Anda di halaman 1dari 32

Reaksi substitusi alfa karbon

BY WELLY ANGGRAINI
Substitusi alfa

 Substitusi alfa merupakan substitusi salah satu proton


yang terikat pada salah satu karbon alfa dengan suatu
elektrofil.
 Reaksi terjadi melalui suatu intermediet ion enolat.
Kondensasi dengan suatu aldehida
dan keton

 Ion enolat menyerang gugus karbonil membentuk


suatu alkoksida.
 Protonasi ion alkoksida menghasilkan produk adisi
(adduct): suatu senyawa b-hidroksi karbonil.
Kondensasi dengan ester

 Enolat mengadisi ester untuk membentuk intermediet


tetrahedarl.
 Eliminasi gugus pergi (alkoksida) menghasilkan
produk substitusi (suatu senyawa b-karbonil).
Tautomer Keto–Enol
O OH
H H
H

keto form enol form


(99.99%) (0.01%)

Tautomerisasi merupakan suatu interkonversi


isomer yang terjadi melalui perpindahan
suatu proton dan pergerakan ikatan rangkap.
Tautomer bukan merupakan salah satu
bentuk resonansi.
Tautomerisasi terkatalisis basa

 Pada keberadaan basa kuat, keton dan aldehida berperan


sebagai asam lemah.
 Suatu proton pada posisi karbon alfa akan diikat oleh basa
membentuk suatu ion enolat terstabilisasi efek resonansi dengan
muatan negatif tersebar pada atom karbon dan oksigen.
 Kesetimbangan cenderung lebih menyukai bentuk keto
dibandingkan bentuk enolat.
Tautomerisasi terkatalisis asam

Dalam suatu asam, suatu proton dipindahkan


dari karbon alfa ke oksigen melalui protonasi
oksigen dan kemudian air akan mengikat
salah satu proton pada karbon alfa.
Rasemisasi

 Untuk aldehida dan keton, bentuk keto jauh lebih


disukai dalam kesetimbangan.
 Jika karbon kiral memiliki atom hidrogen yang dapat
terenolisasi, sejumlah kecil asam atau basa akan
mengakibatkan perubahan konfigurasi dimana enol
berperan sebagai intermediet dalam proses
perubahan konfigurasi tersebut. Reaksi ini disebut
sebagai rasemisasi
Keasaman hidrogen alfa

pKa untuk  H suatu aldehida atau keton


sekitar ~20.
Jauh lebih asam dibandingkan dengan proton
alkana atau alkena (pKa > 40) atau alkuna
(pKa = 25).
Sedikit kurang asam dibandingkan dengan air
(pKa = 15.7) atau alkohol (pKa = 16–19).
Hanya sejumlah kecil ion enolat yang ada
pada saat kesetimbangan.
Pembentukan dan stabilitas ion enolat

Campuran pada saat kesetimbangan


mengandung sejumlah kecil fraksi
terdeprotonasi, bentuk enolat.
Diagram energi reaksi enolat

 Meskipun kesetimbangan tautomerisasi keto-enol


lebih menyukai bentuk keto, penambahan suatu
elektrofil akan menggeser kesetimbangan sehingga
menghasilkan enol yang lebih banyak.
Sintesis Litium Diisopropilamin (LDA)

LDA dibuat dengan menggunakan reagen


alkillitium untuk mendeprotonasi
diisopropilamina.
Enolat dari sikloheksanon

Ketika LDA bereaksi dengan suatu keton, LDA


akan mengabstraksi proton-a membentuk
garam litium dari enolat.
Halogenasi alfa pada keton

 Ketika suatu keton direaksikan dengan suatu halogen


dan basa, keton tersebut akan mengalami reaksi
halogenasi alfa.
 Reaksi ini terjadi dengan keberadaan dimana semua
basa yang ikut digunakan akan habis bereaksi dengan
proton alfa.
Mekanisme Halogenasi alfa
terpromosi oleh basa

 Halogenasi terpromosi basa terjadi melalui suatu


serangan ion enolat pada molekul halogen.
 Produk yang dihasilkan berupan keton terhalogenasi
dan ion halida.
Halogenasi alfa terkatalisis asam

 Keton mengalami halogenasi a terkatalisis asam.


 Halogenasi ini dapat mengganti satu atau dua
hidrogen alfa tergantung pada berapa banyak halogen
yang digunakan.
 Asam asetat dalam reaksi ini berperan sebagai pelarut
dan katalis asam.
Mekanisme halogenasi alfa
terkatalisis asam

 Mekanisme halogenasi terkatalisis asam melibatkan


serangan bentuk enol dari keton pada molekul
halogen.
 Lepasnya satu proton menghasilkan haloketon dan
hidrogen halida.
Reaksi Hell–Volhard–Zelinsky
(HVZ)

 Reaksi HVZ terjadi dengan mengganti satyu atom


hidrogen dengan suatu atom bromida pada karbon
alfa dari asam karboksilat (asam a-bromo).
 Asam karboksilat dalam hal ini direaksikan dengan
bromin dan fosfor tribromida diikuti dengan
hidrolisis.
Alkilasi ion enolat

 Karena enolat memiliki dua sisi nukleofilik (atom


oksigen dan karbon alfa), enolat dapat bereaksi pada
kedua tempat tersebut.
 Reaksi biasanya terjadi terutama pada karbon alfa
membentuk ikatan C-C baru.
Alkilasi a ion enolat

 LDA dapat membentuk enolat.


 Enolat berperan sebagai nukleofil dan menyerang
karbon elektrofil dari alkil halida menggantikan
halida, da membentuk ikatan C-C.
Pembentukan enamin

Keton dan aldehida bereaksi dengan amina


sekunder membentuk enamin.
Enamin memiliki suatu karbon alfa
nukleofilik yang dapat digunakan untuk
menyerang nukleofil.
Mekanisme pembentukan enamin

Suatu enamin dapat dihasilkan dari reaksi


antara keton atau aldehida dengan amina.
Alkilasi suatu enamin

Enamin dapat bereaksi dengan alkil halida


reaktif membentuk garam iminium teralkilasi.
Garam iminium teralkilasi dapat terhidrolisis
menghasilkan keton pada kondisi asam.
Asilasi enamin

 Enamin menyerang asil halida menghasilkan garam


asil iminium.
 Hidrolisis garam iminium menghasilkan b-diketon
sebagai produk akhir.
Kondensasi aldol

 Pada kondisi basa, kondensasi aldol melibatkan adisi nukleofilik


dari suatu ion enolat pada gugus karbonil yang lain.
 Ketika reaksi dilakukan pada suhu rendah, senyawa b-hidroksi
karbonil dapat diisolasi.
 Pemanasan akan mendehidrasi produk aldol menghasilkan
senyawa enon pada posisi αβ.
Kondensasi aldol terkatalsisi
basa: Tahap 1

Selama tahap 1, basa mengikat proton alfa


dari karbon alfa membentuk ion enolat.
Ion enolat memiliki sebuah karbon alfa
nukleofilik.
Kondensasi aldol terkatalsisi
basa: Tahap 2

Ion enolat menyerang karbon karbonil pada


senyawa karbonil kedua.
Kondensasi aldol terkatalsisi
basa: Tahap 1

Protonasi alkoksida menghasilkan produk


aldol.
Dehidrasi produk aldol

 Pemanasan suatu aldol dalam suasana asam atau basa


akan mendehidrasikan gugus fungsi alkohol.
 Produk yang dihasilkan merupakan senyawa aldehida
atau keton yang terkonjugasi ikatan rangkap dua di
posisi a,b.
 Suatu kondensasi aldol diikuti dengan dehidrasi akan
membentuk ikatan rangkap karbon-karbon baru.
Kondensasi aldol silang
Kondensasi aldol silang yang
berhasil
Contoh soal 3
Buatlah mekanisme kondensasi aldol terkatalisis basa pada aseton.

Penyelesaian
Tahap pertama adalah pembentukan yang lebih lanjut berperan sebagai
nukleofil.

Tahap kedua nukleofil enolat menyerang molekul aseton yang lain


menghasilkan intermediet alkoksida. Protonasi dari intermediet ini
menghasilkan produk.

Anda mungkin juga menyukai