2
➢ Penyakit Parkinson:
Penyakit gangguan syaraf kronis dan progresif yang
ditandai dengan gemetar, kekakuan,
hipokinesia/berkurangnya kecepatan gerakan, dan
ekspresi wajah kosong seperti topeng dg salivasi
berlebihan.
Suatu kondisi neurodegeneratif yang progresif
akibat kematian sel-sel dopaminergik pada
substantia nigra. 3
➢ faktor resiko antara lain :
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Riwayat keluarga
d. Etnik
e. Peningkatan BB di suia pertengahan
f. Paparan toksin (pestisida, herbisida)
g. Toksisitas obat (neuroleptic, reserpine, CO,
keracunan Mn)
h. Genetik
i. Stroke
4
➢ Abnormalitas patologis yang utama: degenerasi sel
dengan hilangnya neuron dopaminergik yang
terpigmentasi di pars compacta substansia nigra di otak
dan ketidakseimbangan sirkuit motor ekstrapiramidal
(pengatur gerakan di otak).
➢ Pd orang normal: berkurangnya dopamin: 5% per dekade
➢ Pd penderita Parkinson 45% selama dekade pertama
setelah diagnosis
➢ Biasanya gejala baru muncul ketika dopamin di striatal
sudah berkurang sampai 80%
➢ Degenerasi saraf dopamin pada nigrostriatal menyebabkan
peningkatan aktivitas kolinergik striatal efek tremor
5
6
positron emission
tomography
C PD
8
➢ Meningkatkan kemampuan motorik dan
non motorik sehingga dapat
meningkatkan kualitas hidup pasien
9
➢ Keseimbangan neurotransmiter dengan
memperbaiki keseimbangan antra
aktivitas dopaminergik dan
asetilkolinergik , dan mencegah
degenerasi syaraf lebih lanjut.
10
➢ Non-farmakologi :
– Latihan/terapi fisik, olahraga
– Edukasi
– Nutrisi : antioksidan dosis tinggi berupa
vitamin E, dll
– Pembedahan
➢ Farmakologi :
– Meningkatkan kadar dopamin endogen
– Mengaktifkan reseptor dopamin dengan agonis
– Menekan aktivitas kolinergik (menurunkan
kadar asetilkolin) dgn obat-obat antikolinergik
11
➢ Meningkatkan kadar dopamin endogen
L-Dopa : prekursor Dopa (Levodopa)
Carbidopa, Benserazid : menghambat metabolisme perifer oleh dopa
dekarboksilase
Entacapon, tolcapon : menghambat degradasi Dopa oleh COMT (Cathecol-O-
metiltransferase)
Selegilin : menghambat degradasi Dopa oleh MAO B
Amantadin : meningkatkan sintesis dan pelepasan dopamin, menghambat re-
uptake
➢ Mengaktifkan reseptor dopamin dengan agonis
Bromokriptin, lisurid : agonis D2
Pramipeksol, ropinirol : agonis D2 dan D3
Pergolid, apomorfin : agonis D1 dan D2
➢ Menekan aktivitas kolinergik dgn obat-obat
antikolinergik 12
Tirosin
Tirosin -hidroksilase
Target
L-DOPA terapi
Dopa dekarboksilase
MAO COMT
Norepinefrin Asam vanilin
mandelat
13
Efek Samping : urin berwarna gelap, gangguan
pencernaan, gerakan abnormal, nervous,
halusianai, ngantuk, bingung, lelah
Kontraindikasi : wanita hamil, menyusui, anak
(< 25 tahun), mengendarai
Interaksi obat : anti depresan (golongan MAOI),
Besi, antipsikotik
Efek Samping : mual-muntah, konstipasi,
mengantuk, sakit kepala, gerakan tidak teratur,
jantung berdebar, bingung
Kontraindikasi : tidak diketahui keamanan u/
wanita hamil, menekan produksi ASI (12 jam),
anak (< 15 tahun), mengendarai, manula
Interaksi obat : antipsikotik,
phenylpropanolamine, efedrin dan
pesudoefedrin, eritromisin, golongan ab
makrolida, domperidon, metoklopramide
Efek Samping : mual, bingung, ngantuk,
halusinasi, cemas
Kontraindikasi : tidak diketahui keamanan u/
wanita hamil & menyusui, mengendarai, anak
Interaksi obat : ciprofloxacin, metoclopramide,
antipsikotik, rokok, memantine
Efek Samping : mulut dan kulit jering, kesulitan
kencing, konstipasi, bingung, jantung berdebar,
pandangan kabur
Kontraindikasi : tidak diketahui keamanan u/
wanita hamil & menyusui, mengendarai, anak
Interaksi obat : anti kolinergik lainnya
(tiotropium, chlorphenamine, oxybutine)
18