Anda di halaman 1dari 5

PROFIL

DEWAN DAKWAH
ISLAMIYAH INDONESIA
PROFIL DEWAN DAKWAH ISLAMIYAH INDONESIA 2

DEWAN DAKWAH ISLAMIYAH INDONESIA (disingkat Dewan


Dakwah) didirikan atas inisiatip DR Mohammad Natsir (terlahir
1908), Perdana Menteri NKRI pertama tahun 1950-51*) melalui
musyawarah alim ulama dan tokoh-tokoh Nasional dari berbagai
kalangan dan daerah tanggal 26 Februari 1967. Musyawarah
dihadiri oleh unsur unsur Muhammadiyah, Persatuan Ummat
Islam (PUI) berbasis di Jawa Barat, Mathlaul Anwar (MA) berbasis
di Banten, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) berbasis di Aceh
dan Sumatera Barat, Al Jamiatul Washliyah berbasis di Sumatera
Utara, Persatuan Islam (PERSIS), Jam’iyah al Irsyad al Islamiyah,
Al Syafi’iyah berbasis di Jakarta dan sekitarnya.

Diantara tokoh-tokoh yang hadir pada mendirikan lembaga pendidikan dari tingkat
musyawarah historis dan yang sejak awal Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi,
mendukung Dewan Dakwah adalah Buya lebih dari 750 masjid dan mushalla termasuk
Sutan Mansyur, eks Ketua Umum PP masjid kampus, Islamic Centre di daerah
Muhammadiyah , Syafruddin Prawiranegara, pedalaman dan terpencil dan menerima
eks Ketua Pemerintahan Darurat RI di amanah waqaf dari masyarakat untuk
Bukittinggi dan Gubernur Bank Indonesia membangun dan mengelola masjid/mushalla
(BI) pertama, Burhanuddin Harahap, mantan diperkotaan, pedesaan dan daerah terpencil.
Perdana Menteri RI (1953-55), Prawoto Sejak awal para pendiri Dewan Dakwah
Mangkusasmito, Kasman Singodimejo, mendirikan universitas untuk mengisi
mantan Jaksa Agung RI dan Ketua MPRS, kemerdekaan, dengan memadukan pendidikan
Mr. Mohammad Roem, mantan Menlu RI, KH umum dan agama, antara lain ; Universitas
Faqih Usman, K.H. Taufiqurrahman, Ketua Islam Indonesia (UII) (Yogja), Univ. Islam Sum.
Ikatan Mesjid DKI, KH Hasan Basri, eks Ketua Utara (UISU), Univ. Islam Bandung (UNISBA),
Umum MUI, Yunan Nasution mantan Sekjen Univ. Muslimin Indonesia (UMI) di Makassar,
Masyumi, Ketua Dewan Dakwah pertama, A.R Univ. Ibn Khaldun di Bogor, Univ. Islam Riau di
Baswedan, Ketua Dewan Dakwah Yogjakarta, Pekanbaru di Medan, Univ. Islam Sultan Agung
A. Rahman Shihab, Ketua Dewan Dakwah di Semarang dan inisiatip ini menginspirasi
Sulawesi Selatan, Bukhari Tamam, unsur GPII berdirinya puluhan bahkan ratusan universitas
yang jadi Sekretaris Umum Dewan Dakwah Islam swasta yang lain oleh Muhammadiyah,
dan lain lain. N.U., dll dan oleh Pemerintah sendiri dengan
Dewan Dakwah didirikan untuk membentengi mendirikan STAIN, IAIN dan Univ. Islam
dan membela aqidah dan meningkatkan Negeri (UIN) sehingga pendidikan bernuansa
kefahaman Ummat terhadap nilai-nilai Islam Islami untuk segala bidang ilmu, termasuk
dalam segala aspek kehidupan : Aqidah, Kedokteran, Teknik, Pertanian, Sains, Ekonomi,
Ibadah, Akhlaq dan Muamalah termasuk Sains Kemanusiaan dll menjadi kenyataan
politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan yang penting dalam system pendidikan
dan keamanan sebagai sumbangan dan Indonesia. Untuk mememenuhi keperluan
partisipasi mereka yang cerdas dalam da’i yang yang mumpuni, sejak sepuluh tahun
membangun kehidupan beragama, berbangsa terakhir Dewan Dakwah menekuni Sekolah
dan bernegara melanggengkan NKRI untuk Tinggi Ilmu Dakwah Mohammad Natsir (STID)
Indonesia seutuhnya. Dewan Dakwah Mohammad Natsir, program S1 Komunikasi
PROFIL DEWAN DAKWAH ISLAMIYAH INDONESIA 3

Dkwah, di kampus seluas lima hektar di umumnya dan kegiatan dakwah khususnya,
Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Sejalan dengan didirikan Muslimat Dewan Dakwah yang giat
ini, ditingkat propinsi telah berdiri program D2 dalam bidang sosial dan pendidikan antara lain
Akademi Dakwah Indonesia (ADI), di delapan dengan Muslimat Centre di Jakarta Timur, yaitu
daerah dan sedang dikembangkan keseluruh Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat
propinsi dan juga berfungsi sebagai feeder nisa’ TK sampai SMP, latihan keterampilan dan
STID. Lulusan STID yang sebagian besar pendidikan S1 STID Komunikasi Islam khusus
mendapat beasiswa menjalani masa bakti untuk wanita. Untuk memfasilitasi pelaksanaan
satu tahun penuh didaerah-daerah pedalaman haji dan umrah didirikan PT Hudaya Safari
sebelum menerima ijazahnya. Da’i Dewan dan KBIH Bimbingan Haji yang keduanya
Dakwah ditempatkan di daerah yang sangat mendapat izin resmi Kementerian Agama
memerlukan di perkotaan dan pedesaan RI. Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqah
termasuk di daerah perbatasan yang rawan (LAZIS) Dewan Dawah diresmikan oleh
dengan gangguan dan ancaman terhadap Menteri Agama RI Dr. Said Agil Ali Munawar
keutuhan NKRI. pada Oktober 2002. Sedangkan sebagai
Dewan Dakwah juga mendirikan rumah Nadhir Waqaf, Dewan Dakwah telah terdaftar
sakit dan pusat kesehatan masyarakat secara resmi di di Badan Waqaf Indonesia
(Puskesmas) disamping mengelola Lembaga (BWI) di Menara Dakwah sebagai markas
Sosial kemanusian dan darurat bencana Dewan Dakwah juga ada perpustakaan Digital
berbazis Infaq, Zakat dan Sedekah (LAZIS dan fasilitas riset bagi peneliti dan sedang
Dewan Dakwah) yang siap membantu korban direncanakan studio digital untuk kuliah jarak
bencana alam dan bencana akibat kelalaian jauh, terutama dengan ADI diberbagai wilayah.
atau kesengajaan manusia. Dewan Dakwah Dewan Dakwah melihat degradasi akhlaq
prihatin dengan usaha-usaha misionaris bangsa antara lain disebabkan pornografi dan
yang menggunakan insentip materil sebagai porno aksi serta penggunaan MIRAS dan NAZA
daya tarik yang berakibat pemurtadan membawa kehancuran institusi keluarga dan
Ummat. Dewan Dakwah juga prihatin dengan kekerasan rumah tangga serta penganiyaan
pemaksaan mendirikan rumah ibadah oleh terhadap anak sebagai penghalang kemajuan
penganut agama lain tanpa prosedur izin resmi Bangsa. Dewan Dakwah juga sangat prihatin
dan mengabaikan ketentuan Undang-Undang dengan merajalelanya korupsi dan KKN
yang dibuat untuk menjaga kerukunan ummat dalam segala bidang kehidupan eksekutip,
beragama, hingga menimbulkan beberapa legislatip, yudikatip dan cara perpolitikan yang
ketegangan sosial dalam masyarakat. Dewan merkantilistik di Negeri kita.
Dakwah juga sangat peduli dengan kesulitan Sejak dari awal berdirinya Dewan Dakwah
ummat Islam didaerah-daerah minoritas Muslim di bawah kepemimpinan Dr. Mohammad Natsir
dan intimidasi yang mereka hadapi untuk selalu santun mengadvokasi dakwah dengan
mendirikan rumah ibadah dan pelaksanakan lisan (verbal) tetapi juga mengutamakan
unsur-unsur Syariat sebagai hak Konstitusi metode dakwah ‘bilisaanil haal’ yaitu dengan
mereka. Dewan Dakwah mengusahakan contoh dan perbuatan amal saleh melalui jalur
beasiswa S1, S2 dan S3 dengan kerjasama pendidikan, formal dan non-formal, pelayanan
berbagai fihak didalam dan diluar negeri untuk masyarakat seperti kesehatan dan penanganan
pelajar yang berprestasi dan berdedikasi untuk bencana untuk mengupayakan kesejahteraan
meningkatkan mutu lembaga pendidikan, Bangsa. Dalam mencapai tujuannya, Dewan
dakwah, kesehatan dan SDM pada umumnya. Dakwah selalu taat asas dan berada pada
Untuk meningkatkan peranan gender secara jalur hukum dan Undang-Undang, tidak pernah
terhormat dalam pembangunan masyarakat menggunakan kekerasan apalagi terror dan
PROFIL DEWAN DAKWAH ISLAMIYAH INDONESIA 4

prihatin dengan penanganan terrorisme yang dan pembangunan serta konservasi alam,
terkesan tidak professional bahkan gegabah antara lain dengan Kem. Dalam Negeri,
karena sering dengan kekerasan tanpa Kementerian Agama, Kementerian Kehutanan
berusaha mendalami dan menyelesaikan akar dan Lingkungan, Kementerian Hukum dan
persoalan. Perundang-Undangan. Dengan jaringannya
Perwakilan Dewan Dakwah ada di 32 yang luas dan kegiatannya yang mencakup
propinsi dan lebih kurang 200 Kabupaten/ berbagai aspek kehidupan serta keberadaannya
Kota disamping beberapa perwakilan khusus di tiga puluh dua propinsi dan dengan lebih dari
di Luar Negeri. Meski kegiatan Dewan 600 da’inya yang tersebar diberbagai pelosok
Dakwah menyerupai Ormas, kelembagaannya Tanah Air, Dewan Dakwah mungkin dapat
berbentuk Yayasan yang bersendikan jamaah dikatakan sebagai civil society atau jaringan
dan kekeluargaan, selalu berusaha menjaga dan perhimpunan masyarakat madani (NGO)
kebersamaan dengan berbagai kalangan ke tiga terbesar di Indonesia setelah Nahdhatul
hingga menjadikan Dewan Dakwah sebagai Ulama (NU) berdiri 1926 dan Muhammadiyah
rumah bersama Ummat Islam Indonesia. Ketua berdiri 1912.
Pembina Dewan Dakwah saat ini adalah Prof. Dalam rangka menggalang kerjasama
Dr Ir A.M.Saefuddin, mantan Menteri Pangan mengadapi masalah-masalah politik, ekonomi,
dalam Kabinet Prof. BJ Habibi. Sesuai latar sosial, kebudayaan, dll. disamping melalui
belakang berdirinya melalui permusyawaratan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan
para ulama dan tokoh Ummat dari berbagai Dakwah dan belasan organisasi dakwah
organisasi dakwah dan pendidikan maka menjalin kemitraan dalam forum Majelis
Badan Pembina Dewan Dakwah juga diwakili Organisasi Islam (MOI) yang diketuai secara
oleh unsur-unsur dari Muhammadiyah, bergilir (presidium) dan thn 2015 dijabat
PERSIS, al- Washliyah, al Syafi’iyah, PERTI, oleh KH Sadeli Karim dari Mathlaul Anwar.
al-Irsyad, PUI, Mathlaul Anwar dan lain-lain. MOI membahas issu-issu bersama dibidang
Pada masa 1970an dan 1980an pertemuan dakwah, keummatan dan kebangsaan. Anggota
tiap pekan pimpinan Dewan Dakwah juga MOI mewakili al-Syafi’iyah, Persatuan Ummat
dihadiri secara rutin oleh kiyai-kiyai dan tokoh- Islam (PUI), Persatuan Islam (Persis), Mathlaul
tokoh dari Nahdhatul Ulama, al. K.H. Masykur, Anwar, al Irsyad al Islamiyah, Syarikat Islam,
Dr Fahmi Saifuddin Zuhri, Pimpinan PERTI, KH IKADI, PERTI, Wahdah al Islamiyah, al Azhar
Rusli Abdul Wahid. Pada tataran Internasional (Kebayoran), Hidayatullah, LPPI dan Dewan
Dewan Dakwah adalah pendiri dan anggota Dakwah.
beberapa organisasi Islam Internasional dan Untuk pembiayaan kegiatan Dewan Dakwah
Regional seperti al-Rabithah al Alam al Islami disamping dari perolehan Lembaga Amil Zakat,
di Mekkah, Motamar al Alam Islami di Karachi, Infaq dan Sedekah (LAZIS Dewan Dakwah),
Motamar al Islami al Quds di Amman, World Usaha Travel Haji dan Umrah (PT Hudaya
Assembly of Moslem Youth (WAMY) di Riyadh, Safari), beberapa Waqaf produktip dan usaha
Badan Kordinasi kegiatan Dakwah OKI dibidang jasa, penyewaan properti, Toko Buku
yang diketuai oleh Sheikh al Azhar di Cairo, dan Penerbit Media Dakwah, bengkel las
International Islamic Charitable Organization sekaligus skill training center yang semuanya
(IICO) di Kuwait, Perhimpunan NGO Muslim dikordinir oleh sebuah Holding Company.
se-Dunia (UNIW) di Istanbul, Regional Islamic Percetakan modern milik Dewan Dakwah
Dakwah Council of South East Asia and Pacific dengan mesin-mesin Hydelberg di Cikunir,
(RISEAP) di Kuala Lumpur. Dewan Dakwah Bekasi, mencetak segala jenis buku, surat
telah mengadakan MoU untuk kerjasama kabar, majallah dan al Qur’an. Dengan semua
dalam berbagai bidang pembinaan, pendidikan
PROFIL DEWAN DAKWAH ISLAMIYAH INDONESIA 5

usaha ini Dewan Dakwah masih memerlukan Nasional, Jakarta, pernah dosen di Univ.
banyak dukungan pendanaan yang tidak Negeri Jakarta (UNJ), Staff PBB (UNICEF) di
mengikat berupa Zakat, Infaq Sedekah dan New York HQs dan Kathmandu, Nepal dan
Waqaf, untuk mewujudkan cita-cita ‘satu desa berkiprah di Organisasi Kerjasama Islam (OKI)
satu da’i ’ diseluruh Nusantara dalam rangka di Jeddah dan terakhir di Islamic Development
“Menyelamatkan dan Membangun Indonesia Bank (IDB) di Jeddah selama 17 thn, empat
dengan Dakwah”. tahunnya sebagai Direktur Regional IDB Asia
Setelah Dr. Mohammad Natsir wafat pada Pacific di Kuala Lumpur. Selesai tugas thn 2002
thn 1993 jabatan Ketua Umum Dewan Dakwah Siddik kembali mengabdi di Dewan Dakwah,
berturut-turut dipegang oleh alm Dr Anwar sebagai salah seorang Ketua Pengurus,
Haryono, alm Bpk Affandi Ridhwan, Bpk KH Direktur PT Hudaya Safari merangkap Direktur
Kholil Badawi, alm Bpk Hussein Umar dan lima LAZIS Dewan Dakwah, Ketua Pengawas dan
tahun terakhir oleh KH Syuhada Bachri. Melalui lima tahun terakhir sebagai Anggota Pembina.
mekanisme musyawarah Pembina, Pengurus Dewan Dakwah berkantor di gedung delapan
dan Pengawas yang berlangsung selama Juni- tingkat ‘Menara Dakwah’ di no 45, Jl. Kramat
September 2015 telah terpilih Pengurus Dewan Raya, boulevard terpanjang Utara - Selatan
Dakwah Islamiyah Indonesia masa bakti 2015- melewati tiga wilayah kota. Didepan berdiri
2020 dengan Ketua Umum Drs. Mohammad megah mesjid tiga tingkat “al Furqan”, satu-
Siddik MA, dibantu dua orang Wakil Ketua satunya mesjid di jalan raya lebih dari 10 km itu
Umum yaitu Ustd Amlir Syaifa Yasin dan Dr dimana berdiri puluhan rumah ibadah lain sejak
Mohammad Noer dengan Avid Solihin dan zaman kolonial Belanda. Untuk info. hubungi
Edy Setiawan sebagai Sekretaris Umum dan : Telp 021 31901233/3909059, 39899324
Bendahara Umum dan dilengkapi delapan (Hunting) E-email sekretariat@dewandakwah.
Ketua (Bidang). Mohammad Siddik bergabung com, website: www.dewandakwah.com
ke Dewan Dakwah Juni 1968 setelah selesai
kuliah di Fak Ekonomi UI dan FISIP Universitas

*) Mohammad Natsir, sebagai Pejuang Kemerdekaan dan Ketua Partai di Parlemen mengambil inisiatip mengajak
pimpinan 16 negara bagian (States) yang tergabung dalam Federasi Republik Indonesia Serikat (RIS) bentukan
Belanda yang sengaja disiapkan rawan perpecahan. Dengan Rahmat dan Karunia Allah SWT dan dukungan dari
Sultan Hamengkubuwono IX dari Yogjakarta, Mohammad Natsir, mengajukan mosi di Parlemen RIS, dikenal dengan
Mosi Integeral Natsir (April 1950). Melalui mushawarah yang alot, Parlemen menerima Mosi Integeral Natsir dan
sebagai konsekwensinya RIS bubar dan lahir Negara Kesatuan RI (NKRI). Sebagai penghargaan atas jasa-jasa
nya, Presiden Soekarno menunjuk Mohammad Natsir sebagai Perdana Menteri NKRI pertama dimana beliau
mengangkat Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Menteri Pertahanan. Pada tahun 1999 Mohammad Natsir
mendapat Bintang Mahaputra dari Presiden BJ Habibie dan pada tahun 2012 Presiden SBY memberi penghargaan
Pahlawan Nasional kepada Natsir.
Pada tahun 1951 sebagai Perdana Menteri RI, Mohammad Natsir mengeluarkan Surat Edaran kepada semua
instansi Pemerintah sivil dan militer untuk menyediakan fasilitas ibadah bagi kaum Muslimin karena kewajiban salat
pada pada jam kantor. Surat Edaran ini menjadi landasan pembangunan musalla dan mesjid disemua fasilitas
pemerintah sipil maupun militer, lembaga pendidikan dari SD sampai universitas. Keberadaan musalla dan mesjid
dengan kegiatan taklimnya sangat penting dalam pembangunan Karakter Bangsa yang oleh Presiden Soekarno
selalu ditandaskan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Pembangunan Nasional. Sarana ibadah berupa
mesjid /musalla dan kegiatan pembinaan akhlaqul karimah didalammya ini sejalan dengan program Revolusi Mental
yang sudah di wacanakan Pemerintah Jokowi-JK yang masih perlu pengisian yang serius dan sistematis oleh kita
semua. (rms-ku/09.2015)

Anda mungkin juga menyukai