Anda di halaman 1dari 21

NEUROLEPTIK

Hana Maghfyra
1811013007
ANTIPSIKOSIS
Obat antipsikosis juga dikenal sebagai
`neuroleptik` Antipsikotik juga sering
didefinisikan sebagai sekelompok obat
yang dapat menghambat reseptor
dopamine tipe 2 (D2 reseptor).
Obat antipsikosis pada umumnya
membuat tenang tanpa mempengaruhi
kesadaran dan tanpa menyebabkan efek
kegembiraan paradoksikal (paradoxical
excitement) namun tidak dapat dianggap
hanya sebagai trankuiliser saja
Ciri- ciri
1 Berefek antipsikosis , yaitu berguna mengatasi agresivitas,
hiperaktivitas dan labilitas emosional pada pasien psikosis;

2 Dosis besar tidak menyebabkan koma yang dalam ataupun anestesia;

3 Dapat menimbulkan gejala ekstrapiramidal yang reversibel maupun


irreversibel;

4 Tidak ada kecenderungan adiktif


Mekanisme kerja
Serotonin dopamin antagonis

Antagonis reseptor efek samping minimal

dopamin (antipsikotik Lebih terbaru


tipikal/generasi I ) Dapat mengobati gejala + dan -
Cara kerja
terhadap
reseptor Antagonis reseptor
dopamine
Memblok reseptor D2 dopamin-serotonin
Antagonis reseptor dopamin (antipsikotik
Memblok reseptor histamin(H1) atipikal/generasi II)
menurunkan hiperaktifitas dopamin
Contoh obat tipikal
Chlorpromazine
Thioridazine
Pherpenazine
Trifluoperazine
fenotiazin Tioxantine

Pimozide Haloperidol
Difenilbutil Butifenon
piperidin

Add Text Add Text


Simple Simple
PowerPoint PowerPoint
Presentation Presentation
Contoh obat atipikal
•Clozapine
•Olanzapine
•Quetiapine
•Zotepine
Dibenzod
iazepin

Supiride •Risperidone
Benzamide Benzisoxazol •Aripiprazole

Add Text Add Text


Simple Simple
PowerPoint PowerPoint
Presentation Presentation
FARMAKOKINETIK Obat anti psikotik dapat diserap pada pemberian peroral,
dapat memasuki sistem saraf pusat dan jaringan tubuh
yang lain o/k obat anti psikotik adalah lipid - soluble.

Obat- obatan ini juga mengalami first-pass metabolism


yang signifikan di hati.

Obat-obatan ini memerlukan metabolisme oleh hati


sebelum eliminasi dan mempunyai waktu paruh yang
lama dalam plasma sehingga memungkinkan once-daily
dosing.
EFEK SAMPING
TIPIKAL ( GEJALA
EKSTRAK PIRAMIDAL)
AKATISIA
CENDERUNG SELALU INGIN
BERGERAK DAN GELISAH

DISTONIA AKUT
SPASME OTOT

PARKINSON
RIGIDITAS, TREMOR,
GERAKAN SEPERTI ROBOT
ATIPIKAL
GEJALA EKSTRAPIRIMIDAL LEBIH MINIMAL
klorpromazin
Merupakan prototype antipsikotik tipikal.

Mekanisme kerja :
1. Antagonis reseptor dopamin D2 di otak
2. Menekan pelepasan hormon hipotalamus dan
hipofisis
3. Menekan RAS
Absorpsi : bioavailabilitas 20 %, onset 30-60 menit, durasi 4-6 jam
Distribusi : ikatan protein 92-97%
Metabolisme : di hati oleh enzim.
Ekskresi : urin
Dosis dan cara penggunaan
Peroral : 100-400mg/day
Haloperidol
Haloperidol memperlihatkan antipsikotik yang kuat
dan efektif untuk penyakit manik depresif dan
skizofrenia.

Mekanisme kerja :
1. Antagonis reseptor D1 dan D2 di otak
2. Menekan RAS
3. Menghambat pelepasan hormon dari hipofisis dan
hipotalamus
Absoprsi : Bioavailabilitas 60-70%, onset 30-60 menit
Distribusi : ikatan protein 92 %
Metabolisme : oleh enzim di hati
Ekskresi : urine 30 %, feses 15%
KLOZAPIN
Mekanisme kerja :
1. Antagonis reseptor D1 dan D2 di otak
2. Menekan RAS
3. Menghambat pelepasan hormon dari hipofisis dan hipotalamus
Absoprsi : Bioavailabilitas 60-70%, onset 30-60 menit
Distribusi : ikatan protein 92 %
Metabolisme : oleh enzim di hati
Ekskresi : urine 30 %, feses15%
Penyakit skizofrenia
Skizofrenia merupakan penyakit mental yang serius. Penyakit ini
disebabkan oleh gangguan konsentrasi neurotransmiter otak,
perubahan reseptor sel-sel otak, dan kelainan otak struktural, dan
bukan karena alasan psikologis. Pasien akan memiliki pemikiran,
perasaan, emosi, ucapan, dan perilaku yang tidak normal, yang
memengaruhi kehidupan, pekerjaan, kegiatan sosial, dan kemampuan
untuk mengurus diri mereka sehari-hari. Beberapa pasien bersifat
rentan dan mencoba atau melakukan tindakan bunuh diri. Orang bisa
menderita skizofrenia di berbagai tahapan usia, tetapi gejala penyakit ini
biasanya muncul dalam rentang usia 20 hingga 30 tahun. Tingkat
kekambuhannya sangat tinggi jika tidak dilakukan tindakan pengobatan
dan perawatan yang tepat.
Siapa yang lebih rentan menderitanya?

Memiliki Penyalah
Add Text terjangkit riwayat Kondisi
psikis dan gunaan
Faktor virus saat turunan pemaiakan
berada di skizofrenia lingkungan
lingkungan narkoba
kandungan sosial

30% 25% 70% 40% 80%

You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your Presentations. Easy to change colors, photos and Text. Get a
modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed.
Gejala positif
Gejala positif “Gejala positif”, juga disebut sebagai “gejala akut”,
merupakan pikiran dan indera yang tidak biasa, bersifat surreal,
yang mengarah ke perilaku pasien yang tidak normal. Gejala-
gejala ini bisa kambuh, termasuk
delusi
memiliki keyakinan yang kuat terhadap suatu
hal tanpa dasar yang jelas, tetap teguh
walaupun bukti menyatakan sebaliknya dan
tidak bisa dikoreksi dengan logika dan akal
sehat, misalnya berpikir bahwa dirinya dianiaya,
seseorang sedang mengendalikan pikiran dan
perilakunya, atau berpikir bahwa orang lain
sedang membicarakannya.
Your Text Here
You can simply impress your audience and add a unique zing.
Gejala positif
Halusinasi
pasien merasakan sesuatu yang sangat nyata,
yang sebenarnya tidak ada, misalnya melihat
beberapa gambar yang tidak bisa dilihat oleh
orang lain, mendengar suara atau sentuhan
yang tidak ada.

Perilaku yang aneh


menangis atau tertawa secara tidak
terduga atau bahkan berpakaian dengan
cara yang aneh.
Gejala positif
Gangguan pikiran yang tidak jelas

pikiran tidak jelas, kurangnya kontinuitas


dan logika, bicara dengan tidak teratur,
berbicara dengan dirinya sendiri atau
berhenti berbicara secara tiba-tiba.
Gejala negatif
Gejala negatif “Gejala negatif”, juga disebut sebagai
“gejala kronis”, lebih sulit untuk dikenali dari pada “gejala
positif” dan biasanya menjadi lebih jelas setelah
berkembang menjadi gejala positif. Jika kondisinya
memburuk, kemampuan kerja dan perawatan diri pasien
akan terpengaruh. Gejala-gejala ini antara lain:

 Penarikan sosial: menjadi tertutup, dingin, egois,


terasing dari orang lain, dll.
 Kurangnya motivasi: hilangnya minat terhadap hal-hal di
sekitarnya, bahkan kebersihan pribadi dan perawatan diri.
 Berpikir dan bergerak secara lambat.
 Ekspresi wajah yang datar.
Resume video
Obat neuroleptik umumnya bekerja menghambat
reseptor dopamin. Dengan memblok reseptor
dopamin dapat mengurangi gejala positif seperti
delusi, halusinasi. Karena dopamin juga berperan
sebagai pengatur pergerakan, ia juga dapat
memberikan efek samping ekstrapiramidal dan
meningkatnya sekresi pituitari dari prolactin.
Efeknya yaitu amenorea dan galaktorea
Thank you
Insert your subtitle here

Anda mungkin juga menyukai