Tim Penulis
1440 H/ 2019 M
TIM PENULIS
Dr. Amira
Dr. Mardiati
EDITOR
Segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, karena atas izin Nya jualah
penulisan buku ini dapat kami selesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari kegelapan menuju jalan cahaya.
Ucapan terima kasih tak lupa kami haturkan untuk semua pihak yang telah memberi
dukungan dan bantuan dalam penulisan buku ini.
Buku ini ditulis sebagai bentuk rasa syukur dan bahagia kepada Allah SWT, yang telah
memperkenankan kami, mengemban sebuah amanah mulia untuk melayani tamu-tamu Nya
di Tanah Suci, mempertemukan dan menyatukan kami dalam sebuah ikatan persaudaraan
petugas haji. Semoga Allah berkenan memberikan kami kesempatan untuk tetap
bersilaturahmi dan melayani tamu-tamu Nya, walau lewat sebuah sumbangsih sederhana,
buku SEHATI ini.
Buku ini ditulis dengan mengharap ridho Allah SWT, semoga dapat bermanfaat untuk
seluruh umat muslim dimana saja berada, yang rindu akan panggilan Nya. Semoga mimpi
setiap insan untuk menunaikan Rukun Islam yang kelima, mengunjungi Baitullah yang
Agung dan ziarah ke makam Rasulullah yang mulia dapat terwujud, menjadi haji sehat, haji
mabrur.
Akhirul kalam, tentunya penulisan buku ini masih banyak kekurangan, sehingga saran
dan masukan dari semua pihak sangat kami harapkan untuk perbaikan ke depannya. Seluruh
kebenaran datangnya dari Allah SWT dan adapun kekurangan yang ada pada buku ini maka
tak luput dari keterbatasan kami sebagai manusia.
Salam Sehati,
Editor
KESEHATAN DAN IBADAH HAJI
Amira
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 1
mencegah & menyembuhkan penyakit, memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga,
kelompok, masyarakat.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 2
menimbulkan masalah kesehatan yang dapat mengganggu jalannya ibadah haji,
sehingga perlu menjadi perhatian bagi petugas kesehatan.
2. Faktor Perilaku
a. Merokok
Merokok dapat merusak dinding pembuluh darah dan mempercepat proses
pergeseran pembuluh darah arteri. Apabila jemaah haji mempunyai kebiasaan
merokok selama di tanah air, maka ini akan memperburuk kondisinya selama di Arab
Saudi karena kondisi cuaca di Arab Saudi mempunyai tingkat kelembaban yang
sangat rendah dengan suhu udara yang sangat tinggi sehingga rentan terhadap
munculnya penyakit sistem pernafasan.
b. Kurang aktivitas fisik
Kurang melakukan aktivitas fisik secara rutin dapat berisiko terhadap kesehatan
jantung, serebrovaskuler, endokrin dan metabolik. Berkaitan dengan persiapan fisik
dalam menghadapi ibadah haji dengan medan lingkungan yang berat, maka penting
untuk melakukan aktivitas fisik secara rutin sejak dini sewaktu masih berada di tanah
air. Untuk melaksanakan perjalanan ibadah haji diperlukan kondisi fisik yang ideal
sehingga dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar.
c. Kedisiplinan minum obat
Jemaah haji yang mempunyai penyakit kronis yang telah terdiagnosis sejak di tanah
air seperti hipertensi, diabetes mellitus, tentunya akan membawa obat-obatan yang
biasa dikonsumsi untuk mengontrol penyakit yang diderita. Kesibukan dalam
kegiatan ibadah haji dapat mengakibatkan mereka kurang memperhatikan dalam
mengkonsumsi obat sehingga kondisinya menjadi tidak terkontrol bahkan menjadi
lebih buruk dan dapat menyebabkan kesakitan yang berat bahkan kematian.
3. Faktor Lingkungan
a. Suhu
Kota Madinah merupakan kota dengan suhu terendah jika dibandingkan dengan kota
Jeddah atau Makkah. Penyakit yang dapat timbul akibat pengaruh musim dingin
adalah seperti kulit bersisik di sertai gatal, infeksi pernafasan, gangguan otot dan
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 3
tulang, bibir pecah-pecah, dehidrasi, jantung, asma dan rematik yang dapat
memperberat penyakit yang sudah di derita sebelumya.
b. Kelembaban
Arab Saudi mempunyai kelembaban udara yang rendah pada musim dingin atau
musim panas. Kelembaban rata-rata harian lebih rendah atau dibawah normal
(<65%). Keadaan ini akan meningkatkan evaporasi cairan tubuh sepanjang hari yang
dapat mengakibatkan tubuh menjadi kekurangan cairan (dehidrasi).
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 4
teknis kesehatan dan kompetensi koordinasi tim di kelompok terbang dan PPIH,
termasuk kesehatan di embarkasi haji (Profil Kesehatan Haji, 2012).
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 5
4. Tidak Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan Haji dengan kriteria:
a. Kondisi klinis yang dapat mengancam jiwa
b. Gangguan jiwa berat antara lain skizophrenia berat, dan retardasi mental berat;
c. Jemaah dengan penyakit yang sulit diharapkan kesembuhannya
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 6
PERSIAPAN HAJI SEHAT SEBELUM KEBERANGKATAN
Amira
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 7
3. Tahap ketiga: dilaksanakan oleh PPIH Embarkasi Bidang Kesehatan di embarkasi pada
saat Jemaah Haji menjelang pemberangkatan untuk menentukan apakah jemaah haji
laik terbang atau tidak.
Jemaah haji akan mendapatkan catatan kesehatan dari hasil pemeriksaan yang sudah
dilakukan saat sebelum berangkat ke Tanah Suci. Mulai tahun 2018, Pusat Kesehatan Haji
Kementerian Kesehatan Indonesia melakukan inovasi dengan pecatatan kesehatan berbasis
elektronik yang terhubung dengan data based dalam Siskohatkes yang di akses dengan smart
phone android petugas kesehatan haji Indonesia di Tanah suci saat mendampingi jemaah haji
di kloter dan embarkasi. Catatan kesehatan jemaah haji akan dituangkan dalam Kartu
Kesehatan Jemaah Haji Indonesia (KKJH). Dalam KKJH juga terdapat sertifikat vaksinasi
profilaksis untuk berkunjung ke tanah suci yaitu vaksinasi meningitis dan influenza.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 8
SEHAT SAAT TERBANG
Mas’ud Ruga Idris
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 9
2. Telinga
a. Aerotitis atau barotitis.
Tindakan preventif :
a) Menelan ludah pada waktu pesawat udara naik agar tuba Eustachii terbuka dan
mengadakan gerakan valsava pada waktu pesawat turun.
b) Penggunaan pesawat udara dengan pressurized cabin.
Tindakan represif :
a) Bila terjadinya pada waktu naik, dilakukan :
Menelan ludah berulang-ulang sampai hilang gejalanya.
b) Bila terjadi pada waktu turun, dilakukan :
Melakukan valsava berulang sampai gejalanya hilang.
3. Sinus Paranasalia
Aerosinusitis : timbul rasa sakit di sinus.
4. Gigi
Aerodontalgia : Rasa sakit pada kantong udara di gigi yang rusak.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 10
Jarang sekali terjadi dan bila timbul mempunyai gambaran dengan variasi yang besar.
Yang sering diketemukan adalah kelainan penglihatan dan sakit kepala yang tidak jelas
lokasinya.
2. Kelelahan
Adalah suatu keadaan dimana efisiensi kerja menurun secara progresif disertai perasaan tidak
enak badan, penurunan daya tahan tubuh, dan efisiensi jasmani dan daya berpikir.
Penyebab
- Persiapan dan perjalanan dari kampung halaman menuju asrama haji.
- Menunggu keberangkatan.
- Duduk di kursi penumpang pesawat terbang selama > 8 jam.
- Getaran dan bising oleh empat buah mesin jet pesawat terbang.
Lokasi dan Gejala
Lokal (lelah pada sebagian tubuh) dan umum (lelah seluruh tubuh).
Gejala :
• Pegal-pegal sendi dan otot.
• Tanda-tanda mental : gugup, mudah tersinggung (pemarah), sukar berpikir, sukar
tidur, sakit kepala, waktu untuk bereaksi lebih lambat, pelupa, kurang teliti, kondisi
menurun, daya memutuskan pendapat mulai terganggu, mata lelah, gangguan saluran
pencernaan, nafsu makan menurun.
Pencegahan
- Hilangkan atau kurangi faktor penyebab kelelahan.
3. Jet Lag
Bila terbang melewati > 4 zona waktu terjadi desinkronisasi irama sirkadian (jam biologis)
- Sebab : Kurang persiapan fisik dan psikologis
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 11
Keterbatasan waktu di tempat tujuan
Faktor kabin
Beda waktu dengan tempat tujuan
- Gejala : Lelah mental dan fisik
Dehidrasi
Penurunan Energi
Penurunan Performance dan motivasi
Gangguan tidur
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 12
SEHAT SAAT DI PEMONDOKAN
Dian Shinta Fitriyanti, Yanti Fitria
Beberapa hal yang perlu diperhatikan jemaah haji agar tetap sehat selama di
pemondokan, sebelum ataupun sesudah puncak haji di ARMINA adalah senantiasa
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), diet sehat, dan mengatur aktivitas sesuai
kemampuan.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 13
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 14
DIET SEHAT SELAMA BERHAJI
Pada dasarnya, mengatur diet tidak hanya dilakukan menjelang keberangkatan, tapi
diusahakan untuk dilakukan sejak jauh-jauh hari sebelumnya. Sebelum berangkat ke tanah
suci, hendaknya sudah mengatur dan membiasakan supaya apa yang dimakan benar-benar
makanan yang cukup jumlahnya dan lengkap gizinya. Bagi yang memiliki penyakit tertentu,
seperti sakit maag, kencing manis (diabetes mellitus), hipertensi (tekanan darah tinggi), asam
urat tinggi dan kolesterol tinggi, hendaknya menghindari makanan yang dapat memperparah
penyakitnya. Bagi yang tidak memiliki masalah dengan kesehatan juga tetap harus menjaga
pola makannya, karena tidak tertutup kemungkinan menjelang keberangkatan justru muncul
masalah kesehatan hanya karena salah makan.
Selanjutnya, pengaturan diet akan sangat mendukung kesehatan dan kebugaran
jemaah selama prosesi ibadah haji. Berikut beberapa tips dalam mengatur diet sehat selama
berhaji.
1. Hindari membawa bekal makanan yang tidak sehat dari Tanah Air
Jemaah haji biasanya dihimbau untuk tidak membawa bekal makanan yang mudah busuk
atau makanan camilan yang kurang sehat dari Tanah Air. Hal ini bertujuan untuk
mengantisipasi munculnya/ kekambuhan penyakit terutama bagi yang memiliki riwayat
peyakit tertentu.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 15
karena itu, memerhatikan jadwal makan sangat penting. Menunda makanan dapat memicu
masalah pada lambung dan makanan yang dibagikan sudah tidak layak dikonsumsi lagi.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 16
minum, tidak sulit menemukan air untuk kita minum. Karena bisa membeli air mineral atau
bahkan air zam zama bisa didapatkan secara cuma-cuma di tempat-tempat umum.
Perhatikan juga warna air urine. Air urine yang berwarna keruh dan cokelat kekuningan
menandakan tubuh sedang dehidrasi. Hindari konsumsi minuman berkafein seperti kopi dan
soda karena dapat memperberat dehidrasi.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 17
SEHAT SAAT DI ARMINA
Rusman Farid
Ibadah Haji merupakan perjalanan ibadah yang dimulai dari wukuf di Arafah, mabit di
Muzdalifah, mabit dan melontar jumroh di Mina (ARMINA) dan berakhir setelah melakukan
tawaf Ifadhah, Sai, dan Tahalul di Mekkah. Sekilas tampak singkat, akan tetapi pada
pelaksanaanya sangat menguras tenaga dan membutuhkan persiapan baik fisik, mental dan
kesehatan yang baik sehingga dapat dilaksanakan dengan lancar dan Insyaallah tanpa
kendala. Penting bagi jemaah haji untuk melakukan persiapan dalam melaksanakan
perjalanan ibadah haji. Memanfaatkan waktu istrahat selama berada di kota Mekkah dan
Madinah serta tidak memaksakan melakukan aktifitas yang tidak terlalu penting. Menjaga
kesehatan serta kebugaran sehingga nantinya dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah
dengan sehat dan mandiri.
Armina merupakan daerah yang wajib dikunjungi bagi jemaah haji untuk
menyempurnaakan ibadah hajinya. Ditempat-tempat suci itulah jemaah haji akan
melaksanakan kegiatan yang menjadi rangkaian dalam perjalanan Ibadah Haji itu sendiri.
Bagi Jemaah haji yang tidak bisa melaksanakan rangkaian tersebut karena alasan sakit, maka
untuk pelaksanaannya dapat diwakilkan atau dibadalkan; misal dengan safari wukuf
(melaksanakan wukuf dengan didampingi petugas kesehatan).
Menjelang Armina, petugas kesehatan haji akan lebih sering menyampaikan informasi
kesehatan kepada Jemaah haji dengan harapan dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan
aktifitas selama Armina. Informasi-informasi serta tips kesehatan yang disampaikan dapat
berupa penyuluhan promotif preventif, penggunaan alat-alat pelindung diri serta tips-tips
yang dapat digunakan agar sehat selama Armina.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 18
Agustus dengan puncak suhu tertinggi di Kota Mekkah mencapai 55oC. Suhu yang panas
tersebut dapat menjadi pemicu dari kelalahan yang dialami oleh Jemaah. Khususnya di
Mina pada saat Jemaah melaksanakan lempar jumrah, Jemaah akan berjalan kurang lebih
6-10 kilometer untuk bisa melaksanan lempar jumroh dan kembali ke tenda masing-
masing di Mina. Jarak tempuh tersebut serta cuaca yang panas dan didukung dengan
kondisi fisik beberapa Jemaah yang lemah dapat memicu kelalahan sehingga dapat
menjadi penghambat dalam melaksanakan ibadah.
2. Kekurangan Cairan
Kekurangan cairan atau dehidrasi sangat sering dijumpai pada Jemaah haji pada saat
Armina. Penyebabnya bisa karena suhu udara yang panas, juga dapat disebabkan oleh
Jemaah yang membatasi minum dengan alasan takut akan sering buang air kecil.
Padatnya antrian toilet menjadi momok tersendiri bagi Jemaah sehingga tidak jarang
Jemaah membatasi asupan cairannya. Padahal cairan sangat penting untuk tubuh. Ciri
Jemaah yang mengalami dehidrasi antara lain:
a. Mulut kering
b. Bibir pecah-pecah bahkan berdarah
c. Urine berwarna kuning pekat
d. Kelelahan
3. Sengatan Panas
Sengatan Panas atau Heatstroke merupakan suatu kondisi dimana suhu tubuh meningkat
secara tiba-tiba lebih dari 40oC. Penyebabnya selain karena suhu panas lingkungan juga
didukung dengan adanya aktivitas fisik yang dapat meningkatkan suhu tubuh. Tanda dan
gejala umum yang sering terjadi pada Jemaah selama Armina antara lain:
a. Badan terasa panas
b. Mual
c. Kejang
d. Kelelahan berlebihan
e. Sesak napas
f. Pingsan
g. Penurunan kesadaran
4. Batuk
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 19
Batuk kering sangat umum terjadi pada Jemaah baik sebelum, setelah maupun pada
saat Armina bahkan setelah kembali ke tanah air. Suhu udara yang panas serta
kelembaban yang kurang dari normal serta paparan debu saat berada arafah Muzdalifah
maupun mina dapat menjadi pemicu terjadinya tenggorokan kering dan batuk.
ARAFAH
Pelaksanaan Wukuf di Afarah
Arafah merupakan daerah terbuka dan sangat luas yang mampu menampung jutaan
jemaah haji dari seluruh penjuru dunia. Terletak di sebelah timur luar kota Mekkah. Pada
tanggal 9 Dzulhijjah setiap tahunnya ada lebih dari dua juta jemaah haji melaksanakan wukuf
di Arafah. Arafah merupakan momentum yang sangat ditunggu oleh seluruh jemaah. Bahkah
yang sakitpun rela ditandu untuk bisa berdiam di tanah lapang itu. Arafah bukan hanya
sekedar formalitas atau tanda telah sahnya ibadah haji seseorang. Lebih dari itu Arafah sarat
akan pesan dan perenungan. Dimana Arafah adalah potret kecil dari padang mahsyar, tempat
dimana manusia akan ditimbang kadar Al-Haq dalam dirinya. Hari yang sangat terik dimana
tidak ada penghalang diatasnya.
Jemaah haji mulai memasuki Arafah pada tanggal 08 Dzulhijjah yang kemudian akan
bermalam satu malam di Arafah yang dilanjutkan dengan melaksanakan wukuf dimulai saat
terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah yang berarti Jemaah
haji akan berada di arafah selama kurang lebih 12 jam dalam suhu udara yang relatif panas
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 20
dengan resiko lain yang dapat mengintai seperti badai pasir, dan lain sebagainya. Kondisi ini
dapat memicu terjadinya masalah kesehatan bagi Jemaah.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 21
Pelayanan Kesehatan di Arafah
Kementerian Kesehatan membuka Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Arafah untuk
melaksanakan pelayanan kesehatan selama di Arafah. Klinik tersebut hanya beroperasi
selama waktu pelaksanaan wukuf. Untuk mendukung jangkauan pelayanan kesehatan kepada
seluruh Jemaah haji yang tersebar di ratusan lokasi tenda arafah, maka selain KKHI Arafah,
terdapat juga klinik satelit TGC (Tim Gerak Cepat) yang tersebar dibeberapa lokasi tenda
maktab yang focus pelayanan kesehatanya yaitu deteksi dini dan respon cepat. Pos satelit
tersebut dijaga oleh tenaga kesehatan yang tergabung dalam TGC dan Tim Promotiv
Preventiv (TPP). TPP mempunyai tugas untuk memberikan peringatan serta penyuluhan
kepada seluruh Jemaah agar tetap sehat selama perjalanan Ibadah haji, tidak terkecuali pada
saat di Arafah.. Tidak hanya itu, dukungan dari Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI)
yang selalu bersama kloter merupakan salah satu ujung tombak dalam pelayanan kesehatan
selama di Arafah. Sarana dan prasarana pendukung lainya tidak luput dipersiapan untuk
memaksimalkan pelayanan kesehatan Jemaah haji seperti Ambulan, obat-obatan dan
peralatan serta perbekalan kesehatan. Seluruhnya dapat diakses oleh Jemaah melalui
koordinasi dengan petugas kesehatan baik TKHI, TPP maupun TGC pada pos satelit.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 22
f. Selalu menggunakan Alat Pelindung Diri seperti masker, payung, membawa botol
berisi air, semprotan wajah. Hal ini untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan
seperti infeksi saluran nafas karena tidak menggunakan masker.
g. Minum sesering mungkin minimal satu gelas setiap jam.
h. Jangan merokok
i. Segera melaporkan kepada petugas kesehatan apabila terjadi gangguan kesehatan.
MUZDALIFAH
Pelaksanaan Mabit di Muzdalifah
Seteleh melaksanakan wukuf, Jemaah haji kemudian bergerak meninggalkan Arafah
yang selanjutnya menuju Muzdalifah dan melaksanakan mabit. Muzdalifah merupakan
sebuah daerah terbuka diantara Makkah dan Mina di Arab Saudi yang merupakan tempat
Jemaah haji diperintahkan untuk singgah dan bermalam setelah bertolak dari Arafah. Luas
Muzdalifah adalah sekitar 12,25 km². Jemaah haji setelah melaksanakan wukuf di Arafah
bergerak menuju Muzdalifah saat setelah terbenamnya matahari (waktu Maghrib). Di
Muzdalifah jemaah haji melaksanakan salat Maghrib dan Isya dengan cara digabungkan dan
disingkat (jamak-qashar) dan bermalam disana hingga waktu fajar. Di Muzdalifah jemaah
haji mengumpulkan batu kerikil yang akan digunakan untuk melempar jumrah.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 23
Masalah Kesehatan di Muzdalifah
Umumnya masalah kesehatan yang timbul saat Jemaah berada di Muzdalifah yakni
kelelahan. Hal ini karena kurangnya waktu istrahat pada saat berada di Arafah karena Jemaah
haji fokus untuk berdoa. Kelelahan saat menunggu antrian bus yang akan mengantarkan ke
Mina juga menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh Jemaah.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 24
MINA
Pelaksanaan Mabit dan Melontar Jumroh di Mina
Mina merupakan sebuah kawasan yang terletak sekitar 5 kilometer sebelah Timur
kota Makkah, Arab Saudi. Terletak diantara Makkah dan Muzdalifah. Mina mendapat
julukan sebagai kota tenda, karena berisi tenda-tenda untuk jutaan jemaah haji. Meski musim
haji tidak berlangsung, tenda-tenda itu tetap berdiri. Mina paling dikenal sebagai tempat
dilaksanakannya kegiatan lempar jumrah dalam ibadah haji. Di Mina jemaah haji wajib
melaksanakan mabit (bermalam) yaitu malam tanggal 11,12 Dzulhijah bagi jemaah haji yang
melaksanakan Nafar Awal atau malam tanggal 11,12,13 dzulhijah bagi jemaah yang
melaksanakan Nafar Tsani. Mina juga merupakan tempat atau lokasi penyembelihan
binatang kurban.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 25
melaksanakan lontar jumroh yaitu sekiitar 6-10 km. Jika tidak didukung dengan staimina
dan kondisi fisik yang baik maka besar kemungkinan banyak Jemaah tidak mampu untuk
melaksanakan aktivitas melontar jumroh tersebut. Setiap tahunya, petugas kesehatan
yang berjaga di pos-pos pelayanan kesehatan di jalur jamarat banyak menemukan
Jemaah haji yang kelelahan, bahkan tidak jarang harus di rujuk ke Rumah Sakit karena
tidak sadarkan diri. Hal ini dipicu karena factor jarak serta suhu dan kelembaban udara
yang didukung oleh kondisi fisik sebagian Jemaah.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 26
Tips Sehat saat di Mina
1. Gunakan waktu istrahat untuk tidur yang cukup
2. Minum air sesering mungkin dan tidak menunggu haus. Sangat disarankan untuk
minum 1 gelas air setiap jam.
3. Hindari mengkonsumsi kopi ataupun minuman lain yang menggandung kafein, karena
dapat menyebabkan kekurangan cairan.
4. Perhatikan asupan nutrisi serta tidak menunda untuk mengkonsumsi makanan yang
telah disediakan
5. Batasi aktifitas yang tidak terlalu penting diluar tenda khususnya pada siang hari agar
terhidar dari kelalahan, dehidrasi maupun sengatan panas.
6. Selalu membawa dan menggunakan Alat Pelindung Diri seperti masker, payung,
kacamata hitam, sandal, serta tas paspor ketika keluar dari tenda.
7. Hafalkan lokasi tenda untuk meminimalisir kelelahan karena kebingungan mencari
lokasi tenda tempat tinggal selama berada di Mina
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 27
8. Perhatikan arahan dan petunjuk dari petugas terkait jadwal dan waktu serta rute
pelaksanaan lempar jumrah yang telah ditentukan oleh petugas.
9. Bagi Jemaah yang tidak mampu berjalan jauh dapat meminta bantuan teman atau
keluarga untuk mendorong menggunakan kursi roda atau dapat diwakilkan dalam
pelaksanaan lontar jumroh.
10. Konsultasikan masalah kesehatan yang dialami pada petugas kesehatan.
11. Identifikasi lokasi pos-pos pelayanan kesehatan baik di lokasi tenda maupun
disepanjang jalur jamarat.
12. Jangan ragu untuk meminta bantuan petugas ketika memerlukan bantuan.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 28
PENYAKIT YANG SERING DIDERITA DI TANAH SUCI
Dian Shinta Fitriyanti
Jemaah haji yang sakit di tanah suci secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi
dua. Pertama, adalah Jemaah haji yang sudah memiliki riwayat masalah kesehatan sejak di
tanah air. Jemaah kelompok ini sebagian besar berhasil terdeteksi saat pemeriksaan kesehatan
sebelum keberangkatan sehingga tercatat sebagai jemaah risiko tinggi dalam Kartu Kesehatan
Jemaah Haji (KKJH). Namun ada pula sebagian kecil lainnya yang tidak atau belum
terdeteksi sakit saat pemeriksaan kesehatan tersebut, sehingga terekam sebagai Calon Jemaah
Haji (CJH) sehat di dalam KKJH. Hal ini bisa saja terjadi misalnya pada CJH yang saat
pemeriksaan kesehatan sedang dalam keadaan sehat lalu proses sakitnya baru dimulai saat
setelah pemeriksaan selesai dilakukan. Oleh sebab itu penting bagi CJH agar tetap menjaga
pola hidup bersih dan sehat dalam mempersiapkan ibadah haji yang akan dilakukan secara
terus-menerus sejak melakukan pendaftaran haji sampai prosesi haji di tanah suci selesai dan
kembali ke tanah air.
Kedua, adalah Jemaah haji yang sakit dan sakitnya tersebut baru terjadi di tanah
suci. Sakitnya Jemaah haji yang baru terjadi di tanah suci biasanya berkaitan dengan dua hal
berikut ini:
1. Proses sakit yang terbentuk berkaitan dengan faktor-faktor yang berbeda antara
Indonesia dengan Arab Saudi, misalnya; tingginya suhu dan rendahnya kelembaban
udara di Arab Saudi jika dibandingkan dengan di Indonesia; maupun karakteristik
penyakit tertentu yang banyak dan hanya terjadi di negara-negara Timur Tengah
termasuk Arab Saudi seperti Middle Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV).
2. Proses sakit yang terbentuk berkaitan dengan rangkaian prosesi ibadah haji, misalnya;
kepadatan manusia dari seluruh dunia di Arab Saudi saat musim haji; tingginya aktivitas
pada jemaah haji; maupun keragaman suasana bagi sebagian besar jemaah Indonesia
yang belum atau tidak terbiasa seperti aktivitas di perjalanan (pesawat maupun bus).
Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang penyakit-penyakit yang sering
diderita oleh Jemaah haji ketika di tanah suci.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 29
INFEKSI SALURAN NAFAS AKUT
Dalam menjalankan ibadah haji, Jemaah haji kerap kali menderita batuk yang
merupakan salah satu gejala penyakit Infeksi Saluran Nafas Akut (ISPA). ISPA pada Jemaah
haji dapat terjadi karena perbedaan suhu dan cuaca yang mempengaruhi daya tahan tubuh.
Selain itu, tingginya aktivitas fisik ketika menjalani prosesi ibadah haji dapat memicu
kelelahan sehingga rentan tertular penyakit. Penularan ISPA bisa terjadi melalui partikel
cairan pernafasan (droplet) yang keluar saat batuk atau bersin dan berterbangan di udara,
apalagi di kerumunan orang yang padat seperti saat musim haji. Selain batuk, gejala ISPA
lainnya adalah pilek (hidung berair), demam, badan lemah, dan bila lebih berat maka dapat
batuk berdahak yang berwarna kehijauan. Kondisi tubuh saat terkena ISPA menjadi amat
lemah sehingga selain mengganggu pelaksanaan ibadah, juka dapat dengan mudah
terkena/tertular penyakit lain yang lebih buruk. Bagi jemaah yang termasuk risiko tinggi (usia
tua dan atau ada penyakit kronik) perlu lebih ekstra hati-hati karena ISPA dapat menurunkan
daya tahan tubuh dengan cepat dan bila tidak segera ditangani maka dapat berkembang
menjadi penyakit saluran nafas berat lainnya yang mengancam jiwa.
Jemaah haji dapat menghindari atau menanggulangi ISPA, dengan melakukan hal-
hal berikut ini:
1. Istirahat yang cukup (minimal 6-8 jam sehari) agar stamina tubuh selalu prima,
2. Makan makanan yang bergizi dan tepat waktu agar daya tahan tubuh terjaga,
3. Sering minum untuk membasahi tenggorokan dan meredakan batuk,
4. Selalu menggunakan masker terutama saat berada di area padat Jemaah,
INGAT!!!
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 30
5. Selalu mencuci tangan menggunakan sabun untuk mencegah penularan yang dapat
terjadi karena benda yang kita pegang terkontaminasi bakteri/virus penyebab ISPA,
KAPAN CUCI
TANGAN PAKAI
SABUN?
· Sebelum makan.
· Setelah Buang Air
Besar/Kecil (BAB/K).
· Setelah batuk/bersin.
· Setelah beraktivitas di luar
pondokan.
· Setelah bersentuhan
dengan Jemaah yang sakit.
· Setelah mencari batu di
Muzdalifah.
· Setelah memegang benda
yang kotor.
6. Bila ada yang batuk atau bersin agar menutup mulutnya ketika batuk atau bersin dengan
sapu tangan atau lengan baju bagian dalam (etika batuk), dan
7. Bila sudah terlanjur menderita gejala dan tanda penyakit ISPA maka segera berobat ke
dokter/perawat yang menjadi petugas kesehatan di kloter.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 31
PENYAKIT AKIBAT SENGATAN PANAS (HEAT STROKE DAN KAKI MELEPUH)
Tingginya suhu dan rendahnya kelembaban udara di Tanah Suci sangat berbeda jika
dibandingkan bahkan dengan daerah terpanas di Indonesia. Perlu diketahui bahwa tubuh
manusia secara sederhana sebagian besarnya adalah cairan dan juga elektrolit yang serupa
garam dan gula. Perbedaan ekstrem suhu dan kelembaban di Tanah Suci ditambah dengan
tingginya aktivitas Jemaah haji di luar pondokan dapat menyebabkan cairan dan elektrolit
tubuh menjadi lebih cepat dan lebih banyak menguap. Hal ini dapat mengakibatkan tubuh
jatuh kedalam kondisi kekurangan cairan yang dapat mengganggu kesehatan bahkan
menyebabkan kematian jika tidak dengan cepat di antisipasi.
Beberapa kondisi penyakit pada Jemaah juga bisa memperbesar kemungkinan untuk
jatuh kedalam kondisi kekurangan cairan, misalnya saja Jemaah pengidap “Sakit Gula” atau
“Kencing Manis”. Sebagian besar jemaah haji Indonesia juga sudah lanjut usia dan berisiko
tinggi, sehingga lebih rentan terkena kekurangan cairan. Saat Wukuf di Arafah Jemaah haji
Indonesia kerap berdoa di tempat yang tinggi atau di luar tenda tanpa pelindung dari sengatan
sinar matahari. Begitu pula saat perjalanan melempar Jamarat, masih banyak ditemukan
Jemaah haji yang tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD) yang berfungsi menghindari
sengatan panas secara langsung. Kondisi ini tentu saja akan memudahkan jemaah terkena
heat stroke. Heat stroke akibat suhu udara yang sangat panas sehingga tubuh kekurangan
cairannya dalam jumlah sangat banyak sehingga mengganggu kerja tubuh dan merusak
tubuh, Mereka yang terkena heat stroke akan mengalami suhu tubuh yang panas, kejang-
kejang, denyut jantung cepat, pusing yang berlebihan, dan laju napas yang sangat cepat, dan
jika tidak cepat mendapat pertolongan akan menyebabkan kematian.
Gejala kekurangan cairan tubuh sebenarnya mudah dikenali sejak awal, antara lain
sebagai berikut:
1. Rasa haus,lemah, lesu, dan tidak bertenaga,
2. Rongga mulut, bibir,dan kulit kering,
3. Pusing/sakit kepala,
4. Tidak bisa mengunyah dan menelan makanan kering,
5. Air seni atau Urine yang berwarna gelap
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 32
6. Kelelahan pada otot,
7. Tekanan darah yang rendah, dan atau
8. Demam.
Sebelum jatuh ke kondisi kekurangan cairan yang berat, ada beberapa hal yang bisa
dilakukan untuk mencegah terjadi heat stroke, sebagai berikut:
1. Sering minum air (setiap 2-3 jam) tanpa menunggu haus.
2. Menggunakan payung, topi, atau pelindung kepala lainnya saat beraktivitas di luar
pondokan atau tenda.
3. Menyemprotkan air ke wajah dan bagian tubuh lainya yang terkena sinar matahari.
4. Menggunakan pakaian yang longgar dan mudah menyerap keringat.
5. Bagi yang berusia lanjut dan atau memiliki penyakit sebaiknya berpergian dengan
pendamping.
Jemaah haji juga disarankan untuk mengkonsumsi Oralit saat persiapan dan selama
prosesi Armina. Agar memudahkan Jemaah haji membuat larutan Oralit siap minum, 1
bungkus Oralit dilarutkan dalam air mineral kemasan berukuran besar (+ 600 ml). Jika air
mineral kemasannya berukuran kecil (+ 300 ml), maka Oralit yang dilarutkan cukup setengah
bungkus saja.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 33
Sandal merupakan salah satu Alat Pelindung Diri (APD) bagi Jemaah haji untuk
mencegah penyakit akibat sengatan panas seperti kaki melepuh. Banyak Jemaah haji yang
terpaksa berjalan dari masjid (khususnya masjid Nabawi di Madinah) menuju ke pondokan
(ataupun sebaliknya) tanpa menggunakan alas kaki dikarenakan alas kakinya hilang. Hal ini
mengakibatkan kaki Jemaah melepuh karena tingginya suhu di Arab Saudi. Oleh sebab itu
seluruh Jemaah haji harus selalu menggunakan alas kaki dan menyimpan/membawa sendiri
alas kakinya dalam kantong/tas serta tidak menitipkannya, dan memilih menggunakan alas
kaki yang tepat dan nyaman. Jika mengalami/melihat Jemaah dengan kaki melepuh seperti
pada gambar dibawah ini, tindakan yang sebaiknya dilakukan adalah menghubungi tim
kesehatan yang mendampingi Jemaah di setiap kloter, atau tim kesehatan lainnya yang
ditemui untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 34
RADANG SELAPUT OTAK (MENINGITIS)
Pada musim haji, manusia dari seluruh penjuru datang ke Arab Saudi untuk
menunaikan ibadah haji, termasuk negara-negara di Afrika yang banyak ditemukan penyakit
radang selaput otak (Meningitis). Hal ini diduga menjadi penyebab terjadinya kasus penyakit
meningitis pada jemaah dan petugas yang melayani jemaah di Arab Saudi. Meningitis
merupakan satu penyakit infeksi menular yang menyerang selaput otak. Penularan dari
manusia ke manusia melalui cairan saluran pernafasan (droplet) ataupun air liur (saliva).
Gejala-gejala mengingitis yaitu demam tinggi, mual, muntah, sakit kepala, kaku
kuduk, takut melihat cahaya (photofobia), ketahanan fisik yang melemah disertai tidak mau
makan minum, kejang, dan kesadaran menurun. Adapun gejala awalnya seperti flu biasa,
namun bertambah berat dengan panas tinggi dalam waktu yang singkat, 12-24 jam sejak awal
gejala. Karena gejala awal penyakit ini seperti flu biasa, seringkali diabaikan oleh
penderitanya. Biasanya setelah memberat baru melaporkan dan meminta pertolongan
kesehatan. Oleh sebab itu jangan sepelekan gejala flu biasa saat berhaji.
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit ini adalah sama dengan
langkah-langkah pencegahan penyakit menular lainnya yang sering terjadi pada Jemaah haji,
antara lain menjaga istirahat yang cukup, tidak menunda makan dan makan hanya yang
bergizi sesuai yang disediakan pemerintah, rajin mencuci tangan dengan sabun,
menggunakan masker untuk menghindari penularan langsung, dan lain sebagainya.
Seperti diketahui bahwa negara Timur Tengah secara umum khususnya Arab Saudi
adalah negara yang banyak ditemukan penyakit ini. Dengan demikian, untuk mencegah
terjadinya penyakit radang selaput otak ini, maka setiap warga negara Indonesia yang ingin
pergi ke Arab Saudi perlu melakukan suntik vaksin. Pemberian vaksin Meningitis merupakan
syarat mutlak bagi semua calon jemaah haji dan umrah yang akan memasuki negara Arab
Saudi.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 35
PENYAKIT BAWAAN DARI TANAH AIR
Mardiati
1. HIPERTENSI
Hipertensi adalah tekanan darah yang meningkat, Akibat hipertensi yang paling
berbahaya adalah serangan jantung yang dapat terjadi secara tiba-tiba yang menyebabkan
kematian mendadak. Tekanan darah umumnya meningkat seiring dengan meningkatnya usia
dan berkaitan erat dengan terjadinya penyakit jantung serta stroke.
Hipertensi menyebabkan 4 masalah utama pada
§ Jantung (penyakit jantung coroner dan jantung bengkak)
§ Otak (stroke)
§ Ginjal (gagal ginjal)
§ Mata (perdarahan pada mata)
Gejala dan tanda :
1. Pada tahap awal, seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada
keluhan.
2. Bila ada gejala yang nampak, maka biasanya disebabkan oleh:
a) Peninggian tekanan darah itu sendiri, seperti berdebar-debar, rasa melayang .
b) Penyakit jantung/hipertensi vaskular seperti cepat capek, sesak napas, sakit dada ,
bengkak kedua kaki atau perut. Gangguan vaskular lainnya adalah mimisan,
kencing darah, pandangan kabur karena perdarahan retina.
Tips bagi calon jemaah haji yang menderita hipertensi :
¡ Kontrol ke dokter anda
¡ Kontrol teratur Tekanan Darah
¡ Minum obat teratur dan membawa obat yang cukup selama ditanah suci
¡ Teratur berolah raga
¡ Diet Rendah Garam
¡ Diet Rendah Lemak dan Cholesterol
¡ Turunkan BB ke BB ideal (TB-BB)-10%(TB-BB)/ sesuai BMI
¡ Stop Merokok
¡ Kelola stress
¡ Tingkatkan keimanan dengan banyak berdoa memohon kesehatan dan keselamatan.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 36
2. DIABETES
Siapa yang berisiko kencing manis :
1. Umur > 45 tahun, saat ini bisa umur lebih muda
2. Riwayat keluarga DM
3. BB lahir bayi > 4000 gr
4. BB lahir bayi < 2500 gr
5. BB lebih (IMT > 23 kg/m2)à kegemukan
6. Lingkar perut besar
7. Kurang aktifitas fisik
8. Darah tinggi
9. Konsumsi gula/karbohidrat berlebih, kurang serat
10. dislipidemia (kolesterol total > 200 mmHg/lemak yang tidak normal didalam
darah).
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 37
Tips sehat bagi penderita Diabetes Melitus saat melaksanakan ibadah haji :
1. Perbanyak konsultasi ke dokter kloter
2. Kontrol gula darah secara teratur
3. Perbanyak aktifitas fisik sebelum dan saat melaksanakan ibadah haji, karena ibadah
haji merupakan ibadah memerlukan fisik dan stamina yang prima.
4. Membawa obat obatan secukupnya.
5. Membawa sepatu yang nyaman di kaki.
3. ASMA BRONKIALE
Beberapa tanda atau gejala serangan asma :
1. Sesak nafas Sesak nafas Pernapasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek), terutama
saat mengeluarkan napas (exhalation).
2. Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.
3. Penderita merasakan dadanya sempit.
4. Tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan akibat
serangan asma yang hebat Gejala awal bisa berupa rasa gatal di rongga dada atau
leher.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 38
5. Selama serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat
memperburuk keadaannya. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan
mengeluarkan banyak keringat.
Faktor pemicu :
1. Kelelahan pikiran atau gangguan emosi.
2. Kelelahan jasmani.
3. Perubahan lingkungan, misalnya cuaca, kelembapan, temperatur, asap (terutama
rokok), dan bau-bauan yang merangsang.
4. Infeksi saluran napas, terutama penyakit influenza tertentu.
5. Reaksi alergi dari bahan yang terhirup atau dimakan.
6. Di samping itu, faktor penyebab dan pemicu asma lainnya antara lain debu rumah
dengan tungaunya, bulu binatang, asap obat nyamuk, dan lain-lain.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 39
2. Jika disebabkan udara dingin, gunakan syal dan baju tebal. Minum-
minuman hangat yang bisa membantu menghangatkan tubuh sekaligus
meringankan sesak napas, misalnya jahe.
3. Untuk melegakan pernapasan, selain dengan perpasan juga bisa dengan
menghirup uap atsiri yang melegakan. Secara alami bisa menghirup
uap minyak kayu putih atau mint. Jika sangat terpaksa, bisa
menggunakan obat asma semprot atau hisap. Untuk pengobatan dengan
obat-obatan kimia, konsultasikan dengan dokter pendamping. Obat
Asma Semprot boleh digunakan.
4. SERANGAN JANTUNG
Penyakit yang ditandai dengan penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah jantung.
Faktor Risiko :
1. Jenis kelamin dan hormon : laki-laki 2 X lebih berisiko
2. Riwayat keluarga
3. Lemak dan pola makan
4. Kebiasaan merokok
5. Kegemukan / obesitas
6. Kencing Manis
7. Hipertensi /darah tinggi
9. Stress
10. Kurang olahraga
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 40
ü Rasa seperti tertusuk pisau
ü Lama nyeri 5 menit- 10 menit
PERHATIAN
Pada saat melaksanakan ibadah haji, ada beberapa hal yang sering diabaikan oleh jemaah
yang akhirnya membawa masalah :
1. Jemaah tidak mengkonsumsi obat-obatan yang diresepkan di Indonesia dengan
menghentikan sendiri konsumsi obat tanpa konsultasi kedokter. Biasanya karena
alasan takut sering buang air kecil sehingga mengganggu ibadah.
2. Jemaah tidak membawa obat-obatan yang selama ini rutin diminum di Indonesia.
Apabila pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan tersebut ditambah dengan faktor
stress, faktor kelelahan, dan faktor fisik maka akan memicu tekanan darah yang lebih
tinggi, gula darah yang tidak terkontrol, juga penumpukan cairan yang menyebabkan
perburukan.
3. Jemaah haji Risti ( beresiko tinggi ) penyakit jantung memaksakan untuk melakukan
aktivitas fisik melampaui batasan yang dianjurkan dokter, baik oleh karena ibadah
maupun karena non ibadah Seperti belanja oleh-oleh.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 41
OBAT-OBATAN PRIBADI JEMAAH HAJI
Yanti Fitria
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 42
b. Obat analgetik
Adalah golongan obat yang dapat membantu mengatasi rasa nyeri seperti sakit kepala,
sakit gigi, nyeri badan karena kecapekan. Contoh obatnya seperti paracetamol, asam
mefenamat, ibuprofen. meloxicam, dll
c. Obat batuk
Obat batuk dapat dibedakan menjadi 2 macam, dimana komponen yang terkandung
tersebut, dapat di cek pada label komposisi di kemasan obat.
Pertama, obat untuk batuk berdahak, biasanya mengandung ekspektoran yang berfungsi
membantu mengeluarkan dahak, contohnya gliseril guaiakolat dan amonium klorid, serta
yang mengandung mukolitik yang berfungsi mengencerkan dahak. Contoh obatnya adalah
OBH, woods ekspektoran, laserin, dll.
Kedua, obat untuk batuk kering atau tidak berdahak, biasanya mengandung
dekstrometorfan yang berfungsi sebagai penekan batuk. Contoh obatnya adalah Bisolvon
antitusif, woods antitusif, dll.
d. Obat pilek (influenza)
Obat pilek setidaknya mengandung 3 macam komponen yang dapat di cek pada label
komposisi di kemasan obat.
Pertama, anti nyeri dan anti demam, misalnya paracetamol, asam mefenamat, ibuprofen
dll.
Kedua, dekongestan yang berfungsi untuk meringankan hidung tersumbat, misalnya
pseudoefedrin, phenilpropanalamin, dll.
Ketiga, anti alergi (antihistamin) untuk gejala bersin dan gatal pada hidung; tenggorokan.
Contoh obatnya antara lain neozep, sanaflu, decolgen, demacolin, alpara,
e. Obat maag
Adalah golongan obat yang dapat mengatasi kelebihan asam lambung yang menimbulkan
rasa sebah, mual, kembung, dll. Contoh obatnya adalah sanmaag, mylanta, lansoprazole,
omeprazole, dll
f. Obat diare
Adalah golongan obat yang dapat mengatasi keluhan buang air besar encer lebih dari
3x/hari. Contoh obatnya adalah loperamid, enterostop, diatab, biodiar, dll.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 43
g. Obat alergi
Adalah golongan obat yang dapat mengatasi reaksi berlebihan pada cuaca, debu, makanan,
dll. Contoh obatnya adalah CTM, ceterizin, loratadin, dll.
h. Obat immunomodulator, antioksidan dan vitamin
Adalah golongan obat yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan
memperbaiki sel-sel sehingga tidak mudah sakit. Misalnya immunos, imboost, asthin
force, neurobion dll.
i. Obat topikal
Adalah golongan obat yang tidak diminum, namun dapat dioleskan atau di hisap untuk
mengurangi keluhan tertentu yang sifatnya ringan dan terlokalisir, misalnya molacream
untuk pegal, balsem/ minyak kayu putih untuk gatal-gatal, betadine dan hansaplast untuk
luka dan lecet dll.
2. Obat-obatan khusus
Golongan obat ini adalah obat-obat yang khusus untuk jemaah haji dengan penyakit
tertentu, misal penyakit kronis dan menahun. Atau obat untuk kondisi tertentu misal obat
penunda haid untuk perempuan. Obat-obat ini diperoleh melalui pemeriksaan terlebih dahulu
dan harus dengan rekomendasi dokter untuk mendapatkan hasil yang optimal. Sebagian obat
dapat dibeli bebas dan adapula yang harus menggunakan resep dokter.
Beberapa contoh obat-obatan khusus yang banyak digunakan :
Obat kolesterol : simvastatin, atorvastatin, fenofibrat, dll
Obat tekanan darah tinggi : amlodipin, captopril, nifedipin, candesartan, furosemid dll
Obat jantung : digoxin, ISDN, clopidogrel dll
Obat asam urat : allopurinol dll
Obat diabetes mellitus : insulin, metformin, glibenklamid, dll
Obat asma : salbutamol, aminofilin
Obat penunda haid : regumen, primolut, pil KB
Ada pula obat-obatan yang sifatnya sangat spesifik misal obat TBC, obat kemoterapi, obat
anti retroviral, obat antipsikotik, obat KB suntik, dll sesuai dengan kondisi jemaah yang
bersangkutan berdasarkan resep dokter.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 44
KAPAN MULAI MENYIAPKAN OBAT-OBATAN TERSEBUT?
Jemaah haji hendaknya menyiapkan obat-obatan yang akan dibawanya setidaknya
sebulan sebelum keberangkatan agar tidak tergesa-gesa dan persiapan nya optimal, karena
semakin dekat dengan hari keberangkatan, persiapan yang harus dilakukan semakin banyak,
sehingga bisa saja tidak ada lagi waktu atau lupa untuk menyiapkan, atau obat tertinggal di
rumah. Terlebih lagi untuk obat-obat khusus yang memerlukan waktu untuk proses
pemeriksaan dan rekomendasi dari dokter.
Untuk memudahkan, jemaah haji dapat membuat checklist seperti contoh berikut ;
N NAMA BARANG Jumlah Checklist
O
1 Obat2an penyakit kronis/rutin diminum + copy salinan resep/ket.
Dokter
2 Obat2an pribadi biasa (persiapan)
3 Obat penunda haid
4 Minyak angin, minyak kayu putih,minyak telon, balsem gosok
5 Pelembab kulit, pelembab bibir
6 Kacamata hitam
7 Topi, payung
8 Masker
9 Sprey / Semprotan
10 Botol minum
11 Kanebo
12 Handuk kecil
13 Sabun cuci tangan tanpa bilas
14 Sandal
15 Kantong plastic tempat sandal
16 Tissue kering
17 Tissue basah
18 Kartu kesehatan Jemaah Haji
19 Kartu jaminan kesehatan Nasional
20
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 45
DIMANA TEMPAT MENYIMPAN OBAT?
Obat-obatan yang dibawa sebagian di simpan di dalam tas paspor atau tas kabin sejumlah
yang diperlukan selama di perjalanan hingga tiba ke maktab. Sedangkan sisanya dapat di
simpan di dalam koper bagasi.
Pada jenis obat tertentu misal obat suntik yang memerlukan wadah tertentu, dapat
dikoordinasikan dengan petugas kesehatan kloter untuk proses membawa obat tersebut.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 46
SEHAT JIWA SELAMA BERHAJI
Yanti Fitria
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 47
ibadah yang bersifat wajib dan sunah, agar rangkaian ibadah haji yang paling utama dapat
diselesaikan dengan optimal.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 48
ekspektasi atau harapan. Misalnya, berjejal di bus, katering terlambat, koper tertukar maktab,
kepanasan dan lain-lain. Dalam kondisi ini, ingatlah selalu bahwa setiap jemaah haji berada
di Tanah Suci yang mungkin Allah akan hadirkan cobaan-cobaan untuk menempa jemaah
haji menjadi insan yang lebih baik.
6. Dapat berhubungan dengan orang lain secara tolong menolong dan saling
memuaskan.
Poin ini dapat dicapai dengan menyelipkan canda tawa (tapi tidak berlebihan) di
tengah kesibukan beribadah. Saling membantu dan menyemangati dengan sesama jemaah.
Pada saat melaksanakan ibadah haji, terbuka kesempatan untuk menjalin persaudaraan baru,
dipertemukan oleh Allah dalam momen yang tidak dapat ditemui pada bulan-bulan lain,
sehingga jalinlah hubungan baik yang silaturahminya tetap terjaga hingga pulang ke Tanah
Air.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 49
Tips Menenangkan Diri Dengan Latihan Relaksasi
Latihan relaksasi dapat dipraktikkan dengan mudah oleh jemaah dan berguna untuk
mengurangi serangan cemas misalnya pada saat lepas landas pesawat, berada di tempat yang
ramai, menunggu antrian lama, dll.
Berikut ini langkah-langkahnya :
1. Duduklah dengan nyaman, punggung tegak, rileks kan tangan dan kaki
2. Dapat dilakukan sambil menutup mata sambil membayangkan tempat yang membuat
perasaan nyaman (jika memungkinkan)
3. Tarik nafas melalui hidung dengan perlahan hingga hitungan ke 3 (hitunglah dalam hati 1-
2-3), sambil dinikmati aliran udara yang masuk dan menghidupi sel-sel di tubuh kita
4. Tahan nafas hingga hitungan ke 3 dengan perlahan
5. Hembuskan nafas melalui mulut hingga hitungan ke 3 dengan perlahan, lepaskan
sebanyak mungkin udara dengan mengkontraksikan otot perut, dan katakan rileks
dindalam hati
6. Tarik nafas kembali, dan ulangi langkah-langkah di atas hingga merasa nyaman dan rileks
7. Untuk hasil optimal, berlatihlah 2 x 5-10 menit per hari meskipun sedang tidak cemas,
hingga terbiasa mengendalikan rasa cemas dan merasa nyaman.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 50
TEKNIK PENGATURAN HAID SELAMA BERHAJI
Yanti Fitria
Wanita usia subur umumnya mempunyai siklus haid yang teratur (28 – 30 hari). Karena
prosesi ibadah haji berlangsung selama 41 hari, maka wanita usia subur yang akan
melakukan ibadah haji membutuhkan metode pengaturan pola haid agar dapat melakukan
semua rukun haji.
Cara merubah pola haid ada 2 metode :
1. Memajukan jadwal haid. Cara ini jarang sekali digunakan karena sebagian besar wanita
ingin memundurkan siklus haidnya
2. Menunda jadwal haid. Paling sering dan lebih mudah dilakukan.
Beberapa metode untuk menunda haid :
1. Menggunakan pil Primolut, regumen: diminum 2-3 x 1 tablet /hari
2. Menggunakan pil Lutenyl : diminum 1x1 tablet / hari
3. Meneruskan jadwal suntik KB
4. Pil KB kombinasi, dapat digunakan dengan melewatkan pil yang diminum saat menstruasi
Penting untuk diperhatikan :
• Pengaturan haid saat haji akan memberikan hasil lebih baik apabila dilakukan pengaturan
siklus haid minimal 3 (tiga) bulan sebelumnya
• Berkonsultasi dengan dokter sebelumnya untuk memilih metode pengaturan haid yang
paling tepat
• Obat pengatur haid harus diminum secara teratur dalam waktu yang sama
• Obat pengatur haid umumnya hanya efektif dalam menunda haid selama 14 hari.
• Stress dan kelelahan dapat mempercepat terjadinya haid
• Beberapa efek samping penudaan haid adalah mual – muntah, pusing, ketidaknyaman
payudara, perubahan siklus haid, bercak perdarahan (spotting), kembung, gangguan emosi
dll
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 51
EVALUASI KESEHATAN SEKEMBALI DI TANAH AIR
Yanti Fitria
Selama di Tanah Suci, jemaah haji berkontak dengan orang dari berbagai negara, yang
memungkinkan adanya penularan penyakit yang dibawa oleh jemaah dari negara lain, salah
satunya yang diwaspadai adalah Mers Coronavirus, dengan masa inkubasi 14 hari. Sehingga
bisa saja ketika meninggalkan Tanah Suci, jemaah haji terlihat sehat namun kemudian tanda-
tanda infeksi baru muncul ketika di Tanah Air.
Untuk itu, jemaah haji dibekali dengan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji
(K3JH), yang akan diserahkan oleh petugas kesehatan di debarkasi (tempat kedatangan).
K3JH berisi list tanda-tanda infeksi yang diisi setiap hari oleh jemaah haji untuk deteksi dini
penyakit menular dan berbahaya yang terbawa dari Arab Saudi. Jika dalam waktu 14 hari
setelah pulang, jemaah haji mengalami keluhan-keluhan yang memberat seperti demam dan
sesak, maka jemaah haji diminta segera kontrol kesehatan ke puskesmas dengan membawa
K3JH. Sedangkan untuk jemaah haji yang tidak ada keluhan, setelah semua kolom terisi
sesuai jumlah hari yang ditentukan, maka jemaah haji wajib mengembalikan K3JH tersebut
ke puskesmas terdekat.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 52
Jemaah haji juga disarankan untuk beristirahat, mengurangi aktivitas dan makan
makanan bergizi, setidaknya 14 hari setelah kepulangan untuk mengembalikan stamina dan
mencegah penurunan daya tahan tubuh setelah proses ibadah haji di Arab Saudi yang cukup
panjang.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 53
PEMANFAATAN AKUPRESUR DAN BAHAN ALAMI TRADISIONAL
SELAMA BERHAJI
Mas’ud Ruga Idris
Pelayanan kesehatan terbagi dalam dua kategori dalam hal ini adalah pelayanan
konvensional dan non konvensional. Pelayanan non konvensional termasuk adalah non
tradisional/ complementary medicine (CM) dan tradisional.
Pelayanan kesehatan sederhana sebagaimana (PP No. 103 Th 2014) dalam hal ini kita
kenal dengan cara pengobatan atau perawatan dalam hal ini antara lain:
Ramuan SEHAT
Kekayaan alam hayati berupa tumbuh-tumbuhan yang berjumlah lebih kurang 30.000
spesies tanaman. Dari jumlah spesies yang ada tersebut diantaranya 7.000 spesies berkhasiat
obat dan 940 jenis telah teridentifikasi, serta 283 jenis sudah terdaftar. (sumber: Kemenkes
RI, yayasan kesehatan tradisional). Potensi kekayaan alam berupa tanaman obat telah
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 54
dimanfaatkan sejak dahulu kala oleh para leluhur dan penyehat tradisional (Hattra) untuk
mengatasi gangguan kesehatan.
Pengetahuan & keterampilan jemaah haji saat dalam penerbangan & pemondokan
dapat melakukan cara/tips berikut ini :
Pemanfaatan Akupresur
Perawatan kesehatan tradisional dikenal dengan keterampilan yang
dilakukan melalui teknik penekanan di permukaan tubuh pada titik akupunktur dengan
menggunakan jari, atau bagian tubuh lain, atau alat bantu yang berujung tumpul, dengan
tujuan untuk perawatan kesehatan.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 55
PEMANFAATAN SECARA MANDIRI BAGI DIRI SENDIRI DAN KELUARGA
JEMAAH HAJI
Berikut ini adalah cara memelihara kesehatan dan mengatasi gangguan kesehatan
ringan dengan ramuan sehat dan akupresur :
Meniran
Pala Ketumbar
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 56
Daun Kelor Kunyit Daun Katuk
Seledri Sambiloto
Petujuk AKUPRESUR
1. Teknik penekanan :
30 kali hitungan sampai terasa ngilu dilakukan 1-2 kali sehari
2. Alat yang digunakan :
Jari tangan, telapak tangan,siku, alat bantu lain yang berujung tumpul.
3. Bahan: Minyak/ pelicin
4. Kondisi yang TIDAK DIANJURKAN akupresur
Terlalu lapar/terlalu kenyang
Hamil : sekitar perut bagian bawah, pungung tangan, bahu (titik akupresur yang tidak
boleh dipijat)
Tubuh sangat lemah
Anak tidak kooperatif
Anak dalam keadaan sakit
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 57
AKUPRESUR MENINGKATKAN NAFSU MAKAN
Lokasi yang terletak pada 3 jari di atas pertengahan pergelangan
tangan bagian dalam.
Daun landep ½ genggam, Kapur sirih ½ sendok teh, Air matang 2 sendok makan
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 58
Cara pembuatan
Daun landep dari jenis berbunga kuning
ditumbuk halus dengan kapur sirih, tambahkan air dan aduk sampai rata.
Cara pemakaian
Dilumurkan di bagian yang sakit 2 kali sehari.
Perhatian
Hindari pemakaian pada kulit yang peka.
Keterangan : Ramuan ini hanya digunakan untuk dewasa.
2. Cara pembuatan
Bawang putih dimemarkan, campur
kan semua bahan kemudian direbus dalam air mendidih selama 10-15 menit dengan api
kecil
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 59
3. Cara pemakaian
Air rebusan Pegagan Diminum 3 kali sehari, masing-masing 1/3 gelas.
4. Perhatian
Hindari takaran yang berlebih. Tidak diperkenankan bagi yang sedang mengkonsumsi
obat pengencer darah, ibu hamil dan yang sensitif terhadap bawang putih.
Keterangan :
Ramuan ini hanya bisa digunakan untuk usia dewasa.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 60
Bahan Ramuan Sehat :
Biji Pala 1/5 bagian
Madu 1 sendok mkn
Air Panas 1 cangkir
Cara Pembuatan
1/5 bagian biji pala ditumbuk halus. Seduh dengan 1 cangkir air hangat dan madu 1 sendok
makan.
Cara Pemakaian
Diminum 1-2 kali sehari dalam kedaan hangat
Cara pembuatan
Jahe dan temulawak dimemarkan. Pegagan dan gula merah dipotong kecil-kecil. Semua
bahan dicampur dan direbus di dalam air mendidih selama 10-15 menit dengan api kecil.
Ramuan diminum hangat-hangat 2 kali sehari sebanyak 1 gelas.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 61
Perhatian
Hindari penggunaan untuk ibu hamil dan sedang mengonsumsi obat pengencer darah.
Lokasi yang letaknya 4 jari di atas mata kaki bagian dalam. Pijatan
lokasi ini dilakukan dengan posisi kaki disilangkan ke atas paha.
Cara pembuatan
Jahe dibakar dan memarkan, masukkan bersama sereh dalam air mendidih. Tunggu 10 menit
tambah kan gula merah serut dan garam, adukaduk dan dinginkan.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 62
Akupresur mengatasi nyeri pinggang :
Akupresur untuk mengatasi nyeri pinggang dapat dilakukan pemijatan
pada lokasi yang letaknya di pinggang sejajar dengan pusar, selebar
2 jari tangan ke samping kiri dan kanan dari garis tengah tubuh.
Lokasi yang terletak di pertengahan lipat lutut.
SEHATI
Untuk kemashlahatan umat, Tidak untuk diperjual-belikan
Seluruh isi adalah milik tim penulis 63
TIM PENULIS
Dr. Amira
Domisili : Jakarta
Email : dr.mira23@gmail.com
Domisili : Bekasi
Email: dian.rorengar@gmail.com
Dr. Mardiati
Email : mardiatialbirri@yahoo.com
Email : dokter.online27@ymail.com
Email: yan.fitri.kj@gmail.com
Domisili : Kendari
Email : faredmanga@gmail.com