Anda di halaman 1dari 16

“SUMBER DATA,METODE PENGUMPULAN DATA,

DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL”


MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam
mata kuliah metodologi penelitian ekonomi Islam

DISUSUN OLEH :
Kelompok 5
Siska Mila putri
Indah Puspita Sari
Rinaldi Saputra

DOSEN PEMBIMBING:

Darti busni, S.Ag.M.sy

MAHASISWA JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas
segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Makalah ini
dapat digunakan sebagai wahana untuk menambah pengetahuan, sebagai media belajar, dan
sebagai referensi tambahan dalam belajar .
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua yang telah membantu dalam
mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan makalah ini. Segala upaya
telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil apabila dalam
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan dalam penyempurnaan
Makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk menambah
pengetahuan dan wawasan tentang sumber data,metode pengumpulan data,dan tekniik
pengambilan sampel Amiin.

Kerinci, 25 september 2022

Kelompok 5

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang................................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Sumber data....................................................................................................3
B. Data penelitian Kualitatif................................................................................4
C. Metode pengumpulan data..............................................................................6
D. Teknik pengambilan sampel...........................................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 13

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
DATA secara etimologis merupakan bentuk jamak dari DATUM yang berasal dari
Bahasa Latin dan berarti "Sesuatu Yang Diberikan". Dalam pengertian sehari-hari DATA
dapat berarti Fakta dari suatu objek yang diamati, yang dapat berupa angka-angka maupun
kata-kata. Sedangkan jika dipandang dari sisi Statistika, maka DATA merupakan Fakta-
fakta yang akan digunakan sebagai bahan penarikan kesimpulan. (Siswandari, 2009).
DATA merupakan Kumpulan fakta yang diperoleh dari suatu pengukuran. Suatu
pengambilan keputusan yang baik merupakan hasil dari penarikan kesimpulan yang
didasarkan pada Data/Fakta yang akurat. Untuk mendapatkan Data yang akurat diperlukan
suatu Alat Ukur atau yang disebut Instrumen yang baik. Alat Ukur atau Instrumen yang
baik adalah Alat Ukur/Instrumen yang VALID dan RELIABEL. (Amin, dkk., 2009).
Instrumen atau alat pengumpul data adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Instrumen Penelitian adalah segala peralatan
yang digunakan untuk memperoleh, mengelola, dan mengiterpretasikan informasi dari para
responden yang dilakukan dengan pola pengukuran yang sama. Instrumen penelitian
dirancang untuk satu tujuan dan tidak bisa digunakan pada penelitian yang lain. Kekhasan
setiap objek penelitian menyebabkan seorang peneliti harus merancang sendiri instrumen
yang digunakan. Susunan instrument untuk setiap penelitian tidak selalu sama dengan
peneliti lain. Hal ini mengingat tujuan dan mekanisme kerja dalam setiap teknik penelitian
juga berbeda-beda. Data yang terkumpul dengan menggunakan instrumen tertentu akan
dideskripsikan dan dilampirkan atau digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan
dalam suatu penelitian. Untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian, kita dapat
menggunakan instrumen yang telah tersedia dan dapat pula menggunkan instrumen yang
dibuat sendiri. Instrumen yang telah tersedia pada umumnya adalah instrument yang sudah
dianggap baku untuk mengumpulkan data variabel-variabel tertentu.populasi dan sampel.

1
Populasi dan sampel merupakan dua hal yang tidak terlepaskan. Dalam keseharian,
kita sering memasak makanan, misalnya sop sayuran. Sebelum matang,
biasanya kita cicipi dulu satu sendok. Satu sendok itu disebut sampel, sedangkan sop
sayuran yang satu panci merupakan populasi. Dengan satu sendok sampel tersebut,
diketahui karakteristiknya. Dari karakteristik ini, digunakan untuk mengetahui karakteristik
populasi. Populasi merupakan wilayah generalisasi atau keseluruhan dari sesuatu yang
sedang dipelajari karakteristiknya. Sampel merupakan bagian dari dari populasi. Jadi
sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang akan diteliti atau dievaluasi yang
memiliki karakteristik tertentu dari sebuah populasi. Cara menentukan sampel disebut
dengan teknik sampling atau teknik penyampelan.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu sumber data?
2. Bagaimana cara metode pengumpulan data?
3. Bagaimana cara teknik pengambilan sampel?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sumber data
2. Untuk mengetahui metode pengumpulan data
3. Untuk mengetahui teknik pengambilan sampel

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. SUMBER DATA
Salah satu pertimbangan dalam memilih masalah penelitian adalah ketersediaan
sumber data. Penelitian kuantitatif lebih bersifat explanation (menerangkan, menjelaskan),
karena itu bersifat to learn about the people (masyarakat objek), sedangkan penelitian
kualitatif lebih bersifat understanding (memahami) terhadap fonemena atau gejala sosial,
karena bersifat to learn about the people (masyarakat sebagai subyek).
Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, data diartikan sebagai kenyataan yang ada yang berfungsi
sebagai bahan sumber untuk menyusun suatu pendapat, keterangan yang benar, dan
keterangan atau bahan yang dipakai untuk penalaran dan penyelidikan. Jadi yang dimaksud
sumber data dari uraian diatas adalah subyek penelitian dimana data menempel. Sumber
data dapat berupa benda, gerak, manusia, tempat dan sebagainya.
Apabila penelitian menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan
datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab
pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila peneliti menggunakan
teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses tertentu.
Contohnya penelitian yang mengamati tumbuhnya jagung, sumber datanya adalah jagung,
sedangkan objek penelitiannya adalah pertumbuhan jagung. Ketepatan memilih dan
menentukan jenis sumber data akan menentukan kekayaan data yang diperoleh.Jenis
sumber data terutama dalam penelitian kualitatif dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Narasumber (informan)
Dalam penelitian kuantitatif sumber data ini disebut”Responden”, yaitu orang yang
memberikan “Respon” atau tanggapan terhadap apa yang diminta atau ditentukan oleh
peneliti. Sedangkan pada penelitian kualitatif posisi nara sumber sangat penting, bukan
sekedar memberi respon, melainkan juga sebagai pemilik informasi. Oleh karena itu, ia
disebut informan (orang yang memberikan informasi, sumber informasi, sumber data) atau

3
disebut juga subyek yang diteliti. Karena ia juga aktor atau pelaku yang ikut melakukan
berhasil tidaknya penelitian berdasarkan informasi yang diberikan.
2. Peristiwa Atau Aktivitas
Data atau informasi juga dapat diperoleh melalui pengamatan terhadap peristiwa
atau aktivitas yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Dari peristiwa atau kejadian
ini, peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena
menyaksikan sendiri secara langsung. Dengan mengamati sebuah peristiwa atau aktivitas,
peneliti dapat melakukan cross check terhadap informasi verbal yang diberikan oleh subyek
yang diteliti.
3. Tempat Atau Lokasi
Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian
juga merupakan salah satu jenis sumber data. Informasi tentang kondisi dari lokasi
peristiwa atau aktivitas dilakukan bisa digali lewat sumber lokasi peristiwa atau aktivitas
yang dilakukan bisa digali lewat sumber lokasinya, baik yang merupakan tempat maupun
tempat maupun lingkungnnya.
4. Dokumen atau Arsip
Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang berkaitan dengan suatu
peristiwa atau aktivitas tertentu. Ia bisa merupakan rekaman atau dokumen tertulis seperti
arsip data base surat-surat rekaman gambar benda-benda peninggalan yang berkaitan
dengan suatu peristiwa.
B. DATA PENELITIAN KUALITATIF
Data penelitian adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden
maupun yang berasal dari dokumen-dokumen, baik dalam bentuk statistik atau dalam
bentuk lainnya guna keperluan penelitian.
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif.
a. Data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam
bentuk angka. (Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif , (Yogyakarta :
Rakesarasin, 1996), h. 2). Data kualitatif dalam penelitian ini yaitu gambaran umum

4
obyek penelitian, misalnya: Sejarah singkat berdirinya, letak geografis obyek, Visi dan
Misi, struktur organisasi, keadaan pegawai.
b. Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung,
yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk
angka. (Sugiyono, Statistik untuk Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.15). Dalam
hal ini data kuantitatif yang diperlukan adalah: Jumlah Pegawai, jumlah sarana dan
prasarana, dan hasil angket.
Data penelitian terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama),
sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok
fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan narasumber. Contoh data
sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan
keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan
lain sebagainya.
Jenis Data
1) Data Primer
Data primer adalah data yang mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan
pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi.
Sumber data primer adalah responden individu, kelompok fokus, internet juga dapat
menjadi sumber data primer jika koesioner disebarkan melalui internet (Uma Sekaran,
2011). Pengertian data primer menurut Umi Narimawati (2008;98) dalam bukunya
“Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif: Teori dan Aplikasi” bahwa: “Data primer
ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk
terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau
dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau
orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data.
2) Data Sekunder

5
Data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari
sumber yang telah ada. Sumber data sekunder adalah catatan atau dokumentasi perusahaan,
publikasi pemerintah, analisis industri oleh media, situs Web, internet dan seterusnya (Uma
Sekaran, 2011). Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data (Sugiono, 2008 : 402). Data sekunder ini merupakan data yang
sifatnya mendukung keperluan data primer seperti buku-buku, literatur dan bacaan yang
berkaitan dengan pelaksanaan pengawasan kredit pada suatu bank.
C. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode Pengumpulan Data adalah Teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data. Sedangkan Instrumen Pengumpulan Data adalah Alat
bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan data agar
menjadi lebih mudah dan sistematis. Data yang dikumpulkan dalam penelitian akan
digunakan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan atau masalah yang telah
dirumuskan, dan yang pada akhirnya akan dipergunakan sebagai dasar dalam pengambilan
kesimpulan atau keputusan. Oleh karena itu, Data harus merupakan Data yang baik dan
benar. Agar Data yang dikumpulkan baik dan benar, maka Instrumen atau Alat Bantu
Pengumpulan Datanya juga harus Baik dan Benar.
Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui
angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi dan sebagainya. Sedangkan instrumen
pengumpul data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa
alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup),
pedoman wawancara, camera photo dan lainnya. Ada beberapa metode dalam
mengumpulkan/mendapatkan data primer antara lain:
1. Metode Interview/wawancara
Interview adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan pertanyaan
secara lisan, untuk dijawab secara lisan pula. Menurut Supardi metode wawancara adalah
“proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan, dimana dua orang atau
lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan”.
Wawancara pada hakikatnya merupakan kegiatan yang dilakukan seorang peneliti untuk

6
memperoleh pemahaman secara holistik mengenai pandangan atau perspektif (inner
perspectives) seseorang terhadap isu, tema atau topik tertentu. Subyek (responden) adalah
orang yang paling tau tentang dirinya sendiri. Apa yang dinyatakan oleh subyek kepada
peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur
dan tidak terstruktur. wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data,
bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang
akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah
menyiapkan berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawaban pun telah
disiapkan. Sedangkan wawancara Tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap untuk pengumpulan data.
2. Metode Observasi
Merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap
dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam
berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian
ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan
dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar. Di samping wawancara, penelitian juga
melakukan metode observasi. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam
objek penelitian. Menurut Supardi “Metode observasi merupakan metode pengumpul data
yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang
diselidiki”. Observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan tertentu sehingga dapat
diulangi kembali oleh peneliti dan hasil observasi memberikan kemungkinan untuk
ditafsirkan secara ilmiah. Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses
yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis.
3. Metode Kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak
langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat
pengumpulan datanya disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus

7
dijawab atau direspons oleh responden. Responden mempunyai kebebasan untuk
memberikan jawaban atau respons sesuai dengan persepsinya.
Menurut Sugiyono kuesioner adalah usaha mengumpulkan informasi dengan
menyampaikan sejumlah pertanyaan secara tertulis, untuk dijawab secara tertulis pula oleh
responden. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.
Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan daftar pertanyaan/seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden. Daftar
pertanyaan (kuesioner) adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan
khusus yang memungkinkan seorang analis System untuk mengumpulkan data dan
pendapat dari para responden yang telah dipilih. Daftar pertanyaan ini kemudian akan
dikirim kepada para responden yang akan mengisinya sesuai dengan pendapat mereka.
Karena angket dijawab atau diisi oleh responden dan peneliti tidak selalu bertemu langsung
dengan responden, maka dalam menyusun angket perlu diperhatikan beberapa hal.
Diantara-Nya :
a) Sebelum butir-butir pertanyaan atau pernyataan ada pengantar atau petunjuk
pengisian.
b) butir-butir pertanyaan dirumuskan secara jelas menggunakan kata - kata yang lazim
digunakan (popular), kalimat tidak terlalu panjang.
c) Untuk setiap pertanyaan atau pernyataan terbuka dan berstruktur disesuaikan
kolom untuk menuliskan jawaban atau respon dari responden secukupnya.
Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit
dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Sugiyono
antara lain :
a) Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur
maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban;

8
b) Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak
mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada
responden yang tidak mengerti bahasa Inggris;
c) Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya
jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka
responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
D. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik ini merupakan teknik yang memungkinkan peneliti atau evaluator untuk membuat
generalisasi dari karakteristik sampel menjadi karakteristik populasi.
a. Simple Random
Sampling Penyampelan acak sederhana, dimaksudkan bahwa sebanyak n sampel
diambil dari populasi N dan tiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama
untuk terambil.
b. Stratified Random Sampling Pada penyampelan jenis ini, anggota populasi
dikelompokkan berdasarkan stratanya, misal tinggi, sedang, dan rendah. Kemudian
dipilih sampel yang mewakili masing-masing strata. Langkah-langkah dalam
menentukan Stratified Random sampling:
1) Menentukan data pendukung tentang populasi yang diambil berikut strata-strata
yang ada di dalamnya;
2) Mengklasifikasikan populasi ke dalam grup atau strata yang saling lepas.
3) Menentukan ukuran sample untuk tiap stratum.
4) Memilih secara acak setiap stratum dengan menggunakan simple random sampling.
c. Sistematic Sampling
Penyampelan dengan cara ini dilakukan dengan mengurutkan terlebih dahulu semua
anggota, kemudian dipili urutan tertentu untuk dijadikan anggota sampel.
d. Cluster Sampling

9
Pada penyampelan jenis ini, populasi dibagi menjadi wilayah atau klaster. Jika
terpilih klasternya, seluruh anggota dalam klaster tersebut yang menjadi sampel.
Langkah-langkah dalam pengambilan sample dengan cluster sampling:
a) Menentukan cluster-clusternya;
b) Menentukan banyak cluster yang akan dijadikan sample
c) Memilih secara acak cluster sebanyak cluster;
d) Semua anggota yang terdapat dalam klaster yang terpilih merupakan sampel studi
atau penelitian atau evaluasi.
2. Non Probability Sampling
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi yang dipilih
menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel ini diantaranya sampling incidental, sampling
bertujuan, sampling bola salju (snowball sampling), dan sampling kuota. Non probability
sampling ini tidak bisa digunakan untuk membuat generalisasi.
a. Sampling Insidental (Reliance Available Sampling)
Teknik sampling ini mengandalkan pada keberadaan subjek untuk dijadikan sampel
yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dipandang cocok
sebagai sumber data maka subjek tersebut dijadikakan sampel. Sebagai contoh
misalnya suatu penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pemanfaatan media computer
pada proses pembelajaran. Sampel yang akan diambil yaitu guru yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dan dianggap cocok oleh peneliti untuk dijadikan sumber data.
Pengambilan sampling semacam ini tidak dapat digunakan untuk membuat generalisasi
sifat sampel menjadi sifat populasi.
b. Sampling Purposive ( Purposive or Judgment Sampling )
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan
peneliti atau evaluator tentang sampel mana yang paling bermanfaat dan representative
(Babbie, 2004: 183). Terkadang sampel yang akan diambil ditentukan berdasarkan
pengetahuan tentang suatu populasi, anggota-anggotanya dan tujuan dari penelitian.
Jenis sampel ini sangat baik jika dimanfaatkan untuk studi penjajagan (studi awal

10
untuk penelitian atau evaluasi), yang kemudian diikuti oleh penelitian lanjutan yang
sampelnya diambil secara acak (random). Contoh: Suatu evaluasi dilakukan untuk
mengevaluasi pembiasaan pola hidup sehat yang digunakan di SLB-B (tunarungu).
Dalam hal ini, sekolah-sekolah yang dijadikan sampel yakni SLB-B, yang ditetapkan
sesuai tujuan evaluasi.
c. Sampling Bola Salju (Snowball Sampling)
Sampling snowball Dapat dilakukan jika keberadaan dari suatu populasi sulit untuk
ditemukan. Dengan kata lain, cara ini banyak dipakai ketika peneliti atau evaluator
tidak banyak tahu tentang populasi penelitian atau evaluasinya. Pada sampling bola
salju, peneliti mengumpulkan data dari beberapa sampel yang dapat ditemukan oleh
peneliti sendiri, selanjutnya peneliti meminta individu yang telah dijadikan sampel
tersebut untuk memberitahukan keberadaan anggota yang lainnya yang tidak dapat
ditemukan oleh peneliti untuk dapat melengkapi data (Babbie, 2004: 184). Pada
penelitian kualitatif banyak menggunakan sampel purposive dan snowball. Sebagai
contoh misalnya evaluasi dilakukan untuk mengetahui efekivitas bidan desa yang
diprogramkan di suatu daerah. Salah satu orang yang dapat dijadikan sumber data
adalah salah satu tetua adat atau sesepuh dari masyarakat tersebut, dan ditanyai
perlunya bidan desa. Selanjutnya dari tetua adat atau sesepuh yang dijadikan sampel
tersebut diminta untuk memberikan informasi tentang keberadaan anggota masyarakat
yang lain yang dapat dijadikan sumber data.
d. Sampling Quota
Teknik sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Pada sampling
kuota, dimulai dengan membuat tabel atau matriks yang berisi penjabaran karakteristik
dari populasi yang ingin dicapai atau karakteristik populasi yang sesuai dengan tujuan
dari penelitian untuk selanjutnya ditentukan sampel yang memenuhi ciri-ciri dari
populasi tersebut.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Data diartikan sebagai kenyataan yang ada yang berfungsi sebagai bahan sumber
untuk menyusun suatu pendapat, keterangan yang benar, dan keterangan atau bahan yang
dipakai untuk penalaran dan penyelidikan. Jadi yang dimaksud sumber data dari uraian
diatas adalah subyek penelitian dimana data menempel. Sumber data dapat berupa benda,
gerak, manusia, tempat dan sebagainya. Apabila penelitian menggunakan kuisioner atau
wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang
yang merespon atau menjawab pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.
Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda,
gerak atau proses tertentu.
B. Saran
Pemakalah menyadari masih begitu banyak kekurangan dan kesalahan yang
mungkin terdapat dalam makalah ini, pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun sehingga pemakalah bisa menerapkan masukan-masukan dari
segala pihak agar pada tugas berikutnya bisa lebih baik dari tugas sebelumnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus besar Bahasa
Indonesia, Edisi II, Jakarta : Balai Pustaka, 1997.
Nawawi, Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 2011.
Nur, Sunardi, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara,2011.
Amin.I., Aswin.A., Fajar.I., Isnaeni, Iwan.S., Pudjirahaju.A., Sunindya.R.. 2009. Statistika
untuk Praktisi Kesehatan. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Hasibuan.A.A.,Supardi, Syah.D. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan.Jakarta. Gaung
Persada Press.
Heriyanto,A., Sandjaja. 2006. Panduan Penelitian. Jakarta. Prestasi Pustaka
Sugiyono. 2003. Statistika untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta.
Babbie, E. (2004. The practice of social research. Belmont, CA: Wadsword.
Kerlinger, F.N. (1986). Asas-asas penelitian behavioral (Terjemahan L.R. Simatupang).
Yogyakarta : Gajahmada University Press.
Worthen, B.R. & Sanders, J.R. (1973). Educational evaluation: Theory and practice.
Worthington, Ohio: Charles A. Jhon.

13

Anda mungkin juga menyukai