Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL JOURNAL

REVIEW
MK. BIOLOGI
PRODI S1 GIZI - FT

Skor Nilai :

JURNAL BIOINDUSTRI PANGAN

Nama : Dea Putri Anantya (5213540048)

Dosen Pengampu : Latifah Rahman Nufazriah, S.Pd, M.Kes

Mata Kuliah : Biologi

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Bulan November 2021
EXECUTIVE SUMMARY

Jurnal Utama (1)

Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan memproduksi foodbars berbahan


dasar kulit pisang dan tepung kedelai. Penggunaan kulit pisang bertujuan untuk memanfaatkan
limbah pangan yang memiliki kadar serat cukup tinggi. Penggunaan tepung kedelai karena
memiliki kadar protein tinggi. Rasio penggunaan tepung kulit pisang kepok dan tepung kedelai
pada formulasi F1, F2, F3, F4 dan F5 berturut-turut sebesar 50:50, 40:60, 30:70, 20:80 dan
10:90. Tepung kulit pisang kepok yang dihasilkan memiliki kadar air 5.73%, kadar abu 11.86%,
kadar protein 6.70%, kadar lemak 16.44% dan kadar karbohidrat 59.27%. Tepung kedelai yang
dihasilkan memiliki kadar air 4.80%, kadar abu 3.88%, kadar protein 41.64%, kadar lemak
28.44% dan kadar karbohidrat 21.24%. Hasil uji hedonik terhadap produk foodbars didapatkan
formulasi terpilih yaitu formulasi F5. Hasil analisis fisikokimia dari F5 dengan parameter uji
kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat dan kadar serat pangan
berturut-turut sebesar 6.70%, 2.71%, 18.79%, 27.20%, 44.60% dan 14.76%.
Jurnal pembanding (2)
Pangan darurat adalah jenis pangan yang dirancang dan diproduksi agar dapat dikonsumi
secara langsung ketika dalam kondisi darurat, untuk memenuhi kebutuhan energi harian yang
dianjurkan yaitu 2000-2500 kkal berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 28 tahun 2019.
Bubur ubi jalar ungu adalah alternatif produk pangan darurat yang dapat dikonsumsi secara
langsung dan juga sebagai bentuk upaya diversifikasi pangan karena menggunakan ubi jalar
ungu sebagai sumber kandungan karbohidratnya. Syarat pangan darurat harus mudah untuk
didistribusikan, salah satu caranya yaitu dikemas menggunakan retort pouch. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan parameter kritis (warna, pH, dan cemaran
mikrobiologi) selama masa penyimpanan dan menentukan umur simpan dari produk bubur ubi
jalar ungu. Hasil penelitian ini menunjukkan formulasi bubur ubi jalar ungu yang paling disukai
pada F2 dengan penggunaan 250 gram ubi jalar ungu, 150 gram susu kental manis, dan 500 ml
air. Umur simpan produk bubur ubi jalar ungu dari parameter perubahan warna adalah 30 hari
namun dari parameter cemaran mikrobiologi produk sudah tidak memenuhi syarat SNI setelah
umur penyimpanan dua minggu.
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Puji syukur kami panjatkan


kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah Swt. karena atas berkat serta rahmat-Nya kami
mampu menyelesaikan tugas CJR (Critical Journal Report) ini. Makalah ini saya susun
guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi.

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya terutama


kepada dosen kami Ibu Latifah Rahman Nufazriah, S.Pd, M.Kes, dan kepada pihak-
pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan serta arahan dan beberapa sumber
studi literatur sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Saya juga berharap dengan membaca makalah ini dapat membantu pembacanya untuk
menambah wawasan, membantu dalam memilih referensi jurnal bacaan dan dapat
bermanfaat bagi banyak orang.
Saya sebagai penyusun makalah ini sangat menyadari bahwa masih terdapat
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengalaman
saya dalam membuat Critical Journal Report (CJR). Untuk itu saya sangat menerima
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna pengembangan kemampuan
saya dalam mengerjakan Critical Journal Report (CJR).

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONALISASI PENTINGNYA CJR (Critical Journal Report)

Critical Journal Review merupakan suatu bentuk kritik sastra dimana kita
menganalisis jurnal dengan melihat dari sisi isi, gaya bahasa, dan kejelasan jurnal.
Metode ini sangat penting karna dengan cara ini kita berpikir lebih mendalam tentang
sebuah jurnal yang telah kita baca dan untuk menunjukkan pemahaman kita.

B. TUJUAN PENULISAN CJR (Critical Journal Report)

Tujuan Critical Journal Review adalah untuk memperluas pemahaman kita


tentang sebuah jurnal. Memberikan informasi dasar tentang jurnal dan isi jurnal,
seperti:
1. Mengulas isi jurnal sehingga memperdalam ilmu mengenai isi dari setiap isi jurnal
yang dibaca
2. Melatih diri berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh tiap jurnal
3. Melatih kemampuan menganalisis jurnal agar dapat mengetahui kekurangan dan
kelemahan jurnal tersebut, sehingga dapat membandingkan suatu jurnal dengan
jurnal yang lainnya.

C. MANFAAT CJR (Critical Journal Report)

Manfaat dalam CBR ini adalah:


1. Memudahkan pembaca dalam memilih suatu jurnal
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan jurnal yang di kritik
3. Menguji kualitas jurnal dengan membandingkannya terhadap karya dari penulis
lainnya.
D. IDENTITAS JUNAL

 JURNAL UTAMA

a. Judul artikel : FORMULASI FOODBARS BERBAHAN DASAR TEPUNG KULIT


PISANG KEPOK DAN TEPUNG KEDELAI
b. Nama Jurnal : Jurnal Bioindustri
c. Edisi terbit : 2020
d. Pengarang : Chairunnisa Oktofyani Fanzurnaa dan Moh. Taufik
e. Penerbit : CORE
f. Nomor ISSN : 2654-5403

 JURNAL PEMBANDING

a. Judul artikel : PENGEMBANGAN PRODUK BUBUR UBI JALAR UNGU


(Ipomea batatas) SEBAGAI ALTERNATIF PRODUK PANGAN DARURAT
b. Nama Jurnal : Jurnal Bioindustri
c. Edisi terbit : 2020
d. Pengarang : Hermawan Seftiono dan Intan Asmaradika
e. Penerbit : Researchgate
f. Nomor ISSN : 2654-5403
BAB II

RINGKASAN ISI ARTIKEL

Ringkasan Jurnal Utama

Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan hidup sehat maka meningkat juga
kebutuhan konsumen terhadap produk pangan yang bergizi. Konsumen kini tidak hanya
menginginkan produk pangan yang memiliki komposisi gizi yang baik, kemasan yang menarik
dan memiliki cita rasa yang lezat, namun konsumen juga menginginkan produk pangan yang
memiliki fungsi fisiologi tertentu, terutama sesuai dengan keadaan kesehatan konsumen. Salah
satu produk pangan yang sesuai ialah produk foodbars (Astawan 2009).
Menurut Kusumastuty (2015) foodbars merupakan salah satu produk pangan olahan kering
berbentuk batang yang memiliki nilai Aw (water activity) rendah yang dapat menghambat
pertumbuhan mikroba sehingga memiliki umur simpan yang cukup panjang dan foodbars
memiliki bentuk batang yang memudahkan dalam pengemasan dan penghematan tempat
sehingga proses pendistribusian menjadi lebih efisien. Penelitian ini menggunakan dua bahan
alternatif yaitu kulit pisang kepok dan kacang kedelai.
Pada umumnya kulit pisang hanya dibuang sebagai limbah organik, sebagai pakan ternak atau
tidak dipergunakan. Di dalam kulit pisang memiliki kandungan vitamin C, vitamin B, kalsium,
protein, dan juga lemak dan hasil analisis kimia menunjukkan bahwa komposisi kulit pisang
banyak mengandung air yaitu 68.90% dan karbohidrat sebesar 18.50% (Kumalaningsih 2014).
Kacang kedelai mengandung protein nabati yang paling murah di dunia dengan kadar protein
30.53-40.00% (Ferawati 2009).
Berdasarkan potensi kulit pisang kepok dan kacang kedelai maka dapat dijadikan sebagai
bahan alternatif dalam pembuatan produk foodbars. Harapan dari adanya bahan alternatif
tersebut ialah menghasilkan produk makanan yang dapat memanfaatkan limbah yang masih
berguna dan dapat menekan angka impor di Indonesia.
Ringkasan Jurnal Pembanding

Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang paling rawan terkena bencana alam
karena terletak di antara tiga lempeng tektonik bumi aktif yaitu Eurasia, Pasifik, dan Hindia
Australia (Maarif 2013). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB 2019) melaporkan
pada rentang waktu lima tahun terakhir (20132018) bencana alam yang terjadi lebih besar dari
rentang waktu lima tahun sebelumnya (20122017) dengan jenis bencana terbanyak yaitu banjir,
puting beliung, dan tanah longsor. Kondisi bencana akan menyebabkan terjadinya kelangkaan
atau terbatasnya akses terhadap air bersih, bahan bakar, dan bahan pangan.
Pangan darurat adalah salah satu contoh bantuan darurat berbentuk fisik yang diberikan.
Pangan darurat adalah bantuan yang diberikan dalam bentuk makanan untuk memenuhi
kebutuhan gizi dan keberlangsungan hidup masyarakat setelah terjadinya bencana (BNPB 2014).
Beberapa produk pangan darurat yang sudah dikembangkan di Indonesia yaitu dalam bentuk
biskuit (Hermayanti 2016), makanan bar (food bars) (Jariyah 2017), semi padat (Khairunnisa
2018), dan makanan siap santap (meals ready to eat) (Nabilah 2017). namun variasi bahan baku
yang digunakan belum menyesuaikan dengan karakteristik pangan masyarakatnya yang dimana
tidak semua masyarakat Indonesia memanfaatkan beras sebagai makanan pokok (BPS 2018).
Ubi jalar adalah salah satu alternatif bahan pangan sumber karbohidrat selain beras. Ubi jalar
ungu (Ipomea batatas) dipilih sebagai bahan baku pada penelitian ini sebagai upaya diversifikasi
pangan untuk pengembangan produk pangan darurat.
Produk pangan darurat juga dapat dikembangkan dalam bentuk pangan semi cair salah
satu contohnya yaitu produk bubur. Pengembangan produk bubur ubi jalar ungu dapat menjadi
alternatif jenis pangan darurat yang mudah dikonsumsi dengan cara disantap langsung atau tanpa
memerlukan proses pemasakan. Retort pouch adalah kemasan yang bersifat fleksibel berbentuk
kantung. Beberapa tahun terakhir retort pouch mulai populer digunakan untuk produk baik yang
masih dalam masa pengujian maupun sudah komersial di Indonesia karena penggunaannya dapat
menggantikan kemasan kaleng untuk mengemas pangan steril dan makanan siap santap (meals
ready to eat), salah satu contohnya adalah produk sate ayam yang dikemas menggunakan retort
pouch kemudian diuji kualitas fisik dan mikrobiologinya (Triyannanto et al. 2020).
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Jurnal

Anda mungkin juga menyukai