Disusun Oleh :
Annisa Puspita Rachman (180301269)
Eka Afriyani (180301313)
Nadia Amanda Putri (180301251)
Nurni Juwita Rahayu (18030
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada
kelompok ini, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas kelompok
SIM (Sistem Informasi Mnajemen) mengenai materi pada Bab 12 tentang “Meningkatkan
Proses Pengambilan Keputusan”.
Kami menyadari bahwasannya masih terdapat kekurangan baik dari segi susunan
kalimat,penulisan dan maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan sangat rendah hati kami
menerima segala saran dan kritik dari Ibu Dosen Pengampu maupun dari pembaca lain agar kami
dapat memperbaiki makalah ini sebagaimana benarnya. Kelompok kami berharap makalah ini
dapat bermanfaat dan dapat memenuhi tugas yang diberikan kepada kami.
Kelompok Penyaji
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
a. Latar Belakang............................................................................................................
b. Rumusan Masalah......................................................................................................
c. Tujuan Makalah.............................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN dan SISTEM INFORMASI................................................
a. Nilai Bisnis yang Meningkatkan Pengambilan Keputusan............................................
b. Jenis – Jenis Keputusan.................................................................................................
c. Proses Pengambilan Keputusan.....................................................................................
d. Manajer dan Pengambilan Keputusan dalam Dunia Nyata...........................................
e. Pengambilan Keputusan secara Otomatis yang Berkecepatan Tinggi..........................
INTELEJEN BISNIS DALAM PERUSAHAAN........................................................
a. Apakah yang dimaksud dengan Intelejen Bisnis?........................................................
b. Lingkungan Intelejen Bisnis.........................................................................................
c. Kecerdasan Bisnis dan Kapabilitas Analitis.................................................................
d. Stratetgi Manajemen untuk Mengembangkan BI dan Kapabilitas BA.......................
PEMILIHAN DALAM INTELEJEN BISNIS............................................................
a. Dukungan Keputusan bagi Manajemen Operasi dan Manajemen Menengah.............
b. Dukungan Keputusan bagi Manajemen Senior : Balanced Scorecard dan Metode
Manajemen Kinerja Perusahaan...................................................................................
c. Sistem Dukungan – Keputusan Kelompok (GDSS).....................................................
BAB 3 PENUTUP
a. KESIMPULAN............................................................................................................
b. SARAN..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pengambilan keputusan?
2. Bagaimana cara pengambilan keputusan dalam organisasi?
3. Bagaimana pengambilan keputusan dalam dunia nyata?
4. Bagaimana pengambilan keputusan yang berkecepatan tinggi
5. Apakah yang dimaksud dengan intelejen?
6. Bagaimanakah dukungan keputusan bagiu manajemen Operasional dan Menengah?
c. Tujuan Makalah
Berdasarkan Latar belakang dan Rumusan Masalah yang telah diuraikan, maka tujuan
penyusunan makalah adalah sebagai berikut:
Mengetahui proses pengambilan keputusan serta cara dan asumsi pengambilan
keputusan
Mengetahui pengambilan keputusan dalam dunia nyata
Mengetahui peran keperilakuan dan gaya kognitif, serta peran informasi dalam
pengambilan keputusan
BAB 2
PEMBAHASAN
Pengambilan keputusan biasanya terbatas pada manajemen. Saat ini, karyawan yang tingkat
terendah pun bertanggung jawab atas beberapa pengambilan keputusan. Sebagaimana sistem
informasi akan membuat informasi menjadi tersedia bagi para karyawan yang tingkatannya lebih
rendah. Berikut adalah paparan mengenai apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan
yang elbih baik, bagaimana pengambilan keputusan dapat dilakukan dalam bisnis dan organisasi
lainnya.
b. Tipe Keputusan
Keputusan – keputusan diklasifikasikan menjadi keputusan terstruktur, semi terstruktur, dan
tidak terstruktur.
Keputusan Tidak Terstruktur, yaitu keputusan yang pengambil keputusan harus
memberikan pertimbangan, evaluasi, dan wawasan untuk memecahkan permasalahan.
Setiap keputusan adalah baru, penting, dan tidak rutin.
Keputusan Terstruktur, yaitu kebalikan dari keputusan tidak terstruktur. Sifatnya
berulang dan rutin, dan melibatkan prosedur yang jelas dalam menanganinya,
sehingga tidak di perlakukan seakan-akan masih baru.
Keputusan Semiterstruktur, yaitu hanya sebagian masalahnya mempunyai jawaban
yang jelas tersedia dengan prosedur yang di setujui bersama. . secara umum,
keputusan terstruktur lebih umum di jumpai pada tingkat organisasi rendah,
sedangkan masalah yang tidak terstruktur lebih umum dijumpai pada tingkat tinggi.
Peran Manajer
Para manajer memainkan peran penting dalam organisasi. Tanggung jawab mereka adalah
mengambil keputusan, membuat laporan, menghadiri rapat, hingga merencanakan pesta ulang
tahun. Kita dapat memahami fungsi manajer dan perannya dengan lebih baik dengan cara
meningkatkan perilaku manajer gaya klasik dan kontemporer.
1. Model Manajemen Klasik, menjelaskan fungsi manajerial secara formal, tetapi tidak
menunjukkan apa yang dilakukan para manajer secara terperinci saat mereka
merencanakan.memutuskan sesuatu, dan mengendalikan pekerja orang lain.
2. Model Perilaku (behaviorals model), menyatakan bahwa ketika perilaku manajer yang
sebenarnya terlihat kurang sistematis, lebih informal, kurang reflektif, lebih reaktif, dan
kurang terorganisasi dengan baik daripada model klasik yang kita percayai.
Dalam menganalisis perilaku para manajer, Henry Mintzberg menemukan bahwa terdapat 10
peran manajerial. Peran manajerial merupakan ekspektasi dari aktivitas yang harus di kerjakan
oleh para manajer di dalam suatu organisasu. Mintzberg mendapati bahwa peran manajerial ini di
bagi menjadi tiga kategori, yaitu :
Ketika kita dapat melihat bahwa sistem informasi tidak dapat membantu semua peran
manajerial.Dan dalam peran manajerial di mana ssitem informasi dapat membantu mengambil
keputusan, investasi dalam teknologi informasi tidak selalu menghasilkan hasil yang positif. Ada
tiga alasan utama: kualitas informasi, penyaringan manajemen, dan budaya organisasi.
2. Penyaringan Manajer, walaupun dengan informasi yang tepat waktu dan akurat, tetapi
beberapa manajer dapat mengambil keputusan buruk. Manajer menerima informasi
melalui berbagai tahap penyaringan yang masuk akal tentang dunia di sekitar mereka.
Manajer mempunyai perhatian yang selektif, menitikberatkan pada jenis maslah dan
pemecahan tertentu, dan mempunyai bias-bias bervariasi yang menolak informasi yang
tidak sesuai dengan konsep awalnya.
3. Politik dan Inersia Organisasional, organisasi adalah birokrasi dengan kemampuan dan
kompetensi terbatas untuk melakukan tindakan-tindakan yang bersifat menentukan.
Ketika lingkungan berubah dengan perusahaan perlu mengadopsi model bisnis baru
untuk bertahan, kekuatan yang besar dalam organisasi menolak pengambilan keputusan
untuk perubahan besar.
Saat ini, banyak keputusan yang dibuat oleh organisasi tidak dilakukan oleh para manajer,
atau manusia manapun. Misalnya, ketika Anda memasukkan queri ke mesin telusur Google,
Google harus memutuskan URL mana yang akan ditampilkan rata-rata sekitar setengah detik
(500 milidetik). Google mengindeks lebih dari 50 miliar halaman Web, meskipun tidak mencari
keseluruhan indeks untuk setiap queri yang diterimanya. Hal yang sama berlaku untuk mesin
pencari lainnya. Bursa Saham New York menghabiskan lebih dari $ 450 juta pada 2010-2011
untuk membangun platform perdagangan yang menjalankan pesanan masuk dalam waktu kurang
dari 50 mili detik. Frekuensi yang tinggi dari pedagang pada bursa saham elektronik
melaksanakan perdagangan mereka di bawah 30 milidetik.
Kelas - kelas keputusan yang sangat terstruktur dan otomatis berkembang pesat. Apakah
yang membuat jenis dari keputusan berkecepatan tinggi otomatis ini mungkin adalah algoritme
komputer yang secara tepat menentukan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan
keputusan, database yang sangat besar, prosesor berkecepatan tinggi, dan perangkat lunak yang
dioptimalkan untuk tugas tersebut. Dalam keadaan tersebut, manusia (termasuk manajer)
dihapuskan dari rantai keputusan karena mereka terlalu lamban.
Hal Ini juga berarti bahwa organisasi dalam area tersebut mengambil keputusan lebih cepat
daripada yang dapat dipantau atau dikendalikan oleh manajer. Ketidakmampuan mengendalikan
keputusan secara otomatis merupakan faktor utama dalam “Kejatuhan Sekejap” yang dialami
pasar saham A.S. pada tanggal 6 Mei 2010, ketika rata – rata industri Dow Jones turun lebih dari
600 poin dalam hitungan menit sebelum melambung akhir hari itu. Pasar saham terbebabi oleh
gelombang besar atas pesanan panenjualan yang terutama dipicu oleh program perdagangan
terkomputerisasi berkecepatan tinggi dalam beberapa detik, menyebabkan saham beberapa
perusahaan seperti Procter & Gamble menjualnya dengan harga keuntungan sedikit. Beberapa
tahun terakhir telah melihat serangkaian kerusakan serupa dalam sistem perdagangan
terkomputerisasi, termasuk satu di 1 Agustus 2012 ketika sebuah kesalahan perangkat lunak
menyebabkan Knight Capital memasuki jutaan perdagangan yang salah dalam waktu kurang dari
satu jam. Kesalahan perdagangan menciptakan gelombang tidak teratur dan menurun hampir 150
saham dan membuat Knight mengalami kerugian yang emncapai $ 440 juta.
“Intelejen Bisnis (BI)” merupakan suatu istilah yang digunakan oleh para pemasok perangkat
keras dan perangkat lunak serta para konsultan teknologi informasi untuk menggambarkan
infrastruktur bagi pergudangan, mengintegrasikan, melaporkan, dan menganalisis data yang
berasal dari lingkungan bisnis, termasuk data yang besar. Infrastruktur dasar ini mengumpulkan,
menyimpan, membersihkan, dan membuat informasi yang relevan tersedia bagi para manajer.
“Analitis Bisnis (BA)” juga merupakan istiah yang didefinisikan oleh para pemasok yang lebih
menitikberatkan pada alat banu dan teknik untuk menganalisis dan memahami data.
Jadi, kesimpulannya bahwa intelejen bisnis dan analitis bisnis adalah mengenai
mengintegrasikan semua aliran informasi yang dihasilkan oleh suatu perusahaan menjadi satu
bagian tunggal, serangkaian data keseluruhan perusahaan yang berkaitan secara logiss, dan
kemudian menggunakan pemodelan, alat bantu analisis statisti dan alat bantu penelusuran data,
untuk memahami logika dari semua data tersebut sehingga para manajer dapat mngambil
keputusan yang lebih baik.
Salah satu perusahaan yang menggunakan intelejen bisnis adalah Hallmark Cards.
Perusahaan menggunakan perangkat lunak SAS Analytic untuk meningkatkan pemahamannya
mengenai pola pembelian yang dapat mengarahkan kepada penjualan yang meningkat pada lebih
dari 3.000 gerai Hallmark Gold Crown di Amerika Serikat.
Pemasok intelejen bisnis terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak yang terjual dengan
baik terutama oleh para pemasok sistem yang besar kepada perusahaan Fortune 500 yang sangat
besar. Lima pemasok terbesar dari produk tersebut adalah :
- Oracle
- SAP
- IBM
- Microsoft
- SAS
Data dari lingkungan bisnis, bisnis harus menangani data terstruktur dan tidak terstruktur
dari berbagai sumber, termasuk data besar. Data perlu diintegrasikan dan diorganisasikan
sehingga bisa dianalisis dan digunakan oleh pengambil keputusan manusia.
Infrastruktur intelijen bisnis, landasan dasar intelijen bisnis adalah sistem basis data yang
kuat yang menangkap semua data yang relevan untuk menjalankan bisnis. Data dapat
disimpan dalam database transaksional atau digabungkan dan digabungkan ke dalam
gudang data perusahaan atau serangkaian data data yang saling terkait.
Metode dan pengguna manajerial, perangkat keras dan perangkat lunak intelijen bisnis
hanya secerdas manusia yang menggunakannya. Manajer menerapkan perintah pada
analisis data dengan menggunakan berbagai metode manajerial yang menentukan tujuan
bisnis strategis dan menentukan bagaimana kemajuan akan diukur. Ini mencakup
pendekatan manajemen kinerja bisnis dan pendekatan balanced scorecard yang berfokus
pada indikator kinerja utama dan analisis strategis industri yang berfokus pada perubahan
lingkungan bisnis secara umum, dengan perhatian khusus pada pesaing. Tanpa
pengawasan manajemen senior yang kuat, analisis bisnis dapat menghasilkan banyak
informasi, laporan, dan layar online yang berfokus pada masalah yang salah dan
mengalihkan perhatian dari masalah sebenarnya. Anda perlu ingat bahwa, sejauh ini,
hanya manusia yang bisa mengajukan pertanyaan cerdas.
Platform pengiriman-SIM, DSS, ESS, hasil dari intelijen bisnis dan analisis dikirimkan
ke manajer dan karyawan dengan berbagai cara, tergantung pada apa yang perlu
diketahui untuk melakukan pekerjaan mereka. MIS, DSS, dan ESS, yang kami
perkenalkan di Bab 2, menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada orang dan
tingkat yang berbeda dalam karyawan operasional perusahaan, manajer menengah, dan
eksekutif senior. Dulu, sistem ini tidak bisa berbagi data dan dioperasikan sebagai sistem
independen. Saat ini, satu perangkat keras dan perangkat lunak dalam bentuk paket
intelijen bisnis dan analisis dapat mengintegrasikan semua informasi ini dan
membawanya ke platform desktop atau mobile manajer.
Antarmuka pengguna, pelaku bisnis tidak lagi terikat dengan meja kerja dan desktop
mereka. Mereka sering belajar lebih cepat dari representasi data visual daripada dari
laporan kering dengan kolom dan baris informasi. Perangkat lunak analisis bisnis hari ini
menekankan teknik visual seperti dashboard dan kartu skor. Mereka juga dapat
menyampaikan laporan tentang BlackBerry, iPhone, dan perangkat genggam mobile
lainnya serta portal perusahaan Web. Perangkat lunak BA menambahkan kemampuan
untuk mengirim informasi di Twitter, Facebook, atau media sosial internal
untukmendukung pengambilan keputusan dalam pengaturan grup online daripada pada
pertemuan tatap muka.
Intelijen bisnis dan kapabilitas analisis menjanjikan untuk mengirimkan informasi dengan
tepat , hampir mendekati real-time kepada para pengambilan keputusan , dan alat bantu
analitas membantu mereka dengan cepat memahami informasi dan mengambil tindakan .
Terdapat 6 fungsionalitas analitis yang sistem BI kirimkan untuk mencapai hasil akhir
tersebut :
i. Laporan produksi
Sistem informasi geografi adalah suatu katagori khusus dari alat bantu untuk
membantu para p-engambil keputusan mengevaluasikan permasalahan yang
bmemmerlukan pengetahuan mengenai distribusi secara geografis aras orang
atau suimber daya laen nya .
Tujuan sistem pendukung eksekutif (ESS) untuk membantu manajer eksekutif tingkat C
memusatkan perhatian pada informasi kinerja yang sangat penting yang mempengaruhi
keseluruhan profitabilitas dan kesuksesan perusahaan. Ada dua bagian untuk mengembangkan
ESS. Pertama, memerlukan metodologi untuk memahami secara tepat apa itu “informasi kinerja
yang sangat penting” untuk perusahaan tertentu yang dibutuhkan eksekutif, dan kedua, perlu
mengembangkan sistem yang mampu menyampaikan informasi ini kepada orang yang tepat
secara tepat waktu. Saat ini, metodologi utama untuk memahami informasi penting yang
dibutuhkan oleh eksekutif perusahaan disebut metode balanced scorecard (Kaplan dan Norton,
2004; Kaplan dan Norton, 1992). Kartu skor seimbang adalah kerangka kerja untuk
mengoperasionalkan rencana strategis perusahaan dengan memusatkan perhatian pada hasil
terukur pada empat dimensi kinerja perusahaan: keuangan, proses bisnis, pelanggan, dan
pembelajaran dan pertumbuhan (Gambar 12.7).
Kinerja pada setiap dimensi diukur dengan menggunakan indikator kinerja utama (KPI), yang
merupakan ukuran yang diusulkan oleh manajemen senior untuk memahami seberapa baik
kinerja perusahaan sepanjang dimensi tertentu. Misalnya, satu indikator utama seberapa baik
sebuah perusahaan ritel online memenuhi target kinerja pelanggannya adalah rata-rata lama
waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan paket ke konsumen. Jika perusahaan Anda adalah
bank, satu KPI kinerja proses bisnis adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
fungsi dasar seperti membuat akun pelanggan baru. Kerangka balanced scorecard dianggap
“seimbang” karena hal ini menyebabkan manajer lebih fokus pada kinerja finansial. Dalam
pandangan ini, kinerja keuangan adalah sejarah masa lalu – akibat dari tindakan masa lalu – dan
para manajer harus berfokus pada hal-hal yang dapat mereka pengaruhi saat ini, seperti efisiensi
proses bisnis, kepuasan pelanggan, dan pelatihan karyawan.
Sistem Pendukung Keputusan Kelompok adalah sistem interaktif berbasis komputer yang
digunakan untuk memfasilitasi penyelesaian masalah tidak terstruktur oleh sekelompok
pengambilan keputusan yang bekerja sama sebagai satu kelompok. GDSS mendukung para
pengambil keputusan bertemu bersama-sama untuk mencapai keputusan secara lebih efisien dan
terutama bermanfaat dalam meningkatkan produktivitas rapat. GDSS bergantung pada komposisi
kelompoknya, tugasnya, pilihan perangkat yang mendukung rapat, dan konteks organisasional
dari rapatnya.
Karakteristik dari GDSS adalah sebagai berikut:
1. GDSS adalah sistem informasi yang dirancang secara khusus, bukan secara sederhana,
yang merupakan konfigurasi dari komponen sistem yang telah ada.
3. GDSS mudah dipelajari dan digunakan. Sistem ini mengakomodasikan pengguna dengan
berbagai tingkatan pengetahuan komputerisasi.
4. GDSS dapat dirancang untuk satu tipe masalah atau untuk beragam tingkatan kelompok
organisasi keputusan.
Kesimpulan
keputusan, yaitu tindakan memilih berbagai alternatif tindakan. Keputusan adalah tindakan
tertentu yang dipilih. Biasanya, pemecahan satu masalah akan membutuhkan beberapa
keputusan.
a. Aktivitas Intelijen
b. Aktivitas perancangan.
c. Aktivitas pemilihan.
d. Akitivitas peninjauan.