Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Fungsi partisi dan Energi bebas Helmholtz

DI
S
U
S
U
N

OLEH

KELOMPOK 1

BESTRICA KURNIA SARI (NIM 8186175005)


KHAIRUN NISYA (NIM 8186175001)

PENDIDIKAN FISIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji atas segala nikmat yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada
kita semua termasuk terselesaikannya Critical Journal Review yang membahas Fungsi partisi
dan Energi bebas Helmholtz dengan dua buah jurnal yang akan dibandingkan sebagai
amanat yang diberikan kepada kami didalam memenuhi tugas mata kuliah Fisika Statistik.
Penulis berterimak a si h k e p a d a B a p a k d a n Ib u d o s e n ya n g su d ah m em be ri k an
bimbingannya kepada kami untuk penyelesaian tugas ini.
Dalam penyelesaian makalah ini penyusun merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun yang lainnya, mengingatkan kemampuan yang
dimiliki penyusun. Untuk kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan makalah yang sudah diselesaikan.

Medan, Oktober 2019


Penulis

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 RASIONALISASI PENTINGNYA CJR .................................................. 1
1.2 TUJUAN PENULISAN CJR .................................................................... 1
1.3 MANFAAT PENULISAN CJR ................................................................ 2
1.4 IDENTITAS JURNAL .............................................................................. 2
BAB II RINGKASAN ISI ......................................................................................... 3
2.1 RINGKASAN ISI JURNAL 1 ................................................................. 3
2.2 RINGKASAN ISI JURNAL 2 ................................................................. 3
BAB III PEMBAHASAN ANALISIS....................................................................... 4
3.1 PEMBAHASAN ARTIKEL JURNAL 1 ................................................. 4
3.2 PEMBAHASAN ARTIKEL JURNAL 2 ................................................. 6
3.3 ANALISIS KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ................................. 8
BAB IV PENUTUP ................................................................................................... 10
4.1 KESIMPULAN JURNAL 1 ..................................................................... 10
4.2 KESIMPULAN JURNAL 2 ..................................................................... 10
4.3 SARAN .................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Review


Critical Journal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa
karena mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat
beberapa hal penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang
sesuai dengan topik yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba
untuk menuliskan kembali dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut.
Jurnal memiliki beberapa ciri-ciri, seperti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan
oleh organisasi penerorganisasi yang memuat jurnal ilmiah; memiliki judul dan nama
penulis serta alamat email dan asal organisasi penulis; terdapat abstract yang berisi
ringkasan dari isi jurnal, introduction, metodologi yang dipakai sebelumnya dan
metodologi yang diusulkan, implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka.
Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagian
pendahuluan, mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian kesimpulan.
Hal-hal yang perlu ditampilkan dalam critical journal review, yaitu mengungkapkan
beberapa landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam
penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai; mengungkapkan metode yang
digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, alat pengumpul data, dan
analisis data yang digunakan; mengambil hasil dari penelitian yang telah dilakukan
dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan padat; serta menyimpulkan isi
dari jurnal.

1.2 Tujuan Penulisan Critical Journal Review


 Memahami dan menganalisis kelebihan dan kekurangan dari suatu jurnal.
 Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.
 Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam suatu jurnal.
 Meningkatkan kemampuan memahami dan menganalisis kelebihan dan kekurangan
dari suatu jurnal.
 Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.

1
1.3 Manfaat Critical Journal Review
 Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang terdapat
dalam suatu jurnal.
 Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan berikutnya.
 Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang terdapat
dalam suatu jurnal.

1.4 Identitas Jurnal


Identitas Jurnal Pertama yang direview
1. Judul Jurnal : Gibbs free energy and Helmholtz free energy
for a three-dimensional Ising-like model
2. Nama Jurnal : Journal of Condensed Matter Physics
3. Edisi terbit : 2011, Vol. 14, No 4,
4. Pengarang Jurnal : M.P. Kozlovskii, R.V. Romanik
5. Penerbit : Institute for Condensed Matter Physics of the National
Academy of Sciences of Ukraine
6. Kota Terbit : 1 Svientsitskii Str., 79011 Lviv, Ukraine
7. Halaman : 43002: 1–10
8. Nomor DOI : 10.5488/CMP.14.43002
9. Website : http://www.icmp.lviv.ua/journal

Identitas Jurnal Kedua yang direview


1. Judul artikel : Koreksi Tekanan Gas Ideal untuk Plasma sebagai
Materi Fase ke empat dan Penerapannya pada
plasma Argon
2. Nama Jurnal : Jurnal Berkala Fisika
3. Edisi terbit : Vol. 12 , No. 4, Oktober 2009
4. Pengarang : Muhammad Nur
5. Penerbit : UNDIP
6. Kota Terbit : Malang
7. Halaman : 161 – 170
8. Nomor ISSN : 1410 - 9662

2
BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL JURNAL

2.1 Ringkasan Isi Artikel Jurnal Pertama


Perilaku kritis sistem Ising-like 3D dipelajari pada tingkat pertimbangan mikroskopis.
Energi bebas pemesanan dihitung secara analitik sebagai fungsi eksplisit suhu, bidang
eksternal dan parameter awal model. Dengan pendekatan terpadu, energi bebas Gibbs
dan Helmholtz diperoleh dan ketergantungannya pada bidang eksternal dan parameter
pesanan, masing-masing, disajikan secara grafis. Wilayah stabilitas, metastabilitas,
dan ketidakstabilan ditetapkan pada bidang suhu parameter-pesanan. Cara
pelaksanaan konstruksi Maxwell yang terkenal diusulkan pada tingkat mikroskopis.

2.2 Ringkasan Isi Artikel Jurnal Kedua


Pehitungan secara analitik telah dilakukan untuk memperoleh perumusan tekanan
pada plasma. Perhitungan dengan pendekatan non kuantum ini megunakan fungsi-
fungsi termodinamika dalam gas seperti entropi, entalpi, energi bebas Helmholtz,
energi bebas Gibs dan fungsi-fungsi partisi partikel dalam Plasma. Perumusan yang
diperoleh digunakan untuk menentukan tekanan pada plasma korona Argon densitas
tinggi dan plasma Argon gelombang mikro pada tekanan gas awal 1 atmosfer. Hasil
pehitungan tekanan diperoleh perbedaan dantara tekanan gas panas dengan tekanan
kondisi plasma sebesar ΔPplasma1/24π Pgas dimana tekanan pada kondisi plasma
lebih kecil dari tekanan gas panas. Penerapan terhadap plasma korona argon densitas
tinggi, ditemukan bahwa tekanan plasma berubah secara parabolik terhadap
perubahan densitas dan tekanan plasma berubah secara linear terhadap temperatur.

3
BAB III
PEMBAHASAN ANALISIS

3.1 Pembahasan Artikel Jurnal Pertama


3.1.1 Metode
Dalam penelitian kami, kami mempertimbangkan sistem N Ising spin ditempatkan di
situs kisi kubik sederhana dari spasi c. Hamiltonian dari sistem seperti itu di bidang
eksternal sudah dikenal luas.

Di sini, (ri, j) adalah potensi interaksi jarak pendek antara putaran yang terletak di
situs ke-i dan ke-j, variabel putaran yang saya ambil pada nilai ± 1, H adalah bidang
eksternal. Kami tidak membatasi penjumlahan di (2.1) ke tetangga terdekat. Untuk
tujuan ini, (r) = const × exp (−r / b) dapat dipilih sebagai potensi interaksi dengan
rentang efektif b.

Diketahui juga bahwa masalah ini belum terpecahkan. Karakteristik kritis universal
sistem tiga dimensi (3D) berhasil digambarkan dalam berbagai pendekatan. Di antara
mereka ada baiknya menyebutkan metode teoritis dan renormalisasi kelompok (RG)
lapangan [8], yang juga memungkinkan seseorang untuk menghitung karakteristik
nonuniversal (amplitudo kritis, suhu kritis), tetapi tanpa memperhitungkan
ketergantungan pada parameter awal Hamiltonian. Metode alternatif untuk
penyelidikan teoritis dari model yang dipertimbangkan adalah metode CV [5], yang
memiliki keuntungan menjadi pendekatan mikroskopis berturut-turut, yang, pada
gilirannya, memungkinkan fungsi termodinamika dan karakteristik fisik sistem
menjadi secara eksplisit diperoleh sebagai fungsi suhu, bidang, dan parameter
mikroskopis dari model. Dalam kerangka pendekatan "4-model" representasi
fungsional untuk fungsi partisi dalam hal CV k adalah sebagai berikut:

4
Kami akan mematuhi pendekatan yang diadopsi dalam [15], di mana koefisien ck1,
f0, h0 juga didefinisikan (lihat persamaan (4.4), (4.17), (4.23), dan (4.49) di [15]), dan
mengambil E1 = 24.551, E2 = 8.308. Informasi tentang makna fisik koefisien n0
dapat ditemukan dalam [16]. Nilai numerik dari semua koefisien yang digunakan
untuk mendapatkan hasil grafis akhir disajikan pada tabel 1. Perlu ditekankan bahwa
setelah memperbaiki nilai parameter RG s = s (s = 3,5977 dalam perhitungan saat ini),
hanya tersisa satu inisial parameter, yang merupakan rasio rentang efektif interaksi b
terhadap konstanta kisi c. Semua koefisien lainnya dapat diekspresikan melalui b / c
[10, 17].

3.1.2 Hasil
Berdasarkan metode yang disebutkan di atas, dalam pekerjaan [11] serta di [16] energi
bebas model 3D Ising-like dihitung sebagai logaritma fungsi partisi (2.4) dikalikan
dengan −kT dan disajikan dalam bentuk beberapa kontribusi.

Di sini, istilah Fa adalah bagian analitis dari energi bebas dan tidak mempengaruhi
perilaku kritis sistem. Dua istilah terakhir dalam r.h.s. dari (3.1) memiliki
ketergantungan non-analitik pada suhu dan bidang eksternal. Ekspresi eksplisit untuk
F (±) s dan F (±) 0 adalah

Kuantitas (±) s dari (3.2) termasuk kontribusi dari rezim kritis dari fluktuasi parameter
pesanan dan dari rezim Gaussian (LGR) yang membatasi (untuk perinciannya, lihat
[11, 16]). Rezim kritis yang disebutkan dicirikan oleh simetri RG.

5
Tabel 2. Nilai numerik eksponen kritis. CV, metode variabel kolektif; MF, nilai
bidang rata-rata; HT, hasil ekspansi suhu tinggi; FT, pendekatan teori medan

Juga harus disebutkan bahwa sifat penskalaan untuk karakteristik fisik dari model
yang dipertimbangkan dibahas dalam karya sebelumnya. Pada bagian 3 pekerjaan [10]
fungsi penskalaan untuk energi bebas (Gibbs), untuk parameter pesanan, dan untuk
kerentanan dihitung

3.2 Pembahasan Artikel Jurnal Kedua


3.2.1 Metode
Penelitian ini dibagi atas dua tahapan. Tahapan pertama dilakukan perhitungan secara
analitik untuk mendapatkan koreksi terhadap perumusan hubungan antara tekanan,
densitas dan temperatur dalam gas ideal untuk kondisi gas menjadi plasma.
Perhitungan ini megunakan fungsifungsi termodinamika dalam gas seperti entropi,
entalpi, energi bebas Helmholtz, energi bebas Gibs dan fungsi-fungsi partisi partikel
dalam Plasma. Pendekatan yang dilakukan tidak menggunakan pendekatan kuantum
(non quantum approach). Tahapan berikutnya adalah menggukan formula yang
diperoleh untuk diterapkan pada plasma korona argon. Data temperatur sebagai fungsi
densitas ini merupakan data skunder dari penelitian Nur(1997) dengan akuisisi data
dilakukan melalui teknik spektroskopi dan memanfaatkan pelebaran spektrum karena
interaksi Van der Waals [11]. Tekanan dalam plasma yang diperoleh melalui formula
tekanan terkoreksi terhadap gas dibandingkan dengan tekanan gas dengan
menggunakan persamaan gas ideal. Hasil perhitungan analitik juga diterapkan untuk
menentukan tekanan dalam gas panas dan plasma pada plasma argon yang
dibangkitkan dengan gelombang mikro pada tekanan awal gas sebesar 1 atm, hasil
penelitian Yubero et al.

6
3.2.2 Hasil
Tekanan dalam Plasma Analitik fungsi-fungsi termodinamika dalam Plasma
Sebagai materi fase ke empat, plasma mempunyai fungsi termodinamika dan
distribusi sendiri, yang diantaranya berbeda dengan gas. Misalnya distribusi Saha
yang hanya dikenal dalam kondisi gas terionisasi. Fungsi-fungsi termodinamika
dalam plasma diselesaikan berawal dari fungsifungsi partisi relatif pada setiap partikel
dalam plasma. Tahap pertama ditinjau entropi. Dalam kasus sederhana, entropi
diperoleh dari hipotesa Boltzmann, yakni menunjukkan hubungan antara entropi dan
probabilitas dari keadaan makroskopik yang paling mungkin.

Fungsi Helmholtz dan Tekanan dalam Plasma


Tekanan di dalam plasma merupakan tekanan dalam gas ideal setelah melalui koreksi
karena hasil interaksi antar partikel. Interakaksi ini disebabkan “gas panas” dalam
plasma yang terbentuk dari ion-ion positif, ionion negatif, elektron, molekul netral,
atom netral, diantaranya memilik muatan, satu dengan yang lain mengalami interaksi
khususnya interkasi Coulomb. Tekanan (P) dalam plasma dapat diturunkan melalui
diferensial total dari fungsi Helmholtz (4) untuk suatu transformasi reversibel.

Tekanan dalam Plasma Korona Argon


Penelitian tentang temperatur sebagai fungsi densitas partikel dalam reaktor plasma
telah dilakukan. Temperatur plasma diperoleh berdasarkan analisa plebaran spektrum
dalam plasma argon yang densitas gas masukan divariasi. Karena interaksi Van der
Walls (VdW) terjadi pelebaran spektrum. Dengan menggunakan lebar setengah penuh
spektrum pada panjang gelombang 696,5 nm, temperatur plasma dapat ditentukan.

Table: Temperatur plasma Argon ditentukan berdasarkan plebaran spektrum Van der
Waals pada tekanan gas awal dalam reaktor 1 atm (105 Pa atau n=2.6867774×1025
atom m−3) berdasarkan penelitian Yubero et al [12], dan Tekanan Plasma
berdasarkan persamaan (41)

7
Yubero et al [12] telah melakukan penelitian terhadap pelebaran spektrum pada plasma
Argon pada tekanan gas awal dalam reaktor 1 atm. Temperatur ditentukan berdasarkan
pelebaran spektrum karena interaksi Van der Waals. Spektrum yang diambil untuk
penentuan temperatur adalah spektrum emisi ArI 603,2 nm, 549,6 nm dan 522,1 nm
Jika kita bandingkan hasil penentuan tekanan yang menggunakan data Yubero et al [12]
(disingkat dengan PPY) dengan tekanan yang menggunakan data Nur [11] (disingkat
PPN) pada temperatur plasma yang sama sekitar 1000 K, diperoleh nilai PPN = 20
PPY. Hal ini dapat dijelaskan pada kondisi plasma korona Nur [11] densitas dapat
dikondisikan jaus lebih besar. Hal lain yang berpengauh adalah daya yang digunakan
dalam pembangkitan plasma. Pada Yubero at al [12], densitas n=2.6867774×1025 atom
m−3, temperatur sekitar 1000 K sedangkan pada penelian Nur [11] temperatur 1000 K
untuk densitas n=55 4×1025 atom m−3.

3.3 Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel Jurnal


3.3.1 Jurnal Pertama
Kelebihan isi artikel Jurnal
 Menampilkan teori-teori yang relevan berkaitan dengan judul yang diangkat artikel
 Tahapan-tahapan penulisan sudah di paparkan dengan baik, dari analisis hingga
penerapan
 Referensi yang digunakan dalam mengambil kajian pustaka banyak sehingga
pembahasannya terlihat luas dan mendalam.
 Menampilkan informasi hasil penelitian dengan disertai tabel sehingga lebih menarik
dan memudahkan pembaca dalam memahami isi artikel.
 Informasi yang diberikan terkait jurnal sudah lengkap sehingga memudahkan
pembaca untuk mengidentifikasi jurnal tersebut.

8
Kekurangan isi artikel Jurnal
 Teori yang ditampilkan kurang banyak
 Jarak spasinya terlalu rapat
 Terdapat beberapa istilah yang tidak dijelaskan secara detail

3.3.2 Jurnal Kedua


Kelebihan isi artikel Jurnal
 Banyak menampilkan teori-teori yang relevan berkaitan dengan judul yang diangkat
artikel.
 Tahapan-tahapan penulisan juga di paparkan dengan baik, dari analisis hingga
penerapan.
 Menampilkan informasi hasil penelitian dengan disertai gambar sehingga lebih
menarik dan memudahkan pembaca dalam memahami isi artikel.
 Pengaturan huruf, spasi dan tat letak dalam penulisan sudah baik.
 Informasi yang diberikan terkait jurnal sudah lengkap sehingga memudahkan
pembaca untuk mengidentifikasi jurnal tersebut.

Kekurangan isi artikel Jurnal


 Referensi yang digunakan dalam mengambil kajian pustaka tidak banyak sehingga
pembahasannya terlihat sempit dan kurang mendalam.
 Banyaknya pembahasan serta ketidakjelasan tahapan penulisan membuat pembaca
mesti bekerja keras dan tidak bisa berharap dengan hal yang simpel dan praktis
 Terdapat beberapa istilah yang tidak dijelaskan secara detail

9
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan Jurnal 1


Dalam karya ini, ekspresi analitik untuk energi bebas Gibbs dari sistem yang
mirip Ising diperoleh dan diselidiki dekat transisi fase orde kedua. Penekanan dibuat
pada kehadiran bidang eksternal dan pada situasi di mana bidang berubah arah. Beberapa
konsep teori fenomenologis transisi fase yang didefinisikan dengan baik - mis. Energi
Landau, konstruksi Maxwell, konstruksi tangen ganda - diturunkan dan diperiksa ulang
pada tingkat mikroskopis. Kami berharap bahwa pendekatan yang diuraikan dan hasil
yang disajikan harus bermanfaat dalam penyelidikan lebih lanjut dari perilaku kritis
dalam sistem seperti Ising 3D dengan metode analitis; khususnya, untuk mendapatkan
kurva koeksistensi dan kurva spinodal untuk suatu sistem setidaknya di sekitar titik
kritis. Ada kepercayaan umum [14, 20, 22] bahwa cairan sederhana milik kelas
universalitas Ising. Oleh karena itu, kami menganggap hasil ini penting dari perspektif
menggunakan metode ini untuk deskripsi perilaku kritis dalam cairan sederhana.

4.2 Kesimpulan Jurnal 2


Secara perumusan analitik terdapat perbedaan antara tekanan gas panas dan
tekanan plasma pada densitas dan temperatur yang sama. Tekanan plasma lebih kecil
sebesar Pgas/24π dibandingkan tekanan gas panas. Hasil penentuan tekanan berdasarkan
datadata eksperimen plasma korona diperoleh bahwa tekanan berubah secara parabolik
sebagai fungsi densitas dan berubah secara linear karena pengaruh temperatur. Tekanan
gas panas dan tekanan plasma hasil penentuan dari data eksperimen tedapat perbedaan
yang sangat sangat kecil yakni 1/24π atau sebesar 1,33 %.

4.3 Saran
Disarankan menggunakan artikel pada jurnal pertama jika ingin menjadikan referensi
seputar fungsi partisi dan energi bebas Helmholtz, karena pembahasannya lebih luas dan
lengkap.

10
DAFTAR PUSTAKA

Romanik (2011). Gibbs free energy and Helmholtz free energy for a three-dimensional
Ising-like model. Journal of Condensed Matter Physics Vol. 14, No 4, 2011, Page
43002: 1–10, DOI : 10.5488/CMP.14.43002. Published by Institute for Condensed
Matter Physics of the National Academy of Sciences of Ukraine 1 Svientsitskii Str.,
79011 Lviv, Ukraine, URL: http://www.icmp.lviv.ua/journal.

Muhammad Nur (2009). Koreksi Tekanan Gas Ideal untuk Plasma sebagai Materi Fase
ke empat dan Penerapannya pada plasma Argon. Jurnal Berkala Fisika Vol. 12 ,
No. 4, Oktober 2009, Page 161 – 170, ISSN : 1410 – 9662. UNDIP : Malang.

11

Anda mungkin juga menyukai