Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“POHON KEPUTUSAN”

(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Kualitatif Pengambilan

Keputusan)

Dosen Pengampu: Roza Zelvia, M.Si

oleh:
Anisa Dwi Heliza
Elen Elsi Juniarti
Nurma Oktavia

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM(STAI)


YAYASAN PEMBANGUNAN (YASBA)
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat, hidayah,
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tak lupa
pula shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
yang telah membawa rahmat bagi seluruh alam.

Dalam dunia bisnis yang penuh dengan dinamika dan persaingan yang ketat, pengambilan
keputusan yang cerdas dan tepat waktu menjadi kunci utama bagi keberhasilan sebuah
perusahaan. Terutama di era digital ini, di mana data menjadi semakin melimpah dan
kompleks, memilih strategi yang tepat memerlukan pemahaman mendalam tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi situasi serta analisis yang cermat terhadap data yang tersedia.

Makalah ini membahas tentang salah satu metode yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan, yaitu pohon keputusan atau decision tree. Pohon keputusan adalah
alat yang efektif dalam menganalisis data dan memvisualisasikan alternatif keputusan serta
konsekuensinya secara sistematis. Dengan menggunakan struktur pohon dan algoritma
tertentu, pohon keputusan membantu para pengambil keputusan untuk menjelajahi berbagai
skenario dan memilih opsi yang paling sesuai dengan tujuan bisnis mereka.

Dalam makalah ini, kami akan membahas pengertian pohon keputusan, prosedur
pembentukannya, model pohon keputusan, serta memberikan contoh-contoh soal dalam
berbagai konteks bisnis. Kami berharap bahwa makalah ini dapat memberikan pemahaman
yang lebih mendalam tentang konsep dan aplikasi pohon keputusan, serta memberikan
wawasan yang berharga bagi para pembaca dalam mengambil keputusan yang lebih
terinformasi dan efektif di dunia bisnis yang dinamis ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
penulisan di masa mendatang.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dan mendukung kami dalam penyusunan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2

C. Tujuan.............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3

A. Pengertian Pohon Keputusan..........................................................................................3

B. Prosedur dan Tahap dalam Pembuatan Pohon Keputusan..............................................4

C. Model Pohon Keputusan.................................................................................................6

D. Contoh Soal 1..................................................................................................................6

E. Contoh Soal 2..................................................................................................................8

F. Contoh Soal 3..................................................................................................................9

BAB III PENUTUP................................................................................................................11

Kesimpulan..........................................................................................................................11

Saran.....................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, pengambilan keputusan
yang tepat dan efisien menjadi kunci kesuksesan bagi perusahaan. Salah satu metode yang
digunakan dalam proses pengambilan keputusan adalah pohon keputusan atau decision tree.
Pohon keputusan merupakan alat yang populer dalam analisis data dan pengambilan
keputusan karena kemampuannya untuk menyajikan alternatif keputusan dan konsekuensinya
secara sistematis dan mudah dipahami.

Pohon keputusan memiliki keunggulan dalam menyederhanakan proses pengambilan


keputusan yang kompleks menjadi lebih mudah dimengerti. Dengan menggunakan pohon
keputusan, pengambil keputusan dapat dengan cepat menganalisis berbagai pilihan keputusan
yang tersedia dan memahami implikasi dari setiap pilihan tersebut. Hal ini membantu
perusahaan dalam mengoptimalkan strategi bisnisnya, baik dalam konteks perekrutan
karyawan, analisis produktivitas pabrik, maupun penyelesaian konflik internal.

Dalam konteks perekrutan karyawan, pohon keputusan dapat membantu perusahaan dalam
menentukan kandidat yang paling sesuai untuk posisi tertentu berdasarkan kriteria seperti
pengalaman kerja, tingkat pendidikan, dan kemampuan komunikasi. Sementara itu, dalam
analisis produktivitas pabrik, pohon keputusan dapat memberikan panduan dalam memilih
strategi yang tepat untuk meningkatkan, mempertahankan, atau mengembangkan
produktivitas perolehan keuntungan pada pabrik, tergantung pada kondisi ekonomi dan
faktor-faktor produksi lainnya.

Selain itu, pohon keputusan juga dapat digunakan untuk menyelesaikan konflik internal di
perusahaan, seperti konflik antara manajemen, karyawan, dan supervisor terkait kebijakan
kerja fleksibel. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti tingkat kehadiran, kinerja,
dan kepuasan, pohon keputusan dapat membantu perusahaan dalam memilih pendekatan
yang paling efektif dalam menyelesaikan konflik tersebut.

Dengan demikian, penggunaan pohon keputusan dalam proses pengambilan keputusan


memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan.
Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut tentang aplikasi pohon keputusan dalam berbagai

1
konteks bisnis dapat memberikan wawasan yang berharga bagi pengambil keputusan dalam
menghadapi tantangan dan peluang di pasar yang kompetitif.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pohon Keputusan (Decision Tree)!
2. Jelaskan Prosedur dan Tahap dalam Pembuatan Pohon Keputusan
3. Jelaskan Pohon Keputusan dan Pengambilan Keputusan!
4. Jelaskan Contoh Soal 1 untuk Pohon Keputusan (Decision Tree) pada Perekrutan atau
Tidak untuk Karyawan Perusahaan!
5. Jelaskan Contoh Soal 2 untuk Pohon Keputusan (Decision Tree) pada Analisis
Meningkatkan, Mempertahankan, dan Mengembangkan Produktivitas Perolehan
Keuntungan pada Pabrik Silicagel pada Tiga Kondisi Ekonomi!
6. Jelaskan Contoh Soal 3 untuk Pohon Keputusan (Decision Tree) Pendekatan Kasus
Konflik Manajemen Perusahaan dan Karyawan Serta Supervisor!

C. Tujuan
Ingin Menjelaskan Prosedur dan Tahap dalam Pembuatan Pohon Keputusan

2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pohon Keputusan
secara umum, pohon keputusan adalah metode pengambilan keputusan yang menggambarkan
alternatif yang tersedia bagi pengambil keputusan dan kemungkinan hasilnya dalam bentuk
diagram yang memiliki cabang dan ranting seperti halnya suatu pohon. Metode ini
memungkinkan pengambil keputusan untuk memahami dan menganalisis konsekuensi dari
berbagai pilihan keputusan yang ada.

Dari pengertian lain Pohon keputusan atau decision tree merupakan metode klasifikasi yang
menjadi salah satu yang terpopuler karena mudah dipahami. Metode ini menyusun setiap opsi
keputusan menjadi bentuk yang bercabang, mirip dengan bentuk pohon, dengan banyak
cabang di bagian ranting maupun bagian akarnya. Konsep dari pohon keputusan melibatkan
cara menyajikan algoritma dengan pernyataan bersyarat, yang terdiri dari beberapa cabang
yang mewakili langkah-langkah dalam pengambilan keputusan yang mengarah pada hasil
yang menguntungkan. Pohon keputusan bekerja paling baik apabila mengikuti aturan
diagram alur dasar, di mana persegi panjang atau bujur sangkar merupakan awal pohon
tempat dimana pertanyaan ditulis, dan garis merupakan perwakilan dari cabang-cabang
pohon1.

Pohon keputusan memiliki manfaat utama dalam memecah proses pengambilan keputusan
yang kompleks menjadi lebih sederhana, sehingga pengambil keputusan dapat lebih mudah
menginterpretasikan solusi dari permasalahan. Terdapat dua jenis pohon keputusan
berdasarkan variabel target, yaitu pohon keputusan variabel kategori dan pohon keputusan
variabel kontinu.

Pengambilan keputusan merupakan proses mengumpulkan informasi, menilai alternatif,


dan menentukan pilihan akhir dengan tujuan mengambil keputusan terbaik. Proses ini
melibatkan langkah-langkah yang sistematis untuk memastikan keputusan yang diambil
sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Pengambilan keputusan yang baik memerlukan
pemahaman yang mendalam terhadap informasi yang tersedia dan evaluasi alternatif yang
mungkin.

1
Julie ,Adiana, “ Pohon Keputusan Untuk Kinerja Pegawai “, (semarang: Wahana
Komputer: 2012)
3
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman, fakta, dan wewenang dapat memberikan
keputusan yang sehat, solid, dan baik. Selain itu, pengambilan keputusan yang berdasarkan
rasionalitas cenderung bersifat objektif, logis, transparan, dan konsisten untuk
memaksimalkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu.

Tujuan utama dari pohon keputusan adalah untuk memecahkan proses pengambilan
keputusan yang kompleks menjadi lebih sederhana. Dengan menggunakan pohon keputusan,
pengambil keputusan dapat:

1. Menginterpretasikan Solusi dari Permasalahan: Pohon keputusan memungkinkan


pengambil keputusan untuk memahami dan menganalisis konsekuensi dari berbagai pilihan
keputusan yang ada. Hal ini membantu dalam memecahkan masalah dan mengambil
keputusan yang lebih terinformasi.

2. Mencari Atribut yang Memberikan Informasi Terbanyak: Tujuan utama dari membangun
pohon keputusan adalah untuk menemukan atribut yang paling banyak memberikan informasi
(information gain). Dengan demikian, pohon keputusan membantu dalam mengidentifikasi
atribut yang paling relevan dalam proses pengambilan keputusan.

3. Memecahkan Proses Pengambilan Keputusan yang Kompleks: Pohon keputusan memiliki


manfaat utama dalam memecahkan proses pengambilan keputusan yang kompleks menjadi
lebih sederhana, sehingga pengambil keputusan dapat lebih mudah menginterpretasikan
solusi dari permasalahan.

Dengan demikian, pohon keputusan bertujuan untuk menyederhanakan proses pengambilan


keputusan dan membantu pengambil keputusan dalam memahami implikasi dari berbagai
pilihan keputusan yang tersedia.

B. Prosedur dan Tahap dalam Pembuatan Pohon Keputusan


Decision tree adalah sebuah struktur pohon, dimana setiap node pohon merepresentasikan
atribut yang telah diuji, setiap cabang merupakan suatu pembagian hasil uji, dan node daun
(leaf) merepresentasikan kelompok kelas tertentu. Level node(Kotak/bagan) teratas dari
sebuah decision tree adalah node akar (root) yang biasanya berupa atribut yang paling
memiliki pengaruh terbesar pada suatu kelas tertentu. Pada umumnya decision tree
melakukan strategi pencarian secara top- down untuk solusinya. Pada proses mengklasifikasi

4
data yang tidak diketahui, nilai atribut akan diuji dengan cara melacak jalur dari node akar
(root) sampai node akhir (daun) dan kemudian akan diprediksi kelas yang dimiliki oleh suatu
data baru tertentu.

Data dalam pohon keputusan biasanya dinyatakan dalam bentuk tabel dengan atribut dan
record. Atribut menyatakan suatu parameter yang dibuat sebagai kriteria dalm pembentukan
pohon keputusan. Misalkan atribut cuaca mempunyai instance berupa cerah, berawan dan
hujan (Basuki dan Syarif, 2003). Proses pada pohon keputusan adalah mengubah bentuk data
(tabel) menjadi model pohon, mengubah model pohon menjadi rule, dan menyederhanakan
rule (Basuki dan Syarif, 2003).

Dalam membangun decision tree menggunakan algoritma ID3 atau C4.5, yang diperkenalkan
dan dikembangkan pertama kali oleh Ros Quinlan yang

merupakan singkatan dari Iteractive Dichotomiser 3 atau Induction of Decision 3. Strategi


pembentukan decision tree dengan algoritma ID3 adalah:

1. Pohon dimulai sebagai node tunggal (akar/root) yang merepresentasikan semua data.

2. Sesudah node root dibentuk, maka data pada node akar akan diukur dengan information
gain untuk dipilih atribut mana yang akan dijadikan atribut pembaginya.

3. Sebuah cabang dibentuk dari atribut yang dipilih menjadi pembagi dan data akan
didistribusikan ke dalam cabang masing-masing

4. Algoritma ini akan terus menggunakan proses yang sama atau bersifat rekursif untuk dapat
meinbentuk sebuah decision tree, ketika sebuah atribut telah dipilih menjadi node pembagi
atau cabang, maka atribut tersebut tidak diikutkan lagi dalam penghitungan nilai information
gain.

5. Proses pembagian rekursif akan berhenti jika salah satu dari kondisi di bawah ini
terpenuhi:

a) Semua data dari anak cabang telah termasuk dalam kelas yang sama.
b) Semua atribut telah dipakai, tetapi masih tersisa data dalam kelas yang berbeda.
Dalam kasus ini, diambil data yang mewakili kelas terbanyak untuk dijadikan label
kelas

5
c) Tidak terdapat data pada anak cabang yang baru. Dalam kasus ini, node daun akan
dipilih pada cabang sebelumnya dan diambil data yang mewakili mewakili kelas
terbanyak untuk dijadikan label kelas. diambil data yang

C. Model Pohon Keputusan


Pohon keputusan adalah model prediksi menggunakan struktur pohon atau struktur berhirarki
Disini setiap percabangan menyatakan kondisi yang harus dipenuhi dan tiap ujung pohon
menyatakan kelas data. Dimulai dari node root, menggunakan tes terhadap atribut dari record
yang belum ada kelasnya tersebut lalu mengikuti cabang yang sesuai dengan hasil dari tes
tersebut, yang akan membawa

kepada internal node (node yang memiliki satu cabang masuk dan dua atau lebih cabang yang
kehuur), dengan cara harus melakukan tes lagi terhadap atribut atau node daun. Record yang
kelasnya tidak diketahui kemudian diberikan kelas yang sesuai dengan kelas yang ada pada
node daun. Pada pohon keputusan setiap simpul daun menandai label kelas Proses dalam
pohon keputusan yaitu mengubah bentuk data (tabel) menjadi model pohon (tree) kemudian
mengubah model pohon tersebut menjadi aturan 2(rule)

D. Contoh Soal 1 untuk Pohon Keputusan (Decision Tree) pada


Perekrutan atau Tidak untuk Karyawan Perusahaan

Berikut adalah contoh soal dan jawaban untuk pohon keputusan dalam konteks perekrutan
karyawan perusahaan:

Soal:

Sebuah perusahaan sedang melakukan proses rekrutmen untuk posisi manajer proyek.
Terdapat sejumlah kandidat yang telah melalui tahap wawancara dan evaluasi. Berikut adalah
beberapa atribut yang dapat digunakan dalam pembuatan pohon keputusan untuk menentukan
apakah seorang kandidat akan direkrut atau tidak:

 Pengalaman kerja (dalam tahun)


 Tingkat pendidikan (S1, S2, atau S3)
 Kemampuan komunikasi (baik, cukup, atau kurang)
 Hasil tes teknis (di atas rata-rata, rata-rata, atau di bawah rata-rata)
2
Sumarni,dkk. Makalah: Pohon Keputusan(decision Tree). (Makassar: Stie YPUP: 2021)
6
Buatlah pohon keputusan yang dapat membantu perusahaan dalam menentukan apakah
seorang kandidat akan direkrut untuk posisi manajer proyek.

Jawaban:

Berikut adalah contoh pohon keputusan untuk menentukan apakah seorang kandidat akan
direkrut atau tidak berdasarkan atribut-atribut yang telah disebutkan:

Pengalaman Kerja (dalam tahun)

├── < 3 tahun: Tidak Direkrut

├── 3 - 5 tahun:

│ ├── Tingkat Pendidikan

│ │ ├── S1: Direkrut

│ │ ├── S2: Direkrut

│ │ └── S3: Tidak Direkrut

│ └── Kemampuan Komunikasi

│ ├── Baik: Direkrut

│ ├── Cukup: Direkrut

│ └── Kurang: Tidak Direkrut

└── > 5 tahun: Direkrut

Dalam pohon keputusan di atas, pertama-tama, perusahaan mempertimbangkan pengalaman


kerja kandidat. Jika pengalaman kerja kurang dari 3 tahun, kandidat tidak direkrut. Jika
pengalaman kerja antara 3 hingga 5 tahun, perusahaan melanjutkan pertimbangan ke atribut
berikutnya, yaitu tingkat pendidikan dan kemampuan komunikasi. Jika tingkat pendidikan
adalah S1 atau S2, atau jika kemampuan komunikasi baik atau cukup, kandidat direkrut.
Namun, jika tingkat pendidikan adalah S3 atau kemampuan komunikasi kurang, kandidat
tidak direkrut. Jika pengalaman kerja lebih dari 5 tahun, kandidat langsung direkrut.

Pohon keputusan ini memberikan panduan yang jelas bagi perusahaan dalam menentukan
apakah seorang kandidat akan direkrut atau tidak berdasarkan atribut-atribut yang relevan.

7
E. Contoh Soal 2 untuk Pohon Keputusan (Decision Tree) pada Analisis
Meningkatkan, Mempertahankan, dan Mengembangkan
Produktivitas Perolehan Keuntungan pada Pabrik Silicagel pada
Tiga Kondisi Ekonomi
Dalam konteks analisis meningkatkan, mempertahankan, dan mengembangkan produktivitas
perolehan keuntungan pada pabrik silicagel dalam tiga kondisi ekonomi, pohon keputusan
dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang terstruktur. Sebagai contoh, kita dapat
menggunakan beberapa atribut seperti kondisi ekonomi (baik, sedang, buruk), tingkat
produksi silicagel, dan biaya produksi.

Contoh Soal:

Misalkan sebuah pabrik silicagel ingin menganalisis keuntungan produksi dalam tiga kondisi
ekonomi: baik, sedang, dan buruk. Berdasarkan tingkat produksi silicagel dan biaya produksi,
buatlah pohon keputusan untuk menentukan strategi yang tepat dalam meningkatkan,
mempertahankan, dan mengembangkan produktivitas perolehan keuntungan pada pabrik
silicagel dalam ketiga kondisi ekonomi tersebut.

Jawaban:

Berikut adalah contoh pohon keputusan untuk analisis produktivitas perolehan keuntungan
pada pabrik silicagel dalam tiga kondisi ekonomi:

Kondisi Ekonomi

├── Baik:

│ ├── Tingkat Produksi Silicagel

│ │ ├── Tinggi: Mempertahankan dan Mengembangkan

│ │ └── Rendah: Mempertahankan

├── Sedang:

│ ├── Biaya Produksi

│ │ ├── Rendah: Meningkatkan

8
│ │ └── Tinggi: Mempertahankan

└── Buruk:

├── Tingkat Produksi Silicagel

│ ├── Tinggi: Mempertahankan

└── Biaya Produksi

├── Rendah: Meningkatkan

└── Tinggi: Memperhatikan dan Menyesuaikan

Dalam pohon keputusan di atas, berdasarkan kondisi ekonomi, tingkat produksi silicagel, dan
biaya produksi, pabrik silicagel dapat menentukan strategi yang tepat untuk meningkatkan,
mempertahankan, dan mengembangkan produktivitas perolehan keuntungan dalam setiap
kondisi ekonomi yang berbeda.

F. Contoh Soal 3 untuk Pohon Keputusan (Decision Tree) Pendekatan


Kasus Konflik Manajemen Perusahaan dan Karyawan Serta
Supervisor
Berikut adalah contoh soal dan jawaban untuk pohon keputusan (decision tree) dalam
pendekatan kasus konflik manajemen perusahaan, karyawan, dan supervisor:

Contoh Soal:

Sebuah perusahaan menghadapi konflik antara manajemen, karyawan, dan supervisor terkait
kebijakan kerja fleksibel. Berdasarkan beberapa atribut seperti tingkat kehadiran, tingkat
kinerja, dan tingkat kepuasan, buatlah pohon keputusan untuk menentukan pendekatan yang
tepat dalam menyelesaikan konflik tersebut.

Jawaban:

9
Berikut adalah pohon keputusan untuk menentukan pendekatan yang tepat dalam
menyelesaikan konflik antara manajemen, karyawan, dan supervisor terkait kebijakan kerja
fleksibel:

Tingkat Kehadiran

├── Tinggi:

│ ├── Tingkat Kinerja

│ │ ├── Tinggi: Pendekatan Kolaboratif

│ │ └── Rendah: Pendekatan Konsultatif

├── Sedang:

│ ├── Tingkat Kepuasan

│ │ ├── Tinggi: Pendekatan Kolaboratif

│ │ └── Rendah: Pendekatan Otoriter

└── Rendah: Pendekatan Otoriter

Dalam pohon keputusan di atas, berdasarkan tingkat kehadiran, tingkat kinerja, dan tingkat
kepuasan, perusahaan dapat menentukan pendekatan yang tepat dalam menyelesaikan konflik
antara manajemen, karyawan, dan supervisor terkait kebijakan kerja fleksibel. Misalnya, jika
tingkat kehadiran tinggi dan tingkat kinerja tinggi, pendekatan kolaboratif dapat dipilih.
Sedangkan jika tingkat kehadiran rendah, pendekatan otoriter dapat menjadi pilihan. Pohon
keputusan ini memberikan panduan yang jelas bagi perusahaan dalam menentukan
pendekatan yang sesuai dengan kondisi konflik yang ada.

10
BAB III PENUTUP

Kesimpulan
Pohon keputusan adalah metode pengambilan keputusan yang menggambarkan alternatif
yang tersedia bagi pengambil keputusan dan kemungkinan hasilnya dalam bentuk diagram
dengan cabang dan ranting, memungkinkan pengambil keputusan untuk memahami dan
menganalisis konsekuensi dari berbagai pilihan keputusan yang ada.

Decision tree dibangun sebagai struktur pohon di mana setiap node mewakili atribut yang
diuji, setiap cabang adalah hasil uji, dan node daun mewakili kelompok kelas tertentu.
Algoritma seperti ID3 atau C4.5 digunakan untuk membangun pohon keputusan dengan
proses pencarian top-down.

Pohon keputusan merupakan model prediksi yang menggunakan struktur pohon, di mana
setiap percabangan menyatakan kondisi yang harus dipenuhi dan tiap ujung pohon
menyatakan kelas data.

Saran
pohon keputusan adalah alat yang berguna dalam mengambil keputusan kompleks dengan
menyederhanakan proses dan memberikan panduan yang jelas berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan.

11
DAFTAR PUSTAKA
Adiana, Julie, “ Pohon Keputusan Untuk Kinerja Pegawai “, (semarang: Wahana Komputer:
2012)

Sumarni,dkk. Makalah: Pohon Keputusan(decision Tree). (Makassar: Stie YPUP: 2021)

12

Anda mungkin juga menyukai