Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENELITIAN KUALITATIF

Tentang

SUMBER DATA, SUBJEK PENELITIAN, DAN ISU TERKAIT

DOSEN PENGAMPUH: ASMAUL HIKMATAN, M. Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK: III (TIGA)

 SONI HARSONO

 MIRANDA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) SUNAN GIRI BIMA

TAHUN AKADEMIK 2023-2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat,
karunianya ,serta kemudahannya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan pada penyusunan makalah berikutnya.
Terimakasih kepada bapak/ibu yang telah seti menemani dan membimbing kami dalam
pelaksanaan pembelajaran“PENELITIAN KUALITATIF”terutama kepada Ibu
“ASMAUL HIKMATAN, M. Pd.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir semoga ALLAH SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita aamiin.

Bima, 19 September 2023

Penyusun

DAFTAR ISI
COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Sumber Data
B. Subyek Penelitian
C. Isu Terkait

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penelitian Kualitatif adalah salah satu cara atau metode Penelitian yang digunakan
dalam melakukan kajian isu sosial yang terjadi di Masyarakat. Dalam hal ini ada
beberapa komponen yang harus terpenuhi serta dipahami sebelum melakukan suatu
penelitian. Adapun komponen-komponennya seperti yang berkaitan dengan Sumber data
seperti apa yang akan kita gunakan dalam penelitian, kemudian siapa saja yang menjadi
Subyek dalam penelitian apakah bersifat kelompok atau individu, serta bagaimana cara
kita dalam menemukan Isu yang sedang berkembang di tengah Masyarakat, untuk
dijadikan sebagai bahan diskursus dalam suatu penelitian. Dalam penelitian kualitatif
tentunya ia lebih berbasis kepada penalaran atau dengan kata lain berbasis deskriptif,
sehingga dalam hal ini perlu sekali untuk mempersiapkan berbagai amunisi sebagai
bagian daripada sarana untuk mempermudah dalam melakukan penelitian.
Dalam penelitian kualitatif setidaknya ada dua sumber data yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan informasi, diantaranya adalah sumber data yang berbasis
Perimer dan sekunder sebagai sumber utama.
B. RUMUSAN MAAALAH
1. Sumber data apa saja yang akan kita gunakan dalam penelitian kualitatif?
2. Siapa yang akan menjadi sasaran untuk memperoleh data dalam suatu penelitian yang
berbasis metode Kualitatif?
3. Isu seperti apa yang akan dibahas dalam suatu penelitian?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan yang paling mendasar bagi kami dalam penyusunan makalah ini adalah
Sebagai suatu pedoman dasar dalam peroses melakukan penelitian dalam basis penelitian
kualitatif. Adapun tujuan lain daripada itu adalah agar kiranya kita mengetahui terkait
dengan jenis data seperti apa yang akan kita gunakan dalam suatu penelitian, serta siapa
saja yang menjadi sasaran dalam penelitian, dan bagaiman proses kita dalam Mengangkat
suatu isu untuk dikembangkan dalam suatu penelitian yang berbasis ilmiah serta dapat
dipertanggungjawabkan serta mampu melahirkan solusi baru terhadap problem yang
sedang terjadi di Masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN

A. SUMBER DATA
Sumber data adalah tempat didapatkannya data atau informasi dari informen atau
responden. Data merupakan bagian daripada komponen terpenting dalam suatu penelitian
yang berkaitan dengan gejala sosial yang terjadi di Masyarakat berdasarkan pengamatan
secara empiris yang mengungkapkan tentang suatu fakta atau kejadian. Hal ini selaras
dengan apa yang disampaikan oleh Silalahi bahwa data merupakan fakta tentang
karakteristik tertentu dari suatu fenomena yang didapatkan melalui pengamatan atau
penelitian.1 Jika merujuk kepada metode Penelitian kualitatif desktiptif maka data yang
diperoleh akan dilakukan analisis dengan dilakukannya pengelompokan informasi yang
didapatkan dari responden untuk sampai kepada suatu kebenaran tentang gejala-gejala
sosial yang terjadi.
Pengertian data menurut Arikunto Suharsimi adalah serangkaian fakta dan juga
angka (Apabila MetodePenelitian berbasis kuantitatif) yang bisa digunakan sebagai salah
satu bahan untuk menyusun suatu informasi.2 Karena data itu bersifatnya mentah Maka
dalam hal ini harus betul-betul memperhatikan kepada siapa kita mencari atau mengambil
suatu informasi dalam suatu penelitian agar dapat dipercaya tentang kebenarannya.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber data adalah setiap
responden yang diminta keterangannya oleh peneliti terkait isu yang sedang berkembang
di masyarakat setempat sebagai langkah awal dalam melakukan penelitian yang berbasis
ilmiah berdasarkan metode Penelitian kualitatif. Jika dilihat dari jenisnya maka data
kualitatif dapat dibagi kedalam Dua bagian diantaranya;
1. Data Primer
Data yang didapatkan dari hasil wawancara antara peneliti dengan responden yang
sedang dijadikan sampel oleh peneliti, dengan tujuan untuk mendapatkan informasi
terkait dengan apa yang sedang diteliti. Dalam hal ini data dapat direkam ataupun dicatat
oleh peneliti sebagai data mentah sebelum diolah dengan mendeskripsikan oleh peneliti
untuk memperjelas dari informasi yang sudah didapatkan. 3 Data primer juga merupakan
data yang didapatkan secara langsung dari responden yang dijadikan sebagai sampel
dalam penelitian.dapat dikategorikan sebagai data utama bagi seorang peneliti, sebelum
data Sekunder. Karena data Sekunder
2. Data Sekunder
Adalah data-data yang didapatkan oleh peneliti yang sifatnya sudah di olah dalam
bentuk tulisan yang berupa dokumen, buku ataupun rekaman video, serta potret tentang
suatu kejadian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Yang pada intinya data

1
Adhi Kusumastuti, dan Ahmad Mustamil Khoiron, METODE PENELITIAN KUALITATIF, Semarang, Lembaga Pendidikan
Sukarno Pressindo, (2019). hal. 29

2
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-data

3
Adhi Kusumastuti, dan Ahmad Mustamil Khoiron, Op. Cit. hal. 34
kualitatif dapat berupa apa saja tentang kejadian atau gejala yang tidak bersifat hitungan,
angka atau kuantitas (Jumlah).
Terkait dengan data Sekunder maka dapat disimpulkan bahwa segala bentuk atau jenis
data yang didapatkan dari berbagai media baik media Cetak, media masa, ataupun media
elektronik. Data Sekunder juga dapat dikatakan sebagai data pembantu atau data kedua
yang dikumpulkan oleh seorang peneliti untuk mendukung data primer. 4 Data ini hanya
mampu menjelaskan Covernya atau kulit luarnya saja tidak membahas lebih luas karena
sifatnya data pembantu atau pendukung.

B. SUBYEK PENELITIAN
Adalah orang yang memberikan informasi terkait dengan data yang diinginkan
peneliti dalam penelitian yang sedang dilaksanakan. Dalam hal ini diharuskan orang
dalam agar data yang diperoleh valid dan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
peneliti. Subjek penelitian yaitu keseluruhan objek dimana terdapat beberapab
narasumber atau informan yang dapat memberikan informasi tentang masalah yang
berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan.
Dalam penelitian kualitatif, subjek penelitian sering juga disebut dengan istilah informan.
Informan adalah orang yang dipercaya menjadi narasumber atau sumber informasi oleh
peneliti yang akan memberikan informasi secara akurat untuk melengkapi data
penelitian.5
Subjek penelitian dapat terdiri dari tiga level,yaitu:
 Mikro merupakan level terkecil dari subjek penelitian,dan hanya berupa
individu.
 Meso merupakan level subjek penelitian dengan jumlah lebih anggota
lebih banyak,misal keluarga dan kelompok.
 Makro merupakan level subjek penelitian dengan anggota yang sangat
banyak,seperti masyarakat atau komunitas luas.
Ciri-ciri subjek penelitian
 Tergolong individu atau kelompok yang dijadikan sumber data oleh
investigatoratau peneliti.
 Subjek melalui interaksi,atau bisa juga melalui identifikasi informasi yang
dikemukakan oleh subjek riset.
 Dijadikan target pengumpulan data oleh investigator.
Cara untuk mendapatkan subjek penelitian

4
Sapto Haryoko, Dkk, ANALISIS DATA PENELITIAN KUALITATIF, Universitas Negri Makasar, Gunungsari, (2020). hal. 123-
124

5
Bachtiar H.A., Achmad H.E.K., Hartiyanti Y. 2000. Metodologi Penelitian Kesehatan. Depok: Paket Mata Ajaran Program
Pasca Sarjana. Universitas Indonesia.
 Melakukan teknik sampling,yaknik menghasilkan individu atau kelompok
individu yang potensi untuk berpartisipasi dalam penelitian.
 Menghubungi subjek secara langsung,yaknik persetujuan atau konsen dari
calon subjek sangat penting dalam rangka memenuhi prosedur etis
penelitian.

C. ISU TERKAIT
Permasalaan dalham penelitian sering disebut problema atau metode dan secara
umum dikelompokan kedalam 3 (tiga) jenis yaitu:

a.) Problema Deskriptif

Adalah suatu rumusan masalah berkenaan dengan pertanyaan terhadap


keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variable atau lebih. Jadi dalam
penelitian ini seorang peneliti tidak membuat suatu perbandingan pada sampel yang
lain, dan juga tidak mencari hubungan variabel tersebut dengan variabel yang lain.
Dalam hal ini peneliti hanya menjabarkan atau mendeskripsikan data hasil penelitian,
bisa dengan bantuan tabel dan diagram atau grafik, sehingga hasil temuan tersebut
menjadi lebih mudah dipahami oleh pembaca. Penelitian semacam ini dinamakan
penelitian deskriptif.6

Contoh rumusan masalah Deskriptif:

1. Bagaimana peningkatan hasil Ujian Akhir Nasional (UAN) siswa Sekolah


Dasar di Indonesia?

2. Bagaimanakah tanggapan masyarakat terhadap rencana pemerintah


menetapkan wajib belajar 12 tahun?

3. Seberapa besar peranan orangtua dalam memotivasi anak untuk berprestasi?

4. Bagaimana taraf tingkat kepuasan orangtua murid terhadap pelayanan


penerimaan siswa baru di sekolah?

Dari beberapa contoh di atas, terlihat bahwa setiap pertanyaan penelitian


berkenaan dengan satu variabel atau lebih secara mandiri (bandingkan dengan masalah
komparatif dan asosiatif). Namun dari contoh-contoh yang diuraikan di atas, peneliti
perlu menambahkan secara spesifik batasan penelitian yang dilakukan. Misalnya secara
jelas ditetapkan disekolah ‘tertentu’ sebagai tempat dilakukan penelitian, kalau memang
peneliti memiliki lingkup penelitian yang dilakukan. Rumusan masalah yang diuraikan di
atas menunjukkan bahwa peneliti bermaksud mengetahui:

6
Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana prenada media group
1. Sebaran persentase dan tingkat peningkatan hasil Ujian Akhir Nasional (UAN)
siswa Sekolah Dasar di Indonesia.

2. Mengidentifikasi bagaimana tanggapan masyarakat terhadap rencana pemerintah


menetapkan wajib belajar 12 tahun (yang mungkin digambarkan dengan persentase
atau gambaran yang memberi kriteria: tanggapan setuju dan tidak setuju).

3. Menggambarkan seberapa besar peranan orangtua dalam memotivasi anak untuk


berprestasi (misalnya dapat diuraikan dengan gambaran yang berperan penuh,
kurang berperan dan tidak peduli).

4. Menguraikan hasil identifikasi taraf kepuasan orangtua murid terhadap pelayanan


penerimaan siswa baru di sekolah (hasilnya berupa jumlah atau persentase yang:
sangat puas, agak puas dan sangat tidak puas).

b.) Problema Komparatif

Adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan (komparasi) keberadaan


satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda. Perbedaan tersebut bisa
dinilai dari metoda, perlakuan lain atau pada waktu yang berbeda. Contoh rumusan
masalah Komparatif adalah sebagai berikut.

1. Adakah perbedaan prestasi belajar antara siswa SMP dari sekolah negeri dan
swasta? Sebagai variabel penelitian adalah prestasi belajar berdasarkan
perbandingan dua sampel yaitu status sekolah yang berbeda: negeri dan swasta.

2. Adakah perbedaan motivasi kerja guru antara sekolah di pulau Jawa dan di Luar
Jawa? (satu variabel dua sampel).Sebagai variabel penelitian adalah motivasi
kerja guru berdasarkan perbandingan di dua wilayah yang berbeda yaitu: pulau
Jawa dan diLuar Jawa.

3. Adakah perbedaan motivasi belajar dan hasil belajar antara siswa SMA yang
mengikuti program bimbingan belajar (bimbel) dan belajar mandiri? (dua variabel
dua kelompok sampel).Sebagai variable penelitian adalah motivasi belajar dan
hasil belajar berdasarkan perbandingan dua kelompok belajar: Bimbel dan belajar
mandiri.

4. Adakah perbedaan kemampuan bersosialisasi anak antara yang diasuh dengan


pola asuh Otoriter, Permisive dan Demokratis? (satu variabel untuk tiga kelompok
sampel).Sebagai variabel penelitian adalah kemampuan bersosialisasi berdasarkan
perbandingan tiga kelompok dengan pola asuh: Otoriter, Permisive dan
Demokratis.
5. Adakah perbedaan tingkat kecerdasan anak dan immunitas anak yang pada waktu
bayi diberi susu Eksklusif, Non Eksklusif dan Susu Sapi? (dua variable untuk tiga
kelompok sampel)Sebagai variabel penelitian adalah tingkat kecerdasan anak dan
immunitas anak berdasarkan perbandingan tiga kelompok pemberian susu saat
bayi: Eksklusif, Non Eksklusif dan Susu Sapi.

6. Adakah perbedaan produktivitas penulisan jurnal ilmiah antara guru yang sudah
lulus Sertifikasi dan yang belum lulus? (satu variabeldua kelompok
sampel).Sebagai variabel penelitian adalah produktivitas penulisan jurnal ilmiah
berdasarkan perbandingan dua kelompok dengan kriteria: lulus Sertifikasi dan
Belum Lulus.7

c.) Problema Asosiatif

Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat


menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan
yaitu: hubungan simetris, hubungan kausal, dan interaktif/timbal balik.

1. Hubungan Simetris,adalah hubungan antara dua variable atau lebih yang


munculnya bersamaan atau diartikan sejajar. Pada penelitian dengan bentuk
hubungan ini, tidak dapat dikatakan variabel mana yang mempengaruhi variabel
lainnya, dengan kata lain kedua variabel memiliki kedudukan yang sama kuat
atau setara. Jadi bentuk hubungannya bukan hubungan kausal atau interaktif.

Contoh rumusan masalah penelitian hubungan simetris:

 Adakah hubungan antara ukuran tinggi badan dengan keinginan untuk


sehat?

 Adakah hubungan kemampuan di bidang matematika dengan


kemampuan berbahasa Inggis?

 Adakah hubungan sikap toleransi dengan tingkat kemampuan bicara?

 Adakah hubungan antara tingkat kekayaan dengan kecerdasan?

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan dapat dijelaskan bahwa


rumusan masalah penelitian hubungan simetris, selain ditandai dengan
bentuk hubungan kedua variabel yang sejajar juga dicirikan dengan kata
penghubung “dengan” di antara dua atau lebih variabel. Hubungan

7
Springer.Polla, G. 2009. Metodologi Penelitian Lanjutan.gerardp@binus.edu Riyanto, Y. 2001. Melodologi Penelitian
Pendidikan. Surabaya: Penerbit SIC.
simetris dari contoh tersebut jelas menunjukkan bahwa kondisi salah
satu variabel bukanlah akibat atau pengaruh variabel lainnya.8

2. Hubungan Kausal,adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Bentuk


hubungan ini menunjukkan terdapat variabel independen atau variabel bebas
(variabel yang mempengaruhi) dan variable dependen atau variabel terikat
(variabel yang dipengaruhi). Namun dalam bentuk hubungan ini hanya salah
satu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya atau kondisi tersebut tidak
dapat dianggap berlaku sebaliknya.

Contoh rumusan masalah penelitian hubungan Kausal:

 Adakah hubungan pengetahuan gizi anak dengan pola pemilihan


makanan jajanan anak

 Adakah hubungan motivasi untuk sukses terhadap prestasi belajar


siswa?

 Seberapa besar pengaruh kurikulum dan media pendidikan terhadap


kualitas lulusan yang dihasilkan sekolah?

Contoh judul penelitian berdasarkan rumusan di atas:

 Pengaruh pengetahuan gizi anak dengan pola pemilihan makanan


jajanan anak.

 Pengaruh motivasi sukses dan fasilitas pembelajaran terhadap prestasi


belajar siswa SMP di pulau Seribu?

 Pengaruh kurikulum pembelajaran dan media pendidikan terhadap


kualitas lulusan yang dihasilkan sekolah?

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan, dapat dijelaskan bahwa


rumusan masalah penelitian hubungan kausal ditandai dengan bentuk
hubungan kedua variabel bersifat sebab akibat juga dicirikan dengan
kata penghubung “terhadap” di antara dua atau lebih variabel. Penulisan
judul tersebut menggambarkan urutan penulisan bahwa variabel
independent (variable bebas) sebagai variabel yang menyebabkan
terhadap variabel dependent (variabelterikat) sebagai variabel yang
disebabkan atau dipengaruhi.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Cetakan Keduabelas, Alfabeta.


8
3. Hubungan Interaktif/ Timbal bail,adalah hubungan yang saling mempengaruhi.
Pada pola penelitian ini tidak diketahui mana variabel independen maupun
variabel dependen.

Contoh rumusan masalah penelitian hubungan Interaktif:

 Adakah hubungan antara harga, promosi dengan penjualan produk ‘X’?


(X1 adalah variabel harga dan X2 adalah variabel promosi sedangkan Y
adalah variabel penjualan)

 Adakah pengaruh antara kualitas kinerja dan loyalitas karyawan layanan


yang diberikan suatu perusahaan dengan tingkat kepuasan pelanggan?

(Dalam kasus ini variabel X adalah kualitas kinerja, variabel Y adalah


loyalitas karyawan dan variabel Z adalah kepuasan pelanggan).9

Rumusan masalah yang diuraikan, menjelaskan bahwa rumusan masalah


penelitian hubungan interaktif ditandai dengan bentuk hubungan kedua variabel bersifat
sebab akibat juga dicirikan dengan kata penghubung “antara” di antara dua atau lebih
variabel. Berbeda dengan rumusan hubungan kausal yang variabelnya mempengaruhi
hanya searah, penulisan rumusan hubungan interaktif dapat saling mempengaruhi dua
arah antara dua atau lebih variabel penelitian.

Lebih jelasnya, contoh 2 hubungan interaktif menggambarkan bahwa Kinerja


pegawai secara langsung mempengaruhi kepuasan pelanggan demikian pula kinerja
pegawai akan mempengaruhi kualitas layanan yang kemudian akan berpengaruh terhadap
kepuasan pelanggan. Demikian juga pengaruh tersebut dapat berperan sebaliknya.10

BAB III

PENUTUPAN

A. KESIMPULAN
9
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Cetakan ketigabelas, Edisi revisi VI,
Penerbit PT Rineka Cipta.

10
Gay, L.R., Mills, Geofftrey E. and Peter Airasian. 2009. Educational Research and Applications. 9th ed. New Jersey: Pearson
Education, Inc.
Langkah terakhir dalam menganalisis penelitian kualitatif adalah penarikan
kesimpulan. Menurut sugiyono (2018:252-253) kesimpulan dalam penelitian kualitatif
dapat menjawab rumusan masalah yang dirimuskan sejak awal,tetapi mungkin juga
tidak,karena seperti dikemukakan bahwa masalah dan perumusan masalah dalam
penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian
berada dilapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Tmuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek
yang sebelumnya masieh belum jelas sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

B. SARAN

Semoga dengan adanya penulis ini yang mau mengajukan judul penelitian harus
belajar yang lebih giat agar meneliti itu menjadi mudah.
DAFTAR PUSTAKA

Bachtiar H.A., Achmad H.E.K., Hartiyanti Y. 2000. Metodologi Penelitian Kesehatan.


Depok: Paket Mata Ajaran Program Pasca Sarjana. Universitas Indonesia.

Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana prenada media group.

Creswell, J. W. 2009. Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches.


California: Sage Publications.

Gay, L.R., Mills, Geofftrey E. and Peter Airasian. 2009. Educational Research and
Applications. 9th ed. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Lehmann, E.L. & Romano, J.P. 2005. Testing Statistical Hypotheses. America:

Springer.Polla, G. 2009. Metodologi Penelitian Lanjutan.gerardp@binus.edu Riyanto, Y.


2001. Melodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Penerbit SIC.

Sheskin, D.J. 2004. Handbook of parametric and nonparametric statistical procedures.


Florida: Chapman and Hall/CRC.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Cetakan Keduabelas,


Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:


Cetakan ketigabelas, Edisi revisi VI, Penerbit PT Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai