PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MAKALAH
Disusun oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga
mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi draf perjanjian agar menjadi lebih baik.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang saya miliki,
tentunya masih banyak kekurangan dalam draft perjanjian ini. Oleh karena itu saya
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
C. Tujuan ......................................................................................................... 2
A. Kesimpulan ................................................................................................ 16
B. Saran ......................................................................................................... 16
ii
DAFTAR LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan sehari-hari kita sebenarnya adalah kehidupan yang selalu bergu-
mul dengan keputusan. Keputusan merupakan kesimpulan terbaik yang diperoleh
setelah mengevaluasi berbagai alternatif. Di dalam arti tersebut, terkandung unsur
situasi dasar, peluang munculnya situasi dasar, dan aktifitas pencapaian kepu-
tusan. Lantas pertanyaannya, apakah setelah evaluasi alternatif serta merta begitu
saja hadir keputusan? Iya, secara rasional kesimpulan tersirat dalam premis-
premis sehingga hanya kepentingan perumusan saja. Walaupun berbagai literatur
yang memandang keputusan sebagai proses menampilkan tersurat kata kepu-
tusan di dalam modelnya.
Kajian tentang keputusan juga banyak berbasis metode. Basis kajian terse-
but, dipandang lebih menarik daripada domain pengambilan keputusan itu sendiri.
Berdasarkan kajian metode, keputusan terpecah menjadi empat, yaitu, metode
keputusan rasional, metode keputusan tawar menawar, metode keputusan agre-
gatif, dan metode keputusan keranjang sampah. Sehubungan dengan pendekatan
metode berbagai aliran pun dapat sesuai untuk mengkaji keputusan. Aliran-aliran
yang dimaksudkan adalah birokratik, manajemen saintifik, hubungan kemanusi-
aan, rasionalitas ekonomi, kepuasan dan analisis sistem.
B. Rumusan Masalah
Apa itu pengambilan keputusan ?
Apa saja tujuan pengambilan keputusan ?
Bagaimana proses pengambilan keputusan ?
Apa saja contoh kasus dalam pengambilan keputusan ?
Apa saja perbandingan dari beberapa jurnal dalam pengambilan kepu-
tusan ?
1
C. Tujuan
Mengetahui definisi pengambilan keputusan.
Mengetahui tujuan pengambilan keputusan.
Mengetahui bagaimana proses pengambilan keputusan.
Mengetahui contoh kasus dalam pengambilan keputusan.
Mengetahui perbandingan dari beberapa jurnal dalam pengambilan kepu-
tusan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengambilan Keputusan
Pengambilan Keputusan, merupakan suatu tindakan yang menentukan
hasil dalam memecahkan masalah dengan memilih suatu jalur tindakan di an-
tara beberapa alternatif yang ada melalui suatu proses mental dan berfikir
logis dan juga mempertimbangkan semua pilihan alternatif yang ada yang
mempunyai pengaruh negatif atau pun positif.
Pengambilan keputusan mempunyai peranan penting dalam mana-
jemen karena keputusan yang diambil oleh manajer merupakan keputusan
akhir yang harus dilaksanakan dalam organisasi-nya atau bisnis yang dijalan-
kannya. Keputusan manajer sangat penting karena menyangkut semua aspek.
Kesalahan dalam mengambil keputusan bisa merugikan organisasi, mulai dari
merusak nama baik organisasi atau perusahaan sampai pada kerugian uang.
Maka oleh sebab itu manajer harus berhati – hati dalam mengambil keputusan.
Beberapa Pengertian Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli, Sebagai
Berikut:
G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai
pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang
mungkin.
P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis ter-
hadap suatu masalah,pengumpulan fakta dan data.
Horold dan Cyril O’Donnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan kepu-
tusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu
inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak
ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi
yang telah dibuat.
Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dik-
erjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan
pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara
sejumlah alternatif.
3
Contoh kasus dalam tipe-tipe proses pengambilan keputusan : Dalam
sepanjang hidupnya manusia selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan atau al-
ternatif dan pengambilan keputusan.
Hal ini sejalan dengan teori real life choice,yang menyatakan dalam ke-
hidupan sehari-hari manusia melakukan atau membuat pilihan – pilihan di an-
tara sejumlah alternatif. Pilihan-pilihan tersebut biasanya berkaitan dengan al-
ternatif dalam penyelesaian masalah yakni upaya untuk menutup terjadinya
kesenjangan antara keadaan saat ini dan keadaan yang diinginkan. Begitu
pula dengan perusahaan. Perusahaan juga butuh mengambil keputusan-
keputusan yang nantinya akan mempengaruhi perusahaan itu ke depannya.
Dan tentunya dalam pengambilan keputusan, keputusan-keputusan ter-
sebut harus dipikirkan secara matang terlebih dahulu agar tidak merugikan
perusahaan tersebut dan pihak-pihak yang terkait. Pengambilan keputusan
secara universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai alternativ.
4
sekaligus memecahkan dua masalah atau lebih yang bersifat kontradiktif atau
bersifat tidak kontradiktif.
Masalah yang kontradiktif misalnya masalah pemenuhan kebutuhan ba-
han untuk satu periode operasi. Salah satu alternatif solusi adalah kebutuhan
tersebut dipenuhi sekaligus dalam satu kali pembelian bahan. Hal ini akan
menghemat biaya pesan karena hanya melakukan pemesanan pembelian
satu kali, dan ada kemungkinan mendapat potongan harga karena membeli
dalam jumlah banyak sekaligus. Namun demikian, solusi tersebut juga beraki-
bat biaya simpan akan menjadi tinggi karena dengan membeli dalam jumlah
besar akan menimbulkan persediaan yang besar pula. Persediaan bahan ter-
sebut memerlukan tempat penyimpanan dan pemeliharaan.
Alternatif lain adalah dengan melakukan pemesanan dalam jumlah sedi-
kit, atau dengan kata lain pemenuhan kebutuhan bahan dalam satu periode
dilakukan dengan pemesanan berulang-ulang. Akibatnya, biaya pesan men-
jadi mahal karena harus sering melakukan pemesanan pembelian. Selain itu
ada resiko kehabisan bahan sehingga terganggunya proses produksi karena
pesanan belum datang sementara persediaan bahan sudah habis. Di sisi lain,
biaya penyimpanan dan pemeliharaan bahan menjadi relatif kecil karena
jumlah bahan yang disimpan sedikit. Untuk masalah seperti ini diperlukan
pengambilan keputusan yang tujuannya bersifat ganda.
Jadi, terlepas apakah tujuannya bersifat tunggal atau ganda, yang pasti
bahwa setiap pengambilan keputusan harus memiliki tujuan. Tujuan tersebut
perlu diingat dan dijadikan pedoman dalam berproses mengambil keputusan
sehingga keputusan yang dihasilkan relevan dengan tujuan yang hendak di-
capai.
5
kegiatan memilih atau menentukan tindakan tertentu dari berbagai
alternatif tindakan yang dapat diambil. Terakhir, keempat, kegiatan
peninjauan. Tindakan yang telah dipilih kemudian dilaksanakan dan dievaluasi
Bila proses pengambilan keputusan dianalisis, maka analisis tersebut
sebenarnya tidak jauh berbeda dengan analisis proses kebijakan. Ini karena
komponen proses kebijakan juga merupakan komponen proses pengambilan
keputusan yang meliputi (1) masalah kebijakan, (2) alternatif kebijakan, (3)
tindakan kebijakan, (4) hasil kebijakan, dan (5) pola pelaksanaan kebijakan.
Antar komponen tersebut secara berurutan saling terkait dan terhubung oleh
metode. Misalnya komponen (1) dan komponen (2) terhubung oleh metode
prakiraan. Artinya untuk menyelesaikan komponen (1) diperlukan metode
prakiraan yang menghasilkan berbagai alternatif kebijakan. Dari komponen (2)
menuju komponen (3) diperlukan metode rekomendasi untuk memilih salah
satu dari berbagai alternatif kebijakan. Selanjutnya dari komponen (3) ke
komponen (4) diperlukan metode monitoring untuk memantau hasil dari
kebijakan yang dipilih. Terakhir dari komponen (4) ke komponen (5) atau
kembali ke komponen (2) diperlukan metode evaluasi. Bila evaluasi
menunjukkan bahwa hasil pelaksanaan kebijakan baik, maka komponen (5)
merupakan kesimpulan untuk menjadi pegangan di saat mengalami masalah
serupa.
6
a. Pengertian Dari Setiap Jurnal
Ada 2 jurnal yang telah dianalisa, dari jurnal Perhitungan Harga
Pokok Produksi Menggunakan Metode Variable Costing Dalam Proses
Penentuan Harga Jual Pada PT. Sari Malalugis Bitung dan jurnal
Break Even Point Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek
Pada Shmily Cupcakes.
Dari jurnal yang pertama, memiliki deskripsi bahwa Perusahaan
PT. Sari Malalugis Bitung, merupakan perusahaan swasta yang didiri-
kan pada tahun 1995 berdasarkan surat izin usaha perdagangan
(SIUP) No. 16/18.07/PB/1994. Perusahaan ini merupakan perseroan
terbatas yang bergerak di bidang industri pengolahan ikan dan
berkedudukan di Madidir Weru Lingkungan IV Kota Bitung. Tujuan did-
irikan perusahaanini bukan hanya untuk memperoleh keuntungan
tetapi juga untuk memanfaatkan ikan hasil tangkapan nelayan serta
pengusaha yang bergerak di bidang usaha penagkapan ikan yang be-
rada di Bitung, juga untuk turut mendukung ekspor non migas di Sula-
wesi Utara.
Sedangkan dari jurnal yang kedua, memiliki deskripsi bahwa pe-
rusahaan Shmily adalah usaha dagang yang bergerak dibidang pem-
buatan kue yaitu cupcakes, yang terdiri dari berbagai macam jenis rasa.
7
c. Contoh Kasus Dari Setiap Jurnal
Dari jurnal yang pertama, PT. Sari Malalugis Bitung memiliki se-
buah kasus dimana penentuan harga jual adalah keputusan mana-
jemen tentang apa yang dibebankan kepada produk dan jasa. Untuk
memaksimalkan pendapatan operasi, perusahaan harus memproduksi
danmenjual unit sebesar pendapatan dari setiap unit tambahan
melebihi biaya produksinya. Markup dalam penentuan harga jual vari-
able costing jumlah persentasenya sebesar 50% berbeda dengan
yang ditetapkan perusahaan. Berdasarkan hal tersebut ,maka dapat
terlihat bahwa harga jual masing-masing produk ikan segar beku
dengan metode yang diterapkan perusahaan rata-rata hampir
semuanya lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual menggunakan
metode variable costing.
Sedangkan dari jurnal yang kedua, Shmily Cupcakes memiliki
contoh kasus dimana Ratio contribution margin (RCM) sangat penting
dalam menentukan kebijakan bisnis, karena menunjukkan bagaimana
contribution margin akan dipengaruhi oleh total penjualan. Tahun 2013
Shmily Cupcake memiliki ratio contribution margin (RCM) 80,8 %. Hal
ini berarti bahwa Shmily Cupcake merencanakan mempertahankan
penjualan sebesar Rp. 2.160.000.000 untuk tahun 2013, manajemen
dapat menentukan contribution margin sebesar Rp. 1.745.476.000 dan
memperoleh laba sebesar Rp. 1.715.476.012.
8
Dividen,Serta Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan
Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.
Dari jurnal yang pertama, memiliki deskripsi bahwa pada PT.
Cakra Buana Megah sebagai perusahaan konstruksi yang dimana
pengadaan aktiva berpengaruh sangat signifikan pada keberhasilan
produksi perusahaan yang dimana sangat mengandung ketidakpas-
tian.Untuk itu manajemen perusahaan hatus mendapat informasi yang
tepat dan akurat, Pengambilan keputusan selalu berusaha mengum-
pulkan informasi untuk mengurangi ketidakpastian yang dihadapinya
dalam pemilihan alternatif tindakan tersebut.
Sedangkan dari jurnal yang kedua, memiliki deskripsi bahwa nilai
perusahaan merupakan nilai kini dari pendapatanmendatang, nilai
pasar kapital yang bergantung pada kemampuan menghasilkan arus
kas serta karakteristik operasional dan keuangan dari perusahaan
yang diambil alih. Nilai perusahaan juga dapat mempengaruhi persepsi
investor mengenai perusahaan karena nilai perusahaan dianggap
mencerminkan kinerja perusahaan. Nilai perusahaan yang semakin
tinggi, akan berdampak terhadap peningkatan kemakmuran yang di-
capai para pemegang saham.
9
Return On Asset dengan periode penelitian tahun 2009-2011. Kedua,
variabel endogenous yaitu: 1) kebijakan dividen adalah keputusan un-
tuk membagikan laba setelah pajak kepada pemegang saham yang
diukur dengan Dividend Payout Ratio, Dividend Yield, dan Earning Per
Share dengan periode penelitian tahun 2009-2011.
10
najer keuangan, hal itu disebabkan karena keputusan ini memiliki dam-
pak langsung pada kinerja keuangan dan struktur modal dari perus-
ahaan.
11
efektivitas, analisa rasio efesiensi, analisa rasio pertumbuhan dan an-
alisa Debt Service Coverage Ratio.
Sedangkan dari jurnal yang kedua, PT. Indosat Tbk menggunakan
metode pengambilan keputusan dengan engan menggunakan metode
asosiatif dan teknik analisis regresi linear berganda dibantu dengan
program SPSS, yang meliputi uji asumsi klasik, serta uji parsial (uji t)
dengan taraf nyata (α) = 5 persen. Berdasarkan hasil olah data, di-
peroleh bahwa Leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
keputusan Hedging, Growth opportunities dan Cash ratio berpengaruh
negatif namun tidak signifikan terhadap keputusan Hedging se-
dangkan Current ratio berpengaruh positif namun tidak signifikan.
12
4. Jurnal Pengambilan Keputusan Eksternal Jangka Panjang
13
kemakmuran pemegang saham perusahaan yang melakukan akuisisi
dalam jangka panjang tidak signifikan secara statistik.
14
tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap mana-
jemen, sikap pemberi pinjaman dan Lembaga penilai peringkat, kondisi
pasar, kondisi internal perusahaan, fleksibilitas keuangan.
Sedangkan dari jurnal yang kedua, memiliki contoh kasus dimana
krisis moneter yang melanda Asia telah menelan banyak korban
diberbagai negara Asia, khususnya Singapura, Korea Selatan, Thai-
land, Malaysia bahkan juga mengimbas ke Hongkong dan Jepang
dengan skala berbeda termasuk Indonesia. Akibatnya banyak perus-
ahaan besar dan konglomerat Indonesia yang sejak decade 90-an
awal tumbuh pesat pada saat krisis terpaksa menjual asetnya karena
beban hutang yang meningkat terus akibat depresiasi rupiah terhadap
dollar sehingga banyak yang bangkrut atau dilikuidasi. Dengan adanya
merger dan akuisisi, perusahaan dapat melanjutkan usahanya dengan
bantuan dari perusahaan yang memiliki kelebihan terutama di bidang
pendanaan perusahaan. Kegiatan merger dan akuisisi di Indonesia te-
lah berlangsung pada tahun 1970, yang dilakukan oleh bank-bank
dengan harapan agar dapat memperkuat struktur modal dan mem-
peroleh keringanan pajak. Perkembangan merger dan akuisisi tersebut
terus berlangsung sampai sekarang. Pada saat kondisi krisis, banyak
perusahaan melakukan merger dan akuisis dikarenakan mengalami
kesulitan dalam pendanaan.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengambilan keputusan mempunyai peranan penting dalam mana-
jemen karena keputusan yang diambil oleh manajer merupakan keputusan
akhir yang harus dilaksanakan dalam organisasinya atau bisnis yang dijalan-
kannya. Keputusan manajer sangat penting karena menyangkut semua
aspek. Kesalahan dalam mengambil keputusan bisa merugikan organisasi,
mulai dari merusak nama baik organisasi atau perusahaan sampai pada ke-
rugian uang. Maka oleh sebab itu manajer harus berhati–hati dalam mengam-
bil keputusan.
B. Saran
Hendaknya kita jika menjadi seseorang yang terlibat dalam suatu
organisasi/perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat dan
mengklasifikasikan keputusan itu sesuai dengan situasi dengan berbagai
pertimbangan yang telah diperhitungkan secara matang.
16
DAFTAR PUSATAKA
17
LAMPIRAN
18
2. LAMPIRAN JURNAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN INTERNAL JANGKA
PANJANG
2.1. Peranan Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Proses Pengambi-lan
Keputusan Jangka Panjang Mengenai Investasi Aktiva Tetap Pa-da PT.
Cakra Buana Megah Bitung
2.2. Jurnal jurnal Pengaruh Keputusan Investasi, Kebijakan Dividen,Serta
Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Di Bursa
Efek Indonesia
36
3. LAMPIRAN JURNAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN EKSTERNAL
JANGKA PENDEK
3.1. Jurnal Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan
Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Surakarta)
3.2. Jurnal Pengaruh Leverage, Growth Opportunities, Dan Liquidity Ter-
hadap Pengambilan Keputusan Hedging PT. Indosat Tbk
57
4. LAMPIRAN JURNAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN EKSTERNAL
JANGKA PANJANG
4.1. Jurnal Analisis Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aktiva Terhadap
Struktur Pendanaan Eksternal
4.2. Jurnal Dampak Jangka Panjang Merger Dan Akuisisi Terhadap
Pemegang Saham Di BEJ Perbandingan Akusisi Internal Dan Ekster-
nal
116