Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF


SUMBER DATA ( POPULASI DAN SAMPEL )
Dosen Pengampu : Nopita Sari, M.pd.

Disusun oleh kelompok 5 :

Yumita Sari 12001219

Roza Wulandari 12001089

Fitri Nurhaliza 12001202

Dina Oktavira 12001221

Muhammadiah 11818300

Kautsar Nabil 11901197

SEMESTER 6
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Agung atas kucuran rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah sebagai penunjang mata kuliah Metodologi Penelitian
Kuantitatif. Shalawat dan salam juga kami persembahkan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW yang melalui syariat beliaulah kita semua mengenal Allah ‘AzzaWaJalla.
Adapun makalah ini mengangkat sebuah judul SUMBER DATA ( POPULASI DAN
SAMPEL ) Tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah
Metode Penelitian Kuantitatif. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada. Ibu Nopita Sari M.pd. selaku dosen mata kuliah
Metodologi Penelitian Kualitatif yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah
membagikan sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 16 Mei 2023

Kelompok 5

II
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................................... III


BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................................................ 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3
A. Sumber data ................................................................................................................................ 3
1. Pengertian Sumber data .......................................................................................................... 3
2. jenis-jenis sumber data ............................................................................................................ 3

B. Pengertian Populasi ..................................................................................................................... 4


C. Sampel......................................................................................................................................... 5
1. Pengertian Sampel .................................................................................................................. 5
2. Menentukan Ukuran sampel ................................................................................................... 5
3. Teknik Pengambilan Sampel .................................................................................................. 7
BAB III................................................................................................................................................. 11
PENUTUP............................................................................................................................................ 11
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 11
B. Saran ......................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 12

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber data, dalam konteks penelitian atau analisis statistik, merujuk pada sumber
informasi yang digunakan untuk mengumpulkan data. Terdapat dua konsep penting terkait
dengan sumber data tersebut, yaitu populasi dan sampel.

Populasi merujuk pada keseluruhan kelompok individu, objek, atau peristiwa yang
ingin dipelajari atau dijelaskan dalam konteks penelitian atau analisis. Populasi dapat
berupa populasi manusia, populasi hewan, populasi perusahaan, atau populasi objek
lainnya yang relevan dengan pertanyaan penelitian yang diajukan. Contohnya, jika kita
ingin melakukan penelitian tentang preferensi belanja konsumen di suatu kota, populasi
yang ingin kita pelajari adalah seluruh populasi konsumen di kota tersebut.

Sampel merupakan subset atau bagian yang diambil dari populasi yang lebih besar.
Sampel dipilih agar dapat mewakili populasi secara keseluruhan, sehingga dapat diambil
kesimpulan atau generalisasi tentang populasi berdasarkan analisis data sampel tersebut.
Pengambilan sampel sering dilakukan karena terbatasnya sumber daya, waktu, atau biaya
yang diperlukan untuk mengumpulkan data dari seluruh populasi. Dalam contoh
sebelumnya, kita dapat memilih sekelompok konsumen secara acak dari populasi
konsumen di kota tersebut untuk mewakili seluruh populasi konsumen.

Pemilihan sampel yang baik sangat penting untuk memastikan hasil analisis yang dapat
diandalkan dan generalisasi yang tepat ke populasi yang lebih besar. Teknik pengambilan
sampel yang umum digunakan antara lain adalah pengambilan sampel acak sederhana
(simple random sampling), pengambilan sampel berstratifikasi (stratified sampling), atau
pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu (purposive sampling).

Dalam penelitian yang berkualitas, penting untuk menjelaskan secara jelas latar
belakang sumber data yang digunakan, termasuk populasi yang ingin diteliti dan metode
pengambilan sampel yang digunakan. Hal ini membantu para pembaca atau penerima hasil
penelitian untuk memahami batasan dan generalisabilitas temuan penelitian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sumber data, populasi dan sampel

2. bagaimana menentukan ukuran sampel

3. apa saja teknik dalam pengambilan sampel


C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sumber data, populasi dan sampel
2. Untuk mengetahui cara menentukan ukuran sampel
3. Untuk mengetahui teknik dalam pengambilan sampel

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sumber data
1. Pengertian Sumber data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh. Apabila
peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka
sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab
pertanyaanpertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis ataupun lisan. Apabila peneliti
menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau
proses sesuatu. Peneliti yang mengamati tumbuhnya padi, maka sumber datanya adalah
padi, sedangkan objek penelitiannya adalah pertumbuhan jagung. Apabila peneliti
menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatan yang menjadi sumber data,
sedangkan isi catatan adalah objek penelitian atau variabel penelitian.

Klasifikasi sumber data, dilihat dari subjek di mana data menempel, yang disingkat
dengan 3 P, yaitu :

a. Person: Jika sumber data berupa orang. Person yaitu sumber data yang bisa
memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis
melalui angket.
b. Place: Jika sumber data berupa tempat. Place yaitu sumber data yang menyajikan
tampilan berupa keadaan diam dan bergerak. Diam, misalnya ruangan,
kelengkapan alat, wujud benda , warna dan lain-lain. Bergerak, misalnya: aktivitas,
kinerja, laju kendaraan dan lain-lain. Pada umumnya tampilan diam dan gerak
merupakan objek untuk penggunaan metode observasi.
c. Paper: Jika sumber data berupa symbol. Paper merupakan sumber data yang
menyajikan tandatanda berupa huruf, angka, gambar, atau symbol symbol lain.
Pengertian paper bukan terbatas hanya pada kertas, tapi juga dapat berwujud batu,
kayu, tulang, daun lontar dan sebagainya, yang cocok untuk penggunaan metode
dokumentas

2. Jenis-jenis sumber data


a. Data Primer

Data Primer ialah jenis dan sumber data penelitian yang di peroleh secara
langsung dari sumber pertama (tidak melalui perantara),baik individu maupun
kelompok. Jadi data yang di dapatkan secara langsung.Data primer secara khusus
di lakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penulis mengumpulkan data
primer dengan metode survey dan juga metode observasi. Metode survey ialah
metode yang pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan
tertulis.Penulis melakukan wawancara kepada pemilik usaha woodshouse untuk
mendapatkan data atau informasi yang di butuhkan. Kemudian penulis juga

3
melakukan pengumpulan data dengan metode observasi. Metode observasi ialah
metode pengumpulan data primer dengan melakukan pengamatan terhadap
aktivitas dan kejadian tertentu yang terjadi. Jadi penulis datang ke tempat usaha
woodshouse untuk mengamati aktivitas yang terjadi pada usaha tersebut untuk
mendapatkan data atau informasi yang sesuai dengan apa yang di lihat dan sesuai
dengan kenyataannya.

b. Data Sekunder

Data Sekunder merupakan sumber data suatu penelitian yang di peroleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara (di peroleh atau dicatat oleh pihak
lain). Data sekunder itu berupa bukti,catatan atau laporan historis yang telah
tersusun dalam arsip atau data dokumenter. Penulis mendapatkan data sekunder ini
dengan cara melakukan permohonan ijin yang bertujuan untuk meminjam bukti-
bukti transaksi pada usaha woodshouse dan buku yang di gunakan untuk
pencatatan transaksi setiap harinya.

B. Pengertian Populasi
Populasi adalah sekumpulan elemen-elemen yang lengkap (misal: orang, institusi,
pekerjaan) yang paling sedikit memiliki satu karakteristik yang sama. Misalnya: kader
posyandu di wilayah kerja Puskesmas Duri Kepa. Populasi dapat diturunkan ke dalam sub-
sub divisi berdasarkan satu atau lebih spesifikasi, yang disebut dengan strata populasi
(population stratum). Misalnya kader Posyandu Puskesmas Duri Kepa yang berusia di atas
30 tahun (Williamson, 2018). opulasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Definisi lain
menyebut populasi adalah seluruh kelompok orang atau obyek yang menarik perhatian
peneliti. Pengertian menarik perhatian di sini adalah sesuai dengan kriteria yang peneliti
tentukan dalam penelitian (Brink, 2009). Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen
yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi
atau disebut studi populasi, atau juga studi sensus. Contoh, Semua orang yang terdaftar
dalam angkatan laut hari tertentu, Semua mahasiswa yang terdaftar mengambil suatu mata
kuliah tertentu.

Dilihat dari jumlahnya, maka populasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Jumlah terhingga, Artinya jumlah anggota (elemen) populasi dapat dihitung atau
jumlahnya tertentu. Misal, ingin mengetahui prestasi mahasiswa UMB yang aktif pada
tahun 2003. Dalam hal ini jumlah mahasiswanya dapat diketahui dari catatan biro
akademik.
2. Jumlah tak terhingga, Artinya jumlah anggota populasi tidak dapat ditentukan
banyaknya. Misal, penelitian mengenai prestasi mahasiswa UMB. Dalam hal ini kita
tidak tahu berapa jumlah mahasiswa UMB, karena tidak semua mahasiswa aktif. Oleh
karena itu dalam penelitian populasi sebaiknya mengadakan pembatasan lebih dulu,
sehingga kesimpulan yang dihasilkan dapat menggambarkan kondisi populasi yang
sebenarnya.

4
C. Sampel
1. Pengertian Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel adalah bagian
atau pecahan dari keseluruhan, atau bagian dari seluruh himpunan, yang dipilih oleh
peneliti untuk berpartisipasi dalam penelitian. Sampel terdiri dari elemen-elemen
kelompok atau unit analisis yang dipilih dari populasi yang telah ditentukan. Dalam
terminologi sampling, elemen merupakan unit dasar dalam mengumpulkan informasi.
Dalam penelitian kesehatan, elemen tersebut umumnya adalah individu, atau bentuk
lain seperti dokumen, golongan darah, kejadian, kelompok orang, organisasi, perilaku,
dan lain sebagainya (Brink, 2009). Menurut Sugiyono (2008:116) “sampel adalah
sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel
adalah sebagian dari objek atau individu-individu yang mewakili suatu populasi.
Menurut Arikunto (2006:146) bahwa “Hasil penelitian sampel berlaku bagi populasi,
dalam arti semua ciri-ciri atau karakteristik yang ada dalam populasi, tercermin dalam
sampel”.

Dalam suatu penelitian yang menjadi dasar pertimbangan pengambilan sampel


adalah memperhitungkanmasalah efisiensi ( waktu dan biaya) dan masalah ketelitian
dimana penelitian dengan pengambilan sampel dapat mempertinggi ketelitian karena
jika penelitian terhadap populasi belum tentu dapat dilakukan secara teliti. Seorang
peneliti dalam suatu penelitian harus memperhitungkan dan memperhatikan hubungan
antara waktu biaya dan tenaga yang akan dikeluarkan dengan presisi ( tingkat ketepatan
) yang akan diperoleh sebagai pertimbangan dalam menentukan metode pengambilan
sampel yang akan digunakan.Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan
mampu mewakili populasi dalam penelitian. Dalam penyusunan sampel perlu disusun
kerangka sampling yaitu daftar dari semua unsur sampling dalam populasisampling,
dengan syarat:1. Harus meliputi seluruh unsur sampel.2. Tidak ada unsur sampel yang
dihitung dua kali.3. Harus up to date.4. Batas-batasnya harus jelas.5. Harus dapat
dilacak dilapangan.

2. Menentukan Ukuran sampel


Ada dua hal yang menjadi pertimbanngan dalam menentukan ukuran sample.
Pertama ketelitian(presisi) dan kedua adalah keyakinan (confidence).Ketelitian
mengacu pada seberapa dekat taksiran sampel dengan karakteristik populasi.Keyakinan
adalah fungsi dari kisaran variabilitas dalam distribusi pengambilan sampel dari rata-
rata sampel. Variabilitas ini disebut dengan standar error, disimbolkan dengan S-
xSemakin dekat kita menginginkan hasil sampel yang dapat mewakili karakteristik
populasi,maka semakin tinggi ketelitian yang kita perlukan. Semakin tinggi ketelitian,
maka semakin besarukuran sampel yang diperlukan, terutama jika variabilitas dalam
populasi tersebut besar.Sedangkan keyakinan menunjukkan seberapa yakin bahwa
taksiran kita benar-benar berlaku bagi populasi. Tingkat keyakinan dapat membentang
dari 0 – 100%. Keyakinan 95%adalah tingkat lazim yang digunakan pada penelitian

5
sosial / bisnis. Makna dari keyakinan 95%(alpha 0.05) ini adalah “setidaknya ada 95
dari 100, taksiran sampel akan mencerminkan populasiyang sebenarnya”.

Untuk menentukan sampel dari populasi digunakan perhitungan maupun acuan


tabel yangdikembangkan para ahli. Secara umum, untuk penelitian korelasional jumlah
sampel minimaluntuk memperoleh hasil yang baik adalah 30, sedangkan dalam
penelitian eksperimen jumlahsampel minimum 15 dari masing-masing kelompok dan
untuk penelitian survey jumlah sampelminimum adalah 100.

Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk
menentukanukuran sampel :

Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan
penelitian.Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan
sebagainya), ukuransampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepatDalam
penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel
sebaiknya10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitianUntuk penelitian
eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat, penelitianyang sukses
adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20.

Arikunto Suharsimi (2005) memberikan pendapat sebagai berikut :

“..jika peneliti memiliki beberapa ratus subjek dalam populasi, maka mareka dapat
menentukan kurang lebih 25 – 30% dari jumlah tersebut. Jika jumlah anggota subjek
dalam populasi hanyameliputi antara 100 – 150 orang, dan dalam pengumpulan
datanya peneliti menggunakan angket,maka sebaiknya subjek sejumlah itu diambil
seluruhnya. Namun apabila peneliti menggunakanteknik wawancara dan pengamatan,
jumlah tersebut dapat dikurangi menurut teknik sampel dansesuai dengan kemampuan
peneliti.

Besaran atau jumlah sampel ini sampel sangat tergantung dari besaran tingkat
ketelitian ataukesalahan yang diinginkan peneliti. Namun, dalam hal tingkat kesalahan,
pada penelitian sosial maksimaltingkat kesalahannya adalah 5% (0,05). Makin besar
tingkat kesalahan maka makin kecil jumlah sampel. Namun yang perlu diperhatikan
adalah semakin besar jumlah sampel (semakin mendekati populasi) makasemakin kecil
peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel (menjauhi
jumlah populasi) maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi.

Beberapa rumus untuk menentukan jumlah sampel antara lain :

a. Rumus Slovin

n = N/N(d)2 + 1

n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05.

Misalnya, jumlah populasi adalah 125, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki
adalah 5%, maka jumlahsampel yang digunakan adalah :

6
N = 125 / 125 (0,05)2 + 1 = 95,23, dibulatkan 95

Tabel Isaac dan Michael

Tabel penentuan jumlah sampel dari Isaac dan Michael memberikan


kemudahan penentuan jumlah sampel berdasarkan tingkat kesalahan 1%, 5% dan
10%. Dengan tabel ini, peneliti dapatsecara langsung menentukan besaran sampel
berdasarkan jumlah populasi dan tingkat kesalahanyang dikehendaki

3. Teknik Pengambilan Sampel


a. Probability Sampling

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan


peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Teknik ini merupakan teknik yang memungkinkan peneliti atau
evaluator untuk membuat generalisasi dari karakteristik sampel menjadi
karakteristik populasi.

1) Simple Random Sampling

Penyampelan acak sederhana, dimaksudkan bahwa sebanyak n sampel


diambil dari populasi N dan tiap anggota populasi mempunyai peluang yang
sama untuk terambil. Terdapat 3 (tiga) cara untuk menentukan sampel dengan
mengunakan teknik ini, yaitu :

a) Cara undian;
b) Cara tabel bilangan random;

Contoh: Diketahui N = 1000, akan dipilih n = 20 dengan menggunakan


teknik simple random sampling.

Solusi: Misal ke-1000 data tersebut adalah 001,002,003,...,999,000


dengan 000 adalah data ke-1000. Pertama-tama, tentukan aturan
penggunaan tabel random, misal dimulai dari kolom pertama baris
pertama sampai baris ke 20. Jadi didapatkan104, 213,243, ..., 070.
(Scheaffer, 1986:43).

c) Dengan menggunakan komputer untuk mengacak, misalnya dengan


bantuan SPSS.
2) Stratified Random Sampling

Pada penyampelan jenis ini, anggota populasi dikelompokkan berdasarkan


stratanya, misal tinggi, sedang, dan rendah. Kemudian dipilih sampel yang
mewakili masing-masing strata.

Langkah-langkah dalam menentukan Stratified Random sampling :

7
a) Menentukan data pendukung tentang populasi yang diambil berikut strata-
strata yang ada di dalamnya;
b) Mengklasifikasikan populasi ke dalam grup atau strata yang saling lepas;
c) Menentukan ukuran sample untuk tiap stratum;
d) Memilih secara acak setiap stratum dengan menggunakan simple random
sampling

Contoh:

Sebuah evaluasi dialakukan untuk mengetahui pelaksanaan program


pembelajaran kesehatan. Populasi yang diambil adalah seluruh sekolah
menengah atas di 33 provinsi di Indonesia, misalnya 330 sekolah.

Solusi:

Langkah pertama yang dilakukan yakni membagi sekolah di tiap provinsi


berdasarkan hasil UN dengan strata, yaitu strata dengan nilai UN tinggi,
nilai sedang, dan nilai rendah.

Masing-masing provinsi 10 sekolah.

UN Tinggi UN Sedang UN Rendah


3 sekolah 4 Sekolah 3 sekolah

3) Sistematic Sampling

Penyampelan dengan cara ini dilakukan dengan mengurutkan terlebih


dahulu semua anggota, kemudian dipili urutan tertentu untuk dijadikan
anggota sampel.

4) Cluster Sampling

Pada penyampelan jenis ini, populasi dibagi menjadi wilayah atau klaster.
Jika terpilih klasternya, seluruh anggota dalam klaster tersebut yang menjadi
sampel.

Langkah-langkah dalam pengambilan sample dengan cluster sampling:

a) Menentukan cluster-clusternya;
b) Menentukan banyak cluster yang akan dijadikan sample, misal ;
c) Memilih secara acak cluster sebanyak cluster;
d) Semua anggota yang terdapat dalam klaster yang terpilih merupakan
sampel studi atau penelitian atau evaluasi.

Contoh:

Sebuah evaluasi tentang tingkat kesehatan siswa SMA akan melibatkan


seluruh SMA di Indonesia. Ada 33 provinsi, maka Indonesia, sehingga

8
dapat dibagi menjadi 33 cluster. Misal akan diambil sebanyak 7 klaster,
maka dipilih secara acak 7 propinsi dari 33 propinsi. Semua SMA yang
berasal dari 7 provinsi tersebut merupakan sampel.

b. Non Probability Sampling

Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak


memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
yang dipilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel ini diantaranya sampling
incidental, sampling bertujuan, sampling bola salju (snowball sampling), dan
sampling kuota. Non probability sampling ini tidak bisa digunakan untuk membuat
generalisasi.

1) Sampling Insidental (Reliance Available Sampling)

Teknik sampling ini mengandalkan pada keberadaan subjek untuk


dijadikan sampel yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dan dipandang cocok sebagai sumber data maka subjek tersebut
dijadikakan sampel.

Sebagai contoh misalnya suatu penelitian dilakukan untuk mengevaluasi


pemanfaatan media computer pada proses pembelajaran. Sampel yang akan
diambil yaitu guru yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan
dianggap cocok oleh peneliti untuk dijadikan sumber data. Pengambilan
sampling semacam ini tidak dapat digunakan untuk membuat generalisasi sifat
sampel menjadi sifat populasi.

2) Sampling Purposive ( Purposive or Judgment Sampling )

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel berdasarkan


pertimbangan peneliti atau evaluator tentang sampel mana yang paling
bermanfaat dan representative (Babbie, 2004: 183). Terkadang sampel yang
akan diambil ditentukan berdasarkan pengetahuan tentang suatu populasi,
anggota-anggotanya dan tujuan dari penelitian. Jenis sampel ini sangat baik
jika dimanfaatkan untuk studi penjajagan (studi awal untuk penelitian atau
evaluasi), yang kemudian diikuti oleh penelitian lanjutan yang sampelnya
diambil secara acak (random).

Contoh:

Suatu evaluasi dilakukan untuk mengevaluasi pembiasaan pola hidup sehat


yang digunakan di SLB-B (tunarungu). Dalam hal ini, sekolah-sekolah yang
dijadikan sampel yakni SLB-B, yang ditetapkan sesuai tujuan evaluasi.

9
3) Sampling Bola Salju (Snowball Sampling)

Sampling snowball dapat dilakukan jika keberadaan dari suatu populasi


sulit untuk ditemukan. Dengan kata lain, cara ini banyak dipakai ketika peneliti
atau evaluator tidak banyak tahu tentang populasi penelitian aau evaluasinya.
Pada sampling bola salju, peneliti mengumpulkan data dari beberapa sampel
yang dapat ditemukan oleh peneliti sendiri, selanjutnya peneliti meminta
individu yang telah dijadikan sampel tersebut untuk memberitahukan
keberadaan anggota yang lainnya yang tidak dapat ditemukan oleh peneliti
untuk dapat melengkapi data (Babbie, 2004: 184).

Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan sampel purposive dan


snowball. Sebagai contoh misalnya evaluasi dilakukan untuk mengetahui
efekivitas bidan desa yang diprogramkan di suatu daerah. Salah satu orang
yang dapat dijadikan sumber data adalah salah satu tetua adat atau sesepuh dari
masyarakat tersebut, dan ditanyai perlunya bidan desa. Selanjutnya dari tetua
adat atau sesepuh yang dijadikan sampel tersebut diminta untuk memberikan
informasi tentang keberadaan anggota masyarakat yang lain yang dapat
dijadikan sumber data.

4) Sampling Quota

Teknik sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari populasi


yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
Pada sampling kuota, dimulai dengan membuat tabel atau matriks yang berisi
penjabaran karakteristik dari populasi yang ingin dicapai atau karakteristik
populasi yang sesuai dengan tujuan dari penelitian untuk selanjutnya
ditentukan sampel yang memenuhi ciri-ciri dari populasi tersebut. Prosedur
yang dalam sampling kuota :

a) Pertama, populasi dibagi-bagi menjadi strata yang relevan seperti usia,


jenis kelamin, lokasi, dsb.
b) Proporsi tiap strata diperkirakan atau ditentukan berdasarkan data
eksternal kemudian total sampel dibagi-bagi sesuai proporsi ke tiap strata
(kuota).
c) Untuk memenuhi jumlah sampel untuk tiap strata, peneliti menggunakan
expert judgement-nya.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam menentukan sumber data penelitian peneliti harus melihat subjek data
yang diperoleh, apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam
pengumpulan datanya. maka sumber datanya disebut responden, yaitu orang yang
merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis
maupun lisan. Sumber dapat berupa benda, gerak, manusia, temapt, dan sebagainya.
Ditinjau dari wilayah sumber data, maka dibedakan adanya 2 jenis penelitian, yaitu
penelitian populasi, penelitian sampel. hasil penelitian populasi berlaku untuk
populasi.Oleh karena hasil penelitian sampel berlaku bagi populasi, maka sampel yang
diambil harus representatif, yaitu mewakili populasi, dalam arti semua ciri-ciri atau
karakteristik yang ada pada populasi, tercermin pada sampel. Maka pengambilan
sampel harus mengikuti teknik-teknik yang ditentukan. Teknik pengambilan sampel
terbagi menjadi 2 :

a. Probabality Sampling
1) Random Sampling
2) Stratified Sampling
3) Sistematic Sampling
4) Cluster Sampling
b. No Probabality Sampling
1) Samping Insedental
2) Sampling Purposive
3) Samping Bola Salju
4) Sampling Qouta

B. Saran
Sumber data, dalam konteks penelitian atau analisis statistik, merujuk pada
sumber informasi yang digunakan untuk mengumpulkan data. Terdapat dua konsep
penting terkait dengan sumber data tersebut, yaitu populasi dan sampel. Populasi
merujuk pada keseluruhan kelompok individu, objek, atau peristiwa yang ingin
dipelajari atau dijelaskan dalam konteks penelitian atau analisis. Sampel merupakan
subset atau bagian yang diambil dari populasi yang lebih besar.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ade heryana. Populasi dan Sampel

Arikunto suharsimi Prof. Dr. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta. 2010

Endraswara, A. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis


Sistem Komputerisasi dengan Menggunakan Metode Rapid Application Development
(RAD) pada Usaha Woodshouse (Doctoral dissertation, Unika Soegijapranata Semarang).

Retnawati, H. (2017, September). Teknik Pengambilan Sampel. In Disampaikan Pada


Workshop Update Penelitian Kuantitatif, Teknik Sampling, Analisis Data, Dan Isu
Plagiarisme

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, danR


&D.Bandung:Penerbit Alfabeta

12

Anda mungkin juga menyukai