Anda di halaman 1dari 52

TA'ARUF DULU,

NIKAH
KEMUDIAN

Ta'aruf berasar dari bahasa arab yaitu "ta'aarafa" yang


artinya berkenalan atau saling kenal. Ta'aruf adalah
cara untuk mengenali calon pasangan sebelum menikah,
tanpa harus menjalin hubungan pacaran.

Dengan ta'aruf, kita bisa langsung mengenali sifat dan


karakter calon pasangan kita dalam waktu kurang dari
satu jam. Jadi gak perlu pacaran bertahun-tahun, toh
nyatanya setelah menikah nanti, kita akan tau sendiri
bagaimana sifat dan karakter sesungguhnya dari
pasangan kita.

Bedanya pacaran dengan ta'aruf adalah jika pacaran


antara laki-laki dan perempuan bisa menjalin hubungan
dan bertemu secara bebas, kalau dalam ta'aruf semua
mempunyai tata cara dan harus sesuai dengan syariat
yang diajarkan oleh Rasulullah.

Bahkan ada batasan-batasan tertentu yang dilarang


dalam islam termasuk diantaranya adalah bertemu
langsung tanpa perantara, chatting, saling memandang,
dan hal-hal lain yang dapat memicu perbuatan zina.
Dalam hal ini islam sangat ketat untuk mengajarkan kita
bagaimana cara berkenalan melalui proses ta'aruf.

Tapi sayangnya saat ini ntah itu disengaja atau tidak


tau, banyak orang yang menggunakan kata ta'aruf
sebagai pengganti kata pacaran. Katanya ta'aruf, tapi
jalan bareng, makan bareng, dan bertingkah laku
layaknya seperti orang pacaran. Padahal jelas, pacaran
dan ta'aruf itu sangat berbeda. Kalau yang seperti ini
namanya Ta'aruf yang dibalut dengan agama, dan tentu
ini sangat dilarang oleh agama karena pasti akan
berujung pada perzinahan.

Pacaran itu berasal dari budaya barat yang pasti


memiliki aktifitas zina dan berujung dengan nafsu
syahwat didalamnya dan tentu tidak sesuai dengan
ketentuan islam.
Sedangkan ta'aruf merupakan ajaran dari Rasul kepada
umatnya sebagai cara untuk saling berkenalan kepada
lawan jenis sebelum beranjak ke jenjang pernikahan
yang sesuai dengan syariat agama islam.

Ta'aruf ini sangat penting, apalagi buat kamu yang


jomblo, hehehe. Walaupun kamu jomblo, jadilah Jomblo
Yang Berkelas, agar kamu mendapatkan pasangan yang
Pantas, Cerdas, dan Berkwalitas. Woooww

Ta'aruf hanya dikhususkan untuk orang yang benar-


benar siap menikah dalam jangka waktu dekat, sehingga
tidak menghabiskan waktu hanya sekedar untuk
mengenali calon pasangan itu sendiri.

Pada dasarnya orang yang melakukan ta'aruf adalah


yang benar-benar siap untuk menikah. Berbeda dengan
orang pacaran yang ingin menikah, tapi tidak siap untuk
menikah.

Lalu apa bedanya siap nikah dengan ingin nikah? Ketika


seseorang siap untuk menikah, pasti ia sudah
mempersiapkan segalanya, mulai dari restu orang tua,
ilmu agama, serta hati yang telah dimantapkan.

Sedangkan mereka yang hanya sekedar ingin menikah


adalah mereka yang terburu-buru menikah karena sudah
terlanjur mempunyai pacar, atau sudah keburu dikejar
usia.
Dan tujuan ta'aruf sendiri bukan untuk bersenang-senang
dengan calon pasangan seperti orang-orang pacaran,
tapi memang untuk serius ke arah jenjang pernikahan.

Ta'aruf sendiri memiliki 4 Cara yang dapat digunakan sesuai


dengan kebutuhan, kondisi, dan juga kesiapan, yaitu:

1. Ta’aruf dan Khitbah kemudian Nikah

Cara yang pertama ini adalah paling umum yang dilakukan


oleh kalangan masyarakat, yang mana prosesnya dengan
cara menjalankan ta’aruf mulai dari Tukar CV, Nazhor, hingga
Khitbah dan diakhiri dengan Nikah. Cara ini sangat baik, dan
sangat direkomendasikan bagi kamu yang akan segera
menikah.

2. Ta’aruf tanpa Khitbah kemudian Nikah

Cara kedua ini kurang umum dilakukan, terutama pada kondisi


zaman dan kebiasaan di masyarakat saat ini. Namun bukan
berarti tidak ada yang melakukannya. Mereka yang
melakukan cara ini, untuk proses ta’aruf dan akad nikahnya
hanya butuh waktu satu hari saja.
Biasanya sang ikhwan mendatangi wali sang akhwat untuk
menyampaikan niatnya yang akan ta'aruf dengan putrinya.
Setelah mereka saling tukar CV dan juga tanya jawab, ketika
sama-sama ada kecocokan, sang wali pun langsung
menikahkan mereka tanpa perlu khitbah.

3. Khitbah tanpa Ta’aruf kemudian Nikah

Cara ketiga ini dilakukan karena biasanya sang ikhwan atau


keduanya sudah kenal terlebih dahulu dan sudah mengetahui
karakternya, sehingga mereka tidak menjalani proses ta'aruf
dan memilih untuk langsung khitbah kemudian nikah.

4. Khitbah kemudian Ta’aruf kemudian Nikah

Cara keempat ini biasanya dilakukan jika seorang ikhwan


mewakilkan dirinya untuk mengkhitbah seorang akhwat dan
mereka sama sekali belum pernah bertemu. Setelah lamaran
sang ikhwan diterima, mereka dapat melakukan proses ta'aruf
termasuk nazhor.

Terus cara mana yang baik? Semua cara baik, tinggal


tergantung bagaimana kesiapan dari calon pasangan
tersebut. Jadi pastikan kamu memilih salah satu cara terbaik
yang sesuai dengan kondisi masing-masing.

Tata Cara Ta'aruf


Karena ta'aruf berbeda dengan pacaran, maka ada
cara-cara khusus yang harus dilakukan. Sebenarnya
tidak ada aturan baku tentang proses ta'aruf, tetapi ada
hal-hal tertentu yang harus dilakukan berdasarkan
syariat islam, misalnya melibatkan perantara / fasilitator
untuk saling berkomunikasi (orang yang semahrom atau
orang-orang yang dapat dipercaya), membuat CV
(Curricullum Vitae) sebagai media perkenalan, nadzor
(saling bertemu dengan calon pasangan), jangka waktu
ta'aruf, melibatkan orang tua / wali, sampai kejelasan
atau kesiapan calon pasangan untuk segera menikah
dalam jangka waktu tertentu.

Dalam ta'aruf ada beberapa tahap yang harus


dilakukan yaitu:

- Tahap Pengajuan Ta’aruf

- Tahap Tukar CV

- Tahap Nazhor

- Tahap Khitbah

- Tahap Nikah

Namun dalam keadaan tertentu dapat disesuaikan


dengan kondisi, yaitu:

- Tahap mencari atau menelusuri calon

- Tahap mencari perantara / fasilitator ta’aruf

- Tahap silaturahmi
Sebelum memasuki pembahasan yang lebih dalam
tentang ta'aruf, pastikan kamu sudah menyiapkan alat-
alat tulis, karena poin-poin ini sangat penting agar
proses ta'aruf nantinya dapat berjalan seseuai dengan
syariat tentunya.

Harus Punya Calon Dulu


Poin yang penting pertama sebelum proses ta'aruf
adalah harus ada calon pasangan yang akan diajak
untuk ta'aruf. Ya iyalah, kalau gak ada pasangannya,
mau nikah sama siapa, sama kambing? Mbeeekk.

Gimana caranya agar bisa bertemu dengan calon


pasangan?. Pasti setiap orang mempunyai kriteria calon
pasangan sendiri. Kalau pengen calon pasangan yang
shaleh / shalehah, datanglah ke pengajian-pengajian
rutin, siapa tau ada yang cocok (kayak jual sendal jepit
aja, hehehe). Kalau pengen calon pasangan yang hafizh
/ hafizhah, datanglah ke pesantren. Kalau pengen
menjomblo terus, segeralah menikah karena kiamat sudah
dekat, hahaha.

Itu hanya sebagai contoh saja, banyak cara untuk


menemukan calon pasangan yang sesuai dengan kriteria
masing-masing, apalagi sekarang ini sudah ada media
sosial.

Kalau sudah ketemu calonnya, sebelum menyampaikan


keinginan untuk ta'aruf, cobalah telusuri lebih jauh
bagaimana sifat, karakter, akhlak maupun agamanya.
Jangan sampai hanya terpesona dengan fisiknya, tapi
akhlaknya gak baik.

Cara mengetahuinya bisa menanyakannya langsung


melalui teman-teman terdekatnya, saudara-saudaranya,
ataupun orang-orang yang dipercaya olehnya.

Setelah dipastikan calonnya cukup baik dari segi akhlak


maupun agamanya, tinggal bagaimana caranya agar
bisa mendapatkan akses kontak dengannya. Sebaiknya
jangan dilakukan secara langsung, cara terbaik adalah
dengan meminta bantuan fasilitator.

Dalam proses pengajuan ta'aruf ini, janganlah menaruh


harapan yang penuh kepada calon pasangan tersebut
untuk menerima tawaran ta'aruf, karena bukan tidak
mungkin ia malah menolaknya. Jadi taruhlah harapan
hanya kepada Allah semata.

Lalu apakah boleh seorang akhwat mengajukan ta'aruf


kepada seorang ikhwan?

Jika seorang akhwat memiliki perasaan kepada seorang


ikhwan, hendaknya ia segera mengajukan diri untuk
ta'aruf.

Tidak ada salahnya seorang akhwat mengajukan diri


duluan untuk ta’aruf. Hal ini malah merupakan suatu
tindakan yang mulia, karena nikah merupakan suatu
ibadah, apalagi nikah merupakan perintah Allah dan
sunah Rasulullah.

Tindakan mulia ini malah dianggap hal yang tabuh dan


memalukan bagi sebagian kalangan masyarakat. Hal
inilah yang menyebabkan banyaknya kaum akhwat
harus menunggu hingga Sang Pangeran Cinta datang
menjemputnya.

Akan tetapi, sama seperti ikhwan ketika meminang


seorang akhwat, ia juga harus menyiapkan hati
seandainya ditolak. Jika ditolak, seorang akhwat harus
berhenti mencintai dan menata hati untuk ikhwan yang
lain yang akan menjadi jodohnya.

Demi menjaga kehormatan seorang akhwat, ada baiknya


jika ia ingin mengajukan ta'aruf kepada seorang ikhwan,
mintalah bantuan dari orang-orang yang dapat ia
percaya (diutamakan yang mahromnya) untuk
menyampaikan maksud dan tujuannya kepada sang
ikhwan, agar sang ikhwan sendiri tidak salah paham, dan
ia juga dapat mempertimbangkan dan memberikan
keputusan terbaiknya.

Belajarlah dari kisah Khadijah RA, istri sang Rasulullah.


Khadijah RA adalah saudagar Arab yang kaya raya,
yang memiliki paras yang cantik dan kepribadian yang
baik. Muhammad adalah salah satu pedagang yang
dipekerjakan Khadijah.
Khadijah menyukai akhlak dan kepribadian Muhammad
dan kemudian meminta saudaranya untuk menyampaikan
niat baiknya, dan saat itu, Khadijah berumur 40 tahun,
sementara Muhammad berumur 25 tahun, dan
Muhammad belum menjadi Rasul.

Akhirnya, tanpa ragu Muhammad menerima keinginan


Khadijah dan menikahi Khadijah. Kisah percintaan yang
begitu mengagumkan, dan Rasulullah sangat mencintai
Khadijah sebagai istrinya.

Jadi bagi kaum akhwat, jangan ragu untuk


menyampaikan niat baik kepada seoarang ikhwan, siapa
tau ia juga mempunyai perasaan yang sama, kan
tinggal mikirin tanggalnya aja, hehehe.

Cari Fasilitatornya

Dalam proses ta'aruf, ada batas-batas yang harus


dipatuhi, termasuk dalam hal komunikasi. Fasilitator
mempunyai peran penting untuk menyampaikan segala
bentuk informasi baik dengan untuk sang ikhwan maupun
sang akhwat.

Fasilitator sangat penting dalam proses ta'aruf, karena


fasilitator mempunyai tugas sebagai perantara untuk
mencegah 'itilad antara ikhwan dan akhwat.

Carilah fasilitator yang berpengalaman dalam hal


ta'aruf ini. Jika tidak menemukan yang berpengalaman,
setidaknya carilah yang bersedia untuk menjadi
perantara dalam hal komunikasi, misalnya orang tua,
saudara kandung, teman dekat atau orang-orang yang
dapat dipercaya.

Jika mencari fasilitator, usahakan carilah yang sudah


menikah, agar istrinya bisa menjadi fasilitator untuk
akhwat, suaminya menjadi fasilitator sang ikhwan.

Hal ini juga untuk mencegah agar ikhwan atau akhwat


yang sedang ta'aruf agar tidak berpindah hati kepada
sang fasilitator, ataupun sebaliknya.

Sebagai contoh, ada seorang ikhwan yang akan


menjalani proses ta'aruf dengan seorang akhwan dengan
perantaranya adalah sahabat ikhwan yang mempunyai
fisik rupawan. Dalam proses ta'aruf ini, ternyata sang
akhwat terpikat oleh pesona dari perantara sang ikhwan
yang begitu rupawan.

Ini tentu perlu dihindari agar tidak terjadinya hal-hal


yang mungkin malah akan membuat proses ta'aruf tidak
berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Maka dari itu,
sebaiknya carilah fasilitator yang sudah menikah agar
proses ta'aruf berjalan dengan baik.

Ada dua jenis fasilitator yaitu:

1. Semi Fasilitator, yaitu fasilitator yang tidak


sepenuhnya memegang tanggung jawab penuh sebagai
perantara ta'aruf. Biasanya hanya menangani di awal
yaitu mencarikan calon yang sesuai sesuai kriteria antar
orang yang akan ta'aruf dan tidak memperantarai saat
nazhor. Selanjutnya jika sudah dapat calon yang sesuai
kriteria, fasilitator ini menyerahkan proses ta'aruf
selanjutnya kepada Full Fasilitator.

2. Full Fasilitator, yaitu fasilitator yang sepenuhnya


memegang tanggungjawab sebagai fasilitator atau
perantara ta'aruf, memperantarai dari mulai awal proses
ta'aruf hingga akad nikah.

Contoh Semi Fasilitator :

- Orang yang mengenalkan calon.

- Orang yang kita mintai tolong untuk mencari


kontak/mengenalkan calon.

- Orang yang punya database orang-orang yang ingin


ta’aruf.

- Anggota keluarga si calon.

- Fasilitator ta’aruf yang sudah berpengalaman, hanya


saja karena ada kendala jarak dan waktu kemudian
menyerahkan proses ta’aruf kepada Full Fasilitator.
Contoh Full Fasilitator sebetulnya tidak jauh berbeda
dengan contoh Semi Fasilitator di atas atau bisa saja
orang-orang yang menjadi contoh Semi Fasilitator di
atas, hanya saja memang tugas memperantarainya
bersifat full dari awal sampai akhir, tidak hanya
mengenalkan atau mempertemukan calon saja.

Fasilitator ta’aruf bisa berasal dari 2 sumber, yaitu :

1. Pihak keluarga, baik dari pihak keluarga ikhwan


maupun akhwat.

2. Pihak ketiga (orang-orang yang dipercaya dan bukan


berasal dari anggota keluarga) seperti teman, guru atau
dosen, fasilitator ta’aruf yang sudah berpengalaman,
dsb.

Proses Tukar CV

Tidak hanya dalam melamar pekerjaan yang harus


menggunakan CV, ternyata dalam proses ta'aruf juga
membutuhkan CV sebagai media untuk perkenalan
antara ikhwan dengan akhwat.

Selain itu, dengan adanya CV ini seseorang bisa lebih


memahami dan mengenalnya lebih jauh dalam waktu
singkat.
Itulah kelebihan ta'aruf daripada pacaran. Tidak perlu
menjalani hubungan sampai bertahun-tahun untuk saling
mengenal satu dengan lainnya.

CV ini sifatnya tidak wajib, jika ada hal-hal yang ingin


ditanyakan secara langsung dengan calon pasangan,
bisa dilakukan dengan cara berkomunikasi melalui
media-media tertentu, misalnya menggunakan aplikasi
Whatsapp atau BBM.

Dengan aplikasi tersebut, seseorang yang akan


melakukan proses ta'aruf dapat membuat sebuah grup
khusus yang isinya ikhwan dan akhwat yang akan ta'aruf
juga orang yang semahrom dengan salah satunya
(biasanya keluarga dari akhwat) atau juga
fasilitatornya.

Dengan dibuatnya grup khusus tersebut, otomatis mereka


akan saling menjga sikap dan omongan mereka karena
merasa ada yang mengawasi.

Tetapi alangkah baiknya jika proses ta'aruf ini


menggunakan CV agar semua informasinya dapat
dipelajari lebih jelas. Yang perlu ditekankan adalah
hendaknya kedua belah pihak saling jujur dan terbuka
selama proses ta'aruf ini sehingga tidak ada
kekecewaan dikemudian hari.

Dalam pembuatan CV ini, ada beberapa point yang


harus dibuat yaitu:
 Informasi Diri (biodata lengkap diri pribadi).
 Informasi Pendidikan & Pengalaman Pekerjaan
(pendidikan yang pernah ditempuh juga
pengalaman pekerjaannya).
 Informasi Data Orang Tua / Wali (biodata orang
tua / wali).
 Informasi Keluarga (tentang jumlah saudara
kandung, kondisi keluarga, gambaran keluarga,
hubungan keluarga, juga keturunan keluarga).
 Informasi Keagamaan & Ibadah (ibadah yang
sering dilakukan).
 Informasi Fisik & Penampilan (bentuk fisik serta
penampilan sehari-hari).
 Informasi Kesehatan (tentang kesehatan Medis &
Psikologis).
 Informasi Kepribadian (gambaran singkat
tentang sifat dan karakter diri).
 Informasi Ekonomi (gambaran singkat tentang
ekonomi).
 Informasi Status Sosial (gambaran singkat
tentang status sosial).
 Kriteria Calon Pasangan (gambaran singkat
tentang kriteria calon pasangan idaman).
 Visi Misi Pernikahan (visi, misi, tujuan, serta
target-target yang akan dicapai bersama
pasangan).
Berikut adalah contoh CV yang dapat digunakan sebagi
media ta'aruf:

INFORMASI DATA DIRI


Nama Lengkap Muhammad Iqram Shaleh
Nama Panggilan Iqram
Alamat Jl. Binjai - Kuala Bela Rakyat Kuala
T. T. L Medan, 02 Agustus 1993
Jenis Kelamin Laki-Laki
Usia 25 Tahun
Tempat Tinggal Tinggal bersama orang tua kandung
Agama Islam
Suku / Marga Jawa
Kebangsaan Indonesia
Golongan Darah O
Hobi Membaca, Travelling
Makanan Kesukaan Sate, Sop Kambing
Minuman Kesukaan Kopi
No. Hp 0822 7788 2211
Email Iqramshaleh@gmail.com
Media Sosial M Iqram Shaleh
Motto Jangan menunggu tua untuk sukses, tapi sukseslah
sebelum tua
Informasi Lainnya

INFORMASI PENDIDIKAN & PENGALAMAN KERJA


Riwayat Pendidikan :
- TK
- SD TK Kasih Ibu Tanjung Keliling
- SMP SD Negeri 050631 Tanjung Keliling
- SMA SMP Negeri 1 Kuala
- SARJANA (S1) SMK Harapan Bangsa Kuala
- MAGISTER (S2) STMIK Kaputama Binjai
- DOKTOR (S3)
Gelar yang dimiliki Sarjana Komputer (S. Kom)
Hasil tes IQ Di atas rata-rata
Kegiatan rutin Training With Mentor, Seminar Motivasi,
pengembangan diri
Sertifikasi / lisensi yang Trainer Public Speaking Center
dimiliki
Keahlian yang dimiliki Public Speaking
Profesi yang dimiliki MC
Kemampuan bahasa Bahasa Inggris, Bahasa Jerman
asing
Kegiatan non formal Training Wanna Be Trainer, Training How To Grow
yang pernah diikuti Bussiness, Training Super Camp
Prestasi yang pernah Juara 1 debat bahasa Inggris antar Mahasiswa,
diraih juara 3 karya ilmiah
Pengalaman pekerjaan Penyiar Radio RPC Binjai (2013)
Supervisor PT. Jaya Raya Indah (2014)
Manager Area PT. Pelita Lestari (2016)
Trainer Public Speaking Center (2018)
Informasi lainnya Tidak ada

INFORMASI ORANG TUA / WALI


Nama ayah / nama Suheri / Heri
panggilan
T. T. L Binjai, 02 Maret 1968 (50 Tahun)
Alamat Jl. Binjai - Kuala Bela Rakyat Kuala
Pekerjaan Karyawan BUMN
Pendidikan Sarjana (S1)
Agama Islam
Suku / Marga Jawa
Status Sosial Ketua RT 2 Bela Rakya Kuala
No. Hp 0821 3771 1421

Nama ibu / nama Siti Rohani / Ani


panggilan
T. T. L Kuala, 13 September 1969 (49 Tahun)
Alamat Jl. Binjai - Kuala Bela Rakyat Kuala
Pekerjaan PNS
Pendidikan Diploma 3 (D3)
Agama Islam
Suku / Marga Jawa
Status Sosial Tidak ada
No. Hp 0813 4000 2100

Nama wali / nama (Biasanya diisi oleh kaum akhwat)


panggilan
T. T. L
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Suku / Marga
Status Sosial
Hubungan dengan saya
No. Hp
Informasi lainnya Kedua orang tua masih hidup

INFORMASI KELUARGA
Anak ke Pertama dari tiga bersaudara
Jumlah saudara 1 laki-laki (sedang kuliah), 1 perempuan (sekolah
kandung SMA)
Kebiasaan baik Hampir setiap Weekend selalu liburan bersama
bersama keluarga keluarga
Hubungan antara ayah Alhamdulillah baik / masih bersama
kandung dengan ibu
kandung
Hubungan dengan Alhamdulillah baik / tidak ada masalah dengan
ayah kandung keluarga
Hubungan dengan ibu Alhamdulillah baik / tidak ada masalah dengan
kandung keluarga
Hubungan dengan Alhamdulillah baik / tidak ada masalah dengan
saudara kandung keluarga
Hubungan orang tua Alhamdulillah baik / tidak ada masalah dengan
dengan anak –anaknya keluarga
Hubungan keluarga Alhamdulillah baik / tidak ada masalah
dengan para saudara
Hubungan keluarga Alhamdulillah baik / tidak ada masalah
dengan masyarakat
Pandangan para Baik, ramah, bertoleransi, senang bergotong royong
saudara & masyarakat
terhadap keluarga
Keturuan keluarga Tidak ada
Nabi
Keturuan keluarga Tidak ada
Ningrat
Keturuan Kabilah Tidak ada
tertentu
Keturunan keluarga Tidak ada
tertentu
Sifat utama ayah Ramah, tegas, bertanggung jawab, pekerja keras
Sifat utama ibu Lemah lembut, suka menolong, rajin, berinisiatif
Sifat utama saudara Ramah, mudah bergaul dengan orang lain
kandung
Keluarga berkebutuhan Alhamdulillah tidak ada
khusus
Keluarga berbeda Alhamdulillah tidak ada
agama
Gambaran kehidupan Kami adalah keluarga sederhana yang selalu
keluarga menjunjung tinggi nilai kejujuran dan mempunyai jiwa
gotong royong serta selalu perduli terhadap sesama
Informasi lainnya Tidak ada

INFORMASI KEAGAMAAN / IBADAH


Manhaj Ahlus Sunnah Wal Jama’ah (Aswaja)
Aqidah Asy’ariyyah
Madzhab yang sering Syafi’i
dipakai
Madzhab orangtua / Syafi’i
keluarga
Shalat wajib Insya Allah rutin 5 waktu berjamaah di masjid
Shalat sunnah Insya Allah setiap hari shalat Tahajud, shalat Dhuha,
shalat Witir, shalat Rawatib, dan shalat Hajat, kalau
lagi bimbang kadang shalat Istiqarah
Infaq, sedekah, wakaf Insya Allah setiap hari minimal Rp 25.000

Kurban Insya Allah setiap tahun


Puasa Insya Allah rutin puasa Senin Kamis
Umroh / haji Belum pernah (insya Allah di tahun 2020)
Membaca Al-qur’an One day one juz (1 hari 1 juz)
Hapalan Al-qur’an Juz 30, surah Ar Rahman, beberapa ayat surah Al
Baqarah
Gelar keagamaan Belum ada
Kajian yang diikuti Kajian Rutin Pusaka setiap senin dan kamis,
Aktivitas keagamaan Mengikuti perwiridan, menghadiri kegiatan-kegiatan
lainnya keagamaan
Informasi lainnya Tidak ada

INFORMASI PENAMPILAN / FISIK


Tinggi badan 170 cm
Berat badan 60 kg
Warna & bentuk wajah Coklat, square, tidak berjerawat, kadang kusam dan
berminyak
Warna & bentuk Warna Hitam dengan style clasic (klimis)
rambut
Bentuk & kondisi mata Hitam kecoklatan berbentuk sedang, Alhamdulillah
sehat tidak berkacamata
Warna & bentuk Berwarna coklat, telapak tangan berisi, punggung
telapak tangan tangan berwarna coklat gelap, jari-jari tidak terlalu
panjang
Bentuk dahi Dagu berisi agak terlihat tebal dibagian dagu
bawah leher
Bentuk hidung Tidak terlalu mancung, berukuran sedang
Warna & bentuk bibir Berwarna agak pucat, sedang, kadang sering kering
Bentuk gigi Rapi, putih, gigi graham sebelah kiri ada yang
bolong
Warna kulit Coklat
Bentuk tubuh Ideal
Tanda lahir Tahi lalat kecil dibawah mata sebelah kanan
Kondisi fisik Alhamdulillah fisik sehat
Cacat fisik Alis sebelah kanan ada codet bekas kecelakaan
waktu masih SMP
Ada tato Alhamdulillah tidak ada
Kondisi fisik lainnya Alhamdulilllah secara umum baik
Busana yang Selalu mengunakan kemeja panjang, celana jeans,
digunakan dan sepatu sport
Aksesoris yang Jam tangan sport di tangan kiri, cincin blue shappire
digunakan di jari manis tangan kanan
Pendukung penampilan Memakai minyak wangi non alkohol, memakai
pomed, memakai hand body untuk tubuh dan lotion
khusus untuk wajah
Perawatan rutin Tidak ada perawatan khusus
Informasi lainnya Tidak ada

INFORMASI KESEHATAN
Kesehatan Medis:
Penyakit yang pernah Cacar waktu masih SD
diderita
Penyakit yang sering Masuk angin, dehidrasi (harus banyak minum setiap
kambuh hari)
Riwayat operasi Alhamdulillah tidak pernah operasi
Riwayat kesehatan Alhamdulillah sehat
Hasil check up Alhamdulillah sehat
kesehatan medis
Riwayat penyakit Penyakit jantung (ayah), sinusitis (ibu)
keluarga
Riwayat penyakit Alhamdulillah tidak ada
turunan
Berkebutuhan khusus Alhamdulillah tidak
Obat-obatan medis Kalau sakit biasanya minum obat dari dokter
yang sering digunakan
Kondisi kesuburan Jika dilihat dari keluarga, Alhamdulillah termasuk
keluarga yang subur
Hasil check up Alhamdulillah baik
kesuburuan
Hasil check up Alhamdulillah baik
kesuburuan
Olahraga rutin yang Lari pagi, futsal
dilakukan
Merokok / narkoba / Alhamdulillah tidak
minuman keras
Kondisi lingkungan Alhamdulillah lingkungan baik, jauh dari polusi dan
tempat tinggal limbah
Kebiasaan buruk untuk Sering minum kopi, suka minuman bersoda
kesehatan medis
Kebiasaan baik untuk Berolahraga setiap hari, mengkonsumsi suplemen
kesehatan medis kesehatan

Kesehatan Psikologis:
Penanganan psikologis Tidak pernah
yang pernah dialami
Kondisi psikologis yang Kalau marah tidak pernah meluap-luap tapi lebih
sering muncul cendrung diam.
Riwayat psikologis Alhamdulillah sehat
Hasil check up Alhamdulillah baik
kesehatan psikologis
Riwayat psikologis Alhamdulillah secara umum baik
keluarga
Anggota keluarga Alhamdulillah tidak ada
berkebutuhan khusus
Anggota keluarga Alhamdulillah tidak ada
yang mengalami
gangguan kejiwaan
Obat-obatan psikiatrik Alhamdulillah tidak ada
yang sering digunakan
Kebiasaan unik Sering tertawa tak terkendali jika melihat hal-hal
yang lucu
Kondisi emosional saat Cukup stabil, dapat disesuaikan dengan situasi dan
ini kondisi
Kecanduan terhadap Mendengarkan musik dengan headset saat
sesuatu berkendara
Kebiasaan buruk untuk Melamun
kesehatan psikologis
Kebiasaan baik untuk Ibadah rutin setiap hari
kesehatan psikologis
Informasi lainnya Tidak ada

INFORMASI KEPRIBADIAN
Kelebihan utama Jujur, loyalitas, bertanggungjawab, mempunyai jiwa
leadhership
Kekurangan utama Tergesa-gesa, sulit menghapal sesuatu, pelupa
Kebiasaan positif Belajar, membaca buku
Kebiasaan negatif Suka menyelesaikan masalah sendirian
Hal yang disukai Tepat waktu, fleksible / tidak formal, tidak bertele-
tele
Hal yang tidak disukai Suka mengeluh, tidak berinisiatif, pemarah
Prinsip diri Lakukan apa yang bisa kita lakukan, tapi jangan
lakukan apa yang tidak bisa kita lakukan
Gambaran Lebih mementingkan kepentingan bersama daripada
kepribadian kepentingan pribadi
Pandangan orang lain loyalitas, bersahabat, bisa diandalkan
terhadap saya
Informasi lainnya Tidak ada

INFORMASI EKONOMI
Pekerjaan Trainer
Usaha yang dimiliki Bisnis online fashion pria (milik pribadi), ternak bebek
petelur (milik orang tua)
Pendapatan bulanan Rp 5.000.000
Pengeluaran bulanan Rp 2.000.000
Aset / warisan milik Belum ada
pribadi
Barang berharga milik Sepeda motor Vario 125, laptop Acer e1-431 core
pribadi i3, smartphone Vivo V5
Tabungan milik pribadi Rp 22.000.000
Perhiasan milik pribadi Emas 24 karat 10,2 gr (Untuk mahar pernikahan)
Kepemilikan harta riba Alhamdulillah tidak ada

Jumlah hutang Rp 3.000.000 (Cicilan sepeda motor dengan orang


tua)
Jumlah piutang Alhamdulillah tidak ada
Informasi lainnya Tidak ada

INFORMASI KEPRIBADIAN
Kelebihan utama Jujur, loyalitas, bertanggungjawab, mempunyai jiwa
leadhership
Kekurangan utama Tergesa-gesa, sulit menghapal sesuatu, pelupa
Kebiasaan positif Belajar, membaca buku
Kebiasaan negatif Suka menyelesaikan masalah sendirian
Hal yang disukai Tepat waktu, fleksible / tidak formal, tidak bertele-
tele
Hal yang tidak disukai Suka mengeluh, tidak berinisiatif, pemarah
Prinsip diri Lakukan apa yang bisa kita lakukan, tapi jangan
lakukan apa yang tidak bisa kita lakukan
Gambaran Lebih mementingkan kepentingan bersama daripada
kepribadian kepentingan pribadi
Pandangan orang lain loyalitas, bersahabat, bisa diandalkan
terhadap saya
Informasi lainnya Tidak ada

INFORMASI STATUS SOSIAL


Status diri Lajang / belum pernah menikah
Pangkat Belum ada
Jabatan Belum ada
Gelar Sarjana
Peran di lingkungan - Pembina Pemuda Remaja Islam Masjid An Nur Kuala
sosial - Penggerak masyarakat peduli lingkungan
- Pembimbing Komunitas Pemuda Siap Hijrah
Organisasi / komunitas - Academy Muda Mandiri
yang diikuti - HIPMI
- Komunitas Bisnis Digital Indonesia
Pengalaman - Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan
berorganisasi - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa
- Kabid. Ketenagakerjaan Pergerakan Indonesia
Personal branding Inspirator muda mulia
Karya program Belum ada
Penghargaan Gartasis Award 2016, Jaka Dara Kab. Langkat
2017,
Hubungan dengan Alhamdulillah baik, tidak ada masalah dengan
masyarakat masyarakat
Pelanggaran hukum Alhamdulillah tidak pernah mengalami pelanggaran
hukum
Pandangan Rajin, berjiwa sosial, sering ditunjuk untuk menjadi
masyarakat terhadap ketua atau pimpinan setiap pelaksanaan tugas /
saya kegiatan tertentu, bertanggung jawab
Informasi lainnya Tidak ada

KRITERIA CALON PASANGAN


Keagamaan Islam (Manhaj : Aswaja, Aqidah : Asy’ariyyah,
Madzhab : Syafi’i)
Paras / penampilan Tinggi minimal 165 cm, berkulit putih, menggunakan
pakaian muslimah sehari-hari, tidak bersolek secara
belebihan
Usia calon pasangan 2 tahun lebih muda dari saya
Suku / marga Tidak menjadi patokan utama
Domisili calon Tinggal di wilayah Kota Medan
pasangan
Kebangsaan Indonesia
Keturunan Tidak menjadi patokan utama
Harta / ekonomi Tidak menjadi patokan utama
Kepribadian Ceria, bersikap dewasa, berjiwa sosial, friendly
Kesehatan medis Sehat secara medis, tidak mengalami penyakit-
penyakit berat
Kesehatan psikologis Sehat secara psilologis, tidak pernah mengalami
gangguan psikologis
Pendidikan Minimal Diploma 3 (D3)
Status sosial Tidak menjadi patokan utama
Kriteria lainnya Penyayang anak-anak, tidak suka keluyuran, tidak
pernah buka jilbab di rumah maupun diluar rumah,
tidak suka posting foto-foto di medsos, tidak suka
curhat di medsos, setia, bertanggung jawab, dapat
menjaga kehormatan dan menjaga harta keluarga,
dapat mengurus keluarga dengan baik, tidak manja
Pesan untuk calon Nikah itu yang penting sah dimata agama dan
pasangan hukum, bukan harus sah dimata tetangga. Saya
berniat menikah untuk menyempurnakan ibadah
kepada Allah, bukan untuk membeli seorang wanita
dari orang tuanya. Jika harta, penampilan, dan
kesempurnaan menjadi patokan utama, lebih baik
saya mundur untuk mencari yang lebih baik yang
telah disiapkan oleh Allah untuk saya yang dapat
mensyukuri atas apa yang saya miliki saat ini. Insya
Allah saya siap menjadi calon imam dan calon
pemimpin rumah tangga yang dapat menjaga,
melindungi, serta menafkahi keluarga lahir dan batin
dan membawa keluarga bahagia didunia dan
akhirat
Target menikah Saya siap menikah di tahun 2019
Informasi lainnya Tidak ada

VISI& MISI PERNIKAHAN


Visi pernikahan Menjadi keluarga yang Sakinah, Mawaddah,
Warrahmah yang di ridhai oleh Allah agar bahagia
di dunia dan akhirat
Misi pernikahan 1. Menjadikan agama Islam sebagai pondasi dalam
membangun keluarga
2. Menjadikan Al – Qur’an dan Hadist sebagai
pedoman hidup untuk keluarga
3. Menjadikan Masjid sebagai rumah untuk ibadah
bersama keluarga
4. Menjadikan rumah sebagai tempat bernaung
bersama keluarga dengan nuansa yang islami
5. Menjadikan lingkungan sebagai tempat
silahturrahmi untuk menjalin Ukhuah Islamiah kepada
sesama antar umat beragama
Tujuan pernikahan 1. Menyempurnakan ibadah kepada Allah
2. Menyucikan diri
3. Meneruskan genarasi keturunan
4. Membangun rumah tangga yang bahagia
5. Mengikuti syariat islam
Target-target bersama Mendirikan rumah Tahfiz Qur’an, membentuk
pasangan komunitas - komunitas yang bertujuan positif dan
mulia, membuka usaha bersama keluarga
Rencana tempat tinggal Setalah menikah akan mengkontrak rumah yang tidak
setelah menikah terlalu jauh dengan rumah orang tua saya, karena
saya mempunyai target bersama pasangan untuk
membuka usaha keluarga disekitar kampung halaman
Cara mengatur rumah Membangun rumah tangga yang bernuansa islami,
tangga santun, dan bertoleransi dan dapat membagi waktu
30 % untuk ibadah, 30 % untuk pekerjaan, dan 40 %
untuk keluarga
Pengelolaan keuangan Pengelolaan keuangan akan di bagi menjadi 4
bagian yaitu : Sedekah 20 %, Lialibitas (Kewajiban)
10 %, Saving (Simpan) 10 %, Kebutuhan 60 %
Program keturunan Setelah menikah akan langsung program keturunan.
Anak yang lahir nanti akan di sekolahkan sesuai
dengan potensinya, namun harus tetap ada sisi
religiusnya
Cara berinteraksi Menjaga sikap, sopan santun, adat istiadat, dan
dengan lingkungan menghargai setiap perbedaan serta saling toleransi
sosial dan berjiwa gotong royong
Kunjungan ke rumah Minimal tiga bulan sekali untuk mengunjungi orang
orang tua tua setelah menikah nanti
Informasi lainnya Tidak ada

dan yang terakhir cantumkan foto pribadi (full body)


atau foto bersama keluarga beserta keterangannya
(siapa saja yang berada di dalam foto keluarga
tersebut). Dan pastikan foto tersebut merupakan foto asli
tanpa editan. karena ada beberapa kasus memberikan
foto yang begitu WAAWWW, dan pada saat nazhor
ternyata orangnya juga WAAAWW, maksudnya
WWAAAWW kebalik, tidak sesuai dengan foto yang
diberikan. Jadi jujurlah dalam memberikan setiap
informasi kepada calon pasangan.

Setelah CV dibuat, mungkin akan ada pertanyaan-


pertanyaan yang mungkin tidak terjawab dalam CV
tersebut. Biasaya pertanyaan-pertanyaan ini bersifat
umum, yang bisa ditanyakan pada proses nazhor
nantinya.
Beberapa pertanyaan umum yang mungkin bisa diajukan
dalam proses Tukar CV ini:

1. Apakah si calon bisa membaca Al-Qur'an dengan baik


dan benar (bisa di tes saat nazhor).

2. Berapa surah dalam Al-Qur'an yang dihapal si calon.

3. Apakah si calon ikhwan rutin shalat berjama'ah di


Masjid (bisa ditanyakan ke sahabat, keluarga, atau
tetangga ikhwan).

4. Apakah si calon adalah seorang perokok, pemabuk,


atau memiliki tato ditubuhnya.

5. Apakah si calon memiliki riwayat penyakit atau


memiliki cacat di tubuhnya.

6. Bagaimana kondisi keluarga si calon, misal anak ke


berapa dari berapa saudara, apakah orang tua masih
hidup semua, atau apakah orang tua masih bersama
atau sudah cerai.

7. Kapan target siap untuk menikah.

8. Dimanakah akan tinggal setelah menikah nanti


(bicarakan baik-baik sejak awal jika salahsatunya
mempunyai jawaban yang berbeda).

9. Setelah menikah, apakah istri boleh bekerja.


10. Bagaimana cara mengatur konflik rumah tangga.

Nah itulah gambaran CV yang dapat dibuat sebagai


media untuk ta'aruf. CV ini tidak bersifat baku, jika ada
beberapa poin yang ragu untuk diisi boleh dikosongkan,
dengan catatan diberitahukan alasannya kepada
fasilitator, atau ada beberapa hal yang mungkin belum
disampaikan dalam CV ini dapa diisi sesuai dengan
informasi yang sebenarnya agar tidak menimbulkan
kekecewaan dikemudian hari.

Proses Nazhor

Nazhor merupakan langkah awal pada calon pasangan


untuk saling bertemu (melihat). Maksudnya bertemu
bukan berarti bertemu berduaan seperti mereka yang
sedang dilanda mabuk cinta dengan status pacaran.
Kalau itu sudah pasti akan berujung dengan zina, dan
tidak pantas ditiru untuk Jomblo Berkelas seperti antum
ini, hehehe. (Hidup Joklas).

Nazhar adalah proses melihat calon pasangan, yang


tentunya ada batasan-batasan tertentu yang diajarkan
oleh agama. Para ulama telah bersepakat atas
diperbolehkannya bagi seorang laki-laki yang akan
menikah untuk melihat wanita yang akan dinikahinya.
Nazhor ini bertujuan apakah ada ketertarikan setelah melihat
fisik calon pasangan tersebut secara langsung.
Untuk menghindari penipuan fisik yang dilakukan oleh
calon pasangan, maka tidak dianjurkan hanya sekedar
melihat foto (gambar) atau video dari calon tersebut,
karena biasanya foto atau video tidak seperti kondisi
yang sebenarnya. Maka dari itu, kita perlu melihat
secara langsung bagaimana kondisi calon pasangan
yang nanti akan dinikahi.

Nah karna kita ingin menjalankan proses ta'aruf yang


sesuai dengan syari'at islam, tentu kita harus mengikuti
hal-hal yang diperbolehkan maupun yang dilarang oleh
agama agar proses ini nantinya berjalan dengan baik
dan tidak terjerumus dalam perbuatan zina.

Dari anas bin Malik, ia berkata "Mughirah bin Syu'bah


berkeinginan untuk menikahi seorang perempuan. Lalu
Rasulullah bersabda : Pergilah untuk melihat perempuan itu
karena dengan melihat itu akan memberikan jalan untuk
dapat lebih membina kerukunan antara kamu berdua. Lalu
ia melihatya kemudian menikahi perempuan itu dan ia
menceritakan kerukunannya dengan perempuan itu." (H. R
Ibnu Majah).

Dalam nazhor sendiri terdapat batasan-batasan yang


harus diikuti yaitu:

 Katika nazhar wanita tersebut harus ditemani


mahramnya, dan tidak dibenarkan dalam
keadaan khalwat atau laki-laki berduan dengan
perempuan. Hal ini bertujuan untuk menghindari
perbuatan zina yang tentu akan merusak proses
ta'aruf itu sendiri.
 Ketika nazhar diperbolehkan bagi seorang laki-
laki untuk melihat wajah dan kedua telapak
tangan wanita yang dinazhar.
 Ketika nazhar tidak diperbolehkan untuk
menyentuh wanita yang dinazhar, karena wanita
tersebut belum halal baginya.
 Ketika nazhar diperbolehkan untuk bertanya dan
berbicara kepada wanita yang dinazhar, karena
sesungguhnya suara wanita di dalam
pembicaraan yang biasa bukanlah aurat, ini
berdasarkan pendapat yang kuat.

Dan sebagai catatan, Nazhar bukanlah syarat sah dalam


pernikahan, sehingga pernikahan tetap sah meskipun
tanpa didahului dengan nazhar.

Nazhar tidak boleh dilakukan sebelum memiliki dugaan


yang kuat bahwa tawarannya untuk menikah diterima.
Hal Ini dimaksud untuk meminimalkan penolakan dari
calon pasangan jika belum adanya ketertarikan
terhadapnya.

Biasanya hal ini diketahui setelah masing-masing calon


mempelajari CV yang diberikan oleh fasilitator. Jika
kedua tertarik, maka mereka bisa melanjutkan ke proses
nazhor. Tetapi jika salah satunya belum tertarik, mungkin
ia bukanlah jodoh terbaik, cobalah untuk bersabar
menerima kenyataan yang pahit ini, hahaha.

Sebaiknya nazhar dilakukan sebelum melamar. Hal ini


bertujuan untuk lebih menjaga perasaan wanita dan
walinya jika setelah nazhar ada penolakan secara syar'i
karena suatu hal, dan tidak diteruskan ke jenjang
pernikahan.

Jika belum mendapatkan kejelasan tentang wanita yang


akan dinikahi, maka Nazhar boleh dilakukan lebih dari
satu kali.

Selain itu diperbolehkan pula bagi laki-laki yang tidak


dapat melihat calonnya (mungkin faktor jarak), bisa
meminta seorang wanita yang dipercaya untuk
menazharkannya, lalu wanita tersebut memberikan
informasi calonnya itu kepadanya.

Setelah proses nazhar dilaksanakan, kedua belah pihak


diharuskan untuk beristikharah memohon petunjuk kepada
Allah apakah ia merupakan calon yang terbaik.

Biasanya setelah istikharah akan ada petunjuk-petunjuk


yang terlihat, dan kita juga harus peka terhadap
petunjuk tersebut, agar kita bisa mengambil keputusan
terbaik apakah sebaiknya hubungan tersebut dilanjutkan
ke jenjang pernikahan atau dibatalkan.
Tata Cara Nazhor

Dalam nazhor ada cara-cara khusus yang harus


dilakukan. Cara-cara dilakukan demi menjaga kesucian
diri masing-masing calon pasangan. Ada yang dapat
melihat sepanjang proses nazhor, ada juga yang
dihalangi oleh media penghalang sehingga untuk
melihatnya hanya diperbolehkan jika fasilitator telah
mengizinkannya.

1. Cara Pertama

Dapat melihat sepanjang proses nazhor bukan berarti


terus-terusan memandang sang akhwat. Tetapi kita tetap
diwajibkan untuk menjaga dan menundukkan pandangan
selama proses nazhor itu dilaksanakan.

Hanya saja dengan cara yang pertama ini tidak ada


media penghalang yang digunakan, dan calon laki-laki
dengan calon perempuan harus terpisah dengan jarak
minimal sekitar 1.5 meter dan diperantarai oleh
fasilitator ataupun mahramnya.

2. Cara Kedua
Jika ingin menggunakan cara yang kedua yaitu
menggunakan media penghalang, maka tata caranya
sebagai berikut :

Tempat untuk pelaksanaan nazhor sudah disiapkan


sedemikian rupa dan terdapat media penghalang, baik
itu menggunakan tirai, kain, triplek, kertas besar, plastik
atau media lainnya yang kira-kira dapat dijadikan
sebagai media penghalang dan sebaiknya media
tersebut tidak tembus pandang dengan tinggi kira-kira 1
sampai 1,5 meter, dan biasanya yang mempersiapkan
adalah fasilitator ta’aruf, atau boleh siapapun sesuai
kesepakatan.

Sebaiknya sang akhwat sudah datang duluan dan


duduklah di salah satu sisi media penghalang tadi dan
ditemani fasilitator perempuan, kemudian ikhwan datang
dan dipersilakan duduk di sisi lain media penghalang
ditemani fasilitator laki-laki. Tentu saja tetap ada jarak
antara ikhwan dan akhwat minimal 1.5 meter.

Ketika akan melihat calon pasangan, fasilitator akan


mempersilakan kedua calon untuk berdiri lalu
berhadapan dengan tetap menundukkan kepala dan
masih dihalangi oleh media penghalang. Kemudian
fasilitator akan membantu mengarahkan, dan membuka
media penghalangnya.

Proses melihat fisik dilakukan oleh pihak ikhwan terlebih


dahulu. Fasilitator akan mempersilakan sang ikhwan untuk
mengangkat kepala dan melihat wajah sang akhwat,
sementara sang akhwat tetap memandang ke bawah
agar tidak saling terjadi pandang mata.

Setelah itu, sang ikhwan akan dipersilakan melihat


telapak tangan sang akhwat, maka sang akhwat pun
menyodorkan kedua telapak tangannya ke arah sang
ikhwan untuk dilihat.

Jika sudah cukup, giliran sang akhwat melihat wajah dan


fisik sang ikhwan, sementara pandangan sang ikhwan
melihat ke bawah agar tidak saling terjadi pandang
mata.

Jika sudah sama-sama cukup, media penghalang ditutup


kembali, dan boleh lanjut ke proses selanjutnya.

Untuk mendapatkan proses nazhor yang optimal,


sebaiknya lakukanlah dengan cara yang kedua. Hal
tersebut insya Allah dapat menjaga perasaan, hubungan
suci, dan keberkahan ta’aruf itu sendiri.

Biasanya yang menggunakan cara kedua ini, setelah


akad nikah akan dipersilakan berpegangan tangan juga
berpandangan, dan sang akhwat dipersilahkan untuk
mencium tangan sang suami.

Nah pada saat itu akan terjadi perasaan jatuh cinta


yang luar biasa serta kenikmatan yang bergejolak dan
deg-degan yang belum pernah mereka rasakan
sebelumnya.
Itulah hadiah dari Allah atas kesabaran menjaga
perasaan mereka. Perasaan seperti itu tidak akan
pernah dinikmati oleh para pelaku pacaran, karena
pada saat akad nikah, semuanya akan terasa hambar
karena sudah terlalu biasa.

Hal itulah yang terjadi beberapa saat lalu dari salah


satu pasangan yang videonya sempat viral di media
sosial. Semoga kita diberikan calon pasangan yang
terbaik dapat menjalani proses ta'aruf yang sesuai
dengan syari'at untuk mendapatkan keberkahan dari
Allah, aamiin.

Jangka Waktu Ta'aruf

Kira-kira berapa lama ya proses ta'aruf itu dilakukan?


Sebenarnya tidak ada batasan-batasan khusus untuk
melakukan ta'aruf, karena jika niatnya baik maka
haruslah disegerakan, agar dapat menghindari
kemungkinan-kemungkinan yang mungkin tidak sesuai
dengan keinginan kita, misalnya seorang ikhwan sudah
mempunyai calon pasangan idamannya dan telah
melakukan proses ta'aruf dengan sang akhwat tersebut.

Namun karena sang ikhwan terlalu lama untuk


mengkhitbahnya, akhirnya sang akhwat pun dikhidbah
oleh sahabat ikhwan itu sendiri. Gak kebayangkan kalau
itu terjadi pada kamu, pasti sakitnya tuh di hati, di
kepala, dan di dompet (gak nyambung, hahaha).
Dalam proses Tukar CV, biasanya memakan waktu satu
sampai dua minggu, sebelum akhirnya melakukan proses
nazhor. Setelah melakukan nazhor, calon pasangan
tersebut diharuskan untuk istiqarah memohon petunjuk
dari Allah atas pilihan seseorang yang akan menjadi
jodohnya. Proses ini biasanya memakan waktu hingga
satu minggu sebelum memutuskan untuk dikhidbah. Jika
keduanya ada kecocokan, mereka pun dapat
melanjutkan ke proses khidbah.

Pada saat khidbah, pihak keluarga akhwat biasanya


meminta waktu untuk musyawarah kepada keluarganya.
Tetapi tidak sedikit pula sang wali langsung menerima
sang ikhwan yang mengkhidbah putrinya, karena
mungkin sebelumnya wali dari akhwat tersebut sudah
mengenal si ikhwan, sehingga langsung diterima
lamarannya.

Dalam proses khidbah ini biasanya membutuhkan waktu


satu minggu hingga satu bulan untuk memberikan
keputusan apakah lamaran sang ikhwan ini diterima atau
ditolak. Jika diterima, mereka langsung dapat
menentukan waktu untuk melaksanakan akad nikah dan
juga walimah (resepsi pernikahan).

Jangka waktu tersebut tidak bersifat baku, hanya


sebagai gambaran agar dapat menjadi pertimbangan
dan disesuaikan dengan kondisi tertentu, termasuk
beberapa selebritis tanah air yang menjalan proses
ta'aruf dengan jangka waktu yang berbeda-beda, yang
akan disampaikan pada bagian selanjutnya.
Kisah Cinta Selebritis Lewat Jalur Ta'aruf

Mungkin banyak yang berfikir proses ta'ruf ini hanya


ada pada zaman Rasulullah, atau hanya pada
lingkungan tertentu misalnya dalam lingkungan
pesantren.

Eeiittss tenang, beberapa kisah percintaan mereka ini


mungkin bisa menjadi inspirasi untuk kamu yang ingin
menikah dengan jalur ta'aruf. Siapakah sajakah mereka?,
yuk kita intip sedikit tentang perjalanan cinta mereka,
mulai dari berkenalan lewat ta'aruf hingga berakhir di
pelaminan.

Halang Rintang Cinta Oki & Ory

Siapa yang tidak kenal dengan Oki Setiana Dewi? Salah


satu selebritis kondang juga salah satu ustadzah ternama
di Indonesia ini memulai perjalanan cintanya melaluli
ta'aruf dengan seorang pengusaha yaitu Ory Vitrio.

Ory sendiri tertarik dengan Oki ketika sahabat-


sahabanya memberikan sebuah CD yang berisikan film
yang dibintangi oleh Oki. Nah dari situlah ketertarikan
Ory kepada Oki bermula, dan akhirnya Ory pun
berusaha untuk mendapatkan kontak Oki.
Dengan segala bentuk usaha yang dilakukan Ory,
akhirnya ia mendapatkan kontak Oki, dan ingin
menyampaikan niat baiknya kepada Oki.

Namun hal ini tidaklah ditanggapi langsung oleh Oki.


Butuh waktu beberapa waktu untuk meyakinkan Oki agar
ia mau menerimanya, hingga pada suatu hari Oki pun
membukakan diri dan akan memperkenalkan Ory
dengan ayahnya.

Walaupun kisah cinta mereka cinta mereka terbilang


cukup singkat, namun perjuangan kisah cinta mereka
tidaklah mudah, mengingat ayah Oki sangat selektif
dalam hal memilih calon menantu. Ada beberapa pria
yang memberanikan diri untuk bertemu dengan sang
ayah, namun semua berakhir dengan penolakan.

Tapi Ory adalah pria yang beruntung, karena ayah Oki


akhirnya memberikan sinyal kepadanya. Saat Ory
bertemu dengan sang ayah, ia pun langsung diterima
namun diperkenankan oleh sang ayah untuk saling
berkenalan lebih lanjut. Akhirnya mereka pun menjalani
proses ta'aruf pada bulan September 2013 lalu.

Dalam proses ta'aruf, mereka saling memperkenalkan


keadaan diri masing-masing, bila cocok akan dilanjutkan
ke proses lamaran, dan bila tidak maka akan dihentikan.

Proses ta'aruf pun berjalan cukup singkat, pertengahan


November 2018, akhirnya Oki pun dilamar oleh calon
suaminya Ory dan langsung diterima oleh sang ayah.
Dan dalam lamaran itu pula, kedua pihak keluarga
menyepakati waktu pernikahan.

Akhirnya kedua pasangan yang berbahagia ini menikah


pada 12 Januari 2014 di gedung ESQ Menara 165 di
kawasan TB. Simatupang, Jakarta Selatan yang
bertepatan pada hari pernikahan Rasulullah dan Siti
Khadijah.

Begitulah laki-laki sejati, ketika menyukai seorang wanita


langsung menjumpai ayahnya atau walinya, bukan
putrinya. Jadilah pria sejati yang berani menemui, bukan
sekedar mencintai apalagi memacari, karena cinta sejati
akan tumbuh dengan sendiri jika ada restu dari orang
tua dan juga Illahi. (Puitis eeuuyy, hahaha)

Cintanya Si Tampan Dude & Si Jelita Alyssa

Kisah cinta Dude Harlino dan Alyssa Soebandono adalah


salah satu cerita paling manis di dunia selebriti Indonesia.
Keputusan mereka untuk menikah adalah hal yang sama
sekali tidak diduga oleh para penggemar dan orang-
orang dekat mereka.

Saat dirinya lulus kuliah, Dude mulai kenal Alyssa di


lokasi syuting, dan pada saat itu Alyssa masih SMP. Saat
itu, Dude sudah menganggap Alyssa seperti adik sendiri,
hingga akhirnya Alyssa harus melanjutkan sekolah ke
Australia, dan akan kembali ke Indonesia pada tahun
2013 untuk melanjutkan karirnya.

Tak hanya mempunyai paras yang cantik, Alyssa juga


mempunyai kepribadian yang baik juga termasuk salah
satu wanita yang pintar waktu kuliah. Selain itu ia juga
mempunyai bakat akting yang luar biasa, hingga
akhirnya mereka berdua dipertemukan kembali dalam
satu sinetron yang sama.

Karena terpesona dengan segala kelebihan yang dimiliki


oleh Alyssa, akhirnya timbul keseriusan Dude untuk
segera melamarnya, dan ternyata Alyssa dan juga
keluarganya menyambut baik atas niat Dude untuk serius
melangkah ke jenjang pernikahan.

Tak sama seperti kalangan selebritis lainnya yang


menjalani hubungan pacaran sebelum pernikahan, serta
memamerkan foto-foto mesra mereka di media sosial,
mereka berdua berkomitmen untuk tidak pacaran dan
memilih jalur ta'aruf dan merahasiakan status yang
mereka jalani.

Dude & Icha memilih proses taaruf sebelum menikah


karena menurut mereka itu adalah suatu keharusan yang
baik dan sesuai dengan agama Islam.

Pasangan bahagia ini akhirnya resmi menikah pada 22


Maret 2014 lalu. Mereka pun telah dikaruniai dua buah
hati yang ganteng seperti ayahnya yaitu Muhammad
Dirgantara Ariendra Harlino dan Malik Narendra
Harlino.

Indahnya Cinta Sepasang Hafidz & Hafidzah Yusuf &


Icha

Aa Gym, salah satu ustad yang banyak dikagumi oleh


masyarakat di Indonesia pada 7 Maret 2015 lalu
menikahkan putri ketiganya yang seorang hafidzah
Qur'an yaitu Ghaitsa Zahira Shofa (Icha) dengan
Maulana Yusuf (Yusuf) yang juga seorang hafidz Qur'an.

Yusuf merupakan seorang santri senior yang di Daarut


Tauhid, dimana Aa Gym sendiri sudah cukup mengenal
pribadi Yusuf. Yusuf adalah seorang sarjana Matematika
lulusan dari UPI Bandung yang memiliki sifat pendiam
dan tidak banyak bicara, namun ia adalah seorang
pemuda yang sangat gigih dalam mencari ilmu,
walaupun ia berasal dari keluarga yang sederhana.

Aa Gym sendiri sudah cukup mengenali karakter calon


menantunya, dan ia bercerita bahwa Yusuf bukan orang
baru dalam lingkungan mereka, sehingga ia sangat yakin
untuk menawarkan putrinya agar segera dinikah
olehnya, dan ternyata sang putri pun sangat
mempercayai pilihan ayahnya itu, dan mereka pun
menyiapkan segala bentuk bersiapan untuk menuju ke
jenjang pernikahan, dan sang calon menantu pun hanya
diberikan waktu 3 minggu setelah Icha dipinang
kemudian dilangsungkan akad nikah.

Sebelum pernikahan itu dilaksanakan, Yusuf melakukan


murojaah (mengulang hafalan Al-Qur'an) dibantu 5
hafidz lain yang memakan waktu sehari semalam, dan
ketika khataman Qur'an selesai, barulah akad nikah
dilaksanakan. Akhirnya semua berjalan dengan lancar
hingga ijab qabul, dengan mahar yang diberikan 10
gram emas dan uang 1 dinar dibayar tunai.

Saat menyampaikan khutbah nikah, dalam tangis


harunya Aa Gym berkata, “Anakku, hidup di dunia
hanya mampir sebentar saja. Kehidupan yang
sesungguhnya adalah di akhirat kelak. Setiap langkah itu
tergantung pada cita-cita. Apa yang didapatkan adalah
hasil dari cita-cita. Tidak ada cita-cita yang lebih indah
selain ingin berjumpa dan menatap wajah Allah, di
akhirat nanti. Jangan ada cinta yang melebihi cinta kita
kepada Allah. Jadikan pasangan sebagai ladang ilmu
dan amal, hendaknya kalian bahu membahu menjadikan
Allah sebagai tujuan. Karena Allah adalah tujuan kita.”

Begitu indah kisah percintaan mereka, sehingga menjadi


inspirasi banyak jomblo yang berharap ada seorang
ayah yang mempunyai putri cantik dan shalehah yang
menawarkan putrinya untuk segera dinikahi, dan semoga
itu juga terjadi pada kamu ya, hehehe.
Sesyahdu Lantunan Ayat-Ayat Cinta Muzammil &
Sonia

Hari Patah Hati Nasional, itulah tanggapan para


netizen beberapa waktu lalu tepatnya dihari Jum'at
tanggal 7 Juli 2017 yang bertepatan pula pada hari
pernikahan seorang Qari asal Aceh, yaitu Muzzamil
Hasballah dengan Sonia Ristanti Idris. Hari pernikahan
mereka membuat para jomblowan & jomblowati
diseluruh Indonesia menjadi "baper" lewat video
pernikahan mereka yang sempat viral di media sosial.

Mereka melangsungkan akad nikah ditanggal tersebut


bukan karena harinya yang mungkin spesial bagi
sebagian orang (7/7/7), melainkan karena hari tersebut
bertepatan pada hari Jum'at yang merupakan hari baik
bagi umat Islam. Bukan itu saja, akad nikah mereka juga
termasuk spesial, karena dilaksanakan setelah shalat
Subuh berjamaah dan dilaksanakan di Masjid Raya Al-
Ma'mur Banda Aceh.

Muzammil & Sonia sendiri sudah saling kenal sejak


SMA, dimana pada saat itu Muzzamil yang berada
dikelas "XII" mengagumi Sonia yang masih dikelas "X".
Namun Muzammil tidak seperti kebanyakan orang
yang langsung menyatakan cinta-cinta palsu kemudian
mengajak pacaran dan berakhir dengan perzinahan.
Ia mengaku akan terus menjaga cintanya untuk Sonia.
Menurutnya pernikahan yang didasari oleh cinta akan
berpotensi membuat rumah tangga bertahan dalam
sakinah, mawadah dan warohmah.

Setelah tamat sekolah, Muzzammil melanjutkan


pendidikannya ke Institut Teknologi Bandung (ITB),
yang membuat ia memperkaya diri dengan dunia
pemuda Islami. Muzammil berkecimpung dalam remaja
masjid Salman ITB, mendalami Alquran, mengikuti
sekolah pra nikah, berkontribusi dalam gerakan
pemuda SHIFT hijrah Bandung dan kegiatan
keagamaan yang memotivasi dirinya untuk bergerak
dibidang dakwah. Sama halnya dengan Sonia, setelah
tamat sekolah ia juga memutuskan untuk kuliah, tapi
tidak di ITB melainkan di Unsyiah Aceh.

Sadar bahwa Muzzamil merupakan anak bungsu, ia


harus berusaha keras ketika akan menikah. Pada saat
usia 21 tahun, Muzammil pernah mengajukan
permohonan untuk menikah kepada orang tuanya,
namun tidak disetujui karena masih kuliah, padahal
Muzammil sendiri telah menabung dari hasil lomba dan
mengisi acara ketika SMA untuk maharnya.

Sekitar akhir tahun 2014, Sonia berkesempatan datang


ke Bandung untuk datang ke pengajian dengan salah
satu ustadz yang juga merupakan guru dari Muzzammil.
Seorang guru tentu tahu bagaimana muridnya, dan sang
gurupun ingin menjodohkan Muzzamil dengan Sonia yang
ternyata dari dulu sudah sama-sama menyukai.

Hingga pada suatu hari, Muzzammil berniat untuk


melamar Sonia. Pada awalnya, Ayah Sonia mengaku
terkejut mendengar kabar dari Sonia, yang pada saat
itu meminta kedua orang tuanya untuk datang ke Banda
Aceh karena alasan ada orang yang akan bertamu ke
rumahnya. Mendengar kabar tersebut, ayahnya pun
datang ke Banda Aceh memenuhi permintaan Sonia.

Sesampainya di Banda Aceh, mereka pun kedatangan


tamu, yang tak lain adalah Muzammil, seorang pemuda
yang terkenal dengan suara merdunya dalam
melantunkan Ayat-Ayat Alquran.

Ia datang sendiri pada tanggal 27 Mei 2017 lalu,


dengan maksud dan tujuan untuk menyampaikan bahwa
ia akan melamar Sonia.

Menerima kehadiran Muzzammil, keluarga Sonia pun


melakukan musyawarah, dan akhirnya menyetujui
rencana lamaran Muzammil terhadap Sonia, dan
beberapa hari kemudian wali Muzammil datang untuk
melamar Sonia mewakili Muzammil, dan langsung
menentukan tanggal pernikahan.

Waktu berlalu, hingga hari yang ditunggu-tunggu pun


tiba, akhirnya pada Juli 2017 lalu Muzammil bisa
melangsungkan pernikahan diusianya yang cukup
matang dengan gadis yang ia kagumi sejak SMA dulu.
Orang tuanya yang menginginkan menantunya
seorang sarjana pun terkabul, karena pada waktu itu,
Sonia menikah setelah 3 hari melangsungkan sidang
Tugas Akhir-nya.

Perjalanan cintanya tak hanya sampai disini,


selanjutnya ia akan melakukan berbagai safari
dakwah di berbagai daerah dan mancanegara, dan
Muzammil pun selalu membagikan momen
kebahagiaan bersama istri melalui akun Instagramnya.

Seindah Skenario Cinta Anisa & Dito

Anisa Rahma, mantan personel Cherrybelle baru-baru ini


telah melepaskan masa lajangnya dengan seorang
selebgram yaitu Anandito Dwis, dan informasi tersebut
diperoleh dari postingannya di akun Instagram
(@annisarahma_12) pada bulan September 2018 lalu.

Sebelum memutuskan untuk ta'aruf, mereka sempat


bertemu disebuah acara seminar. Pada saat bertemu,
Dito ingin berfoto bersama Anisa, dan ia harus
mempunyai nyali yang kuat untuk menyapa Anisa dan
meminta untuk berfoto bersama. Secara tidak sengaja
foto tersebut berlatar belakang pelaminan, dan
keduanya tidak menyangka bahwa mereka berdua
ternyata berakhir di pelaminan juga.

Awal mulanya Anisa muncul di channel YouTube bernama


"Teladan Cinta" dengan meng-cover lagu berjudul
"Mencintai Kehilangan", dan mereka juga terlibat dalam
proyek YouTube tersebut. Hingga akhirnya mereka
berdua dipertemukan dalam sebuah proyek video klip
"Singlelillah Project" yang disutradarai oleh Abay
Adhitya.

Di proyek tersebut, Anisa dan Dito perperan sebagai


tokoh utamanya, Alik Nugraha dan Nisa Aulia yang
menceritakan dua insan yang sudah mengenal satu sama
lain namun harus berpisah yang kemudian suatu waktu
mereka dipertemukan kembali dalam sebuah acara.

Dalam salah satu postingan di instagram


(@ananditodwis), kang Abay komentar bahwa mereka
syuting film dulu baru ta'aruf, dan script "Singlelillah"
juga sudah ditulis bahkan sebelum Anissa & Dito belum
bertemu dan saling mengenal satu sama lain.

Kisah cinta Anisa dan Dito, berjalan hampir sama persis


dengan skenario film yang mereka bintangi bersama. Hal
tersebut disampaikan Abay Adhtya lewat akun
Instagramnya (@kangabay_). Disalah satu postingannya,
Kang Abay memajang dua foto undangan pernikahan
yang sama persis, hanya nama orang yang menikah
yang berbeda. Berikut postinganya:
"Fakta dan Fiksi/Film. Saya termenung melihat foto ini.
Ketika skenario yang ditulis oleh manusia adalah juga
skenario yang ditulis oleh Sang Maha Sutradara. Kedua
skenario itu berjalan beriringan di timeline waktu yang
nyaris sama. Membentuk sebuah harmoni dan cerita baru
yang lebih indah, dramatis, dan menuju sempurna.
Hakikatnya semua hal memang berasal dari yang maha
satu. Terimakasih sudah memerankan karakter Alik
Nugraha & Nisa Aulia dengan begitu baik. Terimakasih
juga sudah memilih proses menjemput jodoh dengan cara
berta'aruf di dunia nyata persis seperti yang dilakukan oleh
Alik & Nisa di film pendek musikal Singlelillah Project.
Masya Allah tabarakallah, semoga dilancarkan semuanya
s.d hari H".

Cinta mereka sangat inspiratif, dan telah menginspirasi ribuan


orang khususnya para netizen. Dan mereka adalah Alik & Nisa
dalam dunia nyata.

Tidak ada yang tau apa yang sedang direncanakan Allah


untuk hambanya. Hanya Allah-lah yang mampu membuat
skenario terbaik yang tidak pernah diduga oleh setiap insan.

Bersyurkurlah atas apa yang dikaruniakan, teruslah berikhtiar


dan berusaha, karena jodoh pasti akan datang disaat yang
tepat, baik cepat maupun lambat, pasti akan segera menemui
belahan jiwanya pada saat yang telah ditentukan oleh Sang
Maha Cinta.
Tugas Pertama (Baik Ikwan maupun Akhwat)

Tentukan target nikah dengan spesifik, baik hari, tanggal,


bulan, tahun, jumlah mahar dan kriteria calon pasangan.
Jika sudah ada calon pasangannya, tinggal tulis
namanya saja beserta targetnya. Jika belum ada
pasangannya, ditulis target serta kriteria pasangan yang
diinginkan. Tulis dikertas atau boleh juga diprint.

Jika tidak ditemui calon pasangan yang sesuai dengan


kriteria, bukan berarti kita harus memaksakan diri untuk
mendapat yang sesuai dengan keinginan kita, karena
setiap manusia tidak ada yang sempurna, kita
menginginkan yang sesuai dengan keinginan kita, belum
tentu ia baik untuk kita. Kita tidak menginginkan yang
tidak sesuai dengan kriteria kita bisa jadi ia baik untuk
kita.

Intinya target nikah ini dibuat untuk memotivasi diri agar


lebih semangat dalam menjemput jodohnya untuk segera
menikah. Ini juga merupakan salah satu bentuk ikhtiar
kepada Allah, bahwasanya kita sudah mempunyai target
untuk menikah walaupun belum tau siapa jodohnya,
hehehe. Dan jangan lupa, jika ingin mendapatkan yang
terbaik, perbaiki kwalitas diri agar dapat sekufu dengan
calon pasangan nantinya.

Setelah dibuat, tempelkan target menikah tersebut


ditempat yang dapat kamu lihat setiap hari, boleh
didinding kamar, di pintu, di papan tulis, dll. Lihatlah
target nikah ini setiap hari, baik setelah bangun tidur
maupun sebelum tidur, agar kita dapat mengingat target
menikah tersebut dan tau apa yang harus dilakukan
untuk mewujudkannya, dan dapat dievaluasi setiap hari
hal apa yang telah dilakukan untuk mewujudkan target
menikah tersebut.

"CONTOH TARGET NIKAH"

Nama Saya : Muhammad Ridwansyah


Kriteria Calon : Cantik, Muslimah, Setia
Domisili Calon : Wilayah Yogyakarta
Pendidikan Calon : Minimal Strata 1 (S1)
Suku / Marga Calon : Prioritas Jawa
Keturunan Calon : Tidak Menjadi Prioritas
Pekerjaan / Profesi Calon : Bidan
Usia Calon : Prioritas 2 Tahun Lebih Muda
Target Ta'aruf : Desember 2018
Target Melamar : Minggu, 17 Maret 2019
Target Menikah : Minggu, 19 Mei 2019
Target Resepsi : Minggu, 26 Mei 2019

Catatan Penting: Target nikah ini dibuat agar dapat


mengingat kapan rencana untuk menikah, bukan menjadi
prioritas utama sehingga mengabaikan kegiatan-
kegiatan yang bermanfaat. Jangan sampai dengan
membuat target nikah ini, malah jadi fokus dengan target
nikah ini saja, dan mengabaikan aktifitas lainnya, OK.
Salam Singglelillah alias Jomblo Fisabillillah alias Jomblo
Sampai Halal. #putuskanatauhalalkan.

Anda mungkin juga menyukai