Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN SYARIAH

Fungsi Perencanaan dan Organisasi

(Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dari Mata Kuliah Manajemen Syariah)

MAKALAH

Disusun Oleh :
KELOMPOK 2

Agum Gumilar (163402059)

Kelas B

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SILIWANGI

2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.


Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Fungsi Perencanaan dan Organisasi” dengan tepat waktu. Makalah ini di ajukan untuk
memenuhi tugas Manajemen Syariah.

Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad
SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan
umat di dunia.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah berperan dalam membantu
penyelesaian makalah ini. Terutama kepada dosen Manajemen Syariah Ibu Hj. Elis Listiana
Mulyani., S.E., M.M. yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini,dalam hal
pemberian materi.

Kami menyadari Makalah ini jauh dari kata sempurna,karena kesempurnaan hanyalah
milik Allah SWT. Maka dari itu jika dalam makalah ini ada kesalahan,kami meminta agar
pembaca dapat memberikan saran yang bersifat membangun,demi kesempurnaan makalah ini.
Atas perhatiannya di ucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Tasikmalaya, 02 September 2019

Penulis.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan Makalah .........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. ....................................................................................................................................
B. ....................................................................................................................................
C. ....................................................................................................................................
D. ....................................................................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................
B. Kritik dan Saran .........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam sebagai suatu sistem hidup yang sempurna tentu saja memiliki konsep
pemikiran tentang manajemen. Salah satu fungsi utama dalam Manajemen adalah
fungsi perencanaan. Perencanaan secara garis besar diartikan sebagai proses
mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Pada dasarnya yang dimaksud
perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa (what), siapa
(who), kapan (when), di mana (where), mengapa (why), dan bagaimana (how). Jadi
perencanaan yaitu “proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan
menentukan cakupan pencapaiannya.
Rencana dapat berupa rencana informal atau secara formal. Rencana informal
adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu
organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan
suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal adalah merencanakan
bersama anggota korporasi, artinya setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan
rencana itu. Rencana formal dibuat untuk menciptakan kesepahaman tentang apa yang
harus dilakukan.
Perencanaan adalah suatu aktivitas integratif yang berusaha memaksimumkan
efektivitas seluruhnya dari suatu organisasi sebagai suatu sistem, sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. Maka perencanaan yang baik adalah berdasarkan aturan yang
benar, sehingga syariah sangat berperan penting dalam perencanaan dan organisasi.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas,maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut :
1). Apa Pertimbangan Syariah dalam perencanaan?
2). Apa Hambatan Perencanaan?
3). Bagaimana Syariah dalam Manajemen?
4). Apa saja Unsur dan Jenis Organisasi?
5). Bagaimana Tahapan Pengorganisasian?
6). Apa Sumber Wewenang?
7). Contoh Aplikasi Perencanaan dan Pengorganisasian?
8). Referensi Al-Qur’an dan Sunnah?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1). Untuk mengetahui Pertimbangan Syariah dalam perencanaan
2). Untuk mengetahui Hambatan Perencanaan
3). Untuk mengetahui Syariah dalam Manajemen
4). Untuk mengetahui Unsur dan Jenis Organisasi
5). Untuk mengetahui Tahapan Pengorganisasian
6). Untuk mengetahui Sumber Wewenang
7). Untuk mengetahui Contoh Aplikasi Perencanaan dan Pengorganisasian
8). Untuk mengetahui Referensi Al-Qur’an dan Sunnah
9). Untuk menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata kuliah manajemen syariah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pertimbangan Syariah dalam Perencanaan

Pengambilan Keputusan Perencanaan dalam tinjauan Syari’ah


Pembuatan keputusan yaitu proses serangkaian kegiatan yang akan dilakukan
dalam penyelesaian suatu masalah. Pembuatan keputusan ini dilakukan oleh setiap
jabatan dalam organisasi. Manajer akan membantu keputusan yang berbeda dalam
situasi dan kondisi yang berbeda pula. Bentuk keputusan ini bisa berupa keputusan
yang diprogram (Programmed decisions) atau tidak, bisa juga dibedakan antara
keputusan yang dibuat di bawah kondisi kepastian, resiko dan ketidakpastian.
Keputusan terprogram yaitu keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau
prosedur yang terjadi secara rutin dan berulang-ulang. Contoh : penetapan gaji
pegawai, prosedur penerimaan pegawai baru, prosedur kenaikan jenjang kepegawaian
dan sebagainya.
Keputusan tidak terprogram (non-programmed decisions), yaitu keputusan yang
dibuat karena terjadinya masalah-masalah khusus atau tidak biasanya. Contoh :
pengalokasian berbagai sumber daya organisasi, penjualan yang merosot tajam,
pemakaian teknologi yang modern, dan lain sebagainya.
Keputusan dengan kepastian, resiko dan ketidak-pastian, ini tergantung dari beberapa
aspek yang tidak dapat diperkirakan dan dipastikan sebelumnya, seperti reaksi pesaing,
perubahan perekonomian, perubahan teknologi, perilaku konsumen dan lain
sebagainya. Oleh karena itu ini terbagi dalam tiga jenis situasi, yaitu :
Kepastian (certainty), yaitu dengan diketahuinya keaaan yang akan terjadi
diwaktu mendatang, karena tersedianya informasi yang akurat dan responsibility.
Resiko (risk), yaitu dengan diketahuinya kesempatan atau probabilitas setiap

3
kemungkinan yang akan terjadi serta hasilnya, tetapi informasi yang lengkap tidak
dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
Ketidak pastian (uncertainty), dimana manajer tidak mengetahui probabilitas
yang dimiliki serta tidak diketahuinya situasi yang akan terjadi diwaktu mendatang,
karena tidak mempunyai informasi yang dibutuhkan. Umumnya ini menyangkut
keputusan yang kritis dan paling menarik.

1. Proses Pembuatan Keputusan

a. Pemahaman dan Perumusan Masalah, Manajer harus dapat menemukan


masalah apa yang sebenarnya, dan menentukan bagian-bagian mana yang harus
dipecahkan dan bagian mana yang seharusnya dipecahkan.
b. Pengumpulan Analisa Data yang Relevan, Setelah masalahnya ditemukan,
lalu ditentukan dan dibuatkan rumusannya untuk membuat keputusan yang tepat.
c. Pengembangan Alternatif, Pengembangan alternatif memungkinkan
menolak kecenderungan membuat keputusan yang cepat agar tercapai keputusan yang
efektif.
d. Pengevaluasian terhadap alternatif yang digunakan. Menilai efektivitas dari
alternatif yang dipakai, yang diukur dengan menghubungkan tujuan dan sumber daya
organisasi dengan alternatif yang realistic serta menilai seberapa baik alternatif yang
diambil dapat membantu pemecahan masalah.
e. Pemilihan Alternatif Terbaik, Didasarkan pada informasi yang diberikan kepada
manajer dan ketidak sempurnaan kebijaksanaan yang diambil oleh manajer.
f. Implementasi Keputusan, Manajer harus menetapkan anggaran, mengadakan dan
mengalokasikan sumber daya yang diperlukan, serta memperhatikan resiko dan ketidak
puasan terhadap keputusan yang diambil. Sehingga perlu dibuat prosedur laporan
kemajuan periodic dan mempersiapkan tindakan korektif bila timbul masalah baru
dalam keputusan yang dibuat serta mempersiapkan peringatan dini atas segala
kemungkinan yang terjadi.
g. Evaluasi atas Hasil Keputusan, Implementasi yang telah diambil harus selalu
dimonitor terus-menerus, apakah berjalan lancar dan memberikan hasil yang
diharapkan.

4
2. Keterlibatan Bawahan Dalam Pembuatan Keputusan.

Keputusan dapat bersifat resmi misal dengan pembuatan kelompok, bisa juga bersifat
tidak resmi misal dengan meminta gagasan dan saran-saran. Pembuatan keputusan
yang didasarkan pada sifat formal lebih efektif karena banyak masukan-masukan
pengetahuan yang lainnya. karakteristik situasi keputusan dan gaya pembuatan
keputusan manajemen akan mempengaruhi dan menentukan apakah pembuatan
keputusan dilakukan secara kelompok atau tidak.

3. Metode Kuantitatif Dalam Pembuatan Keputusa.

Operasi organisasi semakin komplek dan mahal, sehingga semakin sulit dan penting
manajer dalam membuat rencana dan keputusan. Untuk itu diperlukan bantuan berbagai
teknik dan peralatan kuantitatif. Teknik dan peralatan kuantitatif pembuatan keputusan
dikenal dengan nama teknik management science dan operations research. Riset operasi
menggambarkan, memahami, dan memperkirakan perilaku berbagai sistem yang
komplek dalam kehidupan manusia. Tujuannya menyediakan informasi yang akurat

A. Hambatan Perencanaan
1. Tujuan yang tidak tepat
2. System kompensasi yang tidak tepat
3.Lingkungan eksternal yang kompleks dan dinamis
4.Kondisi persaingan yang semakin tajam
5.Tidak memahami organisasi yang semakin dinamis
6. Terjadi konflik internal organisasi antara manajemen dan buruh

B. Syariah dalam Manajemen

1. Pengertian manajemen

5
Manajemen menjadi sangat penting artinya dari segala aspek kehidupan. Karena itu
manajemen menjadi icon yang urgen baik secara individual maupun secara kelompok.
Para ilmuan bermacam-macam dalam mendefinisikan manajemen walaupun esensinya
bermuara para satu titik temu.
Menurut S. Mahmud Al-Hawary manajemen (Al-Idarah) ialah;
‫معرفة لها تنعرض التي والعوامل القوي ومعرفة تجنبها التي المشاكل ومعرفة تذهب أين إلى معرفة هي ااإلدارة‬
‫هناك إلى الذهاب مرحلة في ضياع وبدون وبكفاءة الباحرة والطاقم خرتك ولبا لك التصرف كيفية‬.
Artinya: manajemen adalah mengetahui kemana yang dituju, kesukaran apa yang harus
dihindari, kekuatan-kekuatan apa yang dijalankan, dan bagaimana mengemudikan
kapal anda serta anggota dengan sebaik-baiknya tanpa pemborosan waktu dalam proses
mengerjakannya.

2. Unsur-unsur manajemen
Dalam konteks Islam manajemen memiliki unsur-unsur yang tidak jauh berbeda
dengan konsep manajemen secara umum. Hal ini telah tertuang dalam Al-Qur’an dan
Al-Hadits sebagai falsafah hidup umat Islam. Unsur-unsur tersebut diantaranya;

Pertama (‫ )التخطيط‬atau Planning; yaitu perencanaan/ gambaran dari sesuatu kegiatan


yang akan datang dengan waktu, metode tertentu. Sebagaimana Nabi telah bersabda:
(‫)يتقنه أن العمل أحدكم عمل إذا يحب هللا إن‬
Artinya: Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan sesuatu
pekerjaan , dilakukan secara itqan (tepat, tearah, jelas, tuntas. (HR. Thabrani).

Dalam Al-Qur’an Allah berfirman, (‫)فارغب ربك وإلى فانصب فإذافرغت‬

Artinya: Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu
berharap. (Al-Insyirah; 7-8)

6
Kedua, (‫ )التنظيم‬atau Organization; merupakan wadah tetang fungsi setiap orang ,
hubungan kerja baik secara vertikal atau horizontal. Dalam surat Ali Imran Allah
berfirman (‫)…أعداء إذكنتم عليكم هللا نعمت والتفرقواواذكروا جميعا هللا واعتصموابحبل‬
Artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu
(masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan… (Ali Imran; 103)

Ayat di atas menunjukkan bahwa organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang


bisa diorganisir dengan baik. Maka hendaknya bersatu-padulah dalam bekerja dan
memegang kometmen untuk menggapai cita-cita dalam satu payung organisasi
dimaksud.

Ketiga, (‫ )التنسيق‬atau Coordination, upaya untuk mencapai hasil yang baik dengan
seimbang, termasuk diantara langkah-langkah bersama untuk mengaplikasikan
planning dengan mengharapkan tujuan yang diidamkan. Allah berfirman; (‫يأيهاالذين‬
‫)مبين عدو لكم إنه الشيطان خطوات تتبعوا وال كافة السلم فى أمنواادخلوا‬
Artinya; Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam
keseluruhannya, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah setan, karena setan itu
musuhmu yang nyata. (Al-Baqarah; 208)

Apabila manusia ingin mendapat predikat iman maka secara totalitas harus melebur
dengan peraturan Islam. Iman bila diumpamakan dengan manusia yang ideal dan Islam
sebagai planning dan aturan-aturan yang mengikat bagi manusia, maka tercapainya
tujuan yang mulia, memerlukan adanya kordinasi yang baik dan efektif sehingga akan
mencapai kepada tujuan ideal. Cobaan dan kendala merupakan keniscayaan, namun
dengan manusia tenggelam dalam lautan Islam (kedamaian, kerjasama dan hal-hal baik
lainnya) akan terlepas dari kendala-kendala yang siap mengancam.

Keempat, (‫ )الرقابة‬atau Controling , pengamatan dan penelitian terhadap jalannya


planning. Dalam pandangan Islam menjadi syarat mutlak bagi pimpinan untuk lebih
baik dari anggotanya, sehingga kontrol yang ia lakukan akan efektif. Allah berfirman

7
. (‫)…األرض فى وما السموات مافى يعلم هللا أن تر ألم‬
Artinya: Tidaklah kamu perhatikan bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang
ada di langit dan apa yang ada di bumi… (Al-Mujadalah; 7)

Dalam konteks ayat ini sebenarnya sangat cukup sebagai konsep kontrol yang sangat
efektif untuk diaplikasikan. Memahami dan membumikan konteks ayat ini menjadi hal
yang sangat urgen. Para pelaksana institusi akan melaksanakan tugasnya dengan
konsisten sesuai dengan sesuatu yang diembannya, bahkan lebih-lebih meningkatkan
spirit lagi karena mereka menganggap bahwa setiap tugas pertanggung jawaban yang
paling utama adalah kepada Sang Khaliq yang mengetahui segala yang diperbuat oleh
makhluk-Nya.

Kelima, (‫ )ترغيب‬atau Motivation, menggerakan kinerja semaksimal mungkin dengan


hati sukarela. Masalah yang berhubungan dengan motivasi Allah telah berfirman
(‫خيرايره ذرة مثقال يعمل فمن‬. ‫)شرايره ذرة مثقال يعمل ومن‬
Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat
dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Q.S. Az-Zalzalah; 7-8)

Dari uraian di atas merupakan bentuk anjuran Islam bagi umat manusia untuk memiliki
motivasi dalam menjalani hidup. Dengan tingginya semangat dan motivasi sebagai
modal awal dalam meraih kehidupan yang lebih cerah dan terarah. Dengan demikian
bahwa planning yang menjadi acuan utama akan dengan mudah untuk bisa
direalisasikan, karena dengan berdasarkan agama, motivasi manusia tidak sekedar
hanya tumenyelesaikan ntutan duniawi saja, tetapi juga terhadap pertanggung jawaban
ukhrawinya.

Keenam (‫ )الخالفة‬atau disebut Leading, mengatur, memimpin segala aktifitas kepada


tujuan. Dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits banyak membahas tentang kepemimpinan.
Diantaranya firman Allah SWT., dalam surat Al-An’am sebagai berikut; (‫جعلكم وهوالذي‬
‫)مااتاكم فى ليبلوكم درجات بعض فوق بعضكم ورفع األرض خالئف‬

8
Artinya; Dialah yang menetapkan kamu menjadi penguasa di muka bumi, dan
ditinggikan-Nya sebagaian kamu atas sebagian yang lain beberapa derajat, sebagai
cobaan bagimu tentang semua yang diberikannya kepadamu. (Al-An’am; 165)

Selain dalam Al-Qur’an, Al-Hadits juga banyak yan membahas tentang kepemimpinan,
diantaranya; (‫)رعيته عن مسؤل وكلكم راع كلكم‬
Artinya: Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan diminta
pertanggungjawaban mengenai orang yang kamu pimpin. (HR. Muslim)

C. Unsur dan Jenis Organisasi

Unsur-unsur Organisasi

Untuk bisa menjalankan sebuah organisasi secara optimal maka diperlukan


kelengkapan unsur dasar dalam organisasi itu sendiri.Dengan adanya kelengkapan
unsur tersebut maka organisasi dalam terlaksana dengan baik. Berikut beberapa unsur
yang harus ada dalam organisasi adalah :

 Anggota organisasi yang terdiri dari pemimpin yang mengatur organisasi secara
umum, manajer yang mengepalai unit tertentu sesuai fungsi bidang kerjanya dan
orang-orang yang bekerja di bawah manajer. Penyebutan ini biasanya disesuaikan
dengan jenis organisasinya masing-masing

 Kerja sama menjadi bagian penting dalam sebuah organisasi, dengan adanya kerja
sama yang baik maka tujuan organisasi dapat dicapai bersama-sama. Sehingga
adanya tingkatan anggota akan membantu memudahkan dalam mengatur bagian
kerja untuk menjalin kerja sama yang lebih baik

 Tujuan organisasi akan menjadi arah perjalanan organisasi tersebut dalam


menentukan kegiatan yang dilakukan nantinya

 Lingkungan seperti kondisi sosial, budaya, ekonomi dan teknologi menjadi


pendukung dalam mencapai tujuan dari organisasi yang telah ditentukan
sebelumnya

9
 Peralatan adalah sarana seperti materi, budget dan barang modal lainnya yang dapat
menjadi tempat bekerja atau berkumpulnya organisasi

 Komunikasi tentunya akan sangat mempengaruhi bagaimana setiap anggota


organisasi dapat bekerjasama dengan baik. Komunikasi yang baik akan sangat
mendukung perkembangan organisasi secara lebih optimal sesuai dengan proses
kerja yang sudah diatur sedemikian rupa

Jenis Jenis Organisasi

Organisasi ternyata memiliki beragam berdasarkan berbagai pertimbangan yaitu


sebagai berikut :

 Berdasarkan hubungan personal terbagi menjadi organisasi formal yang resmi


biasanya ada juga yang sudah memiliki badan hukum dan informal yang terbentuk
karena kesamaan minat atau pribadi atau kebutuhan suatu tujuan bersama

 Dari jumlah orang ada organisasi tunggal dengan semua tugas berasal dari satu
pimpinan dan organisasi komisi yang memiliki dewan untuk masing-masing bidang
pekerjaan

 Menurut tujuannya ada organisasi sosial yang bersifat non profit dan yang mencari
keuntungan

 Berdasarkan kehidupan di masyarakat ada jenis organisasi kesehatan, pendidikan,


pertanian dan jenis lainnya sesuai bidang yang ada di masyarakat

 Berdasarkan fungsi serta tujuan yang dilayani yaitu organisasi politik, pemelihara
seperti peduli lingkungan, integratif dan produksi secara khusus sesuai tujuannya

10
 Berdasarkan pihak yang menggunakan manfaat organisasi ada mutual benefit
organization yang dinikmati angotanya, commonwealth organization yang
dinikmati masyarakat umum, service organization dinikmati pelanggan khusus dan
bussiness akan dinikmati para konsumennya

 Dalam lalu lintas kekuasan terbagi menjadi 3 yaitu lini atau lurus yaitu kekuasaan
hanya mengalir dari pimpinan organisasi, lini atau staf pimpinan akan dibantu
dengan kepala staf yang ada di bawahnya secara langsung dan fungsional yang
fungsi di dalamnya akan dipimpin oleh orang yang sudah ahli di bidangnya

D. Tahapan Pengorganisasian

Ada 5 aspek yang harus diperhatikan dalam menyusun struktur organisasi, yaitu:

1. Kesesuaian dengan visi dan misi perusahaan


2. Beban jabatan
3. Uraian tanggung jawab kerja
4. Wilayah kerja
5. Usia dan jenis kelamin pemegang jabatan

Setelah Anda memiliki data yang sesuai terkait dengan 5 aspek tersebut, Anda dapat mulai
menyusun struktur organisasi.Namun jika Anda belum memiliki data yang lengkap, maka
Anda harus melengkapi data terlebih dahulu. Ada 5 langkah yang dapat dilakukan dalam
menyusun struktur organisasi, antara lain:

1. Melakukan identifikasi proses bisnis

11
Pada tahapan ini, Anda harus dapat melihat bagaimana visi dan misi perusahaan agar dapat
benar-benar mencapai pemahaman bagaimana proses operasional yang dilakukan oleh
perusahaan sehingga Anda dapat menentukan alur instruksi dan proses yang akan
dicantumkan pada struktur organisasi yang Anda buat.

2. Menentukan alur instruksi dan proses

Alur instruksi dan proses harus ditentukan pada struktur organisasi. Hal ini dikarenakan
agar koordinasi dalam sebuah alur kerja dapat berjalan dengan lancar. Sebagai contoh
gambaran alur instruksi dan proses adalah sebagai berikut:

Pada contoh struktur organisasi di atas, dapat tergambar secara jelas bahwa jabatan head of
HRD memegang alur pemberi instruksi kepada 3 jabatan di bawahnya, yaitu Spv GA, Spv
Rec & Dev, dan Spv Personalia. Dengan adanya struktur tersebut sudah cukup jelas jika
ada instruksi dari Head of HRD akan ditujukan pada jabatan yang mana, sehingga tidak
akan terjadi salah tafsir.

3. Menetapkan fungsi perencanaan dan fungsi eksekutor

Pada struktur organisasi harus ditentukan peran fungsi perencanaan dan fungsi
eksekutor.Mungkin Anda bisa membayangkan bagaimana jika dalam organisasi semua
hanya menjalakan fungsi sebagai perencana saja tanpa ada yang melaksanakan. Tentu saja
rencana hanya akan menjadi sebuah rencana. Begitu juga sebaliknya, jika seluruh
karyawan hanya sebagai pelaksana, maka semuanya akan melaksanakan kerjanya tanpa
memiliki tujuan dan target yang jelas. Pada contoh struktur di poin nomor 2, sudah jelas
bahwa pimpinan, yaitu Head of HRD akan mengambil fungsi sebagai perencana,
sedangkan 3 orang bawahannya akan memegang peran eksekutor. Dengan demikian,

12
fungsi kerja akan menjadi semakin terarah dan kontrol yang dilakukan juga semakin
mudah.

4. Memulai menyusun struktur

Jika Anda sudah mulai memperoleh gambaran dari setiap jabatan, sekarang saatnya
menyusun struktur.Dimulai dari struktur secara umum, hingga masuk ke bagian-bagian
departemen di perusahaan.Menyusun struktur organisasi harus memperhatikan 5 aspek
penting yang telah disebutkan dalam artikel ini.Jangan sampai ada ketidak sesuaian yang
dapat menyebabkan suasana lingkungan kerja menjadi tidak kondusif.

5. Melakukan evaluasi secara berkala

Setelah melakukan penyusunan struktur organisasi, bukan berarti tugas Anda selesai.Anda
harus tetap melakukan evaluasi secara berkala.Apakah struktur yang telah Anda susun
telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan kinerja karyawan, ataukah malah
membuat kinerja malah menjadi tidak produktiv.Lakukan evaluasi secara berkala, dan
segera lakukan diskusi dengan pihak manajemen dan lakukan perbaikan agar permasalahan
dapat segera tertangani dengan baik.

E. Sumber Wewenang

Sumber-sumber Wewenang Dalam Manajemen

1. teori wewenang formal, seseorang mempunyai wewenang karena mempunyai hak atas
suatu barang sesuai dengan peraturan undang undang hukum. dan hukum adat yang
memberikan kekuasaan atau sumber sumber kebendaan. misalnya ia mempunyai barang
maka dengan sendirinya dia mempunyai wewenang sebagai mana diatur lembaga atau
sesuai dengan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga. konsep wewenang yang
dilahirkan oleh lembaga lembaga kemasyarakatan untuk manajer sebagai perorangan
dinamakan wewenang formal.

13
2. teori penerimaan wewenang, wewenang dapat bersumber dari penerimaan oleh bawahan
atas kekuasaan yang dipegangnya, disini wewenang mempunyai hubungan secara pribadi,
bawahan menerima baik suatu keputusan yang dibuat oleh individu lainnya.

3. wewenang karena situasi, misalnya karena kejadian luar biasa dalam situasi begini orang
mengambil alih wewenang untuk menghadapinya dan dianggap wewenang karena darurat.

4. wewenang posisi, wewenang yang didapat karena posisi dalam organisasi ia mempunyai
wewenang karena menduduki posisi superior dalam organisasinya.

5. wewenang teknis , wewenang ini timbul karena kekuasaan membuat keputusan sesuai
dengan data yang diproses oleh sebuah komputer.

F. Contoh Aplikasi Perencanaan dan Pengorganisasian

Implementasi Perencanaan Syari’ah


Berikut ini adalah beberapa Implementasi syariah dalam fungsi perencanaan:
1. PerencanaanBidangSDM.
Permasalahan utama bidang SDM adalah penetapan standar perekrutan SDM.
Implementasi syariah pada bidang ini dapat berupa penetapan profesionalisme yang
harus dimiliki oleh seluruh komponen SDM perusahaan. Kriteria profesional menurut
syariah adalah harus memenuhi 3 unsur, yaitu kafa’ah (ahli di bidangnya), amanah
(bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab), memiliki etos kerja yang
tinggi(himmatul‘amal).

2. PerencanaanBidangKeuangan.
Permasalahan utama bidang keuangan adalah penetapan sumber dana dan alokasi
pengeluaran. Implementasi syariah pada bidang ini dapat berupa penetapan syarat
kehalalan dana, baik sumber masukan maupun alokasinya. Maka, tidak pernah
direncanakan, mislanya, peminjaman dana yang mengandung unsur riba, atau
pemanfaatan dana untuk menyogok pejabat.

14
3. PerencanaanBidangOperasi/produksi.
Implementasi syariah pada bidang ini berupa penetapan bahan masukan produksi dan
proses yang akan dilangsungkan. Dlam dunia pendidikan, mislanya, inpuntnya adalah
SDM Muslim dan proses pendidikannya ditetapkan dengan menggunakan kurikulum
yang Islami. Dalam Industri pangan, maka masukannya adalah bahan pangan yang
telah dipastikan kehalalannya. Sementara proses produksinya ditetapkan berlangsung
secara aman dan tidak bertentangandengansyariah.

4. PerencanaanBidangPemasaran.
Implementasi syariah pada bidang ini dapat berupa penetapan segmentasi pasar,
targeting dan positioning, juga termasuk promosi. Dalam dunia pendidikan, mislanya,
segmen yang dibidik adalah SDM muslim. Target yang ingin dicapai adalah output
didik (SDM) yang profesional. Sedangkan posisi yang ditetapkan adalah lembaga yang
memiliki unique position sebagai lembaga pendidikan manajemen syariah. Dalam
promosi tidak melakukan kebohongan, penipuan ataupun penggunaan wanita tanpa
menutup aurat

G. Referensi Al-Qur’an dan Sunnah

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Kritik dan Saran


Dengan tersusunnya makalah ini dan terpenuhilah tugas penulis dalam rangka menambah
nilai tugas khususnya mata kuliah “Manajemen Syariah” ini. Penulis menyadari bahwa
dalam makalah yang telah disusun ini masih belum sempurna dan masih banyak
kekurangan-kekurangan. Dan tak lupa pula penulis berterima kasih kepada Bapak/Ibu
dosen mata kuliah Manajemen Syariah atas bimbingan dan keikhlasannya dalam
membimbing kami serta pihak-pihak yang telah membantu penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan-kekurangan yang perlu
ditambahkan. Oleh sebab itu penulis mengharap kritik dan saran atas kekurangan dan

16
kekeliruan yang tidak penulis sadari demi kesempurnaannya. Semoga makalah ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Erwan. (2014). Fungsi Perencanaan. [Online]. Tersedia:


http://erwanone345.blogspot.com/2014/11/bab-i-pendahuluan-a.html [ 02 September 2019]

Putri, Rhowinda. (2017). Hambatan dalam Perencanaan. [Online]. Tersedia:


http://rhowindaputri.blogspot.com/2017/11/hambatan-dalam-perencanaan-dan-cara.html
[ 02 September 2019]

Salamadian. _____. Pengertian Organisasi. [Online]. Tersedia:


https://salamadian.com/pengertian-organisasi-adalah/ [ 02 September 2019]

_________. (2017). Pengertian,Unsur,Ciri, Jenis, dan Fungsi Organisasi. [Online].


Tersedia: https://www.ilmudasar.com/2017/04/Pengertian-Unsur-Ciri-Jenis-dan-Fungsi-
Organisasi-adalah.html [ 02 September 2019]

__________. ____. Penyusunan Struktur Organisasi. [Online]. Tersedia:


http://www.software-payroll.com/penyusunan-struktur-organisasi/ [ 02 September 2019]

_______. (2019). Menyusun Struktur Organisasi. [Online]. Tersedia:


https://www.diedit.com/menyusun-struktur-organisasi/ [ 02 September 2019]

17
_______. (2016). Sumber – Sumber Wewenang dalam Manajemen. [Online]. Tersedia:
https://manajemen-dasar.blogspot.com/2016/05/sumber-sumber-wewenang-dalam-
manajemen.html [ 02 September 2019]

_______. (2008). Manajemen dalam perspektif Islam. [Online]. Tersedia:


https://hefniy.wordpress.com/2008/10/06/manajemen-dalam-perspektif-islam/
[ 02 September 2019]

18

Anda mungkin juga menyukai