Anda di halaman 1dari 19

TERAPI PENYAKIT

PARKINSON
GEJALA PENYAKIT
Gejala Gejala
Motorik mental
Tremor  bergetar pada tangan
Halusinasi
dan/atau kaki

Bradifrenia  keterlambatan
Rigiditas otot
berpikir

Akinesia  gerakan motorik


Gangguan tidur
melambat

Perubahan tulisan tangan Bingung

Volume suara menurun


PATOFISIOLOGI PENYAKIT PARKINSON
Penyakit Parkinson ditandai dengan depigmentasi dari substansia
nigra pars compacta yang mengandung banyak sel-sel saraf
penghasil dopamine. Jalur dopaminergic yang dipengaruhi adalah
nigrostriatal pathway  dari substansia nigra pars compacta ke
striatum. Jalur dopaminergic ini berperan dalam mengontrol
pergerakan
• Penyebab dari
depigmentasi ini dapat
berasal dari neurotoksin
misalnya petisida atau
logam berat. Faktor
genetic juga diketahui
Normal Parkinsonism
memiliki peran dalam
Beberapa obat yang dapat
menyebabkan munculnya
gejala seperti Parkinson :
- Antipsikosis
- Antiemetics
Neurotoksin :
- Keracunan Karbon
monoksida
- Hidrogen sulfide
- MPTP
Faktor lain :
- Tumor/kanker atau stroke
di area nigrostriatal
- Trauma atau luka pada
bagian substansia nigra
BIOSINTESIS DOPAMIN • Dopamin disintesis dari
asam amino tirosin,. Oleh
enzim tirosin hidroksilase
(TH) tirosin diubah menjadi
L-dopa. Selanjutnya L-dopa
diubah menjadi dopamine
dengan bantuan enzim
aromatic acid decarboxylase
(DCAA).
• Dopamin diangkut oleh
VMAT (Vesicel Monoamin
Transporter) yang akan
melepaskan dopamine ke
sinaps, selanjutnya
berikatan dengan reseptor
dopamine.
• Dopamin di sinaps akan
diuraikan oleh enzim MAO
(Monoamin oksidase) dan
COMT (Cathecol-O-
Methyltransferase)
GOLONGAN
OBAT
Prinsip tatalaksana dari penyakit Parkinson meliputi :
Meningkatkan transmisi dopaminergik dengan jalan:
(1)Meningkatkan dopamin di sinaps (dengan levodopa),
(2)Memberikan agonis dopamine,
(3)Meningkatkan pelepasan dopamin,
(4)Menghambat degradasi dopamine
LEVODOPA/CARBIDOPA
• Levodopa (L-dopa) merupakan
precursor dopamine. L-dopa
memiliki kemampuan untuk
menembus sawar otak (BBB)
dibandingkan dengan
dopamine sintetik  (lihat
obat-obat system saraf
simpatis).
• Di otak, L-dopa akan
didekarboksilasi membentuk
dopamine.
• Pemberian L-dopa sebaiknya
dikombinasi dengan obat-obat
penghambat AADC yaitu
carbidopa atau benserazide.
LEVODOPA/CARBIDOPA
• Kombinasi antara L-
dopa dan carbidopa
bertujuan untuk
mencegah penguraian
L-dopa oleh enzim
AADC di perifer
sehingga jumlah L-
dopa yang mencapai
otak jumlahnya lebih
banyak
• Dosis carbidopa/l-dopa
yang dapat digunakan
adalah 25/100 mg 3x
sehari. Dosis dapat
ditingkatkan sesuai
kondisi klinis pasien
LEVODOPA/CARBIDOPA
• Penggunaan kombinasi levodopa dan karbidopa dalam
jangka waktu yang lama akan menyebabkan neuron
penghasil dopamine akan mengalami penurunan
kemmapuan untuk memproduksi dan menyimpan
dopamine di presinaps
• Hal ini akan menyebabkan pasien akan sangat
tergantung terhadap konsumsi levodopa/carbidopa.
• Untuk mengatasi masalah ini, penggunaan karbidopa
dan levodopa dapat dan dikombinasikan dengan obat
penghambat MAO-B, penghambat COMT atau agonist
reseptor dopamine.
OBAT DAN MEKANISME KERJA
• Agonis Reseptor Dopamin, mengaktifkan
reseptor dopamine pada jalur nigrostriatal
yang berperan pada kontrol gerak, contoh
obat bromokriptin, rotigotine, ropinirole dan
pramipexole.
• Ropinirol dan pramipexol merupakan agonist
nonselektifpada reseptor D2 dan D3
• Rotigotine merupakan agonist nonselektif
reseptor D2 dan D1
OBAT DAN MEKANISME KERJA
• Agonis Reseptor Dopamin, dapat
menyebabkan efek samping berupa halusinasi
atau kebingungan, sama seperti efek samping
yang ditimbukan oleh Levodopa.
• Efek ini timbul karena target obat yang tidak
spesifik pada salah satu reseptor dopamine,
sehingga mempengaruhi jalur aktivasi
dopamine yang lain
OBAT DAN MEKANISME KERJA
Penghambat MAO (Monoamin Oksidase)
• Monoamin oksidase (MAO) memiliki 2 isoenzyme yaitu MAO-A dan
MAO-B. Enzim MAO menguraikan dopamine dan katekolamin
lainnya seperti serotonin, epinefrin dan norepinefrin.
• MAO-A lebih dominan menguraikan serotonin sedangkan MAO-B
lebih dominan menguraikan dopamine.
• MAO-B yang terdapat di striatum berperan dalam proses
penguraian dopamine di otak  konsentrasi dopamine di otak ++
Contoh obat : selegiline dan rasagiline.
OBAT DAN MEKANISME KERJA
Penghambat MAO (Monoamin Oksidase)
• Selegiline dimetabolisme lintas pertama (first pass effect)
akan menghasilkan metabolite berupa L-amfetamin dan L-
metamfetamin yang menimbulkan efek samping berupa
kegelisahan, insomnia dan beberapa efek samping yang
terkait mental. Dosisnya 5 mg 2x sehari.
• Metabolisme rasagiline tidak menghasilkan metabolit seperti
amfetamin sehingga tidak menimbulkan efek samping seperti
selegiline. Dosis yang digunakan 0,5 – 1 mg 1x sehari.
OBAT DAN MEKANISME KERJA
Penghambat COMT (Catechol-O-
Methyltransferase)
COMT merupakan enzim yang berperan dalam proses
degradasi dopamin di system saraf pusat. Sama
seperti enzim MAO, COMT tidak hanya menguraikan
dopamine tetapi katekolamin yang lain. Pemberian
penghambat COMT dapat meningkatkan konsentrasi
dopamine dan waktu paruh dari levodopa.
Contoh obat : Tolcapone dan Entacapone
OBAT DAN MEKANISME KERJA
Antikolinergik
normal state
- Pemberian antikolinergik kepada
pasien Parkinson berdasarkan
teori bahwa dopamine pada Penyakit
parkinson
striatum menghambat aktivitas
dari kolinergik.
- Penurunan jumlah dopamine efek pemberian
anticholinergic
pada striatum menyebabkan
aktivitas kolinergik pada striatum
akan meningkat  gejala tremor efek pemberian
- Contoh obat : benztropine dan levodopa

trihexyfenidil (THF)
OBAT DAN MEKANISME KERJA
Antagonis Reseptor NMDA  Amantadin
• Amantadin awalnya digunakan sebagai antivirus
untuk pencegahan dan perawatan inluenza.
• Pada penelitian selanjutnya amantadine dapat
meningkatkan pelepasan dopamine di striatum
dan menurunkan aktivitas kolinergik
• Amantadine dapat diberikan sebanyak 300 mg
perhari dalam dosis terbagi, sekali pakai 100 mg
GUI
DELI
NE
PEN
ANG
ANA
N
GUIDELINE TERAPI
Guideline terapi berdasarkan buku farmakoterapi yang sebelumnya
dipaparkan, dapat dibandingkan dengan guideline terapi yang diterbitkan
oleh perhimpunan dokter spesialis saraf Indonesia tahun 2016.
• https://www.academia.edu/36150153/PANDUAN_PRAKTIK_KLINIS_NEUROLO
GI_PERHIMPUNAN_DOKTER_SPESIALIS_SARAF_INDONESIA_2016

Anda mungkin juga menyukai