Reseptor G-protein
Reseptor spesifik itu disebut juga dengan G Protein coupled Reseptor (GPRC)
2
GPCR
GPCR disebut juga dengan Metabotropic atau reseptor
membran sel, Reseptor ini menjadi mediator dari respon
seluler berbagai molekul seperti :
• Hormon
• Neurotransmiter
• Mediator lokal
3
Reseptor G Protein
4
Jalur Transduksi Sinyal
Jalur Transduksi Sinyal pada GPCR ada 2:
1. Adenilat Siklase
2. Fosfolipase
Kapan suatu aktivitas GPCR melalui jalurnya
tergantung dari macam protein yang terlibat
5
Pengelompokan Protein G
1. Reseptor Dopamin
2. Reseptor Asetilkolin Muskarinik
3. Reseptor Adrenergik
4. Reseptor Angiotensin
8
Reseptor Dopamin
Risperidone
Neurotransmiter
Neuro transmiter adalah zat kimia untuk komunikasi
antar sel syaraf dengan cara menghantarkan impuls
syaraf dari satu serabut syaraf ke serabut syaraf lainnya
melalui suatu celah yang dinamakan sinaps
Jenis Neurotransmiter
Jenis dan fungsi neurotransmiter :
1. Asam amino : asam glutamat, glisin, GABA
2. Monoamina :
- Dopamin
- Epinefrin, norepinefrin, serotonin
3. Bentuk lainnya :
- Asetilkolin
- Adenosina, anandamida
Dopamin
• Dopamin, selain berperan sebagai neurotransmiter juga merupakan
prekursor dari epinephrin dan norephinephrin
• Fungsi : mengatur perilaku dan kognisi, gerakan, motivasi dan
penghargaan, tidur, mood, perhatian, belajar, adaptasi terhadap
lingkungan dan pengetahuan baru
• Kelebihan Dopamin dapat menyebabkan perilaku pengambilan
risiko, meningkatkan denyut jantung, mual, muntah, sakit kepala,
sakit dada, kesulitan bernapas dll
• Dopamin yang sangat berlebihan dapat menyebabkan : Penyakit
Schizophrenia
• Kekurangan Dopamin dapat menyebabkan : Penyakit Parkinson
12
Schizophrenia
Schizophrenia = schizo (pecah belah) & phren (jiwa).
Epidemiologi
13
Penyebab Schizophrenia
Genetik Hubungan keluarga tingkat pertama mempunyai resiko empat kali lebih tinggi
Gangguan Perkembangan Kerusakan otak akibat infeksi virus, hipoxia, dan malnutrisi selama perkembangan
fetal dapat menyebabkan lobus frontalis tidak berkembang
Treatment Perawatan di
Pengobatan
Psychosocial Rumah Sakit
Antipsychotics
Edukasi Keluarga
Konvensional
Atypical
Rehabilitasi
Antipsychotics
Self-help group
18
Guideline
Semua obat antipsikotik efektif untuk mengatasi
gejala-gejala positif pada psikosis akut
Obat antipsikotis generasi ke dua (Atypical Antipsychotic)
lebih disukai
Dibandingkan generasi pertama (Conventional
Antipsychotic) karena efeknya lebih baik untuk mengatasi
gejala-gejala negatif dan dalam perbaikan fungsi kognitif,
dengan tingkat kekambuhan dan gangguan gerak yang
lebih rendah
19
Obat-Obatan
Conventional Antipsychotics Atypical Antipsychotics
Haloperidol (Haldol)* Risperidone (Risperdal)
Thioridazine (Mellaril) Quantiapine (Seroquel)
Thiothixene (Navane) Olanzapine (Zyprexa)
Fluphenazine (Prolixin) Clozapine (Clozaril)
Trifluoperazine (Stelazin)
Chlorpromazine (Thorazine)*
Pherphenazine (Trilafon)
24
Dosis
Dosis Umum : 4-8 mg/hari
Hari ke-1 2 mg/hari, 1-2 kali sehari
Hari ke-2 4 mg/hari, 1-2 kali sehari
Hari ke-3 6 mg/hari, 1-2 kali sehari