1. Karena penyelidikan yang dilakukan oleh Audit Internal tentu berhubungan dengan
manajemen perusahaan, hubungan antar karyawan merupakan salah satu faktor yang dapat
mempermudah penyeledikan manajemen perusahaan tersebut.
2. Supervisi dalam audit internal merupakan salah satu aktivitas manajerial yang berfungsi
untuk melakukan pengawasan, pengontrolan atau penyediaan atas penugasan audit agar
tujuan audit dapat dicapai dengan ekonomis, efektif dan efisien untuk memberikan
rekomendasi perbaikan kinerja auditan.
Supervisi dalam setiap tahapan audit merupakan suatu kewajiban yang disyaratkan dalam
standar audit yang berlaku dalam rangka pencapaian tujuan audit serta menjaga mutu/kulaitas
pekerjaan audit. Dalam penugasan audit, supervise bukan hanya merupakan aktivitas
manajerial berupa pengawasan saja, melainkan juga merupakan upayape ngendalian dan
penjaminan terhadap mutu hasil audit (quality control and quality assurance).
3. Hubungan kerjasama antara internal auditor dengan eksternal auditor dapat membawa
keterlibatan internal auditor dalam proses penilaian terhadap (kemungkinan) terjadinya fraud
pada area peran internal auditor yang sangat terbatas. misalnya pada level terjadinya fraud
yang melibatkan manajemen lini menengah dan atas (middle/top management). Sehingga
secara tidak langsung internal auditor akan lebih mampu berperan dalam memantau
kemungkinan terjadinya fraud pada level pembuat kebijakan. Situasi demikian ini akan
memberikan peluang bagi internal auditor untuk berperan aktif dalam pengujian integritas,
kualitas dan keandalan proses pembuatan hingga impelmentasi kebijakan yang dilakukan oleh
top manajemen.