Anda di halaman 1dari 55

TATALAKSANA HOLISTIK,

TERPADU DAN BERKELANJUTAN

MENUJU PEMULIHAN ODS


(ORANG DENGAN SKIZOFRENIA)

Warih Andan Puspitosari, Dr, dr, M.Sc, SpKJ(K)


Hp : 081904235461
Email : warihandan@gmail.com
Mari kita bercermin.....
pada diri kita sendiri

Empati, peduli pada ODS......


Sudahkan kita?
Berbagai kisah tentang
kita, pasien
dan keluarga pasien......
Mari kita mengenal
Orang Dengan Skizofrenia
(ODS)
ODS dan penderita DM
Samakah?
Jika keduanya sama,
tapi mengapa kita mensikapi
berbeda?
di Meulaboh
Aceh
2007
Mungkin kejadian itu hanya terjadi di
Meulaboh......

Karena jarak dgn RSJ 8-12 jam....


Ternyata.....ada

di
DIY
Dokumentasi RSJ Grasia,
2012
di Rumah
kita

Dokumentasi RSJ Grasia,


2012
Juga kisah ini.....
ODS dengan hiperglikemia
ditolak RS....

Serta
kisah-kisah lain dalam catatan
profesi kita

Inikah potret kita?


Stigma justru besar di kalangan nakes
ODS mengalami :
• Ketidakmampuannya menilai realitas
• Pembicaraan yang inkoheren atau
irelevan
• Gangguan persepsi (halusinasi)
• Gangguan isi pikiran (waham/delusi)
• Penurunan fungsi peran
• Perilaku yang kadang tidak terorganisasi
(disorganized)
• Insight yang buruk
Bisakah ODS sembuh?
Harapan itu ada.......

The natural history of schizophrenia: a 5-year follow-up. Copyright 1989 by Cambridge University Press.
Remisi dan kemandirian ODS

Function Recovery
al
and
Social Au
tonomy
Function Remission
a l,
Quality
of Life

Mainta
ining S
tability Response

Adapted from Weiden et al, J Clin Psych 1996; 57: 53-60


Mengapa tatalaksana
harus Holistik?
(Bio-psiko-sosio-spiritual)
physical

spiritual
social

Manusia

emotional
intelectual

Karena manusia adalah makhluk holistik......


Penyebab Skizofrenia multifaktorial....

Faktor Biologik Faktor Psikologik

Faktor Sosial
Maka ODS membutuhkan :

• Mengontrol gejala
• Perawatan inap jika diperlukan
• Memiliki pendapatan
• Mendapatkan pekerjaan
• Memiliki keterampilan sosial
• Tatalaksanaan gangguan atau
penyakit lain yang menyertai jika ada
Maka obat saja tidak cukup
untuk pemulihan ODS?

Harus ada tatalaksana


Farmakoterapi (obat) dan
non farmakoterapi termasuk
rehabilitasi bagi ODS
Family
Dukungan
education
sosial
Farmako
terapi
Kualitas Hidup Interaksi
Skizofrenia sosial
Psiko
terapi
Psiko-
Rehabi
edukasi
litasi

Ccardosa et al, 2005; Bryson, 2002; Morris, 2005; Boedaja, 2006


Tatalaksana Farmakoterapi
Gejala Psikotik

1. Gejala Positif:
• Gangguan persepsi : halusinasi pendengaran,
penglihatan, penciuman, perabaan, pengecapan
• Gangguan persepsi : ilusi
• Gangguan isi pikiran yang tidak realistis : waham
(curiga, magic mistic, bizare, dll)
• Sikap bermusuhan dan agresif
2. Gejala Negatif:
• Alogia, Anhedonia, Afek tumpul/datar
3. Gejala Kognitif
4. Disorganisasi perilaku
5. Disorganisasi pembicaraan
Psikotik berdasarkan teori
biologi terutama disebabkan
oleh peningkatan/ketidak
seimbangan dopamin dalam
otak
Obat anti psikotik
• Obat anti psikotik adalah obat yang bekerja di otak dengan
cara mengendalikan zat kimia Dopamin yang
berlebihan/tidak seimbang agar kembali
seimbang/normal.
• Dopamin adalah zat kimia penghantar listrik antar sel
syaraf dalam otak yang berfungsi untuk mengatur pikiran,
perasaan dan tingkah laku seseorang.
• Pada penderita psikotik, Dopamin tersebut jumlahnya
berlebihan/tidak seimbang sehingga menimbulkan gejala-
gejala dan akan dapat diperbaiki dengan pemberian obat-
obatan antispikotik tersebut.
Jenis-jenis obat anti psikosis

Generasi lama = tipikal Generasi baru = atipikal


• Chlorpromazine (CPZ) • Risperidone
• • Clozapine
Haloperidol
• Olanzapin
• Trifluopherazine • Ariprifazol
• Dll • Quetiapin
• dll

Obat-obat di atas merupakan obat generik.


Di pasaran tersedia dalam berbagai merk lain
1. Memulai Medikasi Antipsikotik

1. Secepatnya memulai terapi antipsikotik untuk


mengontrol gejala-gejala psikotik
2. Usahakan hanya menggunakan 1 jenis obat
3. Pertimbangkan jenis antipsikotik
4. Usahakan menggunakan antipsikotik yang pernah
digunakan dan berhasil dengan baik
5. Pertimbangkan Sediaan obat: Oral/Inj/Inj Long Acting
6. Obat oral sebaiknya ditawarkan secara rutin pada
orang dengan gangguan psikotik
7. Kasus Gawat Darurat: oral/injeksi
8. Kasus menolak obat: drops, long acting
DOSIS

Medikasi Haloperidol Klorpromazin Fluphenazine Haldol


Decanoate Decanoas

Dosis Awal 1,5 -3 mg/hr 50-75 mg/hr 12,5 mg/2mg 25 mg/2mg

Dosis Efektif 3 – 20 mg/hr 75- 300 mg/hr 12,5- 100mg/2- 50 mg/2-4


5 mg mg

Cara Oral (tab, Oral; IM Injeksi IM Injeksi IM


Pemberian drops); IM
Manfaat dan efek samping
antipsikotik

Generasi lama = tipikal Generasi baru = atipikal


• Efek samping lemas dan • Relatif lebih kecil untuk
ngantuk lebih besar dari efek samping lemas dan
pada generasi baru ngantuk (kecuali clozapine
(kecuali clozapine). memiliki efek ngantuk)
• Baik untuk gejala positip • Baik untuk gejala positip
• Memiliki risiko efek maupun gejala negatip
samping ekstra pyramidal • Efes samping ekstra
syndrome (EPS) lebih besar pyramidal syndrome (EPS)
dari pada generasi baru relatif lebih kecil/jarang
Tidak Patuh Minum Obat
1. Pada penderita schizophrenia, ketidakpatuhan
terhadap pengobatan lebih besar (± 80%) →
keberhasilan terapi ↓
2. Ketidakpatuhan :
– 4-6 minggu pertama : terjadi sekitar 35%
– 2 tahun : menjadi 75%
3. Episode I, resiko kekambuhan schizophrenia
meningkat 5 x lipat bila antipsikotik dihentikan →
penting untuk menjamin keberlanjutan pengobatan
antipsikotik.
Penyebab Tidak Patuh Minum Obat

1. Ketidaknyamanan pengobatan (ESO).


2. Biaya pengobatan
3. Keputusan yang berdasarkan nilai-nilai
pribadi, agama, budaya, dll
4. Tidak memadainya informasi tentang
tujuan pengobatan
5. Penyangkalan terhadap penyakit
6. Insight (tilikan diri) yang buruk terhadap
penyakit (schizophrenia).
Mengapa timbul
efek samping?
Jalur zat kimia otak : Dopamin

*
Apakah efek
sampingnya?
Salah satunya yang sering
terjadi adalah :
Ekstra Pyramidal Syndrome
(EPS)
• EPS adalah kekakuan otot gerak dan otot muka yang dapat
menyebabkan gejala :
– jalan seperti robot,
– rahang kaku,
– sulit menelan (air liur banyak tumpah),
– gemetar (tremor),
– leher cenderung menengadah ke atas,
– bola mata melihat ke atas, sulit untuk melihat ke bawah,
– gelisah (pingin berjalan terus),
– otor sekitar mulut bergerak-gerak.
– air liur/ludah berlebihan
– Punggung kaku dan seperti melengkung ke belakang
Efek Samping Antipsikotik
Efek Samping Gejala Penanganan

Akatisia/ Kondisi subyektif dirasakan - Penurunan dosis


Kegelisahan pasien: tdk nyaman, gelisah, - Penggantian
motorik berat merasa selalu harus Antipsikotik
(53%) menggerrak2an kakinya, tdk - Trihexyphenidyl
Bbrp hari atau tahan duduk lama, ingin selalu atau Benzodiazepin
minggu setelah jalan2
pemberian obat
Parkinsonisme Tremor, wajah seperti topeng, Trihexyphenidyl
(39%) kaku/rigiditas, postur tubuh
kaku

Distonia Kekakuan dan kontraksi otot Diphenhydramine


Minggu I secara tiba2, biasanya Sulfas Atropine
pengobatan atau mengenai leher, lidah, muka Diazepam
peningkatan dosis dan punggung, Torticolis,
opistotounus, krisis okulogirik,
trismus, spasme laring
Extrapyramidal Syndrom
• EPS merupakan efek samping yang kadang-kadang
ditemui pada pasien yang menggunakan obat anti
psikotik terutama obat generasi lama (tipikal)
• EPS tidak selalu terjadi pada setiap orang yang
minum obat antipsikotik
• Pada penggunaan anti psikotik generasi baru
(atipikal) lebih jarang mengalami EPS dibanding
antipsikotik generasi lama.
• Obat yang paling sering menimbulkan efek
samping EPS ini terutama adalah Haloperidol.
Haloperidol memiliki efek samping EPS lebih besar
dari obat lainnya.
Apa yang dilakukan dokter untuk mengatasi
EPS
• Dokter akan memberikan suntikan tertentu (sulfas atropin
dan diphenhidramin) apabila gejala EPS bersifat akut/berat.
• Dokter dapat juga memberikan obat untuk mengatasi EPS
yang bernama Trihexyphenidil (THP) bersama-sama dengan
obat anti psikotiknya.
• Obat pendamping ini hanya diberikan jika ODS mengalami
EPS.
• Bila risiko EPS cukup tinggi pada ODS tertentu (tidak pada
semua ODS), dokter akan mempertimbangkan mengganti
obat anti psikotik yang diduga menyebabkan EPS dengan
jenis antipsikotik jenis lain
Apakah ada efek samping lain dari
antipsikotik selain EPS?

• Mempengaruhi sistem metabolisme tubuh


(mempengaruhi kadar gula darah, susunan
lemak dalam tubuh, dll) sebagai efek obat
jangka panjang
• Peningkatan nafsu makan, seringkali membuat
berat badan pasien meningkat
• Penurunan tensi (tekanan darah terutama pada
Clhorpromazin/CPZ)
ANTIPSIKOTIK ATIPIKAL
Lebih menguntungkan karena:
• Minimal dalam menimbulkan gejala
ekstrapiramidal dan hiperprolaktinemia
• Dapat memperbaiki gejala positif dan
negatif
• Sangat sedikit menimbulkan gangguan
kognitif dan malah mungkin memperbaiki
kognitif
• Lebih dapat ditolerir pasien
Beberapa obat antipsikotik atipikal

1. Risperidone
2. Clozapin
3. Olanzapine
4. Aripiprazole
5. Quetiapin
Efek Samping obat antipsikotik
Anti Sedasi EPS Antikoli Hipotensi
psikotik nergik Ortho
statik
Chlorproma +++ + ++ +++
zine

Haloperidol + +++ + +

Fluphena + ++ + +
zine Depo

Risperidone + + -/+ +
Penggunaan antipsikotik Long Acting
secara parenteral

• Sangat berguna pada pasien yang tidak mau


teratur minum obat
• Untuk melihat apakah ada hipersensitivitas
sebaiknya diberikan peroral dahulu
beberapa minggu sebelumnya
• Tujuan terapi hanya untuk stabilisasi dan
pemeliharaan (bukan untuk fase akut)
DOSIS
Fluphenazine Decanoate 25 mg/cc
• Disuntikkan secara i.m atau s.c (i.m
prefered)
• Untuk 3 - 4 minggu.
Haloperidol Decanoas 50 mg/cc
• Disuntikkan secara i.m
• Untuk 3 - 4 minggu
Menghentikan Antipsikotik
• Untuk psikotik akut , terapi antipsikotik
hingga 1-2 tahun setelah remisi total.

• Untuk pasien dengan multiepisode:


terapi pemeliharaan (maintenance)
diberikan paling sedikit selama 5 tahun-
seumur hidup
Tatalaksana Non Farmakoterapi
Edukasi Masyarakat
Psikoedukasi Keluarga
Psikoedukasi dan TAK ODS
Kelompok Dukungan Keluarga
Keterampilan Kerja
Keterampilan Kerja

Anda mungkin juga menyukai