Anda di halaman 1dari 4

25

PENETAPAN KADAR VITAMIN C PADA CABAI MERAH (Capsicum


annum L.) MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-
VIS

THE DETERMINATION OF CONTENTS OF VITAMINE C IN RED


CHILI (Capsicum annum L.) USING SPECTROFOTOMETRY UV-VIS
METHODE

Lailatul Badriyah, Algafari B. Manggara

Info Artikel Abstrak


Latar belakang: Vitamin C atau asam askorbat merupakan salah satu
Sejarah Artikel : vitamin yang diperlukan oleh tubuh yang berfungsi membantu proses
Diterima 28 Februari metabolisme tubuh. Vitamin C berperan dalam pembentukan kolagen
2015 interseluler. Pengukuran kadar vitamin C penting dilakukan, salah satunya
Disetujui 10 Maret dengan menggunakan metode spektrofotometer UV-Vis. Tujuan:
2015 Mengetahui kadar vitamin C pada cabai merah (Capsicum annum L.).
Dipublikasikan 16 Metode: Jenis penelitian secara deskriptif eksperimental menggunakan
Juni 2015 metode Spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 200-300 nm.
Sampel penelitian ini adalah cabai merah yang ditentukan secara random
Kata Kunci: sampling. Hasil: Kadar vitamin C yang diperoleh sebesar 4,463 ppm dan
prosentase yang didapat sebesar 0,4463 % b/b. Simpulan dan saran: Hasil
Vitamin C, cabai
menunjukkan bahwa cabai merah (Capsicum annum L.) memiliki kadar
merah,
vitamin C sebesar 4,463 ppm dan 0,4463 % b/b. Perlu dilakukan uji vitamin C
spekrofotometri uv-
(asam askorbat) pada cabai dengan jenis dan varietas yang berbeda untuk
vis
dibandingkan kandungan vitamin C terbesarnya.
Keywords : Abstract
Vitamine C, red chili, Background: Vitamin C or ascorbic acid was a vitamin that is needed by the
spectrofotometry uv- body which helps the body's metabolic processes. Vitamin C plays a role in
vis. the formation of intercellular collagen. Determinant of vitamine C content in
red chili was important. Objectives: To determine the contents of vitamin C in
red chili (Capsicum annum L.). Methods: This type of research was
experiments of deskriptive using UV-Vis Spectrophotometry in wavelength
200-300 nm. Sample of this study was red chili. Sampling methods in this
study using random samling technique. Results: The content of vitamin C in
red chili (Capsicum annum L.)is 4,463 ppm or 0.4463 % b/b. Conclusions and
Suggestions: The result showed that the content of vitamin C in red chili
(Capsicum annum L.) is 4,463 ppm or 0.4463 % b/b. Should be tested the
vitamin C (ascorbic acid) on the chili pepper which different of species and
variety to compare and determine the highest content of vitamine C.

P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555


Korespondensi :
Staf Pengajar Prodi S1 Kimia Fakultas Sains IIK Bhakti Wiyata Kediri. E-Mail: algamanggara@gmail.com
26

Lailatul Badriyah | Penetapan Kadar Vitamin C pada …..


Jurnal Wiyata, Vol. 2 No. 1 Tahun 2015

PENDAHULUAN maupun analisis kuantitatif6. Beberapa


Vitamin merupakan senyawa penelitian telah dilakukan tentang penetapan
kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kadar vitamin C pada dodol mangga dan
yang berfungsi untuk membantu pengaturan nanas segar menggunakan spektrofotometer
atau proses metabolisme tubuh. Salah satu UV-Vis. Kadar vitamin C yang dihasilkan
vitamin yang diperlukan oleh tubuh adalah berturut-turut sebesar 15,88 g/100g dan
vitamin C. Vitamin C berperan dalam 3,4274 ppm7. Hal ini menunjukkan bahwa
pembentukan kolagen interseluler1. Vitamin C metode spektrofotometer UV-Vis mampu
atau asam askorbat adalah salah satu vitamin memberikan hasil pengukuran kadar vitamin
yang terbuat dari turunan heksosa yang larut C yang hampir sama dengan nilai nutrisi yang
dalam air dan mudah teroksidasi. Proses terdapat dalam cabai merah. Berdasarkan
tersebut dipercepat oleh panas, sinar, alkali, uraian diatas, dilakukan penelitian tentang
enzim serta oleh katalis tembaga dan besi. pengukuran kadar vitamin C pada cabai
Disamping itu, asam askorbat memiliki gugus merah menggunakan spektrofotometer UV-
kromofor yang peka terhadap rangsangan Vis.
cahaya. Salah satu tanaman yang
mengandung vitamin C adalah mangga dodol, METODE PENELITIAN
nanas dan cabai. Desain penelitian yang digunakan
Cabai merah merupakan tanaman adalah deskriptif eksperimental dan
semusim dan dapat tumbuh di dataran tinggi pengambilan sampel dilakukan secara random
maupun di dataran rendah. Cabai merah sampling terhadap cabai merah. Lokasi
(Capsium annuum L.) kaya akan protein, penelitian berada di Laboratorium Instrumen
lipid, serat, garam mineral (Ca, P, Fe, K), Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata. Data
vitamin (A, D3, E, C, K, B2, dan B12) dan yang diperoleh pada penelitian ini berupa
kapsaisin2. Selain itu, cabai juga dapat nilai absorbansi.
digunakan sebagai diet dan mengobati kanker Prosedur penelitian yang digunakan
perut dan usus3. Ada beberapa metode yang yaitu 100 mg cabai merah yang dihaluskan,
dikembangkan untuk menentukan kadar kemudian ditambahkan dengan sedikit
vitamin C diantaranya adalah aquades bebas CO2 dan disaring. Filtrat yang
Spektrofotometri UV-Vis dan metode diperoleh dimasukkan ke dalam labu ukur 100
iodometri. Penelitian yang telah dilakukan mL dan ditambah aquades bebas CO2 hingga
tentang pengukuran kadar vitamin C pada mencapai tanda batas. Pengukuran kadar
cabai rawit menggunakan metode iodometri4. vitamin C dalam cabai merah (Capsicum
Hasil kadar rata-rata vitamin C yang annum L.) mengunakan metode
diperoleh yaitu 1,05% b/v. Sedangkan pada spektrofotometri UV-Vis dilakukan dengan
dodol mangga sebesar 3,5 g/100g5. Kedua menggunakan akuades sebagai blanko dan
hasil pangukuran menunjukkan kadar vitamin larutan standar berupa asam askorbat.
C yang rendah. Oleh karena itu, perlu dicari
metode lain untuk meningkatkan sensifitas HASIL PENELITIAN
pengukuran kadar vitamin C pada tanaman Penentuan panjang gelombang
cabai yaitu spektrofometer UV-Vis. maksimum dilakukan dengan mengukur nilai
Metode spektrofometer UV-Vis dapat absorbansi larutan asam askorbat 1 ppm
memberikan informasi baik analisis kualitatif rentang panjang gelombang 200 - 300 nm.

P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555


27

Lailatul Badriyah | Penetapan Kadar Vitamin C pada …..


Jurnal Wiyata, Vol. 2 No. 1 Tahun 2015

Hasil pengukuran absorbansi asam askorbat 1 Apabila dikonversikan sebesar 4,463 ppm,
ppm ditunjukkan pada Tabel 1. yaitu 0,4463 % b/b.
Tabel 1. Pengukuran absorbansi asam
PEMBAHASAN
askorbat 1 ppm
Vitamin C atau asam askorbat
Panjang Absorbansi Asam merupakan bahan farmasi yang banyak
Gelombang Askorbat 1 ppm dikonsumsi sebagai antioksidan. Asam
(nm) (A)
askorbat dalam sediaan farmasi dapat
200 0,053
210 0,031 ditentukan dengan metode titrasi iodometri
220 0,021 atau spektrofotometri untraviolet pada
230 0,021 panjang gelombang 265 nm. Penyerapan
240 0,029 pada panjang gelombang 260 nm mampu
250 0,054
menyerap absorbansi maksimal pada asam
260 0,075
270 0,069 askorbat. Absorbansi sebanding dengan
280 0,037 jumlah partikel, sehingga berdasarkan data
290 0,014 tersebut partikel yang paling banyak terserap
300 0,005 berada pada panjang gelombang 260 nm.
Nilai absorbansi tertinggi diperoleh Berdasarkan data tersebut, pengukuran
pada panjang gelombang 260 nm dengan nilai selanjutnya dilakukan pada panjang
absorbansi sebesar 0,075. Hasil pengukuran gelombang 260 nm untuk beberapa sampel.
kadar vitamin C pada cabai merah (Capsicum Kadar vitamin C pada cabai merah
annum L.) menggunakan spektrofotometri besar keriting diperoleh dengan cara
UV-Vis dapat dilihat pada Tabel 2. mengonversi data absorbansi pada Tabel 2 ke
dalam bentuk konsentrasi (ppm) yang
Tabel 2. Absorbansi larutan sampel cabai
diperoleh berturut-turut sebesar 4,478; 4,478;
merah (Capsicum annum L.)
4,434 ppm dan didapatkah hasil rata-rata
pada panjang gelombang 260 nm
sebesar 4,463 ppm, yaitu 0,4463 % b/b. Asam
Pengukuran Absorbansi vitamin C askorbat yang direkomendasikan untuk
pada cabai merah dikonsumsi oleh orang dewasa kira-kira 45
(Capsicum annum L.)
mg/hari untuk 40 g cabai segar. Kebutuhan
(A)
1 0,226 vitamin C dapat terpenuhi jika konsumsi
2 0,226 cabai besar merah sebanyak 1000 g8.
3 0,224 Pada penelitian ini menunjukkan
Rata-rata 0,225 bahwa kandungan asam askorbat pada cabai
Larutan sampel cabai merah merah besar dapat digunakan dalam industri
(Capsicum annum L.) dilarutkan ke dalam farmasi. Cabai merah berpotensi sebagai
aquades, karena asam askorbat bersifat polar, sumber vitamin C. Asam askorbat bersifat
larut dalam air, sehingga filtrat yang termolabile9. Oleh karena itu konsumsi cabai
dihasilkan diukur menggunakan disarankan dalam keadaan segar. Hal ini
spektrofometer UV-Vis. Pengukuran asam menunjukkan bahwa metode
askorbat menggunakan spektrofotometer spektrofotometer UV-Vis mampu
dilakukan tiga kali pengukuran, dengan rata- memberikan hasil pengukuran kadar vitamin
rata absorbansi yang didapat sebesar 0,225.

P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555


28

Lailatul Badriyah | Penetapan Kadar Vitamin C pada …..


Jurnal Wiyata, Vol. 2 No. 1 Tahun 2015

C yang hampir sama dengan nilai nutrisi yang 5. Karinda, M. 2013. Perbandingan Hasil
terdapat dalam cabai merah. Penetapan Kadar Vitamin C Mangga
Dodol dengan Menggunakan Metode
SIMPULAN Spektrofotometri UV-Vis dan Iodometri.
Berdasarkan hasil penelitian Jurnal Ilmiah Farmasi 2(1).
penentuan kadar vitamin C pada cabai merah 6. Gandjar, I. 2007. Kima Farmasi Analisis.
(Capsicum annum L.) dengan menggunakan Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
metode Spektrofotometri UV-Vis didapatkan 7. Setiawati, Y. 2014. Perbandingan Kadar
hasil bahwa kadar vitamin C sebesar 4,463 Vitamin C pada Buah Nanas Segar
ppm atau 0,4463 % b/b. (Ananas comosus (L.) Merr) dan Buah
SARAN Nanas Kaleng dengan Metode
Perlu dilakukan uji kadar vitamin C Spektrofometri UV-Vis. Karya Tulis
terhadap cabai selain cabai merah untuk Ilmiah. Institut Ilmu Kesehatan Bhakti
dibandingkan kandungan vitamin C Wiyata. Kediri.
terbesarnya. 8. Food and Agricultural Organization/
World Health Organization. 2004. Human
REFERENSI Vitamin and Mineral Requirements.
1. Winarno. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Report of a Joint FAO/WHO Expert
PT Gramedia Utama. Jakarta. Consultation. Food and Agriculture
2. Chigoziri, E. dan E.J Ekefan. 2013. Seed Organization/World Health Organization.
Borne Fungi of Chili Pepper (Capcisum Bangkok.
frutescens) from Pepper Producing Areas 9. Orobiyi, A., H. Ahissou, F. Gbaguidi, F.
of Benue State. Agric. Biol. J. N. Am 4(4). Sanoussi, A. Houngbem, A. Dansi, dan
3. Tayebrezvani H., P. Moradi, dan F. A. Sanni. 2015. Capsaicin and Ascorbic
Soltani. 2013. The Effect of Nitrogen Acid Content in the High Yielding Chili
Fixation and Phosphorus Solvent Bacteria Pepper (Capsicum annuum L.) Landraces
on Growth Physiology and Vitamin C of Northern Benin. Int. J. Curr.
Content of Capsicun annum L. Iranian Microbiol. App. Sci 4(9).
Journal of Plant Physiology 3(2).
4. Nahak, S. M. 2010. Penentuan Kadar
Vitamin C pada Cabe Rawit (Capsicum
frutescens) dengan Metode Iodometri.
Karya Tulis Ilmiah. Institut Ilmu
Kesehatan Bhakti Wiyata. Kediri.

P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555

Anda mungkin juga menyukai