Anda di halaman 1dari 7

Kondensasi Aldol

Kondensasi aldol adalah sebuah reaksi organik antara ion enolat dengan
senyawa karbonil , membentuk -hidroksialdehida atau -hidroksiketon dan
diikuti dengan dehidrasi, menghasilkan sebuah enon terkonjugasi. Kondensasi
aldol sangatlah penting dalam sintesis organik karena menghasilkan ikatan
karbon-karbon dengan baik. Kondensasi aldol umumnya didiskusikan pada
pelajaran kimia organik tingkat universitas. Dalam bentuk yang biasa, ia
melibatkan adisi nukleofilik sebuah enolat keton ke sebuah aldehida, membentuk
-hidroksi keton, atau sebuah "aldol" (aldehida + alkohol), sebuah unit struktural
yang dijumpai pada molekul alami dan obat-obatan.

Nama kondensasi aldol juga umumnya digunakan untuk merujuk reaksi


aldol itu sendiri yang dikatalisasi oleh aldolase (terutama dalam biokimia). Namun
reaksi aldol sebenarnya bukanlah sebuah reaksi kondensasi karena ia tidak
melibatkan pelepasan molekul yang kecil. Reaksi antara keton dengan aldehida
(kondensasi aldol silang) atau antara dua aldehida juga dinamakan Kondensasi
Claisen-Schmidt. Nama reaksi ini berasal dari Rainer Ludwig Claisen dan J. G.
Schmidt yang secara terpisah mempublikasi topik ini pada tahun 1880 dan 1881.

Suatu reaksi kondensasi ialah reaksi dimana dua molekul atau lebih
bergabung menjadi satu molekul yang lebih besar dengan atau tanpa hilangnya
suatu molekul kecil (seperti air). Kondensasi aldol merupakan suatu reaksi adisi
dimana tidak dilepaskannya suatu molekul kecil. Bila suatu aldehid diolah dengan
basa NaOH dalam air, ion enolat yang terjadi cepat bereaksi pada gugus karbonil
dari molekul aldehid yang lain. Hasilnya ialah adisi suatu molekul aldehid ke
molekul aldehid yang lain (Fessenden dan Fessenden, 1986).

Kondensasi dengan katalis asam suatu asetaldehid memberikan aldol.


Dalam kondensasi ini sejumlah katalis asam membantu enolisasi dan
menyebabkan asetaldehida lebih reaktif untuk adisi. Pada umumnya enol
mengalami serangan nukleufilik atau elektrofilik oleh asam konjugat dari
kmponen karbonil, proses ini terjadi dalam keseimbangan dan biasanya reaksi
tidak berhenti pada tahap aldol, melainkan dapat pula terjadi dehidrasi dan
memberikan alfa, beta-karbonil tidak jenuh (Sastrawijaya, 1985).
Enolat anion dapat bertindak nukleufilik karbon dan beradisi pada gugus karbonil
pada molekul aldehid atau keton lain. Reaksi ini membentuk dasar bagi proses
kondensasi aldol, yaitu reaksi pembentukan ikatan karbon-karbon yang sangat
bermanfaat.

Kondensasi aldol yang paling sederhana adalah gabungan dua molekul


asetaldehid, yang terjadi jika larutan aldehid diberi larutan basa. Hasilnya adalah
reaksi dengan 4 karbon dinamakan aldol(namanya berasal dari suku kata aldehid
dan karbon). Proses kondensasi aldol mdah dibuat melalui pembentukan anion
enolat dari suatu senyawa karbonil yang diadisikan pada karbonil lain(Hart,
1983). Secara umum berlangsungnya reaksi konversi aseton adalah melalui
mekanisme reaksi kondensasi aldol. Mekanisme reaksi tersebut merupakan
gabungan antara langkah reaksi asam basa Bronsted (protom transfer) dan lewis
step (electron transfer). Reaksi aldol bermula dari pemisahan proton berposisi
(alfa) membentuk eolat yang beresonansi. (Setiadi, 2007).

Senyawa karbonil tidak jenuh , merupakan senyawa yang dapat


disentesis melalui kondensasi aldol dengan cara mereakisikan dua senyawa
aldehida atau keton, salah satu senyawa aldehida atau keton tersebut harus
mempunyai atom hidrongen- . Secara teori, dibenzalaseton dapat disentesis
melalui kondensasi aldol antara benzaldehida dan aseton menggunakan katalis
natrium hidroksida Asfiyah,2008).

Mekanisme

Bagian pertama reaksi ini adalah sebuah reaksi aldol, sedangkan bagian
kedua reaksi ini adalah reaksi dehidrasi. Dehidrasi dapat diikuti oleh
dekarboksilasi ketika terdapat sebuah gugus karboksil yang aktif. Produk adisi
aldol dapat didehidrasi via dua mekanisme, yakni mekanisme enolat yang
menggunakan basa kuat dan mekanisme enol yang menggunakan katalis asam.

Mekanisme enolat:

Mekanisme enol:

Jenis-jenis kondensasi
Penting untuk membedakan kondensasi aldol dari reaksi adisi senyawa
karbonil lainnya.
Ketika basa yang digunakan adalah amina dan senyawa hidrogen aktifnya
mampu mengaktivasi reaksi, reaksi ini dinamakan kondensasi Knoevenagel.
Dalam reaksi Perkin, aldehida bersifat aromatik dan enolat dihasilkan dari
sebuah anhidrida.
Kondensasi Claisen melibatkan dua senyawa ester.
Kondensasi Dieckmann melibatkan dua gugus ester pada molekul yang sama
dan menghasilkan senyawa siklik
Reaksi Henry melibatkan sebuah aldehida dan senyawa nitro alifatik.
Anulasi Robinson melibatkan keton ,-takjenuh dan sebuah gugus karbonil
Pada reaksi Guerbet, sebuah aldehida, yang dihasilkan secara in situ dari
alkohol, berswakondensasi membentuk alkohol dimer.

Reaksi Kondensasi Aldol

a. Kondensasi Aldol

Reaksi kondensasi aldol dapat dilangsungkan oleh senyawa aldehida yang


mempunyai hidrogen . Reaksi kondensasi aldol terjadi pada satu jenis aldehida
dengan adanya asam atau basa encer. Senyawa hasil reaksi kondensasi aldol
adalah aldehida -hidroksi yang sering disebut dengan senyawa aldol. Senyawa
aldol adalah senyawa yang mempunyai gugus fungsi aldehida dan alkohol
sekaligus.

b. Kondensasi Aldol Silang

Kondensasi aldol yang terjadi pada aldehida yang berbeda disebut dengan
kondensasi aldol silang. Reaksi kondensasi aldol silang terjadi jika kedua aldehida
mempunyai hidrogen .

c. Kondensasi Aldol Ketonik

Senyawa golongan keton kurang reaktif untuk melangsungkan reaksi


kondensasi aldol dibandingkan golongan aldehida. Namun demikian, sejumlah
sedikit produk reaksi masih dapat dihasilkan. Produk kondensasi aldol senyawa
keton akan mengalami dehidrasi secara cepat membentuk produk terstabilisasi
resonansi. Adanya dehidrasi membuat reaksi kondensasi aldol mengalami
kompleksasi.

d. Siklisasi Via Kondensasi Aldol

Kondensasi aldol internal, yaitu kondensasi yang dialami dua gugus


karbonil pada satu rantai senyawa yang sama akan membentuk cincin.

e. Kondensasi Benzoin

Aldehida aromatik membentuk produk kondensasi ketika dipanaskan


dengan ion sianida yang dilarutkan dalam alkohol berair. Reaksi kondensasi ini
mengarahkan pada pembentukan -hidroksi keton.
Sianida merupakan satu-satunya katalis yang dapat digunakan karena
mempunyai sifat yang unik. Sebagai contoh, ion sianida merupakan nukleofil
yang kuat, sebuah gugus lepas (leaving group) yang baik. Maka ketika ion sianida
terikat pada gugus karbonil aldehida, intermediet yang terbentuk terstabilkan oleh
resonansi antara molekul dan ion sianida. Kondensasi benzoin selalu diakhiri
dengan penataan ulang (rearrangement).

Proses aldoks
Dalam bidang industri, proses Aldok yang dikembangkan oleh Royal
Dutch Shell dan Exxon mengubah propilena dan syngas secara langsung menjadi
2-etilheksanol via hidroformilasi menjadi butiraldehida, kondensasi aldol menjadi
2-etilheksenal dan akhirnya hidrogenasi.

Dalam satu kajian, krotonaldehida secara langsung diubah menjadi 2-etulheksanal


dalam sebuah sistem paladium / amberlis / karbon dioksida superkritis:
Ruang lingkup

Etil 2-metilasetoasetat dan kamfolenat aldehida bereaksi dengan


kondensasi aldol. Prosedur sintetik ini umumnya dijumpai pada tipe reaksi ini.
Pada proses ini, selain pelepasan air, etanol dan karbondioksida juga dilepaskan
pada dekarboksilasi.

Etil glioksilat 2 dan dietil 2-metilglutakonat 1 bereaksi menghasilkan asam


isoprenetrikarboksilat 3 dengan natrium etoksida. Produk reaksi ini sangat tidak
stabil dan akan melepaskan karbon dioksida, diikuti dengan reaksi sekunder
lainnya. Ketidakstabilan ini diduga diakibatkan oleh terikan sterik yang dihasilkan
oleh gugus metil dan gugus karboksilat pada struktur cis-dienoid.

Kadang kala kondesasi aldol terdapat pada reaksi multitahap atau pada siklus
katalitik seperti pada gambar di bawah:

Dalam reaksi ini, sebuah alkunal 1 diubah menjadi sikloalkena 7 dengan sebuah
katalis rutenium dan kondensasi terjadi pada zat antara 3 sampai 5. Bukti
pendukung mekanisme reaksi ini didasarkan pada penandaan isotopik.
Reaksi antara menton (senyawa kimia) dan anisaldehida sangat rumit
karena pemerisaian sterik gugus keton. Larutan menggunakan basa kuat seperti
kalium hidroksida dan pelarut yang sangat polar seperti DMSO pada reaksi di
bawah:

Oleh karena epimerisasi melalui sebuah ion umum enolat (zat antara A), produk
reaksi mempunyai konfigurasi cis (R,R) dan bukannya trans (R,s) seperti yang ada
molekul awal reaksi. Oleh karena hanya isomer cis yang mengendap dari larutan,
produk ini dihasilkan secara eksklusif.

Reaksi kondensasi adalah reaksi penggabungan antara dua molekul


sederhana menjadi suatu molekul yang besar dengan atau tanpa hilangnya satu
molekul kecil. Kondensasi aldol adalah suatu reaksi adisi nukleofilik dari ion
enolat terhadap gugus karbonil dengan produk reaksi berupa -hidroksialdehida
atau -hidroksiketon. Kondensasi antara aldehid atau keton dengan karbonil dari
aldehid atau keton yang lain disebut kondensasi aldol silang (cross aldol
condensation). Reaksi kondensasi aldol silang yang melibatkn penggunaan
senyawa alkil keton atau aril keton sebagai reaktannya dikenal sebagai reaksi
Claisen-Smidcth. Pada percobaan akan dibuat senyawa benzal aseton dari
senyawa benzaldehid dan aseton. Reaksinya adalah seperti ini :

Benzal aseton yg dihasilkan ini berbentuk kristal berwarna kuning pucat


dan punya titik leleh sebesar 42 derajat Celcius (Vogel : 1978)
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Kondensasi Aldol. Online.


http://id.wikipedia.org/wiki/Kondensasi_aldol (diakses tanggal 25 Mei
2013)

Anonim. 2013. Reaksi Kondensasi Aldol. Online.


http://www.ilmukimia.org/2013/03/reaksi-kondensasi-aldol.html (diakses
tanggal 25 Mei 2013)

Pratama, Arif Yoga. 2012. Kondensasi Aldol Silang. Online. http://indo-


alchemist.blogspot.com/2012/11/kondensasi-aldol-silang.html (diakses
tanggal 25 Mei 2013)

Widy. 2011. Kondensasi Senyawa Karbonil Pembuatan Dibenzalaseton. Online.


http://widy-chemistry09.blogspot.com/2011/03/kondensasi-senyawa-
karbonil-pembuatan.html (diakses tanggal 25 Mei 2013)

Anda mungkin juga menyukai