Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM MKW.

(27P)
ANALISIS KEAMANAN OBAT TRADISIONAL, KOSMETIKA DAN MAKANAN
PRAKTIKUM I
PENETAPAN KADAR VITAMIN C SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

DOSEN PENGAMPU: apt. mega ayu kusniawati, M.farm


DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
ANGGOTA :
1. AULIA NUR AZIZAH (2022040214)
2. AURA NADINTA (2022042015)
3. FIKY RAHMANU FAUZIN (2022042039)
4. FITRIA NURRAHMAH ( 2022042040 )
5. OKTE RAHMA NOVITA (2022040267)
6. RISKA WULANDARI (2022042079)
7. RISMA YULIANTI (2022042080)
8. YOGA LATUL ZAGANTA (2022042098)

LABORATORIUM KIMIA
PROGRAM STUDI FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
2024
PENETAPAN KADAR VITAMIN C SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

I. TUJUAN
Mahasiswa dapat menetapkan kadar vitamin C secara spektrofotometri UV-Vis.

II. TEORI DASAR


Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubu
h kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tan
pa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakuka
n aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar pelua
ng terkena penyakit pada tubuh kita. Dalam tubuh kita vitamin hanya di butuhkan
dalam jumlah yang sedikit. Karena vitamin hanya membantu kinerja atau proses k
egiatan tubuh. Vitamin ada bermacam- macam jenisnya ada vitamin A, B, C, D, E,
dan K. Vitamin yang dapat larut dalam air adalah vitamin A, D, E, dan K. Sedang
kan, vitamin yang tidak dapat larut vitamin B dan C.
Penentuan kadar vitamin C pada panjang gelombang Visible didasarkan pada t
erbentuknya warna komplementer yang dapat dilihat secara kasat mata oleh manu
sia sehingga analit perlu direaksikan dengan suatu reagen seperti ammonium moli
bdat. Dengan demikian, penelitian ini mempelajari perbandingan pengukuran kada
r vitamin C menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang UV
dan Visible menggunakan reagan ammonium molibdat.

Spektrofotometer UV-Vis memiliki panjang gelombang UV 200 – 400 nm dan


panjang gelombang Visible 400 – 700 nm. Pemilihan kedua panjang gelombang te
rsebut didasarkan pada keterbacaan absorbansi suatu analit (Pratama et al., 2018).
Kadar vitamin C dapat diukur pada panjang gelombang UV 266 nm (Mulyani, 20
18) dan pada panjang gelombang Visible 494 nm (Tahir, et al.,2018).

Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkanpada penguku


ran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang ge
lombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difra
ksi dan detector vacuum phototubeatau tabung foton hampa. Alat yang digunakan
adalah spektrofotometer,yaitu sutu alat yang digunakan untuk menentukan suatu s
enyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur transmitan ata
upunabsorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Pada titrasispek
trofotometri, sinar yang digunakan merupakan satu berkas yangpanjangnya tidak b
erbeda banyak antara satu dengan yang lainnya,sedangkan dalam kalorimetri perb
edaan panjang gelombang dapat lebihbesar. Dalam hubungan ini dapat disebut jug
a spektrofotometri adsorpsi atomic. (Harjadi, 1990)

III. ALAT DAN BAHAN

ALAT:
 Labu ukur 25 ml
 Labu ukur 50 ml
 Labu ukur 100 ml
 Lumpang
 Spektrofotemetri UV-VIS
 Mikropipet

BAHAN :
 Vitacimin
 Aquadest

IV. PROSEDUR PERCOBAAN

 Pembuatan larutan induk

Menyiapkan alat dan bahan



Menimbang serbuk vitamin C murni sebanyak 50mg

Melarutkan kedalam labu ukur 100ml menggunakan aquadest sampai tanda batas
 Membuat kurva baku

Menghitung pengenceran baku standar



Membuat larutan seri baku dengan konsentrasi 4ppm, 6ppm, 8ppm dan 10ppm

Membaca serapan pada Panjang gelombang 260nm

Membuat persamaan regresi linier (y = bx + a)

 Menetapkan kadar vitamin C pada sampel


Menggerus sampel vitamin C (vitacimin) 500gr, pada mortir ad homogen

Memasukkan pada labu ukur 50ml, tambahkan aquadest ad tanda batas

Membaca serapan pada panjang gelombang 260nm

Menghitung kadar vitacimin

V. DATA PENGAMAT DAN PERHITUNGAN

Konsentrasi (ppm) Absorbansi (260nm)


4 0,409 nm
6 0,485 nm
8 0,554 nm
10 0,618 nm

A :0,2729
B : 0,0348
R :-0,999

 Perhitungan
1. Perhitungan ppm

 4ppm
V1 . N1 = V2.N2
V1.500 ppm = 25ml.4ppm
V1 = 25ml.4ppm/500ppm
= 0,2 ml
 6ppm
a. V1.N1 = V2.N2
V1.500 ppm = 25ml.6ppm/500ppm
V1 = 0,3 ml

 8ppm
a. V1.N1 = V2.N2
V1.500 ppm= 25ml.8ppm/500ppm
V1 = 0,4 ml

 10ppm
a. V1.N1 = V2.N2
V1.500 ppm = 25ml.10ppm/500ppm
V1 = 0,5 ml

2. Perhitungan kadar vitacimin 500mg (abs = 0,538nm)


Rumus :
y = bx + a
0,538 = 0,034x + 0,072
0,538-0,0272 =0,034x
0,5108 = 0,034x
X = 0,5108/0,034
X = 15,023ppm

 % kadar vitacimin pada sampel


15,023 ppm = 15,023mg/1000ml = 1,5023mg/100ml
= 1,5023mg/500mg X 100%
= 0,30046%

VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yang berjudul penetapan kadar vitamin c secara spektr
ofotometri UV-Vis yang memiliki tujuan mahasiswa dapat menetapkan secara spe
ktrofotometri UV-Vis.
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu labu ukur 2
50ml labu ukur 50ml,labu ukur 100ml,lumping,spektrofotometri uv-vis,mikropipe
t, vitacimin, aquadest.
Spektrofotometri yang kami gunakan kali ini belum dikalibrasi sehingga kita
mendapatkan hasil yang kurang baik atau kurang akurat. Hasil yang kami dapatka
n pada konsentrasi 4ppm = 0,514nm, pada konsentrasi 6ppm = 0,511nm, pada kon
sentrasi 8ppm = 0,509nm, dan pada konsentrasi 10ppm = 0,501nm.
Adapun hasil yang sudah terkalibrasi pada konsentrasi 4ppm= 0,409nm, pada
konsentrasi 6 ppm = 0,485nm, pada konsentrasi 8ppm = 0,554nm, dan pada konse
ntrasi 10ppm = 0,618nm.
Vitamin adalah senyawa organik yang terdapat dalam jumlah sangat sedikit di
dalam makanan dan sangat penting peranannya dalam reaksi metabolisme. Vitami
n merupakan zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat keci
l dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didat
angkan dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan
pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas spesifik di dalam tubuh.
Karena vitamin adalah zat organik maka vitamin dapat rusak karena penyimpanan
dan pengolahan. Fungsi utama vitamin adalah mengatur proses metabolisme prote
in, lemak, dan karbohidrat. Menurut sifatnya vitamin digolongkan menjadi dua, ya
itu vitamin larut dalam lemak vitamin A, D, E, dan K, dan vitamin yang larut dala
m air yaitu vitamin B dan C.
Vitamin C atau asam askorbat merupakan bahan farmasi yang banyak dikonsu
msi sebagai antioksidan. Asam askorbat dalam sediaan farmasi dapat ditentukan d
engan metode titrasi iodometri atau spektrofotometri untraviolet pada panjang gel
ombang 265nm. Pada praktikum ini akan dilakukan penentuan kadar vitamin c sed
iaan farmasi dengan metode spektrofotometri pada panjang gelombang maksimum
(ditentukan terlebih dahulu). Digunakan larutan asam askorbat standar untuk mem
buat kurva kalibrasi. Sampel berupa bahan farmasi vitamin C dengan merek dagan
g “vitacimin”, merupakan tablet vitamin c yang berwarna kuning. Sampel obat di l
arutkan dalam air sebagai larutan induk, asam askorbat dan bahan pengisi pada tab
let vitacimin akan larut sempurna dalam 250mL air, vitamin c atau asam askorbat
tersebut kemudian dapat ditentukan kadarnya dengan spektrofotometer UV.
Spektrofotometer UV merupakan instrument yang menggunakan sumber caha
ya, sumber cahaya dapat berupa cahaya tampak ataupun ultraviolet, cahaya akan d
itembakkan pada sampel (kuvet) dan banyaknya cahaya yang diserap sampel dapa
t terukut pada detektor. Pada praktikum digunakan cahaya ultraviolet. Banyaknya
cahaya yang diserap sampel pada panjang gelombang tertentu linear dengan kadar
nya, isi sesuai dengan hukum lambert beer.
Menurut International Journal of Basic & Applied Sciences IJBAS-IJENS Vo
l: 11 No: 02 hal.110 bahwa penentuan kadar vitamin c menggunakan metode spek
trofotometri sangat sensitive dengan deviasi relatif sebesar 0,81%. Asam askorbat/
vitamin C bersifat tidak stabil terhadap suhu, oksigen, pH dan juga keberadaan ion
logam seperti Fe2+, Cu2+ atau Ca2+ sehingga perlakuan sampel seharusnya sanga
t memperhatikan stabilitas asam askorbat tersebut agar tidak terjadi degradasi asa
m askorbat menjadi senyawa asam dehidroskorbat (Selimović, Amra dkk : 2011).

VII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
Mahasiswa dapat menetapkan kadar vitamin C secara spektrofotometri UV - Vis,
menggunakan sampel vitacimin dan hasil yang didapatkan diharapkan sesuai
dengan referensi yang diberikan.

DAFTAR PUSTAKA
Mulyani, E. 2018. Perbandingan Hasil Penetapan Kadar Vitamin C pada Buah Kiwi (Actinidi
a deliciousa) dengan Menggunakan Metode Iodimetri dan Spektrofotometri UV-Vis. Pharma
uho, 3(2)

Rahmawati, F., & Hana, C. 2016. PENETAPAN Kadar Vitamin C Pada Bawang Putih (Alliu
m Sativum, L) Dengan Metode Iodimetri. Cerata Jurnal Ilmu Farmasi (Journal of Pharmacy S
cience), 4(1).

LAMPIRAN

Alat Bahan Bahan


Penggerusan Vitacimin

Penggojokan vitamin murni Penggojokan vitacimin Mengambil larutan vitacimin

Memasukan Kuvet

Memipet larutan murni Nilai abs 4ppm nilai abs 6 ppm

Nilai abs vit c murni


nilai abs 8 ppm nilai abs 10 ppm

Anda mungkin juga menyukai