Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

POPULASI DAN SAMPEL

OLEH :

ELFIRA DEVI AMALIA

BK1808086

STIKES GRAHA EDUKASI MAKASSAR

PRODI D4 KEBIDANAN KLINIK

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
rahmat dan hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Metode Penelitian Dasar yang berjudul “Populasi dan Sampel”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan,
agar dapat menyempurnakan kembali dimasa yang akan datang.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih
kepada Selaku dosen pembimbing Metodelogi Penelitian Dasar dan kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir. Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
teman-teman dan pihak yang berkepentingan.

Makassar , Januari 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i

DAFTAR ISI................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan........................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Populasi..................................................................... 3
B.     Pengertian Sampel.................................................. ……… 4
C. Cara Pengambilan Sampel atau Teknik Sampling.....................6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................ 10
B. Saran ............................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG


Dalam usaha meningkatkan suasana akademik yang maksimal dikampus,
khususnya untuk mata kuliah metode penelitian dan penulisan skripsi, serta untuk
menumbuhkan rasa pengalaman  belajar, menumbuhkan sikap, kemampuan, dan
keterampilah meneliti pada mahasiswa, Metodologi Penelitian merupakan hal
yang esensial.
Setiap mata kuliah diharapkan mampu menumbuhkan kegairahan meneliti
dan dapat memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan sikap,
kemampuan, dan keterampilan meneliti pada mahasiswa. Untuk itu, penguasaan
mahasiswa sebagai calon tenaga pengajar terhadap Metodologi Penelitian
merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dan dipelajari, dengan
penguasaan Metodologi Penelitian yang optimal, diharapkan para mahasiswa
dapat menyertakan metode-metode penelitian serta hal-hal yang berkaitan dengan
penelitian dalam bidang yang akan diajarkan nanti apabila sudah terjun sebagai
tenaga pengajar.
Dalam penelitian kuantitatif, apalagi jika dirancang sebagai sebuah
penelitian survei (survey research), keberadaan populasi dan sampel penelitian
nyaris tak dapat dihindarkan. Populasi dan sampel merupakan sumber utama
untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam mengungkapkan fenomena atau
realitas yang dijadikan fokus penelitian kita. Demi mencapai keakuratan dan
validitas data yang dihasilkan, populasi dan sampel yang dijadikan objek
penelitian harus memiliki kejelasan baik dari segi scope, ukuran, maupun
karakteristiknya. Dengan kata lain, kejelasan populasi dan ketepatan pengambilan
sampel dalam  penelitian akan menentukan validitas proses dan hasil penelitian
kita.
Dalam membantu kita memahami tentang Metodologi Penelitian, didalam
makalah ini disajikan bagian dari materi Metodologi Penelitian tersebut, yakni
tentang Sampel dan Populasi.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah yang dimaksud dengan populasi?
2.      Apakah yang dimaksud dengan sampel?
4.      Bagaimana cara pengambilan sampel atau teknik sampling?

C.    TUJUAN PENULISAN


1.      Untuk mengetahui pengertian populasi dan jenis-jenisnya.
2.      Untuk mengetahui pengertian sampel.
4.      Untuk mengetahui cara pengambilan sampel atau teknik sampling.
BAB II
PEMBAHASAN

A. POPULASI
Populasi yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan
subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik kesimpulanya.
Sementara menurut Sudjana dalam Nawawi, 2012:150. Populasi
adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun
pengukuran, kuantitatip maupun kualitatip, daripada karakteristik tertentu
mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas
Dalam metode penelitian kata populasi digunakan untuk
menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang
menjadi sasaran penelitian. Oleh karenanya, populasi
penelitian merupakan keseluruhan( universal ) dari objek  penelitian
yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara, gejala,
nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini
dapat menjadi sumber data penelitian.
Karena pengertian populasi yang dikemukakan diatas,
maka populasi menjadi amat beragam. Kalau populasi dilihat
dari penentuan sumber data, maka populasi dapat dibedakan menjadi :
Populasi terbatas dan populasi tidak terbatas
1. Populasi terbatas yaitu apabila jumlah individu atau objek dalam
populasi tersebut terbatas dalam artian dapat di hitung.
2. Populasi tidak terbatas dalam artian tidak dapat ditentukan jumlah
individu atau objek dalam populasi tersebut.
Di samping itu persoalan populasi bagi suatu penelitian harus di
bedakan ke dalam sifat  berikut ini:
1. Populasi yang bersifat homogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya
memiliki sifat yang sama, sehingga tidak perlu di persoalkan
jumlahnya secara kuantitatif. Misalnya, seorang dokter yang akan
melihat golongan darah seseorang, maka ia cukup mengambil setetes
darah saja. Dokter itu tidak perlu mengambil satu botol darah, karena
baik setetes maupun satu botol hasilnya akan sama saja.  
2. Populasi yang bersifat heterogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya
memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi, sehingga perlu di tetapkan
batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Penelitian di
bidang sosial yang objeknya manusia atau gejala-gejala dalam
kehidupan manusia menghadapi populasi yang heterogen.
Selain pembedaan-pembedaan di atas, populasi juga dapat
dibedakan anatara populasi sampling dan populasi sasaran. Misalnya,
apabila kita mengambil rumah tangga sebagai sampel, sedangkan yang di
teliti hanyalah rumah tangga yang bekerja sebagai nelayan, maka
keseluruhan rumah tangga dalam wilayah penelitian disebut populasi
sampling, sedangkan seluruh nelayan dalam wilayah penelitian disebut
populasi sasaran.

B. SAMPEL
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau
sebagaian jumlah dari karakteristik yang di miliki oleh populasi. Masalah
sampel dalam suatu penelitian timbul disebabkan hal  berikut ini:

a. Penelitian bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari


besarnya jumlah  populasi sehingga harus meneliti sebagian saja dari
populasi.
b. Penelitian bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil-hasil
kepenelitiannya, dalam arti menegakkan kesimpulan-kesimpulan
kepada objek, gejala atau kejadian yang lebih luas.

Adapun alasan-alasan penelitian dilakukan dengan


mempergunakan sampel beikut ini :
1. Ukuran populasi
Dalam hal populasi tak terbatas (tak terhingga) beruppa parameter
yang jumlahnya tidak diketahui dengan pasti, pada dasarnya bersifat
konseptual. Karena itu sama sekali tidak mungkin mengumpulkan data
dari populasi seperti itu.demikian juga dalam populasi terbatas
(terhingga) yang jumlahnya sangat besar ,tidak praktis untuk
mengumpulkan data dari populasi 50 juta murid sekolah dasar yang
tersebar diseluruh pelosok Indonesia misalnya.
2. Masalah biaya Besar-kecilnya biaya tergantung juga dari banyak
sedikitnya objek yang diselidiki. Semakin besar jumlah objek, maka
semakin besar biaya yang diperlukan, lebih-lebih  bila objek itu
tersebar diwilayah yang cukup luas. Oleh karena itu, sampling ialah
satu cara untuk mengurangi biaya.
3. Masalah waktu
Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit
daripada penelitian  populasi. Sehubungan dengan hal itu, apabila
waktu yang tersedia terbatas, dan kesimpulan diinginkan dengan
segera, maka penelitian sampel, dalam hal ini, lebih cepat.
4. Percobaan yang sifatnya merusak
Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi
karena dapat merusak atau merugikan. Misalnya, tidak mungkin
mengeluarkan semua darah dari tubuh seseorang pasien yang akan
dianalisis keadaan darahnya, juga tidak mungkin mencoba seluruh
neon untuk diuji kekuatannya. Karena itu penelitian harus dilakukan
hanya pada sampel.
5. Masalah ketelitian
Adalah salah satu segi yang diperlukan agar kesimpulan cukup dapat
dipertanggung  jawabkan. Ketelitian ,dalam hal ini, meliputi
pengumpulan, pencatatan, dan analisis data. Penelitian terhadap
populasi belum tentu ketelitian terselengar. Boleh jadi peneliti akan
menjadi bosan dlam melaksanakan tugasnya. Untuk menghindarkan itu
semua,penelitian terhadap sampel memungkinkan ketelitian dalam
suatu penelitian.
6. Masalah ekonomis
Pertanyaan yang harus selalu diajukan oleh seseorang penelitian;
apakah kegunaan dari hasil penelitian sepadan dengan biaya ,waktu,
dan tenaga yang telah dikeluarkan? Jika tidak, mengapa harus
dilakukan penelitian? Dengan kata lain penelitian sampel pada
dasarnya akan lebih ekonomis daripada penelitian populasi

Dalam penyusunan sampel perlu disusun kerangka sampling yaitu


daftar dari semua unsur sampling dalam populasi sampling, dengan syarat:
1. Harus meliputi seluruh unsur sampel.
2. Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali.
3. Harus up to date
4. B a t a s - b a t a s n y a h a r u s j e l a s
5. Harus dapat dilacak dilapangan.

C. TEKNIK SAMPLING
Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel
yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang
ada,sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi
yang ada, secara umum ada dua jenis pengambilan sampel yakni
probability sampling dan nonprobability sampling.
1. Probabillity Sampling
Probabillity Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi:
a. Simple Random Sampling
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota
sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi itu. Prosedur pengambilan sampel
dalam suatu survei biasanya dilakukan tanpa pengembalian.
b. Propotionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota
atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
c. Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah
sampel,bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
d. Cluster sampling
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan
sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas,
misalnya penduduk dari suatu negara, provinsi, atau kabupaten.
Untuk menentukan penduduk mana yang akan jadi sumber data,
maka pengambilan sampelnya  berdasarkan daerah populasi yang
telah ditetapkan. Teknik sampling daerah ini sering digunakan
melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah,
dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada
daerahn itu ceara sampling juga.
2. Nonprobability sampling 
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi  peluang/kesempatan sam bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
a. Sampling sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel
berdasarkan urutan dari anggota  populasi yang telah diberi
nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100
orang. Dari semua anggota tersebut diberi nomor urut, yaitu
nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat
dilakukan dengan nomor ganjil saja, atau kelipatan dari
bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan 5, untuk itu
maka yang diambil sebagai sampel adalah nomor1, 5, 10, 15,
20, dan seterusnya sampai 100.
b. Sampling kuota
Sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah
(kuota) yang diinginkan.
c. Sampling Insidental
Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui
itu cocok sebagai sumber data.
d. Sampling Purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan
penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber
datanya adalah orang yang ahli makanan. Sampel ini lebih
cocok digunakan pada penellitian kuantitatif.
e. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering
dilakukan bila populasi yang relative kecil, kurang dari 30
orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan
kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah
sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
f. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang
mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola
salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar.
Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua
orang tetapi dengan dua  orang ini belim merasa lengkap
terhadap data yang diberikan maka peneliti mencari orang yang
lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua
orang sebelumnya. Penelitian kualitatif banyak menggunakan
purposive dan snowball.
g. Consecutive sampling
Cara pengambilan sampel ini dilakukan dengan memilih
sampel yang memenuhi kriteria penelitian sampai kurun waktu
tertentu sehingga jumlah sampel terpenuhi.

 
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN 
Populasi yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan
subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik kesimpulanya.
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau
sebagaian jumlah dari karakteristik yang di miliki oleh populasi 
Adapun alasan penelitian menggunakan sampel adalah:
1. Ukuran populasi
2. Masalah biaya
3. Masalah waktu
4. Percobaan yang sifatnya merusak
5. Masalah ketelitian
6. Masalah ekonomis
Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang
jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data
sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi
agar diperoleh sampel yang representatif.
Teknik-teknik yang di gunakan dalam pengambilan sampel
1. Probability Sampling
2. Nonprobability Sampling

B. SARAN
Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Kami sadar makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya.
Kami minta maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan dan isi makalah
ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA

Aziz Alimul Hidayat A. 2014. Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisis
Data . Jakarta : Salemba Medika

Bungin, burhan . 2005. Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta : Kencana

Margono, S. 2004.  Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:


PT. Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai