Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“APLIKASI BIOMOLEKULER DI DUNIA PERUNGGASAN KHUSUSNYA ITIK”

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Nilai Mata Kuliah Biologi Molekuler

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

Jefry Ardiansyah Sitepu 4192441009

Natasya Ningtyas Nurhadi 4192141001

Rizki Sonia Roka Ujung 4193341007

Safira Try Puspita 4191141001

DOSEN PENGAMPU :

Dra. Marlinda Nilan Sari Rangkuti, M.Si.

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review (CJR) tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dibuatnya tugas ini untuk memenuhi tugas Biologi Molekuler dan untuk
menambah pengetahuan baik dari penulis maupun pembaca. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada Ibu Dra. Marlinda Nilan Sari Rangkuti, M.Si. selaku dosen pengampu
mata kuliah Biologi Molekuler. Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman yang mendukung penulis dalam mengerjakan Critical Journal Review ini
sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, baik dalam isi
maupun sistematiknya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan
penulis. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan tugas ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah Critical Journal
Review ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis dan bagi pembaca.

Medan. 10 Maret 2022

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR................................................................................... 4


B. Tujuan Penulisan CJR .............................................................................................. 4
C. Manfaat Penulisan CJR ............................................................................................ 4

BAB II RINGKASAN ISI JURNAL................................................................................. 5

A. Identitas Jurnal .......................................................................................................... 5


B. Ringkasan Isi Jurnal.................................................................................................. 5

BAB III PEMBAHASAN .................................................................................................. 8

A. Kelebihan Jurnal ....................................................................................................... 8


B. Kekurangan Jurnal .................................................................................................... 8

BAB IV PENUTUP............................................................................................................ 9

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 9
B. Saran ......................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Selain buku, artikel atau jurnal juga merupakan literatur atau referensi yang dapat
digunakan mahasiwa untuk mempelajari mata kuliah Biologi Molekuler. Jurnal merupakan
hasil penelitian suatu objek atau kajian dimana didalamnya terdapat banyak sekali
pengetahuan. Sering kali kita bingung memilih jurnal referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu jurnal, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari segi
informasi yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu, penulis membuat Critical Jurnal
Review ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih jurnal referensi. Selain itu, salah
satu faktor yang melatarbelakangi penulis mereview jurnal ini adalah agar kita bisa berpikir
kritis dan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sebuah jurnal. Untuk itu, sangat penting
bagi kita untuk mereview atau menganalisis kembali isi jurnal tersebut agar kita lebih
memahami dan memperdalam isi jurnal yang kita baca.

B. Tujuan Penulisan CJR


1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Molekuler
2. Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa, dan
mengkritik suatu jurnal
3. Untuk menambah pengetahuan tentang Aplikasi Biomolekuler di Dunia Perunggasan
Khususnya Itik
4. Untuk memperkuat pemahaman mahasiswa tentang Aplikasi Biomolekuler di Dunia
Perunggasan Khususnya Itik

C. Manfaat Penulisan CJR


1. Menjadi sumber pembelajaran Biologi terutama tentang Aplikasi Biomolekuler di
Dunia Perunggasan Khususnya Itik
2. Membuat penulis dan pembaca khususnya mahasiswa lebih terasah dalam mengkritis
sebuah jurnal
3. Membantu berbagai kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang
terdapat dalam jurnal
4. Menambah pengetahuan tentang Aplikasi Biomolekuler di Dunia Perunggasan
Khususnya Itik

4
BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL

A. Identitas Jurnal
Judul Jurnal : Aplikasi Biomolekuler di Dunia Perunggasan Khususnya Itik
Nama Jurnal : Journal of Livestock Science and Production
Penulis Jurnal : Ayu Rahayu
Tahun Terbit : 2017
ISSN : p-ISSN 2598-2915, e-ISSN 2598-2907
Edisi Terbit : Volume 1, No. 1
Halaman : 13-17

B. Ringkasan Isi Jurnal


Salah satu hasil ternak yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani
adalah daging itik. Kontribusi yang diberikan daging itik berada di posisi kedua dari total
konsumsi protein hewani di Indonesia sebesar 30%, selain itu, daging itik merupakan salah
satu sumber protein hewani yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia,
selain ikan dan telur. Dalam 100 gram daging itik mengandung 23,5 gram protein atau
mencukupi sekitar 47% kebutuhan protein harian manusia.

Bibit itik yang diperoleh dari peternak tradisional ternyata tingkat produktifitasnya
masih sangat rendah dan tidak seragam. Contohnya, dari hasil monitoring, hanya sekitar 20%
dari itik Tegal yang ada mampu berproduksi diatas 55%, bahkan hampir separuh dari seluruh
itik meninggal sebelum memasuki usia panen. Hal ini membuktikan bahwa pemeliharaan
secara tradisional perlu mendapatkan sebuah solusi baru agar produktifitas itik menjadi lebih
tinggi dari sebelumnya, dengan melakukan pendekatan biomolekuler melalui deteksi
berdasarkan polimorfisme DNA. Peternak dapat menghasilkan bibit itik dengan genetik yang
unggul karena sehingga produktifitas itik akan semakin tinggi dari sebelumnya.

Metode yang digunakan dalam jurnal ini adalah deskriptif berdasarkan referensi
pustaka dari beberapa literatur yang telah dipelajari terkait aplikasi biomolekuler pada itik.

Produksi telur itik sebesar 20 persen dari produk dalam negeri dan merupakan produksi
terbesar setelah ayam ras petelur (65 persen). Populasi itik di Indonesia belum dapat
dikatakan sebagai galur murni dan masih mempunyai keragaman genetik yang tinggi,

5
disebabkan antara lain sistem pemeliharaan yang berpindah-pindah atau disebut sistem
gembala, sehingga memungkinkan terjadinya perkawinan silang yang terjadi secara acak dan
dikhawatirkan mempengaruhi susunan genetik pada jenis itik tersebut. Kondisi ini tercermin
antara lain baik secara morfologi tubuh maupun tingkat produktivitasnya sangat bervariasi.

Kemampuan produksi itik dipengaruhi oleh kemampuan genetik yang dimilikinya,


semakin tinggi kemampuan genetik yang dimiliki semakin tinggi pula kemampuan produksi
yang dihasilkan apabila didukung oleh faktor lingkungan yang optimal (sesuai dengan
kebutuhan). Itik dengan kemampuan produksi tinggi membutuhkan pakan yang relatif lebih
tinggi dibandingkan dengan itik yang mempunyai kemampuan produksi rendah. Perbedaan
sifat kuantitatif ini disebabkan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan yang berupa
manajemen pemeliharaan yang berbeda.

Kemurnian dan kespesifikan dari masing-masing jenis itik lokal dengan warna bulu
berbeda yang dapat dijadikan sebagai plasma nutfah dan strategi konservasi sulit untuk
ditentukan, karena pada umumnya itik yang dipelihara selama ini berasal dari bibit yang
belum diketahui susunan gennya dan tidak mempunyai catatan silsilah serta asal-usul yang
jelas. Pendekatan biomolekuler melalui deteksi berdasarkan polimorfisme DNA
memungkinkan untuk memilih itik dengan genetik unggul, karena setiap individu memiliki
susunan genetik yang berbeda-beda.

Contoh aplikasi biomolekuler pada itik yaitu identifikasi variasi sekuen gen
Melanocortin 1 Receptor (MC1R) dan hubungan genotip dengan kelompok warna bulu yang
berbeda pada itik. Selain itu, pendekatan biomolekuler melalui deteksi polimorfisme DNA
pada DNA Mitokondria (mtDNA) pada itik lokal. Identifikasi keragaman genetik pada
unggas menggunakan polimorfisme DNA memberikan efektivitas dan sensitivitas lebih
tinggi dibandingkan menggunakan polimorfisme protein.

Metode analisis untuk mengindentifikasi keragaman genetik secara molekuler pada


beberapa jenis spesies unggas dapat dilakukan dengan Randomly Amplified Polymorphic
DNA (RAPD), Polymerase Chain Reaction- Restriction Fragment Length Polymorphism
(PCR-RFLP), analisis sidik jari (finger printing), minisatelit (VNTR atau Variable Number
Tandem Repeat), mikrosatelit (STR atau Short Tandem Repeat) dan Analisis DNA
mitokondria.

Penggunaan mtDNA memungkinkan untuk mengetahui asal-usul ternak dan


hubungannya dengan individu lainnya, karena setiap organisme memiliki susunan genetik

6
yang beragam dan atau seragam yang diwariskan dari tetua kepada keturunannya. Informasi
yang diperoleh menggunakan pendekatan biomolekuler bermanfaat sebagai dasar untuk
penelusuran asal usul itik dan hubungan kekerabatannya dengan itik lokal lainnya di
Indonesia. Selanjutnya akan memberikan peluang yang besar dalam seleksi dan peningkatan
mutu genetik unggul yang akhirnya akan meningkatkan nilai ekonomi dari itik tersebut.

7
BAB III

PEMBAHASAN

A. Kelebihan Jurnal
Pada jurnal yang direview terdapat teori teori yang dilengkapi dengan penelitian-
penelitian terdahulu, sehingga jurnal tersebut memiliki banyak hasil dari penelitian
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pada jurnal tersebut juga terdapat jurnal
yang bersifat internasional sehingga isi dari jurnal yang direview berisikan penelitian
yang akurat dan mutakhir yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya.

B. Kelemahan Jurnal
Pada jurnal yang direview terdapat kesalahan dalam penulisan kata, juga terdapatnya
penggunaan kata tidak baku yang tidak sesuai dengan EYD. Pada jurnal yang direview
juga terlalu banyak menggunakan penelitian yang lebih dari 5 tahun kebelakangan saat
jurnal ini dibuat, sehingga hanya sedikit jurnal yang terbarukan.

8
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari artikel ini bahwa penggunaan aplikasi biomolekuer di dunia
perunggasan khususnya itik mempermudah peternak dalam memelihara itik. Selain itu juga
efisiensi biaya karena tidak perlu memelihara itik dalam kurun waktu yang lama. Deteksi
polimorfisme dapat mengetahui dari awal itik yang mempunyai produksi tinggi atau rendah
sehingga sejak awal sudah tau itik yang mana yang harus dipelihara dan mana yang tidak.

B. Saran
Setiap jurnal memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Sebaiknya kita
sebagai pembaca jurnal dan mahasiswa harus dapat mencari referensi yang baik untuk lebih
menambah pengetahuan. Jurnal ini sangat tepat untuk dijadikan referensi dalam mengenal
lebih jauh tentang biologi molekuler dan jurnal ini memberikan ilmu pengetahuan yang lebih
mengenai Aplikasi Biomolekuler di Dunia Perunggasan Khususnya Itik. Terlepas dari
kekurangannya, jurnal ini sangat cocok untuk dibaca. Saran untuk penulis jurnal adalah
sebaiknya memperbaiki semua kekurangan yang sudah dipaparkan sebelumnya agar jurnal
lebih baik kedepannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Rahayu, Ayu. 2017. Aplikasi Biomolekuler di Dunia Perunggasan Khususnya Itik. Journal of
Livestock Science and Production. 1 (1) : 13-17.

10

Anda mungkin juga menyukai