-upacara Tradisional Bagi Masyarakat Tertentu
14. Pola Perkembangkan Karir bagi Orang-orang Sukses
15. Makna Gotong royong Bagi Masyarakat Modern
16. Mengapa SDM masyarakat Indonesia Tidak Berkualitas ?
17. Mengapa Korupsi Sulit Diberantas di Indonesia ?
18. Menelusuri Pola Supply and Demand Narkoba
19. Makna Sakit Bagi Pasien
20. Pola Manajemen Pedagang yang Diduga Punya “pesugihan”
21. Pengembangan Model Pendidikan Berbasis Produksi
22. Mengapa Para Pemimpin Indonesia Gaga] Membangun Bangsa
23. Mengadili Koruptor dengan Pendekatan Ilmiah
24. Kesejahteraan Menurut Orang Miskin
25. Model Pengembangan SDM Bangsa dalam Upaya Mencapai Keunggulan
Kompetitif

Logika ukuran sampel dihubungkan dengan tujuan penelitian, masalah


penelitian, teknik pengumpulan data dan keberadaan kasus yang kaya akan
informasi. Pengetahuan dari penelitian kualitatif tergantung pada kekayaan

9
informasi dari kasus dan kemampuan analitis peneliti dibandingkan ukuran
sampel.
Petunjuk berikut digunakan oleh penelitikualitatif untuk menentukan
ukuran sampel (McMilan dan Schumacher,2001: 404).
1. Apa tujuan penelitian ? case study yang deskriptif ekspelanasi tidak
membutuhkan banyak kasus seperti yang dibutuhkan penelitian self-
contained yang tujuannya pada pemberian gambaran atau penjelasan.
Selanjutnya studi fenologikal biasanya mempunyai sedikit informan
dbandingkan jumlah yang dibutuhkan oelh teori mendasar untuk
mengahasilkan konsep.
2. Apa yang menjadi focus dari penelitian? Penelitian yang berfokus pada
proses tergantung pada lamanya proses secara natural dan sering
mempunyai sedikit partisipan, sedangkan penelitian dengan focus
wawancara dengan informan yang telah dipilih tergantung akses pada
informan tersebut.
3. Cara seperti apa yang menjadi strategi pengumpulan data ? para peneliti
kaulitatif sering membicarakan tentang hari dalam pelaksanaan penelitian,
apakah untuk observasi atau wawancara.
4. Bagaimana keberadaan informan? Beberapa kasus jarang dan sulit untuk
ditempatkan; beberapa yang lain mudah untuk diidentifikasi dan
ditempatkan.
5. Apakah informasi yang ada jadi berlebihan? Apakah menambah informasi
atau kembali kelapangan utuk mendapatkan wawasan baru ?
6. Peneliti mengumpulkan ukuran sampel yang didaptakan untuk menelaah
review dan penilaian . kebanyakan peneliti kualitatif mengajukan ukuran
sampel yang paling minimum dan kemudai melanjutkan dengan
menambahkan sampel ketika penelitian terjadi.

2.5 Penentuan Populasi dan Sampel (Sampling)


Terdapat pernyataan yang berbunyi bahwa penelitian yang ideal
adalah penelitian yang melibatkan populasi secara keseluruan. Artipenelitian
yang ideal adalah penelitian yang hasilnya dapat dikenakan kepada seluruh
populasi yang ada. Secara teoritis, pernyataan tersebut tepat dan dapat dibenarkan.
Akan tetapi dalam prakteknya, pernyataan tersebut tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Terdapat beberapa alasan situasional yang

10
menyababkan sulitnya menggunakan seluruh populasi dalam suatu penelitian
(Herdiansya,2009 dalam haris, 2010:104).
1. Populasi terlalu besar, baik dalam hal kuantitas maupun kompleksitasnya.
Sangatlah sulit menggunakan pupolasi yang kuantitas atau jumlahnya
terlalu besar karena sangat menyulitkan dan memakan waktu.
2. Terbatasnya waktu penelitian. Jika jumlah populasinya terlalu besar, maka
dipastikan waktu yang dipergunakan juga semakin panjang. Hal ini
mungkin tidakefisien juka dibandingkan dengan waktu penelitian
yang terbatas.
3. Pertimbamgan biaya. Tentu saja, populasi yang besar akan memakan biaya
yang juga besar.
4. Keterbatasan sumber daya manusia. Populasi besar membutuhkan
tenaga dan sumber daya manusia yang juga besar.
5. Beberapa alasan efisiensi lainnya.

Untuk sampel sendiri dalam penentuan penelitian kualitatif, secara garis


besar peneliti menggunakan teknik sampling tidak acak atau yang dikenal dengan
istilah non-probability sampling. Non-random sampling atau non probability
sampling merupakan metode sampling yang setiap individu atau unit dari populasi
tidak memiliki kemungkinan (non probability) yang sama untuk terpilih. Ada
pertimbangan –pertimbangan tertentu yang mendasari pemilihan sampel.
Biasanya, pertimngan –pertimngan tersebut disesuaikan dengan latar
belakang fenomena yang diangkat dan tujuan penelitian. Dalam penelitian
kualitatif, peneliti memilih teknik purposeful sampling, karena peneliti memilih
partisipanpenelitian dan lokasi penelitian dengan tujuan untuk mempelajari dan
memahami permasalahan pokok yang akan diteliti. Partisipanpenelitian dan lokasi
penelitian yang dipilihdengan teknik ini biasanya sesuai dengan tujuan penelitian.
(Haris 2010:106)
Jika ingin melakukan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik
purposeful sampling, maka terlebih dahulu peneliti harus mengidentifikasi strategi
sampling apa yang harus digunakan. Menurut (Creswell, (2008) dalam Haris
2010:106) mengemukakan ada sembilan strategi sampling dalam teknik
purposeful yang dapat dipilih.

11
Dari kesembilan itu peneliti memilih dan memutuskan untuk
menggunakan sampling dengan variasi maksimal.Salah satu karakter dari
penelitian kualitatif adalah untuk menyajikan beragam perspektif dari setiap
individu untuk menggambarkan suatu komplesitas dari fenomena yang diteliti.
Ketika seorang peneliti kualitatif hendak menampilkan dan menyajikan
serangkaian perspektif guna menggambarkan suatu kompleksitas dari apa yang
diteliti, maka strategi sampling dengan variasi maksimal (maximal variation
sampling). Sampling dengan variasi maksimal merupakan suatu teknik purposeful
samplingketika peneliti mencari sampel kasus atau individu yang memiliki
perbedaan dalam hal karakteristik atau sifat –sifat individu yang dimiliki oleh
kasus atau individu tersebut.
Dari perbedaan tersebut akan diperoleh beragam perspektif yang akan
memperkaya hasil fenomena yang diteliti.Sampling dengan variasi maksimal
merupakan teknik yang dilakukan sebelum pengumpulan data. langkah yang harus
dilakukan jika menggunakan strategi ini adalah peneliti terlabih dahulu
mengidentifikasi karakteristik yang diinginkan,
kemudian peneliti mencari individu atau partisipanpenelitian atau lokasi
yang dapat memberikan perspektif atau dimensi –dimensi yang berbeda dari
karakteristik tersebut. Dalam Buku Pendekatan Kualitatif Penelitian Perilaku
Manusia (E.Kristi Poerwandari,2005:95)
Penelitian kualitatif Sarantakos menekankan bahwa banyaknya jumlah sampel

bukan menjadi prioritas utama, untuk menjamin tingginya akurasi, validitas dan

keberhasilan dalam penelitian kualitatif.

BAB 3 :
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

12
DAFTAR PUSTAKA

Satori, Djam’an , Aan Komariah. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif.


Bandung : ALFABETA, cv,
Sugiyono . 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta Cv
http://etheses.uin-malang.ac.id/631/7/10410152%20Bab%203.pdf
diunduh pada 7 Februari 2019 pukul 23.24

13

Anda mungkin juga menyukai