Anda di halaman 1dari 32

DIABETES

MELLITUS
Dr. Nurhayati Lahay

Diabetes Mellitus
Penyakit degeneratif (tidak menular) yg akan
meningkat jumlahnya dimasa yang akan datang.
Tahun 2020 jumlah penderita diabetes akan
mengalami ledakan yang luar biasa besarnya
(dapat mencapai 52,2% dari seluruh jumlah
penduduk indonesia) faktor terbesar yang
mempengaruhi adalah faktor lingkungan (pola
makan &gaya hidup) terutama peningkatan
kemakmuran suatu bangsa.
2

Jenis DM
IDDM (Independent Diabetes Mellitus) => 10%
NIDDM (Non Independent Diabetes Mellitus) => 90%
Faktor pencetus
IDDM :

Virus / toksin
Perjalanan penyakit sangat panjang
Lingkungan
Genetik

NIDDM lebih disebabkan lingkungan (didapat)


3

FAKTOR RESIKO
Pola makan (banyak lemak, protein, gula, garam
dan sedikit serat)
Pola hidup (kurang olahraga, sedikit BAB, dll.)
Obesitas
Merokok
Hypertensi
Usia >40 th
Riwayat DM pada keluarga/kehamilan
Dislipidemia (kolesterol, trigliserid dan LDL
tinggi)
4

Gambaran klinis DM
Ada 3 gejala utama (trias) :
Banyak makan (polifagia)
Banyak minum (polidipsia)
Banyak kencing (poliuria)
Penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan
menimbulkan berbagai macam keluhan, antara lain :
Kelainan kulit (gatal-gatal, bisul), jamur dilipatan tubuh
Kesemutan, rasa baal (neuropati)
Kelainan ginekologis ; keputihan
Kelemahan tubuh
5

Luka / bisul yang tidak kunjung sembuh


Infeksi Saluran Kemih (sakit saat BAK, panas,
anyang-anyangan, dll.)
Mata kabur (katarak, gangguan refraksi/visus,
sampai kebutaan)
Impotensi, dll.
Kadang gambaran klinis tidak jelas/tanpa gejala,
sehingga baru ditemukan pada saat
pemeriksaan untuk penyakit lain (TBC, Infeksi
saluran kencing, dll.)
6

PATOFISIOLOGI
Gula darah yang tinggi menyebabkan
viskositas (kekentalan) darah jadi meningkat,
pembuluh darah mengalami penebalan
dinding, dinding pembuluh jadi kaku.
Akibatnya transport darah, O2 dan nutrisi ke
jaringan jadi terganggu. Bahkan dapat terjadi
kerusakan endotel pembuluh darah, yang
dapat disebabkan meningkatnya tekanan
darah & lemak darah.
7

Bila terjadi kerusakan endotel pembuluh darah,


darah terjadi proses adhesi, agregasi trombosit
(pelekatan trombosit) => membentuk
mikrotrombus sehingga terjadi aterosklerosis
(penyumbatan), bila di jantung dapat terjadi
penyakit jantung koroner (PJK) dan bila
menyumbat di pembuluh darah otak => tertjadi
stroke
Gangguan aliran darah yang ke perifer
(permukaan) => dapat timbul rasa kesemutan &
baal-baal
8

Gangguan aliran darah menyebabkan jaringan


kekurangan oksigen, akibatnya bila ada luka
lebih lama sembuh dan kadar gula yang tinggi
menyebabkan kuman semakin banyak &
tumbuh subur. => rentan terserang virus, bakteri
dan jamur.
Gula yang tinggi dalam darah disebabkan insulin
yang tidak ada atau terjadi resistansi insulin
(insulin ada tapi tidak dapat dipakai sebagai
anak kunci yang mengubah glukosa menjadi
energi) => terjadi kelemahan tubuh. 9

Gula yang terlalu banyak dalam darah


menyebabkan ginjal tidak sanggup untuk
menyaring/menahan, akibatnya gula/kalori
dikeluarkan melalui urine (air seni)
=>kencing manis
Oleh karena kalori banyak terbuang
melalui urine, maka orang diabetes
merasakan lapar yang terus-menerus
Akibat banyak kencing, maka penderita
ingin minum lebih banyak
10

DIAGNOSIS
Gejala khas : polifagia, polidipsia, poliuria,
lemas, berat badan turun terus
Adanya gejala lain
kesemutan, baal, gatal, luka yang tak kunjung
sembuh, mata kabur, keputihan yang tidak sembuhsembuh, gatal di kemaluan, impotensia, dll.
Ditegakkan bila gula darah puasa >126 mg./dl.
Gula darah 2 jam post prandial (sesudah makan) >200
mg.dl.

11

Pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan


glukosa dengan cara enzimatik, dengan bahan
darah plasma vena,dilaboratorium yang
terpercaya, yang melakukan program
pemantapan mutu secara teratur
Darah juga dapat dipakai bahan darah kapiler,
dengan reagen kering (asalkan kalibrasi
dilakukan dengan standart yang dianjurkan =>
dapat dipercaya)
12

KOMPLIKASI
Mikrovaskuler (Pembuluh darah kecil) :
- Netropati (ginjal)
- Retinopati
Mikrovaskuler (pembuluh darah besar) :
- Penyakit jantung koroner (PJK)
- Gangren/ulkus,
- Stroke
- Hipertensi
Mikro dan makro :
- Neuropati (baal-baal, kesemutan, impotensia)
- Infeksi (TBC, ISK, dll)
13

Lain-lain :
Ke syaraf otonom : mual, kembung, muntah, diare
Hipotensi ortostatik (perubahan posisi)
Hipoglikemia
Tetap lemah, lemes walaupun banyak makan
Sesak nafas akibat penimbunan cairan
Edema (bengkak) karena kerusakan endotel => rusak
membran sel => keluarnya protein (albumin)
Kebiruan dikulit (hematom) kerana penurunan
ketahanan jaringan perifer, lebih mudah terjadi trombus.

14

Gagal ginjal disebabkan glomerulus ginjal sudah


tidak sanggup lagi menyaring -> terjadinya
peningkatan kadar ureum & kreatinin
Ketoasidosis
Kesadaran dapat menurun sampai koma
Prevalensi :
Resiko PJK & stroke(2x lebih besar)
Ulkus dan ganggren (50x le4bih besar)
Gagal ginjal terminal (7x lebih besar)
Kebutaan akibat kerusakan retina 925x lebih besar)
15

LANGKAH-LANGKAH STRATEGI PENCEGAHAN

1. PENCEGAHAN PRIMER
Hindari Faktor Resiko :
.
umur >40 tahun
.
obesitas
. Hipertensi
. Riwayat DM (keluarga)
. Riwayat melahirkan bayi >4kali
. Riwayat DM pada kehamilan
. Dislipidemia
16

Mengubah prilaku, agar menjalankan pola hidup sehat


(hindari stress, tidur cukup, olahraga, rekreasi)
Menjaga pola makan (kurangi karbohidrat, lemak,
protein dengan makan sayur dan buah-buahan tinggi
serat)
Tidak merokok
2. PENCEGAHAN SEKUNDER
Menemukan DM sedini mungkin, terutama untuk kasuskasus resiko tinggi => untuk mencegah komplikasi yang
lebih kuat
17

Pencegahan sekunder agak sulit, misalnya menyuruh


orang untuk berobat secara teratur & menerima bahwa
penyakit tiodak dapat disembuhkan
Gula darah harus selalu terkendali mendekati normal
(sepanjang hari dan tahun)
Tekanan darah dijaga mendekati normal (tidak lebih dari
140/90 mmHg.)
Kolesterol / lipid darah harus normal (dengan cara diet,
olahraga dan tidak merokok)
Usahakan kolesterol total <200 mg./dl.
LDL <130 mg./dl.
Trigliserida <150 mg./dl
HDL >45-95 mg./dl.
18

3. Pencegahan Tersier

Mencegah timbulnya komplikasi yang


berat
Mencegah terjadinya kegagalan org
Mencegah kecacatan

19

Tujuan pengendalian DM
1.
2.
3.
4.
5.

Menghilangkan gejala
Menciptakan dan mempertahankan rasa sehat
Memperbaiki kualitas hidup
Mencegah komplikasi akut dan kronik
Mengurangi laju perkembangan komplikasi
yang telah ada
6. Mengurangi kematian
7. Mengobati penyerta bila ada
20

DM DAN INFEKSI
DM lebih rentan terhadap infeksi, apabila terkena infeksi
penanganan menjadi lebih sulit dan lama. Infeksi virus
dapat menyebabkan kerusakan sel Betapankreas.
Beberapa penyakit infeksi yang sering adalah :
Tuberkulosis
Infeksi Kulit
Infeksi Saluran Kemih
Gangren pada kaki
Yang jarang adalah :
- Infeksi telinga luar ( Otitis Eksternal )
- Mikomikosis Rinacerebral ( jamur )

21

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerentanan infeksi

Tingginya kadar gula darah (Hiperglikemia )


Gangguan fungsi lekosit dan gangguan cell
radiated immunity.
Gangguan hormonal lainnya.
Angiopati.
Neuropati.
Mekanik.
22

GANGREN DIABETIKUM
Biasanya gangren disebabkan oleh Kuman
Streptokokus group A yang ditandai dengan :
Peradangan sel ( Sellulitis ).
Dapat timbul vesikel / bula yang hemoragik.
Kulit mengalami rekrosis ( kematian jaringan )
yang dalam beberapa hari saja dapat meluas.
Pemberian antibiotik saja tidak cukup ,
sehingga harus dilakukan eksisi yang luas
bahkan amputasi.
Mortalitas cukup tinggi ( > 10% )
23

Gangren dapat disebabkan oleh infeksi kuman


campuran , seperti :
- Kuman Streptokokus mikroacrofilik atau anaerobik.
- Staphylococcus avreus.
- Proteus ( kuman gram negative ).
Gangren disebabkan oleh kurangnya vaskularisasi
(aliran darah ) dan penyembuhan jaringan yang buruk
sehingga pemberian antibiotic saja tidak cukup.
Luka dilakukan Debridemen yang agresif.
24

DIET PADA DIABETES


Diet standar untuk diabetes umumnya :
Tinggi karbohidrat
Rendah lemak
Tinggi serat
Komposisi yang seimbang ( gizi yang baik ) :
Karbohidrat
60 70 %
Protein
10 15 %
Lemak
20 25 %
Serat
25 gr/ hari
Garam dibatasi , pemanis secukupnya.
25

Pada konsensus telah disepakati bahwa istilah diet tidak


digunakan lagi , sebagai gantinya dipakai istilah
perencanaan makanan , agar pasien tidak takut dengan
segala larangan makan.
Pemanis buatan yang ada dipasaran adalah sukrosa ,
fruktosa , sorbitol , manitol , xylitol , sakarin , siklamat
dan aspartame. Yang mengandung kalori adalah
sukrosa dan fruktosa , sehingga harus dibatasi.
Sakarin dan siklamat sebaiknya tidak dikonsumsi =>
penyebab karsinogenik.

26

TUJUAN DIET
Mencapai kadar gula terkendali, usahakan kadar
Hb A1c < 7 % ( N 6% )
Atau gula darah puasa < 126 mg / dL dan gula
darah 2 jam setelah makan < 200mg / dl.
Mengendalikan kadar lemak darah.
Usahakan nilai - Kolesterol total < 200 mg /dL
- LDL
< 130 mg / dL
- Trigliserida < 150 mg / dL
- HDL
> 45 55 mg / dl
27

Mengendalikan Berat Badan agar ideal ( Relatif )


BB ( kg )
BBR =
X 100
TB ( cm ) 100
Normal = < 110 %

BB
BMI =
( TB )2
Normal = < 25
Melalui diet , latihan fisik , bila perlu obat anti obesitas.
28

Mengendalikan Asam Urat.


Usahakan asam urat < 6 mg/dl karena
bila > 6 mg/dl akan mempermudah
terjadinya abregasi trombosit.

29

POLA HIDUP SEHAT


Usahakan untuk tidak merokok.
Karena rokok dapat menyebabkan peningkatan
kadar asam lemak bebas , menyebabkan
vasokonstriksi (penyempitan ) pembuluh darah
dan mudah terjadi abregasi trombosit.
Usahakan tekanan darah tidak lebih dari 140/90
mmHg
Usahakan tidur yang nyenyak minimal 6 jam /
hari.
30

Hindari stress.
Stress dapat merangsang hipotisis dan hipotalamus
untuk meningkatkan sekresi hormon kontra insulin
seperti : katekolamin , kortisol , glukagon , ACTH , dll.
Latihan Fisik.
Olahraga yang baik bagi penderita DM adalah untuk
memperbaiki kesegaran jasmani.
Sebaiknya dilakukan teratur minimal 3x seminggu ,
jenisnya boleh jalan kaki , jogging , berlari , berenang ,
bersepeda dll. Sebaiknya dilakukan secara kontinyu
(terus menerus ) , dan berirama, waktu / lamanya latihan
+ 25 menit.
31

Hal yang perlu diperhatikan :


Jangan memulai olahraga jika kadar
glukosa darah rendah ( sebelum makan )
sebaiknya 1-1 jam sesudah makan.
Sepatu yang dipakai tidak boleh
kesempitan , karena dapat mengakibatkan
luka.
Olahraga harus didampingi seseorang
(bila tiba-tiba terjadi serangan
hipoglikemia).
32

Anda mungkin juga menyukai