Anda di halaman 1dari 32

OBAT ORANG

DENGAN
GANGGUAN JIWA
Disampaikan oleh :
Dinkes Kab. Kulon Progo

1
Penting memahami karena....

1. Obat-obatan untuk gangguan jiwa memiliki cara


kerja yang khusus yang tidak boleh diberikan atau
diminum sembarangan.
2. Obat-obatan tersebut selain bermanfaat untuk
memperbaiki zat kimia dalam otak, juga memiliki
efek samping yang harus diatasi.
3. Obat-obatan tersebut harus diminum secara teratur
dan jangka panjang (lama).
4. Seringkali penderita gangguan jiwa merasa tidak
sakit, sehingga membutuhkan pengawas/
pendamping dalam meminum obat.
5. Banyak pemahaman yang salah bahwa obat-obatan
untuk gangguan jiwa bisa menyebabkan
“kecanduan” sehingga penderita/keluarga sering2
menolak obat
Perlu diketahui bahwa

 Obat-obatan gangguan jiwa merupakan obat-


obatan golongan psikotropika.
 Psikotropika adalah obat yang bekerja secara
selektif (khusus) pada susunan syaraf pusat
(otak) dan mempunyai efek utama terhadap
aktivitas mental dan perilaku yang digunakan
untuk pengobatan pada gangguan kejiwaan.
 Dalam kondisi tertentu, gangguan jiwa harus
meminum obat, untuk memperbaiki fungsi
otaknya sesuai dengan penilaian dokter.
3
Benarkah gangguan
jiwa merupakan
masalah medis?
Sehingga membutuhkan
obat medis?
4
 Gangguan jiwa masalah kesehatan (medis)
sama dengan penyakit-penyakit lainnya, hanya
letak organ/alat tubuh yang mengalami
gangguan, berbeda-beda pada masing-masing
penyakit penyakit.
 Penderita penyakit gula mengalami gangguan
pada alat tubuh yang namanya pankreas yang
menghasilkan zat insulin, yang berfungsi
mengolah gula dalam tubuh kita agar tetap
normal. Akibat gangguan alat tubuh ini maka
kadar gula dalam darah menjadi tinggi.
 Penderita darah tinggi mengalami gangguan
pada alat tubuh pada bagian sistem jantung
dan pembuluh darah, sehingga tidak bisa
menjaga tekanan darah tetap normal.
Akibatnya tekanan darah menjadi tinggi. 5
Sedangkan pada gangguan jiwa, alat
tubuh yang mengalami gangguan
adalah “OTAK” yang mengatur
pikiran, perasaan dan perilaku kita.
Terjadi ketidakseimbangan zat kimia
dalam otak sehingga membuat fungsi
otak untuk berfikir, berperasaan,
bertingkah laku menjadi terganggu.
Akibat dari kondisi ini maka pikiran,
perasaan dan tingkah laku penderita
gangguan jiwa menjadi tidak
normal/tidak wajar seperti ketika
dalam kondisi sehat.
6
Sehingga
 Jika orang yang memiliki penyakit gula (kadar
gulanya yang tinggi), maka alat tubuh yang
mengalami gangguan perlu dibantu kerjanya
dengan obat penurun gula, agar tubuh
kembali bisa mengolah gula dalam darah
dengan baik sehingga gula menjadi normal.

 Jika orang menderita tekanan darah tinggi,


maka bagian tubuh yang mengalami gangguan,
harus dibantu kerjanya dengan obat-obat anti
tekanan darah tinggi, agar dapat mengontrol
tensinya menjadi normal kembali.
7
Sehingga

Jika orang mengalami gangguan jiwa


maka diperlukan upaya untuk
membantu kerja otak agar zat-zat
kimia dalam otak produksinya,
kadar dan kerjanya normal kembali,
dengan menggunakan obat-obatan
gangguan jiwa sehingga pikiran,
perasaan dan tingkah lakunya
menjadi normal kembali

8
Obat untuk gangguan
Skizofrenia
Disebut dengan :
Obat ANTIPSIKOTIK
9
Kembali bahwa Penyebab
Psikosis/Skizofrenia bermacam-macam

Faktor Biologi
Peningkatan zat kimia Faktor
di otak terutama Psikologi
zat kimia yang bernama
DOPAMIN

Faktor Sosial 10
Obat untuk gangguan
Skizofrenia

Mengatur keseimbangan
DOPAMIN
11
Mengulang lagi sekilas
tentang gejala
Skizofrenia

12
Gejala skizofrenia
dibagi atas :
gejala positip
dan gejala negatip

Penggunaan istilah positip dan negatip bukan


bermakna bahwa positip itu baik dan negatip itu
buruk tetapi untuk memudahkan memberikan
gambaran tentang aspek gejala yang menonjol
yang akan dijelaskan lebih lanjut
13
Contoh gejala positip

 Bingung
 Halusinasi pendengaran, penglihatan,
penciuman, perabaan
 Waham aneh, curiga
 Perilaku yang tidak biasa aneh, kacau
 Sikap bermusuhan dan agresif
 Gerakan yang aneh atau mempertahankan
posisi yang aneh tidak bertujuan
14
Contoh gejala negatip

 Kesulitan dalam berpikir atau konsentrasi


 Kuruknya motivasi untuk melakukan sesuatu
 Menarik diri dari kontak sosial dan keluarga
 Miskin pembicaraan
 Gerakannya lambat
 Bermasalah dalam mengelola pekerjaan,
studi atau hubungan

15
Halusinasi :
kesalahan persepsi penderita,
menyimpulkan tanpa adanya obyek

Hasil/
Kesimpulan

16
Psikotik/Skizofrenia
berdasarkan teori biologi
terutama disebabkan
oleh peningkatan/ketidak
seimbangan dopamin
dalam otak
17
Obat anti psikotik

 Obat anti psikotik adalah obat yang bekerja di


otak dengan cara mengendalikan zat kimia
Dopamin yang berlebihan/tidak seimbang agar
kembali seimbang/normal.
 Dopamin adalah zat kimia penghantar listrik
antar sel syaraf dalam otak yang berfungsi untuk
mengatur pikiran, perasaan dan tingkah laku
seseorang.
 Pada penderita skizofrenia, Dopamin tersebut
jumlahnya berlebihan/tidak seimbang sehingga
menimbulkan gejala-gejala skizofrenia dan akan
dapat diperbaiki dengan pemberian obat-obatan
antispikotik tersebut. 18
Jenis-jenis obat anti psikosis

Generasi lama = tipikal Generasi baru = atipikal


 Chlorpromazine (CPZ)  Risperidone
(baca Klorpromazin) (baca Risperidon)
 Haloperidol  Clozapine
 Trifluopherazine (baca Clozapin)
(baca Trifluoperazin)

Obat-obat di atas merupakan obat generik.


Di pasaran tersedia dalam berbagai merk lain
19
Apakah efek
sampingnya?

20
Salah satunya yang sering
terjadi adalah :
Ekstra Pyramidal
Syndrome (EPS)

21
 EPS adalah kekakuan otot gerak dan otot
muka yang dapat menyebabkan gejala :
 jalan seperti robot,
 rahang kaku,
 sulit menelan (air liur banyak tumpah),
 gemetar (tremor),
 leher cenderung menengadah ke atas,
 bola mata melihat ke atas, sulit untuk melihat ke
bawah,
 gelisah (pingin berjalan terus),
 otor sekitar mulut bergerak-gerak.
 air liur/ludah berlebihan
 Punggung kaku dan seperti melengkung ke
belakang 22
 EPS merupakan efek samping yang kadang-
kadang ditemui pada ODS yang
menggunakan obat anti psikotik
 EPS tidak selalu terjadi pada setiap ODS
yang minum obat antipsikoti
 Obat yang paling sering menimbulkan efek
samping EPS ini terutama adalah
Haloperidol. Haloperidol memiliki efek
samping EPS lebih besar dari obat lainnya.

23
Apa yang dilakukan dokter untuk
mengatasi EPS
 Dokter akan memberikan suntikan tertentu (sulfas
atropin dan diphenhidramin) apabila gejala EPS
bersifat akut/berat.
 Dokter dapat juga memberikan obat untuk
mengatasi EPS yang bernama Trihexyphenidil (THP)
bersama-sama dengan obat anti psikotiknya.
 Obat pendamping ini hanya diberikan jika ODS
mengalami EPS.
 Bila risiko EPS cukup tinggi pada ODS tertentu (tidak
pada semua ODS), dokter akan mempertimbangkan
mengganti obat anti psikotik yang diduga
menyebabkan EPS dengan jenis antipsikotik jenis lain
24
EPS relatif tidak
berbahaya dan dapat
diatasi dengan pemberian
obat pendamping untuk
mengatasi EPS
25
Apakah ada efek samping lain
dari antipsikotik selain EPS?

 Mempengaruhi sistem metabolisme


tubuh (mempengaruhi kadar gula
darah, susunan lemak dalam tubuh,
dll) sebagai efek obat jangka panjang
 Peningkatan
nafsu makan, seringkali
membuat berat badan ODS
meningkat
 Penurunantensi (tekanan darah
terutama pada Clhorpromazin/CPZ)
26
Peran keluarga dalam
mendampingi pengobatan ODGJ
 Keluarga membawa ODGJ ke pelayanan
kesehatan untuk mendapatkan
pengobatan/perawatan.
 Melakukan pemantauan kepatuhan minum
obat pada ODGJ dan keberlangsungan
pengobatan.
 Mewaspadai efek samping selama ODGJ
minum obat dan segera membawa ke fasilitas
kesehatan bila ada hal yang tidak diinginkan.
 Membantu menginformasikan kepada ODGJ
tentang manfaat minum obat.
27
Benarkan minum obat
untuk gangguan jiwa bisa
menyebabkan kecanduan

28
Yang benar...

 Kecanduan (ketergantungan) obat adalah kondisi


di mana seseorang menggunakan obat tanpa
indikasi (tujuan) medis
 Obat untuk gangguan jiwa digunakan dengan
indikasi (tujuan) medis jadi tidak termasuk
dalam definisi kecanduan
 Obat diberikan untuk membuat zat-zat kimia di
otak, menjadi stabil/normal kembali, sehingga
tujuannya adalah agar fungsi otak menjadi
normal kembali
 Fungsi otak untuk berfikir, berperasaan dan
bertingkah laku menjadi normal kembali
29
Berapa lamanya
seseorang minum obat
untuk gangguan jiwa?

30
 Pengobatanmemang diberikan dalam jangka
panjang menyesuaikan gejala dan kondisi ODGJ
 Dokterakan menyesuaikan dosis dan menentukan
berapa lama pengobatan diberikan
 Dosisobat bisa diturunkan secara bertahap
menyesuaikan kondisi pasien, bahkan mungkin juga
bisa dihentikan apabila pasien sudah pulih/sembuh
 Namun ada kalanya obat tetap diberikan dalam
waktu yang lama (tidak bisa ditentukan) bila
kekambuhan gangguan jiwa tersebut berulang
 Tentudokter akan mempertimbangkan lebih banyak
manfaatnya jika dibanding kerugiannya. Lebih baik
ODGJ minum obat namun memiliki kualitas hidup
yang baik daripada menghentikan obat dan
membuat gangguannya tidak bisa dikendalikan
31
MATUR
NUWUN
32

Anda mungkin juga menyukai