177,6 mg 9 ml 89,25 %
b. Tabel Pengamatan
Konsentrasi Absorbansi
IV.2 Perhitungan
a. Pembuatan Larutan Baku
100 ppm vitamin C murni
100 mg
100 ppm = 1000 ml
3. 8 ppm
V1.K1 = V2.K2
V1.100 ppm = 10 mL.8 ppm
80
V1 = 100= 0,8 mL ad 10 mL
4. 12 ppm
V1.K1 = V2.K2
V1.100 ppm = 10 mL.12 ppm
120
V1 = = 1,2 mL ad 10 mL
100
5. 16 ppm
V1.K1 = V2.K2
V1.100 ppm = 10 mL.16 ppm
160
V1 = = 1,6 mL ad 10 mL
100
b. Persamaan Regresi
y = a + bx
y = 0,018x + 0,1865
ya
x= b
0,278 0,0186
=
0,0184
x = 4,97
c. Kadar vitamin C metode kolorimetri
N x Volume Titrasi x BE
%= x 100%
Bobot sampel
0,1 N x 9 ml x 176,12
%= x 100%
177,6 mg
%= 89,25%
IV.3 Pembahasan
Asam askorbat adalah vitamin yang dapat larut dalam air dan
sangat penting untuk biosintesis kolagen, karnitin, dan berbagai
neurotransmitter. Kebanyakan tumbuh- tumbuhan dan hewan dapat
mensintesis asam askorbat untuk kebutuhannya sendiri. Akan tetapi
manusia dan golongan primata lainnya tidak dapat mensintesa asam
askorbat disebabkan karena tidak memiliki enzim gulunolactone
oxidase, begitu juga dengan marmut dan kelelawar pemakan buah.
Oleh sebab itu asam askorbat harus disuplai dari luar tubuh terutama
dari buah, sayuran, atau tablet suplemen Vitamin C. Banyak
keuntungan di bidang kesehatan yang didapat dari fungsi askorbat,
seperti fungsinya sebagai antioksidan, anti atherogenik,
immunomodulator dan mencegah flu.
Sampel yang digunakan yaitu Vitamin C dalam sediaan
tablet (C-ipi). Metode yang digunakan dalam percobaan ini yaitu
kolorimetri dan spektrofotometer UV-Vis. Metode kolometri
didasarkan pada pengukuran jumlah 2,6-diklorofenol indofenol yang
dihilangkan warnanya oleh asam askorbat di dalam ekstrak sampel
dan di dalam larutan asam askorbat standar.Jika senyawa
pengganggu yang dapat mereduksi dan bereaksi lambat, penetapan
yang tepat dengan cara ini terutama hanya mengukur asam
askorbat.
Pada percobaan titrasi kolorimetri, bobot sampel yang
ditimbang sebanyak 177,6 mg dan didapatkan volume titrasi 9 mL
dengan kadar 89,25 % vitamin C pada sampel. Sedangkan menurut
Farmakope Indonesia edisi III yaitu persen kadar dari asam askorbat
adalah tidak kurang dari 99,0% jadi percobaan pada metode ini
belum sesuai literatur.
Preparasi sampel sebelum pengukuran pada spektrofotometer
yaitu disesuaikan dengan jurnal sebagai acuan, dimana tablet
vitamin C dihaluskan dan ditambahkan sedikit air bebas CO2 dan
disaring kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml dan
dicukupkan sampai batas tanda. Penggunaan air bebas CO2
dimaksudkan untuk menghindari reaksi yang dapat membentuk
senyawa yang dapat menjadi pengotor dalam analisis asam
askorbat.
Adapun prinsip dari spektrofotometri yaitu larutan yang
dianalisis diukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampaknya.
Konsentrasi larutan yang dianalisis akan sebanding dengan jumlah
sinar yang diserap oleh zat yang terapat dalam larutan tersebut.
Digunakan panjang gelombang 200-300 nm karena menurut literatur,
penyerapan pada panjang geombang 260 nm dapat menyerap
absorbansi maksimal pada asam askorbat.
Pada percobaan ini dibuat larutan baku 100 ppm dan
diencerkan ke dalam 2 ppm, 4 ppm, 6 ppm, 12 ppm, 16 ppm dan 32
ppm. Adapun larutan sampel yang dibuat adalah 1000 ppm.
Konsentrasi pengenceran dipilih karena kita ingin mengamati
perbedaan absorbansi pada konsentrasi dengan selisih yang
konstan.
Pada konsentrasi 2 ppm, 4 ppm, 8 ppm, 16 ppm dan 32 ppm
didapatkan absorbansi berturut-turut yaitu 0,213 Abs; 0,258 Abs;
0,314 Abs; 0,532 Abs dan 0,754 Abs. Adapun untuk larutan sampel
yaitu 0,278 dan kadar untuk vitamin C pada sampel yaitu 4,97%
Adapun faktor kesalahan yang mungkin terjadi dalam
praktikum ini yaitu aquadest yang digunakan tidak begitu bersih dan
tingkat ketelitian yang masih kurang saat mencukupkan larutan pada
labu takar sehingga mempengaruhi konsentrasi larutan yang dibuat.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan pada percobaan ini yaitu:
a. Pada metode kolorimetri, kadar vitamin C yang didapatkan yaitu
89,25 %
b. Pada metode spektrofotometri didapatkan konsentrasi vitamin C
pada sampel yaitu 4,97 ppm
V.2 Saran
a. Saran untuk Laboran
Agar alat dan bahan dilengkapi
b. Saran untuk asisten
Agar tetap mendampingi praktikan selama praktikum berlangsung
c. Saran untuk dosen
Agar metode belajar lebih ditingkatkan lagi
DAFTAR PUSTAKA
OLEH :
KELOMPOK V
STIFA C 2015