Anda di halaman 1dari 27

BAB 20 Reaksi Kondensasi Karbonil

Lewis Carroll Dalam sebuah reaksi kondensasi, dua reaksi kondensasi ataupun lebih, senyawa dikombinasikan atau dikondensasi untuk membentuk senyawa baru yang seringkali menghasilkan molekul kecil seperti air. Pembahasan reaksi kondensasi karbonil, yang merupakan topik dari bab ini, adalah kelanjutan dari Bab 19 dan titik pertemuan reaksi tercakup dalam Bab 7, 8, dan 19. Sebagai kelanjutan dari Bab 19, reaksi kondensasi karbonil mengikuti mekanisme reaksi yang sama seperti melakukan reaksi substitusi . Sebagai titik pertemuan Bab 7, 8, dan 19, reaksi kondensasi karbonil mempertemukan berbagai aspek reaksi yang Anda pelajari dalam tiga bab sebelumnya. Dari Bab 7 dan 8, reaksi kondensasi menggunakan kemampuan karbon karbonil untuk bertindak sebagai sebuah elektrofil. Dari Bab 19, reaksi kondensasi menggunakan ion enolat yang terbentuk dari molekul karbonil lain sebagai nukleofil. Reaksi kondensasi karbonil keton dan aldehida sering disebut reaksi kondensasi aldol. Karena substrat senyawa karbonil dan produk aldol ada dalam kesetimbangan, produk aldol biasanya bereaksi lebih lanjut untuk membentuk, - tak jenuh aldehida atau keton.

Reaksi kondensasi karbonil adalah salah satu reaksi yang paling banyak digunakan dalam kimia organik. Reaksi tersebut bersama dengan senyawa karbonil, termasuk aldehida, keton, ester, amida, tioester, dan nitril. Reaksi kondensasi karbonil merupakan reaksi yang sangat serbaguna yang digunakan dalam sintesis organik maupun sistem biokimia. 20.1 Mekanisme Kondensasi Karbonil Sintetis yang paling berguna dalam kabonil atau aldol, adalah kondensasi menggunakan katalis basa. Mekanisme dari kondensasi karbonil mirip dengan mekanisme reaksi substitusi . Pada langkah pertama dari reaksi kondensasi karbonil, senyawa karbonil membentuk ion enolat.

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

Pada langkah selanjutnya, ion nukleofilik enolate bereaksi dengan karbon karbonil elektrofilik dari karbonil senyawa lain dalam reaksi adisi nukleofilik seperti yang telah kita pelajari dalam bab 7 .

Reaksi ion enolat dan senyawa karbonil membentuk ion alkoksida intermediet. Ion alkoksida intermediet ini kemudian diprotonasi untuk membentuk produk aldol. Biasanya reaksi kondensasi karbonil melibatkan hilangnya sebuah molekul kecil seperti air atau alkohol untuk membentuk, produk -tak jenuh.

Reaksi kondensasi aldol adalah reaksi reversibel yang siap membentuk keseimbangan antara reaktan dan produk aldol. Misalnya, dalam larutan basa, etanal (nama umum: asetaldehida) membentuk suatu keseimbangan yang melibatkan sekitar 50% produk aldol.

Kondensasi aldol sensitif terhadap pengaruh sterik, dan faktor ini mengontrol kehadiran jumlah produk aldol dalam kesetimbangan selama reaksi kondensasi. Jika Anda mengubah
Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

substrat dari asetaldehida menjad

i aseton, tetapi mempertahankan kondisi reaksi yang sama,

maka keseimbangan reaksi melibatkan produk aldol kurang dari 5%. Produk aldol yang terbentuk dari aseton lebih secara sterik lebih sesak (penuh) daripada produk aldol yang terbentuk dari asetaldehida. Karena produk aseton aldol lebih sulit untuk terbentuk.

Kimiawan sulit untuk dapat mengisolasi produk aldol karena biasanya secara spontan terdehidrasi menjadi produk aldehida atau keton dengan -tak jenuh. Dehidrasi melibatkan dua langkah. Pada langkah pertama, basa memindahkan proton untuk membentuk ion enolat. Selanjutnya, ion enolat intermediet kehilangan gugus hidroksida sehingga menghasilkan, produk aldehi atau keton -tak jenuh. Gugus-OH biasanya merupakan gugus yang very poor leaving group, tetapi dalam reaksi ini ion enolat adalah basa kuat sehingga gugus-OH mudah pergi. Bahkan dalam kasus-kasus yang tidak menguntungkan dalam kesetimbangan kondensasi aldol, dehidrasi biasanya menghasilkan hasil yang baik dari produk , -karbonil tak jenuh. Untuk mendapatkan hasil yang baik dilakukan dengan memanaskan campuran reaksi untuk mempercepat dehidrasi. Karena, produk karbonil -tak jenuh jauh lebih stabil daripada ketoalcohol, panas menggeser kesetimbangan ke arah produk. 20.2 Kondensasi Karbonil dibandingkan Substitusi Reaksi kondensasi aldol dan reaksi substitusi berlangsung di bawah kondisi yang sama. Kedua reaksi biasanya berjalan dengan baik dalam larutan basa, dan keduanya melibatkan zat antara ion enolat. Meskipun kondisi reaksi keseluruhan untuk kedua proses serupa, namun jika dilihat secara lebih terinci hal tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Sebuah reaksi substitusi biasanya dimulai dengan mencampur hanya substrat saja dan basa kuat bersama-sama. Langkah ini menyebabkan ion enolat dengan cepat sebelum elektrofil ditambahkan ke dalam campuran reaksi. Selain itu, reaksi substitusi biasanya berlangsung pada suhu rendah. Sebagai contoh, alkilasi keton akan menunjukkan kerja terbaik dengan satu ekuivalen LDA dalam THF pada 78oC. Dengan kondisi tersebut, ion enolat cepat terbentuk pada saat hampir 100% hasil. Reaksi berlangsung begitu cepat sehingga pada dasarnya tidak ada keton yang tersisa untuk bereaksi dalam reaksi kondensasi dengan ion enolat. Segera setelah penambahan LDA, reaksi siap untuk penambahan alkil halida. Reaksi ion enolat dengan alkil halida kemudian melengkapi alkilasi tersebut.
Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

Berbeda dengan reaksi substitusi , reaksi kondensasi aldol hanya membutuhkan sejumlah katalis basa. Tujuan dari reaksi kondensasi adalah untuk menghasilkan sejumlah kecil ion enolat dari senyawa karbonil untuk memaksimalkan jumlah kondensasi aldol. Konsentrasi ion enolat rendah dibandingkan dengan konsentrasi senyawa karbonil, tetapi reaksi kondensasi meregenerasi basa. Basa kemudian membentuk molekul lain dari ion enolat yang, pada gilirannya, membawa reaksi kondensasi lain. Dalam prakteknya, sekitar 0,05 mol basa ditambahkan untuk setiap mol substrat. Akhirnya, reaksi kondensasi aldol dijalankan pada suhu yang lebih tinggi daripada reaksi substitusi karena suhu yang lebih tinggi mempercepat bagian reaksi dehidrasi.

BORODIN DAN ALDEHID Alexander borodin sekarang ini diketahui sebagai composer music indah rusia terbaik. Selama waktu hidupnya dia diketahui sebagai professor terbaik di akademi pengobatan dan operasi di St. Petersburg. Musik adalah cinta pertamanya, tapi kimia adalah profesinya. Borodin lahir tahun 1833 di Petersburg. Pada umur 17 tahun dia diakui oleh akademi pengobatan dan operasi sebagi spesialis dalam pengobatan. pada tahun 1858 dia diberi gelar doctor dalam bidang kimia untuk disertasinya tentang analogi asam arsenat (H3AsO4) dan asam fosfat (H3PO4). Dia langsung disewa sebagai asisten professor kimia di akademi dan menjadi professor penuh tahun 1864. Pekerjaannya termasuk mengajar, meneliti, dan administrasi. Tahun 1872 dia menemukan rangkaian obat untuk wanita.

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

Musiknya Borodin tidak lebih dari relaksasi untuk pekerjaannya sebagai professor kimia. Dia telah menulis komposisi yang telah diketahui di awal tahun dia bekerja di akademi. Mereka termasuk 2 simponi, 2 kuarted gitar, beberapa lagu, dan draf awal untuk operanya Prince Igor. Banyak karir professional Borodin yang dihabiskan untuk penelitian kimia. Meskipun pertama untuk sintesis fluorobenzena, banyak penenlitiannya diabdikan untuk reaksi aldehida. Dia menunjukkan bahwa aldehida dapat dikonversi menjadi asam karboksilat oleh reaksi dengan oksigen atau menjadi alcohol oleh reaksi dengan hydrogen dalam keadaan basa.

Mungkin penemuan terpenting adalah reaksi kondensasi aldol sebuah aldehida dengan logam natrium. Borodin menemukan bahwa pentanal dapat membentuk molekul yang dia ketahui hanya sebagai C10H18O. kita tahu bahwa molekul ini adalah 2-propil-pentenal.

Dia juga mempelajari reaksi etanal dengan natrium. Produk kondensasi aldol reaksi itu adalah 3-hidroksibutanal yang dengan cepat membentuk 2- butenal.

Borodin mempertimbangkan pertama dan terpenting sebagai ahli kimia dan professor kimia tapi dia menjelaskan dirinya sebagai selalu seorang penyair dalam diriku. Musik indah yang telah dia tulis menjadikannya bentuk asli artis ahli kimia. Meskipun dia baik pertama atau terakhir untuk membuat tanda dalam sain atau seni, dia diketahui sebagai yang terbaik. 20.3 Kondensasi Campuran Aldol Kondensasi aldol didiskusikan di bagian 20.1 dan 20.2 yaitu kondensasi aldol simetri. Produk kondensasi aldol campu disebut produk campur. Dalam kebanyakan campuran kondensasi aldol, reaksi senyawa karbonil yang berbeda menghasilkan campuran 4 produk yang berbeda. Senyawa kedua karbonil membentuk sebuah ion enolate, dan masing-masing ion

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

enolate ini dapat bereaksi dengan senyawa karbonil lainnya. Contohnya, reaksi kondensasi aldol campur asetaldehida dan propanal menghasilkan 4 produk yang sesuai.

Sebuah kondensasi aldol campur yang melibatkan 2 senyawa karbonil yang sama kereaktifannya sangat tidak berguna karena jumlah produk yang dihasilkan. Bagaimanapun jika satu karbonil tidak mempunyai hydrogen atau jika satu senyawa membentuk ion enolate yang sangat banyak yang lebih siap daripada yang lain, reaksi dapat menjadi berguna. Formaldehida dan benzaldehida adalah contoh umum senyawa karbonil tanpa hydrogen . Keduanya tidak ada yang dapat membentuk ion enolate sehingga tidak ada yang memulai reaksi kondensasi, tetapi keduanya bereaksi dengan ion enolate dalam reaksi kondensasi. Pembentukan ion enolate dengan satu senyawa dengan adanya senyawa karbonil lain tanpa hydrogen , menijinkan terjadinya reaksi untuk membentuk hanya satu produk kondensasi campur.

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

Senyawa -Dikarbonil, seperti ester asetoasetat dan ester malonat, sangat lebih asam daripada senyawa karbonil lain. Mereka membentuk ion enolate lebih siap daripada senyawa kaarbonil lain. Dalam reaksi yang melibatkan salah satu asetoasetat ester atau malonat ester dengan senyawa karbonil lain dalam keadaan basa, lebih menyukai membentuk ion enolate dari asetoasetat ester atau malonat ester. Ester ion enolate kemudian bereaksi secara eksklusif dengan senyawa karbonil lain dalam sebuah reaksi kondensasi campur lebih baik daripada dengan ester dalam kondensasi simetri. Karena ion etoksi adalah basa yang lebih kuat daripada ester ion enolate, itu membentuk ion enolate dari ester lebih cepat daripada ion enolate yang dapat bereaksi dengan senyawa karbonil lain yan tidak bereaksi. Emil Knoevenagle telah menemukan reaksi ini pada akhir abad 19 di universitas Heidelberg Jerman. Untuk menghormati ini, reaksinya disebut reaksi Knoevenagle.

Metode terbaik yang menjamin kamu mendapat produk sesuai keinginan dari kondensasi aldol campur adalah membentuk ion enolate dari satu senyawa karbonil sebelum kamu menambahkan senyawa karbonil lain. Sebuah teknik efisien untuk melakukan ini adalah pertama membentuk sililenol eter, sebuah sinton ion enolate, kemudian menambahkan senyawa karbonil. Pendekatan ini mengijinkan kamu untuk membentuk dengan spesifik ion enolate sesuai keinginan, yang kemudian bereaksi dengan senyawa karbonil lain. Dalam reaksi ini titanium adalah asam Lewis yamg membentuk sebuah kompleks dengan oksigen dari karbonil. Kompleks ini membuat karbon dari karbonil lebih elektrofilik dan lebih reaktif.

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

20.4 Kondensasi Aldol Intramolekul Semua reaksi kondensasi aldol yang kamu pelajari pada poin ini adalah reaksi intermolekul. Sebuah reaksi intermolekul mengambil tempat di antara dua molekul terpisah yang mengandung karbonil. Bagian ini mendiskusikan reaksi kondensasi aldol intramolekul. Dalam reaksi kondensasi aldol intramolekul, reaksi terjadi di antara dua gugus karbonil pada molekul yang sama. Produk reaksi kondensasi aldol intramolekul adalah molekul siklis. Contohnya reaksi 2,6-hepnediona dengan bsa menghasilkan 3-metil-2-sikloheksenon.

Pada prisipnya, reaksi di atas memiliki dua kemungkinan produk, yaitu 2-metil-3sikloheksenona dan metal (2-metil-1-siklobutenil) keton.

Namun, karena cincin beranggota empat memiliki regangan cincin begitu banyak, sangat sedikit bentuk metil (2-hidroksi-2-methylcyclobutyl) keton. cincin beranggota enam memiliki regangan cincin yang sangat kecil, sehingga 2,6-heptanedione mudah terbentuk dan merupakan produk yang lebih disukai. Ini adalah termodinamika, atau lebih stabil, produk. Regiospecificity produk adalah hasil dari keterlibatan enolat ion dalam reaksi dan reversibilitas produk aldol. Artinya, sebagai metil (2-hidroksi-2-methylcyclobutyl) keton beralih kembali ke ion enolat, memungkinkan semakin banyak ion enolat untuk membentuk 3-metil-2-cyclohexenone.

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

Termodinamika Versus Pengendalian Kinetika Reaksi Kondensasi aldol intramolekul dari 2,6-heptanedione menggambarkan prinsip penting tentang reaksi kondensasi aldol: hasil reaksi dapat ditentukan oleh stabilitas produk, bukan oleh jalur reaksi. Ketika stabilitas produk menentukan hasil reaksi, kimiawan mengatakan reaksi tersebut adalah reaksi termodinamika yang dikendalikan. Kontrol Kinetic reaksi terjadi ketika jalur energi terendah menentukan hasil reaksi. Dari dua ion enolat dihasilkan dari kondensasi aldol dari 2,6-heptanedione, yang mengarah ke

produk yang kurang stabil, produk tersebut merupakan ion enolat yang lebih stabil. Ion
enolat Ini lebih stabil karena ikatan rangkap itu diubah lebih tinggi. Secara umum, kontrol termodinamika reaksi mensyaratkan bahwa reaksi reversibel. Dengan kontrol kinetik reaksi, reaksi tidak dapat balik.

Sebuah kondensasi aldol intramolekul selalu menghasilkan baik lima atau cincin beranggota enam karena mereka adalah ukuran cincin yang paling stabil. Sebagai contoh, reaksi 2,7-octanedione menghasilkan cincin beranggota lima, bukan cincin beranggota tujuh. Dalam hal ini, bentuk produk yang paling stabil dari produk antara ion enolat paling stabil.

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

Sintesis 1,5-Diphenyl-1,4-pentadien--3one

Larutkan 0,425 g (4 mmol) benzaldehida dalam 3,2 mL etanol dalam labu 25

mL alas bulat. Tambahkan 4 mL larutan natrium hidroksida 3M berair dan 0.116 g (2


mmol) aseton. Letakkan batang pengaduk magnet dalam termos. Segera, tutup botol dan kocok keras. Aduk larutan awalnya selama 30 menit. Selama waktu ini, kristal berwarna kuning pucat akan terpisah dari larutan. Saring kristal dan mencucinya dengan tiga porsi 4 mL air dingin. Produk mentah dapat direkristalisasi dari 70:30 etanol-air. Hasil dari produk 0,42 g, m.p. 110-112 0C. Diskusi Pertanyaan

1. Mengapa perlu segera menutup bejana reaksi setelah reagen ditambahkan?


2. Selain puncak cincin benzena, spektrum NMR produk memiliki sepasang doublet pada 7,1 dan 7,7 ppm. Konstanta kopling untuk puncak ini adalah 17 Hz. Ini adalah posisi puncak khas untuk proton pada ikatan rangkap terkonjugasi. Isomer geometrik apa yang terbentuk dalam reaksi?

20.5 Kondensasi Claisen Dalam reaksi kondensasi Claisen dua ester bereaksi dalam reaksi seperti aldol untuk membentuk -ketoester. Reaksi Kondensasi Claisen, dinamai Ludwig Claisen, banyak digunakan sebagai alat sintetis. Claisen mempelajari reaksi dari dua ester pada 1870-an ketika ia menjadi profesor di University of Kiel di Jerman. Hidrogen dari ester kurang asam dari pada hidrogen dari sebuah aldehid atau keton karena muatan positif parsial dari karbon karbonil ester dapat dipenuhi oleh resonansi berikut.

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

10

pKa untuk ester biasanya di kisaran 23-25, sedangkan pKa untuk aldehida atau keton adalah 19-20. Akibatnya ester mengambil basa agak kuat untuk deprotonasi dari pada sebuah keton atau aldehida. Setelah ion enolat ester terbentuk, namun, itu adalah nukleofil yang kuat daripada keton atau ion enolat aldehida.

Ion enolat ester bereaksi dengan molekul ester dalam reaksi substitusi nukleofilik, dengan hilangnya ion alkoksida, menghasilkan -ketoester. Ini adalah langkah reaksi substitusi karbonil seperti reaksi yang dibahas dalam Bab 8.

Mekanisme kondensasi Claisen mirip dengan mekanisme kondensasi aldol. Bahkan, satusatunya perbedaan antara keduanya adalah pembentukan intermediate tetrahedral dalam kondensasi Claisen. Produk antara ini mengusir ion alkoksida untuk menghasilkan -ketoester . Hasil dari kondensasi Claisen biasanya cukup baik meskipun semua langkah-langkah untuk produk -ketoester yang reversibel dan semua posisi keseimbangan mendukung reaktan, bukan produk. Sebuah kondensasi Claisen memberikan hasil yang baik karena produk ketoester jauh lebih asam daripada ester awal. Jadi, segera setelah produk terbentuk, basa menghilangkan proton dari karbon antara dua kelompok karbonil membentuk ion enolat. Reaksi ini tidak reversibel. Menambahkan encer asam ke dalam campuran reaksi protonates ion enolat ini dan mengembalikan -ketoester.

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

11

Langkah deprotonasi sangat eksotermik dan merupakan kekuatan pendorong reaksi. Kondensasi Claisen memberikan hasil yang baik dari produk hanya ketika ester mulai memiliki dua atau lebih hidrogen pada karbon .

Jika -ketoester tidak memiliki hidrogen pada karbon , maka hasil yang umumnya cukup rendah.

Reaksi Biokimia Kondensasi CarbonIl Kondensasi Claisen adalah satu reaksi penting di berbagai sistem biokimia. Satu dari sistem ini adalah coenzyme acetyln (sering disingkat acetyl CoA). Acetyl coenzyme A adalah sebuah thioester dari asam asetat dan coenzyme nA.

Sebagai ganti dari penulisan seluruh struktur dari koenzim A, ahli kimia seringkali menyingkatnya menjadi asetil CoA. Kemudian mereka menuliskan struktur seperti di bawah ini:

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

12

Sulfur, pada pembuatan acetyl CoA melalui subtitusi dan subtitusi nucleophilic carbonyl lebih mudah dibandingkan dengan group satu ester

pada

karena belerang tidak

memberikan banyak elektron untuk karbon carbonyl seperti yang dilakukan oksigen. Dengan demikian,, proton pada sebuah thioester ester. Sebagai tambahan, adalah lebih asam dibandingkan proton dari satu anion belerang adalah keaving group yang lebih baik jika

dibandingkan dengan oksigen. Enzim -ketothiolase mengkatalisasi reaksi kondensasi dari acetyl CoA dengan dirinya sendiri. Hal tersebut dapat digambarkan di bawah ini:

Tahapan berikut ini adalah mereduksi ketone menjadi sebuah gugus CH2. Pengulangan proses ini hingga beberapa menghasilkan rantai asam karboksilat yang panjang yang dikenal sebagai asam lemak pada sistem biokimia.

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

13

Reaksi Ini adalah satu contoh reaksi kimia di alam, dalam kasus ini adalah sebuah kondensasi Claisen, untuk mencapai tujuan tertentu, tahapan kedua dan selanjutnya adalah Pencampuran Konsensasi Claisen. Tahapan Pencampuran kondensasi Claisen adalah dicapai dengan selektifitas yang mana para kimiawan secara umum hanya bermimpi untuk mendapatkannya. Sebagai contoh, reaksi dari acetyl CoA dan butanoil CoA dapat menghasilkan dua produk yang berbeda. Namun, Alam hanya memproduksi produk yang ditunjukkan di bawah ini:

20. 6 Siklisasi Dieckmann Istilah cyclization Dieckmann diambil dari nama penemunya Walter Dieckmann, pada awal abad 20 di jerman. Siklus Dieckmann, merupakan sebuah kondesasi intra molekuler Claisen membentuk -ketoester dengan keton pada cincin dan gugus ester menempel sebagai rantai luar dari cincin mirip dengan kondendasi aldol, siklus Dieckmann berkerja maksimal jika membentuk lima atau enam cincin yang saling terkait, sebuah 1,6 diester memberikan lima cincin yang berkaitan, 1, 7 diester menghasilkan 6 cincin.

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

14

Mekanisme reaksi siklus Dieckmann dapat dianalogikan sebagai mekanismen reaksi Claisen. Satu dari dua gugus ester diubah menjadi ion enolat. Ion enolat lalu menyerang gugus kedua ester pada sisi yang lain molekul untuk membentuk zat antara tetrahedral siklis. Zat antara tetrahedral siklis kehilangan satu ion alkoxide untuk membentuk -ketoester dengan menyertakan sisi rantai ester. Ketiga tahapan reaksi ini merupakan reaksi yang reversibel, seperti pada tahapan kondensasi Claisen. Ketika sebuah basa memindahkan proton asidik dari

dari karbon yang berada di antara dua gugus karbonil, maka, produk dipindahkan

keseimbangan. Langkah ini juga sama seperti langkah akhir dari kondensasi Claisen. Untuk mendapatkan produk kembali secara sederhana, tinggal menambahkan asam encer (konsentrasi rendah).

20. 7 Reaksi Addisi Michael Bab 16 menjelaskan keanekaragaman dari nucleofil yang bereaksi dengan

konjugasi gugus karbonil untuk memberikan 1,4 -, atau konjugasi,produk adisi. Ketika nukleofil merupakan ion enolat ,maka reaksi tersebut disebut Reaksi Adidi Michael . Disebut reaksi adisi Michael untuk mengenang Arthur Michael yang

pertama kali mempublikasi sebuah deskripsi tentang reaksi pada tahun 1887 ketika menjadi guru besar di Universitas Tuffs.

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

15

Nukleofil enolate yang terbaik, sering disebut donor Michael, nucleofil tersebut diperoleh dari senyawa dicarbonil. Nukleofil lainnya yang bagus adalah yang mengandung gugus penarik elektron, seperti gugus nitrile atau gugus nitro sebagai ganti gugus karbonil pada senyawa -dicarbonyl. Tabel 20.1 merupakan daftar beberapa donor Michael yang umum. Elektrofil, yang sering karbonil,nitro,atau nitrile. disebut Akseptor Michael, mengandung konjugasi dari gugus

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

16

Produk dari reaksi Michael, yaitu dua elektron penarik gugus fungsional, karbonil sedangkan yang lainnya, nitril, atau kelompok nitro, dipisahkan oleh tiga karbon. Sebagai contoh, senyawa karbonil yang berasal dari donor dalam reaksi sebelumnya memiliki tiga karbon diantara itu dan karbonil yang berasal dari molekul akseptor.

Gugus enamin juga membuat donor Michael sangat baik.

20.8 Reaksi Annulation Robinson Reaksi annulation Robinson adalah adisi Michael yang diikuti oleh kondensasi intramoleku aldol. Adisi Michael yang terjadi baik dalam kondisi asam kuat atau basa kuat sehingga tidak berhenti dengan produk Michael 1,5-Dicarbonyl. Hal ini terus di dalam suatu kondensasi aldol intramolekul untuk membentuk produk siklik antara dua kelompok karbonil. Urutan reaksi ini, yang disebut reaksi annulation Robinson, adalah kimiawan Inggris Robert Robinson yang memenangkan Hadiah Nobel pada tahun 1947.

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

17

Seperti reaksi pembentukkan cincin lainnya, produk dari annulation Robinson tergantung pada jumlah regangan cincin dalam produk tersebut. Reaksi Michael sebelumnya memiliki tiga ion enolat , namun strain cincin dari produk yang terbentuk dari ion enolat A dan ion enolat B begitu besar sehingga sangat sedikit terbentuk. Berikut adalah kemungkinan tiga ion enolat dan produk yang masing-masing akan dihasilkan. Ketika Anda memeriksa kestabilan relatif dari ketiga kemungkinan ion enolat, perhatikan bahwa enolat ion C, ion enolat yang menghasilkan produk utama, sebenarnya adalah antara paling stabil.

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

18

Sebagai hasil reaksi, ketiga ion enolat berada dalam kesetimbangan. Namun, baik ion enolat A atau ion enolat B, dua ion enolat paling stabil dari tiga, menghasilkan produk yang stabil. Meskipun ion enolat A membentuk produk cincin beranggota enam, sterik cincin lebih tegang (besar)daripada produk cincin beranggota enam yang terbentuk dari ion enolat C. Strain ini adalah hasil dari jembatan pada senyawa bisiklik. Produk dari enolat ion B adalah cincin beranggota empat dan tidak stabil karena ukurannya yang kecil. Apakah reaksi berhenti pada produk Michael atau terus untuk membentuk produk annulation Robinson tergantung pada struktur produk Michael dan iya atau tidaknya produk Robinson annulation cukup stabil terbentuk. Dengan demikian, hasilnya ditentukan oleh stabilitas produk, sehingga reaksi termodinamika dikendalikan. Perbedaan kestabilan dari tiga ion enolat (A, B, dan C) sebelumnya sangat sedikit didiskusikan. Ketiga proton yang dikeluarkan untuk membentuk ion enolat memiliki pKas serupa. Namun, jika kita menjalankan reaksi yang sama menggunakan 1,3-cyclohexanedione bukannya 2-metil-1,3-cyclohexanedione, akan mengamati banyak perbedaan besar dalam stabilitas satu ion enolat yang terbentuk.

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

19

Secara struktural, satu-satunya perbedaan antara 2-metil-1,3-cyclohexanedione dan 1,3cyclohexanedione terjadi pada karbon antara dua gugus karbonil. 2-Methyl-1,3-

cyclohexanedione memiliki gugus metil sedangkan 1,3-cyclohexanedione memiliki hidrogen. Tidak adanya gugus metil 1,3-cyclohexanedione memungkinkan pembentukan ion enolat keempat. Ini ion enolat keempat jauh lebih stabil daripada tiga ion enolat lainnya, sehingga mendominasi.

Satu-satunya cincin yang mungkin terbentuk dari ion enolat ini dalam reaksi annulation Robinson yaitu cincin beranggota empat. Karena reaksinya merupakan reaksi keseimbangan dengan hasil dikendalikan oleh stabilitas produk, membentuk cincin beranggota empat sangat kecil kemungkinannya. Dengan demikian, tidak ada annulation Robinson produk reaksi yang terbentuk. Anulasi Robinson telah digunakan secara luas untuk mensintesis molekul steroid. Sintesis dari estrone hormon sangat signifikan, karena estrone adalah metabolit estrogen dan dapat digunakan dalam penyusunan steroid lainnya.

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

20

Sintesis 4,4-Dimetil-2-cyclohexen-1-one

Tambahkan pada labu putaran bawah 100 mL, tambahkan 30 mL toluena, 3,2 g (0,045 mol) dari 3-Buten-2-satu, dan 4,2 g (0,058 mol) dari 2-methylpropanal. Tambahkan 0,1 g asam ptoluenasulfonat. Sesuaikan labu dengan perangkap Dean Stark-dan pendingin refluk. Refluks setidaknya selama 2,5 jam. Ketika jumlah teoritis air (0,8 mL) dikumpulkan, hentikan proses refluks. Dinginkan campuran reaksi dan pindahkan ke corong pisah. Cuci dengan 25 mL larutan natrium bikarbonat jenuh. Pisahkan lapisan dan lapisan kering organik atas natrium sulfat anhidrat untuk setidaknya 0,5 jam. Menyaring bahan awal pelarut dan tidak bereaksi, kemudian menyaring produk di bawah tekanan tereduksi. Hasil produk adalah 4,3 g (77%), b.p. 75-78oC/15mm.

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

21

20.9 Kondensasi Carbonil dalam Sintesis Reaksi kondensasi karbonil salah satu reaksi yang paling luas penggunaannya dalam sintesis organik. Sebagai contoh, industry parfum di seluruh dunia mengggunakan ribuan pound bunga melati setiap tahunnya sebagai pewangi dan sintesis bunga melati ini melibatkan suatu kondensasi karbonil.

Ahli kimia pertama kali memisahkan jasmine dari bunga melati pada tahun 1933. Sejak itu, mereka telah membuat beberapa kali upaya untuk mensintesisnya. Menggunakan metode retrosintetis dari suatu sintesis pengembangan , seksi ini menguji dua dari sintesis-sintesis di bawah ini. Mengingat kembali bahwa dalam suatu retrosintesis, dimulai dengan produk akhir dan bekerja mundur untuk memulai materi. Tujuannya adalah mengusulkan suatu tanaman sintetis yang dapat digunakan dalam laboratorium untuk menyiapkan produk sebenarnya.-dalam hal ini adalah jasmine. Usulan struktur jasmone ada 2 kemungkinan jalan utama untuk mensintesisnya. Jalan yang pertama adalah mulai dengan suatu pembentukan cincin dengan 5 anggota yang ditambahkan pada gugus fungsional sebelumnya dan jalan ke dua adalah pembentukan cincin dengan lima anggota oleh siklis dari suatu substrat 1,4-dikarbonil yang baik. Walaupun 2

pendekatan itu mendekati literature kimia, pendekatan pertama menggunakan bahan kimia yang belum familier, sehingga seksi ini hanya mempertimbangkan pendekatan ke dua. Langkah pertama dalan retrosintesis adalah sebuah lingkar aldol intramolekul dari penggantian senyawa 1,4-dikarbonil. Dalam sintesis laboratorium , langkah ini sudah final, langkah kunci dalam reaksi. Hasil yang dilaporkan dari lingkar aldol intramolekul mendekati 90 %.

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

22

Senyawa 1,4-dikarbonil yang digunakan dalam lingkar aldol intramolekular adalah Z-8undekena-2,5-diona dan dapat disintesis dalam 2 cara. Sintesis pertama melibatkan pembuatan suatu diona tak jenuh dengan suatu cincin katalis asam membuka reaksi dari suatu substitusi furan- suatu reaksi yang belum dipelajari. Furan, senyawa heterosiklis aromatis dengan suatu energi resonansi yang kecil adalah setara dengan di-enol eter. Ketika furan dihidrolisis, ini akan membentuk suatu senyawa 1,4-dikarbonil

Gambaran sebelumnya menunjukkan hidrolisis dari furan untuk membentuk 1,4butanedial. Untuk membentuk jasmone, bagaimanapun, kamu harus mempunyai metil dan Z-3heksenil rantai samping pada C2 dan C5, sebelum kamu hidrolisa.

Langkah berikutnya dan retrosintesis dalan sintesis dari rantai samping tak jenuh di atas cincin furan. Langkah ini melibatkan 2 reaksi, reaksi Wittig dan adisi Michael. Reaksi Wittig merubah rantai samping aldehid menjadi rantai samping tak jenuh. Sebaiknya, reaksi Wittig memberikan 65% hasil produk, yang 85% nya adalah isomer Z yang diinginkan dan 15% nya adalah isomer E.

Reaksi lainnya menempati rantai samping aldehid di atas furan melalui adisi Michael dari 2-metil furan dengan propenal. 2-metil furan selalu tersedia di pasaran, sehingga kamu tidak

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

23

ingin mensintesisnya. Sebab kamu akan kembali tak akan lebih jauh dari 2-metil furan dalam retrosintesis mu, 2-metil furan adalah substrat awal mu untuk sintesis laboratorium.

Adisi Michael ini menggunakan 2-metil furan sebagai nukleofil ditunjukkan pada mekanisme berikut ini:

Hasil keseluruhan dari sintesis ini adalah 35%. Sebagai catatan bahwa walaupun hampir semua reaksi memberikan hasil yang lebih besar daripada reaksi ini, setiap langkah dalam reaksi ini menyebabkan suatu keseluruhan reduksi hasilnya. Sebab ini merupakan sintesis multi

langkah, hasil 35 % adalah beralasan. Berikut ini adalah sintesis lengkap :

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

24

Sintesis ke dua dari Z-8-undekena-2,5-diona dalah sangat berbeda dari yang pertama dan mempunyai 2 keuntungan yang signifikan. Sintesis ini memberikan keseluruhan hasil 61%, dan bentuk dari ikatan rangkapnya adalah stereo khusus untuk ikatan dobel cis.

Untuk menyiapkan turunan 1,3-ditianil, kamu mereaksikan suatu acetal dengan suatu ditiol dalam asam utnuk membentuk suatu tioacetal. Acetal tersedia di pasaran. Demikianlah, langkah ini adalah langkah terakhir dalam retrosintesis dan langkah pertama dalam sintesis laboratorium.

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

25

Ide Kunci Dari Bab 20 1. Dalam reaksi kondensasi karboni, suatu ion nukleofilik yang diisolasi bereaksi dengan karbon elektrofilik dari kelompok karbonil. Hasilnya, dengan suatu substrat aldehid atau keton, adalah sutu senyawa karbonil , tak jenuh. Sebagai satu kelompok, reaksi ini disebut kondensasi aldol. 2. Mekanisme untuk reaksi kondensasi aldol mengkombinasikan mekanisme dari adisi nuklofilik pada sebuah karbonil dari bab 7 dan reaksi ion yang diisolasi dalam bab 19. Nukleofilik dalam reaksi ini adalah ion yang diisolasi.lain 3. Walaupun kondensasi aldol dapat di katalis asam atau basa lain, paling sering adalah dikatalis oleh basa. 4. Kondisi reaksi untuk reaksi substitusi adalah sama dengan kondisi reaksi unttuk kondensasi aldol, tapi kondensasi aldol membutuhkan jumlah basa lebih sedikit dan biasanya membutuhkan suhu yang lebih tinggi. 5. Suatu reaksi kondensasi aldol campuran terjadi ketika 2 senyawa karbonil yang berbeda ada dalam campuran reaksi. Agar reaksi ini berguna, bagaimanapun, satu dari reaktan harus tidak mengandung hidrogen terisolasi atau satu dari reaktan harus lebih banyak asam daripada yang lainnya. 6. Dalam suatu reaksi kondensasi aldol intramolekul, 2 kelompok karbonil ada dalam molekul yang sama bereaksi membentuk suatu 5 atau 6 cincin didalamnya. 7. Kondensasi Claisen adalah seperti reaksi kondensasi aldol yang menggunakan substrat ester, malahan dari suatu dikarbonil. 8. Mekanisme dari kondensasi Claisen adalah suatu kombinasi dari mekanisme untuk suatu substitusi nukleofilik pada sebuah karbonil di tampilkan dalam bab 8 dan mekanisme dari reaksi ion terisolasi ditampilkan dalam bab 19. Nukleofilik dalan reaksi ini adalah ion tersolasi. 9. Kondensasi Claisen memiliki suatu kesetimbangan tetap yang tak baik. Bagaimanapun, jika produk memiliki sebuah hidrogen yang terletak pada karbon diantara dua kelompok karbonil, produk akan bereaksi dengan basa, reaksi ini mencegah produk mengalami reaksi reversibel. 10. Siklisasi Dieckmann adalah suatu kondensasi Claisen intramolekul yang memberikan hasil sempurna ketika produk membentuk 5 atau 6 cincin anggota. aldehid atau keton untuk membentuk suatu senyawa -

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

26

11.

-karbonil tak jenuh. Nukleofilik paling baik untuk reaksi michael adalah ion yang diisolasi yangg stabil.

12. Reaksi annulasi Robinson adalah reaksi 2 langkah. Langkah pertama adalah reaksi Michael, dan langkah ke dua adalah kondensasi aldol. 13. Kondensasi karbonil merupakan prosedur sintesis paling berguna dalam sintesis organik sebab mereka membentuk ikatan karbon-karbon yang baru dan meninggalkan gugus fungsional yang reaktif dalam area ikatan yang baru.

Resume Reaksi Kondensasi Karbonil

27

Anda mungkin juga menyukai