Anda di halaman 1dari 21

NIKAH YES

PACARAN NO,
BAHAYA PACARAN

Siapa yang masih pacaran? Ayo jujur aja?


Udah berapa lama pacaran?
Apa saja yang sudah dilakukan dengan pacarnya?
Dan apa yang didapatkan selama pacaran?
Udah cukup dijawab di dalam hati aja.

Ikwan & akhwan yang dimuliakan oleh Allah,


tahukah anda bahwa mendekati seseorang yang
bukan mahromnya merupakan suatu hal yang
DIHARAMKAN, karena berpotensi menimbulkan
perbuatan ZINA.

Dari tatapan mata saja sudah termasuk zina,


pegangan tangan, boncengan bareng, pelukan,
ciuman, apalagi jika sampai melakukan suatu
hubungan badan diluar pernikahan, Na'uzubillah
jangan sampai anda melakukan itu. Memang tidak
semua zina berawal dari pacaran, tapi pacaran
adalah salah satu pintu masuknya ZINA. Kalau
sudah diharamkan tapi masih dilakukan, berarti
mereka yang telah bermaksiat kepada Allah.

Manusia pada dasarnya memiliki hawa nafsu dan


merupakan fitrah yang diberikan oleh Allah kepada
manusia, dan jika ini tidak terpenuhi akan
dikhawatirkan munculnya suatu akibat yang
berdampak buruk baik pada diri sendiri maupun
orang lain.

Yang perlu diperhatikan adalah sekarang kita hidup


di akhir zaman dimana fitnah terjadi dimana-mana.
Sudah banyak terjadi korban dan kasusnya juga
mungkin kita sudah pernah melihatnya baik melalui
televisi, medsos, bahkan mungkin fitnah-fitnah itu
terjadi dilingkungan kita sendiri.

Kenapa itu bisa terjadi? Ternyata salah satu faktor


lain adalah karena mereka tidak mampu
mengkontrol nafsu mereka sehingga berakhir
dengan hal-hal negatif yang jelas sangat
merugikan. Itu semua berawal dari cinta semu
bertabur kemilau keindahan dibalik maksiatnya
PACARAN.

Pacaran merupakan aktivitas yang dilakukan oleh


sepasang insan tanpa adanya hubungan yang
halal, dan yang pasti didalamnya penuh dengan
hal-hal kemaksiatan .

Pernikahan yang diawali dengan pacaran sangat


berpotensi akan terjadinya suatu hubungan yang
tidak baik dalam rumah tangganya, karena mereka
memulainya dari sesuatu yang jelas dilarang oleh
agama, dan tentu ini bisa mendatangkan azab
Allah.

Inilah yang dapat membuat suatu hubungan rumah


tangga nantinya tidak bertahan lama dan sering
terjadinya konflik dalam rumah tangga.

Kalaupun keluarganya nanti langgeng dan tidak


pernah ada permasalahan, yakinlah Allah pasti gak
akan ridha karna mereka telah melakukan
perbuatan-perbuatan yang jelas dilarang oleh
Agama sebelumnya.

Pacaran itu jelas diharamkan karena pelakunya


pasti akan melakukan kemaksiatan dan pasti akan
berujung dengan perzinahan, dan semua dari
kalangan ulama sepakat bahwa pacaran itu
HARAM termasuk media atau sarana serta praktek-
praktek dalam pacaran yang sering dilakukan
khususnya para pemuda / remaja diantara adalah:
1. Telponan dan chatting berduaan, atau bertemu &
berinteraksi dengan lawan jenis yang bukan
mahrom tanpa disertai perantara. Ini termasuk
ikhtilat yaitu dosa yang mendekati zina.

2. Bertatapan mata juga termasuk zina, yaitu zina


mata.
3. Ketemuan berduaan baik di tempat sepi maupun
di tempat ramai. Ini termasuk khalwat atau
berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahrom,
dan khalwat itu pihak ketiganya adalah setan dan
dosanya mendekati zina.

4. Bersentuhan atau berpegangan tangan. Dosanya


lebih buruk daripada kepalanya ditusuk oleh pasak
dari besi.

5. Menjalin hubungan perasaan antar lawan jenis


dalam jangka waktu tertentu tanpa ikatan
pernikahan, ini termasuk zina hati. Bahkan ada
yang sampai bertahun-tahun, dan artinya ia
memanen dosa zina hati selama itu pula.

6. Mengucapkan sayang-sayangan, mamah papah,


ayah bunda, dsb. Ini juga termasuk zina hati.

7. Berboncengan. Ini termasuk ikhtilat.

8. Pacar lebih diutamakan dan disayang daripada


hal yang lain, seperti diri sendiri, orangtua,
keluarga, ibadah, bahkan Allah dan Rasul-Nya pun
dilupakan. Ini termasuk zina hati dan pada kasus
tertentu dapat digolongkan kedalam golongan
musyrik.

9. Berpelukan. Ini termasuk zina badan.

10. Free sex. Ini termasuk zina dengan dosa besar.


Dalam Al-Qur'an surah Al Isra ayat 32 yang artinya
"Dan janganlah kamu mendekati zina,
sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang kezi
dan suatu jalan yang buruk".

Dan Rasullah juga bersabda "Tidaklah seorang laki-


laki berdua-duaan dengan seorang wanita kecuali
pihak ketiga adalah syetan" (HR. Ahmad No.
15734)

Dari dalil diatas sangat jelas menggambarkan


betapa besarnya dosa yang akan ditanggung oleh
pelaku zina ini akibat dari pacaran.

Ada 3 dosa besar yang akan ditanggung yang


pertama adalah dosa kepada Allah, ini jelas karena
sudah melanggar aturan yang diberlakukan dalam
Al-Qur'an dan hadist.

Yang kedua adalah dosa kepada orang tua, karena


mereka telah membohongi orang tua mereka.
Sebagai contoh, misalnya antum keluar malam
dengannya dan berjanji hanya sekedar makan
bakso berdua diluar sana. Tapi karena terbawa
suasana malam yang dingin, tenang, damai, dan
sepi, akhirnya syaitanpun menggoda untuk
mengajak melakukan perbuatan zina. Nah dari sini
antum sudah mendapat dosa besar, karena antum
telah berbohong kepada orang tua dan antum
termasuk anak yang durhaka, dan dosa yang
didapatkan pun berlipat ganda. Bayangin ada dua
orang tua yang antum bohongi sekaligus, yaitu
orang tua sendiri dan orang tua si dia.

Yang ketiga adalah dosa sosial. Loh kok bisa dapat


dosa sosial? Karena mereka yang pacaran
biasanya suka memamerkan kemesraan dengan
orang yang belum tentu menjadi pasangan hidup
mereka. Mereka saling pegangan tangan, foto-foto
mesra, dan tanpa disadari mereka juga
memberikan dosa kepada orang lain yang melihat
mereka berdua melakukan hal-hal tersebut seolah
tidak akan terjadi apa-apa, padahal mereka sedang
melakukan perbuatan zina yang ditonton oleh orang
lain.

Nah dari 3 dosa-dosa tadi, kebayang gak sih


gimana besarnya dosa yang harus ditanggung
akibat pacaran. Dan tahukah kamu ternyata
"PACARMU ITU ADALAH NERAKA BAGIMU".
Kenapa? Karena kalau dengan pacaran yang
didapat hanyalah dosa, bukankah pacaran akan
membawamu kedalam neraka? Pikirkan itu baik-
baik.
Belum lagi dampak-dampak negatif dari pacaran
yaitu menjadi jadi malas beribadah, membuang
waktu yang tidak bermanfaat, menghabiskan uang
untuk jalan-jalan dengannya, bahkan banyak kasus-
kasus yang terjadi diluar sana yaitu "HAMIL
DILUAR NIKAH" gara-gara PACARAN. Kalau hal
itu sampai terjadi, siapa yang malu? Siapa yang
harus menanggung itu semua? Dan apa tanggapan
masyarakat terhadap keluarganya?.

Sebelum itu semua terjadi, mulailah sadar dan


berbenah diri untuk "Hijrah" menuju ke hal-hal yang
lebih baik dan lebih mendekatkan diri kepada Sang
Pencipta.

Ketahuilah, dosa dari perbuatan zina ini hanya bisa


ditebus dengan Taubat Nasuha yaitu taubat yang
sebenar-benarnya dan berjanji tidak akan pernah
mengulanginya lagi. Dan jangan sampai kita mati
dalam keadaan hina karena belum sempat
bertaubat kepada Allah.

Kalau pengen mendapatkan calon pasangan yang


shaleh/shalehah, rajin ibadah, rajin shalat, rajin
baca Al-Qur'an, rajin ke Masjid, kamu tidak bisa
mendapatkannya melalui jalur pacaran, karena
orang-orang seperti mereka akan senantiasa
menjaga dirinya sampai pada waktu yang tepat
untuk bertemu dengan calon pasangan hidupnya
yang sah secara hukum dan agama.

Nah mungkin banyak berfikir dengan pacaran


mereka bisa mendapatkan pasangan hidup yang
sesuai dengan keinginannya. Bisa aja sih, tapi nanti
kalau mereka menikah dengan setelah pacaran,
mereka akan kehilangan "Nikmatnya Pernikahan"
karena semua hal telah diketahui selama pacaran.

Begitu ditumpahkan semua rasa cinta saat pacaran,


ketika menikah nanti udah tidak ada lagi rasa
cintanya, kalaupun ada pasti tinggal sisa-sisanya,
dan pernikahannya pun akan terasa hambar,
karena semua sudah dicurahkan ketika pacaran,
jadi udah gak ada yang spesial lagi.

Pacaran itu HARAM. Islam tidak mengajarkan


tentang PACARAN. Kalau ada yang bilang karna
pacaran ia jadi makin rajin beribadah, itu tidak
benar, niatnya pasti salah, niat bukan karna Allah
tapi karna PACARNYA. Tidak ada pacaran yang
islami, Itu namanya pacaran yang dibalut dengan
agama. TETAP HARAM HARAM DAN HARAM.

Kalau sekarang kamu masih punya pacar, pikirkan


baik-baik sebelum kamu memutuskan untuk
melanjutkan hubungan dengan status yang gak
jelas itu. Pilihannya hanya dua, Putuskan atau
Halalkan.

Seseorang yang bertaqwa kepada Allah pasti akan


berfikir berulang kali untuk menemukan
pasangannya. Ia juga pasti akan memilih antara
pacaran tapi menjauhkan diri dari Sang Pencipta,
atau memilih sendiri tapi terasa lebih dekat dengan
Allah.

Jika kesendirianmu menjadi salahsatu jalan untuk


dapat lebih mendekatkan diri kepada Sang Maha
Cinta, maka tidak ada pilihan lain, sendiri itu lebih
baik, dan teruslah berikhtiar agar Allah memberikan
pasangan terbaik yang diridhai oleh-Nya.

Tips Pacaran Sehat:


1. Izin kepada orang tua
2. Minta surat keterangan ke RT
3. Daftar ke KUA
4. Ijab Qabul
Semangat ya mbloo, hahaha.

Nah itulah tadi pemaparan tentang bahaya pacaran


yang telah merusak generasi-generasi muda saat
ini. Sebelum dampak-dampat negatif itu terjadi,
sebelum dosa-dosa itu terus mengalir, coba deh
renungkan, apa yang harus antum lakukan
sekarang untuk menghindari semua hal-hal buruk
yang akan terjadi jika antum MASIH PACARAN,
sebelum Allah yang memberikan peringatan lewat
azab-azabnya nanti. Dan semoga kita tidak
termasuk dalam golongan orang-orang tersebut.

Jadi lebih bagus jomblo aja dulu, jangan pernah


takut untuk menjomblo. Pantaskan dirimu untuk
orang yang pantas hidup bersamamu. Jomblo itu
baik, tapi lebih baik lagi jika ia menikah. Jomblo itu
happy, happy tanpa dosa-dosa maksiat. Dan yang
paling penting jomblo itu FREE, FREE HATIN
maksudnya, hehehe just kidding.

PENTINGNYA PERNIKAHAN
Tadi sudah dijelaskan betapa bahayanya pacaran
khususnya bagi generasi muda yang sepatutnya
budaya pacaran tersebut harus dihindari, tentunya
dimulai dengan diri sendiri. Lalu bagaimana
caranya agar bisa terhindar dari bahaya pacaran?
Solusinya cuma satu yaitu "NIKAH".

Mengapa sih nikah itu penting? Karena selain nikah


itu merupakan ibadah untuk mendapatkan pahala,
dengan pernikahan kita juga dapat mencegah dari
perbuatan zina karena setiap manusia pasti
memiliki hawa nafsu, tidak ada manusia yang tidak
memiliki hawa nafsu, karena itu merupakan
fitrahnya manusia yang diberikan oleh Allah. Jika
ada orang yang tidak memiliki hawa nafsu, berarti ia
telah "UP NORMAL", sudah keluar dari jalur
normalnya.

Nafsu yang paling besar pada manusia ada 2 yaitu


nafsu perut dan nafsu syahwat. Nafsu ini biasanya
sulit sekali dikontrol oleh manusia khususnya kaum
ikhwan, apalagi yang sudah beranjak dewasa,
tingkat hawa nafsunya biasanya sedang bergelora.

Apa dampak yang akan terjadi jika hawa nafsu


tersebut kian menggelora, namun tidak tersalurkan?
Maka akan muncul suatu prilaku kejahatan sexual,
seperti pemerkosaan, pornografi dan pornoaksi,
perselingkuhan, pelecehan sexual, pencabulan, dan
masih banyak lagi kejahatan sexual lainnya. Ini
merupakan kekhawatiran masyarakat, karena yang
menjadi korban biasanya adalah kaum akhwat.

Sebenarnya Allah tidak melarang umatnya untuk


melakukan suatu hubungan dengan lawan jenisnya
misalnya pegangan tangan, pelukan, ciuman,
termasuk melakukan hubungan intim, karna itu
merupakan suatu kebutuhan biologis dan itu sah-
sah saja dengan syarat ya HARUS NIKAH DULU.
Kalau belum nikah ya gak boleh donk. Sabar dulu
ya.

Ada beberapa hadist dan menjelaskan tentang


pentingnya pernikahan, yaitu:

“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian


yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena
menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih
memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak
mampu, maka hendaklah ia shaum (puasa),
karena shaum dapat menekan syahwatnya
(sebagai tameng).” HR. Al-Bukhari No. 5066.

“Wahai Ali, ada tiga perkara yang tidak boleh


engkau tunda, yakni shalat jika telah tiba waktunya,
jenazah apabila telah hadir, dan wanita apabila
telah ada calon suami yang sekufu (sepadan).” HR
Tirmidzi.

Dalam QS. An-Nuur: 32 juga menjelaskan bahwa


Allah menjamin rezeki bagi hambanya yang
menikah:

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di


antara kamu, dan orang-orang yang layak
(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-
laki dan hamba-hamba sahayamu yang
perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan
menjadikan mereka mampu dengan karunia-Nya”

Dari dalil-dalil diatas sangat jelas bahwasanya


pernikahan itu sangat penting dan harus
disegerakan dan menjadi wajib jika seseorang
dinyatakan telah mampu, baik dari segi mental,
usia, maupun ekonomi, dan bahkan Allah akan
menjamin rezeki hambanya setelah menikah nanti.
Jadi jangan takut untuk segera menikah ya.

Mungkin dari dalil-dalil diatas muncul pertanyaan,


Loh, bukannya disegerakan itu termasuk tergesa-
gesa? Tergesa-gesa itukan sifatnya syetan?

Nah, menyegerakan dengan tergesa-gesa itu dua


hal yang sangat berbeda. Menyegerakan berarti
mempersiapkan diri dari sekarang untuk persiapan
menuju pernikahan, misalnya mempersiapkan
mental, materi, dan fisik, memperbanyak belajar
agama, mempelajari tentang pernikahan & rumah
tangga, memperbaiki kepribadian & kwalitas diri,
mengurangi kebiasaan-kebiasaan buruk, itu
termasuk menyegerakan. Kalo ditunda-tunda,
berarti keliatan dari sekarang tidak ada ikhtiar untuk
mempersiapkan perbekalan menuju pernikahan.
Jika memang sudah siap dan mampu, maka ia
disegerakan untuk menikah.
Kalau tergesa-gesa itu biasanya untuk persiapan
nikahnya dilakukan serampangan / asal-asalan,
ikhtiar-ikhtiar yang dilakukan sembarangan yang
penting cepet jadi, segala cara dihalalkan yang
penting cepet nikah. Ini tentu tidak baik jika
dilakukan dengan cara tergesa-gesa, bisa jadi
persiapannya nanti kurang matang, yang dapat
berakibat fatal dikemudian hari hari. Maka dari itu,
semua hal harus disiapkan jauh-jauh hari agar
rencana yang akan dikerjakan dapat berjalan
dengan baik. Jadi disegerakan dengan tergesa-
gesa itu jelas sangat berbeda maknanya.

Selain mempersiapkan ilmu, mental, fisik, dan


materi untuk persiapan pernikahan, sebagai
pertimbangan, anggaplah kita sudah memasuki
usia baligh (dewasa), maka ada beberapa hukum
pernikahan yang perlu diketahui, berikut
penjelasannya:

Nikah menjadi Wajib, jika seseorang memiliki


syahwat besar dan khawatir dirinya akan terjerumus
pada perzinaan, jika ia tidak segera menikah.
Dengan pernikahan akan dapat menjaga
kehormatannya.
Mustahab (dianjurkan), jika seorang yang
berhasrat, namun ia tidak dikhawatirkan terjerumus
pada perzinaan. Meskipun demikian menikah lebih
utama baginya daripada ia melakukan ibadah-
ibadah sunnah.

Nikah menjadi Sunnah, berlaku bagi seseorang


yang memiliki kemampuan untuk menikah namun
jika tidak menikah ia tidak akan tergelincir
perbuatan zina.

Nikah menjadi Makruh, jika seorang yang belum


berkeinginan untuk menikah dan ia juga belum
mampu untuk menafkahi orang lain. Maka
hendaknya ia mempersiapkan bekal untuk menikah
terlebih dahulu.

Nikah menjadi Haram, jika seseorang akan


melalaikan isterinya dalam hal jima‟ dan nafkah,
atau karena ketidak mampuannya dalam hal
tersebut.

Nah dari pemaparan hukum pernikahan diatas,


pastikan calon pasangan yang akan dinikahi juga
siap untuk menikah, dan tidak ada unsur intimidasi
agar pernikahannya diridhai oleh Allah SWT.
Selain itu, ada juga pernikahan yang dilarang dalam
islam yaitu:

1. Nikah Mut’ah (Kawin Kontrak)


Nikah mut'ah adalah seorang laki-laki menikah
dengan seorang wanita pada batas waktu tertentu,
misalnya sehari, dua hari, sebulan, setahun, atau
lebih, tergantung kesepakatan bersama dengan
imbalan uang atau harta
lainnya yang diberikan oleh pihak laki-laki kepada
pihak wanita.

Para ulama telah bersepakat atas haramnya nikah


mut'ah. Nikah mut'ah pernah diperbolehkan pada
awal Islam untuk kebutuhan darurat saat itu,
kemudian Rasulullah a mengharamkannya untuk
selama-lamanya hingga Hari Kiamat. Bahkan beliau
mengharamkannya dua kali, pertama pada waktu
Perang Khaibar tahun 7 H dan yang kedua pada
Fathu Makkah tahun 8 H.

Rasulullah melarang nikah mut'ah, Beliau bersabda


”Ketahuilah sesungguhnya nikah mut'ah
diharamkan sejak hari ini hingga Hari Kiamat. Dan
barangsiapa yang telah memberikan sesuatu
(mahar
kepada wanita dari nikah mut'ah), maka janganlah
diambilnya (kembali). (HR. Muslim No. 1406)

2. Nikah Syighar
Nikah syighar adalah saling tukar menukar.
Maksudnya adalah seseorang yang menikahkan
putrinya, saudara prempuannya, atau wanita lain
yang ia memiliki hak perwalian atasnya, dengan
syarat orang lain (calon suami) dengan syarat calon
suami tersebut bersedia menikahkan putrinya atau
saudara prempuannya dengannya.

Menurut kesepakatan para ulama pernikahan ini


tidak sah dan haram, baik itu maharnya disebutkan
atau tidak.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata:


“Rasulullah melarang nikah syighar.”
Ibnu Namir menambahkan: “Nikah syighar adalah
seorang yang mengatakan kepada orang lain,
“Nikahkanlah aku dengan anak prempuanmu, maka
aku akan menikahkanmu dengan anak
prempuanku,” atau “Nikahkanlah aku dengan
saudara perempuanmu, maka aku akan
menikahkanmu dengan saudara perempuanku.”
(HR. Muslim No : 1416)
3. Nikah Muhallil
Nikah Muhallil adalah seorang laki-laki menikahi
wanita yang telah ditalak tiga oleh suaminya dan
telah selesai masa iddahnya dengan niat agar
wanita tersebut menjadi halal bagi suami yang
pertama. Dan yang diperhitungkan dalam hal ini
adalah niat suami yang kedua (muhallil).
Pernikahan tidak sah dan diharamkan menurut
Jumhur ulama.

Diriwayatkan dari Ali ia berkata, Nabi bersabda;


”Allah melaknat muhallil, dan muhallal lahu.

Itulah beberapa pemaparan sebagai pertimbangan


bagi yang akan menikah. Sebenarnya banyak faktor
lain yang dapat menjadi pertimbangan seseorang
untuk segera menikah. Namun dari pemaparan
diatas dirasa cukup sebagai bahan pertimbangan
bagi antum yang ingin segera menikah agar
mendapatkan pemahaman tambahan tentang
pernikahan.

Maka dari itu, persiapkan diri dari sekarang,


tingkatkan kwalitas diri, dan tetaplah berikhtiar
kepada Allah untuk mendapatkan pasangan hidup
yang terbaik.
Dan jangan lupa, mulailah dari sekarang untuk
membangun hubungan baik dengan Allah agar
terhindar dari fitnah-fitnah diakhir zaman ini.

Tetap semangat dalam menjemput jodoh, siapa tau


calon antum sedang menunggu, hehehe.

Semoga yang belum ketemu dengan calon


jodohnya dapat menjadi jomblo fisabilillah dan
dapat terus berikhtiar kepada Allah, dan yang
sudah ketemu calon jodohnya agar segera menikah
di tahun ini. Aamiin.

Anda mungkin juga menyukai