Anda di halaman 1dari 31

Farmakologi Molekuler

Reseptor Dopamine dan Angiotensin

Charles, S.Si., M.Farm., Apt Pertemuan 9 & 10


Reseptor Dopamin
• Dopamin adalah senyawa katekolamin
yang penting pada otak yang mengontrol
berbagai fungsi: Aktivitas Lokomotor, Kognisi,
Emosi, Regulasi endokrin dll
• Diperifer Dopamin berfungsi untuk
mengatur:
Fungsi kardiovaskuler, Sekresi hormon, Tonus
pembuluh darah, Fungsi Renal, Motilitas
gastro intestinal
• Dopamin juga terlibat dalam beberapa
penyakit seperti :
Parkinson, Skizofrenia, Hiperprolaktinemia
Dopamin

Neurotransmiter dopamin diproduksi di otak tengah, tepatnya di neuron


dopaminergik.

Secara anatomis bagian ini terletak pada area ventral tegmental di bagian
dasar otak tengah. Bagian yang aktif memproduksi adalah subtantia nigra

Dopamin memegang peranan penting dalam banyak fungsi tubuh manusia.


Oleh sebab itu, ketika substansi ini sampai mempengaruhi fungsi tubuh akibat
kadarnya yang berlebih atau meurun, maka tindakan untuk menambah atau
memodifikasi efek dopamin bisa dilakukan misalnya dengan obat-obatan, saat
ini telah tersedia dopamin dalam bentuk obat.
Fungsi Dopamin

Fungsi Dopamin pada manusia :


1. Berpengaruh pada Pergerakan
2. Memori
3. Kemampuan untuk Fokus
4. Pengatur Kesenangan
5. Mengatur Rasa Sakit
6. Pengatur Mood
7. Kondisi Kecanduan
8. Tingkah Laku dan Kognisi
9. Mengatur Tidur
10. Motivasi
11. Kreativitas
12. Kepribadian
13. Pengatur Sekresi Prolaktin
PARKINSON
Bagaimana Otak kita mengontrol gerakan ?

Otak menyampaikan perintah melakukan gerakan


kepada bagian tubuh tertentu melalui sistem saraf
perifer.

Sistem saraf merupakan gabungan sel-sel saraf


yang tidak kontinyu tetapi memiliki celah/ sinaps
antara satu sel saraf dengan sel saraf lainnya

Agar perintah gerakan bisa disampaikan ke sel saraf


selanjutnya maka diperlukan suatu zat yang bisa
menyeberangi sinaps, dinamakan neurotransmitter
DOPAMIN

• Merupakan salah satu jenis


neurotransmitter
• Berfungsi merangsang gerakan
• Bekerja sama dengan
neurotransmitter lain, asetil
kolin dalam menghasilkan
gerakan yang halus dan
terkendali
DOPAMIN

Dopamin dilepaskan pada ujung saraf (pre Sisa dopamin yang tidak digunakan
sinaps) dan berikatan dengan reseptornya di akan diikat dan diuraikan oleh enzim
pangkal saraf selanjutnya (post sinaps)‫‏‬
untuk kemudian disintesis kembali
dopamin yang baru
KESEIMBANGAN DOPAMIN-ASETIL KOLIN

Pada orang yang normal terdapat


keseimbangan antara neurotransmitter
dopamin (kuning) dan asetil kholin (ungu)
untuk menghasilkan gerakan yang halus
dan terkontrol

Pada orang dengan penderita Parkinson,


terjadi penurunan dopamin dalam jumlah
besar sehingga tidak seimbang dengan
jumlah asetil kholin sehingga terjadi
gangguan dalam kontrol gerakan
PARKINSON
• Adalah penyakit degeneratif yang
menyerang sistem saraf pusat dan
mempengaruhi kemampuan bergerak dan
berbicara dari si pasien
• Gejala utama Parkinson (TRAP) :
o Tremor (bergetar pada saat bergerak)‫‏‬
o Rigidity (kekakuan)‫‏‬
o Bradikinesia (gerakan menjadi lambat)‫‏‬
o Postural instability (gangguan keseimbangan)‫‏‬
OBAT YANG DIGUNAKAN UNTUK PARKINSON

NAMA OBAT MEKANISME KERJA CONTOH


Senyawa Dopaminergik :
Levodopa Merupakan prekursor (bahan pembentuk) dopamin Levodopa
di otak. Dimetabolisme oleh enzim dopa
dekaboksilase (DDC) menjadi dopamin
Agonis Dopamin Meniru kerja dopamin dengan cara berikatan Turunan ergot
dengan reseptor dopamin pada post sinaps (generasi I)
:Bromokriptin,
Pergolid
Non turunan ergot
(generasi II) :
Rapinirole HCl,
Pramipexole
Inhibitor/ Penghambat Menghambat catechol-o-methyl transferase (COMT) Entacapone,
suatu enzim yang menguraikan dopamin Tolcapone
COMT
Inhibitor/ penghambat MenghambatMono amin oksidase B (MAO-B) suatu Selegiline, rasagiline
enzim yang menguraikan dopamin
MAO-B
Antikolinergik Menguraikan asetil kholin berlebih sehingga Trihexyphenidyl,
jumlahnya seimbang dengan dopamin Benztropine
Amantadin Meningkatkan jumlah dopamin yang masuk ke Amantadine
sinaps
LEVODOPA
Mekanisme Kerja, Indikasi & Dosis
Mekanisme Kerja Levodopa: Indikasi Levodopa :
Levodopa merupakan prekursor Untuk pengobatan gejala idiopatik Parkinson, yang
(bahan baku) dopamin yang akan disebabkan oleh kerusakan pada otak (post
dimetabolisme menjadi dopamin encephalitic, cerebral arteriosclerotic atau toksik)‫‏‬
segera setelah melewati sawar Tidak dapat digunakan untuk menghilangkan gejala
darah otak oleh enzim dopa Parkinson yang disebabkan oleh penggunaan obat
decarboxylase
DOSIS PENAMBAHAN
DOSIS AWAL KETERANGAN
PEMELIHARAAN DOSIS
½ tablet 400‫‏–‏‬800‫‏‬mg‫‏‬ Setiap‫‏‬3‫‏–‏‬4‫‏‬hari‫ ‏‬Jika sebelumnya
Leparson,‫‏‬3‫‏–‏‬4‫‏‬ dalam dosis dapat menggunakan
kali sehari terbagi ditambahkan ½ sediaan Levodopa
1 tablet tabletsesuai lain,
DEWASA Leparson, 3 kali dengan respon penggunaannya
sehari pada pasien harus dihentikan 12
tahap lanjut Dosis maksimal jam sebelum
1 gr per hari menggunakan
Leparson
½ tablet Setiap‫‏‬3‫‏–‏‬4‫‏‬hari‫‏‬
Leparson,‫‏‬1‫‏–‏‬2‫‏‬ dapat dinaikan
USIA
kali sehari 100 mg sesuai
LANJUT
dengan respon
pasien
Angiotensin
Angiotensin
• Angiotensin adalah hormon yang
berperan penting dalam mengatur
tekanan darah. Bila kadar
angiotensin terlalu tinggi atau
terlalu rendah dalam tubuh, maka
dapat memicu berbagai masalah
seperti tekanan darah tinggi
• Tekanan darah di dalam tubuh
turut diatur oleh sebuah sistem
yang disebut sistem renin-
angiotensin. Salah satu komponen
dalam sistem ini yaitu hormon
angiotensin
Angiotensin
Terdapat empat hormon dalam kelompok hormon ini, yaitu angiotensin I, angiotensin II, angiotensin III,
dan angiotensin IV.

Produksi angiotensin di dalam tubuh melibatkan peran organ hati. Hati awalnya akan membuat sejenis
protein yang disebut angiotensinogen.

Angiotensinogen kemudian dipecah oleh enzim dari ginjal yang disebut enzim renin. Pemecahan
angiotensinogen tersebut akan membentuk angiotensin I.Kemudian, angiotensin I masuk ke dalam
aliran darah dan berubah menjadi angiotensin II. Angiotensin II inilah yang menjadi bentuk hormon
dengan peran signifikan memicu naiknya tekanan darah. Bersama renin, angiotensin merupakan bagian
dari sistem dalam tubuh yang disebut sistem renin-angiotensin. Renin dilepaskan ginjal apabila sel di
organ tersebut mendeteksi adanya penurunan tekanan darah. Komponen lain dari sistem renin-
angiotensin yaitu enzim pengubah angiotensin (ACE). ACE berperan dalam pengubahan angiotensin I
menjadi angiotensin II
Peran dan efek angiotensin di dalam tubuh

• Dari empat angiotensin yang ada di dalam tubuh, angiotensin II merupakan jenis
yang paling banyak dibahas. Hormon yang erat kaitannya dengan tekanan darah
tinggi ini memiliki peran dan efek sebagai berikut:Meningkatkan tekanan darah
dengan cara menyempitkan pembuluh darah
• Meningkatkan rasa haus, meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi garam,
serta mendorong produksi hormon lain yang terlibat dalam menahan cairan di
dalam tubuh
• Merangsang produksi hormon aldosteron di kelenjar adrenal. Produksi hormon
aldosteron mengakibatkan tubuh menahan natrium dan melepaskan kalium dari
ginjal.
• Meningkatkan penahanan (penumpukan) natrium dan mengubah cara ginjal
menyaring darah. Efek angiotensin ini dapat berakibat pada peningkatan
penyerapan air di ginjal sehingga meningkatkan tekanan darah dan volume darah.
Peran Angiotensin
Secara umum, angiotensin memiliki peran dan efek yang kompleks bagi tubuh. Namun, efek yang paling utama adalah
naiknya tekanan darah, peningkatan volume darah, dan kadar natrium di dalam tubuh

Masalah jika angiotensin terlalu banyak atau terlalu sedikit


Angiotensin merupakan kelompok hormon yang penting dalam regulasi tekanan darah. Kadar angiotensin yang terlalu
tinggi atau terlalu rendah akan memicu masalah bagi tubuh

Masalah jika kadar angiotensin terlalu tinggi


Kadar angiotensin yang terlalu tinggi di dalam tubuh menimbulkan cairan tertahan lebih banyak di dalam tubuh. Kondisi ini
juga dapat memicu tekanan darah tinggi (jika tidak disebabkan oleh pemicu lain). Pada beberapa kasus, kadar angiotensin
yang tinggi berisiko memicu gagal jantung

Masalah jika kadar angiotensin terlalu rendah


Level angiotensin yang rendah juga berbahaya. Defisiensi angiotensin dapat mengganggu regulasi tekanan dan volume
darah, meningkatkan kadar kalium yang tertahan di tubuh, dan memicu tubuh kehilangan banyak natrium dan cairan.
Kondisi ini dapat memicu tekanan darah rendah
Peran angiotensin erat kaitannya dengan fungsi obat-obatan
untuk hipertensi

Obat-obatan yang berhubungan dengan Angiotensin :

Penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor) Sesuai namanya, obat-obatan ARB bekerja dengan
contoh : Captopril, Lisinopril, Ramipril menghambat reseptor tempat angiotensin II berikatan
dan bekerja – sehingga aktivitas hormon tersebut juga
Penghambat reseptor angiotensin II (ARB -Angiotensin terganggu. Terhambatnya aktivitas hormon
Receptor Blocker) angiotensin II dapat menurunkan tekanan darah dan
Candesartan, Valsartan, Losarta,n Irbesartan mencegah kerusakan pada jantung dan ginjal.

Obat-obatan ACE inhibitor juga bekerja untuk


menurunkan tekanan darah.
Bedanya, ACE inhibitor bekerja dengan cara
menghambat aktivitas enzim pengubah angiotensin.

enzim pengubah angiotensin dapat mengubah


angiotensin I menjadi angiotensin II.
Sistem Renin Angiotensin
Angiotensinogen
Renin
ACEI
Angiotensin I Bradikinin Batuk
Jalur Non-ACE
Cth: khimase ACE
Angiotensin II Fragmen
ARB inaktif

Reseptor AT1 Reseptor AT2

Sekresi Aldosteron Vasodilatasi


Vasokonstriksi Antiproliferasi (kinin)‫‏‬

Tekanan darah naik Tekanan darah turun


Penggolongan Obat Anti Hipertensi
ANTI-HIPERTENSI MEKANISME KERJA CONTOH
Meningkatkan pengeluaran urin sehingga Hidroklorthiazid (HCT), Furosemid,
DIURETIK
menurunkan jumlah cairan di dalam tubuh Spironolakton

Menghambat ikatan antara norepinefrin dengan


ALPHA BLOCKER reseptor alpha di pembuluh darah sehingga tidak Prazosin, Doxazosin, Prazosin
terjadi vasokonstriksi

Menghambat ikatan antara norepinefrin dengan


BETA BLOCKER‫‏‬ reseptor beta-1 di jantung sehingga tidak terjadi Atenolol, Propanolol, Bisoprolol
kontraksi otot jantung

Menghambat masuknya ion kalsium ke dalam sel


Diltiazem, Amlodipin (TENSIVASK),
CALCIUM CHANNEL BLOCKER otot jantung dan pembuluh darah sehingga tidak
Verapamil, Nifedipin
terjadi kontraksi otot jantung dan vasokonstriksi

Menghambat angiotensin converting enzyme (ACE)


ACE INHIBITOR Kaptopril, Lisinopril, Ramipril
sehingga tidak terjadi pembentukan angiotensin II
Menghambat angiotensin II berikatan dengan
ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKER reseptornya sehingga tidak terjadi retensi urin dan Valsartan, Telmisartan, Candesartan
vasokonstriksi
Antihipertensi dan Tempat Aksinya

Calcium Channel Blocker


(Amlodipin, Nifedipin)

Beta-Blocker
Atenolol, Bisoprolol,

Pembuluh darah
Alpha-Blocker Jantung
Terazosin, Prazosin ACE Inhibitor
Kaptopril, Lisinopril
ACE
Angiotensin I Angiotensin II ARB
Candesartan,
Diuretik Valsartan

Ginjal Pembuluh darah ginjal


Candesartan 8 dan 16 mg
Profil Candesartan
 Sediaan
•Tiap tablet mengandung candesartan cilexil………8 mg
•Tiap tablet mengandung candesartan cilexil…...16 mg
Termasuk ke dalam antihipertensi golongan Angiotensin
Receptor Blockers (ARB)‫‏‬
Indikasi :
•Hipertensi
•Pengobatan pada pasien dengan gagal jantung dan gangguan
fungsi sistolik ventrikel kiri (LVEF) ketika obat penghambat ACE
tidak tertolerir.
Dosis Candesartan
Kondisi Pasien Dosis
Dosis pada hipertensi • Dosis awal : 4 mg/hari
• Dosis dinaikkan sesuai dengan respon pengobatan sampai maksimum 16
mg sehari
• Efek hipertensi maksimal akan dicapai dalam waktu 4 minggu setelah
pengobatan.
• Untuk pasien > 75 tahun, pasien gagal ginjal sedang-berat,pasien gagal
hati sedang-berat, dianjurkan dosis awal 2 mg sekali sehari. Dosis dapat
ditingkatkan sesuai dengan respon pengobatan.

Dosis pada gagal jantung • Dosis awal : 4 mg/hari


• Peningkatan dosis sampai 32 mg sekali sehari atau dosis tertinggi yang
dapat ditoleransi, dilakukan dengan menggandakan dosis dengan interval
minimal 2 minggu
• Tidak diperlukan penyesuian dosis pasien tua, atau pd pasien dengan
pengurangan volume intravaskular, gangguan ginjal dan gangguan hati
yang ringan sampai sedang.
Hipertensi & Atherosklerosis
Hipertensi Meningkatkan risiko Atherosklerosis

• Atherosklerosis :
pembentukan massa berupa lemak teroksidasi
yang dinamakan plak pada lapisan intima
pembuluh darah.
• Hipertensi dan atherosklerosis dapat saling
meningkatkan risiko.
Perjalanan Penyakit Jantung
Hipertensi
Angina Pectoris
Atherosklerosis

Infark Miokard

Gagal jantung

Death
Angina Pektoris
Angina pektoris :
Nyeri di dada yang terjadi ketika ada suplai oksigen darah yang
berkurang pada area dari otot jantung. Bersifat temporary.
Infark Miokard
Infark miokard (serangan jantung):
perkembangan cepat dari nekrosis (kematian) otot jantung
yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen

Gejala :
• Nyeri dada tiba-tiba (meluas hingga lengan kiri atau sebelah kiri
leher, bisa dilokalisir letak nyerinya)
• Sesak nafas
• Mual & muntah
• Denyut jantung cepat
• Diagnosa dengan EKG, terjadi ST elevasi > 2mm
• Nyeri tidak hilang setelah diberikan nitrogliserin selama 15 menit.
Gagal Jantung
Jantung tidak mampu memenuhi kebutuhan sirkulasi & metabolisme tubuh pada
keadaaan tertentu (mekanisme kompensasi / daya cadangan kerja jantung telah
terpakai)‫‏‬

Gejala :
• Sesak nafas
• Pembengkakan pada kaki
• Tidak mampu melakukan
aktivitas berat

Anda mungkin juga menyukai